Konvensi PPKI 2009 membahas pengembangan enam subsektor industri kreatif di Indonesia, yaitu film, animasi, musik, penerbitan, desain, dan piranti lunak berbasis budaya dan teknologi informasi. Diskusi menghasilkan rekomendasi untuk meningkatkan pendidikan, infrastruktur, insentif, dan regulasi guna mendukung industri kreatif berkembang."
Dokumen ini membahas tentang Bandung sebagai kota kreatif. Dokumen menjelaskan bahwa Bandung memiliki potensi untuk menjadi kota kreatif dengan memanfaatkan warisan sejarahnya sebagai tuan rumah Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955. Dokumen juga menyentuh tantangan yang dihadapi Bandung dalam mewujudkan potensi ekonomi kreatifnya.
Presentasi ini memaparkan tentang peranan industri kreatif dalam perkembangan ekonomi Indonesia. Ipang Wahid berkesempatan untuk membahas beberapa data terkait industri kreatif dalam acara Temu Jaringan Saudagar Muhammadiyah yang dilaksanakan di Yogyakarta.
Perkembangan Industri Kreatif di Indonesia Tahun 2009cokorda.dewi
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan industri kreatif Indonesia pada tahun 2007-2009. Industri kreatif nasional tumbuh pesat berkat dukungan pemerintah melalui kegiatan seperti Pekan Produk Budaya Indonesia. Beberapa kota seperti Jakarta, Solo, Yogyakarta, dan Denpasar memiliki industri kreatif yang maju. Komunitas kreatif dan dunia maya juga berperan dalam perkembangan industri kreatif. Berbagai pihak berkomitmen untuk ter
Dokumen membahas pentingnya industri kreatif dalam meningkatkan daya saing ekonomi global. Industri kreatif didasarkan pada kreativitas individu dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan serta memberikan kontribusi pada perekonomian nasional. Namun, perkembangannya dihadapkan pada kendala seperti pembajakan karya kreatif, kendala pembiayaan, dan keterbatasan sumber daya manusia.
2018_05_03 Presentasi Ekonomi Kreatif FEB UIMenhariq Noor
1. Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia dan peran Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dalam mendukung pengembangan sektor tersebut.
2. Bekraf berupaya menjadikan ekonomi kreatif sebagai kekuatan baru ekonomi Indonesia dengan mendorong pertumbuhan usaha baru, meningkatkan nilai tambah produk kreatif, dan memproduksi barang-barang unggulan yang dikenal secara global.
3
Konvensi PPKI 2009 membahas pengembangan enam subsektor industri kreatif di Indonesia, yaitu film, animasi, musik, penerbitan, desain, dan piranti lunak berbasis budaya dan teknologi informasi. Diskusi menghasilkan rekomendasi untuk meningkatkan pendidikan, infrastruktur, insentif, dan regulasi guna mendukung industri kreatif berkembang."
Dokumen ini membahas tentang Bandung sebagai kota kreatif. Dokumen menjelaskan bahwa Bandung memiliki potensi untuk menjadi kota kreatif dengan memanfaatkan warisan sejarahnya sebagai tuan rumah Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955. Dokumen juga menyentuh tantangan yang dihadapi Bandung dalam mewujudkan potensi ekonomi kreatifnya.
Presentasi ini memaparkan tentang peranan industri kreatif dalam perkembangan ekonomi Indonesia. Ipang Wahid berkesempatan untuk membahas beberapa data terkait industri kreatif dalam acara Temu Jaringan Saudagar Muhammadiyah yang dilaksanakan di Yogyakarta.
Perkembangan Industri Kreatif di Indonesia Tahun 2009cokorda.dewi
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan industri kreatif Indonesia pada tahun 2007-2009. Industri kreatif nasional tumbuh pesat berkat dukungan pemerintah melalui kegiatan seperti Pekan Produk Budaya Indonesia. Beberapa kota seperti Jakarta, Solo, Yogyakarta, dan Denpasar memiliki industri kreatif yang maju. Komunitas kreatif dan dunia maya juga berperan dalam perkembangan industri kreatif. Berbagai pihak berkomitmen untuk ter
Dokumen membahas pentingnya industri kreatif dalam meningkatkan daya saing ekonomi global. Industri kreatif didasarkan pada kreativitas individu dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan serta memberikan kontribusi pada perekonomian nasional. Namun, perkembangannya dihadapkan pada kendala seperti pembajakan karya kreatif, kendala pembiayaan, dan keterbatasan sumber daya manusia.
2018_05_03 Presentasi Ekonomi Kreatif FEB UIMenhariq Noor
1. Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia dan peran Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dalam mendukung pengembangan sektor tersebut.
2. Bekraf berupaya menjadikan ekonomi kreatif sebagai kekuatan baru ekonomi Indonesia dengan mendorong pertumbuhan usaha baru, meningkatkan nilai tambah produk kreatif, dan memproduksi barang-barang unggulan yang dikenal secara global.
3
Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi kreatif di Indonesia. Secara ringkas, ekonomi kreatif adalah kegiatan ekonomi yang mengandalkan ide dan kreativitas sumber daya manusia sebagai faktor utama, mencakup berbagai industri seperti desain, mode, film, musik, dan kuliner. Pemerintah Indonesia telah membentuk Badan Ekonomi Kreatif dan menetapkan strategi pengembangan ekonomi kreatif, termasuk studi kasus pengembangan e
[Ringkasan]
Konvensi PPKI 2010 diselenggarakan pada 23-27 Juni 2010 di Jakarta dengan tema "Kaum Muda, Cikal Bakal Creativepreneur Yang Mengangkat Kearifan Lokal Indonesia". Kegiatan utamanya meliputi peluncuran portal Indonesia Kreatif, pembukaan konvensi, seminar, lokakarya rencana bisnis kreatif, dan kontes rencana bisnis kreatif. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas dan jejaring pelaku kreatif serta mendukung pengemb
Industri kreatif di Indonesia meliputi bidang musik, kuliner, arsitektur, kerajinan, penerbitan, desain, fotografi, video, fashion, dan film. Industri-industri ini mengandalkan kreativitas manusia dan dapat menghasilkan produk ekonomi tanpa mengeksploitasi sumber daya alam. Industri kreatif diharapkan dapat menopang perekonomian Indonesia dan menciptakan lapangan kerja baru.
Model pengembangan skena kreatif yang disampaikan dalam dokumen tersebut membahas definisi skena kreatif, contoh program dan proyek skena kreatif, tantangan dan masa depan pengembangan skena kreatif, serta rekomendasi untuk meningkatkan pengelolaan program skena kreatif.
Technopreneurship Universitas Putera Batamekatalahatu
Dokumen tersebut membahas mengenai industri kreatif di Indonesia, mencakup transformasi ekonomi, arah pengembangan industri, ekonomi kreatif, industri kreatif, profil beberapa industri kreatif seperti periklanan, arsitektur, dan industriawan kreatif seperti Kenneth Tjahjadi Sudarto, Trihatma Kusuma Haliman, dan Martha Tilaar.
Forum ITB-Industri Indonesia 2020 & beyond membahas tentang industri kreatif sebagai sumber daya ekonomi yang penting di abad ke-21. Industri kreatif meliputi berbagai bidang seperti periklanan, desain, fashion, dan rekayasa perangkat lunak. Dokumen ini menyoroti potensi besar industri kreatif di Indonesia, terutama untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kontribusi ekspor.
Dokumen ini membahas konsep dan strategi pengembangan program kewirausahaan SMA berbasis keunggulan lokal. Dokumen ini menjelaskan tentang kompetensi kewirausahaan pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, bidang kewirausahaan yang sejalan dengan pengembangan ekonomi kreatif, tahapan implementasi program kewirausahaan, dan integrasi kewirausahaan pada mata pelajaran STEM. Dokumen ini juga memberikan con
Melacak Ekonomi Kreatif Ala Indonesia1252guest8b8a33
Dokumen tersebut membahas mengenai potensi besar ekonomi kreatif Indonesia yang berbasis budaya dan warisan, serta langkah-langkah untuk mengembangkan industri kreatif di Indonesia seperti menciptakan produk berbasis budaya, menumbuhkan semangat inovasi, dan dukungan kebijakan pemerintah.
Dokumen tersebut membahas pentingnya pengembangan industri kreatif berskala lokal dengan contoh kasus di beberapa kota di Indonesia dan manfaatnya bagi perekonomian dan identitas suatu kota. Dokumen ini juga menganalisis potensi Depok untuk mengembangkan industri kreatif lokal.
