Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian mengenai pengaruh pemberian magnesium sulfat untuk mencegah menggigil pasca anestesi terhadap kadar magnesium darah. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian magnesium sulfat 30 mg/kgBB secara intravena menyebabkan peningkatan bermakna pada kadar magnesium darah pasien, sedangkan pemberian meperidin menyebabkan penurunan kadar magnesium darah. Oleh karena itu, magnesium sulfat dapat digun
Terapi dimulai dengan paracetamol bila tidak ada kontraindikasi, NSAID bila nyeri bertahan dan bila perlu ditambah dengan opioid.
Terapi pada kasus trauma dapat menggunakan kombinasi LDK dengan MDZ, dengan memonitor hemodinamik dan airway pasien
Terapi dimulai dengan paracetamol bila tidak ada kontraindikasi, NSAID bila nyeri bertahan dan bila perlu ditambah dengan opioid.
Terapi pada kasus trauma dapat menggunakan kombinasi LDK dengan MDZ, dengan memonitor hemodinamik dan airway pasien
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2024 State of Marketing Report – by HubspotMarius Sescu
https://www.hubspot.com/state-of-marketing
· Scaling relationships and proving ROI
· Social media is the place for search, sales, and service
· Authentic influencer partnerships fuel brand growth
· The strongest connections happen via call, click, chat, and camera.
· Time saved with AI leads to more creative work
· Seeking: A single source of truth
· TLDR; Get on social, try AI, and align your systems.
· More human marketing, powered by robots
ChatGPT is a revolutionary addition to the world since its introduction in 2022. A big shift in the sector of information gathering and processing happened because of this chatbot. What is the story of ChatGPT? How is the bot responding to prompts and generating contents? Swipe through these slides prepared by Expeed Software, a web development company regarding the development and technical intricacies of ChatGPT!
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2024 State of Marketing Report – by HubspotMarius Sescu
https://www.hubspot.com/state-of-marketing
· Scaling relationships and proving ROI
· Social media is the place for search, sales, and service
· Authentic influencer partnerships fuel brand growth
· The strongest connections happen via call, click, chat, and camera.
· Time saved with AI leads to more creative work
· Seeking: A single source of truth
· TLDR; Get on social, try AI, and align your systems.
· More human marketing, powered by robots
ChatGPT is a revolutionary addition to the world since its introduction in 2022. A big shift in the sector of information gathering and processing happened because of this chatbot. What is the story of ChatGPT? How is the bot responding to prompts and generating contents? Swipe through these slides prepared by Expeed Software, a web development company regarding the development and technical intricacies of ChatGPT!
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsPixeldarts
The realm of product design is a constantly changing environment where technology and style intersect. Every year introduces fresh challenges and exciting trends that mold the future of this captivating art form. In this piece, we delve into the significant trends set to influence the look and functionality of product design in the year 2024.
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
Mental health has been in the news quite a bit lately. Dozens of U.S. states are currently suing Meta for contributing to the youth mental health crisis by inserting addictive features into their products, while the U.S. Surgeon General is touring the nation to bring awareness to the growing epidemic of loneliness and isolation. The country has endured periods of low national morale, such as in the 1970s when high inflation and the energy crisis worsened public sentiment following the Vietnam War. The current mood, however, feels different. Gallup recently reported that national mental health is at an all-time low, with few bright spots to lift spirits.
To better understand how Americans are feeling and their attitudes towards mental health in general, ThinkNow conducted a nationally representative quantitative survey of 1,500 respondents and found some interesting differences among ethnic, age and gender groups.
Technology
For example, 52% agree that technology and social media have a negative impact on mental health, but when broken out by race, 61% of Whites felt technology had a negative effect, and only 48% of Hispanics thought it did.
While technology has helped us keep in touch with friends and family in faraway places, it appears to have degraded our ability to connect in person. Staying connected online is a double-edged sword since the same news feed that brings us pictures of the grandkids and fluffy kittens also feeds us news about the wars in Israel and Ukraine, the dysfunction in Washington, the latest mass shooting and the climate crisis.
Hispanics may have a built-in defense against the isolation technology breeds, owing to their large, multigenerational households, strong social support systems, and tendency to use social media to stay connected with relatives abroad.
