Optimalisasi Pendayagunaan Dana ZIS untuk Kemaslahatan Umat.pptxSyarwaniMuhammad1
Optimalisasi Pendayagunaan Dana ZIS untuk Kemaslahatan Umat oleh ZIS Kalimantan Timur, metode penggunaan daya zakat Program Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) adalah program yang mengelolah sebagian harta yang wajib dikeluarkan oleh seluruh warga masyarakat bagi yang mampu mengeluarkan harta zakatnya.
Apa kepanjangan dari ZIS?
ZIS adalah singkatan dari Zakat, Infaq dan Sedekah.
2. Apa itu Zakat, Infaq dan Sedekah?
Zakat adalah harta tertentu yang dikeluarkan apabila telah mencapai syarat yang diatur sesuai aturan agama untuk diberikan kepada delapan golongan sesuai tuntunan QS. At-Taubah ayat 60. Info detail mengenai zakat klik di sini.
Sedangkan Infaq dan Sedekah, menurut UU nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat, infaq merupakan harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum, sedangkan sedekah ialah harta atau nonharta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum.
Dari pengertian berikut, sedekah memiliki cakupan yang lebih luas dari infaq. Sedekah tidak selalu memberikan harta, melainkan bisa dinilai dengan segala amal baik lainnya seperti berdzikir, tersenyum kepada sesama muslim, menyingkirkan duri dari jalan dan lain sebagainya.
Kebijakan Zakat Wakaf Kementerian Agama Tarmizi Tohor.pdfDaudPisz1
Kebijakan zakat wakaf kementerian agama dalam mensukseskan agenda-agenda ke depan sangat penting. Kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat harus terus dilakukan.
Program Kementerian Agama dalam mendorong kebijakan wakaf uang meliputi sosialisasi dan literasi terkait wakaf kepada masyarakat, mendorong nazir mengoptimalkan aset wakaf produktif, dan inisiasi gerakan wakaf uang nasional bagi ASN. Kementerian telah menyusun Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia untuk nazir wakaf guna meningkatkan pengelolaan aset wakaf.
Pelan Integriti Nasional (PIN) merupakan pelan induk yang bertujuan meningkatkan integriti di kalangan semua sektor masyarakat dan negara melalui 8 strategi utama yang meliputi keluarga, komuniti, masyarakat sivil, sosio-budaya, agama, ekonomi, politik dan pentadbiran. PIN bermatlamat merealisasikan aspirasi Wawasan 2020 untuk membentuk masyarakat Malaysia yang berintegriti.
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Pekalongan mempresentasikan profil dan tugas-tugasnya dalam mengelola zakat di tingkat kabupaten. BAZNAS bertanggung jawab untuk menghimpun dan mendistribusikan zakat, infaq, dan sedekah secara nasional. Untuk mendukung fungsinya, BAZNAS dapat membentuk Unit Pengumpul Zakat di berbagai lembaga untuk mengumpulkan zakat secara resmi.
Optimalisasi Pendayagunaan Dana ZIS untuk Kemaslahatan Umat.pptxSyarwaniMuhammad1
Optimalisasi Pendayagunaan Dana ZIS untuk Kemaslahatan Umat oleh ZIS Kalimantan Timur, metode penggunaan daya zakat Program Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) adalah program yang mengelolah sebagian harta yang wajib dikeluarkan oleh seluruh warga masyarakat bagi yang mampu mengeluarkan harta zakatnya.
Apa kepanjangan dari ZIS?
ZIS adalah singkatan dari Zakat, Infaq dan Sedekah.
2. Apa itu Zakat, Infaq dan Sedekah?
Zakat adalah harta tertentu yang dikeluarkan apabila telah mencapai syarat yang diatur sesuai aturan agama untuk diberikan kepada delapan golongan sesuai tuntunan QS. At-Taubah ayat 60. Info detail mengenai zakat klik di sini.
Sedangkan Infaq dan Sedekah, menurut UU nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat, infaq merupakan harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum, sedangkan sedekah ialah harta atau nonharta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum.
