Dokumen ini membahas penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan yang mencakup analisis karakteristik sekolah, penentuan visi, misi, dan tujuan, serta pengorganisasian pembelajaran berdasarkan pendekatan yang dipilih. Dokumen ini juga menyediakan contoh desain kurikulum operasional SMA yang meliputi unsur-unsur pokok seperti karakteristik sekolah, visi misi tujuan, struktur kurikulum, dan peng
Mengenali KOSP pada IKM semoga bisa menambah wawasan dan pembelajaran pemahaman lebih baik lagi. Hal ini wajib dipelajari untuk membantu melengkapi dan menetap serta menerapkan IKM lebih baik.
Semoga tidak ada perubahan kurikulum lagi..
Mengenali KOSP pada IKM semoga bisa menambah wawasan dan pembelajaran pemahaman lebih baik lagi. Hal ini wajib dipelajari untuk membantu melengkapi dan menetap serta menerapkan IKM lebih baik.
Semoga tidak ada perubahan kurikulum lagi..
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN
RISET, DAN TEKNOLOGI
Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan
29 September2022
3. Prinsip
pengembangan
kurikulum
operasional di
satuan
pendidikan
1. Berpusat pada peserta didik, pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi,
kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil
Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan
kurikulum operasional sekolah.
2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan,
konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan
menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus
SLB)
3. Esensial, semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan oleh para pemegang
kepentingan tentang kurikulum yang digunakan di satuan pendidikan dapat diperoleh di
dokumen tersebut. Bahasanya lugas dan mudah dipahami, tidak mengulang
naskah/kutipan yang sudah ada di naskah lain. Dokumen tidak perlu memuat kembali
misalnya lampiran Kepmendikbud seperti CP, struktur, dll., dalam dokumen kurikulum
operasional
4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan
pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan
antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk
SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan
kewenangannya.
4. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 4
Merumuskan
VISI
MISI
TUJUAN
evaluasi jangka pendek
(semester/tahunan)
Proses
Penyusunan
Kurikulum
Operasional di
Satuan
Pendidikan
Menganalisis konteks
KARAKTERISTIK
SATUAN
PENDIDIKAN
Menentukan
PENGORGANISASIAN
PEMBELAJARAN
Menyusun
RENCANA
PEMBELAJARAN
Merancang
PENDAMPINGAN,
EVALUASI, DAN
PENGEMBANGAN
PROFESIONAL
Proses penyusunan kurikulum operasional bersifat
● TETAP (mengacu kepada kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah pusat), dan
● FLEKSIBEL/DINAMIS (mengembangkan kurikulum operasional berdasarkan kerangka dan struktur kurikulum, sesuai
karakteristik dan kebutuhan satuan pendidikan).
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN KURIKULUM OPERASIONAL (bagi yang belum pernah menyusun kurikulum
operasional di satuan pendidikan)
1
2
3
4
5
evaluasi jangka panjang
(4-5 tahun)
5. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 5
Meninjau
VISI
MISI
TUJUAN
evaluasi jangka panjang
(4-5 tahun)
evaluasi jangka pendek
(semester/tahunan)
Proses
Peninjauan dan
Revisi
Kurikulum
Operasional di
Satuan
Pendidikan Menganalisis konteks
KARAKTERISTIK
SATUAN
PENDIDIKAN
Meninjau
PENGORGANISASIAN
PEMBELAJARAN
Menyusun
RENCANA
PEMBELAJARAN
Merancang
PENDAMPINGAN,
EVALUASI, DAN
PENGEMBANGAN
PROFESIONAL
LANGKAH-LANGKAH PENINJAUAN DAN REVISI KURIKULUM OPERASIONAL (bagi yang telah memiliki dokumen
kurikulum operasional di satuan pendidikan)
1
2
3
4
5
6. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 6
Komponen 1: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
Prinsip-prinsip analisis:
● Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan
● Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan pendidikan
● Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis dan dokumentasi
data
● Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi atau solusi
Pilihan cara untuk mengumpulkan informasi:
● Kuesioner
● Wawancara
● Diskusi kelompok terpumpun/Focus Group Discussion (FGD)
● Observasi
● Rapor pendidikan
7. Komponen 2:
Visi, Misi, dan
Tujuan Satuan
Pendidikan
VISI
Apakah visi
menggambarkan harapan
seluruh warga satuan
pendidikan?
Apakah visi menyatakan tujuan besar yang
ingin dicapai satuan pendidikan?
Apakah visi sudah berpusat pada peserta didik?
MISI
Apakah misi jelas menyatakan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi?
Apakah semua warga satuan pendidikan memahami hal-hal yang menjadi
prioritas untuk mencapai visi?
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
Apakah tujuan sudah secara jelas menyatakan hasil aksi yang perlu dilakukan untuk mencapai misi?
