Penyebab konflik dapat berupa apa saja, salah satunya ialah akibat perbedaan. Bila mana terjadi suatu perbedaan yang tidak langsung diselesaikan maka akan mengundang terjadinya konflik yang lebih besar, pada konflik yang penulis angkat merupakan konflik dimana terjadinya perbedaan yang meliputi kultur budaya yang di dalamnya tergolong ke dalam kebahasaan atau perbedaan bahasa antara komunikator dan komunikan.
Penyebab konflik dapat berupa apa saja, salah satunya ialah akibat perbedaan. Bila mana terjadi suatu perbedaan yang tidak langsung diselesaikan maka akan mengundang terjadinya konflik yang lebih besar, pada konflik yang penulis angkat merupakan konflik dimana terjadinya perbedaan yang meliputi kultur budaya yang di dalamnya tergolong ke dalam kebahasaan atau perbedaan bahasa antara komunikator dan komunikan.
KONFLIK YANG DI TIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN CARA BELAJAR MENGAJARKAN (2)-1.docxnovalindalinda2
KONFLIK KOMUNIKASI PADA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Novalinda , Novalia Agung Wardjito Ardhoyo
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr .Moestopo ( Beragama)
Email : Novalindalinda122@gmail.Com
ABSTRAK - Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. Sedangkan arti dari komunikasi adalah sebuah bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi merupakan suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Tujuan dari penelitian tersebut mengembangkan kemampuan dan keterampilan untuk menyeleseikan sebuah konflik atau masalah tersebut konflik komunikasi pada kegiatan belajar mengajar bagaimana cara untuk mengatasi konflik atau masalah tersebut, dengan observasi agar konflik tersebut agar tidak terulang lagi terjadinya dalam peroses belajar mengajar. Metode yang saya gunakan adalah metode wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian yang sudah saya lakukan ini dapat di simpulkan bahwa adanya hubungan antra antropologi, komunikasi, dan kebudayaan. Komunikasi dapat terjadi jika ada interaksi antara dua orang atau lebih diwaktu yang sama dan terdapat pesan yang disampaikan . antropologi adalah bidang studi ilmu yang membahas mengenai ras manusia, masyarakat, struktur, perkembangan fisik, dan budayanya.kebudayaan adalah merupakan hasil cipta, karsa, dan rasa manusia, berupa norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan dan tingkah laku yang dipelajari dan dimiliki oleh semua.
PENDAHULUAN
Pengertian komunikasi menurut para ahli Berikut definisi komunikasi menurut para ahli, yaitu: Everett M Rogers dan Lawrence Kincaid Everett M Rogers dan Lawrence Kincaid dalam buku Communication Network: Toward a New Paradigm for Research (1981) menyebutkan komunikasi ialah proses di mana dua orang atau lebih membentuk ata melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam. Shannon dan Weaver C. Shannon dan W. Weaver dalam buku The Mathematical Theory of Communication (1949), komunikasi yakni bentuk interaksi manusia yang saling memengaruhi satu sama lain secara sengaja dan tidak sengaja. Bernard Berelson dan Gary A. Steiner Bernard Berelson dan Gary A. Steiner dalam buku Human Behavior: An Inventory of Scientific Finding (1964) menyebutkan bahwa komunikasi merupakan proses transmisi informasi, gagasa, emosi, keterampilan, dan lainlain melaui penggunaan kata, angka, simbol, gambar, dan lain sebagainya. Baca juga: Komunikasi Kantor: Definisi, Bentuk, dan Ruang Lingkup Carl I. Holand Carl I. Holand dalam bukunya Social Communication (1948) menyebutkan bahwa komunikasi adalah proses di mana individ
KONFLIK DALAM SEBUAH DIVISI AKIBAT ADANYA MISKOMUNIKASI.docxDivaAdisty1
Yang utama dalam berinteraksi adalah komunikasi hal ini berkaitan erat dengan antropologi karena pelaku interaksi itu sendiri adalah manusia yang mana memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Dalam komunikasi pasti akan timbul gangguan seperti konflik yang kemungkinan disebabkan oleh perbedaan bahasa, budaya, pengetahuan dan pengalaman. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk memberikan contoh konflik nyata yang terjadi di sekitar penulis serta penyelesaian dari konflik tersebut. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara dan observasi. Perbedaan latar belakang budaya serta pengetahuan dan pengalaman dapat menimbulkan konflik. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perbedaan latar belakang mempengaruhi gaya atau cara seseorang dalam berinteraksi dan berkomunikasi sehingga dapat menimbukan konflik.
