SlideShare a Scribd company logo
MAFIA KEPAILITAN 
A. Siapa saja yang terlibat mafia pailit ? : 
1. Penyandang Dana = Cukong berduit. 
2. Oknum Organisasi Kurator. 
3. Oknum Hakim2 Pengadilan Niaga. 
4. Oknum Panitera Pengadilan Niaga. 
5. Lawyer Pemohon Pailit (satu Organisasi dengan Kurator). 
6. Pemohon Pailit (Perseorangan dan atau Perusahaan yg di pakai sebagai entry point 
memailitkan perusahaan). 
7. Balai Lelang dan atau Perusahaan Lelang. 
8. Oknum Perbankan. 
9. Oknum Penegak Hukum : Oknum POLRI. 
10. Pemeran Pembantu .(kelompok Mafia ) 
B. Bagaimana cara mereka bekerja ? : 
B.1. LANGKAH PERTAMA : 
a) Organisasi Kurator memilih dan menentukan sasaran/korban . 
b) Mencari Perusahaan dan atau perseorangan untuk bertindak sebagai pemohon Pailit. 
c) Pemohon Pailit menggunakan data2 palsu dan bekerjasama dengan Lawyer dr organisasi 
Kurator memohon Pailit KORBAN di Pengadilan Niaga. 
d) Meminta Penetapan Majelis Hakim dan Hakim Pengawas,dan sudah di kondisikan sebelum 
persidangan. 
e) Pemohon Pailit mengajukan Kurator dari Anggota Organisasi Kurator yang sama dengan 
Lawyer Pemohon Pailit. 
B.2. LANGKAH KEDUA : 
a) Persidangan berjalan dengan berkedok Undang Undang No:37 Thn.2004 Tentang PKPU 
dan Kepailitan. 
b) Bukti2 yang di ajukan di persidangan berupa Rekayasa Fakta pembuktian dan Data2 yang 
Palsu. 
c) Mencari Perusahaan /Perseorangan untuk dipakai sebagai Turut Memohon Pailit dalam 
Pengajuan Berkas tuntutan Kepailitan. 
d) Majelis Hakim memutus Pailit dan Menetapkan Hakim Pengawas dan Kurator ( paket 
pesanan sebelum persidangan.) 
B.3. LANGKAH KETIGA : 
a) Setelah Perusahaan di Putus Pailit (Debitur Pailit )oleh Majelis Hakim Pengadilan 
Niaga,maka tugas selanjutnya di jalankan oleh Kurator dan Hakim Pengawas. 
b) Kurator menjalankan tugas melakukan langkah Pengurusan dan Langkah Pemberesan 
Debitur Pailit dengan diawasi oleh Hakim Pengawas. 
c) Kurator menetapkan Boedel Pailit dan diketahui oleh Hakim Pengawas.(Rekayasa 
A.Pengurusan Kurator) 
d) Kurator menetukan daftar Kreditur Pailit.(Rekayasa B.Pengurusan Kurator)
e) Persidangan Renvoii Prosedur adalah Langkah Kurator untuk me MARK UP nilai Hutang 
Debitur Pailit (Rekayasa C.Pengurusan Kurator) 
f) Majelis Hakim Menetapkan Daftar Kreditur Pailit berdasar Kelas dan Jumlah Hutang yang 
telah di MARK UP oleh Kurator . 
B.4. LANGKAH KE EMPAT : 
a) Kurator Meminta penetapan Lelang atas persetujuan Hakim Pengawas dan di tetapkan oleh 
Majelis Hakim Niaga.( Rekayasa D. Langkah Pemberesan oleh Kurator.) tanpa harus 
menunggu proses banding di Mahkamah Agung ,maupun adanya peninjauan kembali dan 
juga adanya gugatan/keberatan pihak ketiga. 
b) Lelang Pertama di lakukan dengan tidak mengindahkan apakah proses peradilan masih 
berjalan atau belum berkekuatan hukum tetap,atau adanya gugatan dan atau keberatan pihak 
ketiga,serta harga Lelang Obyek di buat setinggi mungkin,sehingga tidak ada pembeli. 
c) Lelang ke dua di lakukan dengan tidak mengindahkan apakah proses peradilan masih 
berjalan dan atau proses peradilan belum berkekuatan hukum tetap,dan dengan harga tetap 
tinggi dengan tujuan dipakai alas an memohon kepada Hakim Pengawas dan Majelis hakim 
serta Kurator mengajukan Penetapan LELANG di BAWAH TANGAN. 
d) Lelang di bawah tangan,disinilah mulai berperan MAFIA Lelang dan Cukong penyedia 
Dana untuk mendapatkan Harga serendah2nya. 
e) Mengajukan Penetapan Sita Segel kepada Majelis Hakim Niaga dan di ketahui oleh Hakim 
Pengawas. 
f) Meminta aparat kepolisian untuk mengawal sita dan segel dari Penetapan Hakim Niaga yang 
menyalahi PROSEDUR. 
g) Mengajukan permohonan kepada Kepolisian secara pribadi untuk MENGAWAL DAN 
mengambil alih boedel Pailit yang masih bermasalah dengan melangkahi banyak prosedur 
Hukum,MENG ATAS NAMAKAN PRIBADI SEBAGAI KURATOR. 
