Dokumen tersebut membahas pengertian, tujuan, dan pentingnya agroforestri. Agroforestri adalah sistem pengelolaan lahan yang menggabungkan tanaman pohon dan tanaman pertanian/peternakan pada lahan yang sama untuk meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan. Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan petani dengan mempertahankan lingkungan. Agroforestri penting karena mampu memenuhi kebutuhan pangan dan peng
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai wanatani (agroforestri), yang merupakan sistem pertanian yang menggabungkan tanaman berkayu dan tanaman non-kayu pada lahan yang sama. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan, ciri, keunggulan, model, dan produk yang dihasilkan dari sistem wanatani.
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsariGilang Putra
peningkatan produktifitas lahan dengan sistem agroforestri. berisi mengenai sistem penerapan agroforestri pada budidaya lahan, pilihan sistem agroforestri dan lain lain
Dokumen tersebut membahas mengenai pengembangan pertanian terpadu berbasis agribisnis. Pertanian terpadu merupakan pilar utama kemandirian pangan Indonesia karena mampu menyediakan pangan secara berkelanjutan dengan memanfaatkan seluruh komponen pertanian secara terintegrasi dan saling melengkapi.
Dokumen tersebut membahas pengertian, tujuan, dan pentingnya agroforestri. Agroforestri adalah sistem pengelolaan lahan yang menggabungkan tanaman pohon dan tanaman pertanian/peternakan pada lahan yang sama untuk meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan. Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan petani dengan mempertahankan lingkungan. Agroforestri penting karena mampu memenuhi kebutuhan pangan dan peng
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai wanatani (agroforestri), yang merupakan sistem pertanian yang menggabungkan tanaman berkayu dan tanaman non-kayu pada lahan yang sama. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan, ciri, keunggulan, model, dan produk yang dihasilkan dari sistem wanatani.
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsariGilang Putra
peningkatan produktifitas lahan dengan sistem agroforestri. berisi mengenai sistem penerapan agroforestri pada budidaya lahan, pilihan sistem agroforestri dan lain lain
Dokumen tersebut membahas mengenai pengembangan pertanian terpadu berbasis agribisnis. Pertanian terpadu merupakan pilar utama kemandirian pangan Indonesia karena mampu menyediakan pangan secara berkelanjutan dengan memanfaatkan seluruh komponen pertanian secara terintegrasi dan saling melengkapi.
Teks ini membahas tentang agroforestri di Indonesia. Agroforestri merupakan sistem pertanian yang mengintegrasikan tanaman pohon dan tanaman non-pohon untuk memaksimalkan produktivitas lahan secara berkelanjutan. Terdapat dua jenis sistem agroforestri yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Agroforestri memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan bagi petani kecil di Indonesia.
Tulisan ini membahas agroforestry sebagai bentuk pemanfaatan lahan yang mempertimbangkan kriteria pengawetan tanah dan air. Dijelaskan bahwa agroforestry merupakan sistem yang dapat mengoptimalkan produksi pertanian, perhutanan, dan peternakan serta menjaga kesuburan tanah dan sumber air. Keberhasilan agroforestry tergantung pada pemilihan bentuk dan sasaran yang sesuai dengan kondisi lokal.
Tulisan ini membahas agroforestry sebagai bentuk pemanfaatan lahan yang mempertimbangkan kriteria pengawetan tanah dan air. Dijelaskan bahwa agroforestry merupakan sistem yang dapat mengoptimalkan produksi pertanian, perhutanan, dan peternakan serta menjaga kesuburan tanah dan sumber air. Keberhasilan agroforestry tergantung pada pemilihan bentuk dan sasaran yang sesuai dengan kondisi lokal.
1. Memberikan gambaran konsep konektivitas sistem lindung dan budidaya dalam ekosistem gambut tropika untuk pemanfaatan lahan gambut yang berkelanjutan.
2. Menganalisis keterkaitan antara komponen biofisik dan sosial di Blok C Kabupaten Pulang Pisau untuk merumuskan strategi pengelolaan.
