Dokumen tersebut membahas tentang penyakit filariasis atau kaki gajah di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. Gejalanya bervariasi mulai dari tidak bergejala hingga pembesaran anggota tubuh seperti kaki, lengan, dan alat kelamin. Diagnosanya dilakukan dengan memeriksa darah untuk menemukan kehadiran mikrofilaria.
Bab 1 membahas latar belakang jamur sebagai penyebab infeksi di Indonesia. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami pengertian, faktor risiko, cara diagnosis, dan pengobatan penyakit jamur. Bab 2 menjelaskan pengertian jamur, tujuan pemeriksaan, faktor risiko infeksi jamur, cara diagnosis melalui pemeriksaan klinis dan mikroskopis, serta cara pengobatan dan pencegahan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penyakit filariasis, termasuk pengertian, penyebab, gejala, diagnosa, dan siklus penularannya.
2. Penyakit filariasis disebabkan oleh infeksi cacing filaria dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. Gejalanya dapat berupa pembengkakan anggota tubuh.
3. Diagnosanya dilakukan dengan pemeriksaan darah untuk mendeteksi ke
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit filariasis atau kaki gajah di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. Gejalanya bervariasi mulai dari tidak bergejala hingga pembesaran anggota tubuh seperti kaki, lengan, dan alat kelamin. Diagnosanya dilakukan dengan memeriksa darah untuk menemukan kehadiran mikrofilaria.
Bab 1 membahas latar belakang jamur sebagai penyebab infeksi di Indonesia. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami pengertian, faktor risiko, cara diagnosis, dan pengobatan penyakit jamur. Bab 2 menjelaskan pengertian jamur, tujuan pemeriksaan, faktor risiko infeksi jamur, cara diagnosis melalui pemeriksaan klinis dan mikroskopis, serta cara pengobatan dan pencegahan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penyakit filariasis, termasuk pengertian, penyebab, gejala, diagnosa, dan siklus penularannya.
2. Penyakit filariasis disebabkan oleh infeksi cacing filaria dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. Gejalanya dapat berupa pembengkakan anggota tubuh.
3. Diagnosanya dilakukan dengan pemeriksaan darah untuk mendeteksi ke
Frambusia adalah penyakit menular kronis yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum subspesies pertenue dan menyerang kulit, tulang, dan jaringan lunak. Penyakit ini menimbulkan berbagai manifestasi klinis mulai dari lesi kulit hingga kerusakan tulang dan persendian. Pencegahan dan pengobatan frambusia meliputi skrining, pengobatan penderita dan kontaknya, serta peningkatan kebersihan lingkungan
Frambusia adalah penyakit menular kronis yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum subspesies pertenue dan menyerang kulit, tulang, dan jaringan lunak. Penyakit ini menimbulkan berbagai manifestasi klinis mulai dari lesi kulit hingga kerusakan tulang dan persendian, serta dapat dicegah melalui skrining, pengobatan, dan peningkatan kebersihan lingkungan.