h) Menggunakan cara2 preman untuk mendukung langkah sita dan segel yang tidak 
berdasarkan hukum yang ada. 
B.5. LANGKAH KELIMA : 
a) Kelompok Mafia ini menggunakan pihak pemeran pembantu ( satu kelompok dengan Mafia 
Kurator) dengan membeli Kondotel di awal pembangunan Kondotel dan mengetahui bahwa 
tidak mungkin SHM bisa jadi dalam waktu singkat,sehingga Akta Jual Beli BELUM bisa di 
laksanakan.( bisa di lihat dan buktikan dengan trak record yang telah mereka lakukan di 
Proyek proyek Kepailitan terdahulu dengan MODUS yang 90 % sama.)lihat GOOGLE 
SEARCH : HERRY SUBAGIO SH,JOKO PRABOWO SH,SOEDESON TANDRA SH 
sebagai kata kunci di google search) 
b) Dengan alasan karena belum bisa melaksanakan Akta Jual Beli ,inilah yang di pakai sebagai 
senjata untuk mem PIDANA kan Debitur Pailit terutama yang mengajukan perlawanan 
terhadap Mafia Kepailitan ini. 
c) Padahal berdasarkan UU Rumah Susun tahun 2011 pasal 41 dan Pasal 42 jelas disebutkan 
bahwa Developer di bolehkan oleh Undang Undang utk melakukan transaksi nya dengan 
cara Pendahuluan Perikatan Jual Beli ( PPJB ) yang pengesahannya dapat dilakukan oleh 
Notaris setempat,dan merupakan bukti ke pemilikan yang SAH. 
d) Berusaha untuk mempengaruhi para pemilik Unit Kondotel untuk menyerahkan unitnya ke 
tangan Kurator agar bisa di lelang dan mengajak para pemilik untuk melaporkan developer 
seolah olah melakukan PENIPUAN.
e) Trek record yang ada bahwa para pemilik tidak mungkin mendapatkan uang nya kembali 
karena LELANG di BAWAH tangan telah di atur oleh Mafia Kepailitan ini dengan hasil 
Penjualan Boedel Pailit dengan nilai lelang serendah2nya,sehingga hasil penjualan tidak 
mungkin mencukupi untuk membayar atau mengembalikan uang pembelian para pemilik 
unit kondotel. 
f) Langkah selanjutnya Kurator mengajak Para Pemilik Unit kondotel untuk melaporkan 
developer seolah olah Developerlah yang bersalah dan melakukan tindakkan penipuan,yang 
seharusnya berdasarkan UU 37 thn 2004 tentang PKPU dan Kepailitan pasal 26 , Kurator 
harus melanjutkan transaksi dan apabila ada tuntutan atau kewajiban pihak yang di pailitkan 
harus /wajib di tujukan dan atau dilakukan oleh Kurator. 
g) Dan MENURUT UU NO.37 thn 2004 tentang PKPU dan Kepailitan ,Kurator Harus 
mempertanggung jawab kan segala tindakkannya secara pribadi apabila ada penyelewengan 
dalam melaksanakan langkah PENGURUSAN dan LANGKAH PEMBERESAN,namun 
sering di tutupi dengan pasal2 lain yang ada di UU no 37 thn 2004 tentang PKPU dan 
Kepailitan. 
h) Peran Oknum Kepolisian dalam Mafia Kepailitan mulai disini bermain,dengan merekayasa 
kasus PERDATA menjadi PIDANA dan melakukan penahanan debitur sehingga gerakkan 
perlawanan Debitur Pailit dapat di isolasi,tentunya untuk memperlancar pengambil alihan 
asset sengketa boedle Pailit. 
i) Juga terhadap Penanganan Laporan dari Debitur dan Pihak pemilik /pihak ketiga kepada 
Aparat kepolisian yang melaporkan adanya tindakkan Pidana dari pemohon Pailit dan 
lawyer pemohon pailit ,Kurator,dan pemeran pembantu mafia Pailit yang di lakukan 
sebelum sidang kepailtan di peti es kan,Bahkan Laporan Laporan yang ada ini semua tidak 
di tindak lanjuti para penyidik kepolisian padahal sesuai temuan Penyidik ada tindak pidana 
bahkan adanya tim asistensi dan tim audit Investigasi dari Mabes POLRI pun yang 
menyatakan adanya tindak pidana,namun atas dasar pertimbangan bahwa Perkara telah di 
periksa di Persidangan kepailitan di Pengadilan Niaga ,maka pihak Kepolisian menutup 
mata bahwa adanya tindak Pidana sebelum proses persidangan kepailitan berjalan.(Tindak 
pidana sebelum persidangan contoh nya : membuat dokumen Palsu atau Memalsukan 
dokumen,mengelapkan pembayaran yang diterima pemohon Pailit serta mengajukan 
Kreditur FIKTIF yang dipakai sebagai pertimbangan putusan Pailit.