Dokumen ini membahas latar belakang dan konsep ekonomi kreatif di Indonesia, mulai dari pengenalan konsep oleh pemerintah pada tahun 2006 hingga definisi dan subsektornya. Ekonomi kreatif didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang mengandalkan kreativitas sumber daya manusia untuk menciptakan nilai ekonomi melalui 14 subsektor seperti desain, arsitektur, hiburan dan kuliner. Dokumen ini juga membahas peran
Program KEMENPAREKRAF Bagi Digipreneurs memberikan fasilitasi berupa pusat kreatif digital, inkubator bisnis, program pelatihan, pendampingan hukum kekayaan intelektual, serta peluang pembiayaan dan kerja sama bisnis untuk mendukung pengusaha digital di Indonesia.
Ekonomi kreatif merupakan salah satu tulang punggung ekonomi nasional. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan ekonomi kreatif daerah seperti memberikan insentif, melindungi hak kekayaan intelektual, serta mempromosikan hasil kreatif daerah di kancah internasional.
Dokumen tersebut membahas tentang Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) 2011 dengan tema "Indonesia Kreatif, Indonesia Mandiri". PPKI 2011 bertujuan untuk meningkatkan komitmen dan kerja sama di bidang ekonomi kreatif, serta mensosialisasikan pentingnya kreativitas dan wirausaha untuk menciptakan lapangan kerja. Kegiatan utama PPKI 2011 meliputi konvensi, pameran produk kreatif, jejaring pelaku kreatif, dan pelatihan wiraus
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas potensi industri kreatif di kawasan pariwisata Gunung Batur, Bali.
2. Beberapa potensi industri kreatif yang ada di antaranya adalah kerajinan tangan, kuliner, seni budaya.
3. Kondisi aktual industri kreatif di kawasan tersebut belum berkembang dengan baik dan didominasi oleh industri kerajinan rumah tangga
100724 perkembangan ekonomi kreatif di indonesia artepolis 2010 rev 1cokorda.dewi
This document outlines the development of Indonesia's creative economy from 2005 to the present. Some key points:
- Milestones include presidential instructions supporting handicrafts and creativity in 2005-2007, and the designation of creative economy as a priority in 2009.
- The vision is for Indonesia to be internationally renowned for creativity and quality of life by 2025, with the creative economy contributing 9-11% to GDP.
- Challenges include coordination, strategy implementation, program collaboration, prioritization, financing, human resources, business climate, technology, and resource sustainability.
- Actors like government, business and intellectuals all have roles to strengthen the five pillars of people, industry, technology, resources and
Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi kreatif di Indonesia. Secara ringkas, ekonomi kreatif adalah kegiatan ekonomi yang mengandalkan ide dan kreativitas sumber daya manusia sebagai faktor utama, mencakup berbagai industri seperti desain, mode, film, musik, dan kuliner. Pemerintah Indonesia telah membentuk Badan Ekonomi Kreatif dan menetapkan strategi pengembangan ekonomi kreatif, termasuk studi kasus pengembangan e
[Ringkasan]
Konvensi PPKI 2010 diselenggarakan pada 23-27 Juni 2010 di Jakarta dengan tema "Kaum Muda, Cikal Bakal Creativepreneur Yang Mengangkat Kearifan Lokal Indonesia". Kegiatan utamanya meliputi peluncuran portal Indonesia Kreatif, pembukaan konvensi, seminar, lokakarya rencana bisnis kreatif, dan kontes rencana bisnis kreatif. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas dan jejaring pelaku kreatif serta mendukung pengemb
Industri kreatif di Indonesia meliputi bidang musik, kuliner, arsitektur, kerajinan, penerbitan, desain, fotografi, video, fashion, dan film. Industri-industri ini mengandalkan kreativitas manusia dan dapat menghasilkan produk ekonomi tanpa mengeksploitasi sumber daya alam. Industri kreatif diharapkan dapat menopang perekonomian Indonesia dan menciptakan lapangan kerja baru.
Model pengembangan skena kreatif yang disampaikan dalam dokumen tersebut membahas definisi skena kreatif, contoh program dan proyek skena kreatif, tantangan dan masa depan pengembangan skena kreatif, serta rekomendasi untuk meningkatkan pengelolaan program skena kreatif.
Technopreneurship Universitas Putera Batamekatalahatu
Dokumen tersebut membahas mengenai industri kreatif di Indonesia, mencakup transformasi ekonomi, arah pengembangan industri, ekonomi kreatif, industri kreatif, profil beberapa industri kreatif seperti periklanan, arsitektur, dan industriawan kreatif seperti Kenneth Tjahjadi Sudarto, Trihatma Kusuma Haliman, dan Martha Tilaar.
Forum ITB-Industri Indonesia 2020 & beyond membahas tentang industri kreatif sebagai sumber daya ekonomi yang penting di abad ke-21. Industri kreatif meliputi berbagai bidang seperti periklanan, desain, fashion, dan rekayasa perangkat lunak. Dokumen ini menyoroti potensi besar industri kreatif di Indonesia, terutama untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kontribusi ekspor.
Dokumen ini membahas konsep dan strategi pengembangan program kewirausahaan SMA berbasis keunggulan lokal. Dokumen ini menjelaskan tentang kompetensi kewirausahaan pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, bidang kewirausahaan yang sejalan dengan pengembangan ekonomi kreatif, tahapan implementasi program kewirausahaan, dan integrasi kewirausahaan pada mata pelajaran STEM. Dokumen ini juga memberikan con
Melacak Ekonomi Kreatif Ala Indonesia1252guest8b8a33
Dokumen tersebut membahas mengenai potensi besar ekonomi kreatif Indonesia yang berbasis budaya dan warisan, serta langkah-langkah untuk mengembangkan industri kreatif di Indonesia seperti menciptakan produk berbasis budaya, menumbuhkan semangat inovasi, dan dukungan kebijakan pemerintah.
Dokumen tersebut membahas pentingnya pengembangan industri kreatif berskala lokal dengan contoh kasus di beberapa kota di Indonesia dan manfaatnya bagi perekonomian dan identitas suatu kota. Dokumen ini juga menganalisis potensi Depok untuk mengembangkan industri kreatif lokal.
Dokumen ini membahas latar belakang dan konsep ekonomi kreatif di Indonesia, mulai dari pengenalan konsep oleh pemerintah pada tahun 2006 hingga definisi dan subsektornya. Ekonomi kreatif didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang mengandalkan kreativitas sumber daya manusia untuk menciptakan nilai ekonomi melalui 14 subsektor seperti desain, arsitektur, hiburan dan kuliner. Dokumen ini juga membahas peran
Program KEMENPAREKRAF Bagi Digipreneurs memberikan fasilitasi berupa pusat kreatif digital, inkubator bisnis, program pelatihan, pendampingan hukum kekayaan intelektual, serta peluang pembiayaan dan kerja sama bisnis untuk mendukung pengusaha digital di Indonesia.
Ekonomi kreatif merupakan salah satu tulang punggung ekonomi nasional. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan ekonomi kreatif daerah seperti memberikan insentif, melindungi hak kekayaan intelektual, serta mempromosikan hasil kreatif daerah di kancah internasional.
Dokumen tersebut membahas tentang Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI) 2011 dengan tema "Indonesia Kreatif, Indonesia Mandiri". PPKI 2011 bertujuan untuk meningkatkan komitmen dan kerja sama di bidang ekonomi kreatif, serta mensosialisasikan pentingnya kreativitas dan wirausaha untuk menciptakan lapangan kerja. Kegiatan utama PPKI 2011 meliputi konvensi, pameran produk kreatif, jejaring pelaku kreatif, dan pelatihan wiraus
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas potensi industri kreatif di kawasan pariwisata Gunung Batur, Bali.
2. Beberapa potensi industri kreatif yang ada di antaranya adalah kerajinan tangan, kuliner, seni budaya.
3. Kondisi aktual industri kreatif di kawasan tersebut belum berkembang dengan baik dan didominasi oleh industri kerajinan rumah tangga
100724 perkembangan ekonomi kreatif di indonesia artepolis 2010 rev 1cokorda.dewi
This document outlines the development of Indonesia's creative economy from 2005 to the present. Some key points:
- Milestones include presidential instructions supporting handicrafts and creativity in 2005-2007, and the designation of creative economy as a priority in 2009.
- The vision is for Indonesia to be internationally renowned for creativity and quality of life by 2025, with the creative economy contributing 9-11% to GDP.
- Challenges include coordination, strategy implementation, program collaboration, prioritization, financing, human resources, business climate, technology, and resource sustainability.
- Actors like government, business and intellectuals all have roles to strengthen the five pillars of people, industry, technology, resources and
Konvensi Pekan Produk Kreatif Indonesia 2009 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kekayaan budaya lokal Indonesia sebagai basis pengembangan ekonomi kreatif, meningkatkan kerja sama antar pemangku kepentingan ekonomi kreatif, dan meningkatkan citra positif Indonesia. Kegiatannya meliputi seminar, lokakarya, pameran, dan diskusi untuk membahas strategi pengembangan enam subsektor industri kreatif.
