SlideShare a Scribd company logo
E. Model Kurikulum
       Terdapat pelbagai model kurikulum yang dibincangkan oleh Raplh Tyler
(1949), Hilda Taba(1966) , Stenhouse (1975) dan Stake (1976)
.
       A) Model Perkembangan Tyler
   Penekanan padapem bentukan objektif tingkah laku sebagai tujuan sebenarnya
   pendidikanbukanlah untuk guru melakukan sesuatu aktiviti tetapi untuk membawa
   perubahan signifikan dalam pola tingkah laku murid. Adalah penting untuk
   mengenalpasti bahawa sebarang pernyataan objektif sekolah adalah merupakan
   pernyataan perubahan yang berlaku dikalangan murid Adalah sistematik dan
   memberi panduan yang kukuh untuk menentukan objektif tingkah
   laku dan menyediakan hasilan yang jelas supaya kandungankurikulum dan kaedah
   penyampaian dapat disusun dan hasilannya boleh dinilai.

     B) Model Perkembangan Taba
         Kurikulum sebagai rancangan untuk bertindak Pendekatan bawah keatas
(bottoms-up) terhadapkurikulum di mana guru memainkan
peranan utama. Peraturan tertentu untuk membinakurikulum dan guru harus
membantu dalamproses perkembangannya ada 7 langkah dalam
perkembangankurikulum adalah :
1) mendiagnosis keperluan
2) pembentukanobjektif
3) pemilihan kandungan
4) pengurusan kandungan
5) pemilihan pengalaman pembelajaran
6) pengelolaan aktiviti pembelajaran
7) penilaian

        C) Model Perkembangan Stenhouse
           Kurikulum sebagai satu proses Kurikulum bukan berbentuk fizikal tetapi
berkaitan dengan interaksi guru, murid dan ilmu.
Kurikulum adalah perkara sebenar yang berlaku dalam bilik darjah dan dilakukan
oleh seseorang untuk membuat persediaan dan penilaian. Proses yang aktif dan
dihubungkaitkan dengan set penaakulan praktikal Aristotle Cubaan penyampaian
prinsip-prinsip dan ciri-ciri pendidikan dalam satu bentuk terbuka untuk penilitian
kritis dan boleh diterjemahkan kebentuk prakital Perlu penyediaan asas untuk
merancang sesuatu kursus , mengkaji secara emperikal dan mempertimbangkan
alasan secara praktikal. Ia harus menawarkan :
a) Perancangan
- prinsip pemilihan kandungan - apa yang perlu diajar dan dipelajari
- prinsip perkembangan startegi pengajaran - bagaimana ia dipelajari dan diajar
- prinsip membuat keputusan tentang urutan
- panduan untuk guru bagi kesesuaian untuk melaksanakankurikulum dalam perbagai
konteks
- maklumat tentang kepelbagaian kesan dalam konteks yang berbeda.


F. Kurikulum 2004 (KBK) & Kurikulum 2006 (KTSP) Memang Berbeda
Secara Signifikan.

     Banyak kalangan, termasuk aparat Depdiknas dan Dinas Pendidikan Kabupaten/
Kota membuat statement bahwa Kurikulum 2004 (atau KBK) tidak terlalu jauh
berbeda dengan Kurikulum 2006 yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) dan baru ditetapkan pemberlakuannya oleh Mendiknas melalui
Peraturan Mendiknas No. 24 Tahun 2006 tanggal 2 Juni 2006. Saya tidak tahu,
apakah penyataan mereka itu dimaksudkan untuk “menghibur guru” agar tidak resah
menghadapi perubahan kurikulum ini. Mengingat Kurikulum 2004 ini masih dalam
taraf ujicoba yang lebih luas sejak tahun pembelajaran 2004/2005 dan belum semua
sekolah sudah menerapkan secara utuh Kurikulum 2004. Namun apa daya, kini sudah
dimunculkan kurikulum baru, Kurikulum 2006. Sehingga muncullah statement yang
“menghibur” tersebut.

