Soalan : Apakah itu fahaman Wahhabi ? Benarkah Wahhabi adalah suatu misteri dan ia dilihat sebagai satu label 'ejekan' ? Bolehkah kita menuduh orang lain yang tidak berqunut, tidak membaca doa selepas solat sebagai Wahhabi ? Adakah wahhabi sahaja mengikut al Quran dan Sunnah manakala umat Islam yang lain mengikut mazhab tidak mengikut al Quran dan Sunnah ?
http://bayukhatulistiwa.blogspot.my/2018/02/bahaya-fahaman-wahabi.html
Soalan : Apakah itu fahaman Wahhabi ? Benarkah Wahhabi adalah suatu misteri dan ia dilihat sebagai satu label 'ejekan' ? Bolehkah kita menuduh orang lain yang tidak berqunut, tidak membaca doa selepas solat sebagai Wahhabi ? Adakah wahhabi sahaja mengikut al Quran dan Sunnah manakala umat Islam yang lain mengikut mazhab tidak mengikut al Quran dan Sunnah ?
http://bayukhatulistiwa.blogspot.my/2018/02/bahaya-fahaman-wahabi.html
Tafsir Al azhar 094 al insyiraah
Tafsir Al azhar 094 al insyiraah
Tafsir Al azhar 094 al insyiraah
Tafsir Al azhar 094 al insyiraah
Tafsir Al azhar 094 al insyiraah
Pendekatan Dakwah Dalam Menangani Gangguan Makhluk HalusRasyadan Hussin
Slaid ini saya bentangkan dalam Ceramah Ruqyah Syar'iyyah (Histeria & Santau) di Dewan Kuliah Pusat (DKP) 3, Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) pada 10 Mei 2014.
Maklumat lanjut layari: www.rushdunk.blogspot.com
“Amma ba’du. Hai sekalian manusia, sesungguhnya aku adalah hamba ALLAH. Utusan Robbku (Malaikat maut) hampir tibadan aku harus memenuhi panggilanNya. Aku tinggalkan pada kalian Ath-thaqalain (dua bekal berat). Yang pertama adalah (al-Quran), di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya terang. Maka amalkan dan berpeganglah padanya dan Ahlul-Baitku. Aku ingatkan kalian kepada ALLAH mengenai Ahlul Baitku, Aku ingatkan kalian kepada ALLAH mengenai Ahlul Baitku, Aku ingatkan kalian kepada ALLAH mengenai Ahlul Baitku.”, hadis sahih riwayat Muslim.
More Related Content
Similar to Khutbah Menyambut Peringatan Maulid Nabi.docx
Tafsir Al azhar 094 al insyiraah
Tafsir Al azhar 094 al insyiraah
Tafsir Al azhar 094 al insyiraah
Tafsir Al azhar 094 al insyiraah
Tafsir Al azhar 094 al insyiraah
Pendekatan Dakwah Dalam Menangani Gangguan Makhluk HalusRasyadan Hussin
Slaid ini saya bentangkan dalam Ceramah Ruqyah Syar'iyyah (Histeria & Santau) di Dewan Kuliah Pusat (DKP) 3, Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) pada 10 Mei 2014.
Maklumat lanjut layari: www.rushdunk.blogspot.com
“Amma ba’du. Hai sekalian manusia, sesungguhnya aku adalah hamba ALLAH. Utusan Robbku (Malaikat maut) hampir tibadan aku harus memenuhi panggilanNya. Aku tinggalkan pada kalian Ath-thaqalain (dua bekal berat). Yang pertama adalah (al-Quran), di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya terang. Maka amalkan dan berpeganglah padanya dan Ahlul-Baitku. Aku ingatkan kalian kepada ALLAH mengenai Ahlul Baitku, Aku ingatkan kalian kepada ALLAH mengenai Ahlul Baitku, Aku ingatkan kalian kepada ALLAH mengenai Ahlul Baitku.”, hadis sahih riwayat Muslim.