Presentasi M E U G M Bagaimana Bertahan Di I Kcokorda.dewi
Dokumen tersebut membahas tentang industri kreatif sebagai stimulus perekonomian Indonesia dan bagaimana mengembangkan serta bertahan di industri tersebut. Dibahas pula tentang definisi ekonomi kreatif dan industri kreatif, kontribusi sektor terhadap perekonomian, model pengembangan, dan peran berbagai pihak dalam menstimulasi industri kreatif.
1. KONVENSIPekan Produk Kreatif Indonesia 2009 menjadikan budaya dan teknologi sebagai basis pengembangan ekonomi kreatif indonesia Jakarta, 25-28 Juni 2009
12. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN Indonesia merupakan negara yang kaya baik SDA maupun SDM dan juga memiliki keanekaragaman khasanah budaya yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di dunia Bangsa Indonesia memiliki craftmanship (ketrampilan, kedetilan, keuletan, kesabaran ) yang baik untuk menghasilkan produk kreatif karena nilai budaya yang diyakininya Warisan budaya diyakini sebagai salah satu modal utama untuk meningkatkan harkat dan martabat suatu bangsa baik secara sosial, politik maupun ekonomi Dirasakan perlu disosialisasikan kepada seluruh lapisan masyarakat tentang kebangkitan budaya Bangsa Indonesia melalui produk & jasa kreatif Indonesia yang terbukti secara signifikan dapat berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia. Perlunya ajang pertemuan para pengambil kebijakan, asosiasi profesi, pengusaha, seniman, pengrajin, lembaga keuangan, dan masyarakat untuk meningkatkan komitmen, bersinergi dan berkoordinasi secara aktif dan positif untuk memajukan kesejahteraan rakyat dengan memanfaatkan kearifan budaya Indonesia dalam konteks masa kini dan masa yang akan datang. 4
15. Gelar produk budayaKesepahaman para pengambil kebijakan, asosiasi profesi, pengusaha, seniman, pengrajin, lembaga keuangan, dan masyarakat untuk meningkatkan komitmen, bersinergi dan berkoordinasi secara aktif dan positif untuk memajukan kesejahteraan rakyat melalui pemanfaatan warisan budaya Indonesia. 5
25. TUJUAN KONVENSI PPKI 2009 Meningkatkan kesadaran masyarakat indonesia, bahwa kita memiliki kearifan budaya lokalyang positif yang dapat dijadikan basis untuk pengembangan ekonomi kreatif; Meningkatkan sinergitas para pemangku kepentingan ekonomi kreatif untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia; Meningkatnya citra positif Indonesia di mata dunia. Menyosialisasikan gerakan “Aku Cinta Indonesia”. 11
26. KONSEP KONVENSI PPKI 2009 TEMA: Pembahasanrencanaaksi 6 subsektorindustrikreatifdariparapemangkukepentinganekonomikreatif, sebagaisalahsatuwujudkomitmendansinergiparapemangkukepentinganuntukmengembangkanekonomi kreatif . Berbagi pengalamanpengembanganekonomikreatifolehgovernment agencies dinegara lain Berbagi pengalamanpengembanganbisnisolehpelakukreatifdidalamdandiluar negeri Pembahasan pengembangane-commercedi Indonesia, khususnyaterkaitdengane-commerceproduk-produkindustrikreatif Indonesia Kegiatan pendukunglainnyauntukmemfasilitasipengembangandanpelatihanbagipelakukreatifdi Indonesia 12 “Implementasi Cetak Biru Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya dan TIK”
27. FOKUS KONVENSI PPKI 2009 Sesuai arahan MENKO KESRA 3. ANIMASI kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi, produksi film, video, serta distribusi rekaman film, video dan termasuk di dalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, dan eksibisi film, khususnya FILM ANIMASI dan merchandise ANIMASI 1. PENERBITAN & PERCETAKAN kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan kantor berita DESAIN kegiatan kreatif yang terkait dengan desain yang difokuskan kepada desain kemasan produk-produk makanan olahan
28. FOKUS KONVENSI PPKI 2009 Sesuai arahan MENKO KESRA 6.PIRANTI LUNAK Kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan komputer, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta desain portal. 5. FILM Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi, produksi film, video, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman film, video dan hasil fotografi. Termasuk di dalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron, dan eksibisi film. 4. MUSIK Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi/komposisi, pertunjukan musik, reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara. 14
29. 15 FOKUS KONVENSI PPKI 2009 Tambahan Contoh website e-commerce di dalam negeri: Contoh website e-commerce di luar negeri: www.bhineka.com www.tradeworld.com www.indonetwork.com www.woodfurniture.net www.kutukutubuku.com www.amazon.com www.ebay.com www.alibaba.com 7. E-COMMERCE TANGIBLE PRODUCT transaksi produk melalui internet E-COMMERCE INTANGIBLE PRODUCT transaksi produk dan jasa melalui internet
31. PESERTA KONVENSIPPKI 2009 Pelaku Industri Kreatif Budayawan Pelaku Usaha Akademisi Pemerintah Daerah (Propinsi, Kota dan Kabupaten) Departemen Terkait Asosiasi Terkait Lembaga Promosi Dagang Asing (Jetro, World Bank, CBI, dan lain-lain) Pers Komunitas Ekonomi Kreatif 17
32.
33.
34.
35. Pendidikan (jumlah & kurikulum), berakibat: (i) apresiasi terhadap seni dan kreativitas kurang, (ii) spesialisasi, kompetensi profesi masing-masing subsektor kurang memadai
36. Infrastruktur TIK, komputer mahal, software berbayar mahal, open source belum cukup baik, akses internet mahal
43. Biaya Sertifikasi, standarisasi, software development yang relatif tinggi, sehingga membuat biaya produksi tinggi dan sulit bersaing di pasar luar.
44. Kurangnya kemampuan bahasa dan entrepeneurship semakin mempersulit bersaing21
55. KONSEP SEMINAR PPKI 2009 TEMA: Seminar merupakan salah satu media untuk mendiseminasikan informasi dan media diskusi antara triple helix dan masyarakat terkait dengan pengembangan industri kreatif berbasis budaya dan teknologi Informasi Seminar akan dilaksanakan selama 2 hari dengan topik yang akan diangkat meliputi: Hari Pertama SESI 1: Nation Branding: Peluang Industri Kreatif Indonesia Go Internasional SESI 2: Pengembangan Lembaga Pembiayaan Industri Kreatif Indonesia Hari Kedua SESI 1: Pengembangan Ekonomi Digital Di Indonesia SESI 2: Pengembangan Insan Kreatif Indonesia 25 “Sinergi Warisan Budaya dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk kreativitas Bangsa”
56. 26 TUJUAN & OUTPUT SEMINAR Tujuan Output Mendiseminasikan informasi tentang hal-hal yang telah dilakukan oleh stake holder Ekonomi kreatif dalam pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Identifikasi strategi pengembangan insan kreatif Indonesia Identifikasi strategi pembiayaan bagi industri kreatif di Indonesia Memetakan perkembangan ekonomi digital di Indonesia Memahami strategi pengembangan ekonomi kreatif oleh Negara lain di dunia Memperkenalkan pelaku-pelaku kreatif yang dapat menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat Indonesia Gambaran program implementasi pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia ataupun di beberapa negara lain di dunia Peningkatan rasa cinta & bangga terhadap produk dalam negeri dan tanah air
61. Mengapa Nation Branding menjadi penting bagi kesejahteraan Bangsa? Bagaimana Strategi melakukan Nation Branding bagi Indonesia Bagaimana rencana program Pemerintah untuk meningkatkan citra Indonesia di dunia internasional, dalam hal ekspor dan investasi? Terkait dengan produk Indonesia dan potensi Investasi di Indonesia: Apakah produk dan jasa Indonesia yang paling dicari dan paling dihindari oleh pasar (konsumen) luar negeri? Bagaimana potret ekspor Indonesia: produk dan negara tujuan? Menurut persepsi asing maupun persepsi domestik, ilmu pengetahuan dan teknologi apakah yang dianggap menjadi kekuatan bangsa Indonesia? Dalam kaitannya dengan produk apa yang seharusnya dikembangkan oleh Indonesia. Bagaimana pandangan investor luar negeri terhadap kemudahan investasi dan ketertarikan berinvestasi di Indonesia? Sektor-sektor manakah yang paling diminati investor asing? 31 Hari Pertama SESI 1: NATION BRANDING: PELUANG INDUSTRI KREATIF INDONESIA GO INTERNASIONAL Topik : “Aktivasi Nation Branding : Pentingnya Nation Branding Bagi Indonesia khususnya bagi TTI (Trade, Tourism, & Investment)” Pembicara : Dr. Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan RI Moderator : Jaya Suprana