Univa All Islami 202241031 Antropologi Komunikasiunivaallislami
Penelitian ini berfokus pada miskomunikasi yang terjadi di antara ibu dan anak dan dampaknya pada keharmonisan keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab miskomunikasi, jenis-jenis miskomunikasi yang terjadi, dan dampaknya pada hubungan keluarga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan analisis teori tabula rasa dan resolusi konflik. Teori tabula rasa digunakan untuk menjelaskan bahwa manusia lahir tanpa pengetahuan apapun dan belajar dari lingkungan sekitar mereka.
Abstrak – Sebelum kita membahas riset yang saya angkat,saya akan menjelas kan terlebih dahulu apa itu antropologi,dan komunikasi. Antropologi berasal dari bahasa Yunani yang memiliki dua arti yaitu anthropos dan logos. Antro artinya manusia,dan logos artinya wacana (bernalar, berakal) atau ilmu. Bisa diartikan, antropologi menjadi studi tentang karakteristik biologis dan fisiologis manusia serta evolusinya. Lalu komunikasi adalah bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain, baik dalam kehiduapan sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat, atau dimana saja manusia berada. Tujuan dari riset penelitian ini adalah,agar kita sebagai bangsa indonesia dapat menghargai dan menghormati perbedaan yang ada di antara kita. Metode yang kita gunakan adalah dengan cara wawancara dan observasi. Wawancara adalah percakapan dua orang atau lebih yang berlangsung antara narasumber dan pewawancara dengan tujuan mengumpulkan data-data berupa informasi. Setelah saya melakukan wawancara, saya pun melakukan observasi/meneliti konflik yang terjadi kepada mereka. Observasi adalah salah satu metode pengumpulan data dengan cara mengamati atau meninjau secara cermat dan langsung di lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang terjadi. Berhubung saya adalah teman satu kelas dari Linda dan nesya, jadi saya bisa melihat dan memantau konflik, dan konflik tersebut tidak berhenti dan masih berlanjut sampai saat ini.kesimpulan dari riset ini adalah kita harus saling menghargai satu sama lain,karena kita hidup di dunia ini dengan cara bersosialisasi. Karena di dunia ini tidak ada manusia yang bisa hidup dengan sendiri, manusia sangatlah membutuhkan orang lain, itulah baru kehidupan manusia yang sesungguhnya.
KONFLIK YANG DI TIMBULKAN AKIBAT PERBEDAAN CARA BELAJAR MENGAJARKAN (2)-1.docxnovalindalinda2
KONFLIK KOMUNIKASI PADA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Novalinda , Novalia Agung Wardjito Ardhoyo
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr .Moestopo ( Beragama)
Email : Novalindalinda122@gmail.Com
ABSTRAK - Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa. Sedangkan arti dari komunikasi adalah sebuah bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi merupakan suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Tujuan dari penelitian tersebut mengembangkan kemampuan dan keterampilan untuk menyeleseikan sebuah konflik atau masalah tersebut konflik komunikasi pada kegiatan belajar mengajar bagaimana cara untuk mengatasi konflik atau masalah tersebut, dengan observasi agar konflik tersebut agar tidak terulang lagi terjadinya dalam peroses belajar mengajar. Metode yang saya gunakan adalah metode wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian yang sudah saya lakukan ini dapat di simpulkan bahwa adanya hubungan antra antropologi, komunikasi, dan kebudayaan. Komunikasi dapat terjadi jika ada interaksi antara dua orang atau lebih diwaktu yang sama dan terdapat pesan yang disampaikan . antropologi adalah bidang studi ilmu yang membahas mengenai ras manusia, masyarakat, struktur, perkembangan fisik, dan budayanya.kebudayaan adalah merupakan hasil cipta, karsa, dan rasa manusia, berupa norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan dan tingkah laku yang dipelajari dan dimiliki oleh semua.
