laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015Musdalifah yusuf
Â
Program kuliah kerja lapangan plus (KKLP) adalah salah satu program mata kuliah pendidikan yang harus dilakukan oleh mahasiswa STKIP-YPUP Makassar. Untuk itu program KKLP merupakan hal yang sangat penting untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif mengenai dunia kerja bagi para mahasiswa STKIP-YPUP sekaligus memberikan kesempatan mengaplikasikan teori-teori yang telah didapatkan dan dipraktikkan di lapangan, mahasiswa diharapakan melakukan program kuliah kerja lapangan plus (KKLP) yang disesuaikan dengan kebutuhan program studi masing-masing. Program KKLP memberikan kompetensi pada mahasiswa untuk dapat lebih mengenal, mengetahui dan berlatih menganalisis kondisi lingkungan dunia kerja.
laporan pelaksanaan KKLP STKIP YPUP MAKASSAR 2015Musdalifah yusuf
Â
Program kuliah kerja lapangan plus (KKLP) adalah salah satu program mata kuliah pendidikan yang harus dilakukan oleh mahasiswa STKIP-YPUP Makassar. Untuk itu program KKLP merupakan hal yang sangat penting untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif mengenai dunia kerja bagi para mahasiswa STKIP-YPUP sekaligus memberikan kesempatan mengaplikasikan teori-teori yang telah didapatkan dan dipraktikkan di lapangan, mahasiswa diharapakan melakukan program kuliah kerja lapangan plus (KKLP) yang disesuaikan dengan kebutuhan program studi masing-masing. Program KKLP memberikan kompetensi pada mahasiswa untuk dapat lebih mengenal, mengetahui dan berlatih menganalisis kondisi lingkungan dunia kerja.
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)Rini Adiani
Â
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan untuk bangsa Indonesia. Bahasa yang mengalami berbagai penyerapan dan adaptasi dari bahasa lain sehingga memiliki keunikan dan keanekaragaman tersendiri. Bahasa Indonesia saat ini tidak hanya digunakan oleh bangsa Indonesia sepenuhnya karena bangsa Indonesia telah dipelajari dan digunakan oleh bangsa lain sebagai penutur asing. Perkembangan Bahasa Indonesia di luar negeri sudah cukup baik jika kita lihat dari banyaknya lembaga maupun pusat pendidikan yang mengajarkan Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, perlu diketahui mengenai pengajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing dan penggunaannya serta kendala yang di hadapi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Pengajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing merupakan salah satu cara untuk mengenalkan Bahasa Indonesia ke negera-negara lain, pengajaran yang di lakukan oleh beberapa lembaga-lembaga dan pusat pendidikan yang mengajarkan Bahasa Indonesia bagi penutur asing terus meningkatkan dan memperbaiki mutu dan kualitasnya agar Bahasa Indonesia semakin dikenal oleh bangsa lain.
Pembelajaran BIPA pada dasarnya merupakan suatu proses perilaku belajar yang mengarah pada pembangkitan dan pengondisian motivasi peserta didik untuk mampu menguasai bahasa Indonesia secara baik dan benar. Penguasaan bahasa Indonesia ini baik meliputi kemampuan penguasaan kosa kata, tata bahasa, ataupun penguasaan struktur bahasa Indonesia. Berdasarkan kemampuannya, peserta didik dalam pembelajaran BIPA dapat diklasifikasikan atas tiga tingkatan, yakni siswa tingkat dasar (pemula), menengah, dan mahir. Hanya saja dalam makalah ini mengutamakan pembelajaran BIPA bagi peserta didik tingkat madya (menengah). Peserta didik BIPA tingkat madya (menengah) adalah pembelajar yang ingin dan ikut belajar bahasa Indonesia yang bukan berasal dari Indonesia, baik sudah pernah belajar bahasa Indonesia atau belum pernah belajar bahasa Indonesia. Di tingkat ini peserta didik tersebut adalah para peserta didik asing yang telah memiliki keterampilan dalam berbahasa indonesia secara umum. Pada kelas madya ini lebih dikhususkan terutama untuk membantu peserta untuk memahami teks-teks dalam berbahasa indonesia untuk berkomunikasi dalam berbahasa indonesia dan lancar dan secara alami. Pada tingkat ini, peserta didik disiapkan untuk lebih mendalami dalam menulis sebuah teks yang lebih kompleks dengan tetap memerhatikan tata bahasa.