Penyakit frambusia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum subspesies pertenue dan menyerang kulit, tulang, serta jaringan halus. Penyakit ini dapat menyebabkan disabilitas dan stigma sosial apabila tidak diobati. Strategi pencegahannya meliputi skrining anak sekolah dan masyarakat usia dibawah 15 tahun serta pengobatan yang tepat bagi pender
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit frambusia, yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum subspesies pertenue. Penyakit ini menular melalui kontak langsung atau tidak langsung dan memiliki tiga tahapan klinis yaitu stadium awal, peralihan, dan lanjut. Pengobatan utama untuk frambusia adalah pemberian benzatin penisilin, sedangkan pencegahannya meliputi skrining, pengobatan, penyuluhan, dan p
Penyakit frambusia merupakan penyakit kulit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum subspesies pertenue. Penyakit ini menyebar melalui kontak langsung dengan kulit penderita dan memiliki tiga stadium klinis yaitu stadium awal, peralihan, dan lanjut. Pengobatan utama frambusia adalah pemberian antibiotik benzatin penisilin. Pencegahan melalui skrining, pengobatan, serta peningkatan kebersihan
Teks tersebut membahas tentang penyakit frambusia, termasuk pengertian, etiologi, patofisiologi, cara penularan, klasifikasi, dan upaya pemberantasannya. Frambusia disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum yang menyerang kulit dan tulang, menular melalui kontak langsung, dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi jika tidak diobati. Upaya pemberantasannya meliputi deteksi dini, pengobatan
Teks tersebut membahas tentang penyakit frambusia, termasuk pengertian, etiologi, patofisiologi, cara penularan, klasifikasi, dan upaya pemberantasannya. Frambusia disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum yang menyerang kulit dan tulang, menimbulkan berbagai manifestasi klinis seperti benjolan kulit dan deformasi tulang. Penyakit ini dapat diberantas karena mudah dideteksi dan disembuhkan dengan antib
1. Buku saku ini membahas penyakit frambusia yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum subspesies pertenue dan menular melalui kontak langsung dengan luka terbuka. Penyakit ini memiliki tiga stadium perkembangan yaitu stadium primer, sekunder, dan tersier yang ditandai dengan perubahan klinis pada kulit dan jaringan.
1. Pengetian Globalisasi
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi Dampak Globalisasi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
1. Pengetian Globalisasi
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi Dampak Globalisasi
Makalah ini membahas penyakit menular seksual pada manusia, dengan fokus pada penyebab, gejala, dan penularan berbagai jenis penyakit tersebut, serta dampaknya pada organ tubuh dan alat indera. Jenis penyakit yang dijelaskan meliputi klamidia, sifilis, herpes genital, dan kutil genital yang disebabkan virus atau bakteri dan menular melalui kontak seksual.
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Frambusia adalah penyakit menular kronis yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum subspesies pertenue dan menyerang kulit, tulang, dan jaringan lunak. Penyakit ini menimbulkan berbagai manifestasi klinis mulai dari lesi kulit hingga kerusakan tulang dan persendian. Pencegahan dan pengobatan frambusia meliputi skrining, pengobatan penderita dan kontaknya, serta peningkatan kebersihan lingkungan
Frambusia adalah penyakit menular kronis yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum subspesies pertenue dan menyerang kulit, tulang, dan jaringan lunak. Penyakit ini menimbulkan berbagai manifestasi klinis mulai dari lesi kulit hingga kerusakan tulang dan persendian, serta dapat dicegah melalui skrining, pengobatan, dan peningkatan kebersihan lingkungan.
Penyakit frambusia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum subspesies pertenue dan menyerang kulit, tulang, serta jaringan halus. Penyakit ini dapat menyebabkan disabilitas dan stigma sosial apabila tidak diobati. Strategi pencegahannya meliputi skrining anak sekolah dan masyarakat usia dibawah 15 tahun serta pengobatan yang tepat bagi pender
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit frambusia, yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum subspesies pertenue. Penyakit ini menular melalui kontak langsung atau tidak langsung dan memiliki tiga tahapan klinis yaitu stadium awal, peralihan, dan lanjut. Pengobatan utama untuk frambusia adalah pemberian benzatin penisilin, sedangkan pencegahannya meliputi skrining, pengobatan, penyuluhan, dan p
Penyakit frambusia merupakan penyakit kulit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum subspesies pertenue. Penyakit ini menyebar melalui kontak langsung dengan kulit penderita dan memiliki tiga stadium klinis yaitu stadium awal, peralihan, dan lanjut. Pengobatan utama frambusia adalah pemberian antibiotik benzatin penisilin. Pencegahan melalui skrining, pengobatan, serta peningkatan kebersihan
Teks tersebut membahas tentang penyakit frambusia, termasuk pengertian, etiologi, patofisiologi, cara penularan, klasifikasi, dan upaya pemberantasannya. Frambusia disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum yang menyerang kulit dan tulang, menular melalui kontak langsung, dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi jika tidak diobati. Upaya pemberantasannya meliputi deteksi dini, pengobatan
Teks tersebut membahas tentang penyakit frambusia, termasuk pengertian, etiologi, patofisiologi, cara penularan, klasifikasi, dan upaya pemberantasannya. Frambusia disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum yang menyerang kulit dan tulang, menimbulkan berbagai manifestasi klinis seperti benjolan kulit dan deformasi tulang. Penyakit ini dapat diberantas karena mudah dideteksi dan disembuhkan dengan antib
1. Buku saku ini membahas penyakit frambusia yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum subspesies pertenue dan menular melalui kontak langsung dengan luka terbuka. Penyakit ini memiliki tiga stadium perkembangan yaitu stadium primer, sekunder, dan tersier yang ditandai dengan perubahan klinis pada kulit dan jaringan.