Age and Gender
When asked how individuals rate their mental health, men rate it higher than women by 11 percentage points, and Baby Boomers rank it highest at 83%, saying it’s good or excellent vs. 57% of Gen Z saying the same.
Gen Z spends the most amount of time on social media, so the notion that social media negatively affects mental health appears to be correlated. Unfortunately, Gen Z is also the generation that’s least comfortable discussing mental health concerns with healthcare professionals. Only 40% of them state they’re comfortable discussing their issues with a professional compared to 60% of Millennials and 65% of Boomers.
Race Affects Attitudes
As seen in previous research conducted by ThinkNow, Asian Americans lag other groups when it comes to awareness of mental health issues. Twenty-four percent of Asian Americans believe that having a mental health issue is a sign of weakness compared to the 16% average for all groups. Asians are also considerably less likely to be aware of mental health services in their communities (42% vs. 55%) and most likely to seek out information on social media (51% vs. 35%).
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
This article is all about what AI trends will emerge in the field of creative operations in 2024. All the marketers and brand builders should be aware of these trends for their further use and save themselves some time!
A report by thenetworkone and Kurio.
The contributing experts and agencies are (in an alphabetical order): Sylwia Rytel, Social Media Supervisor, 180heartbeats + JUNG v MATT (PL), Sharlene Jenner, Vice President - Director of Engagement Strategy, Abelson Taylor (USA), Alex Casanovas, Digital Director, Atrevia (ES), Dora Beilin, Senior Social Strategist, Barrett Hoffher (USA), Min Seo, Campaign Director, Brand New Agency (KR), Deshé M. Gully, Associate Strategist, Day One Agency (USA), Francesca Trevisan, Strategist, Different (IT), Trevor Crossman, CX and Digital Transformation Director; Olivia Hussey, Strategic Planner; Simi Srinarula, Social Media Manager, The Hallway (AUS), James Hebbert, Managing Director, Hylink (CN / UK), Mundy Álvarez, Planning Director; Pedro Rojas, Social Media Manager; Pancho González, CCO, Inbrax (CH), Oana Oprea, Head of Digital Planning, Jam Session Agency (RO), Amy Bottrill, Social Account Director, Launch (UK), Gaby Arriaga, Founder, Leonardo1452 (MX), Shantesh S Row, Creative Director, Liwa (UAE), Rajesh Mehta, Chief Strategy Officer; Dhruv Gaur, Digital Planning Lead; Leonie Mergulhao, Account Supervisor - Social Media & PR, Medulla (IN), Aurelija Plioplytė, Head of Digital & Social, Not Perfect (LI), Daiana Khaidargaliyeva, Account Manager, Osaka Labs (UK / USA), Stefanie Söhnchen, Vice President Digital, PIABO Communications (DE), Elisabeth Winiartati, Managing Consultant, Head of Global Integrated Communications; Lydia Aprina, Account Manager, Integrated Marketing and Communications; Nita Prabowo, Account Manager, Integrated Marketing and Communications; Okhi, Web Developer, PNTR Group (ID), Kei Obusan, Insights Director; Daffi Ranandi, Insights Manager, Radarr (SG), Gautam Reghunath, Co-founder & CEO, Talented (IN), Donagh Humphreys, Head of Social and Digital Innovation, THINKHOUSE (IRE), Sarah Yim, Strategy Director, Zulu Alpha Kilo (CA).
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
The search marketing landscape is evolving rapidly with new technologies, and professionals, like you, rely on innovative paid search strategies to meet changing demands.
It’s important that you’re ready to implement new strategies in 2024.
Check this out and learn the top trends in paid search advertising that are expected to gain traction, so you can drive higher ROI more efficiently in 2024.
You’ll learn:
- The latest trends in AI and automation, and what this means for an evolving paid search ecosystem.
- New developments in privacy and data regulation.
- Emerging ad formats that are expected to make an impact next year.
Watch Sreekant Lanka from iQuanti and Irina Klein from OneMain Financial as they dive into the future of paid search and explore the trends, strategies, and technologies that will shape the search marketing landscape.
If you’re looking to assess your paid search strategy and design an industry-aligned plan for 2024, then this webinar is for you.
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
From their humble beginnings in 1984, TED has grown into the world’s most powerful amplifier for speakers and thought-leaders to share their ideas. They have over 2,400 filmed talks (not including the 30,000+ TEDx videos) freely available online, and have hosted over 17,500 events around the world.
