SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Nomor SPPP : 367/LPPM/UPB/IX/2016
LAPORAN KEMAJUAN
PENELITIAN INOVASI TEKNOLOGI
BAGAN PENANGKAP IKAN OTOMATIS BERBASIS ARDUINO
MENGGUNAKAN SENSOR MAXSONAR-WR
TIM PENELITI
1. Andi Maslan, ST,. M.SI
2. Joni Eka Candra, ST, MT
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
TAHUN 2016-2017
ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN INOVASI TEKNOLOGI
Tema Unggulan : Jaringan Komputer
Nama Rumpun Ilmu : Teknik Informatika
Judul Penelitian : Bagan Penangkap Ikan Otomatis Berbasis Arduino
Menggunakan Sensor Maxsonar-WR
Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Andi Maslan, ST. M.SI
b. NIDN : 1018087902
c. Jabatan Fungsional : Lektor
d. Program Studi : Teknik Informatika
e. Nomor HP : 081372117034
f. Alamat surel (e-mail) : lanmasco@gmail,com
Anggota Peneliti
a. Nama Lengkap : Joni Eka Candra,. ST,. M.T
b. NIDN : 1025068201
c. Program Studi : Teknik Informatika
d. Nomor HP : 085655567040
e. Alamat surel (e-mail) : jonicandra82@gmail.com
Biaya Penelitian : Rp. 20.000.000 (Dua Puluh Juta Rupiah)
Mengetahui Batam, 31 September 2016
Dekan Fakultas Teknik Tim Peneliti
Ganda Sirait, S.Si., M.SI Andi Maslan, S.T., M.SI.
NIP. 00068 NIP. 00069
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................iv
RINGKASAN ................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................1
1.2 Permasalahan ........................................................................................................1
1.3 Batasan Penelitian ................................................................................................1
1.4 Tujuan penelitian ..................................................................................................2
1.5 Luaran ...................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 State of the art ..................................................................................................4
2.2 Bagan Penangkap Ikan.......................................................................................6
2.3 Peralatan Pendukung ..........................................................................................7
2.3.1 Motor DC............................................................................................................7
2.3.2 Sonar ..................................................................................................................7
2.3.3 Mikrokontroller...................................................................................................12
2.3.4 Arduino................................................................................................................13
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tahapan Penelitian .............................................................................................15
3.2 Lokasi Penelitian ................................................................................................16
3.3 Alat dan Bahan Penelitian ..................................................................................16
3.4 Desain Blok .........................................................................................................17
3.5 Model Rancangan ..............................................................................................18
3.6 Tahap Perancangan ............................................................................................19
3.6.1 Rangkaian Input...................................................................................................20
3.6.2 Rangkaian Output................................................................................................21
BAB IV. HASIL PENCAPAIAN DAN RENCANA BERIKUTNYA
4.1 Hasil yang di Capai.............................................................................................22
4.2 Kendala Penelitian .............................................................................................23
4.3 Rencana Selanjutnya............................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan penangkap ikan...............................................................................6
Gambar 2.2 Penggunaan Sonar Dalam Mendeteksi Ikan..............................................8
Gambar 2.3 Sensor Lv-Maxsonar Ez ............................................................................9
Gambar 2.4 Sensor MB7060 XL-Maxsonar-WR1.........................................................10
Gambar 2.5 Arduino MEGA2560 .................................................................................13
Gambar 2.6 Tampila Arduino IDE................................................................................14
Gambar 3.1 Desain Blok Sensor Deteksi ......................................................17
Gambar 3.2 Model Rancangan Alat Tangkap (Bagan Automatis) ................................18
Gambar 3.3 Kerja Sensor...............................................................................................19
Gambar 3.4 Kerja Output Motor Servo.........................................................................20
Gambar 3.5 Kerja Output Lampu..................................................................................21
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Rencana Target Capaian Tahunan.............................................................3
Tabel 4.1. Target dan Capaian Penelitian ....................................................................22
RINGKASAN
vi
Indonesia juga disebut negara Maritim, apalagi Batam yang merupakan bagian dari
Provinsi Kepulauan Riau. Dari kondisi alam seperti ini, maka wajar penghasilan di sektor
Perikanan termasuk urutan kedua setelah sektor pertanian. Karena mayoritas penghasilan
masyarakat indonesia di kedua sektor tersebut. Untuk masyarakat pesisir yang ada di Kota
Batam memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Masalahnya teknologi yang digunakan
oleh nelayan memang tertinggal dari Negara-negara lain yang secara geografis bukan
negara maritime. Sehingga tidak mengherankan hasil industri perikanan seperti Thailand
dan Filipina, disusul Vietnam, sangat bagus menembus pasar internasional. Padahal
wilayah laut dan potensi perikanan mereka tidak ada apa-apanya dibandingkan Indonesia.
Nelayan yang ada di daerah Hinterland Pulau Batam, untuk mendapatkan ikan diperlukan
suatu peralatan tradisional seperti bagan. Bagan merupakan suatu jebakan ikan yang
dibuat oleh para nelayan dengan memanfaatkan abstrator cahaya buatan lampu. Dalam
proses penangkapan ikan dengan Bagan, atraktor cahaya yang digunakan bertujuan
untuk mengumpulkan ikan yang memiliki sifat fototaksis positif. Ikan yang bersifat
fototaksis positif akan berkumpul didaerah lampu sehingga memudahkan nelayan dalam
menangkap ikan. Dari phenomena tersebut maka untuk memudahkan dan meningkat hasil
tangkapan ikan, maka seharusnya nelayan beralih ke teknologi modern dengan
mengembangkan teknologi aplikatif yang dapat diterapkan bagi para nelayan khususnya
Nelayan Hinterland. Teknologi yang akan diterapkan pada penelitian ini dengan membuat
suatu alat penangkap ikan atau Bagan otomatis dengan menggunakan sistem Sonar
berbasis arduino. Pada penelitian ini sudah dalam tahap pengadaan alat agar dapat
dilakukan instalasi sesuai dengan konsep desain yang telah ditentukan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia jika dilihat dari Struktur Geografinya termasuk negera kaya, didalamnya
terdapat berbagai macam sumber daya alam yang dapat di perbaharui dan tidak dapat
diperbaharui. Kondisi Geografis indonesia terdiri dari 13.000 Pulau yang tersebar luas
dari Sabang Sampai Meroke. Indonesia juga disebut negara Maritim, apalagi Batam yang
merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau. Dari kondisi alam seperti ini, maka
wajar penghasilan di sektor Perikanan termasuk urutan kedua setelah sektor pertanian.
Karena mayoritas penghasilan masyarakat indonesia di kedua sektor tersebut. Untuk
masyarakat pesisir mata pencaharian nelayan adalah di sektor perikanan tersebut.
Masalahnya teknologi yang digunakan oleh nelayan kita memang tertinggal dari
Negara-negara lain yang secara geografis bukan negara maritime. Sehingga tidak
mengherankan jika hasil industri perikanan Thailand dan Filipina, disusul Vietnam,
sangat bagus dan berhasil menembus pasar internasional. Padahal wilayah laut dan
potensi perikanan mereka tidak ada apa-apanya dibandingkan Indonesia.
Sebagai informasi bahwa nelayan yang ada di daerah Hinterland Pulau Batam,
untuk mendapatkan ikan diperlukan suatu peralatan tradisional seperti bubu, bagan,
Bagan, pancing, jala, gill net (jaring insang), beach seine (jaring pantai), trammel net
(jaring nilon tiga lapis), dan trawl (pukat dasar). Di Hinterland Pulau Batam, alat
tangkap tradisional yang terkenal adalah Bagan. Bagan merupakan suatu jebakan ikan
yang dibuat oleh para nelayan dengan memanfaatkan abstrator cahaya buatan lampu.
Dalam proses penangkapan ikan dengan Bagan, atraktor cahaya yang digunakan
bertujuan untuk mengumpulkan ikan yang memiliki sifat fototaksis positif. Ikan yang
bersifat fototaksis positif akan berkumpul didaerah lampu sehingga memudahkan
nelayan dalam menangkap ikan. Dari phenomena tersebut maka untuk memudahkan
dan meningkat hasil tangkapan ikan, maka seharusnya nelayan beralih ke teknologi
modern dengan mengembangkan teknologi yang aplikatif yang dapat diterapkan bagi
para nelayan khususnya Nelayan Hinterland. Teknologi yang akan diterapkan pada
penelitian ini dengan membuat suatu alat penangkap ikan atau Bagan otomatis dengan
menggunakan sistem Sonar. Sistem Sonar mampu mendeteksi keberadaan ikan yang
ada dasar laut atau di area tangkapan.
2
Penelitian yang berkaitan dengan rancang bangun prototipe bagan ikan otomatis
menggunakan sensor sonar berbasis arduino telah pernah dilakukan. Bagan otomatis ini
menggunakan cahaya lampu sebagai penarik perhatian ikan yang bersifat fototaksis,
serta menggunakan sensor Lv-Maxsonar Ez sebagai pendeteksi kedatangan ikan yang
bersifat fototaksis. Dalam perancangan ini juga dibuat rangkaian H-Bridge yang
berfungsi menggerakkan motor yang berfungsi menurunkan dan menarik jaring. Akan
tetapi sensor Lv-Maxsonar Ez yang digunakan pada penelitian tersebut masih memiliki
keterbatasan dari segi jarak hanya mencapai 0 – 600 cm, dan kurang tahan terhadap air.
Sedangkan Sensor MB7060 XL-Maxsonar-WR1 memiliki kelebihan yaitu jarak
jangkau sonar mencapai 0 – 765 cm dan mampu mengukur jarak 20 – 765 cm dan tahan
air. Untuk rangkaian H-Bridge pada penelitian ini fungsi motor dibuat multifungsi
bukan saja menunrunkan dan menarik jaring ikan, akan tetapi dapat menuangkan ikan
ke tempat yang disediakan yang terdapat pada bagan itu sendiri.
1.2 Permasalahan
Dari latar belakang masalah yang penulis uraikan bahwa permasalahan yang akan
diteliti dirumuskan sebagai berikut :
1. Teknologi Penangkapan Ikan masih tertinggal dibanding Negara lain
2. Alat tangkap atau bagan yang digunakan oleh para nelayan didaerah
Hinterland Batam masih manual
1.3 Batasan Penelitian
Penelitian yang berkaitan dengan Sistem Deteksi Dan Bagan Ikan Otomatis
Menggunakan Maxsonar-Wr Metode Akustik Berbasis Arduino ini dibatasi pada sistem
deteksi ikan dengan sonar dan alat penangkap dibuat dalam bentuk prototype.
1.4 Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun Prototype Sistem Deteksi
Dan Bagan Ikan Otomatis Menggunakan Maxsonar-Wr Metode Akustik Berbasis
Arduino.
3
1.5 Luaran
Inovasi dan penerapan teknologi memberikan luaran sebagai berikut :
1. Publikasi Ilmiah Internasional
2. Pemakalah dan Temu Ilmiah Nasional;
3. Teknologi Tepat Guna yang dapat digunakan langsung oleh para nelayan
4. Perwarupa atau Prototype Bagan Otomatis
Tabel 1.1 Rencana Target Capaian Tahunan
No. Jenis Luaran Indikator capaian
TS
1 Publikasi ilmiah di jurnal nasional (ber ISSN) 1) Publikasi
2 Pemakalah dalam temu ilmiah 2) Nasional Nasional
Lokal
3 Bahan ajar 3) Tidak ada
4 Luaran lainnya jika ada (Teknologi Tepat Guna,
Model/Purwarupa/Desain/Karya Seni/Rekayasa Sosial)
Purwarupa
5 Tingkat Kesiapan Teknologi TKT 6
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 State of the art
Penelitian dengan memanfaatkan sendor sonar pernah dibahas dalam beberapa
penelitian sebelumnya seperti penelitian oleh (Syamsu Ismail , Deni Permana, dan Eko
Joni Pristianto. 2012) dengan judul “ PERANCANGAN PEMANCAR SONAR UNTUK
SISTEM PENDETEKSI KAPAL SELAM” Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa
Sound Navigation and Ranging (SONAR), adalah merupakan suatu teknik deteksi dengan
menggunakan gelombang akustik, dalam hal ini memanfaatkan air sebagai medium
propagasi. Penguasaan teknologi bawah air bersifat strategis, karena banyak sekali
