Di Provinsi Lampung saat ini banyak masyarakat memakai Gas LPG (Liquefied Petroleum Gas) dan saat ini bukan merupakan barang mewah yang hanya dimiliki oleh kalangan masyarakat perkotaan saja akan tetapi masyarakat pelosok desapun telah beralih menggunakan Gas LPG. Kelangkaan Gas LPG Bersubsidi masih terjadi di beberapa Kabupaten/Kota tertentu di Provinsi Lampung. Pemerintah Provinsi Lampung bersama Pertamina, dan Hiswana Migas melakukan Monitoring Pendistribusian, Pengendalian dan Pengawasan ke Kabupaten/Kota. Untuk memastikan distribusi BBM dan LPG tepat sasaran dan tidak terjadi penyalahgunaan, dimana rantai distribusi di mulai dari Terminal BBM hingga SPBU telah dilakukan monitoring
Penyusunan Analisis Standar Belanja (ASB) merupakan amanat peraturan perundang-undang di bidang pengelolaan keuangan negara/daerah, dimana dalam rangka penyelenggaraan anggaran berbasis kinerja perlu dikembangkan indikator dan target kinerja, standar harga, analisis standar biaya dan standar pelayanan minimal.
Dokumen tersebut memberikan panduan umum tentang penyusunan estimasi biaya awal (Owner's Estimate) untuk proyek pengadaan barang dan jasa secara jujur, adil, transparan, dan bertanggung jawab serta sesuai peraturan dan kontrak yang berlaku. Beberapa metode estimasi biaya digunakan seperti metode analogi, parametrik, faktor, indeks harga, dan harga satuan. Dokumen ini juga menjelaskan tentang biaya jasa konsultasi yang m
Dokumen tersebut memberikan panduan umum tentang penyusunan estimasi biaya awal (Owner's Estimate) untuk proyek pengadaan barang dan jasa secara jujur, adil, transparan, dan bertanggung jawab serta sesuai peraturan dan kontrak yang berlaku. Beberapa metode estimasi biaya digunakan seperti metode analogi, parametrik, faktor, indeks harga, dan harga satuan. Dokumen ini juga menjelaskan tentang biaya jasa konsultasi yang m
BAHASAN MENGENAI HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS
PENGERTIAN
APA GUNANYA HPS/OE
PERLAKUAN TERHADAP HPS/OE
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN HPS/OE
TEKNIK PEMBUATAN HPS/OE
Penyusunan Analisis Standar Belanja (ASB) merupakan amanat peraturan perundang-undang di bidang pengelolaan keuangan negara/daerah, dimana dalam rangka penyelenggaraan anggaran berbasis kinerja perlu dikembangkan indikator dan target kinerja, standar harga, analisis standar biaya dan standar pelayanan minimal.
Dokumen tersebut memberikan panduan umum tentang penyusunan estimasi biaya awal (Owner's Estimate) untuk proyek pengadaan barang dan jasa secara jujur, adil, transparan, dan bertanggung jawab serta sesuai peraturan dan kontrak yang berlaku. Beberapa metode estimasi biaya digunakan seperti metode analogi, parametrik, faktor, indeks harga, dan harga satuan. Dokumen ini juga menjelaskan tentang biaya jasa konsultasi yang m
Dokumen tersebut memberikan panduan umum tentang penyusunan estimasi biaya awal (Owner's Estimate) untuk proyek pengadaan barang dan jasa secara jujur, adil, transparan, dan bertanggung jawab serta sesuai peraturan dan kontrak yang berlaku. Beberapa metode estimasi biaya digunakan seperti metode analogi, parametrik, faktor, indeks harga, dan harga satuan. Dokumen ini juga menjelaskan tentang biaya jasa konsultasi yang m
BAHASAN MENGENAI HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS
PENGERTIAN
APA GUNANYA HPS/OE
PERLAKUAN TERHADAP HPS/OE
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN HPS/OE
TEKNIK PEMBUATAN HPS/OE
Workshop ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para peserta tentang persyaratan penganggaran dan administrasi keuangan dalam proposal hibah CBRNM agar memenuhi kriteria penilaian. Peserta diajarkan prinsip-prinsip penganggaran dan contoh format pengisian anggaran sesuai timeline proyek. Beberapa item anggaran yang tidak diperbolehkan juga dijelaskan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Akuntansi biaya merupakan bagian penting dari akuntansi keuangan dan manajemen yang berfokus pada pengukuran dan pelaporan biaya produksi. Metode-metode akuntansi biaya seperti full costing dan variable costing digunakan untuk menentukan harga pokok produk. Biaya diklasifikasikan berdasarkan sifat, hubungan dengan produk, dan perilakunya terhadap volume produksi.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen biaya proyek. Secara singkat, manajemen biaya proyek meliputi proses perencanaan sumber daya, estimasi biaya, penyusunan anggaran biaya, dan pengawasan biaya untuk memastikan proyek diselesaikan sesuai anggaran yang disetujui."
