Keputusan Menteri Pendidikan Nasional ini mengatur tentang persyaratan dan proses penerimaan siswa baru di berbagai jenjang pendidikan formal, mulai dari Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Kejuruan. Dokumen ini menetapkan batasan usia minimum dan maksimum untuk setiap jenjang pendidikan serta ketentuan jumlah peserta didik per kelas. Proses penerimaan siswa baru meliputi pemberitahuan, pendaftaran, pengum
Peraturan Menteri ini mengatur tentang penerimaan peserta didik baru pada taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, atau bentuk lain yang sederajat. Persyaratan dan tata cara penerimaannya meliputi usia minimum, ijazah, hasil ujian nasional, serta seleksi berdasarkan jarak tempat tinggal, usia, prestasi akademik dan non-akademik, s
Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nomer 1 Tahun 2018 Tent...Guss No
Peraturan ini mengatur pedoman umum penerimaan peserta didik baru di TK, SD, dan SMP di Kabupaten Gunungkidul tahun pelajaran 2018/2019. Dokumen ini menjelaskan syarat-syarat pendaftaran dan jadwal pelaksanaan PPDB untuk masing-masing jenjang pendidikan, serta ketentuan lain terkait pelaksanaan PPDB secara objektif, akuntabel, transparan, dan tanpa diskriminasi.
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah/madrasah, dan lulus ujian nasional. Kriteria kelulusan ujian sekolah/madrasah dan ujian nasional
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah, madrasah, pendidikan kesetaraan, dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai baik pada penilaian akhir untuk semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah untuk mata pelajaran IPA, dan lulus ujian nasional. Kriteria kelulusan dit
Peraturan Menteri ini mengatur tentang penerimaan peserta didik baru pada taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, atau bentuk lain yang sederajat. Persyaratan dan tata cara penerimaannya meliputi usia minimum, ijazah, hasil ujian nasional, serta seleksi berdasarkan jarak tempat tinggal, usia, prestasi akademik dan non-akademik, s
Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Nomer 1 Tahun 2018 Tent...Guss No
Peraturan ini mengatur pedoman umum penerimaan peserta didik baru di TK, SD, dan SMP di Kabupaten Gunungkidul tahun pelajaran 2018/2019. Dokumen ini menjelaskan syarat-syarat pendaftaran dan jadwal pelaksanaan PPDB untuk masing-masing jenjang pendidikan, serta ketentuan lain terkait pelaksanaan PPDB secara objektif, akuntabel, transparan, dan tanpa diskriminasi.
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah/madrasah, dan lulus ujian nasional. Kriteria kelulusan ujian sekolah/madrasah dan ujian nasional
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah, madrasah, pendidikan kesetaraan, dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai baik pada penilaian akhir untuk semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah untuk mata pelajaran IPA, dan lulus ujian nasional. Kriteria kelulusan dit
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai baik untuk semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah/madrasah, dan lulus ujian nasional. Ujian sekolah/madrasah diselenggarakan oleh satuan pendidikan sesuai prosedur
Peraturan Menteri ini mengatur tentang tata cara penerimaan peserta didik baru di TK, SD, SMP, SMA dan SMK. PPDB dilaksanakan setiap bulan Mei dengan tahapan pendaftaran, seleksi, pengumuman hasil seleksi dan daftar ulang. Persyaratan calon peserta didik baru antara lain usia 4-6 tahun untuk TK, usia minimal 6 tahun untuk kelas 1 SD, dan rekomendasi untuk usia di bawah batas minimum
Dokumen tersebut membahas tentang peraturan-peraturan terkait penerimaan peserta didik baru dan tata kelola sekolah di Indonesia, termasuk tentang PPDB, komite sekolah, pencegahan kekerasan di sekolah, dan standar pelayanan minimal pendidikan."
Dokumen ini menjelaskan prosedur operasi standar penyelenggaraan ujian nasional untuk berbagai jenjang pendidikan formal dan nonformal di Indonesia pada tahun pelajaran 2013/2014, mencakup pengertian istilah, penyelenggara ujian nasional, dan pelaksana ujian nasional tingkat pusat.
