SlideShare a Scribd company logo
KELOMPOK 6
SYIFA NUR MAHMUDAH
AGUNG ABDUL MUIZ
 Sikap guru terhadap pendidikan inklusi adalah
gambaran yang positif dan negatif dari komitmen
guru dalam mengembangkan anak berkebutuhan
khusus yang menjadi tanggung jawab guru dan
juga menggambarkan sejauh mana anak
berkebutuhan khusus diterima di sebuah sekolah.
Melalui sikap positif dari guru, anak berkebutuhan
khusus akan lebih mendapatkan keuntungan
pendidikan semaksimal mungkin (Olson, 2003).
Sikap guru yang negatif menggambarkan harapan
yang rendah terhadap anak berkebutuhan khusus
di kelas inklusi (Elliot, 2008).
 Avramidis dan Norwich (2002) merangkum berbagai penelitian
mengenai faktor yang mempengaruhi sikap guru, sebagai berikut
:
1.Siswa
Konsep guru terhadap siswa berkebutuhan khusus biasanya
bergantung pada jenis hambatan siswa, tingkat keparahan hambatan
siswa, dan kebutuhan siswa akan pendidikan (Clough and Lindsay,
1991 dalam Avramidis and Norwich, 2002). Persepsi guru mengenai
jenis hambatan siswa dapat dibedakan berdasarkan tiga dimensi,
yaitu hambatan fisik dan sensori, kognitif dan perilaku emosional
yang dimiliki siswa.
2.Guru
Faktor guru terbagi dalam beberapa variabel, yaitu :
a. Gender
Faktor gender ini berkaitan dengan isu gender terhadapa inklusi.
Beberapa peneliti menemukan bahwa guru perempuan
memilikitoleransi yang lebih tinggi dibandingkan guru laki-laki
terhadap integrasi untuk siswa berkebutuhan khusus
b. Usia dan Pengalaman Mengajar
Guru yang lebih muda dan dengan pengalaman mengajar yang masih
sedikit memiliki sikap yang mendukung terhadap integrasi (Centerand
Ward, 1987; Berryman, 1989; Clough and Lindsay, 1991 dalam
Avramidis and Norwich, 2002). Harvey (1985 dalam Avramidis dan
Norwich, 2002) menemukan bahwa terdapat keengganan pada guru
yang telah berpengalaman dibandingkan dengan guru pelatihan yang
bersedia menerapkan program integrasi kepada siswa berkebutuhan
khusus. Hal ini dapat menjadi sebuah alasan bahwa guru baru yang
memenuhi syarat memiliki sikap yang positif terhadap program
integrasi.
c. Tingkat Kelas yang Diajar
Salvia dan Munson (1986 dalam Avramidis dan Norwich, 2002) menjelaskan
bahwa seiring dengan bertambahnya usia siswa, maka sikap positif yang dimiliki
guru akan berkunjung, dan menunjukkan fakta bahwa guru yang mengajda
materi pelajaran dan krang memperhatikan perbedaaan individu siswa.dan krang
memperhatikan perbedaaan individu siswa.
d. Pengalaman Kontak dengan Siswa Berkebutuhan Khusus
Sebuah hipotesis mengenai kontak dengan siswa berkebutuhan khusus
menyebutkan bahwa sejalan dengan pelaksanaan guru dalam program inklusi,
sehingga kontak dengan siswa berkebutuhan khusus semakin dekat, maka sikap
yang dimiliki guru semakin positif (Yukuer, 1988 dalam Avramidis dan Norwich,
2002).
e. Pelatihan
Faktor lain yang mempengaruhi sikap guru yang menarik adalah
pengetahuan yang dimiliki mengenai siswa berkebutuhan khusus yang
dikembangkan melalui pelatihan yang didapat. Faktor ini dipertimbangkan
menjadi faktor penting dalam mempengaruhi sikap guru terhadap
pelaksanaan kebijakan inklusi. Tanpa rencana untuk memberikan pelatihan
kepada guru mengenai pendidikan untuk siswa berkebutuhan khusus, maka
akan sulit untuk mengikutsertakan siswa tersebut ke dalam kelas mainstream
f. Keyakinan Guru
Jordan, Lindsay, dan Stanovich (1997 dalam Avramidis and Norwich, 2002) menjelaskan
bahwa guru yang beranggapan bahwa kebutuhan khusus merupakan sesuatu yang melekat
dengan siswa, memiliki cara mengajar yang kurang efektif dibandingkan dengan guru yang
beranggapan bahwa lingkungan di sekitar siswa dapat menjadi pelengkap bagi masalah atau
hambatan yang dimiliki siswa.
3. Lingkungan Pendidikan
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sikap positif guru adalah
ketersediaan dukunan fasilitas di dalam kelas dan level sekolah
(Centerand and Ward, 1987; Myles and Simpson, 1989; Clough and
Linsay, 1991 dalam Avramidis and Norwich, 2002). Dukungan yang
dimaksud dalam hal ini adalah, sumber daya fisik seperti, perlengkapan
mengajar, perlengkapan IT, lingkungan fisik yang mendukung, dan lain-
