Dokumen tersebut membahas tentang hikmah-hikmah af'al dan adzkar dalam sholat menurut Al-Quran dan hadist. Dokumen menjelaskan pentingnya khusuk dalam sholat dan melakukan gerakan sholat dengan benar sesuai petunjuk syariat.
Sebuah renungan yang sarat makna dan hikmah sebagi bekal perjalanan kehidupan seorang Insan! Renungan tentang Ibadah Sholat ... amalan yang membedakan antara Mukmin dan Kafir!
Kunjungi saya disini :
http://aguspurnomosite.blogspot.com/
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebuah renungan yang sarat makna dan hikmah sebagi bekal perjalanan kehidupan seorang Insan! Renungan tentang Ibadah Sholat ... amalan yang membedakan antara Mukmin dan Kafir!
Kunjungi saya disini :
http://aguspurnomosite.blogspot.com/
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. MUQODDIMAH
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwasannya sholat adalah ibadah
pokok yang merupakan barometer tolak ukur bagi ibadah lainnya,
apabila sholatnya baik yang lain dianggap baik, begitu juga sebalikanya
apabila sholatnya jelek yang lain juga dinilai jelek. Untuk mencapai
tepat benarnya sholat serta sesuai dengan perintah syara’ maka harus
ada usaha, kongkrit yang kita lakukan baik lahir maupun batin.
Kitab terjemah “arrisalah fi hikamis sholah” yang ada di pangkuan anda
ini berisi tentang hikmah-hikmah af’al dan adzkar dalam sholat yang
merupakan kelanjutan pengetahuan tentang tata cara sholat yang
diterangkan dalam kitab “arrisalah fi kaifiyatis sholah”.
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
3. Demikian semogalah risalah ini banyak memberikan manfaat
dan maslahat kepada kita semua, dan mudah-mudahan allah
menjadikan kita tergolong orang-orang yang mukimunas sholah
dan selalu mendapatkan taufik hidayah dalam menjalankan
ibadah aaamiiiin .
Risalah ini termasuk salah satu usaha dan di maksudkan
sebagia sumbangsih perbekalan untuk mencapai target
penghayatan dan kekhusu’an dalam sholat, tentunya risalah
ini masih jauh dari sempurna sejauh sabang sampai marauke,
maka dari itu untuk kesempurnaan risalah ini alfaqir sangat
mengharapkan saran kritik yang sifatnya membangun.
5. ۡدَق
ُعِشَاخ ۡمِهِت َ
َلَص ۡىِف ۡمُه َنۡيِذَّال ََۙن ۡ
وُنِم ۡ
ؤُمۡال َحَلۡفَا
ن ۡ
و
(
المؤمنون
1
-
2
)
Sesungguhnya berbahagia orang-orang yang mukmin yaitu orang-orang
yang khusuk dalam sholatnya
َينِعِشَاخْال ىَلَع َّالِإ ٌة َيرِبَكَل اَهَّنِإ َو
-
٤٥
-
َو ْمِهِب َر واُقََلُّم مُهَّنَأ َونُّنُظَي َينِذَّال
َونُع ِِاَر ِِْيَلِإ ْمُهَّنَأ
-
٤٦
(
البقرة
٤٥
-
٤٦
)
Dan sesungguhnya sholat itu adalah berat kecuali bagi orang-orang yang
khusuk yaitu orang-orang yang yakin akan bertemu tuhannya dan mereka
yakin akan kembali kepadanya.
6. ِّ
رِّشَب َو
ِّباَّصال َو ْمُهُبوُلُق ْتَل ِّج َو ُ َّ
اَّلل َرِّكُذ اَذِّإ َِّينذَّال َينِّتِّبْخُمْال
َ
لَّصال يِّيمِّقُمْال َو ْمُهَباَصَأ اَم ٰ
ىَلَع َين ِّ
ر
َز َر اَّمِّم َو ِّة
ْمُهَانْق
َونُقِّفْنُي
(
احلج
34
-
35
)
Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada allah)
yaitu orang-orang yang manakala allah disebutkan maka hati mereka menjadi takut dan
orang-orang yang sabar menghadapi cobaan yang menimpa mereka dan orang-orang yang
mendirikan sholat dan membelanjakan sebagian rizqinya yang kami berikan kepada mereka.
َت ِّ ه
اَّلل ِّ
رْكِّذِّب َ
َلَا ۗ ِّ ه
اَّلل ِّ
رْكِّذِّب ْمُهُب ْوُلُق ُّنِٕىَمْطَت َو ا ْوُنَمٰا َْنيِّذَّال
ۗ ُُ ْوُلُقْال ُّنِٕىَمْط
(
الرعد
-
28
-
)
Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenang dengan mengingat allah,
ingatlah dengan bidzikrillah (mengingat Allah)hati akan menjadi tentram.