Apakah cara/strategi untuk mencapai misi realistis untuk dijalankan?
Tujuan Pendidikan Nasional
8. Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Satuan pendidikan menyusun pembelajaran yang meliputi:
Intrakurikuler
Pembelajaran berisi muatan mata
pelajaran dan muatan tambahan
lainnya jika ada (mulok),
penetapan konsentrasi, penetapan
mata pelajaran yang akan diujikan
oleh LPA (minimum 3 mata
pelajaran yang ditetapkan oleh
LPA sesuai dengan penjenjangan
dari negara LPA) dan Praktik Kerja
Lapangan untuk SMK atau
Magang untuk SLB.
Kokurikuler
Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Kegiatan kokurikuler yang
dirancang terpisah dari
intrakurikuler untuk menguatkan
upaya pencapaian kompetensi dan
karakter sesuai dengan profil
pelajar Pancasila melalui tema dan
pengelolaan projek berdasarkan
dimensi dan fase.
Ekstrakurikuler
Kegiatan kurikuler yang
dilakukan di luar jam
belajar di bawah
bimbingan dan
pengawasan satuan
pendidikan.
9. Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan secara terintegrasi
03
● Konsep-konsep dan keterampilan tertentu dari mata pelajaran
diajarkan secara kolaboratif (team teaching).
● Pendidik berkolaborasi sedemikian rupa untuk merencanakan,
melaksanakan dan melakukan asesmen untuk suatu pembelajaran
yang terpadu.
● Sebagai contoh mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu
Pengetahuan Sosial secara terintegrasi.
Pendekatan tematik
02
● Pembelajaran disusun berdasarkan tema yang menaungi kompetensi-
kompetensi dari berbagai mata pelajaran.
● Pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi
dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema.
● SD/MI dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan
pendekatan mata pelajaran atau tematik.
Pendekatan mata pelajaran
01
● Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu mapel dengan
mapel lainnya.
● Tatap muka dilakukan secara reguler setiap minggu, dengan jumlah
jam tatap muka sesuai dengan yang ditetapkan oleh masing-masing
satuan pendidikan berdasarkan ketentuan minimal dari pemerintah.
Pendekatan secara bergantian dalam
blok waktu terpisah
04
● Pembelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu dengan berbagai
macam pengelompokkan.
● Sebagai contoh, mata pelajaran IPS, Bahasa Indonesia dan IPAS akan
diajarkan dari jam 07.00- 12.00 dalam semester 1. Contoh lain,
mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan
Sosial secara bergantian dalam blok waktu yang terpisah.
10. Komponen 4: Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran meliputi:
1. ruang lingkup satuan pendidikan - penyusunan alur tujuan pembelajaran atau silabus. Dalam ruang lingkup satuan
pendidikan, perumusan dan penyusunan alur dan tujuan pembelajaran atau silabus mata pelajaran berfungsi mengarahkan
satuan pendidikan dalam merencanakan, mengimplementasi, dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga
capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, dan terukur.
2 ruang lingkup kelas -penyusunan modul ajar atau rencana pelaksanan pembelajaran. Untuk dokumen rencana pelaksanaan
pembelajaran pada ruang lingkup kelas, satuan pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh
modul ajar yang disediakan Pemerintah, dan cukup melampirkan beberapa contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran.
Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen pada mata pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMK dilaksanakan
secara kolaboratif oleh satuan pendidikan dan mitra dunia kerja.
Memahami
Capaian
Pembelajaran (CP)
Merumuskan
Tujuan
Pembelajaran (TP)
Merancang
Pembelajaran
Menyusun Alur
Tujuan
Pembelajaran
(ATP) dari TP
11. PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
REFLEKSI DAN
UMPAN BALIK
PERENCANAAN
Pemetaan kurikulum dan
perencanaan
pembelajaraan
PELAKSANAAN
pembelajaran
EVALUASI
pembelajaran
PENDAMPINGAN DAN
PENGEMBANGAN
PROFESIONAL
12. Prinsip Evaluasi Pembelajaran dan Kurikulum Operasional
Prinsip-prinsip melakukan evaluasi:
1.Menetapkan tujuan evaluasi yang akan dilakukan
2.Menetapkan data/informasi yang ingin didapatkan dalam kegiatan peninjauan.
3.Menentukan bentuk asesmen yang akan dilakukan untuk mendapatkan
data/informasi yang diinginkan
4.Merancang aktivitas evaluasi yang bersifat reflektif dan dapat dijadikan
pengembangan bagi pendidik dan pelaksana program.
5.Menggunakan alat penilaian pencapaian yang jelas dan terukur.
14. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 14
14
Prelim
▪ COVER (Judul. NISP, Alamat Sekolah)
▪ HALAMAN PENGESAHAN (Disahkan oleh Kepala Sekolah
dan Diketahui Kepala Disdik Prov)
▪ KATA PENGANTAR
▪ DAFTAR ISI
15. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 15
15
I. KARAKTERISTIK SEKOLAH
▪ Karakteristik SMA
Kekhasan sekolah sebagai hasil analisis konteks yang dilampirkan,
meliputi:
▪ Peserta didik (merumuskan dan atau meninjau kembali kembali analisis
konteks terhadap data/kondisi riil saat ini)
▪ Pendidik dan Tenaga Kependidikan (merumuskan dan atau meninjau
kembali analisis konteks terhadap data/kondisi riil saat ini)
▪ Sosial Budaya Satuan Pendidikan (merumuskan dan atau meninjau
kembali analisis konteks terhadap kondisi riil sosial budaya saat ini)
Penjelasan rinci mengacu kepada panduan
16. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 16
16
II. VISI, MISI, DAN TUJUAN
▪ Visi
Meninjau/menyesuaikan rumusan yang sudah ada sehingga sesuai dengan tujuan jangka
panjang satuan pendidikan dan nilai-nilai yang dituju berdasarkan hasil analisis karakteristik
satuan pendidikan saat ini.
▪ Misi
Meninjau/menyesuaikan rumusan yang sudah ada sehingga sesuai untuk menjawab
bagaimana satuan pendidikan mencapai visi dan nilai-nilai penting yang diprioritaskan saat ini
▪ Tujuan
Meninjau/menyesuaikan rumusan yang sudah ada dengan tujuan akhir dari kurikulum satuan
pendidikan yang berdampak kepada peserta didik saat ini, menggambarkan tahapan-
tahapan/milestone penting dan selaras dengan misi, dan strategi satuan pendidikan untuk
mencapai tujuan pendidikan
Penjelasan rinci mengacu kepada panduan
17. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 17
17
III. PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan memilih pendekatan pembelajaran sesuai karakteristik peserta didik dan satuan pendidikan.
Penyusunan struktur kurikulum berdasarkan pendekatan pembelajaran yang dipilih.
A. Struktur Kurikulum (Intrakurikuler) - dapat menambahkan muatan lainnya jika ada seperti muatan lokal,
pilihan mata pelajaran, pengorganisasian cara regular, atau blok. Struktur Kurikulum dapat mengacu pada
peraturan perundang-undangan yang relevan.
Struktur kurikulum SMA terdiri atas 2 (dua), yaitu: Fase E untuk kelas X dan Fase F untuk kelas XI dan kelas
XII. Struktur kurikulum untuk SMA/MA terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: pembelajaran intrakurikuler dan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 30% (tiga puluh persen) dari total jam pelajaran (JP)
per tahun.
B. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (Mengkaji dan merumuskan kembali pengelolaan projek yang
mengacu pada profil pelajar Pancasila pada tahun ajaran tersebut. Projek penguatan profil pelajar Pancasila
dirancang terpisah dari intrakurikuler).
Deskripsi proses penyusunan P5 dalam bentuk bagan sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan
maupun secara waktu pelaksanaan.
C. Ekstrakurikuler
Penjelasan rinci mengacu kepada panduan
18. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 18
18
IV. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran dan ruang lingkup kelas satuan pendidikan dapat
menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar yang disediakan
Pemerintah, dan cukup melampirkan beberapa contoh rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP)/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian
pembelajaran pada bagian lampiran.
A. Lingkup Satuan Pendidikan dan Bentuk Alur Tujuan Pembelajaran (Mengkaji dan
memperbaiki apakah alur pembelajaran merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang
disusun secara logis dilengkapi dengan gambaran asesmen yang akan dilakukan:
menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase, apakah sudah disusun
secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari
dan memperhatikan prinsip penyusunan ATP:esensial, berkesinambungan, kontekstual,
dan sederhana)
B. Lingkup Kelas (Merancang tujuan, langkah pembelajaran, dan penilaiannya dalam modul
ajar (MA) rencana pelaksanaan pembelajaran.