1. Pengetian Globalisasi
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi Dampak Globalisasi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
1. Pengetian Globalisasi
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi Dampak Globalisasi
Makalah ini membahas penyakit menular seksual pada manusia, dengan fokus pada penyebab, gejala, dan penularan berbagai jenis penyakit tersebut, serta dampaknya pada organ tubuh dan alat indera. Jenis penyakit yang dijelaskan meliputi klamidia, sifilis, herpes genital, dan kutil genital yang disebabkan virus atau bakteri dan menular melalui kontak seksual.
Similar to Makalah frambusia akper pemkab muna (20)
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI...
Makalah frambusia akper pemkab muna
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit frambusia ini merupakan penyakit yang berkaitan dengan kemiskinan
dan hampir bisa dikatakan hanya menyerang mereka yang berasal dari kaum
termiskin serta masyarakat kesukuan yang terdapat di daerah-daerah terpencil
yang sulit dijangkau.
Pada awalnya, koreng yang penuh dengan organisme penyebab ditularkan melalui
kontak dari kulit ke kulit, atau melalui luka di kulit yang didapat melalui benturan,
gigitan, maupun pengelupasan. Pada mayoritas pasien, penyakit frambusia
terbatas hanya pada kulit saja, namun dapat juga mempengaruhi tulang bagian
atas dan sendi. Walaupun hampir seluruh lesi frambusia hilang dengan sendirinya,
infeksi bakteri sekunder dan bekas luka merupakan komplikasi yang umum.
Setelah 5 -10 tahun, 10% dari pasien yang tidak menerima pengobatan akan
mengalami lesi yang merusak yang mampu mempengaruhi tulang rawan, kulit,
serta jaringan halus yang akan mengakibatkan disabilitas yang melumpuhkan serta
stigma sosial.
Beban penyakit Selama periode 1990an, frambusia merupakan permasalahan
kesehatan masyarakat yang terdapat hanya di tiga negara di Asia Tenggara, yaitu
India, Indonesia dan Timor Leste. Berkat usaha yang gencar dalam pemberantasan
frambusia, tidak terdapat lagi laporan mengenai penyakit ini sejak tahun 2004.
Sebelumnya, penyakit ini dilaporkan terdapat di 49 distrik di 10 negara bagian dan
pada umumnya didapati pada suku-suku didalam masyarakat. India kini telah
mendeklarasikan pemberantasan penyakit frambusia dengan sasaran tidak adanya
lagi laporan mengenai kasus baru dan membebaskan India bebas dari penyakit ini
2. sebelum tahun 2008. yaitu Zeroincidence + No sero positive cases among < 5
children.
Di Indonesia, sebanyak 4.000 kasus tiap tahunnya dilaporkan 8 dari 30 provinsi
95% dari keseluruhan jumlah kasus yang dilaporkan tiap tahunnya dilaporkan dari
empat provinsi, yaitu : Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Papua dan
Maluku. Pelaksanaan program pemberantasan penyakit ini sempat tersendat pada
tahun-tahun terakhir, terutama disebabkan oleh keterbatasan sumber daya. Upaya-
upaya harus diarahkan pada dukungan kebijakan dan perhatian yang lebih besar
sangat dibutuhkan demi pelaksanaan yang lebih efektif dan memperkuat program
ini.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa Pengertian Frambusia ?