Dari pengertian berikut, sedekah memiliki cakupan yang lebih luas dari infaq. Sedekah tidak selalu memberikan harta, melainkan bisa dinilai dengan segala amal baik lainnya seperti berdzikir, tersenyum kepada sesama muslim, menyingkirkan duri dari jalan dan lain sebagainya.
Kebijakan Zakat Wakaf Kementerian Agama Tarmizi Tohor.pdfDaudPisz1
Kebijakan zakat wakaf kementerian agama dalam mensukseskan agenda-agenda ke depan sangat penting. Kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat harus terus dilakukan.
Program Kementerian Agama dalam mendorong kebijakan wakaf uang meliputi sosialisasi dan literasi terkait wakaf kepada masyarakat, mendorong nazir mengoptimalkan aset wakaf produktif, dan inisiasi gerakan wakaf uang nasional bagi ASN. Kementerian telah menyusun Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia untuk nazir wakaf guna meningkatkan pengelolaan aset wakaf.
Pelan Integriti Nasional (PIN) merupakan pelan induk yang bertujuan meningkatkan integriti di kalangan semua sektor masyarakat dan negara melalui 8 strategi utama yang meliputi keluarga, komuniti, masyarakat sivil, sosio-budaya, agama, ekonomi, politik dan pentadbiran. PIN bermatlamat merealisasikan aspirasi Wawasan 2020 untuk membentuk masyarakat Malaysia yang berintegriti.
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Pekalongan mempresentasikan profil dan tugas-tugasnya dalam mengelola zakat di tingkat kabupaten. BAZNAS bertanggung jawab untuk menghimpun dan mendistribusikan zakat, infaq, dan sedekah secara nasional. Untuk mendukung fungsinya, BAZNAS dapat membentuk Unit Pengumpul Zakat di berbagai lembaga untuk mengumpulkan zakat secara resmi.
Dokumen ini membahas rencana pendirian Baitul Maal Pattani untuk mengelola zakat di Provinsi Pattani, Thailand. Tujuannya adalah membantu keluarga miskin, mengembangkan dakwah Islam, dan mewujudkan masyarakat Pattani yang sejahtera. Rencananya Baitul Maal Pattani akan menggalang dana zakat, infaq, dan shadaqah, serta mendistribusikan dana kepada asnaf zakat melalui program bantuan sos
Dokumen ini membahas rencana pendirian Baitul Maal Pattani untuk mengelola zakat di Provinsi Pattani, Thailand. Tujuannya adalah membantu keluarga miskin, mengembangkan dakwah Islam, dan mewujudkan masyarakat Pattani yang sejahtera. Baitul Maal Pattani akan berbadan hukum yayasan dan mengelola dana zakat, infaq, dan shadaqah untuk didistribusikan kepada asnaf zakat melalui program sosial,
Dokumen tersebut membahas upaya penguatan Rencana Aksi Daerah (RAD) dalam implementasi pembangunan pemuda di daerah, meliputi pembentukan tim koordinasi daerah, penyusunan RAD pelayanan kepemudaan, dan mekanisme pemantauan serta evaluasi pelaksanaan RAD.
Pertemuan 14 - Perkembangan Keuangan Syariah di Indonesia.pptxzahari15
Perkembangan keuangan syariah Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan dari tahun ke tahun. Total aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk saham syariah) mencapai Rp897,1 triliun pada Februari 2017. Otoritas Jasa Keuangan berupaya memperkuat sektor keuangan syariah dengan menjadikannya lebih stabil, kontributif, dan inklusif guna mendukung pembangunan ekonomi nasional dan kesejahteraan masy
Press Briefing Islamic Banking Development Q1 2014OJK Indonesia
Tinjauan mengenai perkembangan keuangan syariah dan perbankan syariah di kuartal pertama 2014. Di dalamnya juga menjelaskan mengenai peran OJK dalam perkembangan keuangan syariah.