3. Merekomendasikan roadmap konektivitas kawasan lindung, penyangga dan budidaya berdasarkan kondisi biofisik lahan untuk
Mata kuliah ini mempelajari pemanfaatan lahan pertanian, khususnya untuk tanaman semusim, pola tanam, dan sosial masyarakat petani. Mahasiswa akan melakukan kunjungan lapangan ke lahan pertanian dan menganalisis berbagai faktor lingkungan, sosial, ekonomi yang mempengaruhi pertanian di lahan tersebut, kemudian memberikan saran perbaikan. Metode pembelajarannya meliputi tatap muka, kegiatan lapangan, present
Teks ini membahas tentang agroforestri di Indonesia. Agroforestri merupakan sistem pertanian yang mengintegrasikan tanaman pohon dan tanaman non-pohon untuk memaksimalkan produktivitas lahan secara berkelanjutan. Terdapat dua jenis sistem agroforestri yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Agroforestri memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan bagi petani kecil di Indonesia.
Tulisan ini membahas agroforestry sebagai bentuk pemanfaatan lahan yang mempertimbangkan kriteria pengawetan tanah dan air. Dijelaskan bahwa agroforestry merupakan sistem yang dapat mengoptimalkan produksi pertanian, perhutanan, dan peternakan serta menjaga kesuburan tanah dan sumber air. Keberhasilan agroforestry tergantung pada pemilihan bentuk dan sasaran yang sesuai dengan kondisi lokal.
Tulisan ini membahas agroforestry sebagai bentuk pemanfaatan lahan yang mempertimbangkan kriteria pengawetan tanah dan air. Dijelaskan bahwa agroforestry merupakan sistem yang dapat mengoptimalkan produksi pertanian, perhutanan, dan peternakan serta menjaga kesuburan tanah dan sumber air. Keberhasilan agroforestry tergantung pada pemilihan bentuk dan sasaran yang sesuai dengan kondisi lokal.
1. Memberikan gambaran konsep konektivitas sistem lindung dan budidaya dalam ekosistem gambut tropika untuk pemanfaatan lahan gambut yang berkelanjutan.
2. Menganalisis keterkaitan antara komponen biofisik dan sosial di Blok C Kabupaten Pulang Pisau untuk merumuskan strategi pengelolaan.
3. Merekomendasikan roadmap konektivitas kawasan lindung, penyangga dan budidaya berdasarkan kondisi biofisik lahan untuk
Mata kuliah ini mempelajari pemanfaatan lahan pertanian, khususnya untuk tanaman semusim, pola tanam, dan sosial masyarakat petani. Mahasiswa akan melakukan kunjungan lapangan ke lahan pertanian dan menganalisis berbagai faktor lingkungan, sosial, ekonomi yang mempengaruhi pertanian di lahan tersebut, kemudian memberikan saran perbaikan. Metode pembelajarannya meliputi tatap muka, kegiatan lapangan, present
2. 4 Sifat Sistem Agroforestry
1. Intentional (disengaja) – komponen utama dalam suatu system
agroforestry (pohon, tanaman pangan, dan/atau ternak)
secara ‘sengaja’ (intentional) didesain dan dikelola pada lahan
yang sama untuk keuntungan dan jasa yang optimal
dibandingkan komponen-komponen yang secara individu
dikelola secara terpisah.
2. Intensive - Agroforestry practices are managed intensively for
their productive and protective functions
3. Interactive – optimalisasi benefit dari interaksi biofisik antara
komponen-komponen dalam system agroforestry untuk
menghasilkan produk dan jasa yang beragam merupakan salah
satu sifat kunci dari seluruh praktek agroforestry.
4. Integrated (Terpadu) – Komponen-komponen system
agroforestry dikombinasikan secara struktur maupun fungsi
menjadi suatu unit yang terpadu. Integrasi ini dapat berupa
horizontal atau vertical serta diatas maupun dibawah tanah
untuk tujuan pemanfaatan sumberdaya yang lebih baik.
