Kurikulum 2004 dan Kurikulum 2006 memiliki perbedaan signifikan dalam aspek landasan hukum, implementasi, struktur, beban belajar, pengembangan lebih lanjut, prinsip pengembangan dan pelaksanaan kurikulum, serta pedoman pelaksanaan. Hanya ideologi pendidikan dan pendekatan kurikulum yang sama, yaitu berbasis kompetensi. Selebihnya, 10 aspek lainnya antara kedua kurikulum ini berbeda.
Dokumen tersebut membahas tentang hasil temuan evaluasi pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada sekolah-sekolah, di antaranya bahwa penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) oleh guru belum sepenuhnya sesuai standar, pelaksanaan remedial dan pengayaan belum berdasarkan analisis hasil belajar, serta pengembangan bahan ajar oleh guru masih perlu ditingkatkan. Dokumen ini jug
Dokumen tersebut membahas standar isi dan proses kurikulum di sekolah/madrasah. Beberapa poin penting yang diatur mencakup jumlah muatan kurikulum, mekanisme pengembangan kurikulum bersama pihak terkait, dan prinsip pelaksanaan kurikulum sesuai kondisi lingkungan. Dokumen ini juga mengatur tentang penyusunan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran oleh guru sesuai pedoman yang ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Dokumen ini menjelaskan tentang mekanisme penyusunan KTSP dan langkah-langkah pengembangan silabus.
Hasil Rembuknas - Kom I Sub B - Pengadaan Buku Kurikulum 2013Kreshna Aditya
Rangkuman dokumen tersebut adalah rencana penggandaan buku kurikulum 2013 untuk sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang mencakup sasaran, strategi pelaksanaan, pembagian peran antara pemerintah pusat, daerah, dan kabupaten/kota.
Dokumen tersebut membahas rasional pengembangan Kurikulum 2013. Beberapa poin pentingnya adalah perlunya mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi sesuai UU No. 20 Tahun 2003, mengatasi permasalahan Kurikulum 2006 seperti kurang berfokus pada pendidikan karakter, dan menyesuaikan kurikulum dengan tantangan masa depan seperti globalisasi dan kemajuan teknologi serta kompetensi yang dibutuhkan peserta didik di
Dokumen tersebut membahas rasional pengembangan Kurikulum 2013. Beberapa poin pentingnya adalah perlunya mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi sesuai UU 2003, mengatasi permasalahan Kurikulum 2006 seperti kurang berfokus pada karakter dan keterampilan, serta menyesuaikan dengan tantangan masa depan seperti globalisasi dan kemajuan teknologi. Kurikulum baru diharapkan dapat menghasilkan lulusan dengan k
Dokumen tersebut membahas tentang hasil temuan evaluasi pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada sekolah-sekolah, di antaranya bahwa penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) oleh guru belum sepenuhnya sesuai standar, pelaksanaan remedial dan pengayaan belum berdasarkan analisis hasil belajar, serta pengembangan bahan ajar oleh guru masih perlu ditingkatkan. Dokumen ini jug
Dokumen tersebut membahas standar isi dan proses kurikulum di sekolah/madrasah. Beberapa poin penting yang diatur mencakup jumlah muatan kurikulum, mekanisme pengembangan kurikulum bersama pihak terkait, dan prinsip pelaksanaan kurikulum sesuai kondisi lingkungan. Dokumen ini juga mengatur tentang penyusunan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran oleh guru sesuai pedoman yang ditetapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Dokumen ini menjelaskan tentang mekanisme penyusunan KTSP dan langkah-langkah pengembangan silabus.
Hasil Rembuknas - Kom I Sub B - Pengadaan Buku Kurikulum 2013Kreshna Aditya
Rangkuman dokumen tersebut adalah rencana penggandaan buku kurikulum 2013 untuk sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang mencakup sasaran, strategi pelaksanaan, pembagian peran antara pemerintah pusat, daerah, dan kabupaten/kota.