PENDAHULUAN
Pengertian komunikasi menurut para ahli Berikut definisi komunikasi menurut para ahli, yaitu: Everett M Rogers dan Lawrence Kincaid Everett M Rogers dan Lawrence Kincaid dalam buku Communication Network: Toward a New Paradigm for Research (1981) menyebutkan komunikasi ialah proses di mana dua orang atau lebih membentuk ata melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam. Shannon dan Weaver C. Shannon dan W. Weaver dalam buku The Mathematical Theory of Communication (1949), komunikasi yakni bentuk interaksi manusia yang saling memengaruhi satu sama lain secara sengaja dan tidak sengaja. Bernard Berelson dan Gary A. Steiner Bernard Berelson dan Gary A. Steiner dalam buku Human Behavior: An Inventory of Scientific Finding (1964) menyebutkan bahwa komunikasi merupakan proses transmisi informasi, gagasa, emosi, keterampilan, dan lainlain melaui penggunaan kata, angka, simbol, gambar, dan lain sebagainya. Baca juga: Komunikasi Kantor: Definisi, Bentuk, dan Ruang Lingkup Carl I. Holand Carl I. Holand dalam bukunya Social Communication (1948) menyebutkan bahwa komunikasi adalah proses di mana individ
KONFLIK DALAM SEBUAH DIVISI AKIBAT ADANYA MISKOMUNIKASI.docxDivaAdisty1
Yang utama dalam berinteraksi adalah komunikasi hal ini berkaitan erat dengan antropologi karena pelaku interaksi itu sendiri adalah manusia yang mana memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Dalam komunikasi pasti akan timbul gangguan seperti konflik yang kemungkinan disebabkan oleh perbedaan bahasa, budaya, pengetahuan dan pengalaman. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk memberikan contoh konflik nyata yang terjadi di sekitar penulis serta penyelesaian dari konflik tersebut. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara dan observasi. Perbedaan latar belakang budaya serta pengetahuan dan pengalaman dapat menimbulkan konflik. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perbedaan latar belakang mempengaruhi gaya atau cara seseorang dalam berinteraksi dan berkomunikasi sehingga dapat menimbukan konflik.
Univa All Islami 202241031 Antropologi Komunikasiunivaallislami
Penelitian ini berfokus pada miskomunikasi yang terjadi di antara ibu dan anak dan dampaknya pada keharmonisan keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penyebab miskomunikasi, jenis-jenis miskomunikasi yang terjadi, dan dampaknya pada hubungan keluarga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan analisis teori tabula rasa dan resolusi konflik. Teori tabula rasa digunakan untuk menjelaskan bahwa manusia lahir tanpa pengetahuan apapun dan belajar dari lingkungan sekitar mereka.
Abstrak – Sebelum kita membahas riset yang saya angkat,saya akan menjelas kan terlebih dahulu apa itu antropologi,dan komunikasi. Antropologi berasal dari bahasa Yunani yang memiliki dua arti yaitu anthropos dan logos. Antro artinya manusia,dan logos artinya wacana (bernalar, berakal) atau ilmu. Bisa diartikan, antropologi menjadi studi tentang karakteristik biologis dan fisiologis manusia serta evolusinya. Lalu komunikasi adalah bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain, baik dalam kehiduapan sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat, atau dimana saja manusia berada. Tujuan dari riset penelitian ini adalah,agar kita sebagai bangsa indonesia dapat menghargai dan menghormati perbedaan yang ada di antara kita. Metode yang kita gunakan adalah dengan cara wawancara dan observasi. Wawancara adalah percakapan dua orang atau lebih yang berlangsung antara narasumber dan pewawancara dengan tujuan mengumpulkan data-data berupa informasi. Setelah saya melakukan wawancara, saya pun melakukan observasi/meneliti konflik yang terjadi kepada mereka. Observasi adalah salah satu metode pengumpulan data dengan cara mengamati atau meninjau secara cermat dan langsung di lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang terjadi. Berhubung saya adalah teman satu kelas dari Linda dan nesya, jadi saya bisa melihat dan memantau konflik, dan konflik tersebut tidak berhenti dan masih berlanjut sampai saat ini.kesimpulan dari riset ini adalah kita harus saling menghargai satu sama lain,karena kita hidup di dunia ini dengan cara bersosialisasi. Karena di dunia ini tidak ada manusia yang bisa hidup dengan sendiri, manusia sangatlah membutuhkan orang lain, itulah baru kehidupan manusia yang sesungguhnya.
