"Sejarah Kerajaan Majapahit dan Singasari" SMA N 7 YKARIF SHODIQ
Presentasi ini dapat dicopy,diunduh,dan dipublikasikan kembali tanpa perlu persetujuan terlebih dahulu...
Maaf klo ada kekurangan dalam presentasi ini,maklum masih newbie...
Kerajaan Singosari ( Singhasari / Singasari )dan Kerajaan MajapahitGrace N. Roselina
Sejarah Indonesia Kelas X SMK Pedagang, Penguasa, dan Pujangga Pada Masa Klasik (Hindu dan Budha) Kerajaan Singhasari (Singosari / Singosari) dan Kerajaan Majapahit.
Sejarah Kerajaan Singasari ; Latar belakang kerajaan, kondisi politik dan pemerintahan, penyebab keruntuhan serta tradisi kerajaan yang masih ada hingga sekarang.
"Sejarah Kerajaan Majapahit dan Singasari" SMA N 7 YKARIF SHODIQ
Presentasi ini dapat dicopy,diunduh,dan dipublikasikan kembali tanpa perlu persetujuan terlebih dahulu...
Maaf klo ada kekurangan dalam presentasi ini,maklum masih newbie...
Kerajaan Singosari ( Singhasari / Singasari )dan Kerajaan MajapahitGrace N. Roselina
Sejarah Indonesia Kelas X SMK Pedagang, Penguasa, dan Pujangga Pada Masa Klasik (Hindu dan Budha) Kerajaan Singhasari (Singosari / Singosari) dan Kerajaan Majapahit.
Sejarah Kerajaan Singasari ; Latar belakang kerajaan, kondisi politik dan pemerintahan, penyebab keruntuhan serta tradisi kerajaan yang masih ada hingga sekarang.
SRI RAJASA BHATARA SANG AMURWABUMI / KEN AROK (1222 – 1247 )
Dalam naskah Nagarakretagama (1365) tidak dijumpai adanya nama Ken Arok. Namun disebutkan bahwa pendiri Kerajaan Tumapel disebut sebagai putra Bhatara Girinatha. Konon ia lahir tanpa ibu pada tahun 1182. Pada tahun 1222 Sang Girinathaputra mengalahkan Kertajaya raja Kadiri dan menjadi raja pertama di Tumapel bergelar Sri Ranggah Rajasa.
Dari perkawinan Ken Arok dengan Ken Dedes telah melahirkan 4 orang anak, yaitu:
Mahisa Wunga Teleng
Panji Saprang
Agnibhaya
Dewi Rimbu
Selain itu, Ken Dedes juga memiliki putra dari Tunggul Ametung yang bernama Anusapati.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
3. Berawal dari perseteruan Kertajaya Raja Kediri dengan kaum
Brahmana pd tahun 1254.Kemudian para Brahmana
menggabungkan diri dengan Ken Arok dan mengangkatnya
menjadi raja pertama Tumapel dengan gelar Sri Rajasa Sang
Amurwabhumi.Perang yg terjadi di desa Ganter tersebut
kemudian dimenangkan oleh pihak Tumapel.
4. Silsilah raja-raja di Singosari terdapat 2 versi,yaitu:
1.Pararaton
Ken Arok (1222-1247)-Anusapati (1247-1249)-Tohjaya
(1249-1250)-Ranggawuni (1250-1272)-Kertanegara (1272-
1292)
2.Negarakertagama
Rangga Rajasa Sang Girinathaputra (1222-1227)-Anusapati
(1227-1248)-Wisnuwardhana (1248-1254)-Kertanegara
(1254-1292)
5. 1. Ken Arok (1222–1227 M)
Pendiri Kerajaan Singasari adalah Ken Arok yang sekaligus
juga menjadi Raja Singasari yang pertama dengan gelar Sri
Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Ken Arok hanya
memerintah selama lima tahun.Tahun 1227 M, Ken Arok
dibunuh oleh seorang suruhan Anusapati (anak tiri Ken Arok).
Ken Arok dimakamkan di Kegenengan dalam bangunan Siwa–
Buddha.
6. 2. Anusapati (1227–1248 M)
Dengan meninggalnya Ken Arok maka takhta Kerajaan
Singasari jatuh ke tangan Anusapati. Peristiwa kematian Ken
Arok akhirnya terbongkar dan sampai juga ke Tohjoyo (putra
Ken Arok dengan Ken Umang). Pada saat Anusapati asyik
menyaksikan aduan ayamnya, secara tiba-tiba Tohjoyo
menyabut keris buatan Empu Gandring yang dibawanya dan
langsung menusuk Anusapati. Dengan demikian,
meninggallah Anusapati yang didharmakan di Candi Kidal.
