Organisasi proyek adalah pengaturan sumber daya seperti tenaga kerja, material, dan modal untuk mencapai tujuan proyek secara efektif dan efisien. Ada beberapa jenis struktur organisasi proyek seperti fungsional, koordinator, dan murni. Analisis biaya produksi menggunakan metode APC menunjukkan produktivitas tenaga kerja meningkat tetapi output dan penggunaan tenaga kerja dan energi menurun, sementara penggunaan material dan modal men
Good Stuff Happens in 1:1 Meetings: Why you need them and how to do them well
Manajemen Proyek - Organisasi Proyek
1. Muhammad Fajar Asy Syifaa (200130109)
Tiara Adella (200130093)
ORGANISASI PROYEK
Kelompok 4
2. Organisasi Proyek
Definisi
Mengorganisir Berarti : Mengatur unsur-unsur sumber daya seperti tenaga kerja, material,
dana, dll. Dalam organisasi disusun dan diletakkan dasar-dasar pedoman dan petunjuk
kegiatan, jalur pelaporan serta pembagian tugas dan tanggung jawab setiap individu atau
kelompok.
Organisasi proyek adalah sebagai sarana dalam pencapaian tujuan dengan mengatur dan
mengorganisasi sumber daya, tenaga kerja, material, peralatan dan modal secara efektif
dan efisien dengan menerapkan sistem manajemen sesuai kebutuhan proyek.
Proses organisir proyek:
1. Melakukan Identifikasi dan Klasifikasi Pekerjaan
2. Mengelompokkan Pekerjaan
3. Menyiapkan Pihak yang akan menangani pekerjaan
4. Mengetahui wewenang dan tanggung jawab,
5. Menyusun mekanisme koordinasi
3. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi menggambarkan hubungan formal dalam
penyelenggaraan organisasi:
1. Macam pokok-pokok kegiatan organisasi
2. Pembagian kelompok atau subsistem
3. Hierrarki wewenang dan tanggung jawab bagi kelompok dan pimpinan
4. Pengaturan Kerjasama, jalur pelaporan dan komunikasi meliputi jalur
vertical dan horizontal
Bentuk Struktur Formal :
1. Struktur Organisasi Fungsional dan Koordinator
2. Struktur Organisasi Murni
3. Struktur Organisasi Matriks
4. Struktur Organisasi Fungsional
Dalam organisasi proyek fungsional, susunan organisasi proyek dibentuk dari fungsi-fungsi
yang terdapat dalam suatu organisasi. Organisasi ini biasanya digunakan ketika suatu bagian
fungsional memiliki kepentingan yang lebih dominan dalam penyelesaian suatu proyek. Top
manajer yang berada dalam fungsi tersebut akan diberikan wewenang untuk mengkoordinir
proyek.
6. Struktur Organisasi Proyek
Murni
Yaitu proyek yang terpisah dari organisasi induk dimana menjadi organisasi tersendiri dalam staff
teknis tersendiri dan terhubung dengan organisasi induk hanya berupa laporan kemajuan atau
kegagalan secara periodik mengenai proyek.
7. CATStATAN
- - Dalam model APC, biaya per unit tenaga kerja, material, dan
energi ditentukan secara langsung, sedangkan perhitungan
input modal ditentukan berdasarkan penyusutan (depresiasi)
total ditambah keuntungan relative terhadap asset total (asset
tetap + modal kerja) yang digunakan.
- - Input Modal = (Depresiasi pada periode itu)+(ROA periode
dasar x asset sekarang yang digunakan)
10. Keterangan Periode 1
Modal kerja periode dasar diasumsikan sebesar
Rp. 50.000 , sedangkan dalam periode 2,
meningkat menjadi 80.000
11. Perhitungan Output
Menggunakan Harga Konstan
Periode 1 (Periode Dasar):
𝑜1=(1000x$30)+(100x$190)=$49.000
Periode 2 (Menggunakan Harga Periode Dasar):
𝑜2=(1100x$30)+(80x$190)=$48.200
Indeks Output = 𝑜2/ 𝑜1=48.200/49.000=0.984
12. Perhitungan Input Labor
Menggunakan Harga Konstan
Periode 1 (Period Dasar):
𝐿1=(3000x$5)+(600x$6)=$18.600
Periode 2 (Menggunakan Harga Periode Dasar):
𝐿2=(2500x$5)+(500x$6)=$15.500
Indeks Input Labor = 𝐿2/ 𝐿1=15.500/18.600=0.833
13. Perhitungan Input Material
Menggunakan Harga Konstan
Periode 1 (Period Dasar):
𝑀1=(6000x$1)+(200x$6)+(300x$2)=$7.800
Periode 2 (Menggunakan Harga Periode Dasar):
𝑀2=(7000x$1)+(150x$6)+(300x$2)=$8.500
Indeks Input Material = 𝑀2/ 𝑀1=8.500/7.800=1.090
14. Perhitungan Input Energi
Menggunakan Harga Konstan
Periode 1 (Period Dasar):
𝐸1=(10.000x$0,15)+(200x$1)=$1.700
Periode 2 (Menggunakan Harga Periode Dasar):
𝐸2=(8.000x$0,15)+(250x$1)=$1.450
Indeks Input Energi = 𝐸2/ 𝐸1=1.450/1.700=0,853
15. Perhitungan Input Modal/Kapital
Menggunakan Harga Konstan
Periode 1 (Period Dasar):
𝐾1=($100.000x0,10)+($15.000x0,07267)=$20.900
Periode 2 (Menggunakan Harga Periode Dasar):
𝐾2=($100.000x0,10)+($18.000x0,07267)=$23.080
Indeks Input Modal/Kapital = 𝐾2/ 𝐾1= 23.080/20.900 = 1,104
16. Perhitungan Input Total
Menggunakan Harga Konstan
Periode 1 (Period Dasar):
𝐼1= $18.600 + $7.800 + $1.700 + $20.900 = $49.000
Periode 2 (Menggunakan Harga Periode Dasar):
𝐼2 = $15.500 + $8.500 + $1.450 + $23.080 = $48.530
Indeks Input Total = 𝐼2/ 𝐼1= 48.530/49.000 = 0,990
17. Perhitungan Input Produktivitas Labor
Menggunakan Harga Konstan
Periode 1 (Period Dasar):
𝑃𝐿1= 𝑂1/ 𝐿1 = 49.000/18.600 = 2,634
Periode 2 (Menggunakan Harga Periode Dasar):
𝑃𝐿2= 𝑂2/ 𝐿2 = 48.200/15.500 = 3,110
Indeks Produktivitas Labor (IPL) = (𝑃𝐿2/ 𝑃𝐿1)x100 =
(3,110/2,634) x 100=118,07
18.
19. Kesimpulan
Angka indeks dalam tabel diatas menunjukkan
bahwa output yang dihasilkan pada periode 2,
menurun sebesar 1.6%, namun penggunaan
input TK dan Energi mengalami penurunan
sebesar 16.% dan 14.7%, tetapi input material
dan modal, masing-masing meningkat sebesar
9% dan 10.4%, sehingga haruus ada efiesnsi
penggunaan input material dan modal