SlideShare a Scribd company logo
Program Pemberatasan Penyakit Malaria
Kelompok 1
Ismayani 141000311
Yeni Sri Damayanti Purba 141000335
Oktrisia Zuanda 141000390
Sinur Lasma Ria Silaban 141000434
Septika Anggi 141000642
Safitri Ulina M.Sembiring 141000676
Pengertian
• Infeksi yang disebabkan oleh parasit
Plasmodium
• Penyakit ini secara alami ditularkan melalui
gigitan nyamuk anopheles betina.
Identifikasi
Ada 4 parasit malaria yang dapat menginfeksi
manusia yaitu:
• Plasmodium falciparum,
• P. vivax,
• P. ovale, dan
• P. malariae
Reservoir
• Hanya manusia menjadi reservoir terpenting
untuk malaria.
• Primata secara alamiah terinfeksi berbagai
jenis malaria termasuk P. knowlesi, P.
brazilianum, P. inui, P. schwetzi dan P. simium
yang dapat menginfeksi manusia di
laboratorium percobaan, akan tetapi jarang
terjadi penularan/transmisi secara alamiah.
Siklus Hidup Plasmodium
1. Siklus pada manusia
• Pada waktu nyamuk anopheles infektif menghisap
darah manusia,
• sporozoit yang berada di kelenjar liur nyamuk akan
masuk ke dalam peredaran darah selama lebih kurang
30 menit.
• Setelah itu sporozoit akan masuk ke dalam sel hati
dan menjadi trofozoit hati. Kemudian berkembang
menjadi skizon hati yang terdiri dari 10.000-30.000
merozoit hati ( tergantung spesiesnya).
• Siklus ini disebut siklus ekso-eritrositer yang
berlangsung selama lebih kurang 2 minggu.
2. Siklus pada nyamuk anopheles betina
• Apabila nyamuk Anopheles betina menghisap
darah yang mengandung gametosit, di dalam
tubuh nyamuk, gamet jantan dan betina
melakukan pembuahan menjadi zigot.
• Zigot berkembang menjadi ookinet kemudian
menembus dinding lambung nyamuk.
• Pada dinding luar lambung nyamuk ookinet
akan menjadi ookista dan selanjutnya menjadi
sporozoit.
• Sporozoit ini bersifat infektif dan siap
ditularkan ke manusia.
Cara Penularan
• Melalui gigitan nyamuk Anopheles
betina yang infektif.
• Menggigit pada senja hari dan
menjelang malam hari.
Masa Inkubasi
• P. Falciparum: 7-14 hari
• P. Vivax dan P. Ovale: 8-14 hari
• P. Malariae: 7-30 hari
Masa Penularan
• Nyamuk dapat terinfeksi apabila dalam darah penderita yang diisap oleh nyamuk masih
ada gametosit.
• Pada penderita malaria dengan Plasmodium malariae yang tidak diobati atau tidak
diobati dengan benar dapat menjadi sumber penularan selama 3 tahun.
• Sedangkan untuk vivax berlangsung selama 1-2 tahun dan untuk malaria falciparum
umumnya tidak lebih dari satu tahun.
• Nyamuk tetap infektif seumur hidup mereka.
• Penularan melalui transfuse darah tetap dapat terjadi semasih ditemukan ada bentuk
aseksual dalam darah.
• Untuk P. malariae dapat berlangsung sampai 40 tahun lebih.
• Darah yang disimpan didalam lemari pendingin tetap infektif paling sedikit selama
sebulan.
Gejala Malaria
• Badan terasa lemas dan pucat karena kekurangan darah dan
berkeringat
• Nafsu makan menurun
• Mual-mual kadang-kadang diikuti muntah
• Sakit kepala yang berat, terus menerus, khususnya pada infeksi
dengan plasmodium Falciparum
• Dalam keadaan menahun (kronis) gejala diatas, disertai