Tantangan Kebijakan Wakaf Uang_webinar ILUNI PSKTTI UI 20 Februari 2021.pptxssusered7c16
Dokumen tersebut membahas tentang potensi besar wakaf di Indonesia yang belum teroptimalkan, serta tantangan-tantangan dalam mengembangkan wakaf, termasuk tantangan regulasi, kelembagaan, SDM, dan literasi masyarakat. Dokumen tersebut juga memberikan saran untuk meningkatkan peran Badan Wakaf Indonesia dan melibatkan berbagai pihak dalam mengembangkan wakaf di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang panduan pelaksanaan Bina Keluarga Balita Holistik Integratif (BKB HI) Unggulan, yang mencakup regulasi dan dasar hukum, tujuan, sasaran, mekanisme pelaksanaan, pemantauan evaluasi dan pelaporan BKB HI Unggulan. Dokumen ini juga menjelaskan tentang Surat Edaran Deputi Bidang KSPK No 1 Tahun 2023 sebagai acuan pelaksanaan BKB HI Unggulan di 12 provinsi
Gerakan Wakaf Uang Nasional (GNWU) diusulkan sebagai momentum untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam wakaf uang di Indonesia. Wakaf uang belum berkembang optimal karena rendahnya literasi, inklusi, dan tata kelola, meskipun potensinya besar. GNWU bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat melalui contoh-contoh pemimpin negara serta memperbaiki pengelolaan wakaf agar lebih mudah dan prof
Sijil Tinggi Muamalat 2 - Gerakan koperasi di malaysia: Tn. Hj Zakaria Bin Ma...Izzuddin Norrahman
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai gerakan koperasi di Malaysia. Ia menjelaskan sejarah, prinsip, dan sistem pengurusan koperasi serta bantuan yang disediakan oleh kerajaan untuk memacu pembangunan sektor koperasi. Dokumen ini juga membincangkan cabaran dan halatuju koperasi di negara ini.
Dokumen ini membahas rencana pendirian Baitul Maal Pattani untuk mengelola zakat di Provinsi Pattani, Thailand. Tujuannya adalah membantu keluarga miskin, mengembangkan dakwah Islam, dan mewujudkan masyarakat Pattani yang sejahtera. Rencananya Baitul Maal Pattani akan menggalang dana zakat, infaq, dan shadaqah, serta mendistribusikan dana kepada asnaf zakat melalui program bantuan sos
Dokumen ini membahas rencana pendirian Baitul Maal Pattani untuk mengelola zakat di Provinsi Pattani, Thailand. Tujuannya adalah membantu keluarga miskin, mengembangkan dakwah Islam, dan mewujudkan masyarakat Pattani yang sejahtera. Baitul Maal Pattani akan berbadan hukum yayasan dan mengelola dana zakat, infaq, dan shadaqah untuk didistribusikan kepada asnaf zakat melalui program sosial,
Dokumen tersebut membahas upaya penguatan Rencana Aksi Daerah (RAD) dalam implementasi pembangunan pemuda di daerah, meliputi pembentukan tim koordinasi daerah, penyusunan RAD pelayanan kepemudaan, dan mekanisme pemantauan serta evaluasi pelaksanaan RAD.
Pertemuan 14 - Perkembangan Keuangan Syariah di Indonesia.pptxzahari15
Perkembangan keuangan syariah Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan dari tahun ke tahun. Total aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk saham syariah) mencapai Rp897,1 triliun pada Februari 2017. Otoritas Jasa Keuangan berupaya memperkuat sektor keuangan syariah dengan menjadikannya lebih stabil, kontributif, dan inklusif guna mendukung pembangunan ekonomi nasional dan kesejahteraan masy
Press Briefing Islamic Banking Development Q1 2014OJK Indonesia
Tinjauan mengenai perkembangan keuangan syariah dan perbankan syariah di kuartal pertama 2014. Di dalamnya juga menjelaskan mengenai peran OJK dalam perkembangan keuangan syariah.