With over one billion views in a year, it’s no wonder that so many speakers are looking to TED for ideas on how to share their message more effectively.
The article “5 Public-Speaking Tips TED Gives Its Speakers”, by Carmine Gallo for Forbes, gives speakers five practical ways to connect with their audience, and effectively share their ideas on stage.
Whether you are gearing up to get on a TED stage yourself, or just want to master the skills that so many of their speakers possess, these tips and quotes from Chris Anderson, the TED Talks Curator, will encourage you to make the most impactful impression on your audience.
See the full article and more summaries like this on SpeakerHub here: https://speakerhub.com/blog/5-presentation-tips-ted-gives-its-speakers
See the original article on Forbes here:
http://www.forbes.com/forbes/welcome/?toURL=http://www.forbes.com/sites/carminegallo/2016/05/06/5-public-speaking-tips-ted-gives-its-speakers/&refURL=&referrer=#5c07a8221d9b
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
Everyone is in agreement that ChatGPT (and other generative AI tools) will shape the future of work. Yet there is little consensus on exactly how, when, and to what extent this technology will change our world.
Businesses that extract maximum value from ChatGPT will use it as a collaborative tool for everything from brainstorming to technical maintenance.
For individuals, now is the time to pinpoint the skills the future professional will need to thrive in the AI age.
Check out this presentation to understand what ChatGPT is, how it will shape the future of work, and how you can prepare to take advantage.
A brief introduction to DataScience with explaining of the concepts, algorithms, machine learning, supervised and unsupervised learning, clustering, statistics, data preprocessing, real-world applications etc.
It's part of a Data Science Corner Campaign where I will be discussing the fundamentals of DataScience, AIML, Statistics etc.
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
Here's my presentation on by proven best practices how to manage your work time effectively and how to improve your productivity. It includes practical tips and how to use tools such as Slack, Google Apps, Hubspot, Google Calendar, Gmail and others.
The six step guide to practical project managementMindGenius
The six step guide to practical project management
If you think managing projects is too difficult, think again.
We’ve stripped back project management processes to the
basics – to make it quicker and easier, without sacrificing
the vital ingredients for success.
“If you’re looking for some real-world guidance, then The Six Step Guide to Practical Project Management will help.”
Dr Andrew Makar, Tactical Project Management
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
PENGARUH PENGGUNAAN MAGNESIUM SULFAT UNTUK MENCEGAH MENGGIGIL PASCA ANESTESI TERHADAP KADAR MAGNESIUM DARAH
1. PENGARUH PENGGUNAAN MAGNESIUM SULFAT UNTUK
MENCEGAH MENGGIGIL PASCAANESTESI TERHADAP
KADAR MAGNESIUM DARAH
EFFECT OF MAGNESIUM SULFATE DELIVERY TO PREVENT POST-
ANESTHESIA SHIVERING ON THE BLOOD MAGNESIUM LEVEL
ARTIKEL
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat
sarjana strata-1 kedokteran umum
MAULIDAAMALIA RIZQI
G2A007123
PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
TAHUN 2011
2. PENGARUH PENGGUNAAN MAGNESIUM SULFAT UNTUK
MENCEGAH MENGGIGIL PASCAANESTESI TERHADAP KADAR
MAGNESIUM DARAH
Maulida Amalia Rizqi 1
, Moh. Sofyan Harahap2
, Henna Rya Abdurachim3
ABSTRAK
Latar Belakang : Menggigil (shivering) sebagai salah satu komplikasi yang
sering terjadi pada pasien pasca anestesi, umumnya dapat diatasi dengan
pemberian meperidin. Magnesium sulfat (MgSO4) dapat digunakan untuk
mencegah terjadinya menggigil pasca anestesi. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pemberian MgS04 30 mg/kgBB yang digunakan dalam mencegah
menggigil pada pasien pasca anestesi terhadap kadar magnesium darah.
Metode : Penelitian ini menggunakan bentuk rancangan randomized pretest-
posttest control group design. Sebanyak 20 subjek yang memenuhi kriteria inklusi
dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok meperidin dan kelompok MgSO4.
Masing-masing subjek pada tiap kelompok diukur kadar magnesium darahnya
sebelum dan setelah perlakuan. Lalu data diolah dengan menggunakan program
komputer. Analisis data dilakukan dengan uji independent t-test.