pembesaran limpa.
• Malaria berat, seperti gejala diatas disertai kejang-kejang dan
penurunan
• Pada anak, makin muda usia makin tidak jelas gejala klinisnya
tetapi yang menonjol adalah mencret (diare) dan pusat karena
kekurangan darah (anemia) serta adanya riwayat kunjungan ke
atau berasal dari daerah malaria
Malaria menunjukkan gejala-gejala yang khas,
yaitu:
• Demam berulang yang terdiri dari tiga
stadium:
1. stadium kedinginan
2. stadium demam,
3. stadium berkeringat
• Splenomegali (pembengkakan limpa)
• Anemi yang disertai malaise
Distribusi Penyakit
• Tidak dijumpai lagi daerah endemis malaria
di negara-negara yang mempunyai iklim
dingin dan subtropis, akan tetapi malaria
masih menjadi penyebab utama masalah
kesehatan masyarakat di beberapa negara
tropis dan subtropis.
• transmisi malaria yang tinggi dijumpai di
daerah pinggiran hutan di Amerika selatan
(Brasil), Asia Tenggara (Thailand dan
Indonesia) dan di seluruh Sub-Sahara Afrika.
• Jenis Plasmodium yang banyak ditemukan di
Indonesia adalah P. falciparum dan P. Vivax.
• sedangkan P. malariae dapat ditemukan di
beberapa provinsi antara lain : Lampung,
Nusa Tenggara Timur dan Papua.
• P. ovale pernah ditemukan di Nusa Tenggara
Timur dan Papua.
Kerentanan dan Kekebalan
Setiap orang rentan terhadap penularan
kecuali pada mereka yang mempunyai galur
genetika spesifik.
Program Pemberantasan
Penyakit Malaria
Sejarah Program Pemberantasan
Penyakit Malaria
• Periode 2000 – sekarang
Sejak dilaporkan adanya resistensi Plasmodium
falciparum terhadap Klorokuin maka tahun 2004
kebijakan pemerintah menggunakan obat pilihan
pengganti Klorokuin dan SP yaitu dengan kombinasi
Artemisinin (Artemisinin-based Combination
Therapy/ACT).
Pada tahun 2000 dilahirkan Penggalakkan
pemberantasan malaria melalui gerakan masyarakat
yang dikenal dengan Gerakan Berantas Kembali
Malaria atau ”Gebrak Malaria”.
Tujuan Pengendalian Malaria
Tujuan umum :
Terwujudnya masyarakat yang hidup sehat yang terbebas
dari penularan malaria (Eliminasi Malaria) sampai tahun
2030, dengan menurunnya kasus Malaria (API) dari 2
menjadi 1 per 1.000 penduduk
Tujuan Khusus:
• Semua kabupaten/kota mampu melaksanakan pemeriksaan
sediaan darah malaria dan memberikan pengobatan tepat
dan terjangkau dengan ACT;
• Pada tahun 2020 seluruh wilayah Indonesia sudah
melaksanakan intensifikasi dan integrasi dalam
pengendalian malaria;
• Menurunnya 50 % jumlah daerah endemis malaria
Kebijakan Eliminasi
• Eliminasi Malaria dilakukan secara menyeluruh dan
terpadu oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah
bersama mitra kerja pembangunan termasuk LSM,
dunia usaha, lembaga donor, organisasi profesi,
organisasi kemasyarakatan dan masyarakat.
• Eliminasi Malaria dilakukan secara bertahap dari
kabupaten/kota, provinsi, dan dari satu pulau atau ke
beberapa pulau sampai ke seluruh wilayah Indonesia
menurut tahapan yang didasarkan pada situasi
malaria dan kondisi sumber daya yang tersedia.
Pentahapan Eliminasi
• Pemberantasan
• Pra eliminasi
• Eliminasi
