Program Pemberantasan Penyakit Malaria membahas upaya pencegahan dan pengendalian malaria di Indonesia, meliputi penggunaan kelambu berinsektisida, pengendalian vektor, diagnosis melalui pemeriksaan darah, dan pengobatan dengan kombinasi obat. Dokumen ini juga menjelaskan sejarah program, tujuan eliminasi sampai 2030, dan kondisi saat ini dimana sebagian besar penduduk Indonesia telah hidup bebas dari malaria.
Typoid, Paratyphoid dan Cholera bagi rujukan Subjek KPKP2214 Kawalan Penyakit khususnya pelatih-pelatih Diploma Kesihatan Persekitaran, ILKKM Sungai Buloh, Selangor
Malaria merupakan salah satu penyakit tropikal yang tidak boleh dianggap enteng. Biasanya kondisi orang yang terkena malaria adalah badan demam, menggigil dan cenderung mengeluarkan keringat banyak. Juga disertai dengan gejala-gejala lainnya.
Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk ini dapat menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani secara tepat.
Typoid, Paratyphoid dan Cholera bagi rujukan Subjek KPKP2214 Kawalan Penyakit khususnya pelatih-pelatih Diploma Kesihatan Persekitaran, ILKKM Sungai Buloh, Selangor
Malaria merupakan salah satu penyakit tropikal yang tidak boleh dianggap enteng. Biasanya kondisi orang yang terkena malaria adalah badan demam, menggigil dan cenderung mengeluarkan keringat banyak. Juga disertai dengan gejala-gejala lainnya.
Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk ini dapat menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani secara tepat.
Cacar monyet (monkeypox) merupakan salah satu penyakit endemis Afrika bagian Barat dan Tengah, namun beberapa waktu yang lalu hadir di negara Singapura yang berbatasan dengan Indonesia. Kurangnya informasi mengenai infeksi virus monkeypox atau cacar monyet dalam bahasa Indonesia membuat penyuluhan bagi tenaga kesehatan juga kurang. Presentasi ini berharap memberi kemudahan untuk mengenal monkeypox sebagai pengantar.
jgn qta mndiagnosa smua mnusia tu sma sprti ap yg qta pkirkan, krn tdk smua mnusia sprti tu. ad bbrpa yg dpat mnahan hawa nafsunya n ad jg yg tdk. jka qta msih brpikiran sperti tu, artix anda mngatakan bahwa nabi-nabi qta jg sma sprti tu. krn nabi n rasul adlh seorng mnusia jg. "Trima Kasih"
Cacar monyet (monkeypox) merupakan salah satu penyakit endemis Afrika bagian Barat dan Tengah, namun beberapa waktu yang lalu hadir di negara Singapura yang berbatasan dengan Indonesia. Kurangnya informasi mengenai infeksi virus monkeypox atau cacar monyet dalam bahasa Indonesia membuat penyuluhan bagi tenaga kesehatan juga kurang. Presentasi ini berharap memberi kemudahan untuk mengenal monkeypox sebagai pengantar.
jgn qta mndiagnosa smua mnusia tu sma sprti ap yg qta pkirkan, krn tdk smua mnusia sprti tu. ad bbrpa yg dpat mnahan hawa nafsunya n ad jg yg tdk. jka qta msih brpikiran sperti tu, artix anda mngatakan bahwa nabi-nabi qta jg sma sprti tu. krn nabi n rasul adlh seorng mnusia jg. "Trima Kasih"
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Kelompok 1
Ismayani 141000311
Yeni Sri Damayanti Purba 141000335
Oktrisia Zuanda 141000390
Sinur Lasma Ria Silaban 141000434
Septika Anggi 141000642
Safitri Ulina M.Sembiring 141000676
3. Pengertian
• Infeksi yang disebabkan oleh parasit
Plasmodium
• Penyakit ini secara alami ditularkan melalui
gigitan nyamuk anopheles betina.
4. Identifikasi
Ada 4 parasit malaria yang dapat menginfeksi
manusia yaitu:
• Plasmodium falciparum,
• P. vivax,
• P. ovale, dan
• P. malariae
5. Reservoir
• Hanya manusia menjadi reservoir terpenting
untuk malaria.
• Primata secara alamiah terinfeksi berbagai
jenis malaria termasuk P. knowlesi, P.
brazilianum, P. inui, P. schwetzi dan P. simium
yang dapat menginfeksi manusia di
laboratorium percobaan, akan tetapi jarang
terjadi penularan/transmisi secara alamiah.
6. Siklus Hidup Plasmodium
1. Siklus pada manusia
• Pada waktu nyamuk anopheles infektif menghisap
darah manusia,
• sporozoit yang berada di kelenjar liur nyamuk akan
masuk ke dalam peredaran darah selama lebih kurang
30 menit.