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
1. Perbedaan Pendapat Antar Mahasiswa dan Dosen
Vanya Izzati, Novalia Agung Wardjito Ardhoyo
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
Email : vanyaizzatisch@gmail.com
ABSTRAK
Zaman sekarang banyak mahasiswa yang berbeda pendapat, pemikiran, pola pikir dan
sudut pandang terhadap dosen dikarenakan umur yang terpaut jauh. Dengan adanya perbedaan –
perbedaan tersebut maka menimbulkan konflik, biasanya konflik itu terjadi seperti Tania dan Pak
Asep mempunyai perbedaan pendapat dikarenakan sudut pandang mereka yang berbeda dan pola
pikir yang berbeda. Disaat pak Asep sedang menjelaskan materi , tania tidak dapat menangkap
atau mengerti maksud yang disampaikan pak Asep. Di dalam perdebatan tersebut tania cenderung
lebih menggunakan intonasi yang tinggi, permasalahan ini akan menjadi konflik apabila tidak
segera diselesaikan oleh karena itu diperlukan solusi atas permasalahan ini karena bagaimanapun
setiap profesi memiliki karakteristik profesionalismenya sendiri, sebagai salah satu komponen
penting dalam sistem pendidikan, guru atau dosen juga diharuskan memiliki sifat-sifat
profesionalisme lalu agar pembelajaran kuliah berjalan dengan lancar, antara dosen dan mahasiswa
intinya harus saling mengerti atau memahami satu sama lain agar tidak terjadi miss communication
sehingga terjadinya konflik, dan dalam permasalahan ini solusinya ialah Pak Asep harus
mengurangi penggunaan bahasa atau kata kata yang kurang di mengerti anak zaman sekarang atau
mahasiswa. Dan mahasiswa yang harus memahami kosakata yang dimiliki oleh Pak Asep.
Kata Kunci : Konflik, Dosen, Mahasiswa
2. LATAR BELAKANG
Konflik antar mahasiswa dan dosen terjadi dikarenakan perbedaan usia yang cukup jauh
sehingga menimbulkan perbedaan pendapat, sudut pandang dan pola pikir. Konflik ini terjadi di
lingkungan kampus, Tania dan Pak Asep mempunyai perbedaan pendapat dikarenakan sudut
pandang mereka yang berbeda dan pola pikir yang berbeda. Disaat Pak Asep sedang menjelaskan
materi, Tania tidak dapat menangkap atau mengerti maksud yang disampaikan Pak Asep. Di dalam
perdebatan tersebut Tania cenderung lebih menggunakan intonasi yang tinggi. Solusi dalam
mengatasi konflik tersebut adalah dengan cara saling memahami satu sama lain dan bisa
menghormati pendapat yang lebih tua.
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Komunikasi adalah bagian penting yang
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Dengan berkomunikasi,
manusia dapat saling berhubungan satu sama lain, baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah
tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat, atau dimana saja manusia berada. Tidak
ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi. Arti komunikasi adalah proses
penyampaian makna dari satu entitas atau kelompok ke kelompok lainnya melalui penggunaan
tanda, simbol, dan aturan semiotika yang dipahami bersama. Antropologi adalah ilmu yang
mempelajari segala macam seluk beluk, unsur-unsur, kebudayaan yang dihasilkan dalam
kehidupan manusia. Ekonomi masyarakat, agama dan keyakinan, politik pemerintahan, fisik
manusia, kesehatan, perkembangan teknologi dan sebagainya adalah ruang studi bagi Ilmu
Antropologi. Definisi Komunikasi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. hubungan antara antropologi dengan komunikasi
yaitu, antropologi adalah ilmu yang mempelajari segala macam seluk beluk, unsur-unsur,
kebudayaan yang dihasilkan dalam kehidupan manusia. Ekonomi masyarakat, agama dan
keyakinan, politik pemerintahan, fisik manusia, kesehatan, perkembangan teknologi dan
sebagainya adalah ruang studi bagi Ilmu Antropologi. Sedangkan pengertian Antropologi budaya
adalah cabang antropologi yang berfokus pada penelitian variasi hukum budaya istiadat di selang
kelompok manusia. Secara etimologis istilah antropologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata
'anthropos' yang berarti manusia atau, dan 'logos' yang berarti wacana atau ilmu. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti manusia dan
3. logos yang berarti ilmu, maka antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia yaitu
mempelajari ras-ras manusia, ciri fisiknya, kebudayaannya, perilakunya dan sebagainya.