7. َلاَق ِّهْيِّبَأ ْنَع ُهْنَع ُهللا َي ِّ
ضَر َةَداَتَق ابى ْنَع
:
ْيَلَع ُهللا ىَّلَص ِّهللا ُل ْوُس َر َلاَق
َمَّلَس َو ِّه
:
”
ْنِّم ُق ِّرْسَي ِّيذَّال ًةَق ِّرَس ِّ
اسَّنال ُأ َوْسَأ
ِّهِّت َ
لَص
َد ْوُجُس َ
َل َو اَهَع ْوُكُر ُّمِّتَي َ
َل َلاَق ؟ َة َ
لَّصال ُق ِّرْسَي َْفيَك َو ِّهللا َل ْوُس َر اَي َلاَق
َاه
,
ْوُجُّسال َو ِّع ْوُكُّالر يِّف ُهَبْلُص ُمْيِّقُي َ
َل َلاَق ْوَأ
ِّد
(
محدأ رواه
واحلامك
)
Dari Abi Qotadah ra. Beliau berkata : rosululloh SAW. Telah bersabda : sejelek-jeleknya orang
yang mencuri ialah orang yang mencuri sholatnya, para sahabat bertanya : bagaimanakah ia
mencuri sholat ? Nabi lalu bersabda : ia tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya. Atau beliau
bersabda : ia tidak meluruskan tulang punggungnya pada waktu rukuk dan sujud.
ا ىَلَع ً
لِّبْقُم َّلَج َو َّزَع ُ َّ
اَّلل ُلا َزَي َ
َل وسلم عليه هللا صلى هللا رسول قال قال عنه هللا رضي ذر ابى عن
َص يِّف َ ِّدْبَعْل
ْتِّفَتْلَي ْمَل اَم ِّهِّت َ
ل
هْنَع َف َرَصْنا َتَفَتْال اَذِّإَف
(
والنسائ ابوداود رواه
)
Dari abi dzar ra. Beliau berkata : Rosululloh SAW. bersabda : Allah senantiasa menghadap
kepada hambanya di dalam sholatnya selama ia tidak menoleh, bilamana ia memalingkan
mukanya maka Allah berpaling dari padaNya.
الغزالي قال
:
والمنكر الفحشاء عن َلتمنع الغافل صلة
Sholatnya orang yang lupa (hatinya) tidak dapat mencegah perbuatan keji dan munkar.
9. Hikmah pembukaan sholat dengan takbir
sebagaimana dipaparkan oleh Al-Qhodi ‘iyadh
adalah musholli menghadirkan sifat keagunganNya
dzat yang dipersiapkan untuk dikhidmah dan berdiri
di hadapanNya agar musholli tersebut penuh
ketakutan sehingga hatinya hadir dan khusuk serta
tidak ada kesempatan begurau.
Hikmah sholat dimulai dengan takbir adalah
memulai sholat dengan mesucikan dan
mengagungkan Allah serta mensifatinya dengan
sifat-sifat kesempurnaan.
11. • Ungkapan ulama’ tentang hikmah mengangkat dua tangan dalam sholat berbeda-
beda imam syafi’i ra. Berkata saya mengangkat dua tangan itu karena
mengagungkan Allah SWT. Dan itba’ (ikut) kepada Rosululloh SAW. Selain imam
Syafi’i berkata mengangkat dua tangan itu karena tunduk (merendahkan diri) pasrah
dan patuh sebagaimana orang yang tertawan apabila sudah terkalahkan maka dia
mengangkat kedua tangannya sebagai tanda kepasrahan
• Ada yang mengatakan mengangkat dua tangan itu isyaraoh untuk mengagungkan
apa yang dimasuki oleh musholli
• Dan ada yang menyatakan sebagai isyaroh untuk mencapakkan semua urusan dunia
dan menghadap sholat secara keseluruhan serta bermunajat kepada Allah SWT.
Sebagaimana makna yang terkandung dalam uapan “Allahu Akbar” jadi ada
kecocokan antara perbuatan dan ucapan musholli,
• juga ada yang berkomentar mengangkat tangan itu menunjukkan masuknya
musholli dalam sholat namun pendapat ini tertentu mengangkat tangan pada waktu
takbirotul ihrom
• dan banyak lagi pendapat selain di atas dan kebanyakan pendapat-pendapat
tersebut masih terdapat pemikiran.
12. • Al-Imam Asy-Syaukani menambahkan keterangan dimana beliau berkata :
(disunnatkannya mengangkat tangan tersebut) ada yang perpendapat sebagai
isyarat kesempurnaan berdiri,
• Dan pendapat lain sebagai isyarat untuk menghilangkan tabir penghalang
antara musholli dan Allah dzat yang disembah, atau isyarat akan musholli
menghadap dengan seluruh badannya, atau isyarat agar orang tuli dapat
melihat dan orang yang buta dapat mendengar (bahwa musholli sedang
melaksanakan sholat)
• Dan ada yang mengatakan sebagai isyarat masuknya musholli dalam
sholat. Pendapat ini tertentu pada mengangkat tangan untuk takbirotul
ihrom
• Juga ada yang berpendapat (kenapa disunnahkan mengangkat tangan ?)
karena mengangkat tangan itu meniadakan sifat sombong dari selain Allah
dan takbir itu untuk menetapkan dzat Allah ‘Azza wa Jalla sedangkan nafi
itu harus mendahuli itsbat sebagaimana mendahuluinya nafi pada itsbat
yang terkandung dalam kalimat syahadat
• dan banyak lagi pendapat selain di atas. Al-Imam An-Nawawi berkata
kebanyakan pendapat tersebut masih terdapat pemikiran.
