1. Rencana perpanjangan masa belajar dari rumah di Jawa Timur selama 14 hari mulai 2-14 Juni 2020 karena belum ada penurunan signifikan penyebaran Covid-19.
2. Siswa akan mulai masuk sekolah pada 15 Juni 2020 setelah sekolah mempersiapkan protokol kesehatan baru untuk mencegah penyebaran Covid-19.
3. Protokol kesehatan baru mencakup skrining kesehatan, menjaga jarak
Panduan pembelajaran jarak jauh belajar dirumah masa c 19Amin Herwansyah
Panduan ini memberikan rekomendasi bagi guru untuk merancang pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19 dengan memprioritaskan kesejahteraan siswa, menyesuaikan kurikulum, dan melibatkan orang tua.
Sistem ini memberikan ringkasan mengenai pengurusan disiplin di sekolah. Ia menjelaskan tanggungjawab guru besar dalam menjaga disiplin, kuasa untuk mengenakan hukuman, dan proses merayu hukuman. Dokumen ini juga memaparkan panduan dalam Surat Pekeliling mengenai pelbagai isu disiplin seperti merokok, hukuman, dan laporan kepada polis. Sistem E-SSDM diperkenalkan untuk memantapkan pengurusan data
Info hebahan garis panduan dan faq skbt2020Ahmad Suzi
Dokumen ini memberikan panduan dan informasi mengenai pengoperasian sekolah selama masa pandemi COVID-19, termasuk garis panduan KPM, persiapan prasarana sekolah, pengajaran dan pembelajaran, keselamatan murid, dan prosedur operasi standar sekolah.
1. Rencana perpanjangan masa belajar dari rumah di Jawa Timur selama 14 hari mulai 2-14 Juni 2020 karena belum ada penurunan signifikan penyebaran Covid-19.
2. Siswa akan mulai masuk sekolah pada 15 Juni 2020 setelah sekolah mempersiapkan protokol kesehatan baru untuk mencegah penyebaran Covid-19.
3. Protokol kesehatan baru mencakup skrining kesehatan, menjaga jarak
Panduan pembelajaran jarak jauh belajar dirumah masa c 19Amin Herwansyah
Panduan ini memberikan rekomendasi bagi guru untuk merancang pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19 dengan memprioritaskan kesejahteraan siswa, menyesuaikan kurikulum, dan melibatkan orang tua.
Sistem ini memberikan ringkasan mengenai pengurusan disiplin di sekolah. Ia menjelaskan tanggungjawab guru besar dalam menjaga disiplin, kuasa untuk mengenakan hukuman, dan proses merayu hukuman. Dokumen ini juga memaparkan panduan dalam Surat Pekeliling mengenai pelbagai isu disiplin seperti merokok, hukuman, dan laporan kepada polis. Sistem E-SSDM diperkenalkan untuk memantapkan pengurusan data
Info hebahan garis panduan dan faq skbt2020Ahmad Suzi
Dokumen ini memberikan panduan dan informasi mengenai pengoperasian sekolah selama masa pandemi COVID-19, termasuk garis panduan KPM, persiapan prasarana sekolah, pengajaran dan pembelajaran, keselamatan murid, dan prosedur operasi standar sekolah.
Buku panduan ini berisi modul pelatihan dan materi untuk dokter kecil sekolah. Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dokter kecil dalam menjalankan program UKS di sekolah. Buku ini memuat berbagai topik seperti tugas dokter kecil, obat-obatan sederhana, P3K, kesehatan lingkungan, dan gizi. Diharapkan buku ini dapat membantu dokter kecil dalam pelaksanaan tugasnya.
Dokumen tersebut membahas tentang Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) yang meliputi tujuan, sasaran, program pokok, dan peran guru UKS/M. Salah satu program UKS/M adalah Dokter Kecil (Dokcil) yang bertugas mempromosikan perilaku hidup sehat di sekolah."
Upaya Dinas Pendidikan dalam mewujudkan sekolah sehat meliputi program pendidikan pola hidup sehat bagi siswa, guru, dan masyarakat sekolah serta peningkatan lingkungan sekolah yang sehat dan aman untuk mendukung prestasi belajar siswa. Program ini diwujudkan melalui pelaksanaan UKS di sekolah dan pembentukan tim pelaksana UKS.