• Setelah itu sporozoit akan masuk ke dalam sel hati
dan menjadi trofozoit hati. Kemudian berkembang
menjadi skizon hati yang terdiri dari 10.000-30.000
merozoit hati ( tergantung spesiesnya).
• Siklus ini disebut siklus ekso-eritrositer yang
berlangsung selama lebih kurang 2 minggu.
7. 2. Siklus pada nyamuk anopheles betina
• Apabila nyamuk Anopheles betina menghisap
darah yang mengandung gametosit, di dalam
tubuh nyamuk, gamet jantan dan betina
melakukan pembuahan menjadi zigot.
• Zigot berkembang menjadi ookinet kemudian
menembus dinding lambung nyamuk.
• Pada dinding luar lambung nyamuk ookinet
akan menjadi ookista dan selanjutnya menjadi
sporozoit.
• Sporozoit ini bersifat infektif dan siap
ditularkan ke manusia.
8. Cara Penularan
• Melalui gigitan nyamuk Anopheles
betina yang infektif.
• Menggigit pada senja hari dan
menjelang malam hari.
9. Masa Inkubasi
• P. Falciparum: 7-14 hari
• P. Vivax dan P. Ovale: 8-14 hari
• P. Malariae: 7-30 hari
10. Masa Penularan
• Nyamuk dapat terinfeksi apabila dalam darah penderita yang diisap oleh nyamuk masih
ada gametosit.
• Pada penderita malaria dengan Plasmodium malariae yang tidak diobati atau tidak
diobati dengan benar dapat menjadi sumber penularan selama 3 tahun.
• Sedangkan untuk vivax berlangsung selama 1-2 tahun dan untuk malaria falciparum
umumnya tidak lebih dari satu tahun.
• Nyamuk tetap infektif seumur hidup mereka.
• Penularan melalui transfuse darah tetap dapat terjadi semasih ditemukan ada bentuk
aseksual dalam darah.
• Untuk P. malariae dapat berlangsung sampai 40 tahun lebih.
• Darah yang disimpan didalam lemari pendingin tetap infektif paling sedikit selama
sebulan.
11. Gejala Malaria
• Badan terasa lemas dan pucat karena kekurangan darah dan
berkeringat
• Nafsu makan menurun
• Mual-mual kadang-kadang diikuti muntah
• Sakit kepala yang berat, terus menerus, khususnya pada infeksi
dengan plasmodium Falciparum
• Dalam keadaan menahun (kronis) gejala diatas, disertai
pembesaran limpa.
• Malaria berat, seperti gejala diatas disertai kejang-kejang dan
penurunan
• Pada anak, makin muda usia makin tidak jelas gejala klinisnya
tetapi yang menonjol adalah mencret (diare) dan pusat karena
kekurangan darah (anemia) serta adanya riwayat kunjungan ke
atau berasal dari daerah malaria
12. Malaria menunjukkan gejala-gejala yang khas,
yaitu:
• Demam berulang yang terdiri dari tiga
stadium:
1. stadium kedinginan
2. stadium demam,
3. stadium berkeringat
• Splenomegali (pembengkakan limpa)
• Anemi yang disertai malaise
13. Distribusi Penyakit
• Tidak dijumpai lagi daerah endemis malaria
di negara-negara yang mempunyai iklim
dingin dan subtropis, akan tetapi malaria
masih menjadi penyebab utama masalah
kesehatan masyarakat di beberapa negara
tropis dan subtropis.
• transmisi malaria yang tinggi dijumpai di
daerah pinggiran hutan di Amerika selatan
(Brasil), Asia Tenggara (Thailand dan
Indonesia) dan di seluruh Sub-Sahara Afrika.
14. • Jenis Plasmodium yang banyak ditemukan di
Indonesia adalah P. falciparum dan P. Vivax.
• sedangkan P. malariae dapat ditemukan di
beberapa provinsi antara lain : Lampung,
Nusa Tenggara Timur dan Papua.
• P. ovale pernah ditemukan di Nusa Tenggara
Timur dan Papua.
17. Sejarah Program Pemberantasan
Penyakit Malaria
• Periode 2000 – sekarang
Sejak dilaporkan adanya resistensi Plasmodium
falciparum terhadap Klorokuin maka tahun 2004
kebijakan pemerintah menggunakan obat pilihan
pengganti Klorokuin dan SP yaitu dengan kombinasi
Artemisinin (Artemisinin-based Combination
Therapy/ACT).
Pada tahun 2000 dilahirkan Penggalakkan
pemberantasan malaria melalui gerakan masyarakat
yang dikenal dengan Gerakan Berantas Kembali
Malaria atau ”Gebrak Malaria”.