Dokumen tersebut membahas rasional pengembangan Kurikulum 2013. Beberapa poin pentingnya adalah perlunya mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi sesuai UU No. 20 Tahun 2003, mengatasi permasalahan Kurikulum 2006 seperti kurang berfokus pada pendidikan karakter, dan menyesuaikan kurikulum dengan tantangan masa depan seperti globalisasi dan kemajuan teknologi serta kompetensi yang dibutuhkan peserta didik di
Dokumen tersebut membahas rasional pengembangan Kurikulum 2013. Beberapa poin pentingnya adalah perlunya mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi sesuai UU 2003, mengatasi permasalahan Kurikulum 2006 seperti kurang berfokus pada karakter dan keterampilan, serta menyesuaikan dengan tantangan masa depan seperti globalisasi dan kemajuan teknologi. Kurikulum baru diharapkan dapat menghasilkan lulusan dengan k
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) berdasarkan Kurikulum 2013. Dokumen tersebut menjelaskan landasan hukum dan pengertian KTSP, prinsip pengembangan KTSP yang memperhatikan acuan konseptual, prinsip, dan prosedur operasional, serta komponen-komponen penyusunan KTSP seperti visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, dan kalender pendidikan.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen membandingkan kurikulum 1952, KTSP, dan kurikulum 2013 dalam hal penyebab, komponen, dan perbedaannya.
Dokumen tersebut membandingkan kurikulum 2004 dan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Perbedaan utama antara kedua kurikulum adalah penamaan, manajemen pengembangan, dan pelaksanaannya. Sementara itu, keduanya sama-sama berbasis kompetensi dan mengacu pada standar nasional pendidikan.
Permenegpan dan RB No. 16/2009 bertujuan meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru melalui penyesuaian jabatan fungsional, penilaian kinerja, dan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Peraturan ini menetapkan empat jenjang jabatan guru dan mengatur pengembangan karir berbasis angka kredit yang diperoleh dari berbagai kegiatan pengembangan diri dan publikasi ilmiah.
Dokumen ini membahas tentang perancangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) di sekolah dasar, meliputi hakekat, prinsip-prinsip, komponen dan sistematika RPP. Juga dijelaskan langkah-langkah penyusunan RPP dan format instrumen penilaian RPP. Tujuannya agar para guru dapat merancang RPP yang sesuai dengan pedoman yang berlaku.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian kinerja guru yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2009, yang memperbaharui sistem penilaian kinerja guru dari semula bersifat administratif menjadi lebih berorientasi pada kuantitas dan kualitas kinerja guru.
A konsep pengembangan kurikulum (oke) yaDamar Nissa
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi dalam pengembangan kurikulum. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan pentingnya mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi untuk memenuhi tuntutan perubahan global dan kebutuhan pasar kerja, dengan mengacu pada empat pilar pendidikan UNESCO dan standar nasional pendidikan.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) berdasarkan Kurikulum 2013. Dokumen tersebut menjelaskan landasan hukum dan pengertian KTSP, prinsip pengembangan KTSP yang memperhatikan acuan konseptual, prinsip, dan prosedur operasional, serta komponen-komponen penyusunan KTSP seperti visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, dan kalender pendidikan.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen membandingkan kurikulum 1952, KTSP, dan kurikulum 2013 dalam hal penyebab, komponen, dan perbedaannya.
Dokumen tersebut membandingkan kurikulum 2004 dan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Perbedaan utama antara kedua kurikulum adalah penamaan, manajemen pengembangan, dan pelaksanaannya. Sementara itu, keduanya sama-sama berbasis kompetensi dan mengacu pada standar nasional pendidikan.
Permenegpan dan RB No. 16/2009 bertujuan meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru melalui penyesuaian jabatan fungsional, penilaian kinerja, dan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Peraturan ini menetapkan empat jenjang jabatan guru dan mengatur pengembangan karir berbasis angka kredit yang diperoleh dari berbagai kegiatan pengembangan diri dan publikasi ilmiah.
Dokumen ini membahas tentang perancangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) di sekolah dasar, meliputi hakekat, prinsip-prinsip, komponen dan sistematika RPP. Juga dijelaskan langkah-langkah penyusunan RPP dan format instrumen penilaian RPP. Tujuannya agar para guru dapat merancang RPP yang sesuai dengan pedoman yang berlaku.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian kinerja guru yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2009, yang memperbaharui sistem penilaian kinerja guru dari semula bersifat administratif menjadi lebih berorientasi pada kuantitas dan kualitas kinerja guru.
A konsep pengembangan kurikulum (oke) yaDamar Nissa
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi dalam pengembangan kurikulum. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan pentingnya mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi untuk memenuhi tuntutan perubahan global dan kebutuhan pasar kerja, dengan mengacu pada empat pilar pendidikan UNESCO dan standar nasional pendidikan.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
Kurikulum 1
1. E. Model Kurikulum
Terdapat pelbagai model kurikulum yang dibincangkan oleh Raplh Tyler
(1949), Hilda Taba(1966) , Stenhouse (1975) dan Stake (1976)
.