Program Dokter Kecil bertujuan untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam program UKS sekolah dengan menjadikan siswa sebagai agen perubahan gaya hidup sehat di sekolah, rumah, dan lingkungan. Program ini melatih siswa untuk membantu menjaga kesehatan dirinya sendiri, teman-teman, keluarga, dan lingkungan melalui kegiatan seperti pengamatan kebersihan dan kesehatan, pengukuran TB dan BB, penyuluhan kesehat
Dokumen tersebut berisi peraturan dan tata tertib bagi guru dan siswa di sekolah. Peraturan untuk guru meliputi kewajiban mengisi daftar hadir, mengikuti upacara bendera, berpakaian rapi, membuat rencana pelajaran, mengisi nilai siswa, serta larangan mempercepat pulang siswa tanpa izin. Sedangkan peraturan untuk siswa mencakup kewajiban hadir upacara, mematuhi jam sekolah, menjaga
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dokter kecil (Dokcil) dan UKS di sekolah. Terdapat penjelasan mengenai arti logo UKS, tujuan, sasaran, dan program-program pokok UKS seperti pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Dokumen ini juga menjelaskan tentang pengertian Dokcil, syarat menjadi Dokcil, tugas Dokcil, dan hasil yang diharapkan dari kegi
Dokumen tersebut membahas tentang UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) di sekolah, mencakup landasan hukum, tujuan, sasaran, ruang lingkup, dan pelaksanaannya meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, serta pembinaan lingkungan sekolah yang sehat.
Dokumen tersebut merupakan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Perdesaan. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, tujuan, sasaran, dan ruang lingkup kegiatan UKS yang dapat diusulkan dalam PNPM Perdesaan seperti pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman pelatihan, modul, dan materi untuk dokter kecil. Termasuk di dalamnya pengertian dokter kecil, tugas dan peranannya, serta program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.
Dokumen tersebut membahas tentang pembinaan program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) di SD, SMP, dan SMA. Program UKS bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui peningkatan kesehatan, menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, meningkatkan pengetahuan siswa tentang gaya hidup sehat, dan memelihara kesehatan siswa. Program UKS meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pem
Dokumen tersebut merupakan panduan pelaksanaan pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19 yang mencakup implementasi protokol kesehatan seperti menjaga jarak, pakai masker, cuci tangan, suhu tubuh normal, dan pengaturan kelas serta siswa untuk mencegah penularan. Dokumen tersebut juga menjelaskan perlunya koordinasi antar sektor terkait, pemantauan berkala, serta peran guru dan orang tua
Dokumen tersebut membahas protokol kesehatan yang perlu diterapkan di sekolah untuk mencegah penyebaran Covid-19 selama pembelajaran tatap muka, termasuk pemeriksaan suhu tubuh, mencuci tangan, menjaga jarak, membersihkan ruangan, dan menggunakan masker.
Buku panduan ini berisi modul pelatihan dan materi untuk dokter kecil sekolah. Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dokter kecil dalam menjalankan program UKS di sekolah. Buku ini memuat berbagai topik seperti tugas dokter kecil, obat-obatan sederhana, P3K, kesehatan lingkungan, dan gizi. Diharapkan buku ini dapat membantu dokter kecil dalam pelaksanaan tugasnya.
Dokumen tersebut membahas tentang Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) yang meliputi tujuan, sasaran, program pokok, dan peran guru UKS/M. Salah satu program UKS/M adalah Dokter Kecil (Dokcil) yang bertugas mempromosikan perilaku hidup sehat di sekolah."
Upaya Dinas Pendidikan dalam mewujudkan sekolah sehat meliputi program pendidikan pola hidup sehat bagi siswa, guru, dan masyarakat sekolah serta peningkatan lingkungan sekolah yang sehat dan aman untuk mendukung prestasi belajar siswa. Program ini diwujudkan melalui pelaksanaan UKS di sekolah dan pembentukan tim pelaksana UKS.