18. Tujuan Pengendalian Malaria
Tujuan umum :
Terwujudnya masyarakat yang hidup sehat yang terbebas
dari penularan malaria (Eliminasi Malaria) sampai tahun
2030, dengan menurunnya kasus Malaria (API) dari 2
menjadi 1 per 1.000 penduduk
Tujuan Khusus:
• Semua kabupaten/kota mampu melaksanakan pemeriksaan
sediaan darah malaria dan memberikan pengobatan tepat
dan terjangkau dengan ACT;
• Pada tahun 2020 seluruh wilayah Indonesia sudah
melaksanakan intensifikasi dan integrasi dalam
pengendalian malaria;
• Menurunnya 50 % jumlah daerah endemis malaria
19. Kebijakan Eliminasi
• Eliminasi Malaria dilakukan secara menyeluruh dan
terpadu oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah
bersama mitra kerja pembangunan termasuk LSM,
dunia usaha, lembaga donor, organisasi profesi,
organisasi kemasyarakatan dan masyarakat.
• Eliminasi Malaria dilakukan secara bertahap dari
kabupaten/kota, provinsi, dan dari satu pulau atau ke
beberapa pulau sampai ke seluruh wilayah Indonesia
menurut tahapan yang didasarkan pada situasi
malaria dan kondisi sumber daya yang tersedia.
21. Sasaran Eliminasi
Tahap Tahun Sasaran Eliminasi
I 2010 Kepulauan Seribu (Provinsi DKI Jakarta), Pulau
Bali dan Pulau Batam
II
II 2015 Pulau Jawa, Provinsi NAD, dan Kepulauan Riau
III 2020 Pulau Sumatera (kecuali NAD dan Provinsi
Kepulauan Riau), Provinsi NTB, Pulau Kalimantan
dan Pulau Sulawesi
IV 2030 Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, Provinsi
NTT, Provini Maluku dan Provinsi Maluku Utara
23. Pencegahan Penyakit Malaria
Pencegahan terjadinya sarang nyamuk malaria
melalui:
• pembersihan lumut di tempat-tempat/bagian
rumah yang lembab,
• pencegahan terbentuknya genangan air,
• memelihara ikan pemakan jentik di genangan
air,
• pencegahan terbentuknya sarang nyamuk.
24. 2. Pengendalian Vektor
upaya pengendalian vektor yang dilakukan misalnya:
• terhadap jentik dilakukan larviciding (tindakan
pengendalian larva Anopheles sp secara kimiawi,
menggunakan insektisida), biological control
(menggunakan ikan pemakan jentik), manajemen
lingkungan, dan lain-lain.
• terhadap nyamuk dewasa dilakukan dengan penyemprotan
dinding rumah dengan insektisida (IRS/ indoors residual
spraying) atau menggunakan kelambu berinsektisida.
25. 3. Diagnosis
• Pemeriksaan Sediaan Darah (SD) Untuk
diagnosis malaria salah satu yang perlu dilihat
adalah pemeriksaan sediaan darah.
26. 4. Pengobatan (Cakupan Pengobatan ACT)
• Dulu malaria diobati dengan klorokuin, setelah ada
laporan resistensi, saat ini telah dikembangkan
pengobatan baru dengan tidak menggunakan obat
tunggal saja tetapi dengan kombinasi yaitu dengan
ACT (Artemisinin-based Combination Therapy).
27. Pos Malaria Desa
• Pos Malaria Desa adalah wadah pemberdayaan masyarakat dalam
pengendalian malaria yang dibentuk dari, oleh dan untuk
masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan.
• Tujuan :
• - Meningkatkan jangkauan penemuan kasus malaria melalui peran
aktif masyarakat dan dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat
• - Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan malaria
Posmaldes diperlukan karena:
• - Sekitar 45% dari desa endemis malaria merupakan daerah
terpencil (transportasi dan komunikasi sulit, akses pelayanan
kesehatan rendah, sosial ekonomi masyarakat rendah, cakupan
penemuan kasus malaria oleh Puskesmas rendah, pengobatan tidak
sempurna karena banyak obat malaria dijual bebas).
• Posmaldes merupakan embrio berbagai bentuk UKBM lainnya
29. Kandisi Malaria Di Indonesia
Indonesia mengalami kemajuan dalam pemberantasan
malaria, terlihat bahwa dari total 258,9 juta penduduk
indonesia pada tahun 2016 sejumlah 178,7 juta
penduduk (69%) telah hidup di daerah bebas penularan
penyakit malaria, namun masih terdapat 16,5 juta
penduduk tinggal di daerah berisiko tinggi dan sedang.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi
peningkatan persentasi, seiring dengan jumlah daerah
kabupaten/kota yang telah mencapai eliminasi pada
tahun 2016 sebanyak 257 kabupaten/kota.