1.2.2 Apa Etiologi Frambusia ?
1.2.3 Bagaimana Patofisiologi Frambusia ?
1.2.4 Bagaimana Cara Penularan Frambusia ?
1.2.5 Apa saja Klasifikasi Frambusia ?
1.2.6 Bagaimana Manifestasi Klinis Frambusia ?
1.2.7 Bagaimana Cara Pencegahan Frambusia ?
1.2.8 Bagaimana Pengobatan Frambusia.
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui Pengertian Frambusia.
1.3.2 Mengetahui Etiologi Frambusia.
1.3.3 Mengetahui Patofisiologi Frambusia.
1.3.4 Mengetahui Cara Penyebara Frambusia.
1.3.5 Mengetahui Klasifikasi Frambusia.
1.3.6 Mengetahui Manifestasi Klinis Frambusia.
1.3.7 Mengetahui Cara Pencegahan pada Frambusia.
3. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Frambusia
Frambusia merupakan penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh Treptonema
pallidum ssp.pertenue yang memiliki 3 stadium dalam proses manifestasi ulkus
seperti ulkus atau granuloma (mother yaw), lesi non-destruktif yang dini dan
destruktif atau adanya infeksi lanjut pada kulit, tulang dan perios. Penyakit ini
adalah penyakit kulit menular yang dapat berpindah dari orang sakit frambusia
kepada orang sehat dengan luka terbuka atau cedera/ trauma.
Frambusia adalah penyakit menular, kumat-kumatan, bukan termasuk penyakit
menular venerik, yang disebabkan oleh Treponema palidum subs. pertinue
dengan gejala utama pada kulit dan tulang.
Penyakit frambusia atau patek adalah suatu penyakit kronis, relaps (berulang).
Dalam bahasa Inggris disebut Yaws, ada juga yang disebut Frambesia tropica dan
dalam bahasa Jawa disebut Pathek. Di zaman dulu penyakit ini amat populer
karena penderitanya sangat mudah ditemukan di kalangan penduduk. Di Jawa
saking populernya telah masuk dalam khasanah bahasa Jawa dengan istilah “ora
Patheken”.
Frambusia termasuk penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan
masyarakat karena penyakit ini terkait dengan, sanitasi lingkungan yang buruk,
kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan diri, kurangnya fasilitas air
bersih, lingkungan yang padat penduduk dan kurangnya fasilitas kesehatan umum
yang memadai, apalagi di beberapa daerah, pengetahuan masyarakat tentang
penyakit ini masih kurang karena ada anggapan salah bahwa penyakit ini
4. merupakan hal biasa dan alami karena sifatnya yang tidak menimbulkan rasa sakit
pada penderita..
2.2 Etiologi Frambusia
Frambusia merupakan penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh Treponema
pallidum sub spesies pertenue (merupakan saudara dari Treponema penyebab
penyakit sifilis), penyebarannya tidak melalui hubungan seksual, tetapi dapat
mudah tersebar melalui kontak langsung antara kulit penderita dengan kulit sehat.
Penyakit ini tumbuh subur terutama didaerah beriklim tropis dengan karakteristik
cuaca panas, dan banyak hujan, yang dikombinasikan dengan banyaknya jumlah
penduduk miskin, sanitasi lingkungan yang buruk, kurangnya fasilitas air bersih,
lingkungan yang padat penduduk dan kurangnya fasilitas kesehatan umum yang
memadai.
2.3 Patofisiologi Frambusia
Frambusia di sebabkan oleh Treponemaa Pallidum, yang disebabkan karena
kontak langsung dengan penderita ataupun kontak tidak langsung. Treponema
palidum ini biasanya menyerang kulit dan tulang.