lain. Serta sumber daya manusia seperti guru khusus, terapis, kepala
sekolah, orangtua, dan lain-lain. Selain faktor yang disebutkan oleh
Avramidis dan Norwich, terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi
sikap guru terhadap inklusi. Jobe Rust dan Bussie (1996) melihat sikap
guru terhadap inklusi melalui faktor jenis guru dan latar belakang
pendidikan guru. Jenis guru yang dimaksud adalah guru khusus atau
guru reguler, sedangkan latar belakang pendidikan guru terkait dengan
pendidikan terakhir yang dimiliki guru.
Tenaga kependidikan merupakan salah satu unsur
penting dalam pendidikan inklusif. Tenaga
kependidikan dalam pendidikan inklusif
mendapat porsi tanggung jawab yang jelas berbeda
dengan tenaga kependidikan pada pendidikan
noninklusif. Perbedaan yang terdapat pada individu
meniscayakan adanya kompetensi yang berbeda dari
tenaga kependidikan lainnya. Tenaga kependidikan
secara umum memiliki tugas seperti
menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih,
meneliti, mengembangkan, mengelola, dan/atau
memberikan pelayanan teknis dalam bidang
pendidikan.
Membicarakan siapa yang diperlukan dalam sebuah
penyelenggaraan pendidikan pastinya adalah membicarakan
sumber daya manusia. Hal ini sangat memegang peranan
penting sekali atas berjalannya suatu sistem atau organisasi,
tanpa sumber daya manusia yang memiliki kapabilitas baik
tentunya segala suatu tidak berjalan dengan baik pula.
Yang dimaksud dengan sumber daya manusia (SDM) dalam
penyelenggraan pendidikan inklusi adalah seluruh pihak
yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam
pengelolaan dan pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan
dalam sebuah satuan pendidikan (sekolah). Dalam hal ini
tenaga pendidik (guru) adalah salah satu komponen yang
utama bersama kepala sekolah dan pihak-pihak pengambil
keputusan (stakeholder). Guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah
 Seorang guru senantiasa dituntut untuk selalu
mengembangkan pribadi dan profesinya secara
terus menerus, serta dituntut untuk mampu
dan siap berperan secara profesional dalam
lingkungan sekolah dan masyarakat. Hal ini
sudah jelas disebutkan di dalam empat
kompetensi guru yang harus dimiliki oleh
seorang guru, yaitukompetensi pedagogic,
kompetensi kepribadian, kompetensi social
dan kompetensi professional.
 Pelayanan bagi anak berkebutuhan khusus, sekarang
tidak lagi hanya dapat dilakukan di Sekolah Luar Biasa
(SLB) tetapi terbuka di setiap satuan dan jenjang
pendidikan baik sekolah luar biasa maupun sekolah
regular atau umum setelah dibukannya program
sekolah inklusi. Dengan adanya kecenderungan
kebijakan ini, para calon guru perlu dibekali materi
mengenai betapa pentingnya pendidikan inklusi ketika
mengajar nanti. Hal ini untuk mengantisipasi, jika
pada suatu saat nanti, anak-anak yang dihadapi
nantinya kemungkinan tidak semuanya anak normal
artinya ada anak yang memerlukan pelayanan dan
bimbingan khusus yang
diakibatkan karena disabilitas-nya.
Pelayanan bagi anak berkebutuhan khusus, sekarang tidak lagi hanya dapat dilakukan
di Sekolah Luar Biasa (SLB) tetapi terbuka di setiap satuan dan jenjang pendidikan baik
sekolah luar biasa maupun sekolah regular atau umum setelah dibukannya program
sekolah inklusi. Dengan adanya kecenderungan kebijakan ini, para calon guru perlu
dibekali materi mengenai betapa pentingnya pendidikan inklusi ketika mengajar nanti.
Hal ini untuk mengantisipasi, jika pada suatu saat nanti, anak-anak yang dihadapi
nantinya kemungkinan tidak semuanya anak normal artinya ada anak yang
memerlukan pelayanan dan bimbingan khusus yang diakibatkan karena disabilitas-
nya.
Sebelumnya, sebagai calon guru perlu menyadari adanya hal-hal sebagai berikut yaitu :
1. Semua anak mempunyai hak yang sama untuk tidak di-diskriminasi-kan dan
memperoleh pendidikan yang bermutu.
2. Semua anak mempunyai kemampuan untuk mengikuti pelajaran tanpa melihat
kelainan dan kecacatannya.
3. Perbedaan merupakan penguat dalam meningkatkan mutu pembelajaran bagi
semua anak.
4. Sekolah dan guru mempunyai kemampuan untuk belajar merespon dari kebutuhan
pembelajaran yang berbeda.