• Pemeliharaan
Sasaran Eliminasi
Tahap Tahun Sasaran Eliminasi
I 2010 Kepulauan Seribu (Provinsi DKI Jakarta), Pulau
Bali dan Pulau Batam
II
II 2015 Pulau Jawa, Provinsi NAD, dan Kepulauan Riau
III 2020 Pulau Sumatera (kecuali NAD dan Provinsi
Kepulauan Riau), Provinsi NTB, Pulau Kalimantan
dan Pulau Sulawesi
IV 2030 Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, Provinsi
NTT, Provini Maluku dan Provinsi Maluku Utara
Upaya Pengendalian
1. Pemakaian Kelambu LLIN (Long Lasting
Insectized Net)
Pencegahan Penyakit Malaria
Pencegahan terjadinya sarang nyamuk malaria
melalui:
• pembersihan lumut di tempat-tempat/bagian
rumah yang lembab,
• pencegahan terbentuknya genangan air,
• memelihara ikan pemakan jentik di genangan
air,
• pencegahan terbentuknya sarang nyamuk.
2. Pengendalian Vektor
upaya pengendalian vektor yang dilakukan misalnya:
• terhadap jentik dilakukan larviciding (tindakan
pengendalian larva Anopheles sp secara kimiawi,
menggunakan insektisida), biological control
(menggunakan ikan pemakan jentik), manajemen
lingkungan, dan lain-lain.
• terhadap nyamuk dewasa dilakukan dengan penyemprotan
dinding rumah dengan insektisida (IRS/ indoors residual
spraying) atau menggunakan kelambu berinsektisida.
3. Diagnosis
• Pemeriksaan Sediaan Darah (SD) Untuk
diagnosis malaria salah satu yang perlu dilihat
adalah pemeriksaan sediaan darah.
4. Pengobatan (Cakupan Pengobatan ACT)
• Dulu malaria diobati dengan klorokuin, setelah ada
laporan resistensi, saat ini telah dikembangkan
pengobatan baru dengan tidak menggunakan obat
tunggal saja tetapi dengan kombinasi yaitu dengan
ACT (Artemisinin-based Combination Therapy).
Pos Malaria Desa
• Pos Malaria Desa adalah wadah pemberdayaan masyarakat dalam
pengendalian malaria yang dibentuk dari, oleh dan untuk
masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan.
• Tujuan :
• - Meningkatkan jangkauan penemuan kasus malaria melalui peran
aktif masyarakat dan dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat
• - Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan malaria
Posmaldes diperlukan karena:
• - Sekitar 45% dari desa endemis malaria merupakan daerah
terpencil (transportasi dan komunikasi sulit, akses pelayanan
kesehatan rendah, sosial ekonomi masyarakat rendah, cakupan
penemuan kasus malaria oleh Puskesmas rendah, pengobatan tidak
sempurna karena banyak obat malaria dijual bebas).
• Posmaldes merupakan embrio berbagai bentuk UKBM lainnya
Peta Endemis Malaria
Kandisi Malaria Di Indonesia
Indonesia mengalami kemajuan dalam pemberantasan
malaria, terlihat bahwa dari total 258,9 juta penduduk
indonesia pada tahun 2016 sejumlah 178,7 juta
penduduk (69%) telah hidup di daerah bebas penularan
penyakit malaria, namun masih terdapat 16,5 juta
penduduk tinggal di daerah berisiko tinggi dan sedang.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi
peningkatan persentasi, seiring dengan jumlah daerah
kabupaten/kota yang telah mencapai eliminasi pada
tahun 2016 sebanyak 257 kabupaten/kota.
Terima Kasih

