2. Respon PsikologisRespon Psikologis
C o l o rC o l o r
Creating Color Scheme, (Molly E. Holzschlag, webtechiques.com/archieves/2000/09/desi/)
MERAHMERAH
Kekuatan,
Tenaga,
Nafsu,
Cinta,
Agresifitas,
Bahaya
Efek Psikologis
yang ditimbulkan
3. Respon PsikologisRespon Psikologis
C o l o rC o l o r
Creating Color Scheme, (Molly E. Holzschlag, webtechiques.com/archieves/2000/09/desi/)
B I R UB I R U
Kepercayaan,
Konservatif,
Keamanan,
Teknologi,
Kebersihan,
Perintah
Efek Psikologis
yang ditimbulkan
4. Respon PsikologisRespon Psikologis
C o l o rC o l o r
Creating Color Scheme, (Molly E. Holzschlag, webtechiques.com/archieves/2000/09/desi/)
H I J A UH I J A U
Alami,
Kesehatan,
Pandangan enak,
Kecemburuan,
Pembaruan
Bertumbuh,
Efek Psikologis
yang ditimbulkan
5. Respon PsikologisRespon Psikologis
C o l o rC o l o r
Creating Color Scheme, (Molly E. Holzschlag, webtechiques.com/archieves/2000/09/desi/)
W a r n a
Merah
Biru
Hijau
Kuning
Ungu
Orange
Coklat
Abu-abu
Putih
Hitam
Kekuatan, bertenaga, kehangatan, nafsu, cinta, agresifitas, bahaya
Kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan, perintah
Alami, kesehatan, pandangan enak, kecemburuan, pembaruan
Optimis, harapan, perhatian, filosofi, ketidak jujuran/ kecurangan, pengecut, pengkhiatan,
Spiritual, misteri, keagungan, perubahan bentuk, galak, arogan, janda
Energi, keseimbangan, kehangatan
Bumi, dapat dipercaya, nyaman, bertahan, masa lalu,
Intelek, futuristik, modis, kesenduan, merusak, depresi, kelam
Suci, kemurnian, bersih, kecermatan, innocent, steril, kematian, netral
Kekuatan, seksualitas, kemewahan, kematian, misteri, ketakutan, ketidakbahagiaan, keanggunan, netral
Respon Psikologis
9. Ternyata, setiap personal audience yang
satu dengan yang lain memiliki tingkat
reaksi yang tidak sama (berbeda) dalam
menterjemah-kan atau merespon warna.
Pemahaman warna yang berbeda bagi
audience ternyata ditentukan oleh
beberapa faktor yaitu :
Budaya (Culture) dan Kebiasaan (Habit)
Karena faktor yang berbeda ini, maka
sangatlah perlu untuk memahami reaksi
audience dalam menterjemahkan konsep
psikologis warna yang dilihat berdasarkan
hal tersebut.
Kontra PersepsiKontra Persepsi
C o l o rC o l o r
Letak Geografis biasanya
mempengaruhi adanya perbedaan/
kesenjangan pemahaman ini
The Fundamentals of Creative Design, (Ambrose - Harris, Penerbit Ava)
10. Kontra PersepsiKontra Persepsi
C o l o rC o l o r
Warna Putih lebih mewakili warna “Duka”
dalam budaya Timur, khususnya China.
Warna ini lebih mewakili kematian
The Fundamentals of Creative Design, (Ambrose - Harris, Penerbit Ava)
Warna Putih identik dengan
”Kemurnian” dalam kebudayaan negara-
negara Barat,.
Sering digunakan untuk gaun pengantin, dan
symbol-symbol untuk pernikahan
11. Kontra PersepsiKontra Persepsi
C o l o rC o l o r
Warna kuning lebih mewakili konsep
warna ”Suci” (religius) dan ”Kekaisaran”
di banyak budaya Asia
The Fundamentals of Creative Design, (Ambrose - Harris, Penerbit Ava)
Warna Kuning lebih identik dengan hal-hal
yang membawa
suasana ”Kebahagiaan” dan sukacita di
Barat.
