Prosiding Nasional ini didapatkan saat kegiatan Seminar Nasional Saintek Universitas Nusa Cendana pada tanggal 28 Oktober 2016 di Hotel Swiss Bellin Kristal Kupang.
Prosiding Nasional ini didapatkan saat kegiatan Seminar Nasional Saintek Universitas Nusa Cendana pada tanggal 28 Oktober 2016 di Hotel Swiss Bellin Kristal Kupang.
PEMETAAN MIKROZONASI BAHAYA GEMPABUMI DI KOTA MANADO, PROVINSI SULAWESI UTARA Maxi Solang
Kota Manado merupakan wilayah rawan gempabumi. Upaya mitigasi dilakukan dengan mengidentifikasi
tingkat kerawanan dengan mikrozonasi gempabumi. Pemetaan mikrozonasi dilakukan dengan
pengukuran mikrotremor menggunakan peralatan seismograf portable. Hasil menunjukkan bahwa nilai
frekuensi berkisar antara 0,3362 Hz hingga 13,7687 Hz, periode antara 0,0726 detik hingga 2,9740 detik.
Karakteristik tanah di kota Manado didominasi oleh tanah sedang (kelas D dengan nilai Vs30 antara 180
m/det hingga 360 m/det) dan tanah lunak (kelas E = nilai Vs30 kurang dari 180 m/det). Data nilai
frekuensi dan periode dapat dipergunakan sebagai informasi awal dalam pengaturan bangunan dengan
tingkat atau lantai tertentu. Data karakteristik tanah dipergunakan sebagai masukan untuk analisis bahaya
guncangan gempabumi.
KERTAS KERJA WAJIB
Judul :
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI
DI KECAMATAN BEO DAN KECAMATAN TAMPAN’AMMA
KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD,
PROVINSI SULAWESI UTARA
Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan Kabupaten yang paling Utara di Negara Republik Indonesia, dengan ibukota Melonguane yang berjarak sekitar 271 mil laut dari Ibukota Propinsi Sulawesi Utara yaitu Manado. Terletak antara 3º 38’ 00” - 5º 33’ 00” Lintang Utara dan 126° 38’ 00” - 127° 10’ 00” Bujur Timur. Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan salah satu daerah yang memiliki sumber daya mineral baik logam maupun non logam. Untuk logam diketahui mineral yang dapat diidentifikasi adalah pasir besi, nikel dan mangan. Sedangkan untuk Non logam terdiri dari : lempung bentonitan, batu gamping, kalsit, batu hias (setengah permata), gipsum dan barit. Kecamatan Beo dan Kecamatan Tampan’amma merupakan kecamatan yang memiliki potensi Pasir Besi. Pasir besi merupakan salah satu bahan galian industri. Kegunaan pasir besi selain bahan dasar untuk industri logam besi/baja juga telah banyak dimanfaatkan pada industri semen, sedangkan bahan mentah pasir besi bisa dimanfaatkan untuk membuat beton pada pekerjaan konstruksi. Pembentukan endapan pasir besi memiliki perbedaan genesa dibandingkan dengan mineralisasi logam lainnya. Biasanya pasir besi terdapat di pesisir pantai, terjadi akibat adanya endapan. Pembentukan endapan pasir besi dalam jumlah cukup besar dan sebaran yang luas di daerah pesisir tidak terlepas dari berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut adalah kandungan mineral besi pada batuan sumber, media transportasi alam berupa aliran air sungai, gelombang laut, dan angin serta proses geologi berupa pelapukan, erosi, transportasi, sedimentasi, dan pengayakan. Potensi sumber daya tereka dan terukur di Kecamatan Beo adalah 2.920 Ha, dan Kecamatan Tampan’Amma 7.950 Ha, bisa untuk dieksplotasi
ANALISIS HIDROKIMIA SPASIAL TEMPORAL AIRTANAH BEBAS DI KOTA JAKARTA UTARA DA...DasaptaErwinIrawan
Daerah penelitian berfokus pada daerah dataran pantai utara Jakarta. Secara administratif,
daerah penelitian terletak pada Jakarta Utara, sebagian Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta
Timur dengan luas 295,2 km2
. Airtanah bebas di daerah pesisir dipengaruhi oleh presipitasi air
hujan, pengaruh air laut, dan aktivitas antropogenik. Permasalahan yang umum terjadi berupa
kontaminasi air tawar oleh air asin dan penurunan kualitas airtanah akibat pengaruh aktivitas
manusia. Nitrat dan ammonium dapat digunakan sebagai indikator pencemaran airtanah bebas
oleh aktivitas manusia. Kadar nitrat dan ammonium yang tinggi pada airtanah dapat
menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia dan ekosistem. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi parameter fisik dan kimia airtanah bebas pada daerah penelitian,
menentukan persebaran kontaminan nitrat dan ammonium, serta mengevaluasi kualitas airtanah
bebas menggunakan metode WQI (Water Quality Index).