13. • Hikmah mengangkat dua tangan dalam sholat sebagaimana
yang diungkapkan oleh imam Syafi’i adalah mengagungkan
Allah SWT. Dimana musholli mengumpulkan antara keyaqinan
hati dan ucapan lisan yang menerjemah keyaqinan hati itu serta
pekerjaan anggota badan.
• Ada yang mengatakan hikmahnya adalah isyarat untuk
mencampakkan sesuatu selain Allah SWT. Dan menghadap
sholat secara keseluruhan,
• Dan ada yang mengatakan isyarat untuk menghilangkan tabir
penghalang antara hamba dan tuhannya,
• Dan ada lagi selain hikmah tersebut di atas.
15. • Hikmah meletakkan dua tangan di bawah dada dan
di atas pusar adalah agar kedua tangan itu berada di
atas anggota yang paling mulia yaitu hati demi
untuk menjaga iman di dalamnya karena orang yang
ingin memelihara sesuatu maka kedua tangannya di
taruh di atas sesuatu tersebut.
• Hikmah meletakkan dua tangan di atas dada atau
pusar itu ada yang berpendapat kaifiyah tersebut
lebih mendorong pada khusyu’ dan disitu terdapat
pemeliharaan cahaya keimananan di dalam sholat
jadi cara tersebut lebih utama dari pada isyarot
pada aurat dengan meletakkan dua tangan di bawah
16. Hikmah Ini menurut pendapat orang yang mengatakan
bahwa yang sunnah itu adalah meletakkan kedua tangan
di atas dada.
Dan kami (Ulama’ hanafiah) berpendapat meletakkan dua
tangan di bawah pusar itu lebih mendekatkan pada
mengagungkan, menjauhkan dari pada keserupaan
dengan ahlul kitab dan lebih terarah untuk menutupi
‘aurot serta menjaga jatuhnya sarung. cara meletakkan
tangan dibawah pusar tersebut sebagaimana keadaan
seseorang di hadapan sang raja (artinya penuh tawadhu’)
sedangkan cara meletakkan tangan di atas dada itu
terdapat keserupaan dengan orang perempuan jadi tidak
disunnahkan.
18. Hikmah meletakkan salah satu dua tangan di atas, yang satunya
adalah lebih mendekatkan pada kekhusyu’an dan mencegah
tangan dari main-main atau sendagurau.
Hikmahnya tangan kanan memegang tangan kiri adalah untuk
mendiamkan tangan, ada yang mengatakan untuk menjaga iman
dalam hati sebagaimana kebiasaan bagi orang yang ingin mejaga
sesuatu yang indah.
(setelah Musholli takbir dan menghadirkan niatnya) kemudian
meletakkan kedua tangan di atas pusar dan di bawah dada dan
meletakkantangan kanan di atas tangan kiri demi untuk
memulyakan tangan kanan dengan arti menempatkannya di atas
tangan kiri, jari telunjuk dan jari tengan tangan kanan disebarkan
di atas memanjangnya lengan tengah kiri dan pergelangan tangan
kiri digenggam dengan ibu jari, jari manis dan jari kelingking.
20. • Do’a iftitah itu merupakan ketetapan dari Rosululloh SAW. Dalam awal roka’at pertamanya
sholat, do’a iftitah dalam anggapan adalah pujian kepada Allah Ta’ala dengan keindahan
pujian-pujiannya, pengakuan diri hamba akan kelengahan dan penganiayaan dirinya,
permintaan ampunan Allah dan minta petunjuk berperangai akhlaq yang bagus serta minta
lindungan kepada Allah agar dijauhkan dari akhlaq yang buruk.
• Dari Ibnu Umar RA. Beliau berkata pada suatu waktu kami sholat bersama Nabi
Muhammad SAW. Tiba-tiba ada seorang dari segolongan kaum berkata :
هللا
واصيل بكرة هللا وسبحان كثيرا هلل والحمد كبيرا اكبر
.
Lantas Rosululloh SAW. Bertanya siapa yang mengatakan kalimat tadi ? (yaitu Allahu Akbar
....dst.) kemudian orang yang mengatakan tadi menjawab saya yang mengatakan wahai
rosululloh SAW. Lantas Rosululloh bersabda : saya heran terhadap kalimat itu karena telah
dapat membuka penutup-penutup langit. Ibnu Umar Ra. Berkata : mulai aku mendengar
pernyataan Rosulullloh tentang kalimat iftitah aku tak pernah meninggalkan kalimat tersebut.
Hadist ini diriwayatkan oleh imam abu dawud dan Nasai dan Imam Nasai memberi tambahan
: sungguh ada dua belas malaikat yang bersegera membaca kalimat tersebut.