Hukum dan Kebijakan Pemerintah Terkait dengan Pengolahan Air Limbah By Anggi ...Anggi Nurbana Wahyudi
Dokumen tersebut membahas peraturan perundang-undangan terkait pengendalian pencemaran air dan pengelolaan air limbah industri di Indonesia dan Jawa Barat, termasuk baku mutu limbah cair, persyaratan izin pembuangan, dan perubahan yang dibawa oleh UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengelolaan lingkungan yang baik dalam aktivitas pembangunan dan industri untuk mencegah polusi dan kerusakan lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai kebijakan dan prosedur pengawasan yang perlu dilakukan pemerintah untuk memastikan industri mentaati peraturan lingkungan, seperti inspeksi rutin, pengawasan kualitas limbah cair dan emisi, serta himbauan untuk mengur
Pencegahan pencemaran air tanah akibat limbah rumah tanggaGilang Rupaka
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan pencemaran air tanah akibat limbah rumah tangga di Ubung, Bali. Air tanah di beberapa sumur terbuka tercemar bakteri koliform dan E. Coli dari limbah rumah tangga dan industri, sementara air sumur bor masih layak dikonsumsi. Upaya yang dianjurkan adalah penerapan teknologi tangki septik, tindakan administratif, dan edukasi masyarakat.
Hukum dan Kebijakan Pemerintah Terkait dengan Pengolahan Air Limbah By Anggi ...Anggi Nurbana Wahyudi
Dokumen tersebut membahas peraturan perundang-undangan terkait pengendalian pencemaran air dan pengelolaan air limbah industri di Indonesia dan Jawa Barat, termasuk baku mutu limbah cair, persyaratan izin pembuangan, dan perubahan yang dibawa oleh UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengelolaan lingkungan yang baik dalam aktivitas pembangunan dan industri untuk mencegah polusi dan kerusakan lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai kebijakan dan prosedur pengawasan yang perlu dilakukan pemerintah untuk memastikan industri mentaati peraturan lingkungan, seperti inspeksi rutin, pengawasan kualitas limbah cair dan emisi, serta himbauan untuk mengur
Pencegahan pencemaran air tanah akibat limbah rumah tanggaGilang Rupaka
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan pencemaran air tanah akibat limbah rumah tangga di Ubung, Bali. Air tanah di beberapa sumur terbuka tercemar bakteri koliform dan E. Coli dari limbah rumah tangga dan industri, sementara air sumur bor masih layak dikonsumsi. Upaya yang dianjurkan adalah penerapan teknologi tangki septik, tindakan administratif, dan edukasi masyarakat.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang standar kualitas limbah cair untuk berbagai industri dan kegiatan usaha. Disebutkan parameter-parameter yang diukur seperti BOD, COD, TSS, pH, logam berat dan volume limbah maksimum per ton produk. Standar ini dibuat untuk 51 jenis industri dan kegiatan usaha seperti ethanol, MSG, penyamakan kulit, kembang gula, mie, minuman ringan, peleburan tembaga dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan limbah industri, meliputi definisi limbah industri, jenis-jenisnya berdasarkan sumber, senyawa, dan wujud limbah, serta karakteristik dan dampaknya terhadap lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah merancang pengelolaan limbah industri mulai dari membentuk tim pengelola, menilai limbah, hingga menerapkan dan meninjau rencana pengelolanya.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode pengolahan limbah cair secara biologis, mulai dari pengolahan primer (pengendapan), sekunder (aktivasi lumpur), hingga tersier (pengolahan lanjutan) menggunakan berbagai teknologi seperti kolam aktivasi, filter biologis, dan aplikasi lahan basah. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa pengolahan limbah cair secara biologis bertujuan menghilangkan bahan organik terlar
Proses Aerobik & Anaerobik Serta Pemanfaatannya
Makalah Ini Di Tunjukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Dasar Satuan Proses
Dosen Pengampu
Bpk. Agus Riyadi, S.T., M.Sc.
Oleh:
Kelas:
TL.20.F3
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERITAS PELITA BANGSA
BEKASI
AEROBIK DAN ANAEROBIK
Pengolahan air limbah yang tepat adalah persyaratan penting untuk mencegah penyakit yang ditularkan melalui air dan menjaga lingkungan yang sehat bagi organisme. Proses pengolahan yang melibatkan mikroba atau organisme hidup disebut sebagai pengolahan air limbah biologis.