Hal ini adalah ironis, karena menunjukkan pemahaman yang sangat dangkal mereka
terhadap Kurikulum 2006 tersebut. Saya menduga mereka hanya “mengulang-ulang”
pernyataan dari BSNP, aparat Pusat Kurikulum, Pejabat Depdiknas yang bermaksud
meredam agar Kurikulum 2006 tidak mendapat tentangan dari ujung tombak
pendidikan : guru dan sekolah, atau gejolak yang meresahkan masyarakat dan dunia
pendidikan. Jika saja mereka sudah melakukan pembandingan secara mendalam
kedua kurikulum tersebut, niscaya mereka akan mengatakan bahwa Kurikulum 2004
dengan Kurikulum 2006 berbeda secara nyata, secara signifikan. Memang harus
diakui dalam beberapa hal ada kesamaan atau kemiripan antara keduanya.

Berikut ini saya rangkum perbedaan dan persamaan antara Kurikulum 2004 dan
Kurikulum 2006 (periksa tabel)

              Tabel : Perbandingan Kurikulum 2004 dan 2006
     ASPEK                 KURIKULUM 2004                  KURIKULUM 2006

1. Landasan            •    Tap MPR/GBHN               •    UU No. 20/2003 –
Hukum                       Tahun 1999-2004                 Sisdiknas
                       •    UU No. 20/1999 –           •    PP No. 19/2005 – SPN
                            Pemerintah-an Daerah       •    Permendiknas No.
                       •    UU Sisdiknas No                 22/2006 – Standar Isi
                            2/1989 kemudian
                            diganti dengan UU No.      •    Permendiknas No.
                            20/2003                         23/2006 – Standar
                                                            Kompetensi Lulusan
                       •    PP No. 25 Tahun 2000
                            tentang pembagian
                            kewenangan

2. Implementasi /      •    Bukan dengan               •    Peraturan Mendiknas RI
                            Keputusan/ Peraturan            No. 24/2006 tentang
Pelaksanaan                 Mendiknas RI                    Pelaksanaan Peraturan
                       •    Keputusan Dirjen                Menteri No. 22 tentang
Kurikulum                   Dikdasmen                       SI dan No. 23 tentang
                            No.399a/C.C2/Kep/DS/            SKL
                            2004 Tahun 2004.

                       •    Keputusan Direktur
                            Dikme-num No.
                            766a/C4/MN/2003
                            Tahun 2003, dan No.
                            1247a/ C4/MN/2003
                            Tahun 2003.
3. Ideologi        •   Liberalisme                •   Liberalisme
Pendidik-              Pendidikan : terciptanya       Pendidikan : terciptanya
                       SDM yang cerdas,               SDM yang cerdas,
an yang Dianut         kompeten, profesional          kompeten, profesional
                       dan kompetitif                 dan kompetitif

4. Sifat (1)       •   Cenderung Sentralisme      •   Cenderung
                       Pendidikan : Kurikulum         Desentralisme
                       disusun oleh Tim Pusat         Pendidikan : Kerangka
                       secara rinci;                  Dasar Kurikulum
                       Daerah/Sekolah hanya           disusun oleh Tim Pusat;
                       melaksanakan                   Daerah dan Sekolah
                                                      dapat mengembangkan
                                                      lebih lanjut.

5. Sifat (2)       •   Kurikulum disusun rinci    •   Kurikulum merupakan
                       oleh Tim Pusat (Ditjen         kerangka dasar oleh
                       Dikmenum/ Dikmenjur            Tim BSNP
                       dan Puskur)

6. Pendekatan      •   Berbasis Kompetensi        •   Berbasis Kompetensi

                   •   Terdiri atas : SK, KD,     •   Hanya terdiri atas : SK
                       MP dan Indikator               dan KD. Komponen lain
                       Pencapaian                     dikembangkan oleh
                                                      guru

7. Struktur        •   Berubahan relatif          •   Penambahan mata
                       banyak dibandingkan            pelajaran untuk Mulok
                       kurikulum sebelumnya           dan Pengem-bangan diri
                       (1994 suplemen 1999)           untuk semua jenjang
                   •   Ada perubahan nama             sekolah
                       mata pelajaran             •   Ada pengurangan mata
                                                      pelajaran (Misal TIK di
                   •   Ada penambahan mata            SD)
                       pelajaran (TIK) atau       •   Ada perubahan nama
                       penggabungan mata              mata pelajaran
                       pelajaran (KN dan PS di    •   KN dan IPS di SD
                       SD)                            dipisah lagi