aplikasi teknologi yang bisa dihasilkan baik itu untuk peralatan komersial ataupun
peralatan militer. Sistem SONAR sendiri terdiri dari sistem Pemancar (transmitter) yang
didalamnya terdapat pembangkit gelombang, modulator, penguat, serta projektor
(transduser elektrik-akustik), sementara pada sisi Penerima (receiver) terdiri dari
hydrophone (transduser akustik-elektrik), filter, demodulator, penguat, pengolah sinyal
serta Tampilan Peraga (display). Perancangan suatu sistem komunikasi, demikian juga
SONAR, diawali dengan Link Budget transmisi dan propagasi bawah air yang mengacu
pada spesifikasi yang telah ditentukan. Dalam Link Budget diperhitungkan kebutuhan
intensitas daya akustik pada hidrofon, rugi-rugi elektrik pada semua komponen
elektronik, rugi-rugi akustik sepanjang transmisi bawah air, dan rugi-rugi konversi
getaran listrik menjadi getaran akustik oleh projektor dan konversi sebaliknya oleh
hidrofon. Disamping rugi-rugi yang disebutkan di atas, faktor derau elektrik maupun
akustik dan reverberasi harus diperhitungkan. Tulisan ini membahas pemancar akustik
sistem sonar pendeteksi kapal selam. Dengan memasukan faktor-faktor yang diperoleh
dari link budget, maka kebutuhan daya akustik yang diproyeksikan ke dalam air apat
ditentukan. Faktor konversi projektor menentukan daya elektrik yang harus dicatukan
pada projektor oleh penguat daya sonar. Frekuensi gelombang pembawa dtentukan sesuai
dengan jarak jangkau dan kedalaman.
Selain itu penelitian yang sama juga pernah dihahas oleh (Haryono, Andreas ,2012)
yang berjudul “ Pendeteksi Keberadaan Ikan Menggunakan Sensor Ultrasonik “ Dari
hasil percobaan dan analisa secara garis besar Aim art AT200 bisa digunakan untuk
5
mendeteksi keberadaan ikan dibawah permukaan air. Baik jarak dan jumlah ikan bisa
terbaca meskipun menggunakan perhitungan secara manusal, sedangkan untuk visualisasi
objek bisa terdeteksi dengan baik pada percobaan dengan menggunakan satu dan dua
objek. Untuk visualisasi objek keberhasilannya adalah 69 %. Untuk visualisasi jarak, bisa
terbaca dengan baik pada jarak objek lima meter ke bawah.
Selanjutnya Penelitian yang sama memanfaatkan sendor sonar dalam mendeteksi
ikan dan prototype alat tangkap ikan yang dilakukan oleh (M. Zainal Abidin, 2015) yang
berjudul “Designing Prototype Automatic Fishing Machine Use Sonar Sensor”. Pada
penelitian ini dilakukan rancang bangun prototipe bagan ikan otomatis menggunakan
sensor sonar berbasis arduino uno r3. Bagan otomatis ini menggunakan cahaya lampu
sebagai penarik perhatian ikan yang bersifat fototaksis, serta menggunakan sensor Lv-
Maxsonar Ezsebagai pendeteksi kedatangan ikan yang bersifat fototaksis. Dalam
perancangan ini juga dibuat rangkaian H-Bridge yang berfungsi menggerakkan motor
yang berfungsi menurunkan dan menarik jaring. Dari hasil pengujian tanpa menggunakan
air didapatkan bahwa semua bagian dari sistem berjalan dengan baik. Motor dc akan
menurunkan jaring ketikan push button di tekan dan setelah jaring mencapai kedalaman
yang ditentukan motor dc akan berhenti kemudian sensor akan mulai mendeteksi
ikanbersifat fototaksis mendatangi cahaya yang dipancarkan tepat di atas jaring, ketika
ikan terdeteksi oleh sensor maka motor dc akan menarik jaring ke atas.
Perbedaan penelitian ini adalah jenis Sonar Akustik yang digunakan. Pada
penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan rancang bangun prototipe bagan ikan
otomatis menggunakan sensor sonar Lv-Maxsonar Ez berbasis arduino. Bagan otomatis
ini menggunakan cahaya lampu sebagai penarik perhatian ikan yang bersifat fototaksis,
serta menggunakan sensor Lv-Maxsonar Ez sebagai pendeteksi kedatangan ikan yang
bersifat fototaksis. Dalam perancangan ini juga dibuat rangkaian H-Bridge yang
berfungsi menggerakkan motor yang berfungsi menurunkan dan menarik jaring. Akan
tetapi sensor Lv-Maxsonar Ez yang digunakan pada penelitian tersebut masih memiliki
keterbatasan dari segi jarak hanya mencapai 0 – 600 cm, dan kurang tahan terhadap air.
Sedangkan Sensor MB7060 XL-Maxsonar-WR1 memiliki kelebihan yaitu jarak jangkau
sonar mencapai 0 – 765 cm dan mampu mengukur jarak 20 – 765 cm dan tahan air. Untuk
rangkaian H-Bridge pada penelitian ini fungsi motor dibuat multifungsi bukan saja
6
menunrunkan dan menarik jaring ikan, akan tetapi dapat menuangkan ikan ke perahu
yang dimiliki oleh nelayan.
2.2 Bagan Penangkap Ikan
Bagan adalah salah satu alat penangkapan ikan yang menggunakan abstrator cahaya
buatan lampu. Dalam proses penangkapan ikan dengan Bagan, atraktor cahaya yang
digunakan bertujuan untuk mengumpulkan ikan yang memiliki sifat fototaksis positif.
Ikan yang bersifat fototaksis positif akan berkumpul didaerah lampu sehingga
memudahkan nelayan dalam menangkap ikan.
Gambar 2.1 Bagan penangkap ikan
Proses penangkapan ikan dengan alat tangkap Bagan dilakukan pada tahapan
pengangkatan hasil tangkapan pada kondisi air surut dengan menggunakan serok sebagai
bagian akhir dari proses hauling. Proses hauling dilakukan setiap sore hari yang jika pada
periode air pasang tinggi dilakukan setiap hari dan jika pada periode air pasang
rendah, akan dilakukan setiap 2 (dua) hari sekali.
7
2.3 Peralatan Pendukung
2.3.1 Motor DC
Motor arus searah atau motor dc adalah mesin yang merubah energi arus searah
menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Hampir pada semua prinsip
pengoperasianya motor arus searah sangat identik dengan generator arus searah.
Berdasarkan fisiknya motor arus searah secara umum terdiri atas bagian yang diam
dan bagian yang berputar. Pada bagian yang diam (stator) merupakan tempat di letakkan
kumparan medan yang berfungsi untuk menghasilkan fluks magnet sedangkan bagian
yang berputar (rotor) ditempati oleh rangkaian jangkar seperti kumparan jangkar,
komutator dan sikat. Motor arus searah bekerja berdasarkan prinsip interaksi antara dua
fluks magnetik. Dimana kumparan medan akan menghasilkan fluksi magnet yang
arahnya dari kutub utara menuju kutub selatan dan kumparan jangkar akan menghasilkan
fluksi magnet ini menimbulkan suatu gaya.
Penggunaan motor arus searah ini akhir – akhir ini mengalami banyak
perkembangan, khususnya pemakaianya sebagai motor penggerak. Motor arus searah
digunakan secara luas pada berbagai motor penggerak dan pengangkutan dengan
kecepatan yang bervariasi yang membutuhkan respon dinamis dan keadaan steady-
state. Motor arus searah mempunyai pengaturan yang sangat mudah dilakukan dalam
berbagai kecepatan dan beban yang bervariasi, itu sebabnya digunakan pada aplikasi
tersebut. Pengaturan kecepatan pada motor arus searah dapat dilakukan dengan
memperbesar atau memperkecil arus yang mengalir pada jangkar menggunakan sebuah
tahanan.
2.3.2 Sonar
Sonar atau Sound Navigation and Ranging yang diartikan adalah pengukuran
jarak dan navigasi suara. Dengan kata lain, sonar merupakan teknik yang digunakan untuk
menentukan posisi ( jarak ) dengan gelombang suara. Sonar (Sound Navigation and
Ranging) merupakan suatu peralatan atau piranti yang digunakan dalam komunikasi di
bawah laut, sonar sendiri bekerja untuk mencari atau mendeteksi suatu benda yang ada
di bawah laut dengan cara mengirim gelombang suara yang nantinya gelombang
suara tersebut dipantulkan kembali oleh benda yang akan dideteksi.
8
Gambar 2.2 Penggunaan Sonar Dalam Mendeteksi Ikan
Pengembangan sonar berawal dari metode pengukuran kecepatan suara dalam air dengan
menggunakan lonceng. Teknik ini kemudian dikembangkan untuk mendeteksi
adanya gunung es di laut untuk menghindari tabrakan antara kapal dengan gunung
es. Dengan berjalannya waktu, teknik Sonar digunakan untuk mendeteksi keberadaan
kapal lain. Dalam perang dunia I misalnya, teknik sonar digunakan untuk mendeteksi
kapal selam militer. Pada awalnya sonar hanya dipergunakan dalam militer, namun
dalam perkembangannya pada tahun 1970-an angkatan laut Amerika Serikat
mendeklasifikasikannya untuk dapat digunakan oleh sipil. Sonar kemudian banyak
digunakan sebagai alat untuk mencari dan menangkap ikan.
Adapun fungsi sonar adalah sebagai berikut :
1. Sonar biasa dimanfaatkan dalam mengukur kedalamanlaut (Bathymetry)
2. pengidentifikasian jenis-jenis lapisan sedimen dasar laut(Subbottom
Profilers)
3. pemetaan dasar laut ( Sea Bed Mapping )
4. analisa dampak lingkungan didasar laut
5. Penangkap ikan
1. Sensor LV-maxsonar Ez
Sensor sonar adalah sensor yang umum digunakan untuk menentukan jarak sebuah
objek. Pada dasarnya sensor ini bekerja berdasarkan prinsip pemantulan gelombang
suara, dimana dalam hal ini variabel yang diukur adalah waktu pemantulan sejak
gelombang tersebut dipancarkan. Tidak seperti sensor jarak lain seperti inframerah
9
atau sensor laser, sensor sonar ini memiliki jangkauan deteksi yang relatif luas,
sehingga untuk jarak deteksi yang didapat, tidak dapat ditentukan lokasi objek secara
tepat pada daerah deteksi tersebut tanpa menggunakan pengolahan lanjutan.
Gambar 2.3 Sensor Lv-Maxsonar Ez
Sensor Lv-Maxsonar Ez memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Sensor pengukur jarak berbasis ultrasonic yang bekerja pada frekuensi 42kHz.
b. Bekerja pada catu daya 2,5VDC - 5,5VDC dengan konsumsi arus 2mA.
c. Hasil pembacaan data diperbaharui secara otomatis dengan jeda 50ms (20Hz).
d. Dapat dioperasikan secara otomatis dalam mengukur jarak (free-run) ataupun
manual (triggered).
e. Mampu mendeteksi objek dalam : 0 - 6,5 m dan mampu mengukur jarak objek
dalam range : 0.15 - 6,5 m
f. Resolusi : 2,54 cm
g. Memiliki antarmuka : lebar pulsa, tegangan analog dan serial UART TTL (bukan
RS-232).
h. Menggunakan 1 buah transducer yang digunakan sebagai transmitter dan receiver.
i. Konsumsi daya yang rendah, sehingga cocok untuk aplikasi yang berbasiskan
baterai.
j. Dapat dihubungkan dengan berbagai macam mikrokontroler
10
Sensor sonar pada dasarnya bekerja berdasarkan prinsip pemantulan gelombang
ultrasonic, berikut ini adalah hal yang dilakukan oleh sensor untuk mendeteksi
keberadaan sebuah objek:
a. Sensor memancarkan sinyal ultrasound dengan frekuensi sekitar 50 KHz.
b. Sensor mendeteksi waktu pantulan lewat receiver sejak sinyal tersebut dipancarkan.
Model sonar pada dasarnya adalah cara bagaimana data jarak hasil pembacaan sensor
diintrepretasiakan. Tidak seperti sensor jenis lain (misal Laser atau sumber infrared)
yang hanya mendeteksi wilayah yang sangat sempit (focus), pancaran gelombang
sonar bersifat menyebar dan membentuk area deteksi’ berbentuk kerucut Kita tidak
dapat secara langsung mengintepretasikan data jarak yang dihasilkan sensor sonar
secara langsung tanpa pengolahan awal, maka secara umum jangkauan sudut deteksi
untuk sensor sonar ini besarnya kurang lebih 30°.
2. Sensor MB7060 XL-Maxsonar-WR1
Sensor MB7060 XL-Maxsonar-WR1 adalah sensor sonar yang memiliki kemampuan
tahan terhadap air. Sensor ini adalah penyempurnaan dari sensor Lv-Maxsonar-Ez
Gambar 2.4 Sensor MB7060 XL-Maxsonar-WR1
Adapun fitur yang dimiliki sensor MB7060Xl-Macsonar-WR adalah sebagai berikut
:
a. Sensor pengukur jarak berbasis ultrasonic yang bekerja pada frekuensi 42kHz.
b. Bekerja pada catu daya 3,3VDC - 5,5VDC.
11
c. Hasil pembacaan data diperbaharui secara otomatis dengan jeda 100ms (10Hz).
d. Dapat dioperasikan secara otomatis dalam mengukur jarak (free- run) ataupun
manual (triggered).
e. Mampu mendeteksi objek dalam : 0 - 765 cm dan mampu mengukur jarak objek
dalam range : 20 - 765 cm
f. Resolusi : 1 cm
g. Kalibrasi secara otomatis dan real-time ketika terkena noise
h. Memiliki antarmuka : lebar pulsa, tegangan analog dan serial UART TTL (bukan
RS-232).
i. Menggunakan 1 buah transducer yang digunakan sebagai transmiter dan receiver
j. Konsumsi daya yang rendah, sehingga cocok untuk aplikasi yang berbasiskan
baterai
k. Dilengkapi dengan kemasan corong yang terbuat dari PVC + fitting PVC 3/4"
l. Memiliki ketahanan air sesuai dengan standar IP67 (tes ketahanan di dalam air
dalam jangka waktu 30 menit pada kedalaman 1 m).
m. Dapat dihubungkan dengan berbagai macam mikrokontroler
3. Power supply
Power supply menggunakan transformator dengan arus 5 A. Tegangan yang
digunakan dari transformator adalah 12 V dan 20 V, kemudian tegangan 12 V di
pararelkan ke lm 7812 dan 7805 agar didapatkan tegangan 12 V dan 5 V.
4. H-Bridge
H-Bridge adalah rangkaian yang digunakan untuk mengubah polaritas motor dc.
Sehingga motor dc dapat difungsikan untuk menurunkan jaring atau menarik jaring
kembali keatas.
5. Rangkaian lampu pemanggil ikan otomatis
LED difungsikan sebagai atraktor atau cahaya buatan yang difungsikan sebagai alat
untuk memancing ikan yang bersifat fototaksis.
12
2.3.3 Mikrokontroller
Mikrokontroller adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di
dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori
program, atau keduanya), dan perlengkapan input output. Dengan kata lain,