3. Pengantar
• agroforestry (‘wanatani’ atau ‘agroforestri’) hanyalah sebuah istilah kolektif
(collective term) dari berbagai bentuk pemanfaatan lahan terpadu (kehutanan,
pertanian, dan/atau peternakan). Di lapangan bentuk-bentuk agroforestri
tersebut dapat diklasifikasikan ataupun ditinjau dari berbagai pola kombinasi
elemenelemen yang menyusunnya
• Tujuan utama klasifikasi agroforestry adalah untuk memberikan kerangka kerja
yang praktis bagi sintesis dan analisis informasi mengenai system yang ada saat ini
dan bagi pengembangan system yang baru kedepan. Selain itu, suatu skema
klasifikasi akan membantu transfer dan aplikasi serta peningkatan pengetahuan
dari satu lokasi ke lokasi lainnya (Nair, et al. 2021)
• Pengklasifikasian ini bukan dimaksudkan untuk menunjukkan kompleksitas
agoroforestri dibandingkan budidaya tunggal (monoculture; baik di sektor
kehutanan ataupun di sector pertanian). Akan tetapi pengklasifikasian ini justru
akan sangat membantu dalam menganalisis setiap bentuk implementasi
agroforestri yang dijumpai di lapangan secara lebih mendalam, guna
mengoptimalkan fungsi dan manfaatnya bagi masyarakat atau para pemilik lahan
4.
5. Basis
Struktural
Basis
Fungsional
Basis
Ekologis
Basis Sosial
Ekonomi
Klasifikasi AGF
Merujuk pada struktur
komponen penyusun
termasuk pengaturan
spasial komponen pohon,
stratifikasi vertical
komponen dan
pengaturan waktu
(temporal) komponen
yang berbeda
Merujuk pada fungsi
utama system terutama
komponen pohon seperti
windbreak, konservasi
tanah, pohon pelindung
serta pengaruh langsung
seperti kayu untuk
bangunan atau furniture,
kayu bakar, pakan ternak,
pupuk organic, buah atau
kacang, dsb
Merujuk pada kondisi
lingkungan dan
kesesuaian secara
ekologis dari suatu
system seperti system
agroforestry untuk lahan
kering (arid) dan semi-
kering (semi-arid),
tropical highland,
lowland humid tropics,
dll
Merujuk pada tingkat
pemberian input bagi
manajemen system
agroforestry (low/high
input) atay skala
intensitas manajemen
dan tujuan komersial
(subsiten, komersial,
intermediate)
6.
7. Sistem penggemukan sapi di lahan kering memanfaatkan Lamtoro Taramba
(Dr. Yakob Nulik, MSc.)
Lamtoro Taramba:
▪Tahan kering
▪Tahan kutu loncat
▪Produksi biomasa tinggi
▪ Dapat ditanamn secara monokultur maupun tumpangsari/alley
cropping
▪Meningkatkan bobot harian sapi potong
8. Agrosylvopasture sebagai alternatif pengembangan lahan kering di Sumba Timur (IBW)
(Ir. G. Marantha, MP)
▪ Pengembangan tanaman pakan Lamtoro Taramba dalam sistem alley cropping
▪ Pengembangan ternak kambing melalui pengelolaan pertanian dan ternak
▪ Teknologi pengolahan pakan melalui pembuatan silase Silo dan silase limbah
pertanian
▪ Pembuatan pupuk organik dari rumput sensus (Chromolaen odorata) dan pukan
9. Farmer-Managed Natural Regeneration (FMNR) –
UTANG NA ANAMU / Hutan Anakmu
Wahana Visi Indonesia, Sumba Timur
Kegiatan ini telah berlangsung sejak tahun 2010 di Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur. Dimana pada lahan
marjinal ditanami Jati Putih (Gmelina arborea), Johar (Cassia siamea), Mahoni (Switenia magropylla) dan Jati Lokal
(Tectona grandis), serta tanaman pohon local bernilai tinggi yaitu Injuwatu dan Nimba ditanam pada baris-baris bersama
tanaman kunyit (Curcuma longa), kacang, kacang hijau dan terung. Tanaman pangan dan sela dapat dipanen setiap waktu,
sedangkan pohon disepakati (MoU) antara WVI dan masyarakat akan dipanen setelah 25 tahun (Tahun 2035)