Tantangan Kebijakan Wakaf Uang_webinar ILUNI PSKTTI UI 20 Februari 2021.pptxssusered7c16
Dokumen tersebut membahas tentang potensi besar wakaf di Indonesia yang belum teroptimalkan, serta tantangan-tantangan dalam mengembangkan wakaf, termasuk tantangan regulasi, kelembagaan, SDM, dan literasi masyarakat. Dokumen tersebut juga memberikan saran untuk meningkatkan peran Badan Wakaf Indonesia dan melibatkan berbagai pihak dalam mengembangkan wakaf di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang panduan pelaksanaan Bina Keluarga Balita Holistik Integratif (BKB HI) Unggulan, yang mencakup regulasi dan dasar hukum, tujuan, sasaran, mekanisme pelaksanaan, pemantauan evaluasi dan pelaporan BKB HI Unggulan. Dokumen ini juga menjelaskan tentang Surat Edaran Deputi Bidang KSPK No 1 Tahun 2023 sebagai acuan pelaksanaan BKB HI Unggulan di 12 provinsi
Gerakan Wakaf Uang Nasional (GNWU) diusulkan sebagai momentum untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam wakaf uang di Indonesia. Wakaf uang belum berkembang optimal karena rendahnya literasi, inklusi, dan tata kelola, meskipun potensinya besar. GNWU bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat melalui contoh-contoh pemimpin negara serta memperbaiki pengelolaan wakaf agar lebih mudah dan prof
Sijil Tinggi Muamalat 2 - Gerakan koperasi di malaysia: Tn. Hj Zakaria Bin Ma...Izzuddin Norrahman
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai gerakan koperasi di Malaysia. Ia menjelaskan sejarah, prinsip, dan sistem pengurusan koperasi serta bantuan yang disediakan oleh kerajaan untuk memacu pembangunan sektor koperasi. Dokumen ini juga membincangkan cabaran dan halatuju koperasi di negara ini.
Similar to Materi_Pembinaan_Pengawasan_Dirjen_Bimas_Islam_2021_rakornas.pptx (20)
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan XVI, LAN RI
Jakarta, 6 Juni 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
1. DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM KEMENTERIAN AGAMA
“STRATEGI PEMBINAAN &
PENGAWASAN ZAKAT
NASIONAL”
Disampaikan pada RAKORNAS BAZNAS 2021
Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
2. CAPAIAN INDIKATOR RENCANA STRATEGI
KEMENTERIAN AGAMA 2020-2024
BIDANG ZAKAT
MENINGKATNYA MUZAKI & DANA ZAKAT, INFAK SEDEKAH
1. TERJADI PENINGKATAN PERSENTASE PARTISIPASI MUZAKI
SASARAN PROGRAM
INDIKATOR KINERJA
2. TERJADI PENINGKATAN JUMLAH DANA &
KEBERMANFAATAN DANA ZAKAT, INFAK, SEDEKAH
Dalam hal renstra pembiayaan APBN Bimas Islam dalam hal ini Dirjen Bimas Islam, Direktorat
Pemberdayaan Zakat dan Wakaf bersama BAZNAS harus memiliki satu tujuan khususnya mencapai sasaran
program dan indikator kinerja sehingga kedepannya layak menjadi program prioritas nasional
DREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM
3. DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF
MENINGKATNYA PENGELOLAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN DANA ZAKAT
1. PENINGKATAN PERSENTASE
LEMBAGA ZAKAT YANG
TERAKREDITASI SESUAI SYARIAH
Data dibutuhkan & cara hitung :
(a.Jumlah lembaga zakat terakreditasi /
b. Jumlah lembaga zakat ) x 100
2. PENINGKATAN PERSENTASE AMIL
YANG MEMILIKI SERTIFIKAT
KOMPETENSI
Data dibutuhkan & cara hitung :
(a.Jumlah amil memiliki sertifikat
kompetensi / b.Jumlah Amil) x 100
3. PENINGKATAN PERSENTASE
LEMBAGA ZAKAT YANG DIBINA
Data dibutuhkan & cara hitung :
(a. Jumlah lembaga zakat terbina / b.