mikrokontroller adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan
keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus,
cara kerja mikrokontroller sebenarnya membaca dan menulis data.
Mikrokontroller merupakan komputer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol
peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya
isa dise ut “pengendali kecil” dimana se uah sistem elektronik yang sebelumnya banyak
memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat
direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroller ini.
Mikrokonktroller digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara otomatis,
seperti sistem kontrol mesin, remote control, mesin kantor, peralatan rumah tangga, alat
berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan
dengan mendesain menggunakan mikroprosesor memori, dan alat input output yang
terpisah, kehadiran mikrokontroller membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses
menjadi lebih ekonomis. Dengan penggunaan mikrokontroller ini maka :
a. Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas;
b. Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem
adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi;
c. Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak.
Agar sebuah mikrokontroller dapat berfungsi, maka mikrokontroller tersebut
memerlukan komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem minimum. Untuk
membuat sistem minimum paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset, walaupun pada
beberapa mikrokontroller sudah menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa
rangkaian eksternal pun mikrokontrollersudah beroperasi. Yang dimaksud dengan sistem
minimum adalah sebuah rangkaian mikrokontroller yang sudah dapat digunakan untuk
menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah IC mikrokontroller tidak akan berarti bila hanya
berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroller AVR memiliki
prinsip yang sama.
13
2.3.4 Arduino
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source,
diturunkan dari wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik
dalam berbagai bidang. Hardware-nya memiliki prosesor Atmel AVR dan software-nya
memiliki bahasa pemrograman sendiri. Saat ini Arduino sangat populer di seluruh dunia.
Banyak pemula yang belajar mengenal robotika dan elektronika lewat Arduino karena
mudah dipelajari. Tapi tidak hanya pemula, para hobbyist atau profesional pun ikut
senang mengembangkan aplikasi elektronik menggunakan Arduino. Bahasa yang dipakai
dalam Arduino bukan assembler yang relatif sulit, tetapi bahasa C yang disederhanakan
dengan bantuan pustakapustaka (libraries) Arduino.
1. Arduino MEGA2560
Arduino MEGA2560 adalah board Arduino yang merupakan perbaikan dari board
Arduino Mega sebelumnya. Arduino Mega awalnya memakai chip ATmega1280 dan
kemudian chip ATmega2560, oleh karena itu namanya diganti menjadi Arduino
Mega 2560 pada revisinya yang ke 3 (R3). Secara fisik, ukuran Arduino MEGA2560
dua kali lebih besar dari Arduino Uno, untuk mengakomodasi lebih banyaknya pin
digital dan analog pada board, dimana terdapat 4 port serial dan yang digunakan
adalah IDE. Berikut ini penjelasan tentang konfigurasi dari Arduino MEGA2560:
Gambar 2.5 Arduino MEGA2560
14
2. Arduino IDE
Arduino IDE (Integrated Development Enviroment) merupakan aplikasi berbasis
open-source dari Arduino yang digunakan untuk penulisan kode. Dengan Arduino
IDE penulisan kode menjadi mudah dan kode yang ditulis dapat diunggah ke Arduino.
Softwareini dapat digunakan di Windows, Mac OS X, dan Linux.Arduino IDE dibuat
dalam bahasa Java dengan didasarkan pada Processing, avr-gcc, dan open source
software lainnya. Bahasa pemrograman Arduino didasarkan pada bahasa
pemrograman C/C++ serta terhubung dengan AVR Libc sehingga dapat
menggunakan fungsi-fungsi yang terdapat pada AVR Libc. AVR Libc berisi fungsi-
fungsi yang digunakan untuk menggunakan AVR, seperti pada pengaturan register.
Pada Arduino IDE penggunaan AVR Libc dipermudah karena secara default library
pada Arduino IDE sudah mencakup AVR Libc tanpa kita harus tahu AVR Libc mana
yang digunakan. Jika dalam penulisan kode membutuhkan AVR Libc, maka
penambahan AVR Libc pada header code program dapat dilakukan.
Gambar 2.6 Tampila Arduino IDE
15
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tahapan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Akustik. Menurut aziz et.al., metode akustik
dapat digunakan untuk menduga densitas dan potensi sumber daya ikan pelagis kecil.
Teknologi hidroakustik merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk mendeteksi
sumber daya hayati dan nonhayati secara lebih akurat, cepat, dalam jangkauan yang luas,
tidak mengganggu biota dan tidak merusak lingkungan. Dalam tahapan ini perancangan
rangkaian keseluruhan dari alat rancang bangun prototipe sistem bagan ikan otomatis
menggunakan sensor sonar berbasis Arduino mengikuti tahap-tahap sebagai berikut :
1. Survey awal mengumpulkan data-data pendukung seperti Model bagan nelayan saat
ini, lokasi atau objek dan kondisi air.
2. Kajian Metodologi
3. Menentukan alat deteksi yang cocok
4. Menentukan Model Perancangan Alat
5. Instalasi Komponen
6. Memasukkan perintah ke dalam Mikrocontroler berbasis Arduino
7. Testing
8. Evaluasi fungsi Alat
9. Penarikan Kesimpulan
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di di Laboratorium Universitas Putera Batam dan data
diperoleh dari Pulau Akar Kel Setokok Kota Batam.
16
3.3 Alat dan Bahan Penelitian
Peralatan yang dibutuhkan
1. Solder
2. Timah
3. Bor PCB
4. Multimeter
5. Kabel
6. PCB
7. Akrilik
8. Steroform
9. Jaring ikan
10. LED
11. Baja Ringan Untuk Rangka Bagan
12. Kabel
13. Arduino Software IDE
14. untuk pembuatan casing prototipe.
15. Timah, sebagai media penyambung kaki komponen
Komponen Utama
1. Ardino Mega2560
2. Motor Servo
3. Driver Relay
4. Labtop
5. Sensor MB7060 XL-Maxsonar-WR1
17
3.4 Desain Blok
Sistem prototipe bagan ikan automatisterdiri dari beberapa rangkaian dimana pusat
pengendali utamanya yaitu mikrokontroller ATMega2560. Rangkaian mikrokontroller
terdiri dari rangkaiani input dan rangkaian output. Mikrokontroller pada sistem ini
terhubung dengan sensor sonar max untuk menggerak motor jaring.
Driver Motor
Sensor Sonar
Motor
Relay Lampu
ARDUINO
Motor
Gambar 3.1 Desain Blok Sensor Deteksi
18
3.5 Model Rancangan
Sistem prototipe bagan ikan automatisterdiri dari beberapa rangkaian dimana pusat
pengendali utamanya yaitu mikrokontroller ATMega2560. Rangkaian mikrokontroller
terdiri dari rangkaiani input dan rangkaian output. Mikrokontroller pada sistem ini
terhubung dengan sensor sonar max untuk menggerak motor jaring.
Gambar 3.2 Model Rancangan Alat Tangkap (Bagan Automatis)
19
Sensor melakukan pendeteksian objek untuk menggerakan motor untuk mengangkat
jaringan jika ditemukan ikan yang dideteksi oleh sensor. Sesor dapat bekerja karena di
program di Mikrocontroller. Motor satu berfungsi mengangkat jaringan dan motor dua
menuangkan ikan kedalam tempat penampungan ikan. Seangkan relay lampu, untuk
menyalakannya menggunakan sensor cahaya. Jika keadaan siang maka lampu akan mati,
dan kondisi malam dan tidak ditermuka cahaya, maka lampu akan menyala.
3.6 Tahap Perancangan
3.6.1 Rangkaian Input
1. Sensor Maxsonar-WR
Sensor ultrasonik juga disebut transceiver karena dapat mengirim dan
menerima sinyal. Sensor memancarkan gelombang ultrasonik kemudian saat
mengenai objek akan dipantulkan kembali menuju sensor dan sensor akan
menerima gelombang tersebut. Kemudian sensor akan mengubahnya
menjadi besaran tegangan (analog). Sistem menggunakan transducer yang
mengubah energi listrik menjadi energi suara ketika mengirim dan
mengubah energi suara menjadi listrik ketika menerima suara pantulan.
Ultrasonik
Pantulan Suara
Sensor Max Sonar
Transduser
Tegangan In
Output
Gambar 3.3 Kerja Sensor
Prinsip kerjanya seperti pada radar atau SONAR (Sound Navigation and
Ranging) yang memanfaatkan gema atau pantulan suara, dimana yang
digunakan adalah suara dengan frekuensi tinggi atau disebut juga dengan
ultrasonik. Dengan mengukur waktu dari gelombang pantulan yang sampai
ke sensor ini maka ikan dapat terdeteksi. Apabila gelombang sensor yang
dikirimkan tersebut tidak mengenai objek dalam hal ini ikan maka sinyal
yang berupa tegangan akan konstan berbeda jika ada ikan yang memantulkan
gelombang nilai tegangannya akan berubah-ubah. Hal inilah yang akan
20
diproses oleh mikrokontroller sehingga dapat membedakan pembacaan
pendeteksian ikan. Mikrokontroller akan mengolah informasi dari data yang
dikirimkan oleh sensor pada bagian pin ADC yang akan dikonversi kedalam
bentuk digital untuk selanjutnya diolah dan menggerakan motor.
3.6.2 Rangkain Output
1. Motor Servo
Motor servo difungsikan untuk menggerakan atau mengangkat jaringan jika
sensor berhasil mendeteksi ikan.
Gambar 3.4 Kerja Output Motor Servo
Dari board arduino dihubungka ke dua motor servo. Setiap servo akan
mendapatkan garis sinyal khusus dari output digital Arduino dan kemudian
akan menghubungkan tegangan dan ground untuk masing-masing servo,
selanjutnya tegangan dari arduino 5 v dan + 3.3V pin untuk menyalakan
motor servo. Salah satu Arduino pin digital dapat digunakan untuk output
sinyal yang diperlukan untuk mengoperasikan motor servo. Untuk prototype
ini digunakan digital pin 0 dan pin digital 1. Karena ini juga berfungsi ganda
sebagai serial Tx dan Rx pin dari Arduino.
2. Lampu
Lampu digunakan untuk menarik perhatikan ikan agar dapat masuk kedalam
bagan.
21
Gambar 3.5 Kerja Output Motor Servo
Sensor LDR sebagai masukan analog ke arduino yang membutuhkan
tengangan 5v, dari senor LDR yang menjadi masukan arduino digunakan
sebagai pengendali empat lampu LED sebagai output dari arduino
22
BAB IV
HASIL PENCAPAIAN DAN RENCANA TAHAP BERIKUTNYA
4.1 Hasil yang Dicapai
Berdasarkan metode penelitian, terdapat beberapa capaian yang ditargetkan pada
penelitian ini. Target output tersebut kemudian di-break down ke dalam beberapa tahap sesuai
jadwal kegiatan yang tercantum dalam proposal. Adapun realisasi dari target output dan
capaian tersebut, dapat diamati pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.1 Target dan Capaian Penelitian
No Jenis Kegiatan Target Output Relialisasi
Capaian Keterangan
1 Analisis kebutuhan
a. Survey Lokasi
b. Analisis Kebutuhan
alat
Untuk
mendapatkan
Informasi cara
kerja bagan
penangkap ikan
100% Foto hasil
Kunjungan survey
ke Pulau Akar
Setokok Batam
b. Pembelian Alat Mendapatkan
alat utama bagan
penangkap ikan
automatis,
seperti sensor
sonar, Arduino
uno dan kit
100% Sudah dilakukan
pengiriman dari
toko online di
digiwarestore.com
2 Penentuan Model
Rancangan
a. Desain Blok
b. Desain Mekanikal
kerja alat
c. Rangkaian Input
d. Rangkaian Output
Desain 60 % Dalam bentuk
desain gambar
23
3 Instalasi Komponen Bagan Otomatis 0 % Belum terlaksana
4 Testing Alat Bagan Otomatis
Berkerja dengan
Sempurna
0 % Belum terlaksana
5 Evaluasi Alat Evaluasi Alat 0 % Belum terlaksana
6 Pembuatan Laporan Laporan
Penelitian
0 % Belum terlaksana
7 Seminar Prosiding 0 % Belum terlaksana
8 Publikasi Jurnal 0 % Belum terlaksana
4.2 Kendala Penelitian
Kendala yang terjadi pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pemesanan alat memakan waktu yang lama, Karena alat-alat harus di beli di
luar kota seperti dari Surabaya.
2. Proses penelusuran alat sebagai pembandingan harga, memakan waktu terlalu
lama Karena mencari harga yang normal.
3. Terlambatnya proses pemesanan barang Karena terkendala dengan dana yang
tersedia
4. Rentang waktu antara pengajuan proposal dengan laporan kemajuan terlalu
berdekatan.
4.3 Rencana Selanjut
Untuk rencana selanjutnya yang harus di selesaikan pada penelitian ini adalah
rancangan Mekanik, elektrik, instalasi software dan Pengujian Keberhasilan Kerja Alat
serta membuat laporan akhir agar dapat di seminarkan di acara seminar Ilmiah bidang
Komputer di Luar Negeri atau Dalam Negeri.
24
DAFTAR PUSTAKA
Misdawati, Mansur, Khairunnisa; 2014. Perancangan Prototipe Fish Finder Dengan
Sensor Ultrasonik Untuk Analisis Geometris Posisi Ikan. Universitas Hasanuddin.
Fauziyah dan Jaya A, 2010 Densitas Ikan Pelagis Kecil Secara Akustik di Laut Arafura
PS. Ilmu Kelautan FMIPA, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan, Indonesia.
Abidin, Zainal; 2015. Pembuatan prototipe Bagan Penangkap Ikan Otomatis
Menggunakan Sensor sonar. Universitas Lampung.
Ismail dkk, 2012. Perancangan Pemancar Sonar Untuk Sistem Pendeteksi Kapal Selam.
Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi (PPET) – LIPI
Haryono dkk, 2012. Pendeteksi Keberadaan Ikan Menggunakan Sensor Ultrasonik.
Universitas kristik Satya Wacana.
www.maxbotix.com/Ultrasonic_Sensors/MB7060
www.lazada.com