Similar to Khutbah Menyambut Peringatan Maulid Nabi.docx (20)
1. Khutbah I
ّيِبَّنال ِةَعْي ِ
َرشِب َانَمَهْفَأ َو ،ِمَالّسال َلُبُس َاناَدَه ذيّلا ِهلل ُدْمَحلْا ِهلل ُدْمَحلْا
ِلالَجلْا وُذ ،هَل يك ِ
َرش َل ُهَدْح َو هللا َّ
َلِإ َهَلِا َ
َل ْنَأ ُدَهْشَأ ،َِريمكال
َانَّيِبَن َو َانَدِّيَس ّنَأ ُدَهْشَأ َو ،رامْكاإل َو
َّمُهّلال ،هُلسوَر َو ُهُدْبَع ًادَّمَحُم
ِهِبحاْصوأ اله وعلى ٍدّمَحُم ِنادِّيَس ىَلَع ْك ِ
بار َو ْمِّلَس و ِّلَص
بعد أما ،ِينّدال ِم ْوَي ىَلإ ِسانْإحِب َعينِباَّتال َو
:
هللا عباد فيا
أوصيكم ،
في تعالى هللا قال ،تفلحون لعلكم وطاعته هللا بتقوى نفسي و
الك القران
الرحمان هللا بسم ،الرجيم الشيطان من باهلل أعوذ :ريم
:الرحيم
مُتنَأ َو َّ
َلِإ َّنُتوُمَت َ
َل َو ۦ
ِهِتاَقُت َّقَح َ َّ
ٱَّلل ْاوُقَّتٱ ْاوُنَماَء َِينذَّلٱ اَهُّيَأََٰٓي
َونُمِل ۡسُّم
.للعالمين رحمة إَل أرسلناك وما :تعالى وقال
العظيم هللا صدق
Ma’asyirol muslimin rahimakumullah,
Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh
keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita
semua, terutama kepada diri khatib pribadi,
untuk senantiasa berusaha meningkatkan
kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada
Allah subhanahu wata’ala, dengan melakukan
semua kewajiban, dan meninggalkan seluruh
yang diharamkan.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,
Setiap tanggal 12 Rabiul Awal kita
memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad
SAW atau yang sering disebut Maulid Nabi.
Peringatan Maulid Nabi memang tidak
diperintahkan secara khusus, baik oleh Al-
Qur’an maupun Hadits. Peringatan ini baru
diadakan untuk pertama kali ratusan tahun
setelah Nabi Muhammad SAW wafat, yakni
pada abad ke-7 hijriah di wilayah Irak sekarang
atas perintah Raja Irbil bernama Muzhaffaruddin
Al-Kaukabri.
Meski tidak ada perintah yang tegas, peringatan
maulid Nabi juga tidak ada larangan yang jelas.
Sesuatu yang tidak ada perintah sekaligus tidak
ada larangan boleh dilakukan. Hal ini dalam
hukum Islam disebut mubah. Sesuatu yang
mubah akan mendapatkan pahala apabila ada
niat dan tujuan yang baik (ibadah), dilakukan
dengan cara yang baik dan terbukti
menghasilkan sesuatu yang baik.
Ma’asyirol muslimin rahimakumullah,
Nabi Muhammad SAW lahir dan dibesarkan
dalam keluarga sederhana. Dari usia dini beliau
sudah yatim piatu. Ayah beliau wafat ketika
beliau masih dalam kandungan. Usia enam
tahun, ibundanya wafat. Lalu disusul kakek
beliau juga wafat. Dan akhirnya beliau diasuh
sang Paman, Abu Thalib. Abu Thalib sendiri
bukan orang kaya, padahal putranya banyak.
Keadaan inilah yang menjadikan beliau harus
bekerja keras sejak kecil untuk mencari nafkah.
Beliau pernah menjadi penggembala kambing.
Juga beliau pernah membantu pamannya
berjualan di Syam. Yang terakhir ketika sudah
dewasa beliau bekerja sebagai buruh atau
karyawan pada seorang janda bernama Khadijah.
Pekerjaan beliau adalah menjalankan
perdagangan di perusahaan sang janda tersebut.
Dari hubungan seperti itulah kemudian beliau
menikah dengan Khadijah yang tak lain adalah
majikannya sendiri.
Sidang jamaah Jumat rahimakumullah,
Kehidupan Nabi Muhammad sebagaimana
uraian tersebut, dapat kita temukan rekamannya
dalam Surat Adh-Dhuha. Dalam ayat ke-3, Allah
SWT berfirman:
ىَلَق اَم َو َُّكبَر َكَعَّد َو اَم
Artinya: “Tuhanmu tiada meninggalkan kamu
dan tiada (pula) benci kepadamu.”
Allah sekali-kali tidak bermaksud meninggalkan
Nabi Muhammad di waktu kecilnya. Tidak pula
Allah bermaksud menelantarkan hidup beliau
sehingga beliau harus bekerja keras mencari
nafkah meskipun masih kanak-kanak. Juga,
Allah SWT tidak bermaksud membenci beliau
sehingga ketika masih dalam kandungan saja,
ayah beliau Abdullah sudah dipanggil
menghadap-Nya.