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah/madrasah, dan lulus ujian nasional. Kriteria kelulusan ujian sekolah/madrasah dan ujian nasional
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta menetapkan petunjuk teknis pelaksanaan penerimaan peserta didik baru tahun pelajaran 2013/2014. Dokumen ini mengatur tentang penyelenggaraan, tugas dan tanggung jawab panitia, rasio kelas maksimal, serta pelaksanaan penerimaan peserta didik baru unggulan.
0020 peraturan pos un smp,sma, smk dan unpk tahun 2013 _4 feb 2013_- edit bsnpFritz Triz
Dokumen tersebut merupakan Prosedur Operasi Standar (POS) penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2012/2013 yang mengatur tentang penyelenggara, jenis-jenis ujian, prosedur pelaksanaan, dan kriteria kelulusan UN untuk berbagai jenjang dan jalur pendidikan.
Permen 5 tahun 2015 - Kriteria Kelulusan Peserta Didik tahun 2015Rudy Hendrawan
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan pencapaian kompetensi lulusan dalam Ujian Nasional. Peserta didik dinyatakan lulus setelah menyelesaikan pembelajaran, memperoleh nilai sikap baik, dan lulus Ujian Sekolah/Madrasah. Kriteria kelulusan ditetapkan berdasarkan Nilai Sekolah/Madrasah yang diperoleh dari gabungan nilai rapor dan Ujian Sekolah/Madras
Permendikbud No.5 Tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UN
Tentang KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK, PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL,
DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN
KESETARAAN PADA SMP/MTs ATAU YANG SEDERAJAT DAN SMA/MA/SMK ATAU
YANG SEDERAJAT
Sumber: www.kemendiknas.go.id
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai baik untuk semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah/madrasah, dan lulus ujian nasional. Ujian sekolah/madrasah diselenggarakan oleh satuan pendidikan sesuai prosedur
Peraturan Menteri ini mengatur tentang tata cara penerimaan peserta didik baru di TK, SD, SMP, SMA dan SMK. PPDB dilaksanakan setiap bulan Mei dengan tahapan pendaftaran, seleksi, pengumuman hasil seleksi dan daftar ulang. Persyaratan calon peserta didik baru antara lain usia 4-6 tahun untuk TK, usia minimal 6 tahun untuk kelas 1 SD, dan rekomendasi untuk usia di bawah batas minimum
Dokumen tersebut membahas tentang peraturan-peraturan terkait penerimaan peserta didik baru dan tata kelola sekolah di Indonesia, termasuk tentang PPDB, komite sekolah, pencegahan kekerasan di sekolah, dan standar pelayanan minimal pendidikan."
Dokumen ini menjelaskan prosedur operasi standar penyelenggaraan ujian nasional untuk berbagai jenjang pendidikan formal dan nonformal di Indonesia pada tahun pelajaran 2013/2014, mencakup pengertian istilah, penyelenggara ujian nasional, dan pelaksana ujian nasional tingkat pusat.
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah/madrasah, dan lulus ujian nasional. Kriteria kelulusan ujian sekolah/madrasah dan ujian nasional
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta menetapkan petunjuk teknis pelaksanaan penerimaan peserta didik baru tahun pelajaran 2013/2014. Dokumen ini mengatur tentang penyelenggaraan, tugas dan tanggung jawab panitia, rasio kelas maksimal, serta pelaksanaan penerimaan peserta didik baru unggulan.
0020 peraturan pos un smp,sma, smk dan unpk tahun 2013 _4 feb 2013_- edit bsnpFritz Triz
Dokumen tersebut merupakan Prosedur Operasi Standar (POS) penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2012/2013 yang mengatur tentang penyelenggara, jenis-jenis ujian, prosedur pelaksanaan, dan kriteria kelulusan UN untuk berbagai jenjang dan jalur pendidikan.