More Related Content

Similar to BAGAN OTOMATIS

ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...
ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...
ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...Joni Candra
 
Laporan kerja praktek Haikal Ridho Labbaika (1610120007)
Laporan kerja praktek Haikal Ridho Labbaika (1610120007)Laporan kerja praktek Haikal Ridho Labbaika (1610120007)
Laporan kerja praktek Haikal Ridho Labbaika (1610120007)Haikal Ridho Labbaika
 
Laporan penelitian
Laporan penelitianLaporan penelitian
Laporan penelitianJoni Candra
 
Prosedur perizinan pembuatan pltmh di kabupaten banjarnegara
Prosedur perizinan pembuatan pltmh di kabupaten banjarnegaraProsedur perizinan pembuatan pltmh di kabupaten banjarnegara
Prosedur perizinan pembuatan pltmh di kabupaten banjarnegaraMas Niban
 
Proposal BPDPKS 2021 Revisi 8.docx
Proposal BPDPKS 2021 Revisi 8.docxProposal BPDPKS 2021 Revisi 8.docx
Proposal BPDPKS 2021 Revisi 8.docxMuhammadAlqamariSPMP
 
Laporan pkl atmi revisi 14 mei 2019 (1)
Laporan pkl atmi revisi 14 mei 2019 (1)Laporan pkl atmi revisi 14 mei 2019 (1)
Laporan pkl atmi revisi 14 mei 2019 (1)Alexander Krisna
 
LAPORAN KP INFORMATIKA INVENTORY BARANG
LAPORAN KP INFORMATIKA INVENTORY BARANGLAPORAN KP INFORMATIKA INVENTORY BARANG
LAPORAN KP INFORMATIKA INVENTORY BARANGWahyudi Pratama
 
Proposal PKM-KC Mohammad Tomi Pratomo Politeknik Negeri Semarang
 Proposal PKM-KC Mohammad Tomi Pratomo Politeknik Negeri Semarang Proposal PKM-KC Mohammad Tomi Pratomo Politeknik Negeri Semarang
Proposal PKM-KC Mohammad Tomi Pratomo Politeknik Negeri Semarangmohammadtomipratomo
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitianJoni Candra
 
Penelitian rev 1
Penelitian rev 1Penelitian rev 1
Penelitian rev 1Joni Candra
 
Faktor faktor yang mempengaruhi terciptanya kawasan permukiman kumuh di kawas...
Faktor faktor yang mempengaruhi terciptanya kawasan permukiman kumuh di kawas...Faktor faktor yang mempengaruhi terciptanya kawasan permukiman kumuh di kawas...
Faktor faktor yang mempengaruhi terciptanya kawasan permukiman kumuh di kawas...Amanda Hurin
 
STANDAR_KONSTRUKSI_JARINGAN_TEGANGAN_REN.pdf
STANDAR_KONSTRUKSI_JARINGAN_TEGANGAN_REN.pdfSTANDAR_KONSTRUKSI_JARINGAN_TEGANGAN_REN.pdf
STANDAR_KONSTRUKSI_JARINGAN_TEGANGAN_REN.pdfAdityaPutra940515
 
Jbptunikompp gdl-agusnovyni-25155-12-unikom a-f
Jbptunikompp gdl-agusnovyni-25155-12-unikom a-fJbptunikompp gdl-agusnovyni-25155-12-unikom a-f
Jbptunikompp gdl-agusnovyni-25155-12-unikom a-fbromo telecenter
 
Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)
Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)
Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)indra herlangga
 
Tugasakhirindraherlangga1305030029 090829023233-phpapp01
Tugasakhirindraherlangga1305030029 090829023233-phpapp01Tugasakhirindraherlangga1305030029 090829023233-phpapp01
Tugasakhirindraherlangga1305030029 090829023233-phpapp01Yohanes Agusanto
 
PKM GAGASAN TERTULIS - Monitoring Polusi udara di kota semarang menggunakan t...
PKM GAGASAN TERTULIS - Monitoring Polusi udara di kota semarang menggunakan t...PKM GAGASAN TERTULIS - Monitoring Polusi udara di kota semarang menggunakan t...
PKM GAGASAN TERTULIS - Monitoring Polusi udara di kota semarang menggunakan t...Ali Husni
 
Skpl_sis
Skpl_sisSkpl_sis
Skpl_sisdesloni
 

Similar to BAGAN OTOMATIS (20)

ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...
ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...
ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...
 
Laporan kerja praktek Haikal Ridho Labbaika (1610120007)
Laporan kerja praktek Haikal Ridho Labbaika (1610120007)Laporan kerja praktek Haikal Ridho Labbaika (1610120007)
Laporan kerja praktek Haikal Ridho Labbaika (1610120007)
 
Laporan penelitian
Laporan penelitianLaporan penelitian
Laporan penelitian
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Prosedur perizinan pembuatan pltmh di kabupaten banjarnegara
Prosedur perizinan pembuatan pltmh di kabupaten banjarnegaraProsedur perizinan pembuatan pltmh di kabupaten banjarnegara
Prosedur perizinan pembuatan pltmh di kabupaten banjarnegara
 
Proposal BPDPKS 2021 Revisi 8.docx
Proposal BPDPKS 2021 Revisi 8.docxProposal BPDPKS 2021 Revisi 8.docx
Proposal BPDPKS 2021 Revisi 8.docx
 
Laporan pkl atmi revisi 14 mei 2019 (1)
Laporan pkl atmi revisi 14 mei 2019 (1)Laporan pkl atmi revisi 14 mei 2019 (1)
Laporan pkl atmi revisi 14 mei 2019 (1)
 
TUBES GEOMATIKA .pdf
TUBES GEOMATIKA .pdfTUBES GEOMATIKA .pdf
TUBES GEOMATIKA .pdf
 
LAPORAN KP INFORMATIKA INVENTORY BARANG
LAPORAN KP INFORMATIKA INVENTORY BARANGLAPORAN KP INFORMATIKA INVENTORY BARANG
LAPORAN KP INFORMATIKA INVENTORY BARANG
 
Proposal PKM-KC Mohammad Tomi Pratomo Politeknik Negeri Semarang
 Proposal PKM-KC Mohammad Tomi Pratomo Politeknik Negeri Semarang Proposal PKM-KC Mohammad Tomi Pratomo Politeknik Negeri Semarang
Proposal PKM-KC Mohammad Tomi Pratomo Politeknik Negeri Semarang
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Penelitian rev 1
Penelitian rev 1Penelitian rev 1
Penelitian rev 1
 
12346929 2
12346929 212346929 2
12346929 2
 
Faktor faktor yang mempengaruhi terciptanya kawasan permukiman kumuh di kawas...
Faktor faktor yang mempengaruhi terciptanya kawasan permukiman kumuh di kawas...Faktor faktor yang mempengaruhi terciptanya kawasan permukiman kumuh di kawas...
Faktor faktor yang mempengaruhi terciptanya kawasan permukiman kumuh di kawas...
 