Ketika usianya baru enam tahun dan masih
sangat membutuhkan kasih sayang seorang ibu,
Aminah pun wafat. Belum hilang kesedihan
beliau karena ditinggal ibunya, kakeknya pun
menyusul wafat dua tahun kemudian.
Sempurnalah sudah kesedihan dan penderitaan
beliau sebagai seorang yatim piatu dengan
meninggalnya ayah, ibu dan kakek untuk
berpisah selama-lamanya.
Dari semua penderitaan itu, tidak ada maksud
Allah SWT menelantarkan beliau, tetapi justru
Allah SWT sedang mempersiapkan beliau
menjadi seorang pemimpin besar kelak di
kemudian hari. Seorang pemimpin harus peka
terhadap kesulitan-kesulitan yang dipimpinnya
dan dapat memberikan solusi dari kesulitan-
kesulitan itu. Kepekaan seperti itu sulit dimiliki
oleh para pemimpin yang tidak pernah
mengalaminya sendiri kesulitan-kesulitan
seperti itu. Dengan kata lain, Allah
sesungguhnya menggembleng jiwa dan sikap
mental beliau untuk menghadapi berbagai
macam kesulitan dan tantangan berkaitan tugas
beliau kelak menjadi seorang nabi. Apalagi
beliau disiapkan dan ditetapkan oleh Allah SWT
menjadi nabi terakhir hingga akhir jaman.
Ma’asyirol muslimin rahimakumullah,
2. Dalam ayat berikutnya, yakni ayat ke-4, Allah
berfirman:
ىَلوُ ْ
اْل َنِم َكَّل ٌْريَخ ُةَر ِولالخ
Artinya: “Dan sesungguhnya hari kemudian itu
lebih baik bagimu daripada yang sekarang
(permulaan).”
Dalam hidup ini yang terpenting adalah apa yang
terjadi di akhir dan bukan di permulaan. Berakit-
rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian.
Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang
kemudian. Maka bisa dimengerti Nabi
Muhammad hidup dalam kesulitan di masa
kecilnya karena semua kesulitan itu bermanfaat
membentuk karakter beliau menjadi seorang
yang tangguh lahir dan batin – jiwa dan raga.
Ketangguhan seperti itu memang sangat
diperlukan kelak ketika Nabi Muhammmad
berdakwah menyampaikan wahyu dan
kebenaran dari Allah SWT kepada seluruh umat
manusia. Kita semua tahu bahwa dalam
berdakwah Nabi Muhammad SAW menghadapi
banyak hambatan, gangguan dan bahkan
ancaman pembunuhan dari berbagai pihak,
terutama dari kelompok yang dipimpin Abu
Jahal dan kawan-kawan. Tetapi semua
hambatan, gangguan dan ancaman itu dapat
dilalui dengan baik karena Nabi Muhammad
SAW sudah terlatih menghadapi kesulitan-
kesulitan sejak kecil.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,
Buah dari penderitaan, kesulitan, dan perjuangan
beliau yang tanpa kenal menyerah memang luar
biasa, yakni dalam waktu singkat yang hanya
memakan waktu 23 tahun saja, Nabi Muhammad
SAW. telah berhasil memiliki pengikut yang
cukup banyak. Beliau berhasil merubah
masyarakat yang semula penyembah berhala
menjadi beriman tauhid, yakni hanya
menyembah kepada Allah SWT semata.
Masyarakat telah berubah dari masyarakat yang
semula menerapkan hukum rimba dimana yang
dominan dan kuat akan selalu menjadi
pemenang, menjadi masyarakat yang
berdasarkan keadilan tanpa memandang latar
belakang suku maupun status sosial. Di dalam
Islam memang semua manusia pada dasarnya
sama karena mereka semua berasal dari asal usul
yang sama, yakni Nabi Adam AS. Satu-satunya
yang membedakan mereka hanyalah ketakwaan
masing-masing kepada Allah SWT.
Sidang jamaah Jumat rahimakumullah,
Ayat kelima dari Surat Adh-Dhuha berbunyi:
ىَض َْرتَف َُّكبَر َيكِطْعُي َف ْوَسَل َو
Artinya: “Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan
karunia-Nya kepadamu , lalu (hati) kamu
menjadi puas.”