“Kesenangan” dan kegembiaraan lebih
diwakili dengan warna ini.
12. Kontra PersepsiKontra Persepsi
C o l o rC o l o r
Warna ini lebih identik dengan sesuatu yang
sifatnya sakral dan bersifat keberuntungan ,
digunakan dalam kegiatan di Cina seperti
acara ”Pernikahan” karena merupakan perayaan
dan keberuntungan
The Fundamentals of Creative Design, (Ambrose - Harris, Penerbit Ava)
Dapat berarti menghentikan atau ”Bahaya”
dalam budaya barat dan juga sering
dikaitkan dengan “Hari Valentine” dan
“Natal”
13. W a r n a
Hitam
Hijau
Orange
Biru
Coklat
Abu-abu
Digunakan untuk berkabung dalam budaya barat, terkait dengan
kematian, tetapi juga sangat keren, stylish dan elegan
Signifikansi tinggi di negara muslim karena itu adalah warna Religius Islam.
Digunakan untuk menunjukkan bahwa seorang istri tidak setia di Cina
Konotasi negatif di Perancis dan pilihan yang buruk untuk kemasan
Digunakan untuk mewakili konsep Halloween di Amerika Serikat
Terkait dengan keimanan untuk pemeluk Protestan di Irlandia
Link biru untuk identik dengan konsep keabadian Cina.
Terhubung ke konsep warna sabun di Kolombia.
Sebuah symbol yang identik dengan warna suci untuk keimanan agama Yahudi
Warna berkabung di India
Simbolis dari tidak adanya cinta atau kesepian di negara-negara barat.
Kontra Persepsi
Kontra PersepsiKontra Persepsi
C o l o rC o l o r
The Fundamentals of Creative Design, (Ambrose - Harris, Penerbit Ava)
14. SimulationSimulation
C o l o rC o l o r
The Fundamentals of Creative Design, (Ambrose - Harris, Penerbit Ava)
15. SimulationSimulation
C o l o rC o l o r
The Fundamentals of Creative Design, (Ambrose - Harris, Penerbit Ava)
16. SimulationSimulation
C o l o rC o l o r
The Fundamentals of Creative Design, (Ambrose - Harris, Penerbit Ava)
17. SimulationSimulation
C o l o rC o l o r
The Fundamentals of Creative Design, (Ambrose - Harris, Penerbit Ava)
18. Layout
(Perwajahan / Tata Letak
Elemen Desain)
Point Of View adalah Titik Fokus dari Sebuah Konsep Desain, yang selalu diperhatikan oleh
audience. Dalam sebuah desain selalu ada elemen-elemen desain yang difungsikan sebagai
Point Of View.
Point of View bisa dibangun dengan menguatkan salah satu elemen desain yang ada dalam
konsep desain,seperti :
Point of View
Warna
(Color)
Font/ teks
Object/ Image/
Photo
19. Di dalam mengkomunikasikan desain layout
dikenal juga teknik menentukan POV, yaitu
“Skenario Desain”.
Skenario Desain adalah teknik merancang
mekanisme alur POV (Point Of View), dengan
cara menentukan point interest mana yang
menjadi titik lebih (dominan ) dibanding elemen
yang lain dari sebuah desain, hal ini bertujuan
agar informasi yang disampaikan bisa diterima
dengan cara yang sistematis dan benar oleh
audience.
Unsur bias atau pemahaman yang salah dalam
mencerna pesan dapat dikurangi (eliminir) dari
audience.
Teknik ini merupakan pijakan awal dalam
membuat sebuah konsep kreatif dengan
menentukan urutan/ tingkatan dari elemen
desain tersebut.
Definisi
Point of View
Layout
(Perwajahan / Tata Letak
Elemen Desain)
20. Skenario ini diformulasikan dengan tujuan :
1. Agar pesan/ content/ informasi yang
disampaikan bisa diterima oleh
audience dengan tepat.