STANDAR_KONSTRUKSI_JARINGAN_TEGANGAN_REN.pdf
STANDAR_KONSTRUKSI_JARINGAN_TEGANGAN_REN.pdfSTANDAR_KONSTRUKSI_JARINGAN_TEGANGAN_REN.pdf
STANDAR_KONSTRUKSI_JARINGAN_TEGANGAN_REN.pdf
 
Jbptunikompp gdl-agusnovyni-25155-12-unikom a-f
Jbptunikompp gdl-agusnovyni-25155-12-unikom a-fJbptunikompp gdl-agusnovyni-25155-12-unikom a-f
Jbptunikompp gdl-agusnovyni-25155-12-unikom a-f
 
Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)
Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)
Tugas Akhir Indra Herlangga (1305030029)
 
Tugasakhirindraherlangga1305030029 090829023233-phpapp01
Tugasakhirindraherlangga1305030029 090829023233-phpapp01Tugasakhirindraherlangga1305030029 090829023233-phpapp01
Tugasakhirindraherlangga1305030029 090829023233-phpapp01
 
PKM GAGASAN TERTULIS - Monitoring Polusi udara di kota semarang menggunakan t...
PKM GAGASAN TERTULIS - Monitoring Polusi udara di kota semarang menggunakan t...PKM GAGASAN TERTULIS - Monitoring Polusi udara di kota semarang menggunakan t...
PKM GAGASAN TERTULIS - Monitoring Polusi udara di kota semarang menggunakan t...
 
Skpl_sis
Skpl_sisSkpl_sis
Skpl_sis
 

More from Joni Candra

Introduction_Control_System_ChapterOne.ppt
Introduction_Control_System_ChapterOne.pptIntroduction_Control_System_ChapterOne.ppt
Introduction_Control_System_ChapterOne.pptJoni Candra
 
04 plastik dan keramik.pdf
04 plastik dan keramik.pdf04 plastik dan keramik.pdf
04 plastik dan keramik.pdfJoni Candra
 
Jurnal Joni Eka Candra (2).pdf
Jurnal Joni Eka Candra (2).pdfJurnal Joni Eka Candra (2).pdf
Jurnal Joni Eka Candra (2).pdfJoni Candra
 
Bahasa inggris 7 (k 13)
Bahasa inggris 7 (k 13)Bahasa inggris 7 (k 13)
Bahasa inggris 7 (k 13)Joni Candra
 
Presentation ppk 2018
Presentation ppk  2018Presentation ppk  2018
Presentation ppk 2018Joni Candra
 
ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...
ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...
ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...Joni Candra
 
Template robot 2
Template robot 2Template robot 2
Template robot 2Joni Candra
 
Template robot 1
Template robot 1Template robot 1
Template robot 1Joni Candra
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitianJoni Candra
 
Seminar penelitian hibah internal
Seminar penelitian hibah internalSeminar penelitian hibah internal
Seminar penelitian hibah internalJoni Candra
 
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2015
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2015Laporan pengabdian kepada masyarakat 2015
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2015Joni Candra
 
Proposal pengabdian kepada masyarakat 2015
Proposal pengabdian kepada masyarakat 2015Proposal pengabdian kepada masyarakat 2015
Proposal pengabdian kepada masyarakat 2015Joni Candra
 
Laporan penelitian
Laporan penelitianLaporan penelitian
Laporan penelitianJoni Candra
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitianJoni Candra
 
Proposal pengabdian kepada masyarakat 2014 copy
Proposal pengabdian kepada masyarakat 2014   copyProposal pengabdian kepada masyarakat 2014   copy
Proposal pengabdian kepada masyarakat 2014 copyJoni Candra
 
Proposal bantuan sosial
Proposal bantuan sosialProposal bantuan sosial
Proposal bantuan sosialJoni Candra
 
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2014
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2014Laporan pengabdian kepada masyarakat 2014
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2014Joni Candra
 
Laporan bantuan sosial
Laporan bantuan sosialLaporan bantuan sosial
Laporan bantuan sosialJoni Candra
 
Laporan penelitian dosen 2014
Laporan penelitian dosen 2014Laporan penelitian dosen 2014
Laporan penelitian dosen 2014Joni Candra
 

More from Joni Candra (20)

Introduction_Control_System_ChapterOne.ppt
Introduction_Control_System_ChapterOne.pptIntroduction_Control_System_ChapterOne.ppt
Introduction_Control_System_ChapterOne.ppt
 
04 plastik dan keramik.pdf
04 plastik dan keramik.pdf04 plastik dan keramik.pdf
04 plastik dan keramik.pdf
 
Jurnal Joni Eka Candra (2).pdf
Jurnal Joni Eka Candra (2).pdfJurnal Joni Eka Candra (2).pdf
Jurnal Joni Eka Candra (2).pdf
 
Bahasa inggris 7 (k 13)
Bahasa inggris 7 (k 13)Bahasa inggris 7 (k 13)
Bahasa inggris 7 (k 13)
 
Presentation ppk 2018
Presentation ppk  2018Presentation ppk  2018
Presentation ppk 2018
 
ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...
ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...
ALAT PEDETEKSI ORANG MEROKOK DALAM TOILET MENGGUNAKAN SENSOR ASAP BERBASIS AR...
 
Template robot 2
Template robot 2Template robot 2
Template robot 2
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Template robot 1
Template robot 1Template robot 1
Template robot 1
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Seminar penelitian hibah internal
Seminar penelitian hibah internalSeminar penelitian hibah internal
Seminar penelitian hibah internal
 
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2015
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2015Laporan pengabdian kepada masyarakat 2015
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2015
 
Proposal pengabdian kepada masyarakat 2015
Proposal pengabdian kepada masyarakat 2015Proposal pengabdian kepada masyarakat 2015
Proposal pengabdian kepada masyarakat 2015
 
Laporan penelitian
Laporan penelitianLaporan penelitian
Laporan penelitian
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Proposal pengabdian kepada masyarakat 2014 copy
Proposal pengabdian kepada masyarakat 2014   copyProposal pengabdian kepada masyarakat 2014   copy
Proposal pengabdian kepada masyarakat 2014 copy
 
Proposal bantuan sosial
Proposal bantuan sosialProposal bantuan sosial
Proposal bantuan sosial
 
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2014
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2014Laporan pengabdian kepada masyarakat 2014
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2014
 
Laporan bantuan sosial
Laporan bantuan sosialLaporan bantuan sosial
Laporan bantuan sosial
 
Laporan penelitian dosen 2014
Laporan penelitian dosen 2014Laporan penelitian dosen 2014
Laporan penelitian dosen 2014
 

Recently uploaded

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 

Recently uploaded (9)