More Related Content

Similar to KEL_1_MALARIA.pptx

Malaria
MalariaMalaria
Malaria
gusti dani
 
Malaria presentation
Malaria presentationMalaria presentation
Malaria presentationZilla Liani
 
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga KesehatanPengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
I Putu Cahya Legawa
 
Pengendalian klb wabah
Pengendalian klb wabahPengendalian klb wabah
Pengendalian klb wabah
Anggita Dewi
 
Kerangka acuan malaria
Kerangka acuan malariaKerangka acuan malaria
Kerangka acuan malaria
Syamsul Arifin
 
Kel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariaeKel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariae
Ken Ken
 
Foodborne/Waterborne Bacteria
Foodborne/Waterborne BacteriaFoodborne/Waterborne Bacteria
Foodborne/Waterborne Bacteria
AmanyMufida
 
asuhan kebidanan patologi dengan malaria
asuhan kebidanan patologi dengan malariaasuhan kebidanan patologi dengan malaria
asuhan kebidanan patologi dengan malariaPophy D'PRinces
 
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan
Penyajian Data Sistem Informasi KesehatanPenyajian Data Sistem Informasi Kesehatan
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan
SittiNurIndah
 
Malaria
MalariaMalaria
Malaria
RandomChanel
 
Penyajian Data Informasi Kesehatan
Penyajian Data Informasi KesehatanPenyajian Data Informasi Kesehatan
Penyajian Data Informasi Kesehatan
sindhysoara
 
asuhan kebidanan patologi dengan malaria 2
asuhan kebidanan patologi dengan malaria 2asuhan kebidanan patologi dengan malaria 2
asuhan kebidanan patologi dengan malaria 2Pophy D'PRinces
 
file_1619447828.pdf
file_1619447828.pdffile_1619447828.pdf
file_1619447828.pdf
MuhammadFahmiIfansya
 
PENYULUHAN MALARIA DAN PERSIAPAN ELIMINSI.pptx
PENYULUHAN MALARIA DAN PERSIAPAN ELIMINSI.pptxPENYULUHAN MALARIA DAN PERSIAPAN ELIMINSI.pptx
PENYULUHAN MALARIA DAN PERSIAPAN ELIMINSI.pptx
sean432333
 
Makalah kaki gajah
Makalah kaki gajahMakalah kaki gajah
Makalah kaki gajah
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to KEL_1_MALARIA.pptx (20)

Malaria
MalariaMalaria
Malaria
 
Malaria presentation
Malaria presentationMalaria presentation
Malaria presentation
 
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga KesehatanPengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
Pengantar Cacar Monyet Bagi Tenaga Kesehatan
 
Pengendalian klb wabah
Pengendalian klb wabahPengendalian klb wabah
Pengendalian klb wabah
 
Kerangka acuan malaria
Kerangka acuan malariaKerangka acuan malaria
Kerangka acuan malaria
 
Kel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariaeKel 5 plasmodium malariae
Kel 5 plasmodium malariae
 
Foodborne/Waterborne Bacteria
Foodborne/Waterborne BacteriaFoodborne/Waterborne Bacteria
Foodborne/Waterborne Bacteria
 
asuhan kebidanan patologi dengan malaria
asuhan kebidanan patologi dengan malariaasuhan kebidanan patologi dengan malaria
asuhan kebidanan patologi dengan malaria
 
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan
Penyajian Data Sistem Informasi KesehatanPenyajian Data Sistem Informasi Kesehatan
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan
 
Malaria
MalariaMalaria
Malaria
 
Penyajian Data Informasi Kesehatan
Penyajian Data Informasi KesehatanPenyajian Data Informasi Kesehatan
Penyajian Data Informasi Kesehatan
 
asuhan kebidanan patologi dengan malaria 2
asuhan kebidanan patologi dengan malaria 2asuhan kebidanan patologi dengan malaria 2
asuhan kebidanan patologi dengan malaria 2
 
file_1619447828.pdf
file_1619447828.pdffile_1619447828.pdf
file_1619447828.pdf
 
PENYULUHAN MALARIA DAN PERSIAPAN ELIMINSI.pptx
PENYULUHAN MALARIA DAN PERSIAPAN ELIMINSI.pptxPENYULUHAN MALARIA DAN PERSIAPAN ELIMINSI.pptx
PENYULUHAN MALARIA DAN PERSIAPAN ELIMINSI.pptx
 