Permen 5 tahun 2015 - Kriteria Kelulusan Peserta Didik tahun 2015Rudy Hendrawan
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan pencapaian kompetensi lulusan dalam Ujian Nasional. Peserta didik dinyatakan lulus setelah menyelesaikan pembelajaran, memperoleh nilai sikap baik, dan lulus Ujian Sekolah/Madrasah. Kriteria kelulusan ditetapkan berdasarkan Nilai Sekolah/Madrasah yang diperoleh dari gabungan nilai rapor dan Ujian Sekolah/Madras
Permendikbud No.5 Tahun 2015 Kriteria Kelulusan Peserta Didik UN
Tentang KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK, PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL,
DAN PENYELENGGARAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN
KESETARAAN PADA SMP/MTs ATAU YANG SEDERAJAT DAN SMA/MA/SMK ATAU
YANG SEDERAJAT
Sumber: www.kemendiknas.go.id
Dokumen tersebut berisi petunjuk teknis pelaksanaan penerimaan peserta didik baru di sekolah menengah di Kota Bekasi tahun pelajaran 2013/2014. Dokumen menjelaskan tentang penyelenggara, persyaratan calon siswa, dan daya tampung sekolah. Penerimaan dilakukan secara online berdasarkan nilai Ujian Nasional, dengan daya tampung 95% untuk siswa dalam kota dan 5% untuk luar kota.
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik pada semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah/madrasah, dan lulus ujian nasional. Kriteria kelulusan ujian sekolah/madrasah ditetapkan oleh sat
Peraturan ini mengatur tentang kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah, madrasah, pendidikan kesetaraan, dan ujian nasional. Peserta didik dinyatakan lulus jika menyelesaikan seluruh pembelajaran, memperoleh nilai minimal baik untuk semua mata pelajaran, lulus ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan, dan lulus ujian nasional dengan kriteria tertentu.
Dokumen tersebut merupakan program kerja pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMP Negeri Satu Atap 1 Gabuswetan tahun 2011. Program kerja ini membahas pengorganisasian panitia PPDB, rencana kegiatan yang terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan, serta rencana anggaran untuk kegiatan PPDB dan masa orientasi siswa baru. Tujuan dari pelaksanaan PPDB adalah menjaring peserta
Peraturan ini mengatur tentang persyaratan dan tata cara penerimaan peserta didik baru pada TK, SD, SMP, SMA, dan SMK. Persyaratan utama adalah batas usia tertentu sesuai dengan jenjang pendidikan dan ijazah atau dokumen kelulusan jenjang sebelumnya. Ada pengecualian persyaratan untuk calon peserta didik dengan kecerdasan istimewa, sekolah khusus, dan daerah tertinggal serta penyandang disabilitas.
Peraturan ini mengatur tentang persyaratan dan tata cara penerimaan peserta didik baru pada TK, SD, SMP, SMA, dan SMK. Persyaratan utama adalah batas usia tertentu sesuai dengan jenjang pendidikan dan ijazah atau dokumen kelulusan jenjang sebelumnya. Ada pengecualian persyaratan untuk calon peserta didik yang memiliki keistimewaan, berada di daerah tertinggal, dan penyandang disabilitas. PPDB dilaksan
Permendikbud no 44 tahun 2019 Penerimaan Peserta Didik Baru temanna #LABEDDU
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2019 mengatur tentang persyaratan dan tata cara penerimaan peserta didik baru pada Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan. Persyaratan umum meliputi usia minimum, ijazah sekolah sebelumnya, serta dokumen pendukung lainnya.
1. Materi pembelajaran IPS mencakup geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Tujuannya agar siswa menjadi warga negara dan dunia yang demokratis, bertanggung jawab, dan cinta damai.