Program Dokter Kecil bertujuan untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam program UKS sekolah dengan menjadikan siswa sebagai agen perubahan gaya hidup sehat di sekolah, rumah, dan lingkungan. Program ini melatih siswa untuk membantu menjaga kesehatan dirinya sendiri, teman-teman, keluarga, dan lingkungan melalui kegiatan seperti pengamatan kebersihan dan kesehatan, pengukuran TB dan BB, penyuluhan kesehat
Dokumen tersebut berisi peraturan dan tata tertib bagi guru dan siswa di sekolah. Peraturan untuk guru meliputi kewajiban mengisi daftar hadir, mengikuti upacara bendera, berpakaian rapi, membuat rencana pelajaran, mengisi nilai siswa, serta larangan mempercepat pulang siswa tanpa izin. Sedangkan peraturan untuk siswa mencakup kewajiban hadir upacara, mematuhi jam sekolah, menjaga
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dokter kecil (Dokcil) dan UKS di sekolah. Terdapat penjelasan mengenai arti logo UKS, tujuan, sasaran, dan program-program pokok UKS seperti pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Dokumen ini juga menjelaskan tentang pengertian Dokcil, syarat menjadi Dokcil, tugas Dokcil, dan hasil yang diharapkan dari kegi
Dokumen tersebut membahas tentang UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) di sekolah, mencakup landasan hukum, tujuan, sasaran, ruang lingkup, dan pelaksanaannya meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, serta pembinaan lingkungan sekolah yang sehat.
Dokumen tersebut merupakan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Perdesaan. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, tujuan, sasaran, dan ruang lingkup kegiatan UKS yang dapat diusulkan dalam PNPM Perdesaan seperti pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman pelatihan, modul, dan materi untuk dokter kecil. Termasuk di dalamnya pengertian dokter kecil, tugas dan peranannya, serta program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.
Dokumen tersebut membahas tentang pembinaan program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) di SD, SMP, dan SMA. Program UKS bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui peningkatan kesehatan, menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, meningkatkan pengetahuan siswa tentang gaya hidup sehat, dan memelihara kesehatan siswa. Program UKS meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pem
Dokumen tersebut merupakan panduan pelaksanaan pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19 yang mencakup implementasi protokol kesehatan seperti menjaga jarak, pakai masker, cuci tangan, suhu tubuh normal, dan pengaturan kelas serta siswa untuk mencegah penularan. Dokumen tersebut juga menjelaskan perlunya koordinasi antar sektor terkait, pemantauan berkala, serta peran guru dan orang tua
Dokumen tersebut membahas protokol kesehatan yang perlu diterapkan di sekolah untuk mencegah penyebaran Covid-19 selama pembelajaran tatap muka, termasuk pemeriksaan suhu tubuh, mencuci tangan, menjaga jarak, membersihkan ruangan, dan menggunakan masker.
Surat edaran ini mengatur perubahan kebijakan pelaksanaan pembelajaran tatap muka masa transisi dan kebiasaan baru di tingkat PAUD, SD dan SMP di Kabupaten Landak. Surat ini menetapkan protokol kesehatan yang harus dipenuhi sekolah dan jadwal pelaksanaan pembelajaran tatap muka secara bertahap mulai Agustus 2021.
1. Buku panduan ini memberikan petunjuk praktikum asuhan bayi baru lahir bagi mahasiswa kebidanan semester 3. Materi praktikum meliputi pemeriksaan fisik, pemandian, perawatan tali pusat, imunisasi, dan penanganan kondisi seperti asfiksia, ikterus, dan hipotermia. 2. Tujuan praktikum adalah memberikan keterampilan asuhan bayi baru lahir berdasarkan konsep, sikap, dan evidence based practice. 3. Panduan ini
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang meliputi pengertian, hakikat, dan berbagai aspek PHBS seperti di bidang gizi, kesehatan ibu dan anak, penyakit menular, serta peran berbagai pihak dalam mendorong PHBS seperti rumah tangga, lembaga pendidikan, tempat kerja, dan organisasi kemasyarakatan. Dokumen ini juga menjelaskan indikator-indikator untuk
Dokumen tersebut membahas upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan Promosi Kesehatan Berbasis Sekolah (PHBS) dengan melibatkan siswa, guru, dan masyarakat sekitar sekolah. Beberapa poin pentingnya adalah meningkatkan pengetahuan tentang PHBS, meningkatkan peran serta masyarakat sekolah dalam ber-PHBS, serta mewujudkan sekolah yang sehat melalui penerapan tiga
"[Ringkasan]"
Kondisi kegawatdaruratan memerlukan penanganan segera untuk mencegah kematian atau kecacatan. Teknik bantuan hidup dasar meliputi pijat jantung luar, pemberian oksigen, penanganan perdarahan, patah tulang, luka bakar, dan sumbatan saluran napas. Evakuasi korban dilakukan dengan teknik yang tepat sesuai jumlah penolong dan kondisi lingkungan untuk memastikan keselamatan korban.