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah penyusunan rencana kerja dan anggaran satuan kerja pemerintah daerah, mulai dari meninjau hasil evaluasi kinerja periode sebelumnya, mengidentifikasi faktor penyebab target belum tercapai, menghitung kebutuhan pembiayaan layanan pendidikan, menyusun program dan kegiatan serta pendanaannya ke dalam format-format tertentu sesuai peraturan, hingga penyusunan dokumen rencana
Dokumen tersebut membahas analisis standar belanja (ASB) sebagai pendekatan dalam penentuan pagu anggaran berdasarkan prinsip anggaran berbasis kinerja. ASB digunakan untuk menilai kewajaran beban kerja dan biaya suatu kegiatan sehingga menghasilkan pagu yang proporsional berdasarkan kinerja. Dokumen ini juga menjelaskan dasar hukum dan proses penerapan ASB dalam penyusunan anggaran daerah.
Dokumen tersebut membahas tentang standar biaya tahun anggaran 2012 yang ditetapkan Direktorat Jenderal Anggaran. Standar biaya digunakan sebagai acuan penghitungan kebutuhan anggaran dan terdiri dari standar biaya masukan dan keluaran. Dokumen ini juga menjelaskan dasar hukum, definisi, kebijakan, dan contoh satuan biaya masukan yang ditetapkan.
Teknik dan metode penyusunan Analisis Standar Belanja untuk penyusunan anggaran berbasis kinerja di daerah. Alat bantu SKPD dan seluruh stakehoder di daerah dalam proses penyusunan APBD.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian dan penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) administrasi pemerintahan. SOP merupakan serangkaian instruksi tertulis yang didokumentasikan dari aktivitas rutin dan berulang yang dilakukan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan peningkatan kualitas pelayanan, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi. Dokumen ini menjelaskan berbagai aspek penyusunan SOP
Dokumen tersebut membahas perhitungan biaya berdasarkan aktivitas untuk menghindari distorsi biaya yang dapat terjadi jika menggunakan perhitungan biaya berdasarkan fungsi. Metode perhitungan biaya berdasarkan aktivitas meliputi identifikasi aktivitas dan atributnya, pembebanan biaya ke aktivitas, pembebanan biaya antar aktivitas, dan akhirnya pembebanan biaya ke produk.
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh utama faktor-faktor seperti pelanggan, pesaing, dan biaya dalam penentuan harga serta pendekatan-pendekatan dalam menentukan harga jangka pendek dan panjang seperti berbasis biaya dan berbasis pasar. Dibahas pula tentang kalkulasi biaya menggunakan metode activity based costing dan life cycle costing serta pertimbangan-pertimbangan tambahan dalam penentuan harga.