Makalah kaki gajah
Makalah kaki gajahMakalah kaki gajah
Makalah kaki gajah
 
Makalah kaki gajah
Makalah kaki gajahMakalah kaki gajah
Makalah kaki gajah
 
Makalah kaki gajah
Makalah kaki gajahMakalah kaki gajah
Makalah kaki gajah
 
Makalah kaki gajah
Makalah kaki gajahMakalah kaki gajah
Makalah kaki gajah
 
Lembar balik filariasis
Lembar balik filariasisLembar balik filariasis
Lembar balik filariasis
 
Askeb iv patologi malaria dalam kehamilan
Askeb iv patologi malaria dalam kehamilanAskeb iv patologi malaria dalam kehamilan
Askeb iv patologi malaria dalam kehamilan
 

Recently uploaded

RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARAwebinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
RazefZulkarnain1
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptxFundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
wahtun86siaran
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AdeRinaMuliawati1
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
EkaPuspita67
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 

Recently uploaded (20)

RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARAwebinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptxFundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 

KEL_1_MALARIA.pptx

  • 2. Kelompok 1 Ismayani 141000311 Yeni Sri Damayanti Purba 141000335 Oktrisia Zuanda 141000390 Sinur Lasma Ria Silaban 141000434 Septika Anggi 141000642 Safitri Ulina M.Sembiring 141000676
  • 3. Pengertian • Infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium • Penyakit ini secara alami ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina.
  • 4. Identifikasi Ada 4 parasit malaria yang dapat menginfeksi manusia yaitu: • Plasmodium falciparum, • P. vivax, • P. ovale, dan • P. malariae
  • 5. Reservoir • Hanya manusia menjadi reservoir terpenting untuk malaria. • Primata secara alamiah terinfeksi berbagai jenis malaria termasuk P. knowlesi, P. brazilianum, P. inui, P. schwetzi dan P. simium yang dapat menginfeksi manusia di laboratorium percobaan, akan tetapi jarang terjadi penularan/transmisi secara alamiah.
  • 6. Siklus Hidup Plasmodium 1. Siklus pada manusia • Pada waktu nyamuk anopheles infektif menghisap darah manusia, • sporozoit yang berada di kelenjar liur nyamuk akan masuk ke dalam peredaran darah selama lebih kurang 30 menit. • Setelah itu sporozoit akan masuk ke dalam sel hati dan menjadi trofozoit hati. Kemudian berkembang menjadi skizon hati yang terdiri dari 10.000-30.000 merozoit hati ( tergantung spesiesnya). • Siklus ini disebut siklus ekso-eritrositer yang berlangsung selama lebih kurang 2 minggu.
  • 7. 2. Siklus pada nyamuk anopheles betina • Apabila nyamuk Anopheles betina menghisap darah yang mengandung gametosit, di dalam tubuh nyamuk, gamet jantan dan betina melakukan pembuahan menjadi zigot. • Zigot berkembang menjadi ookinet kemudian menembus dinding lambung nyamuk. • Pada dinding luar lambung nyamuk ookinet akan menjadi ookista dan selanjutnya menjadi sporozoit. • Sporozoit ini bersifat infektif dan siap ditularkan ke manusia.
  • 8. Cara Penularan • Melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang infektif. • Menggigit pada senja hari dan menjelang malam hari.
  • 9. Masa Inkubasi • P. Falciparum: 7-14 hari • P. Vivax dan P. Ovale: 8-14 hari • P. Malariae: 7-30 hari
