Tata cara mencegah dan menangani mimisan yang baik dan benar

1. MAKALAH
PERTOLONGAN PERTAMA PADA
EPISTAKSIS
(MIMISAN)
ANGGOTA KELOMPOK:
1. I GEDE PEBRI PRADANA (02)
2. I GUSTI NARARYA VIJAYA KUSUMA (05)
3. WIDNYANA (08)
4. I WAYAN WIRADHARMA PUTRA KUKUH (11)
5. I MADE GIGIH WIKANTARA (21)

2. KATA PENGANTAR
Saya panjatkan puja dan puji syujur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
anugrah dan kuasanya saya dapat membuat makalah “PERTOLONGAN
PERTAMA PADA EPISTAKSIS/MIMISAN” Tanpa kuasa Nya mungkin saya
tidak bisa menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta cara menangani epistakis/mimisan dengan benar. Saya juga
menyadari bahwa saya hanyalah manusia biasa dan terdapat kekurangan pada
makalah ini. Oleh arena itu saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikian makalah ini di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Setidaknya
laporan yang saya susun ini berguna bagi saya sendiri maupun orang-orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kata-kata yang
kurang berkenan dan saya mohon kritik dan saran demi perbaikian di masa depan.

3. DAFTAR ISI

4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mimisan sering terjadi di lingkungan sekitar kita. Mimisan juga sering kali di
sepelakan dan diabaikan. Kadang mimisan ditangani dengan cara yang salah.
1.1.1 Pengertian Mimisan
Mimisan, atau istilah medisnya adalah epistaxis, adalah terjadinya
pendarahan yang keluar melalui hidung.
1.1.2 Frekuensi & Kelompok Usia yang Rentan
Mimisan dapat terjadi kepada siapa saja, tetapi mimisan lebih sering dialami
oleh anak anak usia 3-10 tahun, lansia, ibu hamil, dan oang yang
mengkonsumsi obat pengencer darah.
1.2 Tujuan Penulis
Dibuatnya makalah ini bertujuan untuk memberi penjelasan, penerangan dan
cara menangani mimisan dengan baik dan benar.
1

5. BAB 2
PENYEBAB MIMISAN
2.1 Faktor Internal
Faktor internal adalah adalah kondisi atau aspek yang terjadi di dalam tubuh
seseorang.
2.1.1 Gangguan Pembuluh darah
Pembuluh darah yang pecah atau mengalami perdarahan di hidung dapat
menyebabkan keluarnya darah dan menyebabkan mimisan.
2.1.2 Kondisi Medis
beberapa kondisi medis dapat menyebabkan mimisan. Contohnya termasuk
gangguan pembekuan darah, kelainan pembuluh darah, gangguan ginjal,
atau penyakit hati.
2.2 Faktor Eksternal
Faktor internal adalah adalah kondisi atau aspek yang terjadi di luar tubuh
seseorang. Contohnya adalah Trauma fisik dan lingkungan yang kering.
2.2.1 Trauma Fisik
sakit kepala yang terkadang dipicu oleh stres dapat menyebabkan mimisan.
Situasi seperti kehamilan, bepergian ke tempat yang tinggi, melakukan
olahraga ekstrem atau trauma fisik juga menimbulkan kecemasan
2.2.2 Lingkungan yang Kering
Udara kering dapat menyebabkan kekeringan pada selaput lendir
di dalam hidung. Saat selaput lender kering pembuluh darah di hidung lebih
rentan Pecah.
2

6. BAB 3
Tanda dan Gejala Mimisan
3.1 Gejala Umum
Mimisan memiliki 2 gejala umum yaitu keluarnya darah dari hidung dan
adanya sensasi terbakar atau gatal di hidung
3.1.1 Keluarnya darah dari hidung
Saat mimisan akan ada darah yang keluar dari Hidung.
3.1.2 Sensasi Terbakar atau Gatal di Hidung
Saat mimisan kita bisa merasakan sensasi gatal atau terbakar dihidung kita
4

7. BAB 4
Langkah-Langkah Pertama dalam Penanganan Mimisan

8. BAB 5
KESIMPULAN

9. DAFTAR PUSTAKA
https://www.halodoc.com/artikel/langkah-pertolongan-pertama-mimisan-
dengan-tisu
https://rssoeroto.ngawikab.go.id/mimisan-cara-mengatasi-dan-
mengobatinya/
https://www.halodoc.com/artikel/langkah-pertolongan-pertama-mimisan-
dengan-tisu
https://www.alodokter.com/dekongestan