2. Media pembelajaran harus sesuai karakteristik siswa agar tujuan pembelajaran IPS tercapai.
3. Prinsip penilaian dan evaluasi proses serta hasil belajar IPS meliputi validitas, reliabilitas, komprehensif,
Dokumen tersebut merangkum materi soal ujian kompetensi guru kelas tentang PKn yang mencakup konsep kejujuran, nasionalisme, demokrasi, pancasila, NKRI, sistem pemerintahan, dan politik luar negeri ASEAN dan Indonesia. Materi tersebut meliputi proses pembelajaran, penilaian sikap, sanksi pelanggaran norma, prinsip demokrasi, kategorisasi peraturan perundangan, sejarah pancasila, dan nilai-nilainya se
1. Dokumen tersebut membahas tentang prediksi materi soal sertifikasi guru kelas SD mata pelajaran Bahasa Indonesia. Materi soal tersebut meliputi analisis perkembangan bahasa anak, memilih materi ajar membaca dan menulis, menganalisis jenis wacana, dan menilai karya sastra.
The document is a 4 page list of 1932 honorarium staff in various departments of the Kuningan Regency government. It includes staff names, gender, birthplace, date of birth, education level, year of graduation, address, job type, date of employment letter/start date, source of funding, and notes. The list is noted to be subject to change if any objections, complaints, duplications or other reasons arise.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
1. Ketikan SALINAN :
KEPUTUSAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 051/U/2002
TENTANG
PENERIMAAN SISWA
PADA TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Menimbang : a. bahwa penerimaan siswa dengan cara yang lebih baik dapat
meningkatkan mutu pendidikan dan mencapai sumber daya manusia
yang berkualitas sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan secara
nasional;
b. bahwa dalam rangka memberdayakan sekolah sesuai dengan prinsip
manajemen pendidikan berbasis sekolah, perlu lebih banyak
memberikan kewenangan kepada sekolah dalam penyelenggaraan
penerimaan siswa;
c. bahwa penghapusan Evaluasi Hasil Belajar Tahap Akhir Nasional dan
penetapan sistem penilaian akhir belajar pada Sekolah Dasar, Sekolah
Dasar Luar Biasa, Sekolah Luar Biasa Tingkat Dasar, Madrasah
Ibtidaiyah, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama Luar Biasa, Madrasah Tsanawiyah, Sekolah
Menengah Umum, Sekolah Menengah Luar Biasa, Madrasah Aliyah,
dan Sekolah Menengah Kejuruan berpengaruh pada proses penerimaan
siswa baru;
d. bahwa sehubungan dengan huruf a, b, c, dipandang perlu menetapkan
kembali Keputusan Menteri Pendidikan Nasional tentang Penerimaan
Siswa pada Taman Kanak-kanak dan Sekolah.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Tahun 1989 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3390);
2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3839);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1990 tentang Pendidikan Pra
Sekolah (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 35, Tambahan
Lembaran Negara 3411);
2. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan
Dasar (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 36, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3412) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 1998 (Lembaran Negara
Tahun 1998 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara 3763);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan
Menengah (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 37, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3413) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 1998 (Lembaran Negara
Tahun 1998 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3764);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1991 tentang Pendidikan Luar
Biasa (Lembaran Negara Tahun 1991 Nomor 94, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3460);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom
(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3952);
8. Keputusan Presiden Nomor 177 Tahun 2000 tentang Susunan
Organisasi dan Tugas Departemen sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 2001;
9. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Departemen;
10. Keputusan Presiden Nomor 228/M Tahun 2001 mengenai
Pembentukan Kabinet Gotong Royong;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG
PENERIMAAN SISWA PADA TAMAN KANAK-KANAK DAN
SEKOLAH
3. Pasal 1
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :
1. Perpindahan siswa adalah penerimaan siswa pada sekolah dari sekolah lain;
2. Ujian akhir sekolah adalah kegiatan penilaian hasil belajar yang dilaksanakan oleh
sekolah pada akhir satuan pendidikan di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Dasar Luar Biasa
(SDLB), Sekolah Luar Biasa (SLB) Tingkat Dasar, dan Madrasah Ibtidaiyah (MI);
3. Nilai ujian akhir sekolah adalah angka yang diperoleh dari hasil ujian akhir sekolah yang
dicantumkan dalam daftar nilai ujian akhir sekolah;
4. Ujian akhir nasional yang selanjutnya disebut ujian nasional adalah kegiatan penilaian
hasil belajar siswa yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan dan diselenggarakan
secara nasional;
5. Daftar nilai Ujian Nasional adalah daftar yang memuat nilai hasil Ujian Nasional yang
diberikan kepada siswa yang telah mengikuti seluruh mata pelajaran yang diujikan;
6. Surat Tanda Tamat Belajar yang selanjutnya disingkat (STTB) adalah surat pernyataan
resmi dan sah yang menerangkan bahwa pemegangnya telah tamat belajar pada satuan
pendidikan sekolah;
7. Program Paket A adalah program pendidikan pada jalur pendidikan luar sekolah yang
diselenggarakan dalam kelompok belajar atau kursus yang memberikan pendidikan yang
setara dengan SD;
8. Program Paket B adalah program pendidikan pada jalur pendidikan luar sekolah yang
diselenggarakan dalam kelompok belajar atau kursus yang memberikan pendidikan yang
setara dengan SLTP;
9. Dinas Provinsi adalah dinas yang menangani bidang pendidikan di provinsi;
10. Kanwil Depag adalah Kantor Wilayah Departemen Agama di provinsi;
11. Dinas Kabupaten/Kota adalah dinas yang menangani bidang pendidikan di kabupaten/
kota;
12. Kandepag adalah Kantor Departemen Agama kabupaten/kota.
Pasal 2
Penerimaan siswa bertujuan memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi warga negara
usia sekolah agar memperoleh layanan pendidikan yang sebaik-baiknya.
Pasal 3
Penerimaan siswa harus berasaskan:
a. obyektivitas, artinya bahwa penerimaan siswa, baik siswa baru maupun pindahan harus
memenuhi ketentuan umum yang diatur di dalam Keputusan Menteri ini;
b. transparansi, artinya pelaksanaan penerimaan siswa bersifat terbuka dan dapat diketahui
oleh masyarakat termasuk orang tua siswa, untuk menghindarkan penyimpangan-
penyimpangan yang mungkin terjadi;
c. akuntabilitas, artinya penerimaan siswa dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat, baik prosedur maupun hasilnya;
d. tidak diskriminatif, artinya setiap warga negara yang berusia sekolah dapat mengikuti
program pendidikan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia tanpa membedakan
suku, daerah asal, agama, dan golongan.
4. Pasal 4
(1) Persyaratan calon peserta didik Taman Kanak-kanak (TK)/Raudhatul Atfal (RA)
adalah:
a. berusia 4 sampai dengan 5 tahun untuk kelompok A;
b. berusia 5 sampai dengan 6 tahun untuk kelompok B;
(2) Persyaratan calon peserta didik Taman Kanak-kanak Luar Biasa (TKLB) adalah anak
yang berusia minimal 4 tahun;
(3) Persyaratan calon siswa kelas 1 Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah:
a. telah berusia 7 tahun sampai dengan 12 tahun wajib diterima;
b. telah berusia 6 tahun dapat diterima;
(4) Persyaratan calon siswa kelas 1 Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB)/Sekolah Luar Biasa
(SLB) Tingkat Dasar adalah anak yang berusia minimal 6 tahun;
(5) Persyaratan calon siswa kelas 1 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)/Madrasah
Tsanawiyah (MTs) adalah:
a. telah tamat SD/SDLB/SLB Tingkat Dasar/MI/Program Paket A dan memiliki STTB;
b. memiliki Daftar Nilai Ujian Akhir;
c. berusia setinggi-tingginya 18 tahun pada awal tahun pelajaran baru.