More Related Content

Similar to Mafia kepailitan modus

UU NO 30 TAHUN 2002
UU NO 30 TAHUN 2002 UU NO 30 TAHUN 2002
UU NO 30 TAHUN 2002
Muhammad Sirajuddin
 
Uu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak p
Uu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak pUu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak p
Uu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak p
Indonesia Anti Corruption Forum
 
Permasalahan eksekusi Badilag Lay Out-tambahan data (2) - Share sipintar.pptx
Permasalahan eksekusi Badilag Lay Out-tambahan data (2) - Share sipintar.pptxPermasalahan eksekusi Badilag Lay Out-tambahan data (2) - Share sipintar.pptx
Permasalahan eksekusi Badilag Lay Out-tambahan data (2) - Share sipintar.pptx
RianSulistio1
 
Analisis putusan pailit no 60 pailit 2001 pn.niaga.jkt.pst
Analisis putusan pailit no 60 pailit 2001 pn.niaga.jkt.pstAnalisis putusan pailit no 60 pailit 2001 pn.niaga.jkt.pst
Analisis putusan pailit no 60 pailit 2001 pn.niaga.jkt.pst
Imam Bukhori
 
UU No.15 th 2002 ttg Money laundry
UU No.15 th 2002 ttg Money laundryUU No.15 th 2002 ttg Money laundry
UU No.15 th 2002 ttg Money laundrySei Enim
 