62. Mengapa Budaya dan pariwisata menjadi penting bagi Nation Branding dan Pengembangan Ekonomi Kreatif? Aktivitas budaya Indonesia manakah yang paling ingin dilihat oleh pihak asing? Objek wisata apakah yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara? Bagaimana tingkat apresiasi masyarakat domestik dan asing terhadap warisan budaya dan sejarah bangsa Indonesia Bagaimana tingkat apresiasi masyarakat domestik dan asing terhadap budaya kontemporer Indonesia (film, musik, seni, sastra)? Bagaimana persepsi dunia internasional terhadap negara Indonesia khususnya terkait dengan turisme Indonesia? Apakah kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan turisme Indonesia? Bagaimana rencana program Departemen untuk meningkatkan citra Indonesia di dunia internasional, dalam hal budaya dan pariwisata? 32 Hari Pertama SESI 1: NATION BRANDING: PELUANG INDUSTRI KREATIF INDONESIA GO INTERNASIONAL Topik : “Aktivasi Nation Branding : "Budaya & Pariwisata Indonesia Sebagai Kekuatan Baru Menuju Indonesia Kreatif” Pembicara : Ir. Jero Wacik, Menteri Pariwisata dan Kebudayaan RI Moderator : Jaya Suprana
63. Aspek-aspek apakah yang menjadi pembentuk kreativitas? Bagaimanakah kreativitas tersebut dapat terus diasah hingga pada pendidikan tinggi (tingkat universitas) Paparan singkat mengenai kondisi industri kreatif di Australia dan bentuk dukungan Pemerintah-bisnis-intelektual untuk pengembangan Industri kreatif tersebut Saran Pengembangan industri kreatif di Indonesia: Prinsip dasar atau hal utama yang harus diperhatikan oleh Pemerintah-bisnis-Intelektual untuk mengembangkan industri kreatif di Indonesia? Bagaimana sebaiknya kebijakan pemerintah Indonesia untuk mendukung pengembangan industri kreatif di Indonesia? 33 Hari Pertama SESI 1: NATION BRANDING: PELUANG INDUSTRI KREATIF INDONESIA GO INTERNASIONAL Topik : ” Strategi Pengembangan Pendidikan Tinggi Pendukung Industri kreatif dan Linkage Pendidikan dengan Dunia Usaha” Pembicara : Prof. John Hartley BA (Hons), PhD, D.Litt, FAHA, FRSA, FQA, Research Director ARC Center of Excellence For Creative Industries and Innovation, Queensland University of Technology Moderator : Jaya Suprana
64. Paparan singkat konsep pembangunan pendidikan Indonesia, pre-school, dasar, menengah dan tinggi? Kreativitas diakui dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup. Bagaimanakah kurikulum pendidikan formal yang sudah ada dapat mendukung penciptaan insan-insan kreatif Indonesia? Program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan dan akan dilaksanakan oleh DEPDIKNAS untuk mendukung pengembangan industri Kreatif di Indonesia Evaluasi & Monitoring pelaksanaan program Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia 34 Hari PertamaSESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA Topik : ”Strategi Pengembangan Kurikulum Pendidikan Formal, Pendukung Penciptaan Insan Kreatif Indonesia” Pembicara : Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA, Menteri Pendidikan Nasional Moderator : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya
65. Apakah yang dimaksud dengan kesehatan mental dan mengapa kesehatan mental sangat penting dalam penciptaan generasi kreatif? Bagaimanakah kondisi kesehatan mental generasi muda Indonesia yang merupakan pondasi dalam ekonomi kreatif Indonesia Bagaimanakah sebaiknya kebijakan dan strategi (langkah-langkah) yang diperlukan untuk pembangunan kesehatan mental bagi penciptaan insan kreatif Indonesia? Bagaimana langkah-langkah tersebut dapat diimplementasikan dalam pendidikan formal maupun informal? Bagaimanakah sebaiknya kebijakan pemerintah dalam hal penciptaan kesehatan mental, sistem pendidikan formal maupun informal untuk mendukung penciptaan insan kreatif Indonesia? 35 Hari Pertama SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA Topik : ”Membangun Generasi Kreatif Dengan Memperhatikan Kesehatan Mental Anak Sejak Dini, dan Sistem Pendidikan Formal Dan Informal yang Sesuai” Pembicara : Psikiater, Prof. Luh Ketut Suryani Moderator : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya
66. Hari Pertama SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA Topik : ”Strategi Pembangunan Kreativitas, Budaya Membaca dan Menulis Sejak Masa Kanak-Kanak” Pembicara : P. Bobby Hartanto Mpsi, Praktisi Quantum Learning dan Pemerhati Masalah Remaja Moderator : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya Paparan singkat konsep pembangunan pendidikan Indonesia, pre-school, dasar, menengah dan tinggi. Kondisi anak Indonesia, khususnya pre-school dan anak sekolah dasar terkait dengan kebijakan pendidikan yang saat ini dilaksanakan oleh pemerintah Aspek-aspek apakah yang menjadi pembentuk kreativitas, dan mengapa penting dibangun sejak masa kanak-kanak? Budaya membaca dan menulis dianggap sebagai salah satu aspek yang dapat menumbuhkan kreativitas, bagaimana menumbuhkan budaya membaca dan menulis sejak masa kanak-kanak? Bagaimana peran keluarga dalam membangun kreativitas, budaya membaca dan menulis? Bagaimana sebaiknya kebijakan pemerintah mendukung peran keluarga dalam membangun kreativitas, budaya membaca dan menulis? 36
67. Tahapan dan pencapaian yang penting dalam perjalanan bisnis pelaku usaha. Rekomendasi kepada pemerintah, intelektual (budayawan, akademisi, tokoh), dan pelaku usaha bagaimana sebaiknya berkolaborasi untuk mengembangkan sektor musik di Indonesia Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia, khususnya untuk sektor musik Demo produk kreatif yang telah dihasilkan yang telah berhasil membawa nama baik Bangsa Indonesia 37 Hari Pertama SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA Topik : ”Cerita Sukses Pelaku Kreatif Di Dalam Negeri Sektor Musik” Pembicara : Band Sore, Best Album/EP Cover of The Year (albumPorts of Lima) Moderator : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya
68. Hari Pertama SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA Topik : ”Peluang Dan Tantangan Pekerja/Insan Kreatif Indonesia Di Luar Negeri, Serta Kebijakan Pendukung Pekerja/Insan Kreatif Untuk Berkarya” Pembicara : Dr. Ir Erman Suparno, MBA, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Moderator : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya Cukup banyak pekerja kreatif Indonesia berkarya di luar negeri, misalnya subsektor piranti lunak, arsitektur, animasi dan lain-lain. Bagaimana pemerintah melihat situasi ini, dan bagaimana caranya mengoptimalkan peran mereka, agar dapat berkontribusi terhadap pengembangan industri kreatif nasional? Bagaimana langkah yang perlu dilakukan pemerintah untuk menumbuhkan entrepeneur-entrepeneur kreatif di Indonesia? Kreativitas dapat menjadi pemicu peningkatan produktivitas. Bagaimana langkah pemerintah untuk dapat meningkatkan kreativitas tenaga kerja Indonesia? Program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan dan akan dilaksanakan oleh MENAKERTRANS untuk mendukung pengembangan industri Kreatif di Indonesia Evaluasi & Monitoring pelaksanaan program Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia 38
69. 39 Hari Pertama SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA Topik : ”Sekolah Bisnis Manajemen (SBM): Strategi Pengembangan Insan Kreatif Dan Entrepreneurship DiPerguruan Tinggi” Pembicara : Dr. Togar Simatupang Moderator : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya Paparan kondisi pendidikan tinggi di Indonesia (pendekatan kurikulum, apakah sudah banyak yang mengarah kepada penciptaan kretivitas dan entrepreneurship Peluang dan tantangan yang dihadapi oleh pendidikan tinggi untuk dapat menghasilkan anak didik yang siap bersaing dan masuk ke dalam dunia kerja Kerangka strategi pengembangan insan kreatif dan entrepreneurship yang dilakukan SBM ITB Rekomendasi kepada pemerintah, pelaku usaha dan terutama dunia perguruan tinggi untuk dapat mendukung pengembangan industri kreatif di Indonesia Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia
70. Tahapan dan pencapaian yang penting dalam perjalanan bisnis pelaku usaha. Rekomendasi kepada pemerintah, intelektual (budayawan, akademisi, tokoh), dan pelaku usaha bagaimana sebaiknya berkolaborasi untuk mengembangkan sektor animasi di Indonesia Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia, khususnya untuk sektor animasi Demo produk kreatif yang telah dihasilkan yang telah berhasil membawa nama baik Bangsa Indonesia 40 Hari Pertama SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA Topik : ”Cerita Sukses Pelaku Kreatif Di Dalam Negeri Sektor Animasi” Pembicara : Adrian Elkana, Castle Production Director Moderator : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya
71. Tahapan dan pencapaian yang penting dalam perjalanan bisnis pelaku usaha. Rekomendasi kepada pemerintah, intelektual (budayawan, akademisi, tokoh), dan pelaku usaha bagaimana sebaiknya berkolaborasi untuk mengembangkan sektor film di Indonesia Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia, khususnya untuk sektor Film Demo produk kreatif yang telah dihasilkan yang telah berhasil membawa nama baik Bangsa Indonesia 41 Hari Pertama SESI 2: PENGEMBANGAN INSAN KREATIF INDONESIA Topik : ”Cerita Sukses Pelaku Kreatif Di Dalam Negeri Sektor Film” Pembicara : Sakti Parentean, World Champion of International Young Creative Enterpreneur, London 2008 Moderator : Jaya Suprana / Marco Kusumawijaya
72. Paparan kondisi umum mengenai pembiayaan UKM, terkait dengan: model-model pembiayaan yang sedang dijalankan, permasalahan yang dihadapi (masalah agunan, masalah badan hukum UKM, komitmen Bank Sentral, Bank Pemerintah, Bank Swasta, dan Non Bank). Dalam berbagai model pembiayaan tersebut, apakah UKM sektor-sektor industri kreatif memiliki peluang memperoleh pembiayaan? Apakah strategi memperoleh pembiayaan yang ditawarkan atau diusulkan oleh Departemen kepada pelaku usaha industri kreatif dengan karakteristiknya yang unik? Program dan kegiatan MENKOP-UKM terkait dengan pengembangan UKM/IKM kreatif yang sudah dilaksanakan dan akan dilaksanakan. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program & kegiatan Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia 42 Hari KeduaSESI 1: PENGEMBANGAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI KREATIF INDONESIA Topik : ”Kondisi, Peluang, Tantangan, Strategi Dan Program Pengembangan Pembiayaan UKM Industri Kreatif Indonesia” Pembicara : Drs. Suryadharma Ali, MSi, Menteri Negara Koperasi dan UKM Moderator : Nawir Messy
73. Latar belakang, tujuan, durasi dan keberlanjutan program, perbedaan dari model pembiayaan lainnya Bagaimanakah skema pembiayaan, besaran pembiayaan, tingkat bunga, persyaratan dan prosedur memperoleh pembiayaan? Siapa target pembiayaan yang akan diberikan? Apakah industri kreatif dengan karakteristiknya yang unik dapat menjadi target pembiayaan? Sejauh mana sosialisasi PKBL ini disampaikan kepada masyarakat? Apakah sudah ada pelaku usaha industri kreatif dengan karakteristiknya yang unik yang diberikan bantuan pembiayaan PKBL ini? (mohon disajikan cerita sukses PKBL bagi pelaku kreatif) Bentuk dukungan BUMN untuk pengembangan industri kreatif di Indonesia Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program & kegiatan Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia 43 Hari KeduaSESI 1: PENGEMBANGAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI KREATIF INDONESIA Topik : ”Pengembangan Pola Pembiayaan Industri Kreatif Oleh BUMN Melalui Skema PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan)” Pembicara : Dr. Sofyan Djalil, Menteri Kementrian Badan Usaha Milik Negara Moderator : Nawir Messy
74. Definisi sektor Industri kreatif belum ada di dalam definisi Bank Indonesia. Bagaimana hal ini dapat segera diselesaikan? Bagaimana mengatasi permasalahan: kolateral atau SPK sebagai syarat untuk memperoleh pinjaman bagi industri kreatif. Bagaimanakah model pembiayaan yang paling sesuai untuk industri kreatif? Bagaimana kebijakan Skema pembiayaan, besaran pembiayaan, tingkat bunga, prosedur memperoleh pembiayaan yang sesuai untuk industri kreatif di Indonesia Apakah langkah Bank Indonesia untuk mendukung pembiayaan bagi industri kreatif Indonesia? Bentuk dukungan Bank Indonesia untuk pengembangan industri kreatif di Indonesia Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia 44 Hari KeduaSESI 1: PENGEMBANGAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI KREATIF INDONESIA Topik : ” Kebijakan Pembiayaan Industri Kreatif di Indonesia” Pembicara : Dr. Miranda Goeltom, PLT Gubernur Bank Indonesia Moderator : Nawir Messy
75. Subsektor dan ukuran perusahaan industri kreatif yang dapat didukung pembiayaannya, dan mana yang diprioritaskan. Bagaimana kebijakan BNI mengenai kolateral atau SPK sebagai syarat untuk memperoleh pinjaman bagi industri kreatif. Bagaimana kebijakan Skema pembiayaan, besaran pembiayaan, tingkat bunga, prosedur memperoleh pembiayaan yang sesuai untuk industri kreatif di Indonesia, khususnya yang dilakukan oleh BNI. Pengalaman BNI mengenai: kendala dan tingkat keberhasilan dari pembiayaan industri kreatif. Rekomendasi untuk Pemerintah, Pelaku Usaha, berkaitan dengan pembiayaan industri kreatif. 45 Hari KeduaSESI 1: PENGEMBANGAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI KREATIF INDONESIA Topik : ” Pengalaman dan Usulan Pengembangan Pola Pembiayaan Industri Kreatif oleh Perbankan ” Pembicara : Felia Salim, BA, Wakil Direktur Utama Bank Negara Indonesia Moderator : Nawir Messy
76. Skema pembiayaan, besaran pembiayaan, tingkat bunga, prosedur memperoleh pembiayaan Subsektor dan ukuran perusahaan industri kreatif yang dapat didukung pembiayaannya oleh Bank Mandiri Kendala dan tingkat keberhasilan dari pembiayaan yang diberikan kepada industri kreatif di Indonesia Cerita sukses pembiayaan oleh Bank Mandiri Rekomendasi untuk model pembiayaan Industri Kreatif di Indonesia 46 Hari KeduaSESI 1: PENGEMBANGAN LEMBAGA PEMBIAYAAN INDUSTRI KREATIF INDONESIA Topik : ”Strategi Dan Model Pembiayaan Bagi Industri Kreatif Di Indonesia” Pembicara : Bank Mandiri Moderator : Nawir Messy
77. Review kondisi infrastruktur jaringan internet, jangkauan, dan biaya akses internet oleh publik Bagaimanakah strategi DEPKOMINFO dalam mengembangkan infrastruktur TIK di Indonesia yang dapat mempermurah biaya akses internet oleh Publik? Bagaimanakah strategi peningkatan kapasitas SDM terkait dengan computer literacy & internet literacy Pengembangan kebijakan keamanan bertransaksi elektronik dan pemanfaatan akses internet dan konten digital di Indonesia. Program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan dan akan dilaksanakan dalam mendukung pengembangan industri kreatif di Indonesia Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program & kegiatan Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia 47 Hari KeduaSESI 2: PENGEMBANGAN EKONOMI DIGITAL Topik : ”Percepatan Pertumbuhan Infrastruktur Dan Kebijakan TIK Di Indonesia” Pembicara : Prof. Dr. Ir. Muhammad Noeh, DEA, Mentri Komunikasi dan Informasi RI Moderator : Rusmanto - AOSI
78. Kelembagaan dan kendala koordinasi yang dihadapi Kerangka strategi Pengembangan Industri Kreatif Di Inggris Program pengembangan industri kreatif di Inggris, khususnya yang terkait dengan industri film, animasi, musik, penerbitan dan percetakan, piranti lunak, dan desain khususnya desain kemasan Model organisasi Pengelolaan Pengembangan Industri Kreatif di Inggris Pola koordinasi pengembangan Industri Kreatif di Inggris antara pemerintah-bisnis-intelektual Evaluasi & Monitoring pelaksanaan program Saran pengembangan Industri Kreatif di Indonesia 48 Hari KeduaSESI 2: PENGEMBANGAN EKONOMI DIGITAL Topik : ”Program Pengembangan Ekonomi Kreatif Oleh DCMS” (DCMS CREATIVE ECONOMY PROGRAMME- CEP) Pembicara : Shelagh Ann Wright (Creative Economy Programme, London) Moderator : Rusmanto - AOSI
79. Pemahaman mengenai konten digital Hal utama yang perlu diperhatikan dalam pengembangan konten digital dalam sebuah negara Peluang dan tantangan dalam mengembangkan digital konten di India Kerangka strategi pengembangan konten digital di India Bentuk kelembagaan dan kendala koordinasi yang dihadapi dalam mengembangkan konten digital di India Rekomendasi terhadap pengembangan konten digital di Indonesia 49 Hari KeduaSESI 2: PENGEMBANGAN EKONOMI DIGITAL Topik : ” Kebijakan & strategi pengembangan konten digital di India ” Pembicara : R. Srinivasan, Global Pre-sales Head of The Government Industry Solutions Unit, TATA Consultancy Service Moderator : Rusmanto - AOSI