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 

BAGAN OTOMATIS

  • 1. Nomor SPPP : 367/LPPM/UPB/IX/2016 LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN INOVASI TEKNOLOGI BAGAN PENANGKAP IKAN OTOMATIS BERBASIS ARDUINO MENGGUNAKAN SENSOR MAXSONAR-WR TIM PENELITI 1. Andi Maslan, ST,. M.SI 2. Joni Eka Candra, ST, MT PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PUTERA BATAM TAHUN 2016-2017
  • 2. ii HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN INOVASI TEKNOLOGI Tema Unggulan : Jaringan Komputer Nama Rumpun Ilmu : Teknik Informatika Judul Penelitian : Bagan Penangkap Ikan Otomatis Berbasis Arduino Menggunakan Sensor Maxsonar-WR Ketua Peneliti a. Nama Lengkap : Andi Maslan, ST. M.SI b. NIDN : 1018087902 c. Jabatan Fungsional : Lektor d. Program Studi : Teknik Informatika e. Nomor HP : 081372117034 f. Alamat surel (e-mail) : lanmasco@gmail,com Anggota Peneliti a. Nama Lengkap : Joni Eka Candra,. ST,. M.T b. NIDN : 1025068201 c. Program Studi : Teknik Informatika d. Nomor HP : 085655567040 e. Alamat surel (e-mail) : jonicandra82@gmail.com Biaya Penelitian : Rp. 20.000.000 (Dua Puluh Juta Rupiah) Mengetahui Batam, 31 September 2016 Dekan Fakultas Teknik Tim Peneliti Ganda Sirait, S.Si., M.SI Andi Maslan, S.T., M.SI. NIP. 00068 NIP. 00069
  • 3. iii DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................ii DAFTAR ISI .................................................................................................................iii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................iv RINGKASAN ................................................................................................................vi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ......................................................................................................1 1.2 Permasalahan ........................................................................................................1 1.3 Batasan Penelitian ................................................................................................1 1.4 Tujuan penelitian ..................................................................................................2 1.5 Luaran ...................................................................................................................3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 State of the art ..................................................................................................4 2.2 Bagan Penangkap Ikan.......................................................................................6 2.3 Peralatan Pendukung ..........................................................................................7 2.3.1 Motor DC............................................................................................................7 2.3.2 Sonar ..................................................................................................................7 2.3.3 Mikrokontroller...................................................................................................12 2.3.4 Arduino................................................................................................................13 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian .............................................................................................15 3.2 Lokasi Penelitian ................................................................................................16 3.3 Alat dan Bahan Penelitian ..................................................................................16 3.4 Desain Blok .........................................................................................................17 3.5 Model Rancangan ..............................................................................................18 3.6 Tahap Perancangan ............................................................................................19 3.6.1 Rangkaian Input...................................................................................................20 3.6.2 Rangkaian Output................................................................................................21 BAB IV. HASIL PENCAPAIAN DAN RENCANA BERIKUTNYA 4.1 Hasil yang di Capai.............................................................................................22 4.2 Kendala Penelitian .............................................................................................23 4.3 Rencana Selanjutnya............................................................................................23 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. iv DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Bagan penangkap ikan...............................................................................6 Gambar 2.2 Penggunaan Sonar Dalam Mendeteksi Ikan..............................................8 Gambar 2.3 Sensor Lv-Maxsonar Ez ............................................................................9 Gambar 2.4 Sensor MB7060 XL-Maxsonar-WR1.........................................................10 Gambar 2.5 Arduino MEGA2560 .................................................................................13 Gambar 2.6 Tampila Arduino IDE................................................................................14 Gambar 3.1 Desain Blok Sensor Deteksi ......................................................17 Gambar 3.2 Model Rancangan Alat Tangkap (Bagan Automatis) ................................18 Gambar 3.3 Kerja Sensor...............................................................................................19 Gambar 3.4 Kerja Output Motor Servo.........................................................................20 Gambar 3.5 Kerja Output Lampu..................................................................................21
  • 5. v DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Rencana Target Capaian Tahunan.............................................................3 Tabel 4.1. Target dan Capaian Penelitian ....................................................................22 RINGKASAN
  • 6. vi Indonesia juga disebut negara Maritim, apalagi Batam yang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau. Dari kondisi alam seperti ini, maka wajar penghasilan di sektor Perikanan termasuk urutan kedua setelah sektor pertanian. Karena mayoritas penghasilan masyarakat indonesia di kedua sektor tersebut. Untuk masyarakat pesisir yang ada di Kota Batam memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Masalahnya teknologi yang digunakan oleh nelayan memang tertinggal dari Negara-negara lain yang secara geografis bukan negara maritime. Sehingga tidak mengherankan hasil industri perikanan seperti Thailand dan Filipina, disusul Vietnam, sangat bagus menembus pasar internasional. Padahal wilayah laut dan potensi perikanan mereka tidak ada apa-apanya dibandingkan Indonesia. Nelayan yang ada di daerah Hinterland Pulau Batam, untuk mendapatkan ikan diperlukan suatu peralatan tradisional seperti bagan. Bagan merupakan suatu jebakan ikan yang dibuat oleh para nelayan dengan memanfaatkan abstrator cahaya buatan lampu. Dalam proses penangkapan ikan dengan Bagan, atraktor cahaya yang digunakan bertujuan untuk mengumpulkan ikan yang memiliki sifat fototaksis positif. Ikan yang bersifat fototaksis positif akan berkumpul didaerah lampu sehingga memudahkan nelayan dalam menangkap ikan. Dari phenomena tersebut maka untuk memudahkan dan meningkat hasil tangkapan ikan, maka seharusnya nelayan beralih ke teknologi modern dengan mengembangkan teknologi aplikatif yang dapat diterapkan bagi para nelayan khususnya Nelayan Hinterland. Teknologi yang akan diterapkan pada penelitian ini dengan membuat suatu alat penangkap ikan atau Bagan otomatis dengan menggunakan sistem Sonar berbasis arduino. Pada penelitian ini sudah dalam tahap pengadaan alat agar dapat dilakukan instalasi sesuai dengan konsep desain yang telah ditentukan.
  • 7. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia jika dilihat dari Struktur Geografinya termasuk negera kaya, didalamnya terdapat berbagai macam sumber daya alam yang dapat di perbaharui dan tidak dapat diperbaharui. Kondisi Geografis indonesia terdiri dari 13.000 Pulau yang tersebar luas dari Sabang Sampai Meroke. Indonesia juga disebut negara Maritim, apalagi Batam yang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau. Dari kondisi alam seperti ini, maka wajar penghasilan di sektor Perikanan termasuk urutan kedua setelah sektor pertanian. Karena mayoritas penghasilan masyarakat indonesia di kedua sektor tersebut. Untuk masyarakat pesisir mata pencaharian nelayan adalah di sektor perikanan tersebut. Masalahnya teknologi yang digunakan oleh nelayan kita memang tertinggal dari Negara-negara lain yang secara geografis bukan negara maritime. Sehingga tidak mengherankan jika hasil industri perikanan Thailand dan Filipina, disusul Vietnam, sangat bagus dan berhasil menembus pasar internasional. Padahal wilayah laut dan potensi perikanan mereka tidak ada apa-apanya dibandingkan Indonesia. Sebagai informasi bahwa nelayan yang ada di daerah Hinterland Pulau Batam, untuk mendapatkan ikan diperlukan suatu peralatan tradisional seperti bubu, bagan, Bagan, pancing, jala, gill net (jaring insang), beach seine (jaring pantai), trammel net (jaring nilon tiga lapis), dan trawl (pukat dasar). Di Hinterland Pulau Batam, alat tangkap tradisional yang terkenal adalah Bagan. Bagan merupakan suatu jebakan ikan yang dibuat oleh para nelayan dengan memanfaatkan abstrator cahaya buatan lampu. Dalam proses penangkapan ikan dengan Bagan, atraktor cahaya yang digunakan bertujuan untuk mengumpulkan ikan yang memiliki sifat fototaksis positif. Ikan yang bersifat fototaksis positif akan berkumpul didaerah lampu sehingga memudahkan nelayan dalam menangkap ikan. Dari phenomena tersebut maka untuk memudahkan dan meningkat hasil tangkapan ikan, maka seharusnya nelayan beralih ke teknologi modern dengan mengembangkan teknologi yang aplikatif yang dapat diterapkan bagi para nelayan khususnya Nelayan Hinterland. Teknologi yang akan diterapkan pada penelitian ini dengan membuat suatu alat penangkap ikan atau Bagan otomatis dengan menggunakan sistem Sonar. Sistem Sonar mampu mendeteksi keberadaan ikan yang ada dasar laut atau di area tangkapan.
  • 8. 2 Penelitian yang berkaitan dengan rancang bangun prototipe bagan ikan otomatis menggunakan sensor sonar berbasis arduino telah pernah dilakukan. Bagan otomatis ini menggunakan cahaya lampu sebagai penarik perhatian ikan yang bersifat fototaksis, serta menggunakan sensor Lv-Maxsonar Ez sebagai pendeteksi kedatangan ikan yang bersifat fototaksis. Dalam perancangan ini juga dibuat rangkaian H-Bridge yang berfungsi menggerakkan motor yang berfungsi menurunkan dan menarik jaring. Akan tetapi sensor Lv-Maxsonar Ez yang digunakan pada penelitian tersebut masih memiliki keterbatasan dari segi jarak hanya mencapai 0 – 600 cm, dan kurang tahan terhadap air. Sedangkan Sensor MB7060 XL-Maxsonar-WR1 memiliki kelebihan yaitu jarak jangkau sonar mencapai 0 – 765 cm dan mampu mengukur jarak 20 – 765 cm dan tahan air. Untuk rangkaian H-Bridge pada penelitian ini fungsi motor dibuat multifungsi bukan saja menunrunkan dan menarik jaring ikan, akan tetapi dapat menuangkan ikan ke tempat yang disediakan yang terdapat pada bagan itu sendiri. 1.2 Permasalahan Dari latar belakang masalah yang penulis uraikan bahwa permasalahan yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut : 1. Teknologi Penangkapan Ikan masih tertinggal dibanding Negara lain 2. Alat tangkap atau bagan yang digunakan oleh para nelayan didaerah Hinterland Batam masih manual 1.3 Batasan Penelitian Penelitian yang berkaitan dengan Sistem Deteksi Dan Bagan Ikan Otomatis Menggunakan Maxsonar-Wr Metode Akustik Berbasis Arduino ini dibatasi pada sistem deteksi ikan dengan sonar dan alat penangkap dibuat dalam bentuk prototype. 1.4 Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun Prototype Sistem Deteksi Dan Bagan Ikan Otomatis Menggunakan Maxsonar-Wr Metode Akustik Berbasis Arduino.
  • 9. 3 1.5 Luaran Inovasi dan penerapan teknologi memberikan luaran sebagai berikut : 1. Publikasi Ilmiah Internasional 2. Pemakalah dan Temu Ilmiah Nasional; 3. Teknologi Tepat Guna yang dapat digunakan langsung oleh para nelayan 4. Perwarupa atau Prototype Bagan Otomatis Tabel 1.1 Rencana Target Capaian Tahunan No. Jenis Luaran Indikator capaian TS 1 Publikasi ilmiah di jurnal nasional (ber ISSN) 1) Publikasi 2 Pemakalah dalam temu ilmiah 2) Nasional Nasional Lokal 3 Bahan ajar 3) Tidak ada 4 Luaran lainnya jika ada (Teknologi Tepat Guna, Model/Purwarupa/Desain/Karya Seni/Rekayasa Sosial) Purwarupa 5 Tingkat Kesiapan Teknologi TKT 6