Daerah penelitian terdiri dari dua satuan geomorfologi, yaitu Satuan Geomorfologi Dataran
Pantai dan Satuan Geomorfologi Kipas Gunungapi Bogor. Geologi daerah penelitian terdiri dari
Tuf Banten, Endapan Kipas Aluvial, Endapan Pematang Pantai, dan Aluvial. Hidrogeologi
daerah penelitian terdiri dari akuifer dengan aliran melalui ruang antar butir yang terdiri dari
beberapa akifer batupasir.
Penentuan karakteristik fisik dan kimia airtanah dilakukan pada 10 titik sumur yang bersumber
dari Balai Konservasi Airtanah Jakarta tahun 2018 – 2020. Seluruh sumur diasumsikan berada
pada sistem akifer bebas dengan kedalaman MAT 0,18 – 1,15 m di bawah muka tanah. Air
tanah di daerah penelitian memiliki nilai TDS berkisar antara 192 – 6.348 mg/L, DHL berkisar
antara 283 – 9520 µS/cm, dan pH berkisar antara 6,5 – 8,5. Airtanah daerah penelitian dapat
dikelompokkan menjadi air tawar, air tawar – payau, dan air payau. Komposisi kimia airtanah
di daerah penelitian memiliki tren kation dan anion Na+ > Ca2+ > Mg2+ > K+ > NH4+
dan Cl- >
HCO3- > SO42- > NO3-
. Nilai nitrat di daerah penelitian berkisar antara 0 - 44 mg/L. Nilai
tersebut masih dibawah ambang batas nitrat untuk air minum, yaitu < 50 mg/L. Nilai
ammonium berkisar antara 0 – 13 mg/L. Nilai tersebut melebihi nilai ambang batas untuk air
minum, yaitu 1,5 mg/L. Fasies airtanah di daerah penelitian terdiri dari tipe Na-Cl, Na-HCO3,
dan Ca-HCO3,serta airtanah yang berubah fasies. Komposisi kimia airtanah di daerah penelitian
dipengaruhi oleh air laut, presipitasi dan evaporasi, interaksi dengan batuan berupa pertukaran
kation, serta aktivitas antropogenik. Kualitas airtanah di daerah penelitian dengan metode WQI
terdiri dari airtanah dengan kualitas baik, buruk, sangat buruk, dan tidak layak konsumsi.
Kata kunci: spasial-temporal, pesisir Jakarta, aktivitas manusia, kualitas airtanah
Uas perkembangan teori hukum soal strict liabilityBrigita Manohara
pertanggungjawaban langsung terhadap perusahaan yang melakukan tindak pidana menjadi salah satu bentuk perkembangan hukum pidana. apa itu strict liability? bagaimana dengan kasus pencemaran di teluk buyat?