More Related Content

Similar to KEL 6 PEND INKLUSIF.docx (1).pptx

peranan guru pendidikan islam sebagai pembimbing di sekolah Bab 1 5 assignment
peranan guru pendidikan islam sebagai pembimbing di sekolah Bab 1 5 assignmentperanan guru pendidikan islam sebagai pembimbing di sekolah Bab 1 5 assignment
peranan guru pendidikan islam sebagai pembimbing di sekolah Bab 1 5 assignment
Norzamzila Baba
 
Peran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Peran Guru dalam Proses Belajar dan PembelajaranPeran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Peran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Rosida Marasabessy
 
Peran kon selor dlm pendidikan karakter 1
Peran kon selor dlm pendidikan karakter 1Peran kon selor dlm pendidikan karakter 1
Peran kon selor dlm pendidikan karakter 1
sayuwiwit
 
GURU DIANGGAP SATU JAWATAN YANG MULIA: PRO & KONTRA
GURU DIANGGAP SATU JAWATAN YANG MULIA: PRO & KONTRAGURU DIANGGAP SATU JAWATAN YANG MULIA: PRO & KONTRA
GURU DIANGGAP SATU JAWATAN YANG MULIA: PRO & KONTRA
FazHani Faz
 
PPT Kelompok 8 Profesi Kependidikan - Tugas Utama dan Tugas Tambahan Guru
PPT Kelompok 8 Profesi Kependidikan - Tugas Utama dan Tugas Tambahan GuruPPT Kelompok 8 Profesi Kependidikan - Tugas Utama dan Tugas Tambahan Guru
PPT Kelompok 8 Profesi Kependidikan - Tugas Utama dan Tugas Tambahan Guru
Inayah
 
Tugasan azhari
Tugasan azhariTugasan azhari
Tugasan azhari
Afif Muhamad
 
Guru dan dilema pendidikan
Guru dan dilema pendidikanGuru dan dilema pendidikan
Guru dan dilema pendidikan
Nina Rahayu
 
Review makalah inovasi kurikulum
Review makalah inovasi kurikulumReview makalah inovasi kurikulum
Review makalah inovasi kurikulumRossiana Fazri
 
salimnahdi,+1279-Article+Text-5247-2-15-20210803.pdf
salimnahdi,+1279-Article+Text-5247-2-15-20210803.pdfsalimnahdi,+1279-Article+Text-5247-2-15-20210803.pdf
salimnahdi,+1279-Article+Text-5247-2-15-20210803.pdf
AhmadBakhtiarPakuSad
 
Ppp2
Ppp2Ppp2
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
setyawatiDK
 
SISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH INKLUSI ADI PRASETIA.pptx
SISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH INKLUSI ADI PRASETIA.pptxSISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH INKLUSI ADI PRASETIA.pptx
SISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH INKLUSI ADI PRASETIA.pptx
AdiPrasetia10
 
Peranan pelbagai pihak dalam pendidikan inklusif
Peranan pelbagai pihak dalam pendidikan inklusifPeranan pelbagai pihak dalam pendidikan inklusif
Peranan pelbagai pihak dalam pendidikan inklusif
Rekha Mariappan
 