(6) Persyaratan calon siswa kelas 1 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Luar Biasa
(SLTPLB) adalah anak yang tamat SD/SDLB/MI dan memiliki STTB;
(7) Persyaratan calon siswa kelas 1 Sekolah Menengah Umum (SMU)/Madrasah Aliyah
(MA) adalah:
a. telah tamat SLTP/SLTPLB/MTs/Program Paket B dan memiliki STTB;
b. memiliki Daftar Nilai Ujian Nasional SLTP atau MTs atau DNP Program Paket B
atau Daftar Nilai Ujian Persamaan Tamat SLTP;
c. berusia setinggi-tingginya 21 tahun pada awal tahun pelajaran baru;
(8) Persyaratan calon siswa kelas 1 Sekolah Menengah Luar Biasa (SMLB) adalah anak
yang tamat SLTP/SLTPLB/MTs dan memiliki STTB/Ijazah;
(9) Persyaratan calon siswa kelas 1 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK):
a. telah tamat SLTP/SLTPLB/MTs/Program Paket B dan memiliki STTB;
b. memiliki Daftar Nilai Ujian Nasional SLTP atau MTs atau Daftar Nilai Ujian
Persamaan Tamat SLTP atau Daftar Nilai Pehabtanas Program Paket B;
c. berusia setinggi-tingginya 21 tahun pada awal tahun pelajaran baru;
d. memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan spesifik program pendidikan di sekolah
yang dituju;
(11) Pada kondisi khusus jika persyaratan usia masuk SD/MI, SLTP/MTs, SLTPLB,
SMU/MA, SMLB, dan SMK tidak dapat dipenuhi maka sekolah diberikan kewenangan
untuk mengatur sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
5. Pasal 5
(1) Jumlah peserta didik pada TK/RA, dalam satu rombongan belajar/kelas maksimum 25
orang;
(2) Jumlah peserta didik pada TKLB, dalam satu rombongan belajar/kelas maksimum 5
orang;
(3) Jumlah siswa pada SD/MI, dalam setiap rombongan belajar/kelas maksimum 40 orang;
(4) Jumlah siswa pada SDLB/SLB Tingkat Dasar, dalam setiap rombongan belajar/kelas
maksimum 8 orang;
(5) Jumlah siswa untuk SLTP/MTs, dalam satu rombongan belajar/kelas maksimum 40
orang;
(6) Jumlah siswa untuk SLTPLB, dalam satu rombongan belajar/kelas maksimum 8 orang;
(7) Jumlah siswa untuk SMU/MA, dalam satu rombongan belajar/kelas maksimum 40
orang;
(8) Jumlah siswa untuk SMLB, dalam satu rombongan belajar/kelas maksimum 8 orang;
(9) Jumlah siswa baru pada SMK per kelompok belajar/kelas maksimum 40 orang untuk
bidang keahlian Pekerjaan Sosial serta Bisnis dan Manajemen, dan maksimum 36 orang
untuk bidang keahlian lainnya.
Pasal 6
Kegiatan penerimaan siswa baru dilaksanakan oleh sekolah dengan memperhatikan kalender
pendidikan melalui tahapan pemberitahuan ke masyarakat, pendaftaran, pengumuman siswa
yang diterima, dan pendaftaran ulang.
Pasal 7
Sekolah dapat mengadakan seleksi calon siswa jika daya tampung tidak cukup.
Pasal 8
(1) Seleksi calon siswa kelas 1 (satu) SD/SDLB/SLB Tingkat Dasar/MI dilakukan
berdasarkan usia dan kriteria lain yang ditentukan oleh sekolah dengan pertimbangan
Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP3) atau Komite Sekolah;
(2) Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berupa seleksi akademis serta tidak
dipersyaratkan telah mengikuti TK/RA/TKLB.
Pasal 9
(1) Seleksi calon siswa kelas 1 (satu) SLTP/SLTPLB/MTs dapat menggunakan Nilai Ujian
Akhir Sekolah atau Nilai Ujian Persamaan Tamat SD atau Daftar Nilai Pehabtanas
Program Paket A, dengan mempertimbangan aspek jarak tempat tinggal ke sekolah,
bakat olah raga, bakat seni, prestasi di bidang akademik, iptek, ekonomi lemah, dan usia
calon siswa;
(2) Apabila kriteria pada ayat (1) tidak dapat terpenuhi, sekolah dapat melakukan tes bakat
skolastik atau tes potensi akademik.