PEMETAAN MIKROZONASI BAHAYA GEMPABUMI DI KOTA MANADO, PROVINSI SULAWESI UTARA Maxi Solang
Kota Manado merupakan wilayah rawan gempabumi. Upaya mitigasi dilakukan dengan mengidentifikasi
tingkat kerawanan dengan mikrozonasi gempabumi. Pemetaan mikrozonasi dilakukan dengan
pengukuran mikrotremor menggunakan peralatan seismograf portable. Hasil menunjukkan bahwa nilai
frekuensi berkisar antara 0,3362 Hz hingga 13,7687 Hz, periode antara 0,0726 detik hingga 2,9740 detik.
Karakteristik tanah di kota Manado didominasi oleh tanah sedang (kelas D dengan nilai Vs30 antara 180
m/det hingga 360 m/det) dan tanah lunak (kelas E = nilai Vs30 kurang dari 180 m/det). Data nilai
frekuensi dan periode dapat dipergunakan sebagai informasi awal dalam pengaturan bangunan dengan
tingkat atau lantai tertentu. Data karakteristik tanah dipergunakan sebagai masukan untuk analisis bahaya
guncangan gempabumi.
KERTAS KERJA WAJIB
Judul :
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI
DI KECAMATAN BEO DAN KECAMATAN TAMPAN’AMMA
KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD,
PROVINSI SULAWESI UTARA
Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan Kabupaten yang paling Utara di Negara Republik Indonesia, dengan ibukota Melonguane yang berjarak sekitar 271 mil laut dari Ibukota Propinsi Sulawesi Utara yaitu Manado. Terletak antara 3º 38’ 00” - 5º 33’ 00” Lintang Utara dan 126° 38’ 00” - 127° 10’ 00” Bujur Timur. Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan salah satu daerah yang memiliki sumber daya mineral baik logam maupun non logam. Untuk logam diketahui mineral yang dapat diidentifikasi adalah pasir besi, nikel dan mangan. Sedangkan untuk Non logam terdiri dari : lempung bentonitan, batu gamping, kalsit, batu hias (setengah permata), gipsum dan barit. Kecamatan Beo dan Kecamatan Tampan’amma merupakan kecamatan yang memiliki potensi Pasir Besi. Pasir besi merupakan salah satu bahan galian industri. Kegunaan pasir besi selain bahan dasar untuk industri logam besi/baja juga telah banyak dimanfaatkan pada industri semen, sedangkan bahan mentah pasir besi bisa dimanfaatkan untuk membuat beton pada pekerjaan konstruksi. Pembentukan endapan pasir besi memiliki perbedaan genesa dibandingkan dengan mineralisasi logam lainnya. Biasanya pasir besi terdapat di pesisir pantai, terjadi akibat adanya endapan. Pembentukan endapan pasir besi dalam jumlah cukup besar dan sebaran yang luas di daerah pesisir tidak terlepas dari berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut adalah kandungan mineral besi pada batuan sumber, media transportasi alam berupa aliran air sungai, gelombang laut, dan angin serta proses geologi berupa pelapukan, erosi, transportasi, sedimentasi, dan pengayakan. Potensi sumber daya tereka dan terukur di Kecamatan Beo adalah 2.920 Ha, dan Kecamatan Tampan’Amma 7.950 Ha, bisa untuk dieksplotasi
ANALISIS HIDROKIMIA SPASIAL TEMPORAL AIRTANAH BEBAS DI KOTA JAKARTA UTARA DA...DasaptaErwinIrawan
Daerah penelitian berfokus pada daerah dataran pantai utara Jakarta. Secara administratif,
daerah penelitian terletak pada Jakarta Utara, sebagian Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta
Timur dengan luas 295,2 km2
. Airtanah bebas di daerah pesisir dipengaruhi oleh presipitasi air
hujan, pengaruh air laut, dan aktivitas antropogenik. Permasalahan yang umum terjadi berupa
kontaminasi air tawar oleh air asin dan penurunan kualitas airtanah akibat pengaruh aktivitas
manusia. Nitrat dan ammonium dapat digunakan sebagai indikator pencemaran airtanah bebas
oleh aktivitas manusia. Kadar nitrat dan ammonium yang tinggi pada airtanah dapat
menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia dan ekosistem. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi parameter fisik dan kimia airtanah bebas pada daerah penelitian,
menentukan persebaran kontaminan nitrat dan ammonium, serta mengevaluasi kualitas airtanah
bebas menggunakan metode WQI (Water Quality Index).