Antropologi diartikan sebagai ilmu tentang manusia, khususnya membahas tentang asal-usul,
aneka warna bentuk fisik, adat istiadat, dan kepercayaannya di masa lampau. Antropologi budaya
mengumpulkan data tentang akhir suatu peristiwa babak ekonomi dan politik global terhadap
realitas budaya lokal.
Para antropolog budaya memanfaatkan berbagai cara, selang lain pengamatan partisipatif
(participant observation), wawancara dan survei. Penelitian antropologi budaya sering
dikategorikan untuk penelitian lapangan karena seorang antropolog mesti menetap dalam kurun
masa yang cukup lama di lokasi penelitiannya. Faktor budaya biasanya meliputi bahasa atau
kebahasaan, profesi, latar belakang atau pengetahuan dan sebagainya. Dalam kasus miskomunikasi
yang saya angkat berpusat pada adanya perbedaan bahasa antara komunikator dan komunikan
sehingga mengakibatkan pesan yang disampaikan oleh komunikator tidak dapat dimengerti oleh
komunikan atau komunikan kurang dapat memberikan timbal balik akibat bahasa yang digunakan
oleh komunikator tidak dapat dipahami.
Mengapa saya mengangkat topik tersebut karena zaman sekarang banyak mahasiswa yang
berbeda pendapat, pemikiran, pola pikir dan sudut pandang terhadap dosen dikarenakan umur yang
terpaut jauh. Dengan adanya perbedaan – perbedaan tersebut maka menimbulkan konflik. Contoh
kasusnya adalah seorang dosen yang bernama Pak Asep dan mahasiswa yang bernama Tania. Pak
Asep sedang menjelaskan materi dan tania memperhatikan Pak asep. Akan tetapi, Tania tidak
dapat menangkap apa yang disampaikan oleh Pak Asep. Mengapa Tania tidak dapat menangkap
apa yang disampaikan Pak asep karena cara Pak Asep menyampaikan materi tersebut
menggunakan kata kata yang baku dan sulit dimengerti dan gaya bahasa yang tidak dipahami tania,
sehingga Tania tidak dapat mengerti. Hal tersebut juga dikarenakan perbedaan budaya dan usia.
Solusi dari kasus tersebut adalah Pak Asep mengurangi penggunaan bahasa atau kata kata yang
kurang dimengerti anak zaman sekarang atau mahasiswa. Dan mahasiswa yang harus memahami
kosakata yang dimiliki oleh Pak Asep.
Adapun kaitan antara konflik, miskomunikasi dan antropologi, pada intinya ilmu yang
mempelajari segala macam seluk beluk, unsur-unsur, kebudayaan yang dihasilkan dalam
4. kehidupan manusia itu disebut antropologi, akan tetapi, didalam kehidupan Perbedaan-perbedaan
yang muncul dalam suatu kumpulan adalah hal lumrah yang sering ditemui dalam kehidupan.
Manusia sebagai objek yang sangat abstrak dan kompleks tentunya memiliki berbagai unsur yang
kian kini peninjauannya belum pernah usai baik dalam perbedaan dan persamaannya. Dalam
pandangan inilah, berbagai konflik dari satu aspek ke aspek yang bergejolak. Konflik juga
dipandang sebagai gejala umum yang terjadi di masyarakat akibat adanya interaksi sosial. Dalam
artian, konflik menjadi bagian yang sangat melekat dalam kehidupan bermasyarakat. Konflik yang
memaparkan adanya perselisihan diakibatkan oleh adanya proses sosial yang terjadi antara
individu maupun kelompok yang berusaha untuk menyingkirkan pihak lain dalam suatu masalah
yang terjadi.
Dalam pandangan antropologi, konflik diakibatkan oleh salah satunya yaitu perbedaan
kebudayaan biasanya konflik disebabkan juga karena miss communication. Hal ini terjadi karena
mereka tidak dapat menafsirkan makna sebenarnya dari pembicara, miskomunikasi sendiri sering
terjadi dalam situasi di mana ada kesalahan dalam mengungkapkan pikiran atau salah persepsi oleh
salah satu lawan bicara, alasan terjadinya hal ini cukup beragam. Akan tetapi, ia biasanya
menyebabkan kebingungan dan rasa frustrasi bagi kedua pihak yang terlibat, miskomunikasi juga
tak jarang menjadi gerbang untuk konflik dan masalah lainnya, pada dasarnya, ia adalah perbedaan
pemikiran yang menyebabkan dua pihak untuk membentuk pendapat dan kesimpulan yang
berbeda, sehingga mengarah pada konflik, dan ketiga ini yaitu konflik, miss communication dan
antropologi saling berkaitan.