2. Agar audience bisa menikmati informasi
yang disajikan dengan mudah &
nyaman.
3. Agar desain memiliki nilai estetis dan
kaidah desain yang baik
(komposisi terpusat)
Goal
Point of View
Layout
(Perwajahan / Tata Letak
Elemen Desain)
28. Tema Desain
(Gaya/ Aliran dalam Desain)
Suatu konsep pandang tentang konsep
desain yang mengacu pada penggunaan
elemen-elemennya (font, color, content,
layout, object, photo) dengan melakukan
keselarasan (sinkronisasi) untuk
menciptakan sebuah kesan / rasa tertentu
(feeling) oleh audience terhadap desain
tersebut.
Hasil akhir dari sebuah proses penciptaan
tema adalah “Kesan” atau “Rasa”. Sebuah
tema dibentuk hanyalah untuk memberikan
kesan pencitraan terhadap sebuah konsep
desain oleh penikmatnya.
Tema DesainTema Desain
29. Tema Desain
(Gaya/ Aliran dalam Desain)
Sebuah Tema dalam desain hampir mirip pemanfaatannya seperti konsep trend yang
dipakai dalam dunia fashion, selalu berubah dan dinamis.
Terkadang konsep tema ini sifatnya Berulang. Layaknya musim atau masa, semuanya bisa
dikemas dengan gaya yang sama untuk waktu / masa yang berbeda. Terkadang juga bisa
tergantung dari segment pasar yang dituju, mengapa sebuah gaya desain harus dikemas
dengan model tertentu.
Tema DesainTema Desain
31. Tema Desain
(Gaya/ Aliran dalam Desain)
Kesan dari sebuah konsep desain bisa dibentuk
dengan memanfaatkan gambar (stilasi object)
secara tepat dan formulatif (dirumuskan).
Object-object yang dimanfaatkan sangat bervariasi,
mulai gambar simbol, gambar benda-benda di
sekitar, gambar ornamen, dsb.
Semua object tersebut terbangun dari bentuk-bentuk
dasar, seperti :
- Lingkaran - Garis - Kotak - Kurva
Tema Desain | Pemanfaatan Elemen Object
32. Tema Desain
(Gaya/ Aliran dalam Desain)
1. Konsep Tema Desain : Formal, Minimalis
Contoh Tema Desain
36. Tema Desain
(Gaya/ Aliran dalam Desain)
Tentukan mana dari 2 desain berikut yang lebih mendekati kesan Formal !!!
Simulasi
37. Tema Desain
(Gaya/ Aliran dalam Desain)
Tentukan mana dari 2 desain berikut yang lebih mendekati kesan Having Fun !!!
Simulasi
38. Tema Desain
(Gaya/ Aliran dalam Desain)
Tentukan mana dari 2 desain berikut yang lebih mendekati kesan Klasik !!!
Simulasi
39. Tema Desain
(Gaya/ Aliran dalam Desain)
Tentukan kesan apa yang timbul dari tema desain berikut ini!!!
* (klasik, lucu, formal)
Simulasi
40. Tema Desain
(Gaya/ Aliran dalam Desain)
Tentukan kesan apa yang timbul dari tema desain berikut ini!!!
* (klasik, lucu, formal)
Simulasi
41. Tema Desain
(Gaya/ Aliran dalam Desain)
Buatlah sebuah konsep desain dengan tema * (klasik, having fun, formal) dari materi
desain berikut ini!!!
Tugas & Latihan
42. Tema Desain
(Gaya/ Aliran dalam Desain)
Tentukan mana dari 2 desain berikut yang lebih mendekati kesan Natural (alami) !!!
Simulasi
43. Tema Desain
(Gaya/ Aliran dalam Desain)
Tentukan mana dari 2 desain berikut yang lebih mendekati kesan Formal !!!