7. 3. Tohjoyo (1248 M)
Dengan meninggalnya Anusapati maka tahta Kerajaan
Singasari dipegang oleh Tohjoyo. Namun, Tohjoyo
memerintah Kerajaan Singasari tidak lama sebab anak
Anusapati yang bernama Ranggawuni berusaha membalas
kematian ayahnya. Dengan bantuan Mahesa Cempaka dan
para pengikutnya, Ranggawuni berhasil menggulingkan
Tohjoyo dan kemudian menduduki singgasana.
8. 4. Ranggawuni (1248–1268 M)
Ranggawuni naik takhta Kerajaan Singasari pada tahun 1248
M dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardana oleh Mahesa Cempaka
yang diberi kedudukan sebagai ratu Angabhaya dengan gelar
Narasinghamurti. Pemerintahan Ranggawuni membawa
ketenteraman dan kesejahteran rakyat Singasari. Pada tahun
1254 M Renggawuni mengangkat putranya yang bernama
Kertanegara sebagai yuwaraja (raja muda) dengan maksud
mempersiapkannya menjadi raja besar di Kerajaan Singasari.
Pada tahun 1268 Ranggawuni meninggal dunia dan
didharmakan di Candi Jago sebagai Buddha Amogapasa dan
di Candi Waleri sebagai Siwa.
9. 5. Kertanegara (1268-1292 M)
Kertanegara adalah Raja Singasari terakhir dan terbesar
karena mempunyai cita-cita untuk menyatukan seluruh
Nusantara. Ia naik takhta pada tahun 1268 dengan gelar Sri
Maharajadiraja Sri Kertanegara. Dalam pemerintahannya, ia
dibantu oleh tiga orang mahamentri, yaitu mahamentri I Hino,
mahamentri I Halu, dan mahamenteri I Sirikan. Untuk dapat
mewujudkan gagasan penyatuan Nusantara Setelah Jawa
dapat diselesaikan, kemudian perhatian ditujukan ke daerah
lain. Kertanegara mengirimkan utusan ke Melayu yang dikenal
dengan nama Ekspedisi Pamalayu 1275 yang berhasil
menguasai Kerajaan Melayu. Hal ini ditandai dengan
pengirimkan Arca Amoghapasa ke Dharmasraya atas perintah
Raja Kertanegara.
10. Ketika Ken Arok menjadi Akuwu di Tumapel, dia berusaha
meningkatkan kehidupan masyarakatnya. Banyak daerah-
daerah yang bergabung dengan Tumapel.
Namun pada pemerintahan Anusapati, kehidupan sosial
masyarakat kurang mendapat perhatian karena ia larut dalam
kegemarannya menyabung ayam.
Pada masa Wisnuwardhana kehidupan sosial masyarakatnya
mulai diatur rapi.
Pada masa Kertanegara, ia meningkatkan taraf kehidupan
masyarakatnya. Upaya yang ditempuh Raja Kertanegara dapat
dilihat dari pelaksanaan politik dalam negeri dan luar negeri.
11. Raja Ken Arok Setelah kemenangannya dalam pertempuran
melawan Kerajaan Kediri, Ken Arok memutuskan untuk
membuat dinasti Bhattara serta membangun kerajaan baru
dengan nama Kerajaan Singasari.
Pendirian dinasti ini bertujuan menghilangkan jejak
tentang siapa sebenarnya Ken Arok dan mengapa ia
berhasil mendirikan kerajaan. Di samping itu, agar
keturunan-keturunan Ken Arok (bila suatu saat menjadi
raja besar) tidak ternoda oleh perilaku dan tindakan
kejahatan yang pemah dilakukan oleh Ken Arok. Raja Ken
Arok memerintah pada tahun 1222-1227 M. Masa
pemerintahan Ken Arok diakhiri secara tragis, saat ia
dibunuh oleh kaki tangan Anusapati, yang merupakan
anak tirinya (anak Ken Dedes dengan suami pertamanya
Tunggul Ametung).
12. Raja Anusapati Dengan meninggalnya Ken Arok, tahta
Kerajaan Singasari langsung dipegang oleh Anusapati. Dalam
jangka waktu pemerintahan yang cukup lama itu (1227-1248
M),
Peristiwa kematian Ken Arok akhirnya terbongkar dan sampai
kepada putra Ken Arok dengan Ken Umang yang bernama
TohjayaSaat Anusapati sedang asyik melihat aduan ayamnya,
secara tiba-tiba Tohjaya mencabut keris Empu Gandring yang
dibawa Anusapati dan langsung menusukkan ke punggung
Anusapati hingga ia meninggal.