Lelang - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Lelang - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.Lelang - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Lelang - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Ricco Survival Yubaidi
 
Salinan PP Nomor 105 Tahun 2021
Salinan PP Nomor 105 Tahun 2021Salinan PP Nomor 105 Tahun 2021
Salinan PP Nomor 105 Tahun 2021
CIkumparan
 
Pengurusan Budel Pailit dalam Praktek
Pengurusan Budel Pailit dalam PraktekPengurusan Budel Pailit dalam Praktek
Pengurusan Budel Pailit dalam Praktek
alsalcunsoed
 
Uu152002 1210838102706860-9
Uu152002 1210838102706860-9Uu152002 1210838102706860-9
Uu152002 1210838102706860-9budilombok
 
Komisi pemberantasan korupsi
Komisi pemberantasan korupsiKomisi pemberantasan korupsi
Komisi pemberantasan korupsiTitiek Indriyani
 
Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, uni...
Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, uni...Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, uni...
Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, uni...
Teuku Alvin Putra Rezalino
 
Istilah dan pengertian lelang
Istilah dan pengertian lelangIstilah dan pengertian lelang
Istilah dan pengertian lelang
Disa Izdihar
 
Aspek-Hukum-3-Penyelesaian-dan-Penyelamatan-Pinjaman-Bermasalah-Copy.ppt
Aspek-Hukum-3-Penyelesaian-dan-Penyelamatan-Pinjaman-Bermasalah-Copy.pptAspek-Hukum-3-Penyelesaian-dan-Penyelamatan-Pinjaman-Bermasalah-Copy.ppt
Aspek-Hukum-3-Penyelesaian-dan-Penyelamatan-Pinjaman-Bermasalah-Copy.ppt
ssuser54a49b
 
UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...
UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...
UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...
PengacaraBalikpapanY
 
UU No.30 th 2002 ttg KPK
UU No.30 th 2002 ttg KPKUU No.30 th 2002 ttg KPK
UU No.30 th 2002 ttg KPKSei Enim
 
Hbl 6, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas ...
Hbl 6, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas ...Hbl 6, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas ...
Hbl 6, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas ...
Dyana Anggraini
 
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas me...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas me...Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas me...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas me...
Dyana Anggraini
 
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Membayar
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Membayar Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Membayar
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Membayar
alsalcunsoed
 

Similar to Mafia kepailitan modus (20)

UU NO 30 TAHUN 2002
UU NO 30 TAHUN 2002 UU NO 30 TAHUN 2002
UU NO 30 TAHUN 2002
 
Uu302002
Uu302002Uu302002
Uu302002
 
Uu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak p
Uu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak pUu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak p
Uu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak p
 
Permasalahan eksekusi Badilag Lay Out-tambahan data (2) - Share sipintar.pptx
Permasalahan eksekusi Badilag Lay Out-tambahan data (2) - Share sipintar.pptxPermasalahan eksekusi Badilag Lay Out-tambahan data (2) - Share sipintar.pptx
Permasalahan eksekusi Badilag Lay Out-tambahan data (2) - Share sipintar.pptx
 
Analisis putusan pailit no 60 pailit 2001 pn.niaga.jkt.pst
Analisis putusan pailit no 60 pailit 2001 pn.niaga.jkt.pstAnalisis putusan pailit no 60 pailit 2001 pn.niaga.jkt.pst
Analisis putusan pailit no 60 pailit 2001 pn.niaga.jkt.pst
 
UU No.15 th 2002 ttg Money laundry
UU No.15 th 2002 ttg Money laundryUU No.15 th 2002 ttg Money laundry
UU No.15 th 2002 ttg Money laundry
 
Lelang - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Lelang - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.Lelang - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
Lelang - Ricco Survival Yubaidi, S.H., M.Kn.
 