Penjelasan rinci mengacu kepada panduan
19. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 19
19
V. PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
A. Evaluasi
Evaluasi dilakukan secara mandiri dan berkala oleh satuan pendidikan, dan dapat
berupa:
- Evaluasi Jangka Panjang
- Evaluasi Jangka Pendek
B. Pendampingan dan Pengembangan Profesional
Pendampingan dapat dilakukan melalui coaching atau monitoring atau evaluasi
❖ Bagian ini bersifat opsional untuk dicantumkan dalam dokumen KOSP
Penjelasan rinci mengacu kepada panduan
20. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 20
20
LAMPIRAN
▪ Hasil Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
▪ Rencana Kerja Sekolah (RKS)
▪ Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah
▪ Dokumen Perencanaan Pembelajaran (Tujuan Pembelajaran, Alur Tujuan
Pembelajaran atau Modul Ajar) untuk mata pelajaran Fase E dan Fase F
▪ Contoh Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Penjelasan rinci mengacu kepada panduan
21. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 21
MODEL
DESAIN KURIKULUM OPERASIONAL
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
22. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 22
22
Prelim
▪ COVER
▪ HALAMAN JUDUL
▪ LEMBAR VALIDASI
▪ LEMBAR PENGESAHAN
▪ KATA PENGANTAR
▪ DAFTAR ISI
23. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 23
23
I. KARAKTERISTIK SEKOLAH
▪ Karakteristik SMK
Kekhasan sekolah sebagai hasil analisis konteks yang dilampirkan, meliputi:
▪ Peserta didik (merumuskan dan atau meninjau kembali kembali analisis konteks terhadap data/kondisi
riil saat ini)
▪ Pendidik dan Tenaga Kependidikan (merumuskan dan atau meninjau kembali analisis konteks terhadap
data/kondisi riil saat ini)
▪ Sosial Ekonomi Budaya Satuan Pendidikan (merumuskan dan atau meninjau kembali analisis konteks
terhadap kondisi riil sosial budaya saat ini)
▪ Karakteristik Program Keahlian
Karakteristik bidang/program/konsentrasi keahlian yang ada di SMK, meliputi:
▪ Sumber daya
▪ Kemitraan
▪ Profil lulusan, dll
Penjelasan rinci mengacu kepada panduan
24. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 24
24
II. VISI, MISI, DAN TUJUAN
▪ Visi
Meninjau/menyesuaikan rumusan yang sudah ada sehingga sesuai dengan tujuan jangka panjang satuan
pendidikan dan nilai-nilai yang dituju berdasarkan hasil analisis karakteristik satuan pendidikan saat ini
▪ Misi
Meninjau/menyesuaikan rumusan yang sudah ada sehingga sesuai untuk menjawab bagaimana satuan
pendidikan mencapai visi dan nilai-nilai penting yang diprioritaskan saat ini
▪ Tujuan Program Keahlian
Meninjau/menyesuaikan rumusan yang sudah ada dengan tujuan akhir dari kurikulum satuan pendidikan
yang berdampak kepada peserta didik saat ini, menggambarkan tahapan-tahapan/milestone penting dan
selaras dengan misi, dan strategi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan program keahlian
Penjelasan rinci mengacu kepada panduan
25. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 25
25
III. PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan mengkaji dan menetapkan pendekatan pembelajaran yang akan dilaksanakan, baik itu
pendekatan mata pelajaran, tematik, integratif, atau sistem blok.
▪ Intrakurikuler
▪ Pendekatan pengorganisasian (memilih berbasis tema, sistem blok, terintegrasi, atau mata pelajaran)
▪ Struktur Kurikulum
▪ Perencanaan Pembelajaran
▪ Program tahunan
▪ Program semester
▪ Peraturan akademik
▪ Kalender akademik
▪ Jadwal Pelajaran
▪ Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
Deskripsi proses penyusunan P5 dalam bentuk bagan sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan. Pelaksanaan P5
dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun secara waktu pelaksanaan
▪ Ekstrakurikuler
Penjelasan rinci mengacu kepada panduan
26. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 26
26
IV. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Ruang Lingkup Satuan Pendidikan
▪ Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (Memberikan contoh alur tujuan pembelajaran dan dilampirkan
bagaimana menurunkan Capaian Pembelajaran 🡪 tujuan pembelajaran 🡪 ATP)
Ruang Lingkup Kelas
▪ Menyusun Perangkat Pembelajaran (menjelaskan dan memberikan contoh berbagai perangkat
pembelajaran; contoh perangkat pembelajaran meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau
Modul Ajar (MA), buku teks pelajaran, projek penguatan profil pelajar Pancasila pada Program
Pemberdayaan dan Keterampilan, video pembelajaran, serta bentuk lainnya).
❖ Dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran ruang lingkup kelas, satuan pendidikan dapat
menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar yang disediakan Pemerintah,
dan cukup melampirkan beberapa contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/modul ajar
atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran
❖ Rencana pembelajaran minimal memuat elemen: tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran, dan
asesmen
27. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 27
27
V. PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
Evaluasi dilakukan secara mandiri dan berkala oleh satuan pendidikan, dan dapat berupa:
▪ Evaluasi Jangka Panjang
▪ Evaluasi Jangka Pendek
Pendampingan dapat dilakukan melalui coaching atau monitoring atau evaluasi
❖Bab ini bersifat opsional untuk dicantumkan dalam dokumen KOSP
Penjelasan rinci mengacu kepada panduan
28. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 28
28
LAMPIRAN
▪ Hasil Analisis Konteks
▪ Contoh rumusan ATP Mata Pelajaran
▪ Dokumen Perencanaan Pembelajaran
▪ Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah
Penjelasan rinci mengacu kepada panduan