POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUDYOHANIS SAHABAT
Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan Kabupaten yang paling Utara di Negara Republik Indonesia, dengan ibukota Melonguane yang berjarak sekitar 271 mil laut dari Ibukota Propinsi Sulawesi Utara yaitu Manado. Terletak antara 3º 38’ 00” - 5º 33’ 00” Lintang Utara dan 126° 38’ 00” - 127° 10’ 00” Bujur Timur. Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan salah satu daerah yang memiliki sumber daya mineral baik logam maupun non logam. Untuk logam diketahui mineral yang dapat diidentifikasi adalah pasir besi, nikel dan mangan. Sedangkan untuk Non logam terdiri dari : lempung bentonitan, batu gamping, kalsit, batu hias (setengah permata), gipsum dan barit.
Potensi dan Persebaran Mineral Non Logam & Logam Kabupaten Kepulauan Talaud diperoleh berdasarkan Laporan dari TIM INVENTARISASI Badan Geologi Bandung (No. 01/MN/BGD/2012) yang dilaksanakan pada tahun 2012 lalu di Kabupaten Kepulauan Talaud, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut : Penyelidikan Lapangan (Pengumpulan Data Sekunder, dan Pengumpulan Data Primer), Analisis Laboratorium, dan Pengolahan Data, sehingga menghasilkan data tersebut.
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUDYOHANIS SAHABAT
Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan Kabupaten yang paling Utara di Negara Republik Indonesia, dengan ibukota Melonguane yang berjarak sekitar 271 mil laut dari Ibukota Propinsi Sulawesi Utara yaitu Manado. Terletak antara 3º 38’ 00” - 5º 33’ 00” Lintang Utara dan 126° 38’ 00” - 127° 10’ 00” Bujur Timur. Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan salah satu daerah yang memiliki sumber daya mineral baik logam maupun non logam. Untuk logam diketahui mineral yang dapat diidentifikasi adalah pasir besi, nikel dan mangan. Sedangkan untuk Non logam terdiri dari : lempung bentonitan, batu gamping, kalsit, batu hias (setengah permata), gipsum dan barit.
Potensi dan Persebaran Mineral Non Logam & Logam Kabupaten Kepulauan Talaud diperoleh berdasarkan Laporan dari TIM INVENTARISASI Badan Geologi Bandung (No. 01/MN/BGD/2012) yang dilaksanakan pada tahun 2012 lalu di Kabupaten Kepulauan Talaud, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut : Penyelidikan Lapangan (Pengumpulan Data Sekunder, dan Pengumpulan Data Primer), Analisis Laboratorium, dan Pengolahan Data, sehingga menghasilkan data tersebut.
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
Latar belakang minop
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mineral adalah suatu bahan atau unsur kimia, gabungan kimia atau suatu campuran
dari gabungan-gabungan kimia anorganis, sebagai hasil dari proses-proses fisis dan kimia
khusus secara alami. Mineral merupakan suatu bahan yang homogen dan mempunyai susunan
atau rumus kimia tertentu. Bila kondisi memungkinkan, mendapat suatu struktur yang sesuai,
di mana ditentukan bentuknya dari kristal dan sifat-sifat fisiknya. Bumi tersusun dari beberapa
jenis batuan dan batuan terdiri dari mineral-mineral dan sejumlah kecil bahan lain seperti bahan
organik. Mineral sendiri terdiri dari unsur-unsur yang bersenyawa. Unsur dalam hal ini adalah
benda yang tak dapat lagi dipisahkan secara kimia. Atom adalah partikel terkecil dari suatu
unsur yang memiliki sifat-sifat unsur tersebut dan terlalu kecil untuk dapat dilihat meskipun
menggunakan mikroskop.
Pengamatan yang dilakukan salah satunya berupa pengamatan mineral melalui nikol
silang dan nikol sejajar dan penganatan konoskop. pengamatan ini sangat penting sebab dalam
pengamatan ini akan diketahui sifat-sifat optik mineral, sehingga dapat ditentukan nama
mineral dari hasil pengamatan. Beberapa hal diatas merupakan faktor yang melatar belakangi
dilaksanakannya praktikum acara mineral inosilikat dan nesosilikat.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud diadakannya praktikum ini yaitu untuk mengaplikasikan apa yang didapatkan proses
belajar mengajar atau dalam perkuliahan. Sedangkan tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu
diharapkan praktikan dapat:
1) Menentukan sifat-sifat optik mineral dalam pengamatan nikol sejajar, nikol silang dan
pengamatan konoskop
2. 2) Menentukan nama mineral dari sifat-sifat optik yang diamati
3) Dapat membedakan antara pengamatan nikol sejajar, nikol silang, dan pengamatan konoskop
4) Mampu menentukan sifat optik mineral yang diamati antara mineral inosilikat dan
Philosilikat.