  • 10. Masa Penularan • Nyamuk dapat terinfeksi apabila dalam darah penderita yang diisap oleh nyamuk masih ada gametosit. • Pada penderita malaria dengan Plasmodium malariae yang tidak diobati atau tidak diobati dengan benar dapat menjadi sumber penularan selama 3 tahun. • Sedangkan untuk vivax berlangsung selama 1-2 tahun dan untuk malaria falciparum umumnya tidak lebih dari satu tahun. • Nyamuk tetap infektif seumur hidup mereka. • Penularan melalui transfuse darah tetap dapat terjadi semasih ditemukan ada bentuk aseksual dalam darah. • Untuk P. malariae dapat berlangsung sampai 40 tahun lebih. • Darah yang disimpan didalam lemari pendingin tetap infektif paling sedikit selama sebulan.
  • 11. Gejala Malaria • Badan terasa lemas dan pucat karena kekurangan darah dan berkeringat • Nafsu makan menurun • Mual-mual kadang-kadang diikuti muntah • Sakit kepala yang berat, terus menerus, khususnya pada infeksi dengan plasmodium Falciparum • Dalam keadaan menahun (kronis) gejala diatas, disertai pembesaran limpa. • Malaria berat, seperti gejala diatas disertai kejang-kejang dan penurunan • Pada anak, makin muda usia makin tidak jelas gejala klinisnya tetapi yang menonjol adalah mencret (diare) dan pusat karena kekurangan darah (anemia) serta adanya riwayat kunjungan ke atau berasal dari daerah malaria
  • 12. Malaria menunjukkan gejala-gejala yang khas, yaitu: • Demam berulang yang terdiri dari tiga stadium: 1. stadium kedinginan 2. stadium demam, 3. stadium berkeringat • Splenomegali (pembengkakan limpa) • Anemi yang disertai malaise
  • 13. Distribusi Penyakit • Tidak dijumpai lagi daerah endemis malaria di negara-negara yang mempunyai iklim dingin dan subtropis, akan tetapi malaria masih menjadi penyebab utama masalah kesehatan masyarakat di beberapa negara tropis dan subtropis. • transmisi malaria yang tinggi dijumpai di daerah pinggiran hutan di Amerika selatan (Brasil), Asia Tenggara (Thailand dan Indonesia) dan di seluruh Sub-Sahara Afrika.
  • 14. • Jenis Plasmodium yang banyak ditemukan di Indonesia adalah P. falciparum dan P. Vivax. • sedangkan P. malariae dapat ditemukan di beberapa provinsi antara lain : Lampung, Nusa Tenggara Timur dan Papua. • P. ovale pernah ditemukan di Nusa Tenggara Timur dan Papua.
  • 15. Kerentanan dan Kekebalan Setiap orang rentan terhadap penularan kecuali pada mereka yang mempunyai galur genetika spesifik.
  • 17. Sejarah Program Pemberantasan Penyakit Malaria • Periode 2000 – sekarang Sejak dilaporkan adanya resistensi Plasmodium falciparum terhadap Klorokuin maka tahun 2004 kebijakan pemerintah menggunakan obat pilihan pengganti Klorokuin dan SP yaitu dengan kombinasi Artemisinin (Artemisinin-based Combination Therapy/ACT). Pada tahun 2000 dilahirkan Penggalakkan pemberantasan malaria melalui gerakan masyarakat yang dikenal dengan Gerakan Berantas Kembali Malaria atau ”Gebrak Malaria”.
  • 18. Tujuan Pengendalian Malaria Tujuan umum : Terwujudnya masyarakat yang hidup sehat yang terbebas dari penularan malaria (Eliminasi Malaria) sampai tahun 2030, dengan menurunnya kasus Malaria (API) dari 2 menjadi 1 per 1.000 penduduk Tujuan Khusus: • Semua kabupaten/kota mampu melaksanakan pemeriksaan sediaan darah malaria dan memberikan pengobatan tepat dan terjangkau dengan ACT; • Pada tahun 2020 seluruh wilayah Indonesia sudah melaksanakan intensifikasi dan integrasi dalam pengendalian malaria; • Menurunnya 50 % jumlah daerah endemis malaria