  • 10. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 State of the art Penelitian dengan memanfaatkan sendor sonar pernah dibahas dalam beberapa penelitian sebelumnya seperti penelitian oleh (Syamsu Ismail , Deni Permana, dan Eko Joni Pristianto. 2012) dengan judul “ PERANCANGAN PEMANCAR SONAR UNTUK SISTEM PENDETEKSI KAPAL SELAM” Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa Sound Navigation and Ranging (SONAR), adalah merupakan suatu teknik deteksi dengan menggunakan gelombang akustik, dalam hal ini memanfaatkan air sebagai medium propagasi. Penguasaan teknologi bawah air bersifat strategis, karena banyak sekali aplikasi teknologi yang bisa dihasilkan baik itu untuk peralatan komersial ataupun peralatan militer. Sistem SONAR sendiri terdiri dari sistem Pemancar (transmitter) yang didalamnya terdapat pembangkit gelombang, modulator, penguat, serta projektor (transduser elektrik-akustik), sementara pada sisi Penerima (receiver) terdiri dari hydrophone (transduser akustik-elektrik), filter, demodulator, penguat, pengolah sinyal serta Tampilan Peraga (display). Perancangan suatu sistem komunikasi, demikian juga SONAR, diawali dengan Link Budget transmisi dan propagasi bawah air yang mengacu pada spesifikasi yang telah ditentukan. Dalam Link Budget diperhitungkan kebutuhan intensitas daya akustik pada hidrofon, rugi-rugi elektrik pada semua komponen elektronik, rugi-rugi akustik sepanjang transmisi bawah air, dan rugi-rugi konversi getaran listrik menjadi getaran akustik oleh projektor dan konversi sebaliknya oleh hidrofon. Disamping rugi-rugi yang disebutkan di atas, faktor derau elektrik maupun akustik dan reverberasi harus diperhitungkan. Tulisan ini membahas pemancar akustik sistem sonar pendeteksi kapal selam. Dengan memasukan faktor-faktor yang diperoleh dari link budget, maka kebutuhan daya akustik yang diproyeksikan ke dalam air apat ditentukan. Faktor konversi projektor menentukan daya elektrik yang harus dicatukan pada projektor oleh penguat daya sonar. Frekuensi gelombang pembawa dtentukan sesuai dengan jarak jangkau dan kedalaman. Selain itu penelitian yang sama juga pernah dihahas oleh (Haryono, Andreas ,2012) yang berjudul “ Pendeteksi Keberadaan Ikan Menggunakan Sensor Ultrasonik “ Dari hasil percobaan dan analisa secara garis besar Aim art AT200 bisa digunakan untuk
  • 11. 5 mendeteksi keberadaan ikan dibawah permukaan air. Baik jarak dan jumlah ikan bisa terbaca meskipun menggunakan perhitungan secara manusal, sedangkan untuk visualisasi objek bisa terdeteksi dengan baik pada percobaan dengan menggunakan satu dan dua objek. Untuk visualisasi objek keberhasilannya adalah 69 %. Untuk visualisasi jarak, bisa terbaca dengan baik pada jarak objek lima meter ke bawah. Selanjutnya Penelitian yang sama memanfaatkan sendor sonar dalam mendeteksi ikan dan prototype alat tangkap ikan yang dilakukan oleh (M. Zainal Abidin, 2015) yang berjudul “Designing Prototype Automatic Fishing Machine Use Sonar Sensor”. Pada penelitian ini dilakukan rancang bangun prototipe bagan ikan otomatis menggunakan sensor sonar berbasis arduino uno r3. Bagan otomatis ini menggunakan cahaya lampu sebagai penarik perhatian ikan yang bersifat fototaksis, serta menggunakan sensor Lv- Maxsonar Ezsebagai pendeteksi kedatangan ikan yang bersifat fototaksis. Dalam perancangan ini juga dibuat rangkaian H-Bridge yang berfungsi menggerakkan motor yang berfungsi menurunkan dan menarik jaring. Dari hasil pengujian tanpa menggunakan air didapatkan bahwa semua bagian dari sistem berjalan dengan baik. Motor dc akan menurunkan jaring ketikan push button di tekan dan setelah jaring mencapai kedalaman yang ditentukan motor dc akan berhenti kemudian sensor akan mulai mendeteksi ikanbersifat fototaksis mendatangi cahaya yang dipancarkan tepat di atas jaring, ketika ikan terdeteksi oleh sensor maka motor dc akan menarik jaring ke atas. Perbedaan penelitian ini adalah jenis Sonar Akustik yang digunakan. Pada penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan rancang bangun prototipe bagan ikan otomatis menggunakan sensor sonar Lv-Maxsonar Ez berbasis arduino. Bagan otomatis ini menggunakan cahaya lampu sebagai penarik perhatian ikan yang bersifat fototaksis, serta menggunakan sensor Lv-Maxsonar Ez sebagai pendeteksi kedatangan ikan yang bersifat fototaksis. Dalam perancangan ini juga dibuat rangkaian H-Bridge yang berfungsi menggerakkan motor yang berfungsi menurunkan dan menarik jaring. Akan tetapi sensor Lv-Maxsonar Ez yang digunakan pada penelitian tersebut masih memiliki keterbatasan dari segi jarak hanya mencapai 0 – 600 cm, dan kurang tahan terhadap air. Sedangkan Sensor MB7060 XL-Maxsonar-WR1 memiliki kelebihan yaitu jarak jangkau sonar mencapai 0 – 765 cm dan mampu mengukur jarak 20 – 765 cm dan tahan air. Untuk rangkaian H-Bridge pada penelitian ini fungsi motor dibuat multifungsi bukan saja
  • 12. 6 menunrunkan dan menarik jaring ikan, akan tetapi dapat menuangkan ikan ke perahu yang dimiliki oleh nelayan. 2.2 Bagan Penangkap Ikan Bagan adalah salah satu alat penangkapan ikan yang menggunakan abstrator cahaya buatan lampu. Dalam proses penangkapan ikan dengan Bagan, atraktor cahaya yang digunakan bertujuan untuk mengumpulkan ikan yang memiliki sifat fototaksis positif. Ikan yang bersifat fototaksis positif akan berkumpul didaerah lampu sehingga memudahkan nelayan dalam menangkap ikan. Gambar 2.1 Bagan penangkap ikan Proses penangkapan ikan dengan alat tangkap Bagan dilakukan pada tahapan pengangkatan hasil tangkapan pada kondisi air surut dengan menggunakan serok sebagai bagian akhir dari proses hauling. Proses hauling dilakukan setiap sore hari yang jika pada periode air pasang tinggi dilakukan setiap hari dan jika pada periode air pasang rendah, akan dilakukan setiap 2 (dua) hari sekali.
  • 13. 7 2.3 Peralatan Pendukung 2.3.1 Motor DC Motor arus searah atau motor dc adalah mesin yang merubah energi arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Hampir pada semua prinsip pengoperasianya motor arus searah sangat identik dengan generator arus searah. Berdasarkan fisiknya motor arus searah secara umum terdiri atas bagian yang diam dan bagian yang berputar. Pada bagian yang diam (stator) merupakan tempat di letakkan kumparan medan yang berfungsi untuk menghasilkan fluks magnet sedangkan bagian yang berputar (rotor) ditempati oleh rangkaian jangkar seperti kumparan jangkar, komutator dan sikat. Motor arus searah bekerja berdasarkan prinsip interaksi antara dua fluks magnetik. Dimana kumparan medan akan menghasilkan fluksi magnet yang arahnya dari kutub utara menuju kutub selatan dan kumparan jangkar akan menghasilkan fluksi magnet ini menimbulkan suatu gaya. Penggunaan motor arus searah ini akhir – akhir ini mengalami banyak perkembangan, khususnya pemakaianya sebagai motor penggerak. Motor arus searah digunakan secara luas pada berbagai motor penggerak dan pengangkutan dengan kecepatan yang bervariasi yang membutuhkan respon dinamis dan keadaan steady- state. Motor arus searah mempunyai pengaturan yang sangat mudah dilakukan dalam berbagai kecepatan dan beban yang bervariasi, itu sebabnya digunakan pada aplikasi tersebut. Pengaturan kecepatan pada motor arus searah dapat dilakukan dengan memperbesar atau memperkecil arus yang mengalir pada jangkar menggunakan sebuah tahanan. 2.3.2 Sonar Sonar atau Sound Navigation and Ranging yang diartikan adalah pengukuran jarak dan navigasi suara. Dengan kata lain, sonar merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan posisi ( jarak ) dengan gelombang suara. Sonar (Sound Navigation and Ranging) merupakan suatu peralatan atau piranti yang digunakan dalam komunikasi di bawah laut, sonar sendiri bekerja untuk mencari atau mendeteksi suatu benda yang ada di bawah laut dengan cara mengirim gelombang suara yang nantinya gelombang suara tersebut dipantulkan kembali oleh benda yang akan dideteksi.
  • 14. 8 Gambar 2.2 Penggunaan Sonar Dalam Mendeteksi Ikan Pengembangan sonar berawal dari metode pengukuran kecepatan suara dalam air dengan menggunakan lonceng. Teknik ini kemudian dikembangkan untuk mendeteksi adanya gunung es di laut untuk menghindari tabrakan antara kapal dengan gunung es. Dengan berjalannya waktu, teknik Sonar digunakan untuk mendeteksi keberadaan kapal lain. Dalam perang dunia I misalnya, teknik sonar digunakan untuk mendeteksi kapal selam militer. Pada awalnya sonar hanya dipergunakan dalam militer, namun dalam perkembangannya pada tahun 1970-an angkatan laut Amerika Serikat mendeklasifikasikannya untuk dapat digunakan oleh sipil. Sonar kemudian banyak digunakan sebagai alat untuk mencari dan menangkap ikan. Adapun fungsi sonar adalah sebagai berikut : 1. Sonar biasa dimanfaatkan dalam mengukur kedalamanlaut (Bathymetry) 2. pengidentifikasian jenis-jenis lapisan sedimen dasar laut(Subbottom Profilers) 3. pemetaan dasar laut ( Sea Bed Mapping ) 4. analisa dampak lingkungan didasar laut 5. Penangkap ikan 1. Sensor LV-maxsonar Ez Sensor sonar adalah sensor yang umum digunakan untuk menentukan jarak sebuah objek. Pada dasarnya sensor ini bekerja berdasarkan prinsip pemantulan gelombang suara, dimana dalam hal ini variabel yang diukur adalah waktu pemantulan sejak gelombang tersebut dipancarkan. Tidak seperti sensor jarak lain seperti inframerah
  • 15. 9 atau sensor laser, sensor sonar ini memiliki jangkauan deteksi yang relatif luas, sehingga untuk jarak deteksi yang didapat, tidak dapat ditentukan lokasi objek secara tepat pada daerah deteksi tersebut tanpa menggunakan pengolahan lanjutan. Gambar 2.3 Sensor Lv-Maxsonar Ez Sensor Lv-Maxsonar Ez memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Sensor pengukur jarak berbasis ultrasonic yang bekerja pada frekuensi 42kHz. b. Bekerja pada catu daya 2,5VDC - 5,5VDC dengan konsumsi arus 2mA. c. Hasil pembacaan data diperbaharui secara otomatis dengan jeda 50ms (20Hz). d. Dapat dioperasikan secara otomatis dalam mengukur jarak (free-run) ataupun manual (triggered). e. Mampu mendeteksi objek dalam : 0 - 6,5 m dan mampu mengukur jarak objek dalam range : 0.15 - 6,5 m f. Resolusi : 2,54 cm g. Memiliki antarmuka : lebar pulsa, tegangan analog dan serial UART TTL (bukan RS-232). h. Menggunakan 1 buah transducer yang digunakan sebagai transmitter dan receiver. i. Konsumsi daya yang rendah, sehingga cocok untuk aplikasi yang berbasiskan baterai. j. Dapat dihubungkan dengan berbagai macam mikrokontroler
  • 16. 10 Sensor sonar pada dasarnya bekerja berdasarkan prinsip pemantulan gelombang ultrasonic, berikut ini adalah hal yang dilakukan oleh sensor untuk mendeteksi keberadaan sebuah objek: a. Sensor memancarkan sinyal ultrasound dengan frekuensi sekitar 50 KHz. b. Sensor mendeteksi waktu pantulan lewat receiver sejak sinyal tersebut dipancarkan. Model sonar pada dasarnya adalah cara bagaimana data jarak hasil pembacaan sensor diintrepretasiakan. Tidak seperti sensor jenis lain (misal Laser atau sumber infrared) yang hanya mendeteksi wilayah yang sangat sempit (focus), pancaran gelombang sonar bersifat menyebar dan membentuk area deteksi’ berbentuk kerucut Kita tidak dapat secara langsung mengintepretasikan data jarak yang dihasilkan sensor sonar secara langsung tanpa pengolahan awal, maka secara umum jangkauan sudut deteksi untuk sensor sonar ini besarnya kurang lebih 30°. 2. Sensor MB7060 XL-Maxsonar-WR1 Sensor MB7060 XL-Maxsonar-WR1 adalah sensor sonar yang memiliki kemampuan tahan terhadap air. Sensor ini adalah penyempurnaan dari sensor Lv-Maxsonar-Ez Gambar 2.4 Sensor MB7060 XL-Maxsonar-WR1 Adapun fitur yang dimiliki sensor MB7060Xl-Macsonar-WR adalah sebagai berikut : a. Sensor pengukur jarak berbasis ultrasonic yang bekerja pada frekuensi 42kHz. b. Bekerja pada catu daya 3,3VDC - 5,5VDC.
  • 17. 11 c. Hasil pembacaan data diperbaharui secara otomatis dengan jeda 100ms (10Hz). d. Dapat dioperasikan secara otomatis dalam mengukur jarak (free- run) ataupun manual (triggered). e. Mampu mendeteksi objek dalam : 0 - 765 cm dan mampu mengukur jarak objek dalam range : 20 - 765 cm f. Resolusi : 1 cm g. Kalibrasi secara otomatis dan real-time ketika terkena noise h. Memiliki antarmuka : lebar pulsa, tegangan analog dan serial UART TTL (bukan RS-232). i. Menggunakan 1 buah transducer yang digunakan sebagai transmiter dan receiver j. Konsumsi daya yang rendah, sehingga cocok untuk aplikasi yang berbasiskan baterai k. Dilengkapi dengan kemasan corong yang terbuat dari PVC + fitting PVC 3/4" l. Memiliki ketahanan air sesuai dengan standar IP67 (tes ketahanan di dalam air dalam jangka waktu 30 menit pada kedalaman 1 m). m. Dapat dihubungkan dengan berbagai macam mikrokontroler 3. Power supply Power supply menggunakan transformator dengan arus 5 A. Tegangan yang digunakan dari transformator adalah 12 V dan 20 V, kemudian tegangan 12 V di pararelkan ke lm 7812 dan 7805 agar didapatkan tegangan 12 V dan 5 V. 4. H-Bridge H-Bridge adalah rangkaian yang digunakan untuk mengubah polaritas motor dc. Sehingga motor dc dapat difungsikan untuk menurunkan jaring atau menarik jaring kembali keatas. 5. Rangkaian lampu pemanggil ikan otomatis LED difungsikan sebagai atraktor atau cahaya buatan yang difungsikan sebagai alat untuk memancing ikan yang bersifat fototaksis.