Hasil : Didapatkan rerata kadar magnesium darah sebelum perlakuan 0,670 ±
0,1063 dan setelah perlakuan 0,551 ± 0,1256 pada kelompok meperidin, serta
didapatkan kadar magnesium darah sebelum perlakuan 0,709 ± 0,0785 dan
setelah perlakuan 1,143 ± 0,3538. Hasil uji independent t-test pada kedua
kelompok didapatkan perbedaan yang bermakna p= 0,000.
Simpulan : Pasien yang mendapatkan MgS04 30 mg/kgBB intra vena untuk
mencegah menggigil pasca anestesi, mengalami peningkatan kadar magnesium
darah yang bermakna.
Kata kunci : Meperidin, magnesium sulfat, kadar magnesium
1
Mahasiswa Program Pendidikan S-1 Kedokteran Umum FK Undip
2
Staf Pengajar Bagian Anestesi FK Undip
3
Staf Pengajar Bagian Farmasi FK Undip
3. EFFECT OF MAGNESIUM SULFATE DELIVERY TO
PREVENT POST-ANAESTHESIA SHIVERING ON THE BLOOD
MAGNESIUM LEVEL
ABSTRACT
Background : Post-anaesthetic shivering is a common complication of modern
anaesthesia, it generally can be overcome by giving meperidin. Magnesium
sulfate (MgSO4) can be used to prevent post-anaesthetic shivering. This research
is aimed to analyse the effect of MgS04 30 mg/kgBB delivery to prevent post-
anaesthesia shivering on the blood magnesium level.
Method : It was a Randomized pretest-posttest control group design. There was
20 subjects with inclusive criterias, 10 for meperidin group and 10 for magnesium
sulfate group. The blood magnesium level of each subject in each group was
measured before and after the treatment. The data were processed with computer
program using independent t-test.
Result :The mean of blood magnesium level before meperidin delivery was 0,670
± 0,1063 and after meperidin delivery was 0,551 ± 0,1256. The mean of blood
magnesium level before magnesium sulfate delivery was 0,709 ± 0,0785 and after
magnesium sulfate delivery was 1,143 ± 0,3538. Independent t-test showed that
there was significant correlation between two groups, with the p values was
0,000.
Conclusion : There is a significant elevation of blood magnesium levels in
patients with magnesium sulfate 30 mg/kgBB delivery.
Key words : Meperidine, magnesium sulfate, blood magnesium level
4. PENDAHULUAN
Menggigil (shivering) sebagai salah satu komplikasi yang sering terjadi
pada pasien pasca operasi, dengan angka kejadian 45 %, dapat terjadi setelah
pemberian anestesi walaupun pasien selalu terjaga kehangatannya selama
operasi.1
Menggigil pasca operasi dapat diatasi dengan memberikan obat-obat
yang memang berfungsi mencegah terjadinya menggigil. Obat yang sering
digunakan dan dijadikan gold standard untuk mengatasi menggigil ialah
meperidin. Meperidin dosis 0,5 mg/kgBB sering digunakan sebagai terapi
menggigil pasca anestesi. Meperidin mempunyai efek spesifik yaitu sedasi,
euphoria, pruritus dan rasa mual muntah pasca anestesi, serta kejadian depresi
pernafasan juga cukup tinggi.2,3
Magnesium sulfat (MgSO4) secara fisiologis merupakan antagonis dari
reseptor NMDA, pemberian 30 mg/kgBB dalam 2 – 5 menit secara intravena
dapat mencegah menggigil, takikardi dan kebutuhan analgesik pasca operasi.
Keuntungan yang didapat dengan pemberian MgSO4 selain pengaruh terhadap
penurunan tekanan darah, perubahan denyut jantung, atau tahanan perifer yang
tidak bermakna, obat ini menyebabkan depresi pernafasan yang lebih sedikit
dibandingkan meperidin. Sehingga dapat dikatakan penggunaannya lebih aman,
terutama pada pasien dengan kondisi kardiorespirasi yang tidak baik. 4
Peningkatan kadar magnesium dalam darah jarang dijumpai, hal ini
dikarenakan absorbsi yang sedikit dari saluran pencernaan dan ekskresi yang
cepat oleh ginjal terhadap ion ini. Meskipun jarang, penggunaan magnesium sulfat
secara parenteral memungkinkan terjadinya peningkatan kadar magnesium darah.
