Materi Diklat Reform Leader Academy untuk Membangun Satu Pemerintahan
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
http://inovasi.lan.go.id
Materi Diklat Reform Leader Academy untuk Membangun Satu Pemerintahan
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
http://inovasi.lan.go.id
- Koperasi Kredit lahir pertama kali
sekitar pertengahan abad ke-19 di
Benua Eropa, tepatnya di negara
Jerman.
- Revolusi Industri :Dimana tenaga
buruh digantikan oleh tenaga mesin dan
akibatnya pengangguran merajalela buruh
semakin tak berdaya karena secara
perorangan mereka lemah sekali.
Sumber: Pelatihan Dasar Puskopdit Jawa Barat
- Koperasi Kredit lahir pertama kali
sekitar pertengahan abad ke-19 di
Benua Eropa, tepatnya di negara
Jerman.
- Revolusi Industri :Dimana tenaga
buruh digantikan oleh tenaga mesin dan
akibatnya pengangguran merajalela buruh
semakin tak berdaya karena secara
perorangan mereka lemah sekali.
Sumber: Pelatihan Dasar Puskopdit Jawa Barat
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFRajaclean
Jasa Cuci Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Jakarta Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Kulit Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Panggilan Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Di Rumah Bogor Barat Bogor, Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Fabric Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor,
Jasa cuci sofa kini semakin diminati karena kepraktisannya. Dengan menggunakan jasa ini, Anda tidak perlu repot mencuci sofa sendiri. Profesional dalam bidang ini dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu membersihkan sofa hingga ke serat terdalam, menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat.
aku lah11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111Kota Bandung Lautan Api Mulai Agresif: Persib Segera Comot Bintang Persija Lagi, Bobotoh Pasti Suka
Tayang: Jumat, 31 Mei 2024 06:00
Penulis: Adi Manggala Saputro Editor: Elfan Fajar Nugroho
zoom-inlihat fotoKota Bandung Lautan Api Mulai Agresif: Persib Segera Comot Bintang Persija Lagi, Bobotoh Pasti Suka
Instagram @persib @persija
Skuad Persib Bandung (kiri) dan Persija Jakarta (kanan). Kota Bandung Lautan Api mulai agresif, Persib Bandung segera comot bintang Persija Jakarta, Bobotoh dijamin pasti suka, berikut sosoknya.
TRIBUNWOW.COM - Kota Bandung Lautan Api mulai agresif, Persib Bandung segera comot bintang Persija Jakarta, Bobotoh dijamin pasti suka, berikut sosoknya.
Dilansir TribunWow.com, keberhasilan Persib Bandung dalam perekrutan Rezaldi Hehanusa nampaknya menjadi motivasi mereka untuk bisa kembali gembosi sang rival abadi, Persija Jakarta.
Hal itu dapat dibuktikan dengan masuknya gelandang bintang Persija Jakarta, Hanif Sjahbandi.
Kabar masuknya Hanif Sjahbandi ke dalam lis belanja Persib Bandung diungkap oleh akun seputar sepak bola Indonesia, @transfernews_ft, Kamis (31/5/2024).
Baca juga: Transfer Kejutan Persib Bandung? Bintang di Luar Dugaan Kepergok Beri Sinyal, Bobotoh Dijamin Suka
"Hanif Sjahbandi (DMF/27) masuk radar Persib Bandung," tulis @transfernews_ft.
Sebagaimana diketahui, masuknya Hanif Sjahbandi selain karena ketagihan akan keberhasilan Persib Bandung dalam merekrut Rezaldi Hehanusa, hal itu menunjukkan sinyal Maung Bandung ingin memulangkan putra daerahnya satu per satu ke Kota Kembang.
Mengingat, Hanif Sjahbandi merupakan gelandang asli jebolan Persib Bandung yang juga pemain kelahiran Kota Bandung.
Meski, ia tercatat belum pernah berkarier di Persib Bandung senior meski pernah bergabung dengan tim juniorn Pangeran Biru pada Januari sampai dengan Juli 2015 silam.
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Kota Bandung Lautan Api Mulai Agresif: Persib Segera Comot Bintang Persija Lagi, Bobotoh Pasti Suka, https://wow.tribunnews.