Uu 15 2002
Uu 15 2002Uu 15 2002
Uu 15 2002
 
Salinan PP Nomor 105 Tahun 2021
Salinan PP Nomor 105 Tahun 2021Salinan PP Nomor 105 Tahun 2021
Salinan PP Nomor 105 Tahun 2021
 
Pengurusan Budel Pailit dalam Praktek
Pengurusan Budel Pailit dalam PraktekPengurusan Budel Pailit dalam Praktek
Pengurusan Budel Pailit dalam Praktek
 
Uu152002 1210838102706860-9
Uu152002 1210838102706860-9Uu152002 1210838102706860-9
Uu152002 1210838102706860-9
 
Komisi pemberantasan korupsi
Komisi pemberantasan korupsiKomisi pemberantasan korupsi
Komisi pemberantasan korupsi
 
Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, uni...
Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, uni...Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, uni...
Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, uni...
 
Istilah dan pengertian lelang
Istilah dan pengertian lelangIstilah dan pengertian lelang
Istilah dan pengertian lelang
 
Aspek-Hukum-3-Penyelesaian-dan-Penyelamatan-Pinjaman-Bermasalah-Copy.ppt
Aspek-Hukum-3-Penyelesaian-dan-Penyelamatan-Pinjaman-Bermasalah-Copy.pptAspek-Hukum-3-Penyelesaian-dan-Penyelamatan-Pinjaman-Bermasalah-Copy.ppt
Aspek-Hukum-3-Penyelesaian-dan-Penyelamatan-Pinjaman-Bermasalah-Copy.ppt
 
UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...
UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...
UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...
 
UU No.30 th 2002 ttg KPK
UU No.30 th 2002 ttg KPKUU No.30 th 2002 ttg KPK
UU No.30 th 2002 ttg KPK
 
Hbl 6, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas ...
Hbl 6, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas ...Hbl 6, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas ...
Hbl 6, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas ...
 
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas me...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas me...Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas me...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, tindak pidana pencucian uang, universitas me...
 
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Membayar
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Membayar Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Membayar
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Membayar
 