Simulasi
44. Mengacu pada konsep seorang pelukis
Belanda bernama Piet Mondrian, yaitu :
penyajian konsep desain yang mengacu pada
bentuk-bentuk square/landscape/portait,
dimana masing-masing bidangnya sejajar
dengan bidang penyajian dan memuat
gambar/copy yang saling berpadu sehingga
membentuk suatu komposisi yang konseptual.
Mondrian Layout
Macam-macam Gaya Layout
1.
Ada beberapa macam layout dalam bidang Desain Komunikasi Grafis,
diantaranya sebagai berikut:
Area Mapping 1
45. 2. Multi Panel Layout
Bentuk media informasi dimana dalam
satu bidang penyajian dibagi menjadi
beberapa tema visual yang dibentuk dalam
sebuah bidang kecil yang terkelompokkan
secara teratur.
Multi Panel Layout
Macam-macam Gaya Layout
Ada beberapa macam layout dalam bidang Desain Komunikasi Grafis,
diantaranya sebagai berikut:
Area Mapping 2
46. Tata letak konsep dimana object yang
ditampilkan diberikan penekanan secara
close up. Bisa dalam bentuk produknya itu
sendiri atau juga bisa menggunakan model
(public figure).
Dominasi ukuran gambar (photo) lebih
besar daripada ukuran naskahnya (teks).
Picture Window Layout
Macam-macam Gaya Layout
Ada beberapa macam layout dalam bidang Desain Komunikasi Grafis,
diantaranya sebagai berikut:
Area Mapping 3
47. Tata letaknya mengutamakan pada bentuk
copy writing (naskah) atau dengan kata lain
komposisi layout nya didominasi oleh
penyajian teks (copy).
Dominasi ukuran gambar (photo) lebih kecil
daripada ukuran naskahnya (teks).
Copy Heavy Layout
Macam-macam Gaya Layout
Ada beberapa macam layout dalam bidang Desain Komunikasi Grafis,
diantaranya sebagai berikut:
Area Mapping 4
48. – Sajian media informasi yang berupa
gambar ilustrasi atau tehnik fotografi
dimana hanya ditonjolkan bayangannya
saja.
Penyajian bisa berupa Text-Wrap / warna
spot color yang berbentuk gambar ilustrasi
atau pantulan sinar seadanya dengan
tehnik fotografi.
Silhouette Layout
Macam-macam Gaya Layout
Ada beberapa macam layout dalam bidang Desain Komunikasi Grafis,
diantaranya sebagai berikut:
Area Mapping 5
49. SAMPLE
HEADLINE
Tata letak media informasi yang hanya
menekankan pada penampilan jenis huruf
dengan point size yang besar. Pada
umumnya hanya berupa Head Line saja.
Dominasi Headline sangat besar
proporsinya dalam desain.
Type Specimen Layout
Macam-macam Gaya Layout
Ada beberapa macam layout dalam bidang Desain Komunikasi Grafis,
diantaranya sebagai berikut:
Area Mapping 6
50. Susunan layout media informasi yang
menampilkan perpaduan gambar dan teks
sehingga membentuk suatu cerita.
Rebus Layout
Macam-macam Gaya Layout
Ada beberapa macam layout dalam bidang Desain Komunikasi Grafis,
diantaranya sebagai berikut:
Area Mapping 7
51. Macam-macam Gaya Layout
1.Mondrian Layout – Mengacu pada konsep seorang pelukis Belanda bernama
Piet Mondrian, yaitu: penyajian iklan yang mengacu pada bentuk-bentuk
square/landscape/portait, dimana masing-masing bidangnya sejajar dengan
bidang penyajian dan memuat gambar/copy yang saling berpadu sehingga
membentuk suatu komposisi yang konseptual.
2. Multi Panel Layout – Bentuk media informasi dimana dalam satu bidang
penyajian dibagi menjadi beberapa tema visual dalam bentuk yang kotak
(square/double square semuanya) .