Allah SWT telah berjanji bahwa semua
penderitaan, kesulitan dan susah payah Nabi
Muhammad SAW dari waktu kecil hingga beliau
diangkat menjadi seorang nabi akan dibalas oleh
Allah dengan keberhasilan yang cemerlang
sebagaimana telah diuraikan. Atas keberhasilan
itu Nabi Muhammad SAW bersyukur kepada
Allah SWT. Beliau bersyukur tidak hanya atas
keberhasilan dakwah-dakwah beliau, tetapi juga
atas perlindungan Allah SWT sehingga beliau
meskipun seorang yatim piatu beliau dapat
meraih pertolongan untuk mendukung
keberhasilan dakwah-dakwah tersebut.
Perlindungan ini sebagaimana dimaksud dalam
ayat keenam sebagai berikut:
ى َآوَف اًميِتَي َكْد ِجَي ْمَلَأ
Artinya: “Bukankah Dia mendapatimu sebagai
seorang yatim, lalu Dia melindungimu?”
Ma’asyirol muslimin rahimakumullah,
Selanjutnya, ayat ketujuh dari Surat Adh-Dhuha
berbunyi:
ىَدَهَف ا
اَلَض ََكدَج َو َو
Artinya: “Dan Dia (Allah) mendapatimu sebagai
seorang yang bingung, lalu Dia memberikan
petunjuk.”
Sudah banyak diceritakan bagaimana
kebingungan Nabi Muhammad ketika akan
memasuki masa kenabiannya sehingga beliau
menyepi di Gua Hira’ untuk mencari jawaban
dari apa yang sebenarnya sedang terjadi pada
beliau pada waktu itu. Di Gua Hira’ itulah Nabi
Muhammad mendapatkan wahyu pertama kali
yang diterimanya melalui malaikat Jibril AS.
Ayat ketujuh itu diikuti dengan ayat kedelapan
yang berbunyi:
َىنْغَأَف ً
الِئاَع ََكدَج َو َو
Artinya: “Dan Dia (Allah) mendapatimu sebagai
seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan
kecukupan.”
Pada akhirnya keadaan ekonomi Nabi
Muhammad mengalami perubahan dari
kekurangan menjadi kecukupan. Abu
Muhammad al-Husayn bin Mas'ud al-Baghawi
dalam kitab tafsirnya berjudul Tafsir Al-
Baghawi, halaman 456, jilid 8, menjelaskan
bahwa Allah mengayakan Nabi Muhammad
SAW salah satunya dengan harta sayyidah
Khadijah. Artinya keadaan ekonomi Nabi
Muhammad membaik setelah beliau bekerja di
perusahaan Khadijah dan kemudian Khadijah
meminta beliau menjadi suaminya. Dengan harta
kekayaan Khadijah itulah Nabi Muhammad
3. SAW dapat membiayai dakwah-dakwahnya
karena Khadijah memang menyediakan dan
merelakan harta kekayaannya digunakan
suaminya untuk berjuang di jalan Allah.
Khadijah adalah orang kedua setelah Nabi yang
memeluk Islam sekaligus merupakan perempuan
pertama yang masuk Islam. Maka bisa
dimengerti Nabi Muhammad SAW sangat
mencintai dan menghargai Khadijah yang telah
berjasa besar dalam mendampingi dan
mengembangkan dakwah-dakwah beliau.
Dengan kata lain, keberhasilan dakwah Islam
tidak lepas dari peran penting seorang
perempuan kaya raya. Perempuan itu bernama
Khadijah RA, istri beliau yang pertama dan
utama.