KOPERASI MULTI PIHAK Komparasi Relevansi dan Kontekstualisasi.pdf
1. KOPERASI MULTI
PIHAK: Komparasi,
Relevansi dan
Kontekstualisasi
FIRDAUS PUTRA, HC. | Ketua Umum ICCI, Sekjend ANKI dan Tenaga Ahli Deputi Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM
www.icci.id | www.anki.id
2. • Multi-stakeholder cooperatives are co-ops that are owned and controlled
by more than one type of membership class such as consumers,
producers, workers, volunteers, or community supporters. Stakeholders
can be individuals or organizations such as non-profits, businesses,
government agencies, or even other cooperatives. (Sumber:
https://uwcc.wisc.edu/resources/multi-stakeholder-cooperatives)
• Untuk konteks Indonesia, Koperasi Multi Pihak (KMP) hanya bisa
beranggotakan orang, sebab masih mengacu pada pengaturan koperasi
(UU No. 25/ 1992). Di luar negeri, Kelompok Anggota/ stakeholder
tersebut bisa entitas badan hukum. (Akan diadvokasi pada RUU
Perkoperasian mendatang agar KMP bisa beranggotakan entitas badan
hukum, sehingga memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam mengagregasi
berbagai potensi. Ditambah memperhatkan perubahan sosial-ekonomi
dan teknologi yang berkembang cepat).
• Sehingga KMP di luar negeri disebut juga sebagai hybrid co-op. Ada
juga yang menyebutnya sebagai solidarity co-op, social-economy co-op
dan juga istilah umumnya multi-stakeholder co-op.
Definisi Koperasi Multi Pihak
3. Permenkop Koperasi Multi Pihak
Definisi Koperasi Multi Pihak
Koperasi dengan Model Multi Pihak yang selanjutnya disebut
Koperasi Multi Pihak adalah Koperasi dengan model
pengelompokkan anggota berdasarkan peranan kelompok
pihak anggota dalam suatu lingkup usaha tertentu yang
disesuaikan dengan kesamaan kepentingan ekonomi,
keterkaitan usaha, potensi, dan kebutuhan anggota.
Permenkop terdiri atas 7 Bab dengan 18 Pasal untuk
merekognisi dan meregulasi beberapa isu agar memiliki
kepastian hukum.
https://kemenkopukm.go.id/uploads/laporan/16418158
48_Permen_Nomor_8_Tahun_2021_tentang_Koperasi_
dengan_Model_Multi_Pihak_tanpa_ttd.pdf
6. Dimensi Satu Pihak/ Konvensional Multi Pihak/ Hibrid/ Solidaritas
Jenis Keanggotaan Satu jenis (individual/ perorangan) Minimal dua kelompok anggota
Suara Satu orang satu anggota Proporsional berbasis kelompok (atau
mekanisme lain)
Rapat Anggota Satu kali Berjenjang
Model Bisnis Konvensional Non-konvensional/ inovatif (fit)
Perkembangan Dekade-dekade yang lalu Baru akan berkembang (starting)
Skalabilitas Kelembagaan Terbatas Scalable (slide berikutnya)
Insentif pada Kewirausahaan Disinsentif pada kewirausahaan Apresiasi kewirausahaan/ kepeloporan
Orientasi Cenderung layanan Peningkatan nilai tambah, perluasan
pasar, peningkatan volume, penciptaan
kekayaan/ pendapatan
Karakteristik Fragmentatif dari cara pandang satu
pihak
Kolaboratif, win-win bagi seluruh
stakeholder dengan keberlanjutan
jangka panjang
Komparasi Satu Pihak dengan Multi Pihak
7. Komparasi Koperasi Konvensional dan Multi Pihak
Koperasi Koperasi
Kel. A Kel. B Kel. C
A. Koperasi Satu Pihak B. Koperasi Multi Pihak
Individual
Member
Individual
Member
Group
Member
8. Koperasi Startup
Founder
& Co-
Founder
Karyaw-
an
Koperasi Startup
Founder
& Co-
Founder
Investor
Karyaw-
an
Koperasi Startup
Founder
& Co-
Founder
Investor
Karyaw-
an
Mitra
Koperasi Startup
Founder
& Co-
Founder
Investor
Karyaw-
an
Mitra
Konsumen/ Pengguna
PERTUMBUHAN
WAKTU
Model Kelembagaan yang Scalable
9. Koperasi Multi Pihak sebagai Solusi Transformatif
PRAKTIS STRATEGIS
Koperasi menjadi memiliki sumberdaya yang berlimpah dari
berbagai kelompok berbeda (dana, pengetahuan,
keterampilan, dll).