Daerah penelitian terdiri dari dua satuan geomorfologi, yaitu Satuan Geomorfologi Dataran
Pantai dan Satuan Geomorfologi Kipas Gunungapi Bogor. Geologi daerah penelitian terdiri dari
Tuf Banten, Endapan Kipas Aluvial, Endapan Pematang Pantai, dan Aluvial. Hidrogeologi
daerah penelitian terdiri dari akuifer dengan aliran melalui ruang antar butir yang terdiri dari
beberapa akifer batupasir.
Penentuan karakteristik fisik dan kimia airtanah dilakukan pada 10 titik sumur yang bersumber
dari Balai Konservasi Airtanah Jakarta tahun 2018 – 2020. Seluruh sumur diasumsikan berada
pada sistem akifer bebas dengan kedalaman MAT 0,18 – 1,15 m di bawah muka tanah. Air
tanah di daerah penelitian memiliki nilai TDS berkisar antara 192 – 6.348 mg/L, DHL berkisar
antara 283 – 9520 µS/cm, dan pH berkisar antara 6,5 – 8,5. Airtanah daerah penelitian dapat
dikelompokkan menjadi air tawar, air tawar – payau, dan air payau. Komposisi kimia airtanah
di daerah penelitian memiliki tren kation dan anion Na+ > Ca2+ > Mg2+ > K+ > NH4+
dan Cl- >
HCO3- > SO42- > NO3-
. Nilai nitrat di daerah penelitian berkisar antara 0 - 44 mg/L. Nilai
tersebut masih dibawah ambang batas nitrat untuk air minum, yaitu < 50 mg/L. Nilai
ammonium berkisar antara 0 – 13 mg/L. Nilai tersebut melebihi nilai ambang batas untuk air
minum, yaitu 1,5 mg/L. Fasies airtanah di daerah penelitian terdiri dari tipe Na-Cl, Na-HCO3,
dan Ca-HCO3,serta airtanah yang berubah fasies. Komposisi kimia airtanah di daerah penelitian
dipengaruhi oleh air laut, presipitasi dan evaporasi, interaksi dengan batuan berupa pertukaran
kation, serta aktivitas antropogenik. Kualitas airtanah di daerah penelitian dengan metode WQI
terdiri dari airtanah dengan kualitas baik, buruk, sangat buruk, dan tidak layak konsumsi.
Kata kunci: spasial-temporal, pesisir Jakarta, aktivitas manusia, kualitas airtanah
Uas perkembangan teori hukum soal strict liabilityBrigita Manohara
pertanggungjawaban langsung terhadap perusahaan yang melakukan tindak pidana menjadi salah satu bentuk perkembangan hukum pidana. apa itu strict liability? bagaimana dengan kasus pencemaran di teluk buyat?
Pkm p perbandingan tembaga emas- platina sebagai bahan penghantar pada penan...
Lembar pendsadgesahan, prakata
1. PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
DEPARTEMEN TEKNIK
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
TUGAS AKHIR
TIPE II B
SEBARAN ANOMALI UNSUR Au, Cu, Ag, As, Sb, Pb, Zn, Hg
PADA CONTO SEDIMEN SUNGAI AKTIF
DAERAH MUARA SOMA DAN SEKITARNYA,
KABUPATEN MANDILING NATAL, PROVINSI SUMATERA
UTARA
Oleh :
WAHYU FEBRIANTO
410013065
Telah disetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Hill. G. Hartono, S.T., M.T. Obrin Trianda, S.T., M.T.