                                                  •   Ada perubahan jumlah
                                                      jam pelajaran setiap
                                                      mata pelajaran

8. Beban Belajar   •   Jumlah Jam/minggu :        •   Jumlah Jam/minggu :
                   •   SD/MI = 26-32/minggu       •   SD/MI 1-3 = 27/minggu
                   •   SMP/MTs = 32/minggu        •   SD/MI 4-6 = 32/minggu
                   •   SMA/SMK =                  •   SMP/MTs = 32/minggu
                       38-39/minggu               •   SMA/MA=
                   •   Lama belajar per 1 JP:         38-39/minggu
                   •   SD = 35 menit              •   Lama belajar per 1 JP:
                   •   SMP = 40 menit             •   SD/MI = 35 menit
                                                  •   SMP/MTs = 40 menit
                   •   SMA/MA = 45 menit
•     SMA/MA = 45 menit

9. Pengembangan         •   Hanya sekolah yang      •     Semua sekolah /satuan
                            mampu dan memenuhi            pendidikan wajib
Kurikulum lebih             syarat dapat                  membuat KTSP.
                            mengembangkan KTSP.     •     Silabus merupakan
lanjut                                                    bagian tidak terpisahkan
                        •   Guru membuat silabus          dari KTSP
                            atas dasar Kurikulum
                            Nasional dan            •     Guru harus membuat
                            RP/Skenario                   Rencana Pelaksanaan
                            Pembelajaran                  Pembelajaran (RPP)

10. Prinsip             1. Keimanan, Budi Pekerti   1. Berpusat pada potensi,
                           Luhur, dan Nilai-nilai      perkembangan,
Pengembangan               Budaya                      kebutuhan, dan
                        2. Penguatan Integritas        kepentingan peserta
Kurikulum                  Nasional                    didik dan
                        3. Keseimbangan Etika,         lingkungannya
                           Logika, Estetika, dan    2. Beragam dan terpadu
                           Kinestetika              3. Tanggap terhadap
                        4. Kesamaan Memperoleh         perkembangan ilmu
                           Kesempatan                  pengetahuan, teknologi,
                        5. Perkembangan                dan seni
                           Pengetahuan dan          4. Relevan dengan
                           Teknologi Informasi         kebutuhan kehidupan
                        6. Pengembangan             5. Menyeluruh dan
                           Kecakapan Hidup             berkesinam-bungan
                        7. Belajar Sepanjang        6. Belajar sepanjang
                           Hayat                       hayat
                        8. Berpusat pada Anak
                                                    7. Seimbang antara
                        9. Pendekatan Menyeluruh       kepentingan nasional
                           dan Kemitraan               dan kepentingan daerah

ntara
         11. Prinsip   Tidak terdapat prinsip           1. Didasarkan pada
                       pelaksanaan kurikulum               potensi, perkembangan
         Pelaksanaan                                       dan kondisi peserta
                                                           didik untuk menguasai
         Kurikulum                                         kompetensi yang
                                                           berguna bagi dirinya.

                                                        1. Menegakkan lima pilar
                                                           belajar:

                                                        1. belajar untuk beriman
                                                           dan bertakwa kepada
                                                           Tuhan YME,
                                                        2. belajar untuk
                                                           memahami dan
                                                           menghayati,
3. belajar untuk mampu
      melaksanakan dan
      berbuat secara efektif,
   4. belajar untuk hidup
      bersama dan berguna
      bagi orang lain,
   5. belajar untuk
      membangun dan
      menemukan jati diri,
      melalui proses
      pembela-jaran yang
      efektif, aktif, kreatif &
      menyenangkan.

3. Memungkinkan peserta
   didik mendapat pelayanan
   perbaik-an, pengayaan, dan/
   atau percepatan sesuai
   dengan potensi, tahap
   perkembangan, dan
   kondisinya dengan
   memperhatikan keterpaduan
   pengembangan pribadi
   peserta didik yang
   berdimensi ke-Tuhanan,
   keindividuan, kesosialan,
   dan moral.