APD digunakan untuk melindungi petugas kesehatan dari risiko pajanan darah dan cairan tubuh pasien. Ada 3 tingkat perlindungan APD yang direkomendasikan WHO untuk pelayanan pasien COVID-19, sesuai dengan tingkat risiko pajanan. Prinsip penggunaan APD meliputi kebersihan tangan, pemilihan ukuran yang tepat, penggunaan sebelum dan sesudah kontak pasien, serta pembuangan atau dekontaminasi yang benar.
3. DASAR
SKB (Mendikbud, Menag, MenKes, Mendagri)
Nomor 04/KB/2020 tahun 2020 tentang Pandu
an Penyelenggaraan Pembelajaran pada tahun
Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2
021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19). Dst
4. TUJUAN
Memastikan pelaksanaan pelayanan publik
pendidikan di SMP 1 Mertoyudan berjalan efektif.
mencegah penyebaran dan menghilangkan covid-
19
Semua warga sekolah memahami panduan
penyelenggaraan pembelajaran tatap muka SMP
1 Mertoyudan mempersiapkan masa kebiasaan
baru
5. PROTOKOL KESEHATAN UMUM
Pengecekan suhu tubuh, (37,3° C max) saat tiba di sekolah
Penggunaan masker (start dari rumah sampai kembali ke
rumah, bawa persediaan)
Cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer (saat tiba di
sekolah dan selesai beraktivitas)
Penyemprotan disinfektasi secara berkala (segera setelah
siswa pulang);
Jaga jarak minimal 1,5 (satu) meter (pengaturan tempat
duduk di kelas/ aktivitas di luar kelas);
Tidak berkerumun
6. PROTOKOL KESEHATAN SEKOLAH
1/2
Memastikan sekolah aman dan bebas dari penularan Covid-19
Tidak ada warga sekitar sekolah yang dinyatakan positif Covid-
19.
Melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin terhadap
semua bagian yang tersentuh publik.
Menyediakan wastafel/tempat cuci tangan, lengkap dengan
sabun di depan ruang kelas masing-masing dan ditempat-
tempat strategis lainnya sesuai kebutuhan
Menyediakan masker cadangan (untuk pengganti bagi seluruh
warga sekolah yang membutuhkan)
7. PROTOKOL KESEHATAN SEKOLAH
2/2
Penataan sarana prasarana sekolah sesuai dengan physical di
stancing.
Memasang media sosialisasi dan edukasi pencegahan Covid-
19 untuk warga sekolah.
Menyediakan area isolasi sementara di sekolah bagi guru/
siswa/ warga sekolah yang mengalami batuk/pilek, sakit
tenggorokan/sesak napas
Melakukan pemeriksaan suhu tubuh (kurang dari 37,3oC)
terhadap warga sekolah dan tamu saat memasuki sekolah.
8. STRUKTUR PROGRAM
MATA PELAJARAN
JP/ MINGGU
VII VIII IX
KELOMPOK A N T N T N T
1 PABP 3 2 3 2 3 2
2 PPKn 3 2 3 2 3 2
3 Bahasa Indonesia 6 3 6 3 6 3
4 Matematika 5 3 5 3 5 3
5 IPA 5 2 5 2 5 2
6 IPS 4 2 4 2 4 2
7 Bahasa Inggris 4 2 4 2 4 2
KELOMPOK B
1 Seni Budaya 3 2 3 2 3 2
2 PJOK 3 2 3 2 3 2
3 Informatika/Prakarya 2 2 2 2 2 2
4 Bahasa Jawa 2 2 2 2 2 2
Jumlah 40 24 40 24 40 24
9. WAKTU PEMBELAJARAN RIIL
Riil belajar siswa sesuai struktur program Normal.
Tatap muka pandemi seperti tertera dalam struktur program.
Sisanya adalah Kegiatan Mandiri Siswa (KMS).
Misal: PAIBP
Normal : 3 jp/ minggu (120 menit). Selama Pandemi 2 jam tata
p muka @ 30 menit. Guru menyiapkan LKPD/ Modul untuk
KMS selama 60 menit.
10. JUMLAH SISWA PTM
Masa Transisi (Waktu) Masa Kebiasaan Baru
Waktu Januari Februari Maret April
Jumlah Siswa 25% 50% 75% 100%
11. PROTOKOL KESEHATAN PTM
1/2
Semelum KBM Sesudah KBM
Menyemprot disinfektan (Sarpras) Menyemptot disinfektan (Sarpras)
Memastikan sabun cuci tangan, air bersih
di setiap fasilitas CTPS, dan cairan pember
sih tangan (hand sanitizer) cukup dan siap.
