laporan hasil pkl

1. LAPORAN HASIL STUDY TOUR
KE BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) PROVINSI BALI
Disusun Oleh :
MADE RIA OKBADIARTHI
NIM 19120706018
UNIVERSITAS DHYANA PURA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN, SAINS & TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
2021

2. KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil study tour ke BPBD provinsi Bali
dengan tepat waktu.
Saya ucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali
2. Bapak & Ibu Dosen Pendamping Universitas Dhyana Pura
3. Teman-teman dan segala pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan laporan hasil
study tour ini dengan baik.
Semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat untuk menambah wawasan
bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa laporan hasil study tour ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu, dengan segala kekurangan dan kerendahan hati, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian demi perbaikan laporan ini
kedepannya. Atas saran, kritik maupun bantuan penulis ucapkan terima kasih.
Denpasar, Mei 2021
Penulis

3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.…………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULIAN………………………………………………………………….1
A. Latar Belakang………………….……………………………………………………….1
B. Waktu Pelaksanaan Kunjungan…….……………………………………………………1
C. Tujuan Kunjungan………….……………………………………………………………2
D. Metode Penulisan………….…………………………………………………………….2
E. Sistematika Penyusunan….……………………………………………………………...2
BAB II ISI………………….………………………………………………………………3
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………….12
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………..12
B. Saran…………………………………………………………………………………….12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………13
LAMPIRAN GAMBAR……………………………………………………………………14

4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang laporan hasil study tour ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk
ujian skripsi. Setelah penulis mengumpulkan data dan bahan tentang BPBD provinsi Bali, maka
penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Hal-hal yang mendorong penulis untuk
menyusun laporan ini adalah :
1. Penulis ingin mengajak para pembaca untuk mengenal lebih dekat tentang BPBD Provinsi Bali.
2. Penulis ingin mengetahui kegiatan yang berlansung di BPBD Provinsi Bali.
3. Penulis ingin mengajak para pembaca waspada terhadap bencana alam.
B. Waktu Pelaksanaan Kunjungan
Pelaksanaan kunjungan study tour dilaksanakan hari Selasa, tanggal 04 Mei 2021 yang
bertempat di (BPBD) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali. Jalan D.I Panjaitan
no.6 Renon – Denpasar 80235. Telp. 0361-245397, Fax. 0361-245395.
1

5. C. Tujuan Kunjungan
1. Untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat untuk ujian skripsi.
2. Untuk mengasah kemampuan menulis laporan
3. Untuk menambah wawasan tentang pengetahuan kebencanaan.
D. Metode Penulisan
Dalam penulisan laporan ini, penulis menggunakan beberapa metode, yaitu :
1. Hasil pertemuan dan Tanya jawab dari narasumber.
2. Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung di lapangan.
E. Sistematika Penyusunan
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penulisan
B. Waktu Pelaksanaan Kunjungan
C. Metode Penulisan
D. Sistematika Penyusunan Penulisan
BAB II. ISI
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

6. BAB II
ISI
1. Sejarah Pembentukan BPBD Provinsi Bali
Embrio pembentukan BPBD Provinsi Bali diawali
dengan pembentukan UPT. Pusdalops PB yang berada di
bawah Badan Kesbang Pol dan Linmas Provinsi Bali melalui
Perda Nomor 2 Tahun 2008. Pembentukan UPT. Pusdalops
PB dibantu oleh Palang Merah Perancis (FRC) melalui
kesepakatan bersama antara pemerintah provinsi Bali dengan Palang Merah Perancis tanggal 25
Agustus 2008.
2. Kelembagaan BPBD Provinsi Bali
BPBD Provinsi Bali dibentuk dengan Perda Nomor 4 Tahun 2011 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Perangkat Daerah. Uraian tugasnya ditetapkan dengan Pergub Nomor 52 Tahun 2011.
BPBD Provinsi Bali mulai diisi personel pada tanggal 18 Januari 2012, Keberadaan BPBD tidak
menghilangkan/mengurangi peranan lembaga-lembaga lain dalam Penanggulangan Bencana,
melainkan BPBD melaksanakan fungsi koordinas, komando dan pelaksanaan.
VISI DAN MISI BPBD PROVINSI BALI
VISI : “Terwujudnya Penanggulangan Bencana Provinsi Bali secara terencana, terpadu berbasis
masyarakat dan teknologi”