80. Sektor-sektor Industri TIK yang akan dikembangkan oleh DEPPERIN Kerangka strategi pengembangan industri TIK di Indonesia Sentra atau daerah-daerah yang akan difokuskan untuk pengembangan industri TIK di Indonesia Sertifikasi profesi TIK Program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan dan akan dilaksanakan oleh DEPPERIN untuk mengembangkan industri TIK di Indonesia Evaluasi & Monitoring pelaksanaan program Saran kelembagaan oleh Pemerintah untuk mengembangkan Industri kreatif di Indonesia 50 Hari KeduaSESI 2: PENGEMBANGAN EKONOMI DIGITAL Topik : ”Peluang, Tantangan, Strategi & Program Pengembangan Industri TIK Di Dalam Negeri” Pembicara : Drs. Fahmi Idris Moderator : Rusmanto - AOSI
81. Hari KeduaSESI 2: PENGEMBANGAN EKONOMI DIGITAL Topik : ” Kebijakan & strategi pengembangan konten digital di Cina ” Pembicara : Timothy Leung, Alibaba.com Moderator : Rusmanto - AOSI Pemahaman mengenai konten digital Hal utama yang perlu diperhatikan dalam pengembangan konten digital dalam sebuah negara Peluang dan tantangan dalam mengembangkan digital konten di Cina Kerangka strategi pengembangan konten digital di Cina Bentuk kelembagaan dan kendala koordinasi yang dihadapi dalam mengembangkan konten digital di Cina Rekomendasi terhadap pengembangan konten digital di Indonesia 51
82. Potret subsektor animasi Indonesia: kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dihadapi Usulan Strategi Pengembangan Animasi Indonesia, kepada Pemerintah, Akademisi dan Pelaku Bisnis 52 Hari KeduaSESI 2: PENGEMBANGAN EKONOMI DIGITAL Topik : ”Pengembangan Digital Konten Di Indonesia: Usulan Strategi Pengembangan Konten Animasi Di Indonesia” Pembicara : Wahyu Aditya Moderator : Rusmanto - AOSI
88. Lembaga Pembiayaan yang mendukung pelaku industri kreatif.“Rencana Aksi triple helix dalam pengembangan ekonomi kreatif berbasis warisan budaya dan Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK)”
89. 55 TUJUAN & OUTPUT LOKAKARYA Output Tujuan Komitmen pelaksanaan program secara sinergis antar Triple Helix untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia. Identifikasi dan evaluasi perkembangan industri kreatif pasca peluncuran cetak biru industri kreatif Indonesia Identifikasi perkembangan dan kebutuhan infrastruktur e-Commerce di Indonesia dan Identifikasi program yang dilakukan oleh triple helix untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia Merumuskan sinergi pengembangan EK Indonesia menjadi langkah nyata yang fokus dan tepat sasaran
103. Manajemen: database komik yang menyulitkan mencari komik Indonesia, display komik dimana komik tidak dikumpulkan dalam satu section padahal jumlahnya mungkin lebih banyak dari komik Jepang
107. RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA: 60 SUBSEKTOR PIRANTI LUNAK Moderator: Yudho Giri Sucahyo, Ph.D. (Fasilkom UI) TOPIK “Pembangunan Industri Piranti Lunak Nasional yang mampu bersaing dengan industri piranti lunak asing, dan konten lokal dapat menjadi andalan.” PEMBICARA & MATERI PAPARAN Dr. Setyanto P Santosa – Ketua Mastel Djarot Subiantoro (Ketua Umum Asosiasi Piranti Lunak Indonesia) Rusmanto (AOSI) Potensi pasar domestik terbilang besar, bagaimana alternatif-alternatif cara mengoptimalkannya? Bagaimana meningkatkan pangsa pasar di luar negeri Tenaga kerja murah (outsource asing): apakah kekuatan atau kelemahan, bagaimana menyikapinya Banyaknya pekerja IT di luar negeri (pembajakan talent lokal), bagaimana solusinya Perkembangan Open Source Indonesia Usulan pengembangan Open Source Indonesia
108. RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA: 61 SUBSEKTOR DESAIN (PACKAGING) Moderator: Danu Widiatmoko TOPIK “Pembangunan Industri Desain Kemasan Nasional dengan struktur industri dan sumber daya insani yang kuat, yang mampu bersaing di pasar domestik dan asing, dengan intensifikasi konten lokal.” PEMBICARA & MATERI PAPARAN DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN DAN RESTRUKTURISASI USAHA Dr. Ir. ChoirulDjamhari - Depkop UKM Ariana Susanti – Federasi Pengemasan Indonesia Garuda Food Potensi pasar domestik besar, bagaimana mengoptimalkannya? Kemungkinan menggunakan tokoh animasi nasional sebagai lokomotif pengembangan pasar Solusi lisensi software mahal Iklim kondusif untuk tumbuhnya industri desain kemasan Apresiasi masyarakat terhadap desain Permasalahan dan Solusi Teknologi Entrepeneurship Kelangkaan Bahan baku dan inovasi bahan baku Preferensi pasar domestik dan internasional terhadap kemasan Aspek-aspek dan standar-standar yang harus dipenuhi dalam desain kemasan, untuk memasuki pasukan
109. RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA: 62 SUBSEKTOR DESAIN (PACKAGING) Moderator: Danu Widiatmoko TOPIK “Pembangunan Industri Desain Kemasan Nasional dengan struktur industri dan sumber daya insani yang kuat, yang mampu bersaing di pasar domestik dan asing, dengan intensifikasi konten lokal.” PEMBICARA & MATERI PAPARAN Mizan Allan de Neve Ir. Edi Sufiardi- DepPerindustrian, Direktur Pangan, Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Direktur Mikro dan Retail Banking BankMandiri Lisensi software dan open source Pilihan menjadi industri informal, atau berkarir di luar negeri Strategi branding desain kemasan Bahan baku dan Mesin Software dan Open Source Desain Center/Klaster Desain Pendampingan desain bagi UKM Alternatif-alternatif pembiayaan yang mungkin untuk subsektor desain kemasan (PKBL BUMN, Venture Capital, Microbanking, koperasi dll) Insentif pertumbuhan yang mungkin
113. RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA: 65 SUBSEKTOR MUSIK Moderator: Wendy Putranto (Rolling Stone Indonesia) TOPIK “Pengembangan Musik Indonesia sebagai hasil karya insan kreatif nasional, yang menghibur, berkarakter bangsa, digemari dan dapat dinikmati melalui berbagai medium di mana saja.” PEMBICARA & MATERI PAPARAN Direktur Pajak II- DitjenPajak (Depkeu) Regulasi tarif, misal: bahasa Inggris di lagu Indonesia dikenakan tarif berbeda Alat musik sebagai barang mewah
114. RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA: 66 SUBSEKTOR ANIMASI Moderator: Chandra Endroputro TOPIK Pengembangan Industri Animasi yang berdaya saing di pasar domestik dan asing, didukungan teknologi yang handal dan mengusung budaya dan warisan budaya lokal. PEMBICARA & MATERI PAPARAN Gotot Prakoso TjetjepSuparman - Depbudpar Ir. Bambang Yuwono - Pesona Edukasi Kendala Pangsa pasar dan Solusi Peluang Mobile Animation Peluang animasi di game, desain interior, arsitektur, film, corporate animation, special effect, militer, kedokteran, klip musik Daya saing lemah, biaya tinggi Kondisi pasar, regulasi dan insentif pengembangan pasar Klasifikasi dan departemen mana yang mengelola animasi Technopark, klaster animasi Pengembangan konten lokal Enterpreneurship Kondisi jaringan animator Indonesia (jumlah, sebaran) Karir dan Pendapatan rata-rata animator, memadaikah? Kuantitas, kualitas dan produktivitas animator Indonesia Kurang menggali konten lokal, kurangnya pembuat cerita, bagaimana solusi
115. RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA: 67 SUBSEKTOR ANIMASI Moderator: Chandra Endroputro TOPIK Pengembangan Industri Animasi yang berdaya saing di pasar domestik dan asing, didukungan teknologi yang handal dan mengusung budaya dan warisan budaya lokal. PEMBICARA & MATERI PAPARAN Denny Djoenaid (Ainaki) Dewi -Diknas Ramon Bangun (DEPPERIN) Komersialisasi, kemudahan pameran dan ekspor animasi ke luar negeri Intensifikasi festival, oleh siapa dan bagaimana Penghargaan yang kurang ditindaklanjuti Pendidikan animasi Kualitas pengajar Animasi sebagai alternatif metode mengajar (peningkatan apresiasi dan pasar) Solusi lisensi software Optimalisasi open source Perbaikan Teknologi Pelatihan informal peningkatan kualitas
116. 68 RINCIAN KEGIATAN LOKAKARYA: SUBSEKTOR ANIMASI Moderator: Chandra Endroputro TOPIK Pengembangan Industri Animasi yang berdaya saing di pasar domestik dan asing, didukungan teknologi yang handal dan mengusung budaya dan warisan budaya lokal. PEMBICARA & MATERI PAPARAN Bullit Sezariza - Pelaku Enterpreneurship Kondisi jaringan animator Indonesia (jumlah, sebaran) Karir dan Pendapatan rata-rata animator, memadaikah? Kuantitas, kualitas dan produktivitas animator Indonesia Kurang menggali konten lokal, kurangnya pembuat cerita, bagaimana solusi
159. Metode, tata cara pengembangan e-Commerce yang baik dan berhasil (pengalaman best practice)
160.