METODE PENELITIAN
Pada riset ini jenis metode yang saya gunakan adalah metode kualitatif instrumen
penelitian yang saya pakai yaitu wawancara. Dalam wawancara ini ada informan atau narasumber
yaitu Anton yang berumur 60 tahun dengan gender Laki - laki dan Gina yang berumur 19 tahun
dengan gender perempuan. Dari wawancara tersebut saya memberi beberapa pertanyaan sebagai
berikut :
1. Apa penyebab dari miskomunikasi tersebut?
5. 2. Apakah konflik tersebut dapat menimbulkan perpecahan antara dosen dan mahasiswa?
3. Bagaimana cara mengatasi agar konflik tersebut tidak terulang?
Sebelum masuk ke jawaban dari beberapa pertanyaaan yang akan dibahas kita harus
mengetahui definisi dari komunikasi, kebudayaan, konflik, miss communication dan antropologi,
pertama, komunikasi sendiri mempunyai pengertian yaitu suatu proses pada seseorang yang
berusaha untuk memberikan pengertian dan informasi dengan cara menyampaikan pesan kepada
ornag lain. Kedua, kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan masyarakat yang dimiliki manusia dengan belajar. Ketiga, pertentangan
antar anggota masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam kehidupan. Ke-empat, miss
communication adalah kegagalan dua orang untuk dapat berkomunikasi secara memadai dan yang
terakhir ke-empat yaitu antropologi adalah ilmu yang mempelajari segala macam seluk beluk,
unsur-unsur, kebudayaan yang dihasilkan dalam kehidupan manusia.
Menjawab dari beberapa pertanyaan diatas, pertama, apa penyebab dari miss
communication ? penyebab miss communication dalam permasalahan ini yaitu Tania dan Pak
Asep mempunyai perbedaan pendapat dikarenakan sudut pandang mereka yang berbeda dan pola
pikir yang berbeda. Disaat pak Asep sedang menjelaskan materi , tania tidak dapat menangkap
atau mengerti maksud yang disampaikan pak Asep. Di dalam perdebatan tersebut tania cenderung
lebih menggunakan intonasi yang tinggi. Lalu pertanyaan kedua, Apakah konflik tersebut dapat
menimbulkan perpecahan antara dosen dan mahasiswa ? ini bisa saja menjadi konflik jika
permasalahan ini tidak segera diselesaikan, oleh karena itu diperlukan solusi atas permasalahan ini
karena bagaimanapun setiap profesi memiliki karakteristik profesionalismenya sendiri, sebagai
salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan, guru atau dosen juga diharuskan memiliki
sifat-sifat profesionalisme, Para ahli menyebutkan bahwa seorang guru (juga dosen) yang
profesional adalah yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Memiliki penguasaan terhadap materi secara baik dan mendalam.
b. Memiliki keterampilan mengajar yang baik. Dewasa ini, paradigma mengajar adalah
berorientasi kepada mahasiswa. Ini artinya pendekatan yang digunakan adalah proses
pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa. Dalam hal ini, dosen berperan sebagai fasilitator.
6. Berbagai strategi mengajar dirancang oleh dosen agar mahasiswa dapat berkembang menjadi
pembelajar yang mandiri. Berbeda dengan paradigma lama di mana dosen lebih aktif
menyampaikan materi kepada mahasiswa.
c. Memiliki kepribadian yang berorientasi pelayanan. Ini maksudnya mahasiswa bukan sekedar
mahasiswa yang harus diberi instruksi tetapi mahasiswa adalah klien yang harus dilayani
kebutuhannya. Kebutuhan mahasiswa adalah belajar untuk mandiri.
d. Memiliki kemampuan memantau hasil belajar dengan berbagai teknik evaluasi.
e. Bisa menjadi bagian dari masyarakat belajar di lingkungan profesinya, dan juga sebaliknya
mahasiswa pun harus mengetahui kriteria dosen itu seperti apa, sekiranya dia tidak mengerti apa
yang dijelaskan oleh dosen, harus bertanya agar tidak terjadi salah paham, hal ini dilakukan agar
pembelajaran kuliah berjalan dengan lancar.