Pada awal terjadinya infeksi, agen akan berkembang biak didalam jaringan
penjamu, setelah itu akan muncul lesi intinal berupa papiloma yang berbentuk
seperti buah arbei, yang memiliki permukaan yang basah, lembab, tidak bernanah
dan tidak sakit, kadang disertai dengan peningkatan suhu tubuh, sakit kepala,
nyeri tulang dan persendian. Apabila tidak segera diobati agen akan menyerang
dan merusak kulit, otot, serta persendian.
Terjadinya kelainan tulang dan sendi sering mengenai jari-jari dan tulang
ektermitas yang menyebabkan atrofi kuku dan deformasi ganggosa yaitu suatu
kelainan berbentuk nekrosis serta dapat menyebabkan kerusakan pada tulang
5. hidung dan septum nasi dengan gambaran-gambaran hilangnya bentuk hidung.
Kelainan pada kulit adanya ulkus-ulkus yang meninggalkan jaringan parut dapat
membentuk keloid dan kontraktur.
Klasifikasi Frambusia terdiri dari 4 (empat) tahap meliputi:
1. pertama (primary stage) berbentuk bekas untuk berkembangnya bakteri
frambusia;
2. secondary stage terjadi lesi infeksi bakteri treponema pada kulit;
3. latent stage bakteri relaps atau gejala hampir tidak ada;
4. tertiary stage luka dijaringan kulit sampai tulang kelihatan, (Smith, 2006 ;
Greenwood, et al, 1994 ; Bahmer, et al 1990 ; Jawetz, et al., 2005).
2.4 Cara Penularan Frambusia
Penularan penyakit frambusia dapat terjadi secara langsung maupun tidak
langsung (Depkes,2005), yaitu :
a) Penularan secara langsung (direct contact) .
Penularan penyakit frambusia banyak terjadi secara langsung dari penderita ke
orang lain. Hal ini dapat terjadi jika jejas dengan gejala menular (mengandung
Treponema pertenue) yang terdapat pada kulit seorang penderita bersentuhan
dengan kulit orang lain yang ada lukanya. Penularan mungkin juga terjadi dalam
persentuhan antara jejas dengan gejala menular dengan selaput lendir.
b) Penularan secara tidak langsung (indirect contact) .
Penularan secara tidak langsung mungkin dapat terjadi dengan perantaraan benda
atau serangga, tetapi hal ini sangat jarang. Dalam persentuhan antara jejas dengan
gejala menular dengan kulit (selaput lendir) yang luka, Treponema pertenue yang
terdapat pada jejas itu masuk ke dalam kulit melalui luka tersebut.
6. 2.5 Klasifikasi Frambusia
Frambusia dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain berdasarkan karakteristik
Agen :
1. Infektivitas dibuktikan dengan kemampuan sang Agen untuk berkembang
biak di dalam jaringan penjamu.
2. Patogenesitas dibuktikan dengan perubahan fisik tubuh yaitu terbentuknya
benjolan-benjolan kecil di kulit yang tidak sakit dengan permukaan basah
tanpa nanah.
3. Virulensi penyakit ini bisa bersifat kronik apabila tidak diobati, dan akan
menyerang dan merusak kulit, otot serta persendian sehingga menjadi cacat
seumur hidup. Pada 10% kasus frambusia, tanda-tanda stadium lanjut ditandai
dengan lesi yang merusak susunan kulit yang juga mengenai otot dan
persendian.
4. Toksisitas yaitu dibuktikan dengan kemampuan Agen untuk merusak jaringan
kulit dalam tubuh penjamu.
5. Invasitas dibuktikan dengan dapat menularnya penyakit antara penjamu yang
satu dengan yang lainnya.
6. Antigenisitas yaitu sebelum menimbulkan gejala awal Agen mampu merusak
antibody yang ada di dalam sang penjamu.