13. Raja Tohjaya dengan meninggalnya Anusapati, tahta kerajaan
dipegang oleh Tohjaya. Tohjaya memerintah Kerajaan
Singasari hanya beberapa bulan saja (1248 M), karena putra
Anusapati yang bernama Ranggawuni mengetahui perihal
kematian Anusapati. Ranggawuni yang dibantu oleh Mahesa
Cempaka menuntut hak atas tahta kerajaan kepada Tohjaya.
Tetapi Tohjaya mengirim pasukannya untuk menangkap
Ranggawuni dan Mahesa Cempaka.
Untuk menyelidiki persembunyian Ranggawuni dan Mahesa
Cempaka, Tohjaya mengirim pasukan di bawah pimpinan
Lembu Ampal. Namun, Lembu Ampal akhirnya menyadari
bahwa yang berhak atas tahta kerajaan ternyata Ranggawuni,
maka ia berbalik memihak Ranggawuni dan Mahesa
Cempaka.
14. Raja Wisnuwardhana Ranggawuni naik tahta atas Kerajaan Singasari
dengan gelar Sri JayaWisnuwardhana dibantu oleh Mahesa Cempaka
dengan gelar Narasinghamurti.Wisnuwardhana sebagai raja,
Narasinghamurti sebagai Ratu Angabhaya.Pada tahun 1254 M,
Wisnuwardhana mengangkat putranya sebagai Yuvaraja (raja muda)
dengan maksud untuk mempersiapkan putranya yang bernama
Kertanegara menjadi seorang raja besar di Kerajaan Singasari. Setelah
Wisnuwardhana meninggal dunia (dialah satu-satunya raja yang
meninggal tidak terbunuh di Kerajaan Singasari), tahta Kerajaan
Singasari beralih kepada Kertanegara.
Raja Kertanegara Raja Kertanegara (1268-1292 M) merupakan raja
terkemuka dan raja terakhir dari Kerajaan Singasari. Di bawah
pemerintahannya, Kerajaan Singasari mencapai masa kejayaannya.
Stabilitas kerajaan yang diwujudkan pada masa pemerintahan Raja
Wisnuwardhana disempurnakan lagi dengan tindakan-tindakan yang
tegas dan berani. Setelah keadaaan Jawa Timur dianggap baik, Raja
Kertanegara melangkah ke luar Jawa Timur untuk mewujudkan cita-cita
persatuan seluruh Nusantara di bawah panji Kerajaan Singasari.
15. Upaya yang ditempuh Raja Kertanegara dapat dilihat dari
pelaksanaan politik dalam dan luar negeri. Dalam rangka
mewujudkan Stabilitas politik Kerajaan Singasari, Raja
Kertanegara menempuh jalan sebagai berikut.
a.Kebijakan dalam negeri
Pergantian pejabat kerajaan, bertujuan menggalang
pemerintahan yang kompak.
Memelihara keamanan dan melakukan politik perkawinan.
Tujuannya menciptakan kerukunan dan politik yang stabil.
b.Kebijakan Luar Negeri
Menggalang persatuan ‘Nusantara’ dengan mengutus
ekspedisi tentara Pamalayu ke Kerajaan Melayu (Jambi).
Mengutus pasukan ke Sunda, Bali, Pahang.
Menggalang kerjasama dengan kerajaan lain. Contohnya
menjalin persekutuan dengan kerajaan Campa.
16. Kehidupan Ekonomi
Dalam kehidupan ekonomi, walaupun tidak
ditemukan sumber secara jelas. Ada
kemungkinan perekonomian ditekankan pada
pertanian dan perdagangan karena Singosari
merupakan daerah yang subur dan dapat
memanfaatkan sungai Brantas dan Bengawan
Solo sebagai sarana lalu lintas perdagangan
dan pelayaran.
17. Kehidupan Budaya
Gambaran perkembangan kebudayaan sejak berdirinya
kerajaan Singosari terlihat dari di temukannya peninggalan
berupa candi – candi dan patung yang di bangun dari
zaman kekuasaan Singosari. Diantaranya seperti candi
Kidal, Jago, dan candi Singosari. Sedangkan patung yang
di temukan adalah patung Ken Dedes sebagai dewi
Prajnaparamita lambing kesempurnaan ilmu, patung
Kertanegara dalam bentuk Joko Dolok yang di temuksn
dekat Surabaya dan patung Amoghapasa juga perwujudan
dari raja Kertanegara yang dikirim ke Dharmacraya ibu
kota kerajaan Melayu. Kedua perwujudan patung tersebut
dapat di ketahui bahwa raja Kertanegara beragama Budha
beraliran Tantrayana (Tantriisme).