Lalu pertanyaan ketiga, bagaimana cara mengatasi agar konflik tersebut tidak terulang?
Agar pembelajaran kuliah berjalan dengan lancar, antara dosen dan mahasiswa intinya harus saling
mengerti atau memahami satu sama lain agar tidak terjadi miss communication sehingga terjadinya
konflik, dan dalam permasalahan ini solusinya ialah Pak Asep harus mengurangi penggunaan
bahasa atau kata kata yang kurang di mengerti anak zaman sekarang atau mahasiswa. Dan
mahasiswa yang harus memahami kosakata yang dimiliki oleh Pak Asep.
Wawancara adalah percakapan dua orang atau lebih yang berlangsung antara narasumber
dan pewawancara dengan tujuan mengumpulkan data-data berupa informasi. Oleh karena itu,
teknik wawancara adalah salah satu cara pengumpulan data, misalnya untuk penelitian tertentu
sedangkan Secara bahasa, pengertian observasi adalah memperhatikan atau melihat. Bila
dijabarkan, observasi adalah aktivitas yang dilakukan untuk mengamati secara langsung suatu
objek tertentu dengan tujuan memperoleh sejumlah data dan informasi terkait objek tersebut
ANALISIS PEMBAHASAN
Sejarah Teori Komunikasi
7. Di dalam sejarah teori komunikasi dan setelah itu teori komunikasi dirumuskan Laswell,
akhirnya penelitian tentang komunikasi pun banyak dilakukan orang, diantaranya Paul Lazarsfeld
(pada tahun yang sama, 1948) yang melakukan penelitian tentang pengaruh dari komunikasi,
apakah media massa berpengaruh dalam mengubah pilihan orang dalam kampanye Pemilu, dan
sejenisnya.
Pada tahun 1950-an, Teori Komunikasi pun berkembang. Wilbur Schramm
memperkenalkan Teori Peluru atau “The Bullet Theory Of Communication”. Secara simpel, teori
itu menyatakan bahwa komunikasi merupakan peluru yang dapat ditembakkan pada
pendengar/penerima komunikasi (pendengar/penerima bersifat pasif). Namun, Schramm merevisi
teori itu pada tahun 1970-an bahwa pendengar/penerima komunikasi itu tidak pasif.
Pada tahun 1960-an, Marshall MCLuhan dalam bukunya “Understanding Media” (1964)
memperkenalkan teori “The Medium Is The Massage”. Artinya medium menentukan bentuk
pesan/massage. Mc Luhan mengibaratkan dengan cahaya listrik, cahaya listrik untuk menerangi
operasi bedah otak di rumah sakit akan berbeda dengan cahaya listrik untuk menerangi
pertandingan sepakbola. Dengan konsep ini, Mc Luhan menegaskan bahwa komunikasi akan
mencapai sasarn jika sesuai dengan situasi atau kondisi dari penerima komunikasi, bahkan
komunikasi akan percuma jika penerima komunikasi itu sendiri tidak ada.
Jadi, jika Homophily ada maka komunikasi akan efektif, tapi jika Heterophily ada maka
komunikasi tidak akan efektif kecuali jika komunikasi punya Empathic Ability (kemampuan
komunikator untuk merasakan apa yang dirasakan komunikan). Pada tahun 1980-an Teori
Komunikasi tidak ada yang baru, tapi ada dua studi tentang Efek (dampak/pengaruh komunikasi)
sehubungan dengan semakin canggihnya komunikasi massa.
Dua studi tentang efek adalah:
A. Agenda Setting
Kajian ini berkaitan dengan pemilihan Presiden AS pada tahun 1976 (menjelang
pemilihan). Davis H Heaver (1981) menjelaskan bahwa media komunikasi itu tidak
merefleksikan kenyataan tapi menyaring lalu membentuknya seperti halnya kaleidoskop
membentuk cahaya.
8. B. Uses And Gratification
Kajian ini sebenarnya sudah pernah dilakukan pada tahun 1940-an dan 1950-an, misalnya
mengapa masyarakat memilih program tertentu dari siaran radio? Namun, kajian saat itu
tidak melahirkan sebuah studi yang serius. •Kajian yang dikenalkan Heaver pada tahun
1981 ini berasumsi pada empat asumsi:
(1) Penggunaan media terarah pada satu tujuan,
(2) Khalayak memilih media dan jenis media.