Pada pembelajaran BIPA, metode serta media pembelajaran merupakan hal penting yang harus diperhatikan bagi pengajar. Pasalnya dengan tidak adanya metode serta media pembelajaran yang efektif dan efisien, maka pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing tidak akan tersampaikan. Makalah ini akan menyajikan materi pembelajaran BIPA untuk peserta didik tingkat menengah, dengan menyajikan materi yang beragam terkait keterampilan menulis untuk penutur asing tingkat menengah..(cont)
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)Rini Adiani
Â
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan untuk bangsa Indonesia. Bahasa yang mengalami berbagai penyerapan dan adaptasi dari bahasa lain sehingga memiliki keunikan dan keanekaragaman tersendiri. Bahasa Indonesia saat ini tidak hanya digunakan oleh bangsa Indonesia sepenuhnya karena bangsa Indonesia telah dipelajari dan digunakan oleh bangsa lain sebagai penutur asing. Perkembangan Bahasa Indonesia di luar negeri sudah cukup baik jika kita lihat dari banyaknya lembaga maupun pusat pendidikan yang mengajarkan Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, perlu diketahui mengenai pengajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing dan penggunaannya serta kendala yang di hadapi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Pengajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing merupakan salah satu cara untuk mengenalkan Bahasa Indonesia ke negera-negara lain, pengajaran yang di lakukan oleh beberapa lembaga-lembaga dan pusat pendidikan yang mengajarkan Bahasa Indonesia bagi penutur asing terus meningkatkan dan memperbaiki mutu dan kualitasnya agar Bahasa Indonesia semakin dikenal oleh bangsa lain.
Pembelajaran BIPA pada dasarnya merupakan suatu proses perilaku belajar yang mengarah pada pembangkitan dan pengondisian motivasi peserta didik untuk mampu menguasai bahasa Indonesia secara baik dan benar. Penguasaan bahasa Indonesia ini baik meliputi kemampuan penguasaan kosa kata, tata bahasa, ataupun penguasaan struktur bahasa Indonesia. Berdasarkan kemampuannya, peserta didik dalam pembelajaran BIPA dapat diklasifikasikan atas tiga tingkatan, yakni siswa tingkat dasar (pemula), menengah, dan mahir. Hanya saja dalam makalah ini mengutamakan pembelajaran BIPA bagi peserta didik tingkat madya (menengah). Peserta didik BIPA tingkat madya (menengah) adalah pembelajar yang ingin dan ikut belajar bahasa Indonesia yang bukan berasal dari Indonesia, baik sudah pernah belajar bahasa Indonesia atau belum pernah belajar bahasa Indonesia. Di tingkat ini peserta didik tersebut adalah para peserta didik asing yang telah memiliki keterampilan dalam berbahasa indonesia secara umum. Pada kelas madya ini lebih dikhususkan terutama untuk membantu peserta untuk memahami teks-teks dalam berbahasa indonesia untuk berkomunikasi dalam berbahasa indonesia dan lancar dan secara alami. Pada tingkat ini, peserta didik disiapkan untuk lebih mendalami dalam menulis sebuah teks yang lebih kompleks dengan tetap memerhatikan tata bahasa.