3. Picture Window Layout – Tata letak iklan dimana produk yang diiklankan
ditampilkan secara close up. Bisa dalam bentuk produknya itu sendiri atau juga
bisa menggunakan model (public figure).
4. Copy Heavy Layout – Tata letaknya mengutamakan pada bentuk copy writing
(naskah) atau dengan kata lain komposisi layout nya didominasi oleh penyajian
teks (copy).
Daftar Gaya Layout
52. Macam-macam Gaya Layout
5. Frame Layout – Suatu tampilan media informasi di dalam sebuah border/bingkai/frame-
yang tertata indah.
6. Silhouette Layout – Sajian media informasi yang berupa gambar ilustrasi atau tehnik
fotografi dimana hanya ditonjolkan bayangannya saja. Penyajian bisa berupa Text-
Wrap/warna spot color yang berbentuk gambar ilustrasi atau pantulan sinar seadanya
dengan tehnik fotografi.
7. Type Specimen Layout -Tata letak media informasi yang hanya menekankan pada
penampilan jenis huruf dengan point size yang besar. Pada umumnya hanya berupa Head
Line saja.
8. Circus Layout -Penyajian media informasi yang tata letaknya tidak mengacu pada
ketentuan baku. Komposisi gambar visualnya, bahkan kadang-kadang teks dan
susunannya tidak beraturan.
9. Jumble Layout - Penyajian media informasi yang merupakan kebalikan dari sircus lay
out, yaitu komposisi beberapa gambar dan teksnya disusun secara teratur.
10. Grid Layout - Suatu tata letak media informasi yang mengacu pada konsep grid, yaitu
desain media informasi tersebut seolah-olah bagian per bagian (gambar atau teks) berada
di dalam skala grid.
DaftarGayaLayout
53. Macam-macam Gaya Layout
11. Bleed Layout - Sajian media informasi dimana sekeliling bidang menggunakan frame
(seolah-olah belum dipotong pinggirnya). Catatan: Bleed artinya belum dipotong menurut
pas cruis (utuh) kalau Trim sudah dipotong.
12. Vertical Panel Layout – Tata letaknya menghadirkan garis pemisah secara vertical dan
membagi layout media informasi tersebut.
13. Alphabet Inspired Layout - Tata letak media informasi yang menekankan pada
susunan huruf atau angka yang berurutan atau membentuk suatu kata dan
diimprovisasikan sehingga menimbulkan kesan narasi (cerita).
14. Angular Layout - Penyajian media informasi dengan susunan elemen visualnya
membentuk sudut kemiringan, biasanya membentuk sudut antara 40-70 derajat.
15. Informal Balance Layout - Tata letak media informasi yang tampilan elemen visualnya
merupakan suatu perbandingan yang tidak seimbang.
16. Brace Layout - Unsur-unsur dalam tata letak media informasi membentuk letter L (L-
Shape). Posisi bentuk L nya bisa tebalik, dan dimuka bentuk L tersebut dibiarkan kosong.
DaftarGayaLayout
54. Macam-macam Gaya Layout
17. Two Mortises Layout - Penyajian bentuk media informasi yang penggarapannya
menghadirkan dua inset yang masing-masing memvisualkan secara diskriptif
mengenai hasil penggunaan/detail dari produk yang ditawarkan.
18. Quadran Layout - Bentuk tampilan media informasi yang gambarnya dibagi menjadi
empat bagian dengan volume/isi yang berbeda. Misalnya kotak pertama 45%, kedua
5%, ketiga 12%, dan keempat 38%. (mempunyai perbedaan yang menyolok apabila
dibagi empat sama besar).
19. Comic Strips Layout - Penyajian media informasi yang dirancang secara kreatif
sehingga merupakan bentuk media komik, lengkap dengan captions nya.
20. Rebus Layout - Susunan layout media informasi yang menampilkan perpaduan
gambar dan teks sehingga membentuk suatu cerita.
DaftarGayaLayout