  • 18. 12 2.3.3 Mikrokontroller Mikrokontroller adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output. Dengan kata lain, mikrokontroller adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroller sebenarnya membaca dan menulis data. Mikrokontroller merupakan komputer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya isa dise ut “pengendali kecil” dimana se uah sistem elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroller ini. Mikrokonktroller digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara otomatis, seperti sistem kontrol mesin, remote control, mesin kantor, peralatan rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikroprosesor memori, dan alat input output yang terpisah, kehadiran mikrokontroller membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih ekonomis. Dengan penggunaan mikrokontroller ini maka : a. Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas; b. Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi; c. Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak. Agar sebuah mikrokontroller dapat berfungsi, maka mikrokontroller tersebut memerlukan komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem minimum. Untuk membuat sistem minimum paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset, walaupun pada beberapa mikrokontroller sudah menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal pun mikrokontrollersudah beroperasi. Yang dimaksud dengan sistem minimum adalah sebuah rangkaian mikrokontroller yang sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah IC mikrokontroller tidak akan berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroller AVR memiliki prinsip yang sama.
  • 19. 13 2.3.4 Arduino Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardware-nya memiliki prosesor Atmel AVR dan software-nya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Saat ini Arduino sangat populer di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajar mengenal robotika dan elektronika lewat Arduino karena mudah dipelajari. Tapi tidak hanya pemula, para hobbyist atau profesional pun ikut senang mengembangkan aplikasi elektronik menggunakan Arduino. Bahasa yang dipakai dalam Arduino bukan assembler yang relatif sulit, tetapi bahasa C yang disederhanakan dengan bantuan pustakapustaka (libraries) Arduino. 1. Arduino MEGA2560 Arduino MEGA2560 adalah board Arduino yang merupakan perbaikan dari board Arduino Mega sebelumnya. Arduino Mega awalnya memakai chip ATmega1280 dan kemudian chip ATmega2560, oleh karena itu namanya diganti menjadi Arduino Mega 2560 pada revisinya yang ke 3 (R3). Secara fisik, ukuran Arduino MEGA2560 dua kali lebih besar dari Arduino Uno, untuk mengakomodasi lebih banyaknya pin digital dan analog pada board, dimana terdapat 4 port serial dan yang digunakan adalah IDE. Berikut ini penjelasan tentang konfigurasi dari Arduino MEGA2560: Gambar 2.5 Arduino MEGA2560
  • 20. 14 2. Arduino IDE Arduino IDE (Integrated Development Enviroment) merupakan aplikasi berbasis open-source dari Arduino yang digunakan untuk penulisan kode. Dengan Arduino IDE penulisan kode menjadi mudah dan kode yang ditulis dapat diunggah ke Arduino. Softwareini dapat digunakan di Windows, Mac OS X, dan Linux.Arduino IDE dibuat dalam bahasa Java dengan didasarkan pada Processing, avr-gcc, dan open source software lainnya. Bahasa pemrograman Arduino didasarkan pada bahasa pemrograman C/C++ serta terhubung dengan AVR Libc sehingga dapat menggunakan fungsi-fungsi yang terdapat pada AVR Libc. AVR Libc berisi fungsi- fungsi yang digunakan untuk menggunakan AVR, seperti pada pengaturan register. Pada Arduino IDE penggunaan AVR Libc dipermudah karena secara default library pada Arduino IDE sudah mencakup AVR Libc tanpa kita harus tahu AVR Libc mana yang digunakan. Jika dalam penulisan kode membutuhkan AVR Libc, maka penambahan AVR Libc pada header code program dapat dilakukan. Gambar 2.6 Tampila Arduino IDE
  • 21. 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Akustik. Menurut aziz et.al., metode akustik dapat digunakan untuk menduga densitas dan potensi sumber daya ikan pelagis kecil. Teknologi hidroakustik merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk mendeteksi sumber daya hayati dan nonhayati secara lebih akurat, cepat, dalam jangkauan yang luas, tidak mengganggu biota dan tidak merusak lingkungan. Dalam tahapan ini perancangan rangkaian keseluruhan dari alat rancang bangun prototipe sistem bagan ikan otomatis menggunakan sensor sonar berbasis Arduino mengikuti tahap-tahap sebagai berikut : 1. Survey awal mengumpulkan data-data pendukung seperti Model bagan nelayan saat ini, lokasi atau objek dan kondisi air. 2. Kajian Metodologi 3. Menentukan alat deteksi yang cocok 4. Menentukan Model Perancangan Alat 5. Instalasi Komponen 6. Memasukkan perintah ke dalam Mikrocontroler berbasis Arduino 7. Testing 8. Evaluasi fungsi Alat 9. Penarikan Kesimpulan 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di di Laboratorium Universitas Putera Batam dan data diperoleh dari Pulau Akar Kel Setokok Kota Batam.
  • 22. 16 3.3 Alat dan Bahan Penelitian Peralatan yang dibutuhkan 1. Solder 2. Timah 3. Bor PCB 4. Multimeter 5. Kabel 6. PCB 7. Akrilik 8. Steroform 9. Jaring ikan 10. LED 11. Baja Ringan Untuk Rangka Bagan 12. Kabel 13. Arduino Software IDE 14. untuk pembuatan casing prototipe. 15. Timah, sebagai media penyambung kaki komponen Komponen Utama 1. Ardino Mega2560 2. Motor Servo 3. Driver Relay 4. Labtop 5. Sensor MB7060 XL-Maxsonar-WR1
  • 23. 17 3.4 Desain Blok Sistem prototipe bagan ikan automatisterdiri dari beberapa rangkaian dimana pusat pengendali utamanya yaitu mikrokontroller ATMega2560. Rangkaian mikrokontroller terdiri dari rangkaiani input dan rangkaian output. Mikrokontroller pada sistem ini terhubung dengan sensor sonar max untuk menggerak motor jaring. Driver Motor Sensor Sonar Motor Relay Lampu ARDUINO Motor Gambar 3.1 Desain Blok Sensor Deteksi
  • 24. 18 3.5 Model Rancangan Sistem prototipe bagan ikan automatisterdiri dari beberapa rangkaian dimana pusat pengendali utamanya yaitu mikrokontroller ATMega2560. Rangkaian mikrokontroller terdiri dari rangkaiani input dan rangkaian output. Mikrokontroller pada sistem ini terhubung dengan sensor sonar max untuk menggerak motor jaring. Gambar 3.2 Model Rancangan Alat Tangkap (Bagan Automatis)
  • 25. 19 Sensor melakukan pendeteksian objek untuk menggerakan motor untuk mengangkat jaringan jika ditemukan ikan yang dideteksi oleh sensor. Sesor dapat bekerja karena di program di Mikrocontroller. Motor satu berfungsi mengangkat jaringan dan motor dua menuangkan ikan kedalam tempat penampungan ikan. Seangkan relay lampu, untuk menyalakannya menggunakan sensor cahaya. Jika keadaan siang maka lampu akan mati, dan kondisi malam dan tidak ditermuka cahaya, maka lampu akan menyala. 3.6 Tahap Perancangan 3.6.1 Rangkaian Input 1. Sensor Maxsonar-WR Sensor ultrasonik juga disebut transceiver karena dapat mengirim dan menerima sinyal. Sensor memancarkan gelombang ultrasonik kemudian saat mengenai objek akan dipantulkan kembali menuju sensor dan sensor akan menerima gelombang tersebut. Kemudian sensor akan mengubahnya menjadi besaran tegangan (analog). Sistem menggunakan transducer yang mengubah energi listrik menjadi energi suara ketika mengirim dan mengubah energi suara menjadi listrik ketika menerima suara pantulan. Ultrasonik Pantulan Suara Sensor Max Sonar Transduser Tegangan In Output Gambar 3.3 Kerja Sensor Prinsip kerjanya seperti pada radar atau SONAR (Sound Navigation and Ranging) yang memanfaatkan gema atau pantulan suara, dimana yang digunakan adalah suara dengan frekuensi tinggi atau disebut juga dengan ultrasonik. Dengan mengukur waktu dari gelombang pantulan yang sampai ke sensor ini maka ikan dapat terdeteksi. Apabila gelombang sensor yang dikirimkan tersebut tidak mengenai objek dalam hal ini ikan maka sinyal yang berupa tegangan akan konstan berbeda jika ada ikan yang memantulkan gelombang nilai tegangannya akan berubah-ubah. Hal inilah yang akan
  • 26. 20 diproses oleh mikrokontroller sehingga dapat membedakan pembacaan pendeteksian ikan. Mikrokontroller akan mengolah informasi dari data yang dikirimkan oleh sensor pada bagian pin ADC yang akan dikonversi kedalam bentuk digital untuk selanjutnya diolah dan menggerakan motor. 3.6.2 Rangkain Output 1. Motor Servo Motor servo difungsikan untuk menggerakan atau mengangkat jaringan jika sensor berhasil mendeteksi ikan. Gambar 3.4 Kerja Output Motor Servo Dari board arduino dihubungka ke dua motor servo. Setiap servo akan mendapatkan garis sinyal khusus dari output digital Arduino dan kemudian akan menghubungkan tegangan dan ground untuk masing-masing servo, selanjutnya tegangan dari arduino 5 v dan + 3.3V pin untuk menyalakan motor servo. Salah satu Arduino pin digital dapat digunakan untuk output sinyal yang diperlukan untuk mengoperasikan motor servo. Untuk prototype ini digunakan digital pin 0 dan pin digital 1. Karena ini juga berfungsi ganda sebagai serial Tx dan Rx pin dari Arduino. 2. Lampu Lampu digunakan untuk menarik perhatikan ikan agar dapat masuk kedalam bagan.
  • 27. 21 Gambar 3.5 Kerja Output Motor Servo Sensor LDR sebagai masukan analog ke arduino yang membutuhkan tengangan 5v, dari senor LDR yang menjadi masukan arduino digunakan sebagai pengendali empat lampu LED sebagai output dari arduino
  • 28. 22 BAB IV HASIL PENCAPAIAN DAN RENCANA TAHAP BERIKUTNYA 4.1 Hasil yang Dicapai Berdasarkan metode penelitian, terdapat beberapa capaian yang ditargetkan pada penelitian ini. Target output tersebut kemudian di-break down ke dalam beberapa tahap sesuai jadwal kegiatan yang tercantum dalam proposal. Adapun realisasi dari target output dan capaian tersebut, dapat diamati pada tabel di bawah ini: Tabel 5.1 Target dan Capaian Penelitian No Jenis Kegiatan Target Output Relialisasi Capaian Keterangan 1 Analisis kebutuhan a. Survey Lokasi b. Analisis Kebutuhan alat Untuk mendapatkan Informasi cara kerja bagan penangkap ikan 100% Foto hasil Kunjungan survey ke Pulau Akar Setokok Batam b. Pembelian Alat Mendapatkan alat utama bagan penangkap ikan automatis, seperti sensor sonar, Arduino uno dan kit 100% Sudah dilakukan pengiriman dari toko online di digiwarestore.com 2 Penentuan Model Rancangan a. Desain Blok b. Desain Mekanikal kerja alat c. Rangkaian Input d. Rangkaian Output Desain 60 % Dalam bentuk desain gambar
  • 29. 23 3 Instalasi Komponen Bagan Otomatis 0 % Belum terlaksana 4 Testing Alat Bagan Otomatis Berkerja dengan Sempurna 0 % Belum terlaksana 5 Evaluasi Alat Evaluasi Alat 0 % Belum terlaksana 6 Pembuatan Laporan Laporan Penelitian 0 % Belum terlaksana 7 Seminar Prosiding 0 % Belum terlaksana 8 Publikasi Jurnal 0 % Belum terlaksana 4.2 Kendala Penelitian Kendala yang terjadi pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pemesanan alat memakan waktu yang lama, Karena alat-alat harus di beli di luar kota seperti dari Surabaya. 2. Proses penelusuran alat sebagai pembandingan harga, memakan waktu terlalu lama Karena mencari harga yang normal. 3. Terlambatnya proses pemesanan barang Karena terkendala dengan dana yang tersedia 4. Rentang waktu antara pengajuan proposal dengan laporan kemajuan terlalu berdekatan. 4.3 Rencana Selanjut Untuk rencana selanjutnya yang harus di selesaikan pada penelitian ini adalah rancangan Mekanik, elektrik, instalasi software dan Pengujian Keberhasilan Kerja Alat serta membuat laporan akhir agar dapat di seminarkan di acara seminar Ilmiah bidang Komputer di Luar Negeri atau Dalam Negeri.
  • 30. 24 DAFTAR PUSTAKA Misdawati, Mansur, Khairunnisa; 2014. Perancangan Prototipe Fish Finder Dengan Sensor Ultrasonik Untuk Analisis Geometris Posisi Ikan. Universitas Hasanuddin. Fauziyah dan Jaya A, 2010 Densitas Ikan Pelagis Kecil Secara Akustik di Laut Arafura PS. Ilmu Kelautan FMIPA, Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan, Indonesia. Abidin, Zainal; 2015. Pembuatan prototipe Bagan Penangkap Ikan Otomatis Menggunakan Sensor sonar. Universitas Lampung. Ismail dkk, 2012. Perancangan Pemancar Sonar Untuk Sistem Pendeteksi Kapal Selam. Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi (PPET) – LIPI Haryono dkk, 2012. Pendeteksi Keberadaan Ikan Menggunakan Sensor Ultrasonik. Universitas kristik Satya Wacana. www.maxbotix.com/Ultrasonic_Sensors/MB7060 www.lazada.com