KMP berpotensi mentransformasi tata ekonomi dari nalar
transaksional (zero sum game) menjadi lebih berkelanjutan
jangka panjang bagi para pihak.
KMP bisa mengonsolidasi para pelaku dalam suatu rantai
bisnis tertentu (produsen – prosesor – pemasar – konsumen –
investor) sehingga terjadi distribusi nilai yang wajar dan adil.
KMP mendorong dan mengembangkan demokrasi yang lebih
advance, di mana para pihak harus bisa berdialog sehingga tak
terjadi zero sum game.
KMP bisa menjawab kebuntuan dikotomik pada model
konvensional (misalnya: koperasi produsen vs pengepul—yang
memiliki akses pasar).
KMP bisa menjawab perubahan zaman (teknologi, model
bisnis, dll) yang tak bisa dipecahkan oleh koperasi
konvensional.
KMP bisa digunakan secara fleksibel pada berbagai sektor
termasuk sektor sosial, komunitas, kesehatan, pendidikan dan
lain-lainnya.
KMP bisa mengolaborasi banyak pihak termasuk yang tidak
langsung berhubungan dengan rantai bisnis (seperti
komunitas, pemerintah daerah, dll).
KMP memungkinkan solidaritas antar kelompok anggota
menjadi daya ungkit dalam membangun bisnis dan layanan
secara berkelanjutan.
KMP lebih kompatibel dengan tren pendekatan kolaboratif
antar stakeholder dalam berbagai sektor: bisnis, gerakan
sosial, pemerintahan, dll.
10. Keunggulan dan Tantangan Satu dan Multi Pihak
KOPERASI SATU PIHAK KOPERASI MULTI PIHAK
KEUNGGULAN KETERBATASAN KEUNGGULAN TANTANGAN
Fokus, karena satu pihak Isolatif Melibatkan kepentingan para
stakeholder
Kekuasaan relatif yang
tersebar antar stakeholder
Artikulasi kepentingan
stakeholder utama
Gerakan yang terpecah Loyalitas pada stakeholder
utama
Struktur lebih kompleks
Sesuai dengan sistem
mainstream
Terbatas dalam
mempengaruhi sistem
Akses kepada modal,
informasi, keterampilan, dll
Pembagian hasil antar
stakeholder
Struktur lebih sederhana Meminggirkan pemangku
kepentingan lainnya (mis:
pengguna, konsumen, dll)
Terbuka pada inovasi dan
lebih fleksibel
Tantangan dalam
memadukan kepentingan
yang beragam
Menghilangkan perbedaan
Don Jamison dan Erbin Crowell, 2010
12. • Di luar negeri koperasi multi pihak disebut dengan
beberapa istilah: multistakeholder co-operative,
hybrid co-operative atau solidarity co-operative.
• Italia dianggap sebagai praktik terbaik (best
practice) Koperasi Multi Pihak di dunia. Sampai
saat ini sudah ada 14.000 KMP, sebagian besar
bekerja pada sektor sosial (Tipe A dan Tipe B).
Setelah 20 tahun berpraktik, baru diatur resmi
dalam undang-undang pada tahun 1991 (Margaret
Lund, 2011).
• Kemudian di Kanada dilegalkan pada 1997 (Co-
operative Societies Act of Quebec of June, 1997)
dan merupakan model yang perkembangannya
tercepat di sana (Margaret Lund, 2011)
• Di Portugal dilegalkan pada tahun 1998 dan di
Perancis tahun 2001 (Hans H Munker, 2004)
Bauran Bisnis Koperasi Multi Pihak
Studi Kasus Kanada (2007)
Perkembangan Koperasi Multi Pihak di Dunia
Pengalaman Kanada membuktikan koperasi multi pihak dapat
beroperasi di berbagai sektor/ jenis bisnis
13. Kelompok Konsumen Kelompok Pekerja
• Berdiri tahun 1969
• Grup grosir terbesar di Spanyol
• Memiliki 1.624 outlet
• Memiliki 6 juta konsumen, 33 ribu anggota koperasi
• Omset: 81 trilyun rupiah (2020)
• Berbasis: konsumen dan pekerja
• Pengurus: 3 konsumen, 3 pekerja
81% of employees are women in their
30s. As a result of positive
discrimination, 25% of the top
management are women
10% of annual benefits go to the
Eroski Foundation to improve
consumer rights
Strong emphasis on the improvement
of community and the environment,
including optimum use of road
transport for goods to the shops and
increasing sea and rail transport.