Ada dua jenis pengolahan air limbah biologis yaitu pengolahan air limbah aerobik dan pengolahan air limbah anaerob.
Pengolahan air limbah aerobik dilakukan oleh mikroorganisme aerob. Mikroorganisme aerob membutuhkan oksigen; karenanya, oksigen disuplai untuk tangki pengolahan air limbah aerobik.
Pengolahan air limbah anaerob dilakukan oleh mikroorganisme anaerob. Dengan demikian, proses pengolahan air limbah anaerob terjadi tanpa pasokan oksigen.
Perbedaan antara pengolahan air limbah aerob dan anaerob dalam pengolahan air limbah aerobik, tangki pengolahan terus-menerus dipasok dengan oksigen sementara, dalam pengolahan air limbah anaerob, oksigen gas dicegah masuk ke dalam sistem.
Proses Pengolahan secara Aerobik
yaitu proses pengolahan limbah yang memanfaatkan mikroorganisme aerobik, dengan menggunakan oksigen sebagai energi untuk metabolisme dari bakteri tersebut. Polutan-polutan organik tersebut diurai oleh bakteribakteri aerobik, menjadi karbon dioksida, air, dan energi serta sel baru. Proses aerobik ini umumnya digunakan untuk limbah dengan beban polutan organik yang tidak terlalu tinggi.
Tangki pengolahan air limbah aerobik secara konstan disuplai dengan oksigen. Ini dilakukan dengan mengedarkan udara melalui tangki. Untuk berfungsinya organisme aerob secara efektif, jumlah oksigen yang cukup harus ada dalam tangki aerob setiap saat. Oleh karena itu, aerasi dipertahankan dengan baik selama perawatan aerobik.
Gambar 01: Metode Lumpur Aktif
Dua jenis utama pengolahan air limbah aerobik:
Sistem kultur terpasang atau reaktor film tetap.
Sistem kultur suspensi.
Proses Pengolahan secara Anaerobik
Proses pengolahan limbah secara anaerobik adalah suatu metabolisme tanpa menggunakan oksigen yang dilakukan oleh bakteri anaerobik. Ciri khas dari proses secara anaerobik adalah terbentuknya gas metan (CH4). Metana adalah biogas. Oleh karena itu, proses pencernaan anaerob dapat digunakan untuk menghasilkan biogas yang dapat dimanfaatkan sebagai listrik. Di dalam proses anaerobik yang sangat berperan adalah aktifitas mikroorganisme anaerob.
Gambar 02: Pengolahan Air Limbah Anaerob
Proses pengolahan air limbah anaerob terjadi melalui empat langkah utama bernama hidrolisis, asidogenesis, asetogenesis, dan metanogenesis. Semua langkah ini diatur oleh mikroorganisme anaerob, terutama bakteri dan archaea.
Kelebihan proses anaerobik adalah :
Derajat stabilitas yang tinggi.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya air bagi kehidupan manusia dan lingkungan, sumber-sumber pencemaran air di Malaysia serta undang-undang dan perancangan yang digunakan untuk menjaga kualitas air. Dokumen tersebut juga membahas parameter-parameter untuk mengukur kualitas air.
Pencemaran limbah dapat merusak lingkungan hidup dan mengancam kesehatan manusia. Dokumen ini menjelaskan sumber pencemaran udara, air, dan tanah dari berbagai industri dan aktivitas domestik, serta akibatnya seperti penyakit dan kematian makhluk hidup. Kasus tragedi Minamata dan pencemaran sungai, tanah, dan laut di Indonesia dijadikan contoh. Perlunya kesadaran akan pentingnya melestarikan lingkungan hidup jug
Automatic Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) adalah sistem atau sarana yang berfungsi untuk mengolah air dari kualitaas air baku (influent) terkontaminasi untuk mendapatkan perawatan kualitas air yang diinginkan sesuai standar mutu atau siap untuk di konsumsi.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang standar kualitas limbah cair untuk berbagai industri dan kegiatan usaha. Disebutkan parameter-parameter yang diukur seperti BOD, COD, TSS, pH, logam berat dan volume limbah maksimum per ton produk. Standar ini dibuat untuk 51 jenis industri dan kegiatan usaha seperti ethanol, MSG, penyamakan kulit, kembang gula, mie, minuman ringan, peleburan tembaga dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengolahan limbah industri, meliputi definisi limbah industri, jenis-jenisnya berdasarkan sumber, senyawa, dan wujud limbah, serta karakteristik dan dampaknya terhadap lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah merancang pengelolaan limbah industri mulai dari membentuk tim pengelola, menilai limbah, hingga menerapkan dan meninjau rencana pengelolanya.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode pengolahan limbah cair secara biologis, mulai dari pengolahan primer (pengendapan), sekunder (aktivasi lumpur), hingga tersier (pengolahan lanjutan) menggunakan berbagai teknologi seperti kolam aktivasi, filter biologis, dan aplikasi lahan basah. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa pengolahan limbah cair secara biologis bertujuan menghilangkan bahan organik terlar
Proses Aerobik & Anaerobik Serta Pemanfaatannya
Makalah Ini Di Tunjukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Dasar Satuan Proses
Dosen Pengampu
Bpk. Agus Riyadi, S.T., M.Sc.