Jumlah lembaga zakat ) X 100
RENSTRA MENTERI BIDANG ZAKAT
4. DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM KEMENTERIAN AGAMA
INTERNAL OPZ
(BAZNAS & LAZ)
EKSTERNAL OPZ
(BAZNAS & LAZ)
SISTEM PENGELOLAAN
ZAKAT NASIONAL
IDENTIFIKASI MASALAH ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT
(OPZ) & SISTEM ZAKAT NASIONAL
a. Sumber daya manusia
/Amil
b. Standar Manajemen
Kelembagaan
c. Pemanfaatan teknologi IT
d. Komunikasi & Pertanggung
jawaban publik
e. Kepatuhan syariah
f. Sinergitas antar lembaga
a. Masyarakat
b. Muzaki
c. Pemerintah
d. Digitalisasi
e. Kompetisi
f. Pandangan fikih
a. Regulasi
b. Dualisme Otoritas terkait
c. BAZNAS & LAZ
d. Desentralisasi
e. Zakat sukarela belum
kewajiban
f. Amil tradisional
STRATEGI PEMBINAAN & PENGAWASAN
ZAKAT NASIONAL
5. ALUR KOORDINASI, REGULASI & SINERGI KELEMBAGAAN
HARMONISASI ANTARA
KEMENTERIAN AGAMA
& BAZNAS
HARMONISASI ANTARA RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN AGAMA & BAZNAS
Renstra KEMENAG 2020-2025 : Peningkatan pelayanan zakat, peningkatan partisipasi umat
untuk berzakat, infak dan sedekah, Peningkatan, Persentase lembaga zakat yang terakreditasi
sesuai syariah, Peningkatan Persentase amil yang memiliki sertifikat kompetensi dan Peningkatan
Persentase lembaga zakat yang dibina. Renstra BAZNAS menyesuaikan dan harus sejalan dan
beriringan dengan renstra Kementerian Agama Ditjen Bimas Islam
HARMONISASI RENCANA REVISI UU No. 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT
Revisi UU No. 23 Tahun 2011 harus menyesuaikan antara kepentingan BAZNAS dan Kementerian
Agama sehingga tidak berjalan sendiri dan menyerap aspirasi lembaga amil zakat dan masyarakat
DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM KEMENTERIAN AGAMA
6. DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM KEMENTERIAN AGAMA
7 STRATEGI PEMBINAAN & PENGAWASAN ZAKAT NASIONAL
KOMPETENSI BAGI AMIL
TATA KELOLA
KELEMBAGAAN
AKREDITASI &
KEPATUHAN SYARIAH
OPTIMALISASI
TEKNOLOGI
KOMUNIKASI &
PERTANGGUNG JAWABAN
PUBLIK
KERJASAMA &
SINERGI AMIL
PERAN PENYULUH,
KUA, MASJID, ORMAS
KUA
7. DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM KEMENTERIAN AGAMA
SDM-Amil -> karena pekerjaan amil belum dianggap sebagai profesi bergengsi
seperti Islamic bankers, consultant, karyawan BUMN, dosen, dsb., sehingga menjadi
amil bukanlah pilihan profesi favorit bagi para fresh graduate berbakat.
Terbatas dan rendahnyanya sumber daya manusia amil zakat. Masih banyak
pegawai OPZ belum full time, profesi amil kurang bonafide, kualitas dan kuantitas
SDM masih rendah keterbatasan SDM amil yang profesional, terutama BAZNAS/LAZ
skala Kab/kota
Oleh karena itu, timbullah masalah-masalah, seperti:
1) Rendahnya Kualitas SDM-Amil; 2) Rendahnya Profesionalitas SDM-Amil; 3)
Rendahnya semangat SDM-Amil; 4) Rendahnya Penghargaan kepada SDM; 5)
Rendahnya Minat Menjadi Amil; dan 6) Belum ada Sertifikasi Amil dan Relawan
(tahap proses SKKNI)
KOMPETENSI BAGI AMIL
8. KOMPETENSI
AMIL
Ditjen Bimas Islam & KEMENAKER menerbitkan
pedoman atau standar bagi Amil secara nasional
Kementerian Agama bersama BAZNAS, FORUM ZAKAT menginisasi pembuatan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI) yaitu rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan, dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat
jabatan yang ditetapkan. Dengan harapan para Amil bisa lebih profesional, transparan dan akuntabel dalam
melaksanakan pengelolaa Zakat sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat. Saat ini masih
tahap akhir
SKKNI AMIL
SKKNI AMIL terdapat 40 Unit Kompetensi yang
terdiri dari pengelolaan zakat ( pengumpulan,
manajemen tata kelola organisasi pengelola zakat,
pendayagunaan dan pendistribusian)
SKKNI AMIL TUJUAN DAN KOMPETENSI
Tujuan SKKNI Amil
Meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat dan penanggulanagan kemiskinan melalui
efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan zakat
DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM KEMENTERIAN AGAMA
9. DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM KEMENTERIAN AGAMA
Overview : Karena pandangan umum bahwa zakat cukup dikelola secara informal saja, sehingga
kegiatan zakat termasuk kegiatan sosial keagamaan, tidak perlu dikelola secara profesional,
kredibel, dan transparan seperti halnya institusi komersial. Hal ini terlihat dari banyaknya
amil zakat yang tergolong sebagai Amil Tradisional, yang belum ditata, dibina, dikembangkan
menjadi amil yang profesional dan dipercaya oleh masyarakat.