A) Model Perkembangan Tyler
Penekanan padapem bentukan objektif tingkah laku sebagai tujuan sebenarnya
pendidikanbukanlah untuk guru melakukan sesuatu aktiviti tetapi untuk membawa
perubahan signifikan dalam pola tingkah laku murid. Adalah penting untuk
mengenalpasti bahawa sebarang pernyataan objektif sekolah adalah merupakan
pernyataan perubahan yang berlaku dikalangan murid Adalah sistematik dan
memberi panduan yang kukuh untuk menentukan objektif tingkah
laku dan menyediakan hasilan yang jelas supaya kandungankurikulum dan kaedah
penyampaian dapat disusun dan hasilannya boleh dinilai.
B) Model Perkembangan Taba
Kurikulum sebagai rancangan untuk bertindak Pendekatan bawah keatas
(bottoms-up) terhadapkurikulum di mana guru memainkan
peranan utama. Peraturan tertentu untuk membinakurikulum dan guru harus
membantu dalamproses perkembangannya ada 7 langkah dalam
perkembangankurikulum adalah :
1) mendiagnosis keperluan
2) pembentukanobjektif
3) pemilihan kandungan
4) pengurusan kandungan
5) pemilihan pengalaman pembelajaran
6) pengelolaan aktiviti pembelajaran
7) penilaian
C) Model Perkembangan Stenhouse
Kurikulum sebagai satu proses Kurikulum bukan berbentuk fizikal tetapi
berkaitan dengan interaksi guru, murid dan ilmu.
Kurikulum adalah perkara sebenar yang berlaku dalam bilik darjah dan dilakukan
oleh seseorang untuk membuat persediaan dan penilaian. Proses yang aktif dan
dihubungkaitkan dengan set penaakulan praktikal Aristotle Cubaan penyampaian
prinsip-prinsip dan ciri-ciri pendidikan dalam satu bentuk terbuka untuk penilitian
kritis dan boleh diterjemahkan kebentuk prakital Perlu penyediaan asas untuk
merancang sesuatu kursus , mengkaji secara emperikal dan mempertimbangkan
alasan secara praktikal. Ia harus menawarkan :
a) Perancangan
- prinsip pemilihan kandungan - apa yang perlu diajar dan dipelajari
- prinsip perkembangan startegi pengajaran - bagaimana ia dipelajari dan diajar
- prinsip membuat keputusan tentang urutan
- panduan untuk guru bagi kesesuaian untuk melaksanakankurikulum dalam perbagai
konteks
- maklumat tentang kepelbagaian kesan dalam konteks yang berbeda.
F. Kurikulum 2004 (KBK) & Kurikulum 2006 (KTSP) Memang Berbeda
Secara Signifikan.
Banyak kalangan, termasuk aparat Depdiknas dan Dinas Pendidikan Kabupaten/
Kota membuat statement bahwa Kurikulum 2004 (atau KBK) tidak terlalu jauh
berbeda dengan Kurikulum 2006 yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) dan baru ditetapkan pemberlakuannya oleh Mendiknas melalui
2. Peraturan Mendiknas No. 24 Tahun 2006 tanggal 2 Juni 2006. Saya tidak tahu,
apakah penyataan mereka itu dimaksudkan untuk “menghibur guru” agar tidak resah
menghadapi perubahan kurikulum ini. Mengingat Kurikulum 2004 ini masih dalam
taraf ujicoba yang lebih luas sejak tahun pembelajaran 2004/2005 dan belum semua
sekolah sudah menerapkan secara utuh Kurikulum 2004. Namun apa daya, kini sudah
dimunculkan kurikulum baru, Kurikulum 2006. Sehingga muncullah statement yang
“menghibur” tersebut.