6. Pasal 10
Seleksi calon siswa kelas 1 (satu) SMU/SMLB/MA dilakukan berdasarkan peringkat Nilai
Ujian Nasional SLTP/SLTPLB/MTs atau Nilai Ujian Persamaan Tamat SLTP atau Daftar
Nilai Pehabtanas Program Paket B, dengan mempertimbangkan aspek jarak tempat tinggal ke
sekolah, usia calon siswa, bakat olah raga, bakat seni, prestasi di bidang akademik, iptek,
ekonomi lemah, atau prestasi lain yang diakui sekolah.
Pasal 11
(1) Seleksi calon siswa kelas 1 (satu) SMK dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian
kemampuan dan minat siswa dengan bidang keahlian/program keahlian yang dipilihnya
dengan menggunakan kriteria yang ditetapkan sekolah bersama majelis sekolah dan
institusi pasangan/asosiasi profesi;
(2) Apabila seleksi pada ayat (1) tidak diperlukan, seleksi dilakukan berdasarkan peringkat
Nilai Ujian Nasional SLTP/SLTPLB/MTs atau Daftar Nilai Pehabtanas Paket B dengan
mempertimbangkan aspek jarak tempat tinggal ke sekolah, bakat olah raga, bakat seni,
prestasi di bidang akademik, iptek, ekonomi lemah, dan usia calon siswa.
Pasal 12
(1) Perpindahan siswa antarsekolah dalam satu kabupaten/kota, antarkabupaten/kota dalam
satu provinsi, atau antarpropinsi, dilaksanakan atas dasar persetujuan Kepala Sekolah
Asal dan Kepala Sekolah yang dituju dan dilaporkan kepada Kepala Dinas
Kabupaten/Kota/Propinsi/Kandepag sesuai kewenangannya;
(2) Perpindahan siswa dari sekolah Indonesia di luar negeri dilaksanakan atas dasar
persetujuan Kepala Sekolah asal dan Kepala Sekolah yang dituju dan dilaporkan Kepala
Dinas Kabupaten/Kota/Propinsi/Kandepag sesuai dengan kewenangannya;
(3) Perpindahan siswa dari sistem pendidikan asing ke sistem pendidikan nasional, dapat
dilakukan setelah mendapat persetujuan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah.
7. Pasal 13
Biaya pendaftaran penerimaan siswa diatur seringan mungkin, dan bagi calon siswa yang
mengalami hambatan sosial ekonomi agar dibebaskan atau tidak dipungut biaya.
Pasal 14
(1) Dinas Provinsi/Kanwil Depag dan Dinas Kabupaten/Kota/Kandepag sesuai dengan
kewenangan masing-masing, mengkoordinasikan dan memantau pelaksanaan penerimaan
siswa.
(2) Dalam penerimaan siswa, sekolah mengikutsertakan Badan Pembantu Penyelenggara
Pendidikan (BP3) atau Komite Sekolah.
Pasal 15
Dengan berlakunya Keputusan ini, Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
083/U/2001 tanggal 13 Juni 2001 tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik pada Taman
Kanak-kanak dan Sekolah, dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 16
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 10 April 2002
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
A. MALIK FADJAR
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada :
1. Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan Nasional,
2. Inspektur Jenderal Departemen Pendidikan Nasional,
3. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dan Direktur Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan
Pemuda di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional,
4. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional,
5. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dan Sekretaris Direktorat Jenderal
Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda, Sekretaris Inspektorat Jenderal, dan Sekretaris Badan Penelitian
dan Pengembangan di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional,
6. Semua Kepala Pusat, dan Kepala Biro di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional,
7. Semua Gubernur,
8. Semua Bupati/Walikota,
8. 9. Semua Kepala Dinas Pendidikan Propinsi/kabupaten/Kota,
10. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan,
11. Direktur Jenderal Anggaran Departemen Keuangan,
12. Semua Ketua DPRD Kabupaten/Kota,
13. Komisi VI DPR-RI.
Salinan sesuai dengan aslinya
Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat
Departemen Pendidikan Nasional,
Kepala Bagian Penyusunan Rancangan
Peraturan Perundang-undangan,
ttd
Muslikh, S.H.
NIP 131479478
http://ebtanas.org