   1. Dilaksanakan dalam
      suasana hubungan
      peserta didik dan
      pendidik yang saling
      meneri-ma dan
      menghargai, akrab,
      terbuka, dan hangat,
      dengan prinsip tut wuri
      handayani, ing madia
      mangun karsa, ing
      ngarsa sung tulada

5. Menggunakan pendekatan
   multistrategi dan
   multimedia, sumber belajar
   dan teknologi yang
   memadai, dan meman-
   faatkan lingkungan sekitar
   sebagai sumber belajar.

6. Mendayagunakan kondisi
   alam, sosial dan budaya
   serta kekayaan daerah untuk
   keberhasilan pendidikan
   dengan muatan seluruh
   bahan kajian secara
optimal.

                                                     7. Diselenggarakan dalam
                                                        kese-imbangan, keterkaitan,
                                                        dan kesinambungan yang
                                                        cocok dan memadai
                                                        antarkelas dan jenis serta
                                                        jenjang pendidikan.

       12.               1.  Bahasa Pengantar        Tidak terdapat pedoman
       Pedoman           2.  Intrakurikuler          pelaksanaan kurikulum seperti
                         3.  Ekstrakurikuler         pada Kurikulum 2004.
       Pelaksanaan       4.  Remedial, pengayaan,
                             akselerasi
       Kurikulum         5. Bimbingan &
                             Konseling
                         6. Nilai-nilai Pancasila
                         7. Budi Pekerti
                         8. Tenaga Kependidikan
                         9. Sumber dan Sarana
                             Belajar
                         10. Tahap Pelaksanaan
                         11. Pengembangan Silabus

                         12. Pengelolaan
                             Kurikulum

Untuk sementara baru 12 aspek yang saya temukan, dimana hanya 2 (dua) hal saja
yang sama, yakni landasan ideologis dan pendekatan yang digunakan. Seme 10 aspek
lainnya berbeda sangat nyata, meskipun ada kemiripan pada butir-butir tertentu.

More Related Content

Similar to Kurikulum 1

PENGANTAR KURIKULUM MERDEKA (1).pptx
PENGANTAR KURIKULUM MERDEKA (1).pptxPENGANTAR KURIKULUM MERDEKA (1).pptx
PENGANTAR KURIKULUM MERDEKA (1).pptx
LannyNovitaSafiraHes
 
1. pembelajaran sman 2 woja
1. pembelajaran sman 2 woja1. pembelajaran sman 2 woja
1. pembelajaran sman 2 wojaSuaidin -Dompu
 
Pengembangan Pembelajaran dan Penilaian
Pengembangan Pembelajaran dan PenilaianPengembangan Pembelajaran dan Penilaian
Pengembangan Pembelajaran dan PenilaianZaenal Khayat
 
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktsp
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktspPerbandingan kurikulum-2004-dengan-ktsp
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktspChi'onk Pemimpin
 
DOKUMEN KTSP.ppt
DOKUMEN KTSP.pptDOKUMEN KTSP.ppt
DOKUMEN KTSP.ppt
FerrySaputra19
 
PPT TELAAH KURIKULUM 1952 DAN KTSP
PPT TELAAH KURIKULUM 1952 DAN KTSPPPT TELAAH KURIKULUM 1952 DAN KTSP
PPT TELAAH KURIKULUM 1952 DAN KTSP
Lutviani Nurdiana
 
Penilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guruPenilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guruHenis Pemalang
 
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktsp
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktspPerbandingan kurikulum-2004-dengan-ktsp
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktsp
Idang Hendrawan
 
Penilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guruPenilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guru
Adjat Soedra
 
2-2-e-baru2.ppt
2-2-e-baru2.ppt2-2-e-baru2.ppt
2-2-e-baru2.ppt
AchmadHidayaht
 
penyusunan ktsp ( jilbab anak )
penyusunan ktsp ( jilbab anak )penyusunan ktsp ( jilbab anak )
penyusunan ktsp ( jilbab anak )
alisadeli
 