(3) Ada sumber non-media yang menjadi pesaing media (keluarga, teman dan sebagainya).
(4) Khalayak sadar akan kebutuhan yang dikehendakinya.
Dari Teori Komunikasi tersebut di atas, maka Proses komunikasi secara simpel adalah:
”komunikasi merupakan proses penyampaian lambang dari seseorang kepada orang lain
dengan tujuan agar dimengerti atau mengubah perilaku”. Proses komunikasi itu juga
menjelaskan adanya Lima Unsur dalam komunikasi:
1. Komunikator – penyampaian komunikasi.
2. Komunikan – penerima komunikasi .
3. Pesan – berupa lambang komunikasi, gagasan/ide.
4. Media – berupa sarana penyampaian gagasan.
5. Efek – berupa tujuan komunikasi (dimengerti/merubah perilaku) ( dari sumber internet).
Teori Interpersonal
Teori yang saya gunakan dalam meneliti konflik diatas adalah teori komunikasi
interpersonal, teori interpersonal adalah proses komunikasi antara dua orang atau lebih secara tatap
muka. Ini memungkinkan komunikator menyampaikan pesan secara langsung dan komunikan
menanggapinya pada saat yang bersamaan,
9. Kaitan teori interpersonal dengan konflik perbedaan pendapat antar mahasiswa dan dosen.
Kaitannya yaitu di dalam komunikasi interpersonal komunikator harus menyampaikan
pesan secara langsung dan komunikan pun harus menanggapi pada saat bersamaan, komunikasi
interpersonal akan terjalin efektif apabila komunikan dapat memahami apa yang dikatakan
komunikator , sedangkan pada kasus terjadi dikarenakan perbedaan usia, Tania dan Pak Asep
mempunyai perbedaan pendapat dikarenakan sudut pandang mereka yang berbeda dan pola pikir
yang berbeda. Disaat pak Asep sedang menjelaskan materi , tania tidak dapat menangkap atau
mengerti maksud yang disampaikan pak Asep. Di dalam perdebatan tersebut tania cenderung lebih
menggunakan intonasi yang tinggi sehingga komunikan tidak memahami apa yang disampaikan
oleh komunikator, sehingga terjadilah konflik komunikasi interpersonal.
Kesimpulan
Perbedaan usia akan menjadi suatu permasalahan yaitu perbedaan pendapat oleh karena itu kita
harus memahami mengenai komunikasi interpersonal khususnya agar tidak menimbulkan
kesalahpahaman , komunikasi Interpersonal adalah proses komunikasi antara dua orang atau lebih
secara tatap muka. Ini memungkinkan komunikator menyampaikan pesan secara langsung dan
komunikan menanggapinya pada saat yang bersamaan, komunikasi interpersonal akan berjalan
dengan efektif apabila komunikan dapat memahami apa yang dikatakan komunikator.
10. DAFTAR PUSTAKA
Abubakar, F. (2015). Pengaruh Komunikasi Interpersonal antara Dosen dan Mahasiswa
Terhadap Motivasi Belajar dan Prestasi Akademik Mahasiswa Effect of Interpersonal
Communication Between Lecturer and Students of Learning and Achievement Motivation
for Students. In Jurnal Pekommas (Vol. 18, Issue 1).
Ali, M., & Amin, S. (2017). KOMUNIKASI SEBAGAI PENYEBAB DAN SOLUSI
KONFLIK SOSIAL. In Jurnal Common | (Vol. 1).
Indrawati, H. (n.d.). MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA
MELALUI IMPLEMENTASI MODEL CONTROVERSIAL ISSUES PADA MATA KULIAH
EKONOMI SUMBERDAYA MANUSIA DAN ALAM.
Kustiawan, W., Sri, A., Mz Siregar, M., Nabila, F., Harahap, K. H., Aini, L., Pulungan, N.
L., & Faidah, Y. (2022). Teori-Teori dalam Komunikasi Massa. KENDALI DAN LISTRIK,
3(2).
11. Pendidikan, J., & Konseling, D. (n.d.). Model-Model Komunikasi Linear (Vol. 5).