ِة َرْمُز يِف َّاكميِإو َانَلَخْدأ َو ،ينِنِاآلم ين ِ
زِئاَفال َنِم َّاكميإ َو ُهللا ناَلَعَج
ِجَّالر ِْطانيَّشال َنِم ِهللاِب ُذُوعأ : َْنيِنِمْؤُمال ِهِداَبِع
ْحَّالر ِهللا ِْمسِب ،ْمي
ِمان
ًادِيدَس ً
َل ْوَق واُلوُق َو َ َّ
َّللا واُقَّتا واُنَمآ َِينذَّلا اَهُّيَأ اَي :ْمي ِحَّالر
اآليات من فيه بما وإياكم ونفعني الحكيم القرآن في ولكم لي بارك
العليم السميع هو إنه تالوته ومنكم مني وتقبل الحكيم والذكر
َأ
ُل ْوُق
ْيِل ْوَق
،ْمُكَل َو ْيِل َهللا ُرِفْغَتْسَأ َو اَذه
والمسلمات المسلمين ولسائر
والمؤمنات والمؤمنين
ُمْي ِحَّالر ُر ْوُفَغْال َُوه ُهَّنِإ ،ُه ْ
وُرِفْغَتْساَف
Khutbah II
ْنَا ُدَهْشَا َو .ِهِنَانِتِْما َو ِهِقْيِف َْوت َلىَع ُهَل ُرْكُّشال َو ِهِناَسْحِا َلىَع ِهلل ُدْمَحْلَا
ُهُدْبَع ًادَّمَحُم َانَدِّيَس َّنَا ُدَهْشَا َو ُهَل َْكي ِ
َرش ََل ُهَدْح َو ُهللا َو ُهللا ََّلِا َهَلِا ََل
ُهالل .ِهِنا َْوض ِر َِلىا ىِعَّادال ُهُل ْوُسَر َو
ىَلَعِو ٍدَّمَحُم َانِدِّيَس ىَلَع ِّلَص َّم
َايَف ُدْعَب اَّمَا ا ًْريثِك اًمْيِلْسَت ْمِّلَس َو ِهِباَحْصَا َو ِهِلَا
هللا عباد
َّتِا
اَمْيِف َهللاوُق
ىَهَن اَّمَع ا ْوُهَتْنا َو َرَمَا
زجر وما عنه
ٍ
رْمَاِب ْمُكَرَمَا ّهللا َّنَا ا ْوُمَلْعا َو
ِب ِهْيِف َأَدَب
ِهِتَكِئ آلَمِب َىنـَث َو ِهِسْفَن
المسبحة
َلَاَعت َلاَق َو ِهِسْدُقِب
َهللا َِّنا ى
ِهْيَلَع ا ْوُّلَص ا ْوُنَمآ َْنيِذَّلا اَهُّيَا يآ ىِبَّنال َلىَع َن ْوُّلَصُي ُهَتَكِئ آلَم َو
ُهللا ىَّلَص ٍدَّمَحُم َانِدِّيَس ىَلَع ِّلَص َّمُهالل .اًمْيِلْسَت ا ْوُمِّلَس َو
ِهْيَلَع
ْمِّلَس َو
َْنيِبَّرَقُملْا ِةَكِئآلَم َو َِكلُسُر َو َِكئيآِبْنَا ىَلَع َو ٍدَّمَحُم َاِندِّيَس ِلآ ىَلَع َو
ىِلَع َو انَمْثُع َروَمُع َو ٍ
رْكَب ىِبَا َْنيِدِشاَّالر ِاءَفَلُخلْا ِنَع َّمُهّلال َ
ض ْار َو
َات َو َْنيِعِباَّتال َو ِةَباَحَّصال ِةَّيِقَب ْنَع َو
َْنيِعِباَّتال يِعِب
ِعِباَّتوال
َْني
ْمُهَل
ىَلِا ٍانَسْحِاِب
ِْنيِّدال ِم ْوَي
َْنيِم ِاحَّالر َمَح ْرَا اَي َِكتَمْحَرِب
ْرِفْغا َّمُهللَا
وا ِتاَمِلْسُملْا َو َْنيِمِلْسُملل
ُءيآْحََلَا ِتَانِمْؤُملْا َو َْنيِنِمْؤُمْل
ِتا َوْمََلْا َو ْمُهْنِم
قاضي يا الدعوات مجيب قريب سميع إنك
.الحاجات
َنِم ََّنن ْوُكَنَل َانْمَح َْرت َو َانَل ْرِفْغَت ْمَل ِْنا ََاونَسُفْنَا َانْمَلَظ َانَّبَر
.َْني ِ
رِسَاخلْا
عذاب وقنا حسنة اآلخرة وفي حسنة الدنيا في آتنا ربنا
.النار
ُرُمْأَي َهللا َِّنا ! ِهللاَداَبِع
كم
ْدَعلْاِب
َبى ْرُقلْا ِىذ ِْتآءيِإ َو ِانَسِْحَلْا َو ِل
َن ْوُرَّكَذَت ْمُكَّلَعَل ْمُكُظِعَي يْغَبلْا َو ِ
َركْنُملْا َو ِشآءْحَفلْا ِنَع ىَهْنَي َو
وااُرُكْذا َو
i
ِهللا ُرْكِذَل َو ْمُكْد ِ
زَي ِهِمَعِن َلىَع ُه ْوُرُكْشا َو ْمُك ْرُكْذَي َْميِظَعلْا َهلل
ْرَبْكَا