Kerangka dasar kurikulum 2013
Kerangka dasar kurikulum 2013Kerangka dasar kurikulum 2013
Kerangka dasar kurikulum 2013Ifik Firdaus
 
07. struktur dan isi kurikulum 2013
07. struktur  dan isi  kurikulum 201307. struktur  dan isi  kurikulum 2013
07. struktur dan isi kurikulum 2013
Jati Mulyahadi
 
2. STRUKTUR KURIKULUM MERDEKaaaaA (1).pptx
2. STRUKTUR KURIKULUM MERDEKaaaaA (1).pptx2. STRUKTUR KURIKULUM MERDEKaaaaA (1).pptx
2. STRUKTUR KURIKULUM MERDEKaaaaA (1).pptx
HendriPasaribu1
 
PK-GURU
PK-GURUPK-GURU
Mengapa Kurikulum Perlu Berubah - Mokhamad Rakhmat Afandhi.pptx
Mengapa Kurikulum Perlu Berubah - Mokhamad Rakhmat Afandhi.pptxMengapa Kurikulum Perlu Berubah - Mokhamad Rakhmat Afandhi.pptx
Mengapa Kurikulum Perlu Berubah - Mokhamad Rakhmat Afandhi.pptx
MokhamadRakhmatAfand
 
A konsep pengembangan kurikulum (oke) ya
A konsep pengembangan kurikulum (oke) yaA konsep pengembangan kurikulum (oke) ya
A konsep pengembangan kurikulum (oke) ya
Damar Nissa
 

Similar to Kurikulum 1 (20)

PENGANTAR KURIKULUM MERDEKA (1).pptx
PENGANTAR KURIKULUM MERDEKA (1).pptxPENGANTAR KURIKULUM MERDEKA (1).pptx
PENGANTAR KURIKULUM MERDEKA (1).pptx
 
1. pembelajaran sman 2 woja
1. pembelajaran sman 2 woja1. pembelajaran sman 2 woja
1. pembelajaran sman 2 woja
 
Pengembangan Pembelajaran dan Penilaian
Pengembangan Pembelajaran dan PenilaianPengembangan Pembelajaran dan Penilaian
Pengembangan Pembelajaran dan Penilaian
 
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktsp
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktspPerbandingan kurikulum-2004-dengan-ktsp
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktsp
 
DOKUMEN KTSP.ppt
DOKUMEN KTSP.pptDOKUMEN KTSP.ppt
DOKUMEN KTSP.ppt
 
Isu isu kurikulum
Isu  isu kurikulumIsu  isu kurikulum
Isu isu kurikulum
 
PPT TELAAH KURIKULUM 1952 DAN KTSP
PPT TELAAH KURIKULUM 1952 DAN KTSPPPT TELAAH KURIKULUM 1952 DAN KTSP
PPT TELAAH KURIKULUM 1952 DAN KTSP
 
Penilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guruPenilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guru
 
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktsp
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktspPerbandingan kurikulum-2004-dengan-ktsp
Perbandingan kurikulum-2004-dengan-ktsp
 
Penilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guruPenilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guru
 
Penilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guruPenilaian kinerja guru
Penilaian kinerja guru
 
IPA KELOMPOK 6.pptx
IPA KELOMPOK 6.pptxIPA KELOMPOK 6.pptx
IPA KELOMPOK 6.pptx
 
2-2-e-baru2.ppt
2-2-e-baru2.ppt2-2-e-baru2.ppt
2-2-e-baru2.ppt
 
penyusunan ktsp ( jilbab anak )
penyusunan ktsp ( jilbab anak )penyusunan ktsp ( jilbab anak )
penyusunan ktsp ( jilbab anak )
 
Kerangka dasar kurikulum 2013
Kerangka dasar kurikulum 2013Kerangka dasar kurikulum 2013
Kerangka dasar kurikulum 2013
 
07. struktur dan isi kurikulum 2013
07. struktur  dan isi  kurikulum 201307. struktur  dan isi  kurikulum 2013
07. struktur dan isi kurikulum 2013
 