2.6 Manifestasi Klinis Frambusia
Gejala klinis terdiri atas 3 Stadium yaitu :
a) Stadium I :
Stadium ini dikenal juga stadium menular. Masa inkubasi rata-rata 3 minggu atau
dalam kisaran 3-90 hari. Lesi initial berupa papiloma pada port d’ entre yang
berbentuk seperti buah arbei, permukaan basah, lembab , tidak bernanah, sembuh
spontan tanpa meninggalkan bekas, kadang-kadang disertai peningkatan suhu
7. tubuh, sakit kepala, nyeri tulang dan persendian kemudian, papula-papula
menyebar yang sembuh setelah 1-3 bulan. Lesi intinial berlangsung beberapa
minggu dan beberapa bulan kemudian sembuh. Lesi ini sering ditemukan disekitar
rongga mulut, di dubur dan vagina, dan mirip kandilomatalata pada sipilis.
Gejala ini pun sembuh tanpa meninggalkan parut, walaupun terkadang dengan
pigmentasi. selain itu terdapat semacam papiloma pada tapak tangan atau kaki,
dan biasanya lembab. Gejala pada kulit dapat berupa macula, macula papulosa,
papula, mikropapula, nodula, tanpa menunjukan kerusakan struktur pada lapisan
epidermis serta tidak bereksudasi. Bentuk lesi primer ini adalah bentuk yang
menular.
b) Stadium II atau masa peralihan :
Pada stadium ini, di tempat lesi ditemukan treponema palidum pertinue.
Treponema positif ini terjadi setelah beberapa minggu sampai beberapa bulan
setelah stadium I. Pada stadium ini frambusia tidak menular dengan bermacam-
macam bentuk gambaran klinis, berupa hyperkeratosis. Kelainan pada tulang dan
sendi sering mengenai jari-jari dan tulang ekstermitas, yang dapat mengakibatkan
terjadi atrofi kuku dan deformasi ganggosa, yaitu suatu kelainan berbentuk
nekrosis serta dapat menyebabkan kerusakan pada tulang hidung dan septum nasi
dengan gambaran-gambaran hilangnya bentuk hidung, gondou ( suatu bentuk
ostitis hipertofi ), meskipun jarang dijumpai. Kelainan sendi, hidrartosis, serta
junksta artikular nodular ( nodula subkutan, mudah bergerak, kenyal, multiple),
biasanya ditemukan di pergelangan kaki dekat kaput fibulae, daerah akral atau
plantar dan palmar.
c) Stadium III :
Pada stadium ini , terjadi guma atau ulkus-ulkus indolen dengan tepi yang curam
atau bergaung, bila sembuh, lesi ini meninggalkan jaringan parut, dapat
membentuk keloid dan kontraktur. Bila terjadi infeksi pada tulang dapat
8. mengakibatkan kecacatan dan kerusakan pada tulang. Kerusakan sering terjadi
pada palatum, tulang hidung, tibia.
2.7 Pencegahan Frambusia
Frambusia bila tidak segera ditangani akan menjadi penyakit kronik, yang bisa
kambuh dan menimbulkan gejala pada kulit, tulang dan persendian. Pada 10%
kasus pasien stadium tersier, terjadi lesi kulit yang destruktif dan memburuk
menjadi lesi pada tulang dan persendian. Kemungkinan kambuh dapat terjadi
lebih dari 5 tahun setelah terkena infeksi pertama. Strategi pemberantasan
frambusia terdiri dari 4 hal pokok yaitu:
a) Skrining terhadap anak sekolah dan masyarakat usia di bawah 15 tahun
untuk menemukan penderita.
b) Memberikan pengobatan yang akurat kepada penderita di unit pelayanan
kesehatan (UPK) dan dilakukan pencarian kontak.
c) Penyuluhan kepada masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS).
d) Perbaikan kebersihan perorangan melalui penyediaan sarana dan prasarana
air bersih serta penyediaan sabun untuk mandi.
2.8 Pengobatan Frambusia
Benzatin penisilin diberikan dalam dosis 2, 4 juta unit untuk orang dewasa dan
untuk 1,2 juta unit untuk anak-anak. Hingga saat ini, penisilin merupakan obat
pilihian, tetapi bagi mereka yang peka dapat diberikan tetrasiklin atau eritromisin
2 gr/hari selama 5-10 hari.