Pada pembelajaran BIPA, metode serta media pembelajaran merupakan hal penting yang harus diperhatikan bagi pengajar. Pasalnya dengan tidak adanya metode serta media pembelajaran yang efektif dan efisien, maka pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing tidak akan tersampaikan. Makalah ini akan menyajikan materi pembelajaran BIPA untuk peserta didik tingkat menengah, dengan menyajikan materi yang beragam terkait keterampilan menulis untuk penutur asing tingkat menengah..(cont)
1. KKL SEBAGAI ALTERNATIF KKN
Made Hery Santosa
Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan Ganesha
2. Latar Belakang
īŽ KKN ī¨ KKL
īŽ Tujuan EED ī¨ lulusan yang memiliki kompetensi sebagai
agen pembelajaran baik di tingkat pendidikan dasar
maupun pendidikan menengah atau jenjang lebih lanjut
(Pedoman Studi, 2006)
īŽ Kompetensi ī¨kompetensi sebagai agen pembelajaran
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta
pendidikan usia dini meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan
kompetensi sosial (PP No.19/2005 pasal 28 ayat (3))
īŽ EED ī¨ kompetensi institusional dan kompetensi
alternatif.
Indonesian Language, Literature, and Art Forum 2
(FPBSS IX), Makassar
3. KKL
īŽ Bidang pendidikan
īŽ Bidang kepariwisataan
īŽ Sekolah national plus/internasional
ī¨ bahasa Inggris
īŽ Hotel
Indonesian Language, Literature, and Art Forum 3
(FPBSS IX), Makassar
4. Peserta
īŽ Mahasiswa:
īŽ minimal 120 SKS
īŽ lulus mata kuliah Teaching
English as a Foreign Language
maupun mata kuliah
kepariwisataan.
Indonesian Language, Literature, and Art Forum 4
(FPBSS IX), Makassar
5. Program dan Kegiatan
No Program Kegiatan Luaran yang
diharapkan
1 Pengenalan Mengobservasi tempat Laporan mahasiswa
terhadap tempat dan lingkungan tentang situasi
dan situasi kerja sekitar tempat kerja yang
ideal
2 Pengenalan Membantu âtrainerâ Laporan mahasiswa
mahasiswa dalam menyiapkan pekerjaan mengenai persiapan
bidang pekerjaan yang akan dikerjakan kerja yang dilakukan
yang ditugaskan
3 Pengenalan Mengobservasi Laporan mahasiswa
mahasiswa dalam âtrainerâ dalam mengenai penerapan
proses pelaksaan melaksanakan pekerjaan yang
pekerjaan yang pekerjaannya dikerjaan dan
ditugaskan hambatan-hambatan
Indonesian Language, Literature, and Art Forum
yang dialami 5
(FPBSS IX), Makassar
6. Peraturan
īŽ Pada saat penyerahan mahasiswa KKL, mahasiswa harus
berpakaian rapi dengan seragam putih-hitam dan diserahkan
oleh dosen pembimbing,
īŽ Selama kegiatan KKL, mahasiswa selalu menggunakan
seragam putih-hitam,
īŽ Ijin tidak datang ke tempat KKL harus disampaikan sehari
sebelumnya dengan mendapat persetujuan petugas yang
berwenang kecuali kalau sakit, mahasiswa sebisanya
menyampaikan pesan kepada pihak lembaga tempat KKL,
īŽ Untuk mengukur efektifitas kegiatan KKL, penilaian akan
ditentukan secara bersama-sama antara pihak lembaga tempat
KKL dan dosen pembimbing.
īŽ Dosen pembimbing datang ke tempat KKL selama 2 kali, untuk
penyerahan, pemantauan sekaligus berpamitan dengan pihak
sekolah.
Indonesian Language, Literature, and Art Forum 6
(FPBSS IX), Makassar
7. Peraturan
īŽ Setiap mahasiswa yang ikut KKL harus membuat laporan
yang akan diujikan pada akhir kegiatan sesuai dengan
waktu yang telah disepakati oleh panitia KKL.
īŽ Mahasiswa KKL harus senantiasa menjaga nama baik
lembaga dalam bersikap dan berprilaku.
īŽ Mahasiswa harus senantiasa menjaga nama baik
lembaga, selalu memperhatikan sikap, tutur kata, tingkah
laku yang sebaik-baiknya di tempat KKL sesuai dengan
aturan yang telah ditetapkan.
īŽ Mahasiswa harus memenuhi ketentuan KKL yang telah
disepakati dengan pihak tempat KKL.