NIK : 1973 0066 NIK : 1973 0262
Mengetahui / Menyetujui,
Ketua Program Studi Teknik Geologi
Ign. Adi Prabowo, S.T., M.Si.
NIK : 1973 0251
2. LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL:
SEBARAN ANOMALI UNSUR Au, Cu, Ag, As, Sb, Pb, Zn, Hg
PADA CONTO SEDIMEN SUNGAI AKTIF
DAERAH MUARA SOMA DAN SEKITARNYA,
KABUPATEN MANDILING NATAL, PROVINSI SUMATERA
UTARA
Oleh :
WAHYU FEBRIANTO
410013065
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Tugas Akhir II dan diterima sebagai
syarat menyusun Tugas Akhir II pada Program Studi Teknik Geologi, Departemen
Teknik, Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
Hari/Tanggal :
Tempat : Ruang Sidang Lantai V Gedung Rektorat
Institut Teknologi Nasional Yogyakarta.
Waktu :
Ketua Sidang/DP I
Dr. Hill. Gendoet Hartono, S.T., M.T. (............................)
NIK : 1973 0066
DosenPenguji I/DPII
Obrin Trianda, S.T., M.T. (............................)
NIK : 1973 0262
Dosen Penguji II
Hanindya Ramadhani, S.T., M.T. (............................)
NIK : 1973 0300
Mengetahui/Menyetujui
Ketua Program Studi Teknik Geologi
Ign. Adi Prabowo, S.T., M.Si.
NIK : 1973 0251
3. PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat,
hidayah dan karunia-Nya, sehingga Tugas Akhir tipe IIB yang berjudul: “SEBARAN
ANOMALI UNSUR Au, Cu, Ag, As, Sb, Pb, Zn, Hg PADA CONTO SEDIMEN
SUNGAI AKTIFDAERAH MUARA SOMA DAN SEKITARNYA,
KABUPATEN MANDILING NATAL, PROVINSI SUMATERA” ini dapat
terselesaikan.
Dengan selesainya penyusunan Tugas Akhir ini, penyusun mengucapkan
banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Ircham MT, selaku Ketua Institut Teknologi Nasional Yogyakarta.
2. Ign. Adi Prabowo, ST. MT., selaku Ketua Program Studi Teknik Geologi Institut
Teknologi Nasional Yogyakarta.
3. Bapak Dr. Hill. Gendoet Hartono, ST. MT., selaku dosen pembimbing I atas
bimbingan, waktu dan ilmunya yang telah diberikan kepada penulis.
4. Bapak Obrin Trianda, ST. MT., selaku dosen pembimbing II atas bimbingan,
waktu dan ilmunya yang telah diberikan kepada penulis.
5. Bapak Moehamad Awaludin, S.T., M.T. selaku Kepala Bidang Mineral, Pusat
Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi kerena telah memberikan izin
untuk melaksanakan kerja praktek bersama Tim Kegiatan Prospeksi Emas dan
Mineral Ikutannya Daerah Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara.
6. Bapak Edya Putra, S.T., Bapak Ir. Wahyu Widodo, Bapak Reza M. Faisal S.T.,
M.T., selaku Tim Kegiatan Prospeksi Emas dan Mineral Ikutannya Daerah
Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara sekaligus pembimbing
lapangan karena telah banyak membantu dan membimbing penulis selama proses
penyelidikan.
7. Ayah dan Ibu yang penulis hormati, karena atas doa dan dukungannya baik
material maupun spiritual.
4. 8. Teman, pacar serta rekan-rekan mahasiswa geologi HMTG “BUMI” ITNY, dan
orang-orang yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas segala
bantuannya.
Besar harapan penulis semoga Tugas Akhir Tipe IIB ini dapat bermanfaat bagi
penulis, mahasiswa, dosen, dan kita semuanya. Akhir kata dengan kerendahan hati,
penyusun ucapkan terimakasih.
Yogyakarta, April 2019
Penulis