Eroski Foundation works in Asia with
programmes for children and micro-
credit schemes.
80% of the workers involved in
company decision-making.
Koperasi Konsumen Eroski, Spanyol (2 Pihak)
14. • Vision: Trusted Quality, Locally
Sourced, For the Community, and
By the Community are the
foundation of what we do today and
guide our plans for the future.
• Weaver Street Market was founded
in Carrboro, North Carolina in 1988,
and has since become the largest
retail multi-stakeholder cooperative
in the United States, with 20,000
consumer households and 226
employee owners. It runs three
grocery stores, a restaurant and a
food production facility. This
successful multi-stakeholder co-
operative is owned and governed by
consumer and worker members.
• https://www.weaverstreetmarket.coo
p/behind-the-scenes/we-own-it/
Koperasi Weaver Street, Amerika (2 Pihak)
15. • Stocksy United atau Stocksy merupakan platform coop yang
berdiri sejak tahun 2012. Didirikan oleh Bruce Livingstone yang
dulunya membesut iStockPhoto pada tahun 2000. Berbeda iStock
yang hanya sebagai provider (artist), para fotografer bisa menjadi
pemilik dari platform Stocksy.
• Saat ini lebih dari 1000 artis bergabung di dalamnya yang tersebar
di lebih dari 65 negara. Pada tahun 2016 mereka telah ciptakan
revenue sebesar 10,7 juta dolar yang lebih dari 50 persennya
didistribusikan kepada artis. Skema itu membuat artis sangat
menyukainya, terbukti dari rasio anggota baru dan keluar sebesar
10:1.
• Keunggulan Stocksy daripada vendor lainnya. “We are an artist-
owned cooperative which means we ensure that our empowered
shareholder artists receive fair pay — 50%-75% of all licenses go
directly into contributors’ pockets.”. Persentase itu jauh sekali
dibanding rolyalti dari vendor lain seperti GettyImage, yang hanya
sebesar 20%.
https://www.stocksy.com/
Kelompok
A
Kelompok B
Kelompok
C
5 Orang 28 Orang 1064 Orang
Founder
dan Advisor
Karyawan Fotografer
https://www.stocksy.com/
Platform Coop Stocksy, Kanada (3 Pihak)
16. • Berdiri tahun 2011. Per Juni 2021
mengelola 257 hektar lahan. Lokasi:
Inggris.
• Mission: local food, grown with
minimal inputs. ○ renewable energy
and fossil fuel independence. ○
reconnecting people and place
though social and cultural activities. ○
forestry, fibres and other rural
produce
• We currently have 300 members:
273 investors, 19 stewards and 8
workers.
• Voting right: 25% investor, 25%
worker dan 50% stewards
• Anggaran Dasar:
https://ecologicalland.coop/sites/defa
ult/files/Rules%20of%20ELC%20201
7.pdf
Koperasi ELC, Inggris (3 Pihak)
17. • Berdiri tahun 2019 di Inggris dengan model
Koperasi platform (platform coop)
• Anggota terdiri 4 kelompok: Pekerja (worker),
Pendukung (supporters), Advokat (advocate),
Pemodal (Investor)
• Sektor: layanan sosial/ social care,
menghubungkan antara orang yang membutuhkan
layanan (care) dengan para relawan yang bersedia
• Skema voting seperti diagram di samping
Contoh Anggaran Dasar dapat diunduh di:
https://work.equalcare.coop/the-bylaws/the-rules
Koperasi Equal Care, Inggris (4 Pihak)
18. • Year founded: 2010, USA
• Sector: food, conventional and organic.
• 6 classes of members: producers,
producer groups, distributors, workers,
buyers, processors
• Two classes of shares: one for members,
the other for investors. Different equity
contributions required for the different
member classes.
• Board: 7 members, 3 member classes
(producer, buyer, worker) elect 1 each. 4
elected by all members.