161. 77 KONSEP DIALOG DUBES Dialog Dubes ini akan difokuskan untuk membahas: Perkembangan industri kreatif unggul di masing-masing negara, bagaimana kerangka konsep strategi pengembangan dan koordinasi kelembagaannya bisa dijalankan. Peluang industri kreatif untuk menembus pasar internasional khususnya pada subsektor yang menjadi fokus pembahasan. Pameran yang sesuai dengan industri dapat diikuti oleh pelaku kreatif nasional: waktu, lokasi, produk dan produsen unggulan, persyaratan dan perizinan, siapa pengunjung utama Ajang penghargaan internasional yang dapat diikuti oleh pelaku kreatif nasional Organisasi dan asosiasi-asosiasi pemerhati insan kreatif di masing-masing negara “Perkembangan, Peluang dan Profil Industri Animasi, Penerbitan & Percetakan, Desain, Film, Musik dan Software di Pasar Asia, Eropa , Amerika dan Australia”
164. Mengupayakan terbukanya akses terhadap pelaku kreatif di luar negeri sehingga tercipta jejaring kreatif di dalam negeri dengan luar negeri.
165. Mengidentifikasikan ajang penghargaan insan kreatif di luar negeri sebagai wahana bagi insan kreatif Indonesia GO INTERNASIONAL.Note: Produk kreatif yang dimaksud lebih difokuskan kepada film, desain packaging, musik, animasi, software, penerbitan & percetakan.
170. 83 KONSEP DIALOG PEMDA “Pengembangan Kota Kreatif di Indonesia" Dialog Pemda pada Konvensi PPKI 2009 akan menghadirkan lima orang pembicara dari lima Pemda di Indonesia. Lima daerah yang dipilih merupakan daerah yang paling menonjol dalam hal pengembangan industri kreatif di Indonesia.
171. 84 TUJUAN & OUTPUT DIALOG PEMDA Output Tujuan Memberikan stimulus kepada daerah-daerah lain agar bisa dan mau menggali potensi daerah masing-masing untuk kemudian dikembangkan dalam sektor-sektor industri kreatif. Membangun jejaring ekonomi kreatif antar daerah dan antara Pemda dengan pemerintah pusat Mengidentifikasikan indikasi geografis bagi daerah-daerah Terpetakannya indikasi geografis potensial yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Terciptanya jejaring pelaku & pengusaha kreatif antara pusat dan daerah
174. 87 Dialog Pemda“Pengembangan Kota Kreatif di Indonesia" Topik : ” Konsep pengembangan Tata kota atau daerah kreatif” Pembicara : Ir. M. Ridwan Kamil, March Moderator : Marco Kusumawijaya Apa saja parameter untuk dapat disebut kota/daerah kreatif? Kota/daerah mana di luar dan di dalam negeri, yang layak disebut kota/daerah kreatif, mengapa? Bagaimana konsep tata ruang ideal untuk daerah/kota kreatif? Saran dan rekomendasi untuk Pemda/Pemkot yang ingin menjadi kota/daerah kreatif.
175. 88 Dialog Pemda“Pengembangan Kota Kreatif di Indonesia" Topik : ” Indikasi geografi sebagai salah satu cara perlindungan HAKI kearifan lokal Indonesia” Pembicara : Dr.Ir. Andy Noorsaman Sommeng, DEA Moderator : Marco Kusumawijaya Apa yang dimaksud dengan indikasi geografis ini? mengapa Indikasi Geografis itu penting? Persyaratan produk/jasa untuk menjadi Indikasi geografis? Produk/jasa apa saja (daerah mana) yang saat ini sudah layak dijadikan indikasi geografis? Siapa yang paling bertanggung jawab untuk menetapkan dan mendaftarkan indikasi geografis? Perselisihan yang umum terjadi mengenai indikasi geografis, bagaimana menyikapinya? Bagaimana mentransformasi indikasi geografis menjadi bernilai ekonomi?
177. 90 KONSEP ART TALK Art Talk berkonsep forum diskusi antara para seniman dan sejumlah pemerhati dunia seni di Indonesia. Sejumlah artis dan selebritis akan diundang sebagai pembicara. Kalangan akademisi dan pemerintah juga akan dilibatkan sebagai unsur pendukung bagi pergerakan kreatifitas di sektor industri kreatif. Kalangan umum terutama anak muda yang tertarik dan berbakat di bidang seni menjadi target utama sebagai peserta dalam Art Talk. "Perkembangan Seni Rupa di Indonesia dan Potensi Indonesia sebagai Tuan Rumah dalam International Art Fair Pertama di Tahun 2010"
178. 91 TUJUAN & OUTPUT ART TALK Output Tujuan Art Talk menjadi wadah bagi pihak-pihak terkait untuk saling bertukar informasi terbaru mengenai perkembangan seni di Indonesia langsung dari para pelaku seni yang terlibat di dalamnya. Kesepahaman mengenai isu utama yang terkait dengan seni di Indonesia Strategi dan konsep pelaksanaan kegiatan international art fair yang diharapkan dapat meningkatkan citra Indonesia di mata Dunia
182. 95 KONSEP KLINIK KONSULTASI Klinik Konsultasi dibutuhkan karena masyarakat, konsumen, dan pelaku usaha memerlukan informasi dan konsultasi mengenai: Informasi usaha dan kelembagaan perdagangan oleh DEPDAG HKI oleh DEPKUMHAM & DEPPERIN Desain, Kemasan dan barcode oleh DEPPERIN dan SWASTA Perlindungan konsumen terkait dengan pemberdayaan konsumen, ketentuan barang beredar dan kemetrologian oleh DEPDAG Informasi perdagangan Luar Negeri oleh DEPDAG Informasi berbagai hasil kajian SMEDA (Small, Medium Enterprises, Development agencies) oleh MENKOP UKM Informasi program UKM Kreatif: pameran pangan nusa, pameran TEI, pameran ekonomi kreatif, dll “Pelayanan Konsultasi & Informasi terpadu bagi penguatan usaha kreatif UKM/IKM”
183. 96 TUJUAN & OUTPUT KLINIK KONSULTASI Output Tujuan Meningkatkan pemahaman masyarakat dan pelaku usaha mengenai: HKI, desain, kemasan dan barcode, pendaftaran & perizinan usaha sektor perdagangan dalam negeri (waralaba, MLM, SIUP, Keagenan, P3A, dll) Mensosialisasikan perlindungan konsumen terkait dengan pemberdayaan konsumen pengawasan barang beredar dan kemetrologian, Mensosialisasikan tatacara untuk memperoleh pembiayaan bagi UKM Mensosialisasikan kegiatan PEMERINTAH terkait dengan pengembangan Ekonomi kreatif, misal: pameran pangan nusa, pameran ekonomi kreatif, Trade Expo Indonesia, Perizinan/Kebijakan Ekspor, dll Pelaku UKM/IKM lebih memahami bagaimana menjalankan dan mengembangkan usahanya dengan lebih baik Tersosialisasikannya program & kebijakan pemerintah kepada masyarakat Masyarakat/konsumen dapat mengetahui perkembangan/dinamika usaha kreatif di Indonesia
198. Ekspor oleh DEPDAGDalam kegiatan Workshop ini akan diundang sejumlah panelis dan pakar-pakar terkait dan akan dihadiri oleh “Kolaborasi & Integrasi Industri Kreatif dalam Meningkatkan Daya Saing Produk Dalam Negeri”
199.
200. Membangun jejaring para pelaku di sektor ekonomi kreatif sehingga terjadi akselerasi pengembangan usaha kreatif di Indonesia.