Dokumen tersebut membahas sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas yang meliputi klasifikasi aktivitas, perhitungan biaya aktivitas primer dan sekunder, pembebanan biaya aktivitas pada produk, serta cara mengurangi kompleksitas sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan XVI, LAN RI
Jakarta, 6 Juni 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Workshop ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para peserta tentang persyaratan penganggaran dan administrasi keuangan dalam proposal hibah CBRNM agar memenuhi kriteria penilaian. Peserta diajarkan prinsip-prinsip penganggaran dan contoh format pengisian anggaran sesuai timeline proyek. Beberapa item anggaran yang tidak diperbolehkan juga dijelaskan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Akuntansi biaya merupakan bagian penting dari akuntansi keuangan dan manajemen yang berfokus pada pengukuran dan pelaporan biaya produksi. Metode-metode akuntansi biaya seperti full costing dan variable costing digunakan untuk menentukan harga pokok produk. Biaya diklasifikasikan berdasarkan sifat, hubungan dengan produk, dan perilakunya terhadap volume produksi.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen biaya proyek. Secara singkat, manajemen biaya proyek meliputi proses perencanaan sumber daya, estimasi biaya, penyusunan anggaran biaya, dan pengawasan biaya untuk memastikan proyek diselesaikan sesuai anggaran yang disetujui."
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah penyusunan rencana kerja dan anggaran satuan kerja pemerintah daerah, mulai dari meninjau hasil evaluasi kinerja periode sebelumnya, mengidentifikasi faktor penyebab target belum tercapai, menghitung kebutuhan pembiayaan layanan pendidikan, menyusun program dan kegiatan serta pendanaannya ke dalam format-format tertentu sesuai peraturan, hingga penyusunan dokumen rencana
Dokumen tersebut membahas analisis standar belanja (ASB) sebagai pendekatan dalam penentuan pagu anggaran berdasarkan prinsip anggaran berbasis kinerja. ASB digunakan untuk menilai kewajaran beban kerja dan biaya suatu kegiatan sehingga menghasilkan pagu yang proporsional berdasarkan kinerja. Dokumen ini juga menjelaskan dasar hukum dan proses penerapan ASB dalam penyusunan anggaran daerah.
Dokumen tersebut membahas tentang standar biaya tahun anggaran 2012 yang ditetapkan Direktorat Jenderal Anggaran. Standar biaya digunakan sebagai acuan penghitungan kebutuhan anggaran dan terdiri dari standar biaya masukan dan keluaran. Dokumen ini juga menjelaskan dasar hukum, definisi, kebijakan, dan contoh satuan biaya masukan yang ditetapkan.
Teknik dan metode penyusunan Analisis Standar Belanja untuk penyusunan anggaran berbasis kinerja di daerah. Alat bantu SKPD dan seluruh stakehoder di daerah dalam proses penyusunan APBD.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian dan penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) administrasi pemerintahan. SOP merupakan serangkaian instruksi tertulis yang didokumentasikan dari aktivitas rutin dan berulang yang dilakukan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan peningkatan kualitas pelayanan, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi. Dokumen ini menjelaskan berbagai aspek penyusunan SOP
Dokumen tersebut membahas perhitungan biaya berdasarkan aktivitas untuk menghindari distorsi biaya yang dapat terjadi jika menggunakan perhitungan biaya berdasarkan fungsi. Metode perhitungan biaya berdasarkan aktivitas meliputi identifikasi aktivitas dan atributnya, pembebanan biaya ke aktivitas, pembebanan biaya antar aktivitas, dan akhirnya pembebanan biaya ke produk.
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh utama faktor-faktor seperti pelanggan, pesaing, dan biaya dalam penentuan harga serta pendekatan-pendekatan dalam menentukan harga jangka pendek dan panjang seperti berbasis biaya dan berbasis pasar. Dibahas pula tentang kalkulasi biaya menggunakan metode activity based costing dan life cycle costing serta pertimbangan-pertimbangan tambahan dalam penentuan harga.