2. STRUKTUR KURIKULUM MERDEKaaaaA (1).pptx
2. STRUKTUR KURIKULUM MERDEKaaaaA (1).pptx2. STRUKTUR KURIKULUM MERDEKaaaaA (1).pptx
2. STRUKTUR KURIKULUM MERDEKaaaaA (1).pptx
 
PK-GURU
PK-GURUPK-GURU
PK-GURU
 
Mengapa Kurikulum Perlu Berubah - Mokhamad Rakhmat Afandhi.pptx
Mengapa Kurikulum Perlu Berubah - Mokhamad Rakhmat Afandhi.pptxMengapa Kurikulum Perlu Berubah - Mokhamad Rakhmat Afandhi.pptx
Mengapa Kurikulum Perlu Berubah - Mokhamad Rakhmat Afandhi.pptx
 
A konsep pengembangan kurikulum (oke) ya
A konsep pengembangan kurikulum (oke) yaA konsep pengembangan kurikulum (oke) ya
A konsep pengembangan kurikulum (oke) ya
 

Recently uploaded

PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 

Recently uploaded (20)

PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 

Kurikulum 1

  • 1. E. Model Kurikulum Terdapat pelbagai model kurikulum yang dibincangkan oleh Raplh Tyler (1949), Hilda Taba(1966) , Stenhouse (1975) dan Stake (1976) . A) Model Perkembangan Tyler Penekanan padapem bentukan objektif tingkah laku sebagai tujuan sebenarnya pendidikanbukanlah untuk guru melakukan sesuatu aktiviti tetapi untuk membawa perubahan signifikan dalam pola tingkah laku murid. Adalah penting untuk mengenalpasti bahawa sebarang pernyataan objektif sekolah adalah merupakan pernyataan perubahan yang berlaku dikalangan murid Adalah sistematik dan memberi panduan yang kukuh untuk menentukan objektif tingkah laku dan menyediakan hasilan yang jelas supaya kandungankurikulum dan kaedah penyampaian dapat disusun dan hasilannya boleh dinilai. B) Model Perkembangan Taba Kurikulum sebagai rancangan untuk bertindak Pendekatan bawah keatas (bottoms-up) terhadapkurikulum di mana guru memainkan peranan utama. Peraturan tertentu untuk membinakurikulum dan guru harus membantu dalamproses perkembangannya ada 7 langkah dalam perkembangankurikulum adalah : 1) mendiagnosis keperluan 2) pembentukanobjektif 3) pemilihan kandungan 4) pengurusan kandungan 5) pemilihan pengalaman pembelajaran 6) pengelolaan aktiviti pembelajaran 7) penilaian C) Model Perkembangan Stenhouse Kurikulum sebagai satu proses Kurikulum bukan berbentuk fizikal tetapi berkaitan dengan interaksi guru, murid dan ilmu. Kurikulum adalah perkara sebenar yang berlaku dalam bilik darjah dan dilakukan oleh seseorang untuk membuat persediaan dan penilaian. Proses yang aktif dan dihubungkaitkan dengan set penaakulan praktikal Aristotle Cubaan penyampaian prinsip-prinsip dan ciri-ciri pendidikan dalam satu bentuk terbuka untuk penilitian kritis dan boleh diterjemahkan kebentuk prakital Perlu penyediaan asas untuk merancang sesuatu kursus , mengkaji secara emperikal dan mempertimbangkan alasan secara praktikal. Ia harus menawarkan : a) Perancangan - prinsip pemilihan kandungan - apa yang perlu diajar dan dipelajari - prinsip perkembangan startegi pengajaran - bagaimana ia dipelajari dan diajar - prinsip membuat keputusan tentang urutan - panduan untuk guru bagi kesesuaian untuk melaksanakankurikulum dalam perbagai konteks - maklumat tentang kepelbagaian kesan dalam konteks yang berbeda. F. Kurikulum 2004 (KBK) & Kurikulum 2006 (KTSP) Memang Berbeda Secara Signifikan. Banyak kalangan, termasuk aparat Depdiknas dan Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota membuat statement bahwa Kurikulum 2004 (atau KBK) tidak terlalu jauh berbeda dengan Kurikulum 2006 yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan baru ditetapkan pemberlakuannya oleh Mendiknas melalui