Sistem mentoran dan amalan guru dalam meningkatkan literasi awal kanak
Sistem mentoran dan amalan guru dalam meningkatkan literasi awal kanakSistem mentoran dan amalan guru dalam meningkatkan literasi awal kanak
Sistem mentoran dan amalan guru dalam meningkatkan literasi awal kanak
sitinurnadirahibrahi
 
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011Susilowati Boediono
 
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011Susilowati Boediono
 

Similar to KEL 6 PEND INKLUSIF.docx (1).pptx (20)

peranan guru pendidikan islam sebagai pembimbing di sekolah Bab 1 5 assignment
peranan guru pendidikan islam sebagai pembimbing di sekolah Bab 1 5 assignmentperanan guru pendidikan islam sebagai pembimbing di sekolah Bab 1 5 assignment
peranan guru pendidikan islam sebagai pembimbing di sekolah Bab 1 5 assignment
 
Pendidikan Inklusi
Pendidikan InklusiPendidikan Inklusi
Pendidikan Inklusi
 
Peran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Peran Guru dalam Proses Belajar dan PembelajaranPeran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
Peran Guru dalam Proses Belajar dan Pembelajaran
 
Peran kon selor dlm pendidikan karakter 1
Peran kon selor dlm pendidikan karakter 1Peran kon selor dlm pendidikan karakter 1
Peran kon selor dlm pendidikan karakter 1
 
Tugasan azhari
Tugasan azhariTugasan azhari
Tugasan azhari
 
GURU DIANGGAP SATU JAWATAN YANG MULIA: PRO & KONTRA
GURU DIANGGAP SATU JAWATAN YANG MULIA: PRO & KONTRAGURU DIANGGAP SATU JAWATAN YANG MULIA: PRO & KONTRA
GURU DIANGGAP SATU JAWATAN YANG MULIA: PRO & KONTRA
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
PPT Kelompok 8 Profesi Kependidikan - Tugas Utama dan Tugas Tambahan Guru
PPT Kelompok 8 Profesi Kependidikan - Tugas Utama dan Tugas Tambahan GuruPPT Kelompok 8 Profesi Kependidikan - Tugas Utama dan Tugas Tambahan Guru
PPT Kelompok 8 Profesi Kependidikan - Tugas Utama dan Tugas Tambahan Guru
 
Tugasan azhari
Tugasan azhariTugasan azhari
Tugasan azhari
 
Guru dan dilema pendidikan
Guru dan dilema pendidikanGuru dan dilema pendidikan
Guru dan dilema pendidikan
 
Review makalah inovasi kurikulum
Review makalah inovasi kurikulumReview makalah inovasi kurikulum
Review makalah inovasi kurikulum
 
salimnahdi,+1279-Article+Text-5247-2-15-20210803.pdf
salimnahdi,+1279-Article+Text-5247-2-15-20210803.pdfsalimnahdi,+1279-Article+Text-5247-2-15-20210803.pdf
salimnahdi,+1279-Article+Text-5247-2-15-20210803.pdf
 
Ppp2
Ppp2Ppp2
Ppp2
 
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
 
SISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH INKLUSI ADI PRASETIA.pptx
SISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH INKLUSI ADI PRASETIA.pptxSISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH INKLUSI ADI PRASETIA.pptx
SISTEM PENDIDIKAN SEKOLAH INKLUSI ADI PRASETIA.pptx
 
Peranan pelbagai pihak dalam pendidikan inklusif
Peranan pelbagai pihak dalam pendidikan inklusifPeranan pelbagai pihak dalam pendidikan inklusif
Peranan pelbagai pihak dalam pendidikan inklusif
 
Sistem mentoran dan amalan guru dalam meningkatkan literasi awal kanak
Sistem mentoran dan amalan guru dalam meningkatkan literasi awal kanakSistem mentoran dan amalan guru dalam meningkatkan literasi awal kanak
Sistem mentoran dan amalan guru dalam meningkatkan literasi awal kanak
 