5. Sudah ada beberapa penelitian tentang MgSO4 dalam mencegah menggigil
pasca anestesi seperti penelitian Shirley dkk. dan penelitian Anupama Wadhwa
dengan menggunakan MgSO4 80 mg. Namun, keduanya belum membahas
mengenai pengaruh penggunaan MgSO4 secara parenteral terhadap kadar
magnesium darah pasien.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dosis MgSO4 yang berbeda yaitu
30 mg/kgBB. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian
magnesium sulfat 30 mg/kgBB intra vena untuk mencegah menggigil pasca
anestesi terhadap kadar magnesium darah. Dari penelitian ini diharapkan dapat
membuktikan penggunaan MgSO4 tidak mengakibatkan peningkatan magnesium
darah yang signifikan, sehingga dapat dipakai sebagai alternatif dalam mencegah
menggigil pasca anestesi umum.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini mencakup ilmu Anestesiologi. Penelitian ini dilakukan di
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang pada periode April sampai
dengan Juli 2010. Bentuk rancangan yang digunakan dalam penelitian ini ialah
randomized pretest-posttest control group design.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah MgSO4 30 mg/kgBB dan
meperidin 0,5 mg/kgBB yang diberikan pada akhir operasi secara intravena
setelah diencerkan menjadi 10 cc. Variabel ini berskala nominal. Variabel
tergantung pada penelitian ini adalah kadar magnesium darah. Variabel ini
berskala numerik, pengukuran kadar magnesium darah dilakukan sebelum dan
setelah pemberian perlakuan dengan mengambil 2 cc darah pasien.
5
6. Populasi penelitian ini adalah pasien pasca pembedahan dengan anestesi
umum di RS. Dr. Kariadi Semarang pada periode penelitian. Dari populasi dipilih
sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang telah
ditentukan, dengan besar sampel telah dihitung dengan rumus yaitu sebanyak 10
untuk masing-masing kelompok perlakuan.
Data yang terkumpul merupakan data sekunder yang diperoleh dari
penelitian dr. Anna Ratnawati yang berjudul “Efektifitas Magnesium Sulfat
sebagai Pencegah Menggigil Pasca Anestesi”.5
Selanjutnya data diedit, dikoding
dan dientri kedalam komputer, lalu dilakukan cleaning data.
Setelah itu, dilakukan uji normalitas distribusi kadar magnesium darah dengan
menggunakan Saphiro Wilk Test. Karena sebaran data normal, maka analisis
analitik untuk menguji perbedaan kadar magnesium darah sebelum dan setelah
perlakuan pada masing-masing kelompok dilakukan dengan uji parametrik paired
t-test. Sedangkan perbedaan kadar magnesium darah sebelum dan setelah
perlakuan pada kedua kelompok diuji dengan menggunakan independent t-test
karena distribusi data normal.
HASIL
Telah dilakukan penelitian terhadap perubahan kadar magnesium darah
pada pasien yang mendapatkan meperidin dan magnesium sulfat pada pencegahan
menggigil pasca anestesi pada 20 pasien dengan status fisik ASA I dan II yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi tertentu. Pasien dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok meperidin (A) mendapatkan meperidin 0,5 mg/kgBB
6
7. dan kelompok magnesium sulfat (B) mendapat magnesium sulfat 30 mg/kgBB,
dimana perlakuan diberikan menjelang akhir operasi.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan karakteristik penderita kedua
kelompok yang berbeda tidak bermakna (p>0,05) dari semua variabel yaitu umur,
jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, dan status fisik penderita. Berdasarkan
hasil uji statistik yang dilakukan pada data dasar subjek penelitian pada kedua
kelompok perlakuan, menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna, maka antara
kedua kelompok dapat dikatakan homogen dan semuanya layak untuk
diperbandingkan.
Tabel 1. Data magnesium pada kedua kelompok perlakuan.