• Patronage: distributed in accordance with
the ratio of each member’s patronage
(business transactions) to the total
patronage by all members.
Produsen
Grup
Produsen
Pengolah
Distributor Buyer Pekerja
http://www.fifthseasoncoop.com/
Koperasi Fifth Season, USA (6 Pihak)
20. • Tahun 2015 salah satu startup tanah air konsultasi cara
mendirikan koperasi ke Kemenkop UKM. Model bisnisnya
sharing/ collaborative economy. Sehingga memungkinkan
mengonsolidasi para Mitra dan bahkan Pengguna menjadi
angota pemilik.
• Setelah diterangkan tentang anatomi koperasi (model
eksisting), di mana hak-kewajiban dan pengambilan
keputusan berdasar 1 orang 1 suara, startup tersebut
mundur.
• Mereka melihat model kelembagaan koperasi (eksisting)
tidak memberi insentif yang bagus kepada para pelopor
(founder dan co-founder) atas berbagai biaya kewirausahaan
(ide, waktu, energi, visi, resiko, aset, dll) yang telah mereka
keluarkan. Ditambah resiko pengambilan keputusan yang
membuat mayoritas pasti menang dibanding founder/ co-
founder yang jumlahnya lebih sedikit.
• Sayangnya, saat itu kita belum memiliki model Koperasi Multi
Pihak.
Lesson Learn
Ketika Startup Tertarik Koperasi
21. Lesson Learn Masa Lalu
• Koperasi Taksi Kosti Jaya, berdiri dan besar pada tahun
1990an. Taksi nomor 1 di Indonesia, bahkan sempat
mengalahkan brand Blue Bird. Capaian ini tak karena
adanya beberapa tokoh nasional pelopor yang ikut
mengawal: Sarwono Kusumatmadja, Marzuki Darusman
dan Cosmas Batubara.
• Sampai kemudian Reformasi 1998 terjadi. Semangat
reformasi masuk ke Kosti Jaya dengan agenda: Koperasi
Dari, Oleh dan Untuk Sopir. Kemudian beberapa tokoh
pelopor itu didepak dari koperasi sebab bukan sopir.
Padahal mereka bisa disebut sebagai Kelompok
Entrepreneur yang memiliki wawasan bisnis dan jaringan
yang kuat.
• Alhasil restrukturisasi Pengurus dilakukan dan semuanya
berasal dari unsur sopir. Pasca itu, perkembangan Kosti
Jaya, baik bisnis dan organisasi mengalami
kemunduran: konflik sering terjadi antar kelompok sopir,
pengelolaan perusahaan kurang profesional dan
seterusnya.
• Sumber: https://citramodjo.com/2008/07/28/kosti-jaya-tak-jaya-lagi/
Dinamika Kosti Jaya
22. Bayangkan bila perusahaan aplikasi ride hailing kita koperasikan. Anggotanya terdiri dari para
Founder-CoFounder, Engineer, Driver, Merchant dan User.
Pertanyaannya, bila semua pihak berkumpul di bawah satu perusahaan koperasi, bagaimana
pengambilan keputusannya? Satu orang satu suara atau mekanisme lain?