Mafia kepailitan modus

  • 1. MAFIA KEPAILITAN A. Siapa saja yang terlibat mafia pailit ? : 1. Penyandang Dana = Cukong berduit. 2. Oknum Organisasi Kurator. 3. Oknum Hakim2 Pengadilan Niaga. 4. Oknum Panitera Pengadilan Niaga. 5. Lawyer Pemohon Pailit (satu Organisasi dengan Kurator). 6. Pemohon Pailit (Perseorangan dan atau Perusahaan yg di pakai sebagai entry point memailitkan perusahaan). 7. Balai Lelang dan atau Perusahaan Lelang. 8. Oknum Perbankan. 9. Oknum Penegak Hukum : Oknum POLRI. 10. Pemeran Pembantu .(kelompok Mafia ) B. Bagaimana cara mereka bekerja ? : B.1. LANGKAH PERTAMA : a) Organisasi Kurator memilih dan menentukan sasaran/korban . b) Mencari Perusahaan dan atau perseorangan untuk bertindak sebagai pemohon Pailit. c) Pemohon Pailit menggunakan data2 palsu dan bekerjasama dengan Lawyer dr organisasi Kurator memohon Pailit KORBAN di Pengadilan Niaga. d) Meminta Penetapan Majelis Hakim dan Hakim Pengawas,dan sudah di kondisikan sebelum persidangan. e) Pemohon Pailit mengajukan Kurator dari Anggota Organisasi Kurator yang sama dengan Lawyer Pemohon Pailit. B.2. LANGKAH KEDUA : a) Persidangan berjalan dengan berkedok Undang Undang No:37 Thn.2004 Tentang PKPU dan Kepailitan. b) Bukti2 yang di ajukan di persidangan berupa Rekayasa Fakta pembuktian dan Data2 yang Palsu. c) Mencari Perusahaan /Perseorangan untuk dipakai sebagai Turut Memohon Pailit dalam Pengajuan Berkas tuntutan Kepailitan. d) Majelis Hakim memutus Pailit dan Menetapkan Hakim Pengawas dan Kurator ( paket pesanan sebelum persidangan.) B.3. LANGKAH KETIGA : a) Setelah Perusahaan di Putus Pailit (Debitur Pailit )oleh Majelis Hakim Pengadilan Niaga,maka tugas selanjutnya di jalankan oleh Kurator dan Hakim Pengawas. b) Kurator menjalankan tugas melakukan langkah Pengurusan dan Langkah Pemberesan Debitur Pailit dengan diawasi oleh Hakim Pengawas. c) Kurator menetapkan Boedel Pailit dan diketahui oleh Hakim Pengawas.(Rekayasa A.Pengurusan Kurator) d) Kurator menetukan daftar Kreditur Pailit.(Rekayasa B.Pengurusan Kurator)
  • 2. e) Persidangan Renvoii Prosedur adalah Langkah Kurator untuk me MARK UP nilai Hutang Debitur Pailit (Rekayasa C.Pengurusan Kurator) f) Majelis Hakim Menetapkan Daftar Kreditur Pailit berdasar Kelas dan Jumlah Hutang yang telah di MARK UP oleh Kurator . B.4. LANGKAH KE EMPAT : a) Kurator Meminta penetapan Lelang atas persetujuan Hakim Pengawas dan di tetapkan oleh Majelis Hakim Niaga.( Rekayasa D. Langkah Pemberesan oleh Kurator.) tanpa harus menunggu proses banding di Mahkamah Agung ,maupun adanya peninjauan kembali dan juga adanya gugatan/keberatan pihak ketiga. b) Lelang Pertama di lakukan dengan tidak mengindahkan apakah proses peradilan masih berjalan atau belum berkekuatan hukum tetap,atau adanya gugatan dan atau keberatan pihak ketiga,serta harga Lelang Obyek di buat setinggi mungkin,sehingga tidak ada pembeli. c) Lelang ke dua di lakukan dengan tidak mengindahkan apakah proses peradilan masih berjalan dan atau proses peradilan belum berkekuatan hukum tetap,dan dengan harga tetap tinggi dengan tujuan dipakai alas an memohon kepada Hakim Pengawas dan Majelis hakim serta Kurator mengajukan Penetapan LELANG di BAWAH TANGAN. d) Lelang di bawah tangan,disinilah mulai berperan MAFIA Lelang dan Cukong penyedia Dana untuk mendapatkan Harga serendah2nya. e) Mengajukan Penetapan Sita Segel kepada Majelis Hakim Niaga dan di ketahui oleh Hakim Pengawas. f) Meminta aparat kepolisian untuk mengawal sita dan segel dari Penetapan Hakim Niaga yang menyalahi PROSEDUR. g) Mengajukan permohonan kepada Kepolisian secara pribadi untuk MENGAWAL DAN mengambil alih boedel Pailit yang masih bermasalah dengan melangkahi banyak prosedur Hukum,MENG ATAS NAMAKAN PRIBADI SEBAGAI KURATOR. h) Menggunakan cara2 preman untuk mendukung langkah sita dan segel yang tidak berdasarkan hukum yang ada. B.5. LANGKAH KELIMA : a) Kelompok Mafia ini menggunakan pihak pemeran pembantu ( satu kelompok dengan Mafia Kurator) dengan membeli Kondotel di awal pembangunan Kondotel dan mengetahui bahwa tidak mungkin SHM bisa jadi dalam waktu singkat,sehingga Akta Jual Beli BELUM bisa di laksanakan.