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
 
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
 

Recently uploaded

PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 

KEL 6 PEND INKLUSIF.docx (1).pptx

  • 1. KELOMPOK 6 SYIFA NUR MAHMUDAH AGUNG ABDUL MUIZ
  • 2.  Sikap guru terhadap pendidikan inklusi adalah gambaran yang positif dan negatif dari komitmen guru dalam mengembangkan anak berkebutuhan khusus yang menjadi tanggung jawab guru dan juga menggambarkan sejauh mana anak berkebutuhan khusus diterima di sebuah sekolah. Melalui sikap positif dari guru, anak berkebutuhan khusus akan lebih mendapatkan keuntungan pendidikan semaksimal mungkin (Olson, 2003). Sikap guru yang negatif menggambarkan harapan yang rendah terhadap anak berkebutuhan khusus di kelas inklusi (Elliot, 2008).
  • 3.  Avramidis dan Norwich (2002) merangkum berbagai penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi sikap guru, sebagai berikut : 1.Siswa Konsep guru terhadap siswa berkebutuhan khusus biasanya bergantung pada jenis hambatan siswa, tingkat keparahan hambatan siswa, dan kebutuhan siswa akan pendidikan (Clough and Lindsay, 1991 dalam Avramidis and Norwich, 2002). Persepsi guru mengenai jenis hambatan siswa dapat dibedakan berdasarkan tiga dimensi, yaitu hambatan fisik dan sensori, kognitif dan perilaku emosional yang dimiliki siswa.
  • 4. 2.Guru Faktor guru terbagi dalam beberapa variabel, yaitu : a. Gender Faktor gender ini berkaitan dengan isu gender terhadapa inklusi. Beberapa peneliti menemukan bahwa guru perempuan memilikitoleransi yang lebih tinggi dibandingkan guru laki-laki terhadap integrasi untuk siswa berkebutuhan khusus b. Usia dan Pengalaman Mengajar Guru yang lebih muda dan dengan pengalaman mengajar yang masih sedikit memiliki sikap yang mendukung terhadap integrasi (Centerand Ward, 1987; Berryman, 1989; Clough and Lindsay, 1991 dalam Avramidis and Norwich, 2002). Harvey (1985 dalam Avramidis dan Norwich, 2002) menemukan bahwa terdapat keengganan pada guru yang telah berpengalaman dibandingkan dengan guru pelatihan yang bersedia menerapkan program integrasi kepada siswa berkebutuhan khusus. Hal ini dapat menjadi sebuah alasan bahwa guru baru yang memenuhi syarat memiliki sikap yang positif terhadap program integrasi.
  • 5. c. Tingkat Kelas yang Diajar Salvia dan Munson (1986 dalam Avramidis dan Norwich, 2002) menjelaskan bahwa seiring dengan bertambahnya usia siswa, maka sikap positif yang dimiliki guru akan berkunjung, dan menunjukkan fakta bahwa guru yang mengajda materi pelajaran dan krang memperhatikan perbedaaan individu siswa.dan krang memperhatikan perbedaaan individu siswa. d. Pengalaman Kontak dengan Siswa Berkebutuhan Khusus Sebuah hipotesis mengenai kontak dengan siswa berkebutuhan khusus menyebutkan bahwa sejalan dengan pelaksanaan guru dalam program inklusi, sehingga kontak dengan siswa berkebutuhan khusus semakin dekat, maka sikap yang dimiliki guru semakin positif (Yukuer, 1988 dalam Avramidis dan Norwich, 2002). e. Pelatihan Faktor lain yang mempengaruhi sikap guru yang menarik adalah pengetahuan yang dimiliki mengenai siswa berkebutuhan khusus yang dikembangkan melalui pelatihan yang didapat. Faktor ini dipertimbangkan menjadi faktor penting dalam mempengaruhi sikap guru terhadap pelaksanaan kebijakan inklusi. Tanpa rencana untuk memberikan pelatihan kepada guru mengenai pendidikan untuk siswa berkebutuhan khusus, maka akan sulit untuk mengikutsertakan siswa tersebut ke dalam kelas mainstream
  • 6. f. Keyakinan Guru Jordan, Lindsay, dan Stanovich (1997 dalam Avramidis and Norwich, 2002) menjelaskan bahwa guru yang beranggapan bahwa kebutuhan khusus merupakan sesuatu yang melekat dengan siswa, memiliki cara mengajar yang kurang efektif dibandingkan dengan guru yang beranggapan bahwa lingkungan di sekitar siswa dapat menjadi pelengkap bagi masalah atau hambatan yang dimiliki siswa. 3. Lingkungan Pendidikan Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sikap positif guru adalah ketersediaan dukunan fasilitas di dalam kelas dan level sekolah (Centerand and Ward, 1987; Myles and Simpson, 1989; Clough and Linsay, 1991 dalam Avramidis and Norwich, 2002). Dukungan yang dimaksud