Dokumen tersebut membahas sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas yang meliputi klasifikasi aktivitas, perhitungan biaya aktivitas primer dan sekunder, pembebanan biaya aktivitas pada produk, serta cara mengurangi kompleksitas sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan XVI, LAN RI
Jakarta, 6 Juni 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
7. Belum ada aligment antara Dokumen RPJMD, RKPD, Renstra, Renja
Kerancuan (confuse) pisah batas antara PERENCANAAN Daerah dengan
PENGELOLAAN Keuangan Daerah (KUA/PPAS dan
Penganggaran/Budgeting)
Pendekatan DOKUMEN, belum ada rekam jejak proses penyusunan
*) Public Expenditure & Financial Accountability (World Bank, 2012)
Korsupgah korupsi KPK-BPKP periode tahun 2012-2015
ISU-ISU PERENCANAAN
DAERAH*)
8. 8
---
1
Tahun
Anggaran
---
Rancangan Awal
Renja
Rancangan RKPD
Forum SKPD
Rancangan Awal
RKPD
Musrenbang
Kabupaten
Musrenbang
Desa/Kecamatan
RKPD
Renja
Rancangan KUA
Rancangan PPA
Persetujuan DPRD
KUA
PPA
Proses Perencanaan Daerah
Rancangan RPJMD
Rancangan Renstra
Musrenbang RPJMD
TEKNOKRATIS POLITIS PARTISIPATIF TOP DOWN – BOTTOM UP
---
5
tahun
---
Persetujuan DPRD
Renstra
RPJMD
9. RUANG LINGKUP
SIMDA PERENCANAAN
system requirements simda perencanaan
Musrenban
g
PERENCANAAN
PENGANGGAR
AN
Delphi
PHP
LIMEA
TAHUNAN
TAHUNAN
PPA
SIMDA
Keuangan
Delphi
RPJM
D
Renstr
a
RKPD
Musrenban
g
ASB
Renja
ASB +
SSH
10. system requirements simda perencanaan
RPJMD – RENSTRA
Ranwal
RPJMD
Ranwal
Renstra
verifikasi
musrenbang
RPJMD
Rancangan
RPJMD
Penyesuaian
Renstra
verifikasi
Rancangan Akhir
RPJMD + Renstra
RKPD – RENJA
Ranwal RKPD Ranwal Renja
Forum SKPD
Musrenbang
Desa
Musrenbang
Kecamatan
Rancangan
Renja
verifikasi
Rancangan
RKPD
Musrenbang
RKPD
Rancangan
Akhir RKPD
Penyesuaian
Renja
verifikasi
RKPD
Renja
PPA
Penyesuaian
PPA
RPJMD Renstra
ASB/SSH ASB
SSH – ASB
Golongan
SSH
Kelompok
SSH
Tarif
SSH
Rekening
Sub Kelompok
SSH
Kegiatan (RENSTRA)
Aktivitas/
Sub Kegiatan
ASB
Komponen
ASB
Komponen Rinci ASB
Zona
SSH
11. Penentuan anggaran berdasarkan tolok ukur kinerja yang jelas
Dasar kewajaran beban kerja dan biaya suatu kegiatan/aktifitas OPD
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan keuangan
daerah belanja daerah yang dihubungkan dengan output kegiatan
Meminimalisir terjadinya pengeluaran yang kurang jelas yang
mengakibatkan inefisiensi anggaran
Alat evaluasi bagi Tim Anggaran Pemerintah Daerah dalam melakukan
reviu RKPD, KUA/PPAS dan RKA
TUJUAN PENERAPAN ASB
12. Activity based
costing
Ordinary least
square
- Hitung fixed dan variable cost
- Kelompokkan kegiatan dalam satu kelompok,
tentukan aktivitas yang menyebabkan
timbulnya biaya dalam kegiatan, menentukan
cost driver
- Menghubungkan dependent dan independent
variable
- Belanja rata-rata, batas atas dan batas bawah,
persentase alokasi belanja
Pengelompokan (clustering) aktivitas
Penentuan cost driver (dan derivative-nya) untuk tiap