Organisasi pengelola zakat (OPZ) BAZNAS & LAZ belum dikelola secara profesional sebagaimana
lembaga keuangan komersial, karena mindset bahwa OPZ adalah lembaga sosial (nonkomersial)
yang lebih bersifat informal, sehingga cukup dikelola seadanya saja.
Dengan demikian, muncullah masalah-masalah seperti:
1) Belum dikenalnya OPZ oleh masyarakat; 2) Rendahnya kredibilitas OPZ; 3) Lemahnya visi/misi
OPZ; 4) Lemahnya kepemimpinan OPZ; 5) Lemahnya perencanaan penghimpunan; dan 6)
Basis data zakat belum optimal (data base muzaki & mustahik)
TATA KELOLA KELEMBAGAAN
10. AUDIT & AKREDITASI
SYARIAH LEMBAGA ZAKAT
Kementerian Agama telah melakukan inisiatif yang cukup penting dalam
meningkatkan kinerja pengelolaan zakat di Indonesia, diantaranya adalah
dengan dikeluarkannya standar audit syariah yang ditujukan untuk
mengevaluasi kinerja lembaga zakat di Indonesia melalui beberapa aspek,
yaitu: kinerja lembaga, kinerja keamilan, kinerja pengumpulan dan
pendistribusian serta pendayagunaan.
“ Adanya Audit Syariah dan Akreditasi dapat
memberikan pencegahan terhadap penyalahgunaan
dan penyelewengan terhadap dana umat”
536 LEMBAGA
LEMBAGA TERSOSIALISASI
STANDAR AKUNTANSI ZAKAT,
AUDIT SYARIAH &
AKREDITASI LEMBAGA ZAKAT
LEMBAGA ZAKAT TELAH
MENDAPATKAN
AKREDITASI A & B
267 LEMBAGA
DIREKTORAT PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF
11. DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM KEMENTERIAN AGAMA
Aplikasi SIMZAT ( Akreditasi, Audit Syariah & Pengawasan)
12. KEPATUHAN SYARIAH & AUDIT SYARIAH
TUJUAN
OPZ SESUAI PRINSIP
MANAJEMEN RISIKO &
TATA KELOLA BAIK
(GOOD AMIL
GOVERNANCE)
OPZ SEHAT FINANSIAL &
BERHATI-HATI DALAM
PENGELOLAAN ZAKAT
OPZ PATUH UU ZAKAT &
PERATURAN BERLAKU,
PEMENUHAN PRINSIP
SYARIAH
DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM KEMENTERIAN AGAMA
13. DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM KEMENTERIAN AGAMA
29 BAZNAS tingkat provinsi
280 BAZNAS tingkat Kabupaten
12 Lembaga Amil Zakat skala nasional
10 LAZ tingkat Provinsi
23 LAZ tingkat Kabupaten dan Kota
AKREDITASI 355 LEMBAGA ZAKAT
PADA TAHUN 2020
267 OPZ
Telah mencapai status terakreditasi dan patuh syariah (AUDITABLE) berdasarkan
pemetaan yang dilakukan oleh Kementerian Agama
2021 -> 19 OPZ AKAN DILAKUKAN AUDIT KEPATUHAN SYARIAH
2021 -> Bantuan Stimulus untuk audit keuangan bagi beberapa
BAZNAS Kab/Kota
14. OPTIMALISASI
TEKNOLOGI
1.Belum efektifnya sistem penghimpunan
zakat & pendistribusian zakat
2.Belum berkembangnya ilmu manajemen dan
tata kelola zakat, khususnya sistem
distribusi mustahik (nomor induk mustahik)
3.Belum berkembangnya IT tata kelola zakat
4.Kurangnya kemampuan dana OPZ
membangun sistem IT.