Hal ini adalah ironis, karena menunjukkan pemahaman yang sangat dangkal mereka
terhadap Kurikulum 2006 tersebut. Saya menduga mereka hanya “mengulang-ulang”
pernyataan dari BSNP, aparat Pusat Kurikulum, Pejabat Depdiknas yang bermaksud
meredam agar Kurikulum 2006 tidak mendapat tentangan dari ujung tombak
pendidikan : guru dan sekolah, atau gejolak yang meresahkan masyarakat dan dunia
pendidikan. Jika saja mereka sudah melakukan pembandingan secara mendalam
kedua kurikulum tersebut, niscaya mereka akan mengatakan bahwa Kurikulum 2004
dengan Kurikulum 2006 berbeda secara nyata, secara signifikan. Memang harus
diakui dalam beberapa hal ada kesamaan atau kemiripan antara keduanya.
Berikut ini saya rangkum perbedaan dan persamaan antara Kurikulum 2004 dan
Kurikulum 2006 (periksa tabel)
Tabel : Perbandingan Kurikulum 2004 dan 2006
ASPEK KURIKULUM 2004 KURIKULUM 2006
1. Landasan • Tap MPR/GBHN • UU No. 20/2003 –
Hukum Tahun 1999-2004 Sisdiknas
• UU No. 20/1999 – • PP No. 19/2005 – SPN
Pemerintah-an Daerah • Permendiknas No.
• UU Sisdiknas No 22/2006 – Standar Isi
2/1989 kemudian
diganti dengan UU No. • Permendiknas No.
20/2003 23/2006 – Standar
Kompetensi Lulusan
• PP No. 25 Tahun 2000
tentang pembagian
kewenangan
2. Implementasi / • Bukan dengan • Peraturan Mendiknas RI
Keputusan/ Peraturan No. 24/2006 tentang
Pelaksanaan Mendiknas RI Pelaksanaan Peraturan
• Keputusan Dirjen Menteri No. 22 tentang
Kurikulum Dikdasmen SI dan No. 23 tentang
No.399a/C.C2/Kep/DS/ SKL
2004 Tahun 2004.
• Keputusan Direktur
Dikme-num No.
766a/C4/MN/2003
Tahun 2003, dan No.
1247a/ C4/MN/2003
Tahun 2003.
3. 3. Ideologi • Liberalisme • Liberalisme
Pendidik- Pendidikan : terciptanya Pendidikan : terciptanya
SDM yang cerdas, SDM yang cerdas,
an yang Dianut kompeten, profesional kompeten, profesional
dan kompetitif dan kompetitif
4. Sifat (1) • Cenderung Sentralisme • Cenderung
Pendidikan : Kurikulum Desentralisme
disusun oleh Tim Pusat Pendidikan : Kerangka
secara rinci; Dasar Kurikulum
Daerah/Sekolah hanya disusun oleh Tim Pusat;
melaksanakan Daerah dan Sekolah
dapat mengembangkan
lebih lanjut.
5. Sifat (2) • Kurikulum disusun rinci • Kurikulum merupakan
oleh Tim Pusat (Ditjen kerangka dasar oleh
Dikmenum/ Dikmenjur Tim BSNP
dan Puskur)
6. Pendekatan • Berbasis Kompetensi • Berbasis Kompetensi
• Terdiri atas : SK, KD, • Hanya terdiri atas : SK
MP dan Indikator dan KD. Komponen lain
Pencapaian dikembangkan oleh
guru
7. Struktur • Berubahan relatif • Penambahan mata
banyak dibandingkan pelajaran untuk Mulok
kurikulum sebelumnya dan Pengem-bangan diri
(1994 suplemen 1999) untuk semua jenjang
• Ada perubahan nama sekolah
mata pelajaran • Ada pengurangan mata
pelajaran (Misal TIK di
• Ada penambahan mata SD)
pelajaran (TIK) atau • Ada perubahan nama
penggabungan mata mata pelajaran
pelajaran (KN dan PS di • KN dan IPS di SD
SD) dipisah lagi
• Ada perubahan jumlah
jam pelajaran setiap
mata pelajaran
8. Beban Belajar • Jumlah Jam/minggu : • Jumlah Jam/minggu :
• SD/MI = 26-32/minggu • SD/MI 1-3 = 27/minggu
• SMP/MTs = 32/minggu • SD/MI 4-6 = 32/minggu
• SMA/SMK = • SMP/MTs = 32/minggu
38-39/minggu • SMA/MA=
• Lama belajar per 1 JP: 38-39/minggu
• SD = 35 menit • Lama belajar per 1 JP:
• SMP = 40 menit • SD/MI = 35 menit
• SMP/MTs = 40 menit
• SMA/MA = 45 menit
4. • SMA/MA = 45 menit
9. Pengembangan • Hanya sekolah yang • Semua sekolah /satuan
mampu dan memenuhi pendidikan wajib
Kurikulum lebih syarat dapat membuat KTSP.