7. MISI :
1. Membangun dan meningkatkan sistem Penanggulangan Bencana Provinsi Bali.
2. Memperkuat kapasitas dan ketahanan seluruh stakeholder dalam Pengurangan Risiko
Bencana.
3. Memberikan perlindungan dan jaminan kepada masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat.
4. Memanfaatkan teknologi secara efektif dalam Penanggulangan Bencana.
Dalam rangka kesiapsiagaan, BPBD Provinsi Bali memiliki Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) beroperasi dengan sistem
24/7 (terus menerus), sehingga kapanpun terjadi bencana akan selalu terpantau.
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah merupakan salah satu Perangkat
Daerah yang berbentuk Badan yang merupakan Lembaga Teknis Daerah sebagai unsur penunjang
Pemerintah Provinsi Bali. BPBD dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Badan Penanggulangan Bencana
Daerah membantu Gubernur dalam menyelenggarakan pemerintahan di bidang penanggulangan
bencana, dengan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:
Tugas pokok BPBD Provinsi Bali adalah:
a. Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencakup
perumusan kebijakan, pencegahan, mitigasi kesiapsiagaan, penanggulangan tanggap darurat,
rehabilitasi dan rekonstruksi secara adil dan merata

8. b. Menetapkan standarisasi dan kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana berdasarkan
peraturan perundang-undangan
c. Menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan bencana dan peta resiko bencana
d. Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanggulangan bencana
e. Menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana kepada masyarakat
f. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Kepala Daerah setiap bulan
sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana
g. Mengendalikan, mengumpulkan dan penyaluran uang dan barang
h. Mempertanggung jawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran Pendapatan
Dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah dan dana masyarakat.
i. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
3. Fungsi BPBD Provinsi Bali
a. Perumusan dan Penetapan kebijakan Penanggulangan Bencana dengan bertindak cepat, tepat,
efektif dan efisien
b. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu dan
menyeluruh.

9. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut, telah tersusun struktur organisasi Badan
Penangggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali yang terdiri dari:
1. Kepala Badan
2. Kepala Pelaksana
3. Sekretariat di pimpin oleh seorang Sekretaris, terdiri dari :
a .Sub. Bagian Kepegawaian
b. Sub. Bagian Penyusunan Program dan Keuangan
c. Sub. Bagian Umum
4. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, dipimpin oleh Kepala Bidang terdiri dari :
a. Sub. Bidang Mitigasi Bencana
b. Sub. Bidang Kesiapsiagaan
5. Bidang Kedaruratan dan Logistik di pimpin oleh Kepala Bidang terdiri dari :
a. Sub. Bidang Tanggap Darurat dan Perlindungan Masyarakat
b. Sub. Bidang Bantuan Kebencanaan
6. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, di pimpin oleh Kepala Bidang terdiri dari :
a. Sub. Bidang Penanggulangan dan Rekonstruksi
b. Sub. Bidang Rehabilitasi, Pengerahan dan Pengendalian
7. UPT. Pusdalops Penanggulangan Bencana (PB) dipimpin oleh Kepala UPT
a. Sub Bagian Tata Usaha

10. b. Seksi Peringatan Dini, Data dan Pelayanan Informasi Kebencanaan
c. Seksi Tanggap Darurat Bencana dan Pelayanan Kegawatdaruratan
4. Capaian Kinerja BPBD
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BPBD, capaian kinerja yang telah dihasilkan
meliputi beberapa Peta Rawan Bencana, Peta Risiko Bencana, Rencana Penanggulangan Bencana
(RPB), Rencana Kontijensi Tsunami untuk wilayah Benoa Kabupaten Badung, beberapa Rencana
Evakuasi Tsunami, Sistem Peringatan Dini Tsunami, telah terbangunnya Pusat Pengendalian
Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB), telah tersusunnya Standar Operating Procedure
(SOP) yang terkait dengan tugas-tugas Pusdalops PB, telah terbentuknya Tim Reaksi Cepat (TRC)
penanggulangan bencana, telah terbentuknya Tim Emergency Service Response (ESR) Bidang
Kesehatan, telah terbentuknya Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB) Provinsi Bali.
Disamping kinerja tersebut, BPBD Provinsi Bali juga telah melaksanakan Gladi Penanggulangan
Bencana guna meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana.