(Sarpras)
Mengontrol sabun cuci tangan, air bersih
di setiap fasilitas CTPS, dan cairan p
embersih tangan (hand sanitizer) cukup
dan siap. (Sarpras)
Memastikan ketersediaan Masker
Cadangan. (Sarpras)
Mengontrol ketersediaan Masker
Cadangan. (Sarpras)
Memastikan thermogun (pengukur suhu
tubuh tembak) berfungsi dengan baik
(Sarpras) dan mengukur suhu tubuh
semua orang yang memasuki sekolah
(Kesehatan)
Memastikan thermogun (pengukur suhu
tubuh tembak) berfungsi dengan baik -
Sarpras
12. PROTOKOL KESEHATAN PTM
2/2
Sebelum KBM Sesudah KBM
Memantau kesehatan warga : suhu tubuh
dan menanyakan adanya gejala umum
seperti demam, batuk, pilek, nyeri
tenggorokan, sesak nafas, sakit kepala,
mual/muntah, diare, anosmia (hilangnya
kemampuan indra penciuman), atau
ageusia (hilangnya kemampuan
indra perasa).
Melaporkan kesehatan warga sekolah:
suhu tubuh dan menanyakan adanya
gejala umum seperti demam, batuk, pilek,
nyeri tenggorokan, sesak nafas, sakit
kepala, mual/muntah, diare, anosmia
(hilangnya kemampuan indra penciuman),
atau ageusia (hilangnya kemampuan
indra perasa).
13. PROTOKOL WARGA SEKOLAH
SEBELUM BERANGKAT
• sarapan/konsumsi gizi seimbang;
• memastikan diri dalam kondisi sehat
• menggunakan masker kain 3 (tiga) lapis atau masker sekali pakai/masker
bedah yang menutupi hidung dan mulut sampai dagu. Masker kain
digunakan setiap 4 jam atau sebelum 4 jam saat sudah lembab/basah
• sebaiknya membawa cairan pembersih tangan (hand sanitizer);
• membawa makanan beserta alat makan dan air minum sesuai kebutuhan;
• wajib membawa perlengkapan pribadi, meliputi: alat belajar, ibadah, alat
olahraga dan alat lain sehingga tidak perlu pinjam meminjam.
14. PROTOKOL WARGA SEKOLAH
DI PERJALANAN
• menggunakan masker dan tetap menjaga jarak minimal 1,5
meter;
• hindari menyentuh permukaan benda-benda, tidak menyentuh
hidung, mata, dan mulut, dan menerapkan etika batuk dan
bersin setiap waktu
15. PROTOKOL KESEHATAN WARGA
MEMASUKI GERBANG SEKOLAH
• Pengantaran di tempat yang ditentukan
• melakukan CTPS
• mengikuti pemeriksaan kesehatan meliputi: pengukuran suhu
tubuh dan adanya gejala umum seperti demam, batuk, pilek,
nyeri tenggorokan, sesak nafas, sakit kepala, mual/muntah,
diare, anosmia (hilangnya kemampuan indra penciuman), atau
ageusia (hilangnya kemampuan indra perasa.
16. PROTOKOL KESEHATAN
SELAMA KBM
• menggunakan masker dan menerapkan jaga jarak minimal 1,5
meter;
• menggunakan alat belajar, alat musik, dan alat makan minum
pribadi;
• dilarang pinjam-meminjam peralatan;
• CTPS dengan air mengalir, dan jaga jarak
17. PROTOKOL KESEHATAN
SETELAH KBM
• tetap menggunakan masker dan melakukan CTPS dengan air
mengalir segera setelah meninggalkan kelas;
• keluar ruangan kelas dan sekolah dengan antre sambil
menerapkan jaga jarak;
• penjemput siswa di tempat yang telah ditentukan
• Jarak waktu pulan antarkelas 5 menit.
18. SYARAT UNTUK
MELAKSANAKAN PTM
• Mendapatkan izin dari Pemerintah Daerah/ Bupati
• Mendapatkan Izin dari Komite dan Orang Tua Siswa
19. Lain-lain
❑ SMP Negeri 1 Mertoyudan tetap melayani PDR/ PJJ
bagi siswa yang tidak diizinkan mengikuti PTM di
sekolah
❑ PTM akan dihentikan minimal selama 11 hari
manakala ada warga sekolah yang aktif datang di
sekolah terpapar Covid-19
❑ Sekolah untuk tempat mengungsi tidak
menyelenggarakan PTM