mengembangkan KTSP. • Silabus merupakan
lanjut bagian tidak terpisahkan
• Guru membuat silabus dari KTSP
atas dasar Kurikulum
Nasional dan • Guru harus membuat
RP/Skenario Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Pembelajaran (RPP)
10. Prinsip 1. Keimanan, Budi Pekerti 1. Berpusat pada potensi,
Luhur, dan Nilai-nilai perkembangan,
Pengembangan Budaya kebutuhan, dan
2. Penguatan Integritas kepentingan peserta
Kurikulum Nasional didik dan
3. Keseimbangan Etika, lingkungannya
Logika, Estetika, dan 2. Beragam dan terpadu
Kinestetika 3. Tanggap terhadap
4. Kesamaan Memperoleh perkembangan ilmu
Kesempatan pengetahuan, teknologi,
5. Perkembangan dan seni
Pengetahuan dan 4. Relevan dengan
Teknologi Informasi kebutuhan kehidupan
6. Pengembangan 5. Menyeluruh dan
Kecakapan Hidup berkesinam-bungan
7. Belajar Sepanjang 6. Belajar sepanjang
Hayat hayat
8. Berpusat pada Anak
7. Seimbang antara
9. Pendekatan Menyeluruh kepentingan nasional
dan Kemitraan dan kepentingan daerah
ntara
11. Prinsip Tidak terdapat prinsip 1. Didasarkan pada
pelaksanaan kurikulum potensi, perkembangan
Pelaksanaan dan kondisi peserta
didik untuk menguasai
Kurikulum kompetensi yang
berguna bagi dirinya.
1. Menegakkan lima pilar
belajar:
1. belajar untuk beriman
dan bertakwa kepada
Tuhan YME,
2. belajar untuk
memahami dan
menghayati,
5. 3. belajar untuk mampu
melaksanakan dan
berbuat secara efektif,
4. belajar untuk hidup
bersama dan berguna
bagi orang lain,
5. belajar untuk
membangun dan
menemukan jati diri,
melalui proses
pembela-jaran yang
efektif, aktif, kreatif &
menyenangkan.
3. Memungkinkan peserta
didik mendapat pelayanan
perbaik-an, pengayaan, dan/
atau percepatan sesuai
dengan potensi, tahap
perkembangan, dan
kondisinya dengan
memperhatikan keterpaduan
pengembangan pribadi
peserta didik yang
berdimensi ke-Tuhanan,
keindividuan, kesosialan,
dan moral.
1. Dilaksanakan dalam
suasana hubungan
peserta didik dan
pendidik yang saling
meneri-ma dan
menghargai, akrab,
terbuka, dan hangat,
dengan prinsip tut wuri
handayani, ing madia
mangun karsa, ing
ngarsa sung tulada
5. Menggunakan pendekatan
multistrategi dan
multimedia, sumber belajar
dan teknologi yang
memadai, dan meman-
faatkan lingkungan sekitar
sebagai sumber belajar.
6. Mendayagunakan kondisi
alam, sosial dan budaya
serta kekayaan daerah untuk
keberhasilan pendidikan
dengan muatan seluruh
bahan kajian secara
6. optimal.
7. Diselenggarakan dalam
kese-imbangan, keterkaitan,
dan kesinambungan yang
cocok dan memadai
antarkelas dan jenis serta
jenjang pendidikan.
12. 1. Bahasa Pengantar Tidak terdapat pedoman
Pedoman 2. Intrakurikuler pelaksanaan kurikulum seperti
3. Ekstrakurikuler pada Kurikulum 2004.
Pelaksanaan 4. Remedial, pengayaan,
akselerasi
Kurikulum 5. Bimbingan &
Konseling
6. Nilai-nilai Pancasila
7. Budi Pekerti
8. Tenaga Kependidikan
9. Sumber dan Sarana
Belajar
10. Tahap Pelaksanaan
11. Pengembangan Silabus
12. Pengelolaan
Kurikulum
Untuk sementara baru 12 aspek yang saya temukan, dimana hanya 2 (dua) hal saja
yang sama, yakni landasan ideologis dan pendekatan yang digunakan. Seme 10 aspek
lainnya berbeda sangat nyata, meskipun ada kemiripan pada butir-butir tertentu.