5.Belum ada standar IT zakat
6.Belum optimalnya sosial media dan
pengumpulan zakat berbasis internet
MANAJEMEN & SISTEM IT
DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM KEMENTERIAN AGAMA
15. DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM KEMENTERIAN AGAMA
KOMUNIKASI &
PERTANGGUNG JAWABAN
PUBLIK
Masalah utama lain adalah cluster Komunikasi &
Sosialisasi (Internal), karena hal ini belum dianggap
penting dan prioritas, serta terbatasnya dana OPZ untuk
melakukannya, sehingga masyarakat kurang
terinformasikan dengan keberadaan OPZ dan
kegiatannya.
1. Kurangnya transparansi dalam pengelolaan
2. Belum terlaksananya adanya standar pelaporan
3. Belum tampaknya keberhasilan penyaluran zakat.
4. Belum efektifnya audit internal.
5. Belum terlaksana audit keuangan oleh KAP di beberapa pengelola zakat
6. Belum efektifnya penyebaran laporan kepada stakeholders & pemerintah seperti
Bappenas, Kemensos, TNP2K dll
PERTANGGUNG JAWABAN PUBLIK
Komunikasi & Sosialisasi:
16. KERJASAMA &
KEMITRAAN AMIL
SINERGITAS LINTAS KEMENTERIAN & LEMBAGA DALAM MENDUKUNG OPTIMALISASI POTENSI ZAKAT
KHUSUSNYA DALAM TATA KELOLA ZAKAT NASIONAL SEHINGGA DAPAT BERMANFAAT BAGI
MASYARAKAT
KOLABORASI DANA ZAKAT, WAKAF, CSR
KOLABORASI PROGRAM ZAKAT &
PROGRAM PEMERINTAH
KOLABORASI PROGRAM ZAKAT & PROGRAM ORMAS
MASJID & PONDOK PESANTREN
17. Sebanyak 45.000 Orang
Penyuluh Agama Islam Non PNS
Sebanyak 5.000 Orang
Penyuluh Agama Islam PNS
OPTIMALISASI MELALUI PENYULUH & KUA
50.000 PENYULUH AGAMA ISLAM
5892 KANTOR URUSAN AGAMA
KUA
“ JIKA SELURUH PENYULUH & KUA BERSAMA MELAKUKAN PEMBINAAN &
PENGAWASAN HINGGA TINGKAT KECAMATAN MAKA AKAN TERCIPTANYA
TRANSPARANSI TATA KELOLA ZAKAT SEHINGGA MENINGKATKAN
KEPERCAYAAN MUZAKI KEPADA BAZNAS MAUPUN LAZ“
DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM KEMENTERIAN AGAMA
18. MASJID, MUSHALA, ORMAS
ISLAM
270.259 MASJID 316.470 MUSHALLA
MENURUT DATA KEMENTERIAN AGAMA DITJEN BIMAS ISLAM
“MENDORONG SINERGI ANTARA MASJID, MUSHALA,
ORMAS PUSAT, NASIONAL, PROVINSI & KABUPATEN KOTA
DALAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN SERTA
MENDUKUNG TATA KELOLA ZAKAT NASIONAL”
203 ORMAS ISLAM TINGKAT PUSAT &
NASIONAL
2781 ORMAS ISLAM TINGKAT PROVINSI &
KAB KOTA
DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM KEMENTERIAN AGAMA