Menurut Departemen Kesehatan RI, (2004) dan (2007) bahwa pilihan pengobatan
utama adalah benzatin penisilin, dan pengobatan alternatif dapat dilakukan dengan
pemberian tetrasiklin, doxicicline dan eritromisin.
9. Anjuran pengobatan secara epidemiologi untuk frambusia adalah sebagai berikut :
1. Bila sero positif >50% atau prevalensi penderita di suatu desa/ dusun >5%
maka seluruh penduduk diberikan pengobatan.
2. Bila sero positif 10%-50% atau prevalensi penderita di suatu desa 2%-5%
maka penderita, kontak, dan seluruh usia 15 tahun atau kurang diberikan
pengobatan.
3. Bila sero positif kurang 10% atau prevalensi penderita di suatu desa/ dusun <
2% maka penderita, kontak serumah dan kontak erat diberikan pengobatan.
4. Pada anak sekolah untuk setiap penemuan kasus dilakukan pengobatan
seluruh murid dalam kelas yang sama.
10. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada awal terjadinya infeksi frambusia, agen akan berkembang biak didalam
jaringan penjamu, setelah itu akan muncul lesi intinal berupa papiloma yang
berbentuk seperti buah arbei, yang memiliki permukaan yang basah, lembab,
tidak bernanah dan tidak sakit, kadang disertai dengan peningkatan suhu tubuh,
sakit kepala, nyeri tulang dan persendian. Apabila tidak segera diobati agen akan
menyerang dan merusak kulit, otot, serta persendian. Proses penyebaran
frambusia ada 2, yaitu penularan secara langsung (direct contact), dan penularan
secara tidak langsung (indirect contact).
Gejala klinis frambusia terdiri atas 3 stadium yaitu : Stadium I, Stadium II atau
masa peralihan, dan Stadium III, selain itu juga dibagi lagi dalam beberapa
tahapan, antara lain : tahap prepatogenesis, tahap inkubasi, tahap dini, tahap
lanjut, dan tahap pasca patogenesis.
3.2 Saran
Frambusia merupakan penyakit kulit yang dapat menular, banyak hal yang dapat
membuat penyakit frambusia dapat terjadi, salah satunya yaitu kondisi tempat
tinggal yang kotor dan tidak sehat. Oleh karena itu, di harapkan bagi semua
masyarakat untuk selalu memperhatikan kondisi lingkungannya, dan menjaga
kesehatan baik terhadap diri sendiri maupun lingkungan tempat tinggal.
12. KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada saya, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul “Frambusia”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Komputer.
Dalam penulisan makalah ini juga, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi,
karena kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami. Namun saya menyadari
bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat tuntunan-Nya
dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi
dapat teratasi.
Untuk itu dalam kesempatan ini Saya ingin menyampaikan ucapan
terimakasih kepada semua pihak yang telah bersedia membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Selain itu kami juga mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak, demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Raha, Juli 2014
Penulis
13. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah………...…………...……...…………...…....……..2
1.3 Tujuan......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN…………….………………..……..…...…….. 3
2.1 Pengertian Frambusia……....…...............................................................3
2.2 Etiologi Frambusia……………….............................................. ........ 4
2.3 Patofisiologi Frambusia......................................................................... 4
2.4 Cara Penularan Frambusia……………………..…………………....... 5
2.5 Klasifikasi Frambusia…………………………………………...…..... 5
2.6 Manifestasi Klinis Frambusia………………………………...…....... 6
2.7 Pencegahan Frambusia……………………………………….............. 7
2.8 Pengobatan Frambusia……………………………………........ ......... 8
BAB III PENUTUP………………………………………............... ....... 8
3.1 Kesimpulan.................................................................................. ........ 9
3.2 Saran...................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA…………………..……………………....…........... 11