aktivitas
Fixed cost, Dependent/Independent variable cost
pada rincian komponen aktivitas
PENDEKATAN PENYUSUNAN ASB
Pendekatan
Penyusunan
ASB
Aplikasi ASB
dalam SIMDA
Perencanaan
mengadopsi
13. PENDEKATAN ASB DALAM APLIKASI
system requirements simda perencanaan
SSH
Rincian
Komponen
Komponen
Aktivitas
Kegiatan
Input
Cost Driver
Rekening
Belanja
Fixed Cost /
Dependent /
Independent
Koefisien SSH
Volume
Aplikasi ASB dalam SIMDA Perencanaan mengadopsi:
• Pengelompokan (clustering) aktivitas,
• Penentuan cost driver (dan derivative-nya) untuk tiap aktivitas
• Fixed cost, Independent variable cost, mixed variable cost pada rincian komponen aktivitas
• Dikaitkan dengan Standar Satuan Harga
14. INDEPENDENT
VARIABLE
MIXED
VARIABLE
Dipengaruhi oleh cost driver
Misal: jumlah modul pelatihan dipengaruhi oleh cost
driver peserta
Dipengaruhi oleh range pada cost driver
Misal: jumlah kelas untuk pelatihan dipengaruhi
range pada cost driver peserta; karena setiap kelas
hanya dapat diisi 30 orang peserta pelatihan
SIFAT
BIAYA
FIXED COST
Tidak dipengaruhi oleh cost driver
Misal: jumlah ketua panitia tidak dipengaruhi oleh
cost driver
COST DRIVER DAN SIFAT BIAYA
COST DRIVER
- Satuan yang merubah besarnya biaya dalam suatu aktivitas; Misal: cost driver
aktivitas pelatihan adalah peserta
- Dapat memiliki derivative (turunan cost driver); Misal: turunan cost driver peserta
pelatihan adalah kelas
AKTIVITAS - Rincian kegiatan yang cost driver dan biaya tetap-nya sama
- Satu aktivitas dapat digunakan oleh beberapa kegiatan
15. FORMULA ASB
system requirements simda perencanaan
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X1X2 + b4(X1/r) ....
Y total biaya suatu aktivitas
a biaya tetap (fixed cost)
X pemicu biaya (cost driver)
b koefisien biaya variabel atas cost driver
r cakupan (range)
Y = a (Honorarium Panitia) + b1X1 (Biaya modul x jumlah peserta) + b2X2 (Honor Narasumber x
Jumlah Hari + b3X1X2 Biaya Konsumsi Peserta x Jumlah Peserta x Jumlah Hari + b4(X1/r) biaya sewa
per kelas x (jumlah per peserta/range daya tampung per kelas)
Fixed Cost Independent Variable Mixed Variable
16. CONTOH
No URAIAN Harga
Satuan
Satuan Formula
1 Honorarium Panitia a
- Ketua 1 Orang Rp500.000 1 OK
- Bendahara 1 Orang Rp400.000 1 OK
- Anggota 2 Orang Rp300.000 2 OK
2 Honorarium Narasumber Rp500.000 3 OH b2
3 Biaya Konsumsi Peserta Rp50.000 Peserta/Hari b3
4 Belanja Modul Rp500.000 Modul/Peserta b1
5 Biaya Sewa Kelas Rp500.000 Kelas b4
6 Peserta 120 Orang X1
7 Lama Pelaksanaan 3 Hari X2
8 Range/Daya Tampung Kelas 30 Peserta/Kelas r
17. UNTUK MUSRENBANG
Perkada dan Struktur ASB
Identitas Perkada
Kelompok ASB
Sub Kelompok ASB
Sub-Sub Kelompok ASB
Aktivitas ASB
Komponen Aktivitas
Rincian Komponen
Perkada No. 01/ASB/2017 Tgl 1 April 2017 tentang Perkada ASB
Non Konstruksi
Bimbingan Teknis/Pelatihan
Gerakan Masyarakat Bidang Pertanian
Germas Pengendalian Hama Terpadu Cost Drivers, Range dan Aktivitas