Variabel Kelompok Mep
( n = 10 )
Kelompok Mg
( n = 10 )
p
Mg
Mg sebelum
perlakuan
0,670 ± 0,1063 0,709 ± 0,0785 0,363*
Mg setelah
perlakuan
0,551 ± 0,1256 1,143 ± 0,3538 0,000*
p 0,011** 0,009**
Keterangan : Uji statistik : * Independent-samples T-test
**Paired-sample T-test
Table 1 menunjukkan bahwa pada kelompok meperidin terjadi penurunan
kadar magnesium setelah operasi. Sedangkan pada kelompok magnesium terjadi
peningkatan kadar magnesium setelah operasi. Berdasarkan hasil uji statistik
terhadap kadar magnesium sebelum perlakuan pada kedua kelompok,
menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna (p>0,05). Sedangkan uji statistik
7
8. pada kedua kelompok setelah perlakuan, juga uji statistik pada masing-masing
kelompok sebelum dan setelah perlakuan menunjukkan perbedaan yang bermakna
(p<0,05).
Gambar 1. Kadar magnesium pada kedua kelompok perlakuan
Gambar 1 menunjukkan kadar magnesium pada kelompok meperidin
sebelum perlakuan 0,670±0,1063 dan setelah perlakuan 0,551±0,1256, yang
berarti mengalami penurunan sebesar 0,119±0,1180. Pada kelompok magnesium
sulfat kadar magnesium sebelum perlakuan 0,709±0,0785 dan setelah perlakuan
1,143±0,3538, terjadi peningkatan kadar magnesium sebesar 0,434±0,4103.
PEMBAHASAN
Pada penelitian ini dilakukan pengukuran kadar magnesium darah pada
dua kelompok pasien yang mendapatkan meperidin dan MgSO4 sebagai pencegah
8
9. menggigil pasca anestesi, kemudian diamati perubahan kadar magnesium darah
yang terjadi pada kedua kelompok pasien tersebut. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui apakah penggunaan MgSO4 sebagai pencegah menggigil dapat
mengakibatkan peningkatan kadar magnesium darah yang melebihi batas normal.
Magnesium merupakan kation keempat yang terpenting di dalam tubuh,
dan merupakan kation kedua terpenting dalam sel setelah kalium.6
Sekitar 1% dari
total magnesium dalam tubuh terdapat pada cairan ekstraseluler, 60% terdapat
pada tulang, dan 39% pada cairan intraseluler. Dimana rentang normal kadar
magnesium dalam plasma darah adalah 0,70-0,95 mmol/L.7
Pergeseran
magnesium dari atau ke dalam sel dapat mengakibatkan peningkatan maupun
penurunan kadar magnesium dalam plasma darah tanpa disertai perubahan kadar
total magnesium dalam tubuh.7
Pengukuran kadar magnesium darah pada kedua kelompok perlakuan
dilakukan sebelum dan setelah pemberian meperidin maupun MgSO4. Dari hasil
pengukuran, didapatkan penurunan kadar magnesium pada kelompok meperidin
sedangkan pada kelompok magnesium sulfat didapatkan peningkatan kadar
magnesium di dalam darah.
Pemberian meperidin 0,5 mg/kgBB intra vena untuk mencegah menggigil
pasca anestesi mengakibatkan penurunan kadar magnesium darah yaitu 0,670 ±
0,1063 sebelum perlakuan menjadi 0,551 ± 0,1256 setelah perlakuan. Penurunan
kadar magnesium darah yang terjadi pada kelompok meperidin ini secara klinis
tidak menunjukkan timbulnya gejala-gejala hipomagnesemia. Penurunan ini
9
10. sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa setelah operasi dan saat tubuh
dingin maka akan terjadi penurunan kadar magnesium darah.8
Pada penelitian ini tidak dijumpai adanya efek samping obat yang timbul
akibat pemberian meperidin dan MgSO4. Efek samping obat yang berhubungan
dengan respirasi yang biasanya muncul akibat pemberian golongan opioid, pada
penelitian ini tidak terjadi. Hal ini oleh karena pemberian obat dilakukan secara
perlahan-lahan dan konsentrasi obat diperkecil.
Pemberian MgSO4 30 mg/kg BB pada penelitian ini mengakibatkan
peningkatan kadar magnesium darah yaitu dari 0,709 ± 0,0785 sebelum perlakuan
menjadi 1,143±0,3538 setelah perlakuan. Berbeda dengan penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Anupama Wadhwa dkk., dimana dengan pemberian MgSO4
80 mg/kgBB mengakibatkan kadar magnesium darah meningkat menjadi
2,22±0,35 mmol/L.