īŽ Hal-hal lain yang belum ditentukan sehubungan dengan
pelaksanaan KKL ini akan ditentukan kemudian.
Indonesian Language, Literature, and Art Forum 7
(FPBSS IX), Makassar
8. Tugas Dosen Pembimbing
īŽ Mengantar mahasiswa bimbingan ke tempat
KKL. Penyerahan dilakukan sesuai dengan
waktu yang disepakati,
īŽ Memonitor pelaksanaan KKL,
īŽ Pada akhir KKL, dosen pembimbing
berkewajiban untuk memamitkan mahasiswa
dari tempat KKL.
īŽ Apabila karena sesuatu dan lain hal dosen
pembimbing tidak bisa mengantar, memonitor
atau memamitkan mahasiswa dimohon agar
menghubungi panitia agar pelaksanaan KKL
tetap berjalan sesuai dengan baik.
Indonesian Language, Literature, and Art Forum 8
(FPBSS IX), Makassar
9. Tugas Guru Pamong atau Trainer
īŽ Membimbing mahasiswa KKL selama
melakukan Kuliah Kerja Lapangan
sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan,
īŽ Memberikan penilaian sesuai dengan
Pedoman Penilaian.
Indonesian Language, Literature, and Art Forum 9
(FPBSS IX), Makassar
10. Waktu
īŽ 2 bulan; Februari â Maret
īŽ disesuaikan dengan keadaan di
lapangan dengan mendapat
persetujuan dari pihak lembaga
penerima mahasiswa KKL.
Indonesian Language, Literature, and Art Forum 10
(FPBSS IX), Makassar
11. Tempat
īŽ Sekolah ī¨ yang menawarkan Bahasa Inggris
sebagai mata pelajaran pilihan wajib (muatan
lokal) atau sekolah yang menggunakan Bahasa
Inggris sebagai bahasa pengantar di dalam
kelas serta telah menerapkan KTSP dalam
proses pembelajaran.
īŽ Hotel ī¨ hotel berbintang yang bersedia
menerima mahasiswa untuk melakukan KKL.
īŽ Lokasi sekolah dan hotel adalah di Singaraja
atau di Denpasar sesuai dengan kesepakatan
dengan mahasiswa.
Indonesian Language, Literature, and Art Forum 11
(FPBSS IX), Makassar
12. Biaya
īŽ Pelaksanaan program ini sebagian
besar dibiayai oleh mahasiswa
peserta kegiatan dan ditambah
dengan bantuan dari pihak
Universitas
Indonesian Language, Literature, and Art Forum 12
(FPBSS IX), Makassar
13. Proses Pelaksanaan dan Pemantauan
īŽ Pelaksanaan ī¨ mahasiswa dibimbing oleh
seorang dosen pembimbing yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan program ini di
masing-masing tempat KKL.
īŽ Untuk menjamin keberhasilan program ini,
maka pemantauan dan penilaian dilakukan oleh
kedua belah pihak baik dari pihak lembaga
tempat KKL maupun dari pihak dosen
pembimbing.
Indonesian Language, Literature, and Art Forum 13
(FPBSS IX), Makassar
14. Penutup
īŽ KKL diharapkan mampu memberikan gambaran
yang lebih nyata mengenai kuliah kerja
mahasiswa yang lebih relevan dengan latar
belakang keilmuan mereka sehingga mahasiswa
dapat menerapkan ilmu yang dipelajari secara
lebih komprehensif.
īŽ Diharapkan agar mahasiswa juga mampu
memahami hambatan yang mungkin muncul
dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas
atau operasional hotel, untuk kemudian mampu
mencari alternatif pemecahannya.
Indonesian Language, Literature, and Art Forum 14
(FPBSS IX), Makassar
15. KKL EED 2007
Indonesian Language, Literature, and Art Forum 15
(FPBSS IX), Makassar
16. SEKIAN DAN TERIMA KASIH
Indonesian Language, Literature, and Art Forum 16
(FPBSS IX), Makassar