Belanja Alat Tulis Kantor Rekening Komponen
Kertas Folio Koefisien
ASB
Item SSH
Kertas F4,
120g
Detail Tarif
Item SSH
19. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN ASB
system requirements simda perencanaan
PEMETAAN
ASB
(AKTIVITAS)
Tentukan apakah atas aktivitas tersebut ASB dapat dirumuskan
Prioritaskan untuk aktivitas yang akan dilaksanakan pada tahun yang
akan datang (bertahap)
Identifikasi aktivitas yang sejenis/berulang
Identifikasi adanya regulasi yang sudah mengatur perhitungan standar
komponen aktivitas
Identifikasi adanya model yang dapat diacu/diadopsi untuk
perhitungan standar komponen aktivitas
20. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN ASB
PEMETAAN
ASB
(AKTIVITAS)
Tidak Dapat Disusun ASB
(Misal Belanja Tidak Langsung)
Tidak Dapat Dirinci sampai
Komponen Biaya Terkecilnya
(Misal: Belanja Langsung yang
sudah memiliki standar khusus per
unitnya)
Dapat Dirinci Komponen Biaya
Terkecilnya
ASB Tidak Disusun,
menggunakan SSH yang Berlaku,
atau perhitungan secara manual
(Misal Gaji, Bantuan Sosial)
ASB Disusun sampai dengan
Komponen Biaya yang dapat
dirinci
(Misal: Konstruksi dengan
spesifikasi khusus)
ASB Disusun sampai dengan
Komponen Biaya rinci
(Misal: Pelatihan, Konstruksi
tanpa spesifikasi khusus)
21. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN ASB
system requirements simda perencanaan
Tentukan
Rincian
Komponen
• Tentukan rincian biaya
• Tentukan besaran
koefisien dan sifat biaya
• Tentukan kaitan dengan
cost driver
• Kaitkan dengan SSH
• Formulasikan
perhitungan
Tentukan
Komponen
Aktivitas
• Kelompokkan berdasar
rekening belanja
• Kaitkan ke rekening
belanja
Tetapkan
Cost Drivers
• Tentukan Cost Driver
Aktivitas
• Tentukan Turunan Cost
Driver
Inventarisir
Kegiatan
• Identifikasi Aktivitas yang
berulang
• Kelompokkan/ Clustering
Aktivitas
• Identifikasi Regulasi
yang terkait dengan
perhitungan Biaya
22. Terdapat
belanja yang
memiliki
Pemicu Biaya
Terdapat
belanja yang
memiliki
Pemicu Biaya
Turunan
Gunakan Pola Fixed
Cost
Gunakan Pola
Independent Variable
Gunakan Pola
Mixed Varible
AKTIVITAS ASB
Mulai
Volume >
Kapasitas
layanan fixed
cost
Volume >
Range
Pemicu Biaya
Derivatif
Perhitungan ASB
Pertama
Perhitungan ASB
Baru/Tambahan
Y
T
Y
Y
Y
T
T
23. PERHITUNGAN ASB
PEMICU BIAYA
Faktor yang merubah biaya setiap
terjadi perubahan volume
PEMICU BIAYA
DERIVATIF
Biaya berubah bila terjadi
perubahan dalam volume tertentu
RANGE
Rentang maksimal volume yg tdk
mempengaruhi cost driver derivatif
KAPASITAS
Maksimum biaya yang dapat
dilayani oleh struktur aktivitas
(tanpa merubah Fixed Cost)
Volume > jumlah tertentu akan menimbulkan biaya
tambahan
Misal: Max peserta/kelas = 30 orang, maka jika
peserta 45 perlu tambah kelas baru (biaya sewa
ruang bertambah )
Daya tampung maksimal yang tidak menimbulkan
biaya tambahan (terkait dengan pemicu biaya
derivative)
Misal: Max peserta/kelas = 30 orang , jika peserta