Kadar magnesium dalam darah sangat dipengaruhi oleh fungsi ekskresi
dari ginjal, dimana menurut Cruikshank et al menunjukan bahwa 50% magnesium
akan diekskresikan melalui ginjal pada 4 jam pertama setelah pemberian bolus
intravena, 75% setelah 20 jam dan 90% setelah 24 jam pemberian. Pitchard
mendemontrasikan bahwa 99% magnesium akan diekskresikan melalui ginjal
setelah 24 jam pemberian intavena.9
Kadar magnesium darah pada pasien dengan MgSO4 intra vena pada
penelitian ini tidak menunjukkan adanya hipermagnesemia yang dapat dideteksi
dengan hilangnya reflek patela.10
Kadar magnesium darah yang dapat
mengakibatkan timbulnya gejala klinis dari hipermagnesemia berat yaitu kadar
10
11. magnesium darah 3,0 -5,0 mmol/L dapat mengakibatkan perubahan ECG, 4,0 –
5,0 mmol/L juga dapat menimbulkan arefleksia, 6,0-7,0 mmol/L mengakibatkan
henti napas, dan kadar magnesium darah 10-12,5 mmol /L menimbulkan henti
jantung.7
SIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pasien yang
mendapatkan MgSO4 30 mg/kgBB intra vena untuk mencegah menggigil pasca
anestesi, mengalami peningkatan kadar magnesium darah. Sehingga peneliti
menyarankan bahwa MgSO4 30 mg/kgBB intra vena dapat digunakan sebagai
alternatif untuk mencegah menggigil pasca anestesi khususnya anestesi umum,
tanpa menimbulkan hipermagnesemia.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. DR. dr. Mohammad Sofyan Harahap Sp. An-KNA, selaku dosen
pembimbing
2. DR. Dra. Henna Rya Abdurachim Apt, MSc. selaku dosen pembimbing
metode penelitian
3. dr. Eka Yudhanto M.Si.Med, Sp.B(K)Onk selaku ketua penguji Laporan
Hasil Penelitian
4. dr. Heru Dwi Jatmiko, Sp.An.KAKV.KAP selaku penguji Laporan Hasil
Penelitian
5. dr. Anna Ratnawati Sp.An
6. Semua pihak yang telah membantu
11
12. DAFTAR PUSTAKA
1. Liem ST, Aldrete JA. Control of Post Anaesthetic Shivering. Canad
Anaesth. Soc. J. 1974; vol 21; no. 5
2. Webb PJ, James FM III, Wheeler AS. Shivering during epidural analgesia
in women in labor. Anesthesiology 1981 ; 55 : 706-7
3. Latta KS, Ginsberg B, Barkin RL. Meperidin : A Critical Review.
American Journal of Therapeutics. 2002; 9 ; 53-68
4. Witte JD, Sessler DI. Perioperative Shivering Physiology and
Pharmacology. Anesthesiology 2002 ; 96 : 467-84
5. Ratnawati A. Efektifitas Magnesium Sulfat sebagai Pencegah Menggigil
Pasca Anestesi. Semarang : Universitas Diponegoro; 2010
6. Stoelting RK. Minerals and Electrolytes. In : Stoelting RK.Pharmacology
and physiology in anaesthetic practice. 3rd ed. Philadelphia : JB Lippicot
Company 1999 : 549-50
7. Connolly E, Worthley LIG.. Intravenous Magnesium.Critical care and
resuscitation 1999; 1 : 162-172
8. Chernow B, Bamberger S, Stoiko M, Vadnais M, Mills S, Hoellerich V, et
al. Hypomagnesemia in Patients in Postoperative Intensive Care. American
College of Chest Physicians [serial online]. 1989 [cited 2011 Aug 24]: 95:391-
7. Available from : http://chestjournal.chestpubs.org/content/95/2/391
9. Idama T, Lindow SW. Magnesium sulfate : a review o clinical
pharmacology applied to obstetrics. Br J Obstet Gynecol 1998; 105: 260-8
12
13. 10. Fawcett WJ, Haxby EJ, Male DA. Magnesium Physiology and
Pharmacology. British Journal of Anaesthesia. 1999;83:302-320
13