  • 2. Peraturan Mendiknas No. 24 Tahun 2006 tanggal 2 Juni 2006. Saya tidak tahu, apakah penyataan mereka itu dimaksudkan untuk “menghibur guru” agar tidak resah menghadapi perubahan kurikulum ini. Mengingat Kurikulum 2004 ini masih dalam taraf ujicoba yang lebih luas sejak tahun pembelajaran 2004/2005 dan belum semua sekolah sudah menerapkan secara utuh Kurikulum 2004. Namun apa daya, kini sudah dimunculkan kurikulum baru, Kurikulum 2006. Sehingga muncullah statement yang “menghibur” tersebut. Hal ini adalah ironis, karena menunjukkan pemahaman yang sangat dangkal mereka terhadap Kurikulum 2006 tersebut. Saya menduga mereka hanya “mengulang-ulang” pernyataan dari BSNP, aparat Pusat Kurikulum, Pejabat Depdiknas yang bermaksud meredam agar Kurikulum 2006 tidak mendapat tentangan dari ujung tombak pendidikan : guru dan sekolah, atau gejolak yang meresahkan masyarakat dan dunia pendidikan. Jika saja mereka sudah melakukan pembandingan secara mendalam kedua kurikulum tersebut, niscaya mereka akan mengatakan bahwa Kurikulum 2004 dengan Kurikulum 2006 berbeda secara nyata, secara signifikan. Memang harus diakui dalam beberapa hal ada kesamaan atau kemiripan antara keduanya. Berikut ini saya rangkum perbedaan dan persamaan antara Kurikulum 2004 dan Kurikulum 2006 (periksa tabel) Tabel : Perbandingan Kurikulum 2004 dan 2006 ASPEK KURIKULUM 2004 KURIKULUM 2006 1. Landasan • Tap MPR/GBHN • UU No. 20/2003 – Hukum Tahun 1999-2004 Sisdiknas • UU No. 20/1999 – • PP No. 19/2005 – SPN Pemerintah-an Daerah • Permendiknas No. • UU Sisdiknas No 22/2006 – Standar Isi 2/1989 kemudian diganti dengan UU No. • Permendiknas No. 20/2003 23/2006 – Standar Kompetensi Lulusan • PP No. 25 Tahun 2000 tentang pembagian kewenangan 2. Implementasi / • Bukan dengan • Peraturan Mendiknas RI Keputusan/ Peraturan No. 24/2006 tentang Pelaksanaan Mendiknas RI Pelaksanaan Peraturan • Keputusan Dirjen Menteri No. 22 tentang Kurikulum Dikdasmen SI dan No. 23 tentang No.399a/C.C2/Kep/DS/ SKL 2004 Tahun 2004. • Keputusan Direktur Dikme-num No. 766a/C4/MN/2003 Tahun 2003, dan No. 1247a/ C4/MN/2003 Tahun 2003.
  • 3. 3. Ideologi • Liberalisme • Liberalisme Pendidik- Pendidikan : terciptanya Pendidikan : terciptanya SDM yang cerdas, SDM yang cerdas, an yang Dianut kompeten, profesional kompeten, profesional dan kompetitif dan kompetitif 4. Sifat (1) • Cenderung Sentralisme • Cenderung Pendidikan : Kurikulum Desentralisme disusun oleh Tim Pusat Pendidikan : Kerangka secara rinci; Dasar Kurikulum Daerah/Sekolah hanya disusun oleh Tim Pusat; melaksanakan Daerah dan Sekolah dapat mengembangkan lebih lanjut. 5. Sifat (2) • Kurikulum disusun rinci • Kurikulum merupakan oleh Tim Pusat (Ditjen kerangka dasar oleh Dikmenum/ Dikmenjur Tim BSNP dan Puskur) 6. Pendekatan • Berbasis Kompetensi • Berbasis Kompetensi • Terdiri atas : SK, KD, • Hanya terdiri atas : SK MP dan Indikator dan KD. Komponen lain Pencapaian dikembangkan oleh guru 7. Struktur • Berubahan relatif • Penambahan mata banyak dibandingkan pelajaran untuk Mulok kurikulum sebelumnya dan Pengem-bangan diri (1994 suplemen 1999) untuk semua jenjang • Ada perubahan nama sekolah mata pelajaran • Ada pengurangan mata pelajaran (Misal TIK di • Ada penambahan mata SD) pelajaran (TIK) atau • Ada perubahan nama penggabungan mata mata pelajaran pelajaran (KN dan PS di • KN dan IPS di SD SD) dipisah lagi • Ada perubahan jumlah jam pelajaran setiap mata pelajaran 8. Beban Belajar • Jumlah Jam/minggu : • Jumlah Jam/minggu : • SD/MI = 26-32/minggu • SD/MI 1-3 = 27/minggu • SMP/MTs = 32/minggu • SD/MI 4-6 = 32/minggu • SMA/SMK = • SMP/MTs = 32/minggu 38-39/minggu • SMA/MA= • Lama belajar per 1 JP: 38-39/minggu • SD = 35 menit • Lama belajar per 1 JP: • SMP = 40 menit • SD/MI = 35 menit • SMP/MTs = 40 menit • SMA/MA = 45 menit
