Dokumen tersebut membahas tentang channel frekuensi 2,4 GHz dan 5,8 GHz serta channel width dalam jaringan nirkabel. Channel frekuensi 2,4 GHz memiliki 14 channel dengan lebar masing-masing 22 MHz, sedangkan frekuensi 5,8 GHz diatur untuk layanan broadband nirkabel. Channel width yang lebih besar dapat melewati lebih banyak data namun juga meningkatkan risiko interferensi.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. MEMAHAMI
Channel frekuensi 2,4 Ghz
Channel frekuensi 5,8 Ghz
&
Channel Widht
TUGAS JARINGAN NIRKABEL DAN KOMPUTASI BERGERAK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA
SETIONO (121055520112067)
OLEH
2. PENGERTIAN WIRELESS
Kita telah mengenal local area network (LAN) yang dimana memiliki arti jaringan yang
Tergabung dari beberapa komputer yang terhubung menggunakan saluran fisik (kabel).
Dan dengan seiring perkembangan teknologi yang begitu pesat dan kebutuhan mengakses
Jaringan yang mobile yang tidak memerlukan kabel sebagai media transmisinya, maka
Dimunculkannya jaringan wireless / wireless local area network (WLAN).
pengertian WLAN sendiri adalah jaringan area local tanpa kabel untuk transfer data, dimana
Media transmisinya menggunakan frequensi radio (FR) dan infrared (IR) untuk memberi
Sebuah jaringan kepada pengguna atau wilayah sekitarnya.
3. SPESIFIKASI WLAN ( Wireless Local Area Nerwork )
Spesifikasi yang digunakan dalam WLAN adalah 802.11 dari IEEE (Institute of Electrical
and Electronis Engineers )yang dimana sering Disebut dengan WI-FI (Wireless Fidelity ).
Spesifikasi ini terus di kembangkan sehingga Muncul banyak standar, saat ini ada 4
variasi dari 802.11 yaitu :
 802.11a
 802.11b
 802.11g
 802.11n
4. Perbedaan kecepatan, frekuensi dan kompatibilitas dari spesifikasi adalah :
Versi WI-FI yang paling laris dan paling lazim di implementasikan adalah versi
802.11b/g dengan frekuensi sekitar 2.400 Mhz Hingga 2.483,50 Mhz.
5. CHANNEL FREKUENSI 2,4 Ghz
Channel atau biasa disebut dengan kanal. Salah satu standar pembagian channel
Adalah Sistem ETSI (European Telecommunication Standard Institute) . Pada frekuensi
2,4 Ghz terdapat 14 channel yang dimana lebar channel masing – masing 22Mhz.
7. CHANNEL FREKUENSI 5,8 Ghz
Frekuensi 5.8 GHz merupakan salah satu pita frekuensi yang diidentifikasikan untuk WiMAX (IEEE 802.16).
Tetapi Penggunaan alokasi frekuensi ini untuk WiMAX akan menimbulkan masalah antara lain :
1. Banyak penggunaan perangkat WiFi 5.8 GHz secara ilegal akibat missinterpretasi terhadap unlicensed
band.
2. Perlu peninjauan kembali tentang penggunaan pita frekuensi 5.8 terutama dengan adanya WiFi
(IEEE 802.11) dan WIMAX (IEEE 802.16) yang menggunakan pita yang sama.
8. Adapun beberapa hal penting yang diatur di dalam Peraturan Menteri Kominfo No. 27/PER/M.KOMI
NFO/6/2009 antara lain sebagai berikut:
1. Pita frekuensi radio 5.8 GHz pada rentang frekuensi radio 5725 – 5825 MHz ditetapkan
untuk keperluan layanan pita lebar nirkabel (wireless broadband) dengan moda TDD.
2. Setiap pengguna frekuensi radio pada pita frekuensi radio 5.8 GHz untuk layanan pita
Lebar nirkabel diberikan izin penggunaan frekuensi radio
berdasarkan izin kelas.
3. Penggunaan frekuensi radio berdasarkan izin kelas tersebut wajib memenuhi ketentuan
sebagai berikut: a. digunakan secara bersama (sharing) pada waktu, wilayah, dan/atau
tehnologi secara harmonis antar pengguna; b. dilarang menimbulkan gangguan yang
merugikan; dan c. tidak mendapatkan proteksi.
4. Penggunaan bersama (sharing) tersebut dilakukan berdasarkan koordinasi antar pengguna
frekuensi radio
5. Dikecualikan dari ketentuan pemberian izin berdasarkan izin kelas, pemberian izin
penggunaan frekuensi radio berdasarkan izin kelas tidak berlaku pada kota dimana
terdapat pengguna pita frekuensi radio 5.8 GHz eksisting untuk keperluan layanan pita
lebar nirkabel (wireless broadband)
9. Channel width
Channel width bisa diibaratkan seperti sebuah jalan, dan data yang lewat adalah
kendaraan yang hendak melewati jalan tersebut. Maka semakin luas jalan, semakin
banyak pula kendaraan yang bisa lewat. Akan tetapi, ukuran channel width juga memiliki
konsekuensi. Semakin besar channel width kemungkinan terjadinya interferensi juga
semakin besar.
Pembagian channel width
Channel Width 5MHz
Dengan menggunakan protokol wireless N dan Channel Width 5MHz maka troughput
bandwidth yang dilewatkan relatif kecil
Channel Width 10MHz
Kemudian dengan menggunakan channel width 10Mhz, throughput bandwidth yang
dilewatkan mengalami peningkatan dibanding dengan menggunakan 5Mhz.
10. Channel Width 20MHz
Untuk penggunanan channel width default yaitu 20MHz besar troughput bandwidth
yang mampu dilewatkan dengan protokol wireless N antara 95 – 100Mbps.