( bisa di lihat dan buktikan dengan trak record yang telah mereka lakukan di Proyek proyek Kepailitan terdahulu dengan MODUS yang 90 % sama.)lihat GOOGLE SEARCH : HERRY SUBAGIO SH,JOKO PRABOWO SH,SOEDESON TANDRA SH sebagai kata kunci di google search) b) Dengan alasan karena belum bisa melaksanakan Akta Jual Beli ,inilah yang di pakai sebagai senjata untuk mem PIDANA kan Debitur Pailit terutama yang mengajukan perlawanan terhadap Mafia Kepailitan ini. c) Padahal berdasarkan UU Rumah Susun tahun 2011 pasal 41 dan Pasal 42 jelas disebutkan bahwa Developer di bolehkan oleh Undang Undang utk melakukan transaksi nya dengan cara Pendahuluan Perikatan Jual Beli ( PPJB ) yang pengesahannya dapat dilakukan oleh Notaris setempat,dan merupakan bukti ke pemilikan yang SAH. d) Berusaha untuk mempengaruhi para pemilik Unit Kondotel untuk menyerahkan unitnya ke tangan Kurator agar bisa di lelang dan mengajak para pemilik untuk melaporkan developer seolah olah melakukan PENIPUAN.
  • 3. e) Trek record yang ada bahwa para pemilik tidak mungkin mendapatkan uang nya kembali karena LELANG di BAWAH tangan telah di atur oleh Mafia Kepailitan ini dengan hasil Penjualan Boedel Pailit dengan nilai lelang serendah2nya,sehingga hasil penjualan tidak mungkin mencukupi untuk membayar atau mengembalikan uang pembelian para pemilik unit kondotel. f) Langkah selanjutnya Kurator mengajak Para Pemilik Unit kondotel untuk melaporkan developer seolah olah Developerlah yang bersalah dan melakukan tindakkan penipuan,yang seharusnya berdasarkan UU 37 thn 2004 tentang PKPU dan Kepailitan pasal 26 , Kurator harus melanjutkan transaksi dan apabila ada tuntutan atau kewajiban pihak yang di pailitkan harus /wajib di tujukan dan atau dilakukan oleh Kurator. g) Dan MENURUT UU NO.37 thn 2004 tentang PKPU dan Kepailitan ,Kurator Harus mempertanggung jawab kan segala tindakkannya secara pribadi apabila ada penyelewengan dalam melaksanakan langkah PENGURUSAN dan LANGKAH PEMBERESAN,namun sering di tutupi dengan pasal2 lain yang ada di UU no 37 thn 2004 tentang PKPU dan Kepailitan. h) Peran Oknum Kepolisian dalam Mafia Kepailitan mulai disini bermain,dengan merekayasa kasus PERDATA menjadi PIDANA dan melakukan penahanan debitur sehingga gerakkan perlawanan Debitur Pailit dapat di isolasi,tentunya untuk memperlancar pengambil alihan asset sengketa boedle Pailit. i) Juga terhadap Penanganan Laporan dari Debitur dan Pihak pemilik /pihak ketiga kepada Aparat kepolisian yang melaporkan adanya tindakkan Pidana dari pemohon Pailit dan lawyer pemohon pailit ,Kurator,dan pemeran pembantu mafia Pailit yang di lakukan sebelum sidang kepailtan di peti es kan,Bahkan Laporan Laporan yang ada ini semua tidak di tindak lanjuti para penyidik kepolisian padahal sesuai temuan Penyidik ada tindak pidana bahkan adanya tim asistensi dan tim audit Investigasi dari Mabes POLRI pun yang menyatakan adanya tindak pidana,namun atas dasar pertimbangan bahwa Perkara telah di periksa di Persidangan kepailitan di Pengadilan Niaga ,maka pihak Kepolisian menutup mata bahwa adanya tindak Pidana sebelum proses persidangan kepailitan berjalan.(Tindak pidana sebelum persidangan contoh nya : membuat dokumen Palsu atau Memalsukan dokumen,mengelapkan pembayaran yang diterima pemohon Pailit serta mengajukan Kreditur FIKTIF yang dipakai sebagai pertimbangan putusan Pailit.