23. Kop. Konsumen
Pendiri
Investor
Karyawan
Konsumen
Kop. Perikanan Laut
Juragan
Kapal
Karyawan
Buruh
Nelayan
Pengepul
Sektor Konsumsi Sektor Riil
Kop. Pemasaran
Entreprene
ur
Investor
UKM
Sektor UKM
Isu Perluasan jangkauan pasar Kemitraan mutual-adil antara juragan
kapal dengan buruh nelayan
Bisnis UKM naik kelas dengan
peningkatan volume penjualan
Eksisting Keterbatasan modal (konsumen)
untuk perluasan pasar
Asimetri kontribusi dan manfaat juragan
kapal (mis: subsidi BBM)
Beban ganda pelaku UKM (superman
syndrome) sehingga lack capacity
Pengungkit Investor Juragan Kapal Entrepreneur & Investor
Value
Proposition
Perluasan pasar Pemerataan kesejahteraan Peningkatan volume dan nilai tambah
melalui korporatisasi
Mitra
Sektor
Skema
Multi
Pihak
Kontekstualisasi KMP di Indonesia
24. Koperasi Startup
Founder &
Co-
Founder
Investor
Karyawan
Koperasi Pertanian
Entreprene
ur
Investor
Petani
Kop. Pondok Pesantren
Pendiri
Investor
Santri
Alumi
Sektor Jasa/ Digital Sektor Produksi Sektor Riil
Isu Perlindungan kepemilikan Founder
& Co-Founder
Kemitraan yang adil antara
entrepreneur dan petani
Kemitraan mutual-harmonis antara
Ponpes dengan Koperasi
Eksisting Dalam model konvensional, tidak
diatur Kel. Pendiri
Entrepreneur (skill set hilirisasi
produk) tidak diapresiasi secara baik
Hubungan hegemonik Pengasuh
Ponpes
Pengungkit Investor Entrepreneur & Investor Pendiri dan Alumni
Value
Proposition
Pertumbuhan bisnis Nilai tambah hilirisasi produk Kemandirian Ponpes & pekerjaan
Alumni
Mitra Mitra
Sektor
Skema
Multi
Pihak
Kontekstualisasi KMP di Indonesia
25. Kop. Sepak Bola
Pendiri
Investor
Pemain
Fans
Kop. Fans Club
Artis Fans
Sektor Jasa Sektor Jasa
Kop. Waralaba
Investor
Supplier
Sektor Jasa
Isu Pengembangan industri bola berbasis
fans
Komunitas fans club yang memiliki
ikatan emosi kuat dengan idolanya
Pengembangan produk UKM dengan
model bisnis waralaba
Eksisting Keterbatasan modal untuk
mengembangkan tim sepak bola
Hubungan hanya sebatas idola dan fans
tanpa kapitalisasi lebih
Produk cenderung fit, model bisnis tidak
mendukung scale up
Pengungkit Fans & Investor Artis & Fans Entrepreneur & Supplier
Value
Proposition
Kemandirian dan keberlanjutan tim
sepak bola
Nilai tambah & pemerataan dari industri
hiburan
Perluasan pasar dan nilai tambah
Mitra
Sektor
Skema
Multi
Pihak
Kontekstualisasi KMP di Indonesia
Mitra Investor
Entreprene
ur
26. • Superman Syndrome, Korporatisasi Usaha Mikro
dan Koperasi Multi Pihak
http://money.kompas.com/read/2021/12/14/1437
41226/superman-syndrome-korporatisasi-usaha-
mikro-dan-koperasi-multi-pihak
• Koperasi Multi Pihak untuk BUMDes
http://money.kompas.com/read/2019/12/23/0609
00526/koperasi-multi-pihak-untuk-bumdes
• Perlu Diskresi untuk Koperasi Multi Pihak
http://money.kompas.com/read/2020/11/25/1954
36126/perlu-diskresi-untuk-koperasi-multipihak
• Memahami Permen No. 8 Tahun 2021 tentang
Koperasi Multi Pihak
https://icci.id/2021/12/18/memahami-perman-no-
8-tahun-2021-tentang-koperasi-multi-pihak/
Suplemen Bacaan
• Solidarity as a Business Model: A Multi stakeholder
Cooperative Manual Margaret Lund, 2011
• Multi-stakeholder Cooperative and Their Legal
Framework, Hans H Munkner, 2004
• Cooperatives with multi-stakeholder membership:
learning from the experience of an early British
Experiment, Andrew Bibby, 2015
• Multi-stakeholder Governance in Cooperative
Organization: Toward a New Framework for
Research, Catherine Leviten-Reid dan Brett
Fairbairn, 2011
• Guideline and Sample Law Language for Multi
stakeholder Cooperatives, Margaret Lund, 2012
• Multi-stakeholder Cooperation, Don Jimson dan
Erbin Crowell, 2010
27.
28. Firdaus Putra, HC.
Kolomnis Tetap Kompas.com
Sekjend Asosiasi Neo Koperasi Indonesia (ANKI)
Ketua Komite Eksekutif Indonesian Consortium for Cooperatives Innovation (ICCI)
Tenaga Ahli Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM
Tenaga Ahli BAPPENAS Penyusunan Background Study RPJMN Bidang Koperasi 2020-2024
Tenaga Ahli BAPPENAS Penyusunan Background Study RPJPN Bidang Koperasi 2025-2045
Ponsel: 082134921369 | Instagram: firdausputra.hc | Website: http://icci.id