  • 4. SMA/MA = 45 menit 9. Pengembangan • Hanya sekolah yang • Semua sekolah /satuan mampu dan memenuhi pendidikan wajib Kurikulum lebih syarat dapat membuat KTSP. mengembangkan KTSP. • Silabus merupakan lanjut bagian tidak terpisahkan • Guru membuat silabus dari KTSP atas dasar Kurikulum Nasional dan • Guru harus membuat RP/Skenario Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran (RPP) 10. Prinsip 1. Keimanan, Budi Pekerti 1. Berpusat pada potensi, Luhur, dan Nilai-nilai perkembangan, Pengembangan Budaya kebutuhan, dan 2. Penguatan Integritas kepentingan peserta Kurikulum Nasional didik dan 3. Keseimbangan Etika, lingkungannya Logika, Estetika, dan 2. Beragam dan terpadu Kinestetika 3. Tanggap terhadap 4. Kesamaan Memperoleh perkembangan ilmu Kesempatan pengetahuan, teknologi, 5. Perkembangan dan seni Pengetahuan dan 4. Relevan dengan Teknologi Informasi kebutuhan kehidupan 6. Pengembangan 5. Menyeluruh dan Kecakapan Hidup berkesinam-bungan 7. Belajar Sepanjang 6. Belajar sepanjang Hayat hayat 8. Berpusat pada Anak 7. Seimbang antara 9. Pendekatan Menyeluruh kepentingan nasional dan Kemitraan dan kepentingan daerah ntara 11. Prinsip Tidak terdapat prinsip 1. Didasarkan pada pelaksanaan kurikulum potensi, perkembangan Pelaksanaan dan kondisi peserta didik untuk menguasai Kurikulum kompetensi yang berguna bagi dirinya. 1. Menegakkan lima pilar belajar: 1. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, 2. belajar untuk memahami dan menghayati,
  • 5. 3. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, 4. belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, 5. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembela-jaran yang efektif, aktif, kreatif & menyenangkan. 3. Memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan perbaik-an, pengayaan, dan/ atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisinya dengan memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral. 1. Dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling meneri-ma dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada 5. Menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan meman- faatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. 6. Mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara
  • 6. optimal. 7. Diselenggarakan dalam kese-imbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan. 12. 1. Bahasa Pengantar Tidak terdapat pedoman Pedoman 2. Intrakurikuler pelaksanaan kurikulum seperti 3. Ekstrakurikuler pada Kurikulum 2004. Pelaksanaan 4. Remedial, pengayaan, akselerasi Kurikulum 5. Bimbingan & Konseling 6. Nilai-nilai Pancasila 7. Budi Pekerti 8. Tenaga Kependidikan 9. Sumber dan Sarana Belajar 10. Tahap Pelaksanaan 11. Pengembangan Silabus 12. Pengelolaan Kurikulum Untuk sementara baru 12 aspek yang saya temukan, dimana hanya 2 (dua) hal saja yang sama, yakni landasan ideologis dan pendekatan yang digunakan. Seme 10 aspek lainnya berbeda sangat nyata, meskipun ada kemiripan pada butir-butir tertentu.