>30 tambah kelas baru)
Jumlah maksimal dapat dilayani oleh fixed cost
(tidak merubah fixed cost)
Misal: 1 kepanitiaan maksimal menangani 120
orang; > 120 tambah kepanitiaan
Setiap penambahan 1 volume menimbulkan biaya
tambahan
Misal: Jumlah peserta
> Maksimal
Range/
Kapasitas
Perhitu-
ngan
ASB
Baru
24. AKTIVITAS ASB
COST DRIVER UTAMA/VARIABLE COST
Biaya berubah setiap terjadi perubahan volume
COST DRIVER DERIVATIF
Biaya berubah bila terjadi perubahan dalam
volume tertentu
RANGE DARI COST DRIVER DERIVATIF
Rentang maksimal volume yang tidak
mempengaruhi cost driver derivatif
KAPASITAS
Maksimum biaya yang dapat dilayani oleh
struktur aktivitas (tanpa merubah Fixed Cost)
25. KOMPONEN BIAYA
Komponen Biaya
tidak dipengaruhi
Perubahan Volume
Komponen Biaya
dipengaruhi oleh setiap
Perubahan Volume
(memiliki Pemicu Biaya
Utama)
Terdapat Komponen Biaya yang
dipengaruhi oleh setiap Perubahan
Volume
(memiliki Pemicu Biaya Utama)
dan
Terdapat Komponen Biaya
dipengaruhi oleh Perubahan Volume
tertentu
(memiliki Pemicu Biaya Derivatif)
FIXED COST
INDEPENDENT
VARIABLE
MIXED VARIABLE
26. AKTIVITAS ASB
• AKTIVITAS ASB YANG DIBANGUN SEDAPAT MUNGKIN MAMPU MENGHASILKAN PERHITUNGAN PAGU
AKTIVITAS ASB, DIMANA PENGGUNA CUKUP DENGAN MENENTUKAN VOLUME DAN LOKASI
NO URAIAN VOLUME LOKASI
1 Pembangunan Jalan Usaha Tani lebar 3 m 1 Km Desa A
2 Pembangunan Puskesmas Tipe C 1 Unit Desa B
3 Sertifikasi Penyuluh Pertanian s.d 120 orang/3 hari 2 Kali OPD A
27. FIXED COST
Tidak dipengaruhi
cost driver
Tidak digunakan bila seluruh
Rincian Item Komponen
ASB dalam aktivitas berupa
Fixed Cost
AKTIVITAS ASB – FIXED COST
28. INDEPENDENT VARIABLE
Hanya dipengaruhi cost driver,
menggunakan satuan cost
driver
Bila Rincian Item Komponen
ASB dalam aktivitas terdapat
Independent Variable (harus
ditetapkan pemicu biaya dan
range-nya)
Opsional bila Pemicu Biaya > 1
AKTIVITAS ASB – INDEPENDENT VARIABLE
29. MIXED VARIABLE
Dipengaruhi cost
driver dan cost driver
derivatif
Bila Rincian Item Komponen
ASB dalam aktivitas terdapat
Mixed Variable (harus
ditetapkan pemicu biaya,
pemicu derivative, range-nya)
Opsional bila Pemicu Biaya > 1
AKTIVITAS ASB – MIXED VARIABLE
33. RINCIAN ITEM KOMPONEN ASB - FIXED
COST
Tentukan Group Rincian dan Item SSH-
nya
Koefisien 1, dan/atau 2 dan/atau 3 diisi sesuai
volume dan satuan
Dari Komponen
ASB
34. RINCIAN ITEM KOMPONEN ASB – INDEPENDENT VARIABLE
Tentukan Group Rincian dan Item SSH-
nya
Koefisien Tambahan
(opsional)
Dari Komponen
ASB
Pemicu Biaya > 1
Bila Pemicu Biaya
Utama >1
Urutan Koefisien tergantung Hubungan
Pemicu Biaya yg dipilih, Pemicu Biaya
yang tidak dipilih sebagai koefisien 1 akan
menjadi koefisien 2 yang bersifat opsional
35. RINCIAN ITEM KOMPONEN ASB – MIXED
VARIABLE
Tentukan Group Rincian dan Item SSH-
nya
Koefisien Tambahan
(Opsional)
Dari Komponen
ASB
Pilihan Pemicu Biaya Utama akan terhubung dengan ada
tidaknya Pemicu derivatif