11. 5. SIRINE INA TEWS (TSUNAMI)
Di Bali memiliki 9 sirine INA TEWS yang di pasang di 9 titik yaitu di Seminyak, Kuta,
Kedonganan, Tanjung Benoa, BTDC, Sanur, Serangan, Tanah Lot dan Seririt. BPBD Provinsi Bali
menggelar Hari Simulasi Bencana 26 Agustus 2019 dengan 2 jenis kegiatan diantaranya,
melaksanakan Simulasi Bencana Gempa Bumi dan testing Sirine INA TEWS di 9 titik yang telah
terpasang di Provinsi Bali.
BPBD Provinsi Bali menggelar Hari Simulasi Bencana 26 Agustus 2019 dengan 2 jenis
kegiatan diantaranya, melaksanakan Simulasi Bencana Gempa Bumi dan testing Sirine INA
TEWS di 9 titik yang telah terpasang di Provinsi Bali. Pelaksanaan simulasi gempa bumi
dilaksanakan oleh seluruh staff BPBD provinsi Bali bersama mahasiswa poltekes Bali pada pukul
09.50 WITA y yang ditandai dengan bunyi sirine Ambulans sebagai tanda terjadinya gempa bumi.

12. Seluruh staff BPBD provinsi Bali melaksanakan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang telah
ada yang kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan testing 9 Sirine INA TEWS pada pukul 10.
00 WITA yang di pimpin oleh koordinator piket pusdalops yang sedang bertugas (Chassario Rio
Maraden). Suara Sirine INA TEWS dibagi menjadi 2 yaitu :
1. TEST RUTIN
2. TSUNAMI
6. SIRINE EWS (GUNUNG MELETUS)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memasang lima unit sirine peringatan dini
apabila Gunung Agung di Kabupaten Karangasem meletus. Sirine “mobile iCast Rapid
Deployment Public Notification System” itu dipasang sebagai sarana peringatan kepada

13. masyarakat agar segera mengunsi atau menghindar dari bahaya letusan Gunung agung. Sirine ini
mampu melayani masyarakat dengan kekuatan bunti bias mencapai dua kilometer.
7. Pelayanan Publik BPBD
BPBD berada di masing-masing Kabupaten/Kota, BPBD juga melayani jenis pelayanan
umum atau public, jenis pelayanan yaitu :
1. Standar Pelayanan Penanganan Bencana Alam (Banjir, angina Putting Beliung).
2. Pembekalan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana.
3. Evakuasi Penanggulangan Bencana.
4. Pelayanan Kegawatdaruratan (Ambulance).
Berikut daftar kontak BPBD di masing-masing Kabupaten/Kota :
A. BPBD JEMBRANA : 0365 41166
B. BPBD TABANAN : 0361 811171
C. BPBD BADUNG : 08113894000
D. BPBD DENPASAR : 0361 223333
E. BPBD GIANYAR : 0361 8958447
F. BPBD BANGLI : 0366 91201
G. BPBD KLUNGKUNG : 0366 21047

14. H. BPBD KARANGASEM : 0363 22173
I. BPBD BULELENG : 0362 483465
J. BASARNAS : 0361 703300/082147038851

15. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan melihat uraian yang telah penulis sampaikan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. BPBD Provinsi Bali merupakan lembaga Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
yang sudah memiliki Pergub Nomor 52 Tahun 2011.
2. BPBD Provinsi Bali melaksanakan tugas sesuai dengan SOP dan teknis yang berlaku.
3. BPBD Provinsi Bali juga bekerja sama dengan BMKG serta BASARNAS untuk
menanggulangi bencana alam.
B. Saran
1. Bagi BPBD Provinsi Bali adalah membuka kunjungan bagi pelajar dan mahasiswa
lebih sering, guna menambah pengetahuan tentang kebencanaan.
2. Bagi BPBD Provinsi Bali yaitu untuk menyediakan ruangan bagi para kunjungan
pelajar dan mahasiswa, sehingga tidak mengganggu para staf yang sedang bekerja.

16. DAFTAR PUSTAKA
https://www.bpbd.baliprov.go.id

17. LAMPIRAN GAMBAR