Oleh:
Kelas:
TL.20.F3
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERITAS PELITA BANGSA
BEKASI
AEROBIK DAN ANAEROBIK
Pengolahan air limbah yang tepat adalah persyaratan penting untuk mencegah penyakit yang ditularkan melalui air dan menjaga lingkungan yang sehat bagi organisme. Proses pengolahan yang melibatkan mikroba atau organisme hidup disebut sebagai pengolahan air limbah biologis.
Ada dua jenis pengolahan air limbah biologis yaitu pengolahan air limbah aerobik dan pengolahan air limbah anaerob.
Pengolahan air limbah aerobik dilakukan oleh mikroorganisme aerob. Mikroorganisme aerob membutuhkan oksigen; karenanya, oksigen disuplai untuk tangki pengolahan air limbah aerobik.
Pengolahan air limbah anaerob dilakukan oleh mikroorganisme anaerob. Dengan demikian, proses pengolahan air limbah anaerob terjadi tanpa pasokan oksigen.
Perbedaan antara pengolahan air limbah aerob dan anaerob dalam pengolahan air limbah aerobik, tangki pengolahan terus-menerus dipasok dengan oksigen sementara, dalam pengolahan air limbah anaerob, oksigen gas dicegah masuk ke dalam sistem.
Proses Pengolahan secara Aerobik
yaitu proses pengolahan limbah yang memanfaatkan mikroorganisme aerobik, dengan menggunakan oksigen sebagai energi untuk metabolisme dari bakteri tersebut. Polutan-polutan organik tersebut diurai oleh bakteribakteri aerobik, menjadi karbon dioksida, air, dan energi serta sel baru. Proses aerobik ini umumnya digunakan untuk limbah dengan beban polutan organik yang tidak terlalu tinggi.
Tangki pengolahan air limbah aerobik secara konstan disuplai dengan oksigen. Ini dilakukan dengan mengedarkan udara melalui tangki. Untuk berfungsinya organisme aerob secara efektif, jumlah oksigen yang cukup harus ada dalam tangki aerob setiap saat. Oleh karena itu, aerasi dipertahankan dengan baik selama perawatan aerobik.
Gambar 01: Metode Lumpur Aktif
Dua jenis utama pengolahan air limbah aerobik:
Sistem kultur terpasang atau reaktor film tetap.
Sistem kultur suspensi.
Proses Pengolahan secara Anaerobik
Proses pengolahan limbah secara anaerobik adalah suatu metabolisme tanpa menggunakan oksigen yang dilakukan oleh bakteri anaerobik. Ciri khas dari proses secara anaerobik adalah terbentuknya gas metan (CH4). Metana adalah biogas. Oleh karena itu, proses pencernaan anaerob dapat digunakan untuk menghasilkan biogas yang dapat dimanfaatkan sebagai listrik. Di dalam proses anaerobik yang sangat berperan adalah aktifitas mikroorganisme anaerob.
Gambar 02: Pengolahan Air Limbah Anaerob
Proses pengolahan air limbah anaerob terjadi melalui empat langkah utama bernama hidrolisis, asidogenesis, asetogenesis, dan metanogenesis. Semua langkah ini diatur oleh mikroorganisme anaerob, terutama bakteri dan archaea.
Kelebihan proses anaerobik adalah :
Derajat stabilitas yang tinggi.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya air bagi kehidupan manusia dan lingkungan, sumber-sumber pencemaran air di Malaysia serta undang-undang dan perancangan yang digunakan untuk menjaga kualitas air. Dokumen tersebut juga membahas parameter-parameter untuk mengukur kualitas air.