  • 19. Kebijakan Eliminasi • Eliminasi Malaria dilakukan secara menyeluruh dan terpadu oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah bersama mitra kerja pembangunan termasuk LSM, dunia usaha, lembaga donor, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan dan masyarakat. • Eliminasi Malaria dilakukan secara bertahap dari kabupaten/kota, provinsi, dan dari satu pulau atau ke beberapa pulau sampai ke seluruh wilayah Indonesia menurut tahapan yang didasarkan pada situasi malaria dan kondisi sumber daya yang tersedia.
  • 20. Pentahapan Eliminasi • Pemberantasan • Pra eliminasi • Eliminasi • Pemeliharaan
  • 21. Sasaran Eliminasi Tahap Tahun Sasaran Eliminasi I 2010 Kepulauan Seribu (Provinsi DKI Jakarta), Pulau Bali dan Pulau Batam II II 2015 Pulau Jawa, Provinsi NAD, dan Kepulauan Riau III 2020 Pulau Sumatera (kecuali NAD dan Provinsi Kepulauan Riau), Provinsi NTB, Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi IV 2030 Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, Provinsi NTT, Provini Maluku dan Provinsi Maluku Utara
  • 22. Upaya Pengendalian 1. Pemakaian Kelambu LLIN (Long Lasting Insectized Net)
  • 23. Pencegahan Penyakit Malaria Pencegahan terjadinya sarang nyamuk malaria melalui: • pembersihan lumut di tempat-tempat/bagian rumah yang lembab, • pencegahan terbentuknya genangan air, • memelihara ikan pemakan jentik di genangan air, • pencegahan terbentuknya sarang nyamuk.
  • 24. 2. Pengendalian Vektor upaya pengendalian vektor yang dilakukan misalnya: • terhadap jentik dilakukan larviciding (tindakan pengendalian larva Anopheles sp secara kimiawi, menggunakan insektisida), biological control (menggunakan ikan pemakan jentik), manajemen lingkungan, dan lain-lain. • terhadap nyamuk dewasa dilakukan dengan penyemprotan dinding rumah dengan insektisida (IRS/ indoors residual spraying) atau menggunakan kelambu berinsektisida.
  • 25. 3. Diagnosis • Pemeriksaan Sediaan Darah (SD) Untuk diagnosis malaria salah satu yang perlu dilihat adalah pemeriksaan sediaan darah.
  • 26. 4. Pengobatan (Cakupan Pengobatan ACT) • Dulu malaria diobati dengan klorokuin, setelah ada laporan resistensi, saat ini telah dikembangkan pengobatan baru dengan tidak menggunakan obat tunggal saja tetapi dengan kombinasi yaitu dengan ACT (Artemisinin-based Combination Therapy).
  • 27. Pos Malaria Desa • Pos Malaria Desa adalah wadah pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian malaria yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan. • Tujuan : • - Meningkatkan jangkauan penemuan kasus malaria melalui peran aktif masyarakat dan dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat • - Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan malaria Posmaldes diperlukan karena: • - Sekitar 45% dari desa endemis malaria merupakan daerah terpencil (transportasi dan komunikasi sulit, akses pelayanan kesehatan rendah, sosial ekonomi masyarakat rendah, cakupan penemuan kasus malaria oleh Puskesmas rendah, pengobatan tidak sempurna karena banyak obat malaria dijual bebas). • Posmaldes merupakan embrio berbagai bentuk UKBM lainnya
  • 29. Kandisi Malaria Di Indonesia Indonesia mengalami kemajuan dalam pemberantasan malaria, terlihat bahwa dari total 258,9 juta penduduk indonesia pada tahun 2016 sejumlah 178,7 juta penduduk (69%) telah hidup di daerah bebas penularan penyakit malaria, namun masih terdapat 16,5 juta penduduk tinggal di daerah berisiko tinggi dan sedang. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi peningkatan persentasi, seiring dengan jumlah daerah kabupaten/kota yang telah mencapai eliminasi pada tahun 2016 sebanyak 257 kabupaten/kota.