202. Mensosialisasikan tatacara ekspor sehingga dapat menambah pengetahuan pelaku bisnis khususnya UKM untuk dapat mengekspor produk kreatifnyaSDM dengan kapasitas yang lebih baik dalam melakukan branding, pengemasan produk makanan olahan, sertifikasi produk makanan olahan, dan bagaimana melakukan ekspor
207. 107 KONSEP HKI MART HKI Mart merupakan forum yang mempertemukan antara franchiser dengan calon pengguna (user) dari franchise yang ada. Penemu ini akan difokuskan pada franchiselokal yang ada di Indonesia sedangkan user adalah UKM yang ada di Indonesia dan masyarakat umum yang berminat untuk berinvestasi pada franchise. Forum dilaksanakan dengan lebih rileks acara akan dilaksanakan dengan konsep seperti talk show. "Kiat Sukses Menjalankan Bisnis Waralaba dan Pemasaran Invensi serta Penegakan Hukum atas pelanggaran Merk “
208. 108 TUJUAN & OUTPUT HKI MART Output Tujuan Menyediakan wahana bagi para franchiser dan user agar apat bertukar informasi dan pengetahuan mengenai produk franchise yang dimiliki serta keuntungan yang akan diperoleh dengan memanfaatkan franchise tersebut. Mensosialisasikan hak dan kewajiban franchise dan user, sehingga tidak ada yang merasa dirugikan. Memfasilitasi penyusunan prosedur kerjasama yang tepat antara inventor dan user. Terciptanya jejaring antara franchise dan user sehingga dapat terjadi sinergi yang positif Prosedur kerjasama antara franchise dan user yang adil
212. 112 KONSEP ANJUNGAN PENDIDIKAN Anjungan pendidikan, pada Konvensi PPKI ke-3 tahun 2009 ini akan memfokuskan pada peserta tingkat Perguruan Tinggi yang menciptakan insan kreatif di sektor yang menjadi fokus pembahasan dalam PPKI ini. Anjungan Perguruan Tinggi tersebut juga akan menampilkan sejumlah kreativitas dan aksi seni yang telah dikembangkan di lingkungan akademik masing-masing. “Lembaga Pendidikan Pencetak Insan Kreatif Indonesia “
217. 116 KONSEP ANJUNGAN PEMBIAYAAN Pembiayaan merupakan hal penting dalam membangun usaha, termasuk usaha di sektor ekonomi kreatif. Dengan alasan inilah Konvensi PPKI 2009 juga membuka Anjungan Pembiayaan yang akan mengundang lembaga perbankan dan keuangan lain. Dalam anjungan pembiayaan ini akan disajikan informasi mengenai prosedur untuk memperoleh pembiayaan dari lembaga pembiayaan terkait “Pembiayaan bagi Industri Kreatif Indonesia”
218. 117 TUJUAN & OUTPUT ANJUNGAN PEMBIAYAAN Output Tujuan Mensosialisasikan produk pembiayaan yang ditawarkan/dimiliki oleh lembaga pembiayaan di Indonesia. Mensosialisasikan prosedur dan persyaratan dalam pengajuan pembiayaan kepada lembaga pembiayaan di Indonesia Masyarakat yang lebih memahami produk pembiayaan, prosedur dan persyaratan yang dibutuhkan dalam pengajuan pembiayaan
219. DESKRIPSI KEGIATAN ANJUNGAN PEMBIAYAAN 118 Bank Rakyat Indonesia Bank Muamalat BNI 46 Bank Bukopin SMESCO Bank DKI Bank Syariah Mandiri Jamkrindo Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir KODANUA KOSPIN JASA Trading Board Menkop & UKM
220. 119 Brief Konsep Pelaksanaan: 11. Forum Masyarakat Batik Indonesia
221. 120 KONSEP FORUM MASYARAKAT BATIK INDONESIA Merumuskan komitmen pengembangan ekonomi kreatif oleh Triple Helix (intelektual, kalangan bisnis, dan pemerintah), bahu-membahu dan bekerja sama untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia “Pengembangan Batik sebagai Mata Budaya Tak Benda Indonesia”
222. 121 TUJUAN & OUTPUT FORUM MASYARAKAT BATIK INDONESIA Output Tujuan Menyosialisasikan batik sebagai Mata budaya yang memiliki nilai ekonomi Mengidentifikasikan program pengembangan SDM pembatik Indonesia sejak dini, yaitu di tingkat pendidikan Menengah dan atas Mengidentifikasikan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengembangkan industri batik di Indonesia Strategi serta langkah-langkah pengembangan Industri batik di Indonesia
226. 125 KONSEP SIDANG PLENO Merumuskan komitmen pengembangan ekonomi kreatif oleh Triple Helix (intelektual, Business, dan government), bahu-membahu dan bekerja sama untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia “Implementasi cetak biru ekonomi kreatif oleh Triple Helix untuk kesejahteraan bangsa”
227. 126 TUJUAN & OUTPUT SIDANG PLENO Output Tujuan Mengevaluasi pelaksanaan konvensi PPKI Menginventarisir kesepahaman,komitmen, permasalahan, ataupun isu yang berhasil diidentifikasi selama kegiatan konvensi berlangsung Menyimpulkan kesepakatan pengembangan ekonomi kreatif (khususnya sektor yang menjadi fokus utama dalam PPKI) oleh triple helix untuk bersama-sama berupaya untuk mengembangkannya Kesepahaman dan kesepakatan pengembangan ekonomi kreatif oleh Triple Helix.
229. KEPANITIAAN PPKI 1. Ketua Pelaksana : Kepala Pusat Pelayanan Informasi Ekspor, BPEN, Departemen Perdagangan. Wakil : Direktur Industri Logam dan Elektronik, Departemen Perindustrian. 2. Sekretariat Penanggungjawab : Sekretaris BPEN, Departemen Perdagangan Wakil : Kepala Bidang Pelayanan Informasi dan Publikasi (PPIE BPEN) 3.Bidang Materi (Seminar, Lokakarya dan Dialog) Penanggungjawab : Direktur Pengamanan Perdagangan, Ditjen KPI, Departemen Perdagangan Wakil : Plt. Kepala P3WAANZ (BPEN, Departemen Perdagangan) 4. Bidang Persidangan (Pembicara Seminar, Narasumber Lokakarya dan Moderator Konvensi) Penanggungjawab : Kepala Pusat Litbang Iklim Usaha Perdagangan, Departemen Perdagangan Wakil : Direktur Konvensi, Incentif dan Pameran, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata 5. Notulensi & Penghubung Penanggung Jawab : Kepala P3WAE (BPEN, Departemen Perdagangan) Wakil : Kepala Bidang Pengumpulan dan Pengolahan Data (PPIE BPEN) 128
230. KEPANITIAAN PPKI 6. Dialog Lintas Sektoral dan Peluang Pasar Penanggung Jawab : Deputi Bidang Pengkajian Sumber Daya, Kementrian Negara Koperasi & UKM Wakil : Sekretaris BPPP, Departemen Perdagangan 7. Pelatihan dan Workshop Penanggung Jawab : Kepala BBPPEI, Depdag Wakil : Merry (BBPPEI, Depdag) 8. Klinik Konsultasi Penanggung Jawab : Kepala Pusat Dagang Kecil dan Menengah, Departemen Perdagangan Wakil : Direktur Kerjasama dan Pengembangan, Depkumham 9. Anjungan Perguruan Tinggi dan Sekolah Penanggung Jawab : Sekretaris Jendral Depdiknas Wakil : Kepala Pusat Informasi dan Humas, Depdiknas 10. Anjungan Pembiayaan Penanggung Jawab : Deputi bidang Pembiayaan, Kementrian Negara Koperasi & UKM Wakil : Asdep Urusan Program Pendanaan, Kementrian Negara Koperasi & UKM 129
231. KEPANITIAAN PPKI 11. Bidang Kepesertaan dan Undangan Penanggung Jawab : Kepala P3WATT BPEN, Depdag Wakil : Kabag. Pameran, Evaluasi dan Pelaporan (Set. BPEN) 12. Bidang Umum dan Perlengkapan Penanggung Jawab : Yaya Supriyadi (Set. BPEN) Wakil : Bambang Harmanto (Set. BPEN) 13. Bidang PR dan Protokoler Penanggung Jawab : Kepala Biro Umum, Departemen Perdagangan Wakil : Putu Arsana (Setjen Depdag) 14. Keuangan Penanggung Jawab : Hari Wartono (Set. BPEN) Wakil : Yasman (Set. BPEN) 130
247. RENCANA AKSI 136 MANAJEMEN PESAN: Detil aksi topline dalam bagaimana manajemen pesan akan diimplementasikan, dengan mempertimbangan fakta di bawah ini: Meliputi subsektor: Penerbitan dan Percetakan Desain (Kemasan) Animasi Musik Film Piranti Lunak E-commerce- tangible products E-commerce-intangible products Kegiatan: HariKe-1 (Seminar): Nation branding – industri kreatif go international Financial institutions development for creative industry HariKe- 2 (Seminar): Pengembangan Ekonomi Digital Pengembangan Masyarakat Kreatif HariKe- 3 (Pelatihan): Pelatihan 8 subsektor HariKe- 4 (Dialog): Dialog Duta Besar Dialog Pemerintah Daerah Dialog komunitas kreatif Lainnya: Klinik konsultasi untuk UKM untuk mengembangkan ekonomi kreatif Faktor eksternal: Kegiatan 3 hari 5,000 partisipan 6 ruangan di tempat berlangsungnya acara
248. 137 RENCANA AKSI Pemetaan media dan undangan berdasarkan topik atau diskusi subsektor