Pencemaran limbah dapat merusak lingkungan hidup dan mengancam kesehatan manusia. Dokumen ini menjelaskan sumber pencemaran udara, air, dan tanah dari berbagai industri dan aktivitas domestik, serta akibatnya seperti penyakit dan kematian makhluk hidup. Kasus tragedi Minamata dan pencemaran sungai, tanah, dan laut di Indonesia dijadikan contoh. Perlunya kesadaran akan pentingnya melestarikan lingkungan hidup jug
Automatic Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) adalah sistem atau sarana yang berfungsi untuk mengolah air dari kualitaas air baku (influent) terkontaminasi untuk mendapatkan perawatan kualitas air yang diinginkan sesuai standar mutu atau siap untuk di konsumsi.
4. Parameter
DAS
Kaitannya dengan kerentanan
DAS
Pembobot
Rata-rata
hujan
tahunan
Sumber air yang mengangkut
bahan pencemar kesungai
utama
2
Kemiringan
lereng
Berpengaruh terhadap proses
infiltrasi maupun limpasan
pada setiap kejadian hujan.
1
Penggunaan
lahan
Sebagai sumber bahan
pencemar yang masuk ke
sistem sungai
3
Faktor pembobot parameter DAS
6. No. Penggunaan lahan Harkat
1. Tubuh air 1
2. Semak 4
3. Kebun campuran 5
4. Lahan kering 6
5. Sawah 7
6. Pemukiman 8
Pengharkatan Penggunaan lahan untuk
analisis kerentanan DAS
IK = RwRr + TwTr +LwLr
IK = indek kerentanan
Rw = faktor pembobot hujan tahunan
Rr = harkat hujan tahuan
Tw = faktor pembobot kemiringan lereng
Tr = harkat kemiringan lereng
Lw = faktor pembobot penggunaan lahan
Lr = harkat penggunaan lahan
7. Klasifikasi kerentanan daerah tangkapan hujan terhadap pencemaran
No Nilai kerentanan Klas kerentanan
1 12 – 21 Rendah
2 22 – 34 Sedang
3 35 - 46 Tinggi
18. 1. Aspek Sosial :
• Pengetahuan yang rendah
• Kesadaran yang rendah
• Perasaan terganggu tanahnya digunakan
• Letak pabrik yang dekat dengan sungai
• Rutinitas Kegiatan industri
• Kecemburuan sosial sesama perusahaan
19. 2. Aspek Ekonomi
• Mahalnya pembuatan unit pengolahan air limbah
3. Aspek Teknologi
• Tanah pekarangan yang sempit
• Konstruksi yang harus kuat
• Debit air limbah fluktuatif
• Permukaan air tanah yang dangkal
• Tidak berada dalam areal industri
20. KONDISI YANG MENDUKUNGKONDISI YANG MENDUKUNG
DALAM PENERAPAN IPALDALAM PENERAPAN IPAL
Adanya kontrol dariAdanya kontrol dari
MasyarakatMasyarakat
Luas lahan yang tersisaLuas lahan yang tersisa
banyakbanyak
Adanya dorongan moril dariAdanya dorongan moril dari
formalformal dandan informal leaderinformal leader
Adanya UU tentangAdanya UU tentang
Pengelolaan LingkunganPengelolaan Lingkungan
HidupHidup
21. Beberapa Hal yang Perlu DiperhatikanBeberapa Hal yang Perlu Diperhatikan
Dalam Penerapan IPALDalam Penerapan IPAL
Perlu pendekatan partisipatifPerlu pendekatan partisipatif
Jangan ada kesan pembangunan IPALJangan ada kesan pembangunan IPAL
adalahadalah proyekproyek
Perlu dipikirkan teknologi yang murah danPerlu dipikirkan teknologi yang murah dan
kuatkuat
Untuk membuat IPAL, budayakanUntuk membuat IPAL, budayakan
menabung atau arisan diantaramenabung atau arisan diantara
perusahaanperusahaan
22. 2 Syarat Penentuan IPAL yang Baik2 Syarat Penentuan IPAL yang Baik
Kuntitas Air LimbahKuntitas Air Limbah
Kualitas Air LimbahKualitas Air Limbah
24. Apa itu Stream & EffluentApa itu Stream & Effluent
Standard ?Standard ?
Effluent Standard : adalah Standard (Baku Mutu)Effluent Standard : adalah Standard (Baku Mutu)
yang ditetapkan pada limbah yang telah diolahyang ditetapkan pada limbah yang telah diolah
dari unit-unit IPAL atau keseluruan unit-unitdari unit-unit IPAL atau keseluruan unit-unit
IPAL.IPAL.
Stream Standard : adalah Standard (Baku Mutu)Stream Standard : adalah Standard (Baku Mutu)
yang ditetapkan pada badan air sesuai denganyang ditetapkan pada badan air sesuai dengan
peruntukannyaperuntukannya
25. Untuk Apa Stream &Untuk Apa Stream &
Effluent Standard ?Effluent Standard ?
Badan AirBadan AirStream StandardStream Standard
MeningkatkanMeningkatkan
Kualitas AirKualitas Air Effluent Standard
Industri PenghasilIndustri Penghasil
Limbah CairLimbah Cair
26. Bagaimana Fase Pencemaran Air ?Bagaimana Fase Pencemaran Air ?
100 %
80 %
60 %
40 %
20 %
0 %
Phase ofPhase of
DegradationDegradation
Phase of ActivePhase of Active
DecompositionDecomposition
Phase ofPhase of
RecoveryRecovery
Phase ofPhase of
CleanerCleaner
WaterWater
Ikan (-)
Cacing (+)
Jamur (+)
Protozoa (+)
Bakteri (+)
Protozoa (- / +)
Jamur ( - / + ) Protozoa (+)
Fungi <
Algae >>
MH Aquatik >>
Keadaan
Pulih Kembali
Ikan >>
Waktu (t)
27. Baku Mutu (Standard)Baku Mutu (Standard)
• Effluent Standard :Effluent Standard :
Kep.Men LH No. 51/MENLH/10/1995 Tentang Baku Mutu Limbah
Cair Bagi Kegiatan Industri. (Ada 21 jenis Industri)
• Stream Standard :Stream Standard :
PP No. 82 Th. 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air
28. MengapaMengapa StandardStandard Bisa Berbeda ?Bisa Berbeda ?
Peruntukannya
Prioritas
Pembangunan
Filosofi
Masyarakat
Karakteristik
Limbah
Politis
Karena :Karena :
29. Bagaimana Cara MemenuhiBagaimana Cara Memenuhi
Stream & Effluent StandardStream & Effluent Standard ??
Effluent Standard :Effluent Standard :
SDM yangSDM yang QualifiedQualified
IPAL yang baikIPAL yang baik
Stream Standard :Stream Standard :
Limbah harus diolahLimbah harus diolah
Law EnforcementLaw Enforcement
30. USAHA YANG DAPAT DILAKUKANUSAHA YANG DAPAT DILAKUKAN
MANUSIA UNTUK MENCEGAHMANUSIA UNTUK MENCEGAH
PENCEMARAN LINGKUNGANPENCEMARAN LINGKUNGAN
Pengolahan / pemrosesan limbah industriPengolahan / pemrosesan limbah industri
maupun rumah tangga sebelum dibuangmaupun rumah tangga sebelum dibuang
ke lingkungan.ke lingkungan.
Lokalisasi daerah industri, jauh dariLokalisasi daerah industri, jauh dari
pemukiman penduduk.pemukiman penduduk.
Memperluas reboisasi / penghijauan.Memperluas reboisasi / penghijauan.
Memberikan penyuluhan padaMemberikan penyuluhan pada
masyarakat dan memberikan tindakanmasyarakat dan memberikan tindakan
tegas bagi para pelaku perusaktegas bagi para pelaku perusak
lingkungan, supaya jera.lingkungan, supaya jera.
31. PENANGANAN LIMBAHPENANGANAN LIMBAH
ORGANIK DAN ANORGANIK.ORGANIK DAN ANORGANIK.
Pemanfaatan untuk makanan ternak.Pemanfaatan untuk makanan ternak.
Untuk membuat pupuk kompos.Untuk membuat pupuk kompos.
Pemanfaatan untuk biogas.Pemanfaatan untuk biogas.
Daur ulang (plastik, kertas, logam dll)Daur ulang (plastik, kertas, logam dll)
32. Beberapa Contoh IPALBeberapa Contoh IPAL
Secara SkematikSecara Skematik
1. Industri “Pulp”1. Industri “Pulp”
Bak AerasiBak Aerasi
AirAir
KotorKotor
AirAir
OlahanOlahan
AeratorAerator
KlarifierKlarifier
Bak PengendapBak Pengendap
Penampung Lumpur KeringPenampung Lumpur Kering
PompaPompa
Filter AidFilter Aid Filter VacumFilter Vacum
PemekatPemekat
LumpurLumpur
Tangki FlokulasiTangki Flokulasi
33. 2. Industri Kertas2. Industri Kertas
OlahanOlahan
AirAir
AirAir
KotorKotor
Tangki Udara Jenuh
Tangki
Koagulasi
Pompa
Udara
34. Effluent StandardEffluent Standard yang Berbeda pada Industriyang Berbeda pada Industri
No. Jenis Industri Kadar maksimum BOD
(mg/l)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Soda Kostik
Pelapisan Logam
Penyamakan Kulit
Minyak sawit
Pulp dan Kertas
Karet
Gula
Tapioka
Tekstil
Urea
Ethanol
Mono Sodium Glutamate (MSG)
Kayu Lapis
Susu atau Makanan dari Susu
Minuman Ringan
Sabun, Deterjen & Produk Minyak
Nabati
Bir
Baterai Kering
Industri Cat
Farmasi
Pestisida
-
-
150
250
150 dan 125
150
100
200
85
100
150
100
100
40
100
125
75
-
100
150
70
Sumber : Kep.Men LH No.51/MENLH/10/1995
35. UPAYA PENGENDALIAN
A. SECARA TEKNIS
1. LIMBAH INDUSTRI
- PENGOLAHAN AIR LIMBAH SESUAI KETENTUAN TEKNIS
IPAL (INSTALASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH)
- MINIMISASI AIR LIMBAH : PENGHEMATAN AIR, RECYCLE
- CLEANER PRODUCTION.
2. LIMBAH DOMESTIK
- SETIAP RUMAH TANGGA DIWAJIBKAN MEMBUAT SEPTIC TANK
- PEMBUATAN MCK UMUM UNTUK DAERAH KUMUH
- PEMBUATAN IPAL DOMESTIK
- MINIMISASI POLUTAN DOMESTIK, SEPERTI MINIMISASI
PENGGUNAAN AIR UNTUK MENCUCI, PENGURANGAN PENGGUNAAN
PUPUK, PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI KOMPOS
36. UPAYA PENGENDALIAN
3. LIMBAH PERTANIAN
- PENERANGAN KEPADA PETANI CARA PENGGUNAAN PUPUK DAN
PENYIMPANAN PUPUK YANG BAIK DAN BENAR
- PENERANGAN KEPADA PETANI TENTANG CARA MENGGUNAKAN
PESTISIDA YANG BENAR
- MENGONTROL PEMAKAIAN PESTISIDA
- MEREDUKSI PENGGUNAAN PESTISIDA
- PENGGUNAAN AIR IRIGASI SECUKUPNYA.
4. LIMBAH PERTAMBANGAN
- PEMBUATAN IPAL
- MENGURANGI SUSPENSI DENGAN PEMBUATAN SALURAN
PENGENDAP SEDIMEN
- PENETRALAN AIR LIMBAH YANG ASAM DAN MENGANDUNG
LOGAM, SEHINGGA LOGAM DAPAT DIENDAPKAN
37. 5. EROSI
- MENGURANGI DAN MENGAWASI PENEBANGAN HUTAN SECARA
LIAR
- PEMBUATAN TERASERING PADA LAHAN YANG MIRING
- MEMPERTAHANKAN DAERAH PENYANGGA UNTUK MELINDUNGI
SUNGAI
UPAYA PENGENDALIAN
6. LIMBAH PETERNAKAN
- MENGUMPULKAN KOTORAN HEWAN YANG DIMANFAATKAN
UNTUK PUPUK KANDANG ATAU DIPROSES MENJADI GAS YANG
BERMANFAAT
38. UPAYA PENGENDALIAN
B. SECARA KELEMBAGAAN
- MENINGKATKAN KOORDINASI DENGAN LEMBAGA PEMERINTAH
TERKAIT TERMASUK DENGAN KAB/ KOTA YANG MEMPUNYAI
KEWENANGAN LANGSUNG DALAM MEMBINA INDUSTRIAWAN
- MELAKUKAN PEMBINAAN UNTUK MENINGKATKAN KETAATAN
PENANGGUNGJAWAB USAHA DAN ATAU KEGIATAN DALAM
PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN
PENCEMARAN AIR
- MELAKUKAN UPAYA PENGELOLAAN DAN ATAU PEMBINAAN
PENGELOLAAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA
C. SECARA HUKUM
- PEMBUATAN PERATURAN-PERATURAN YANG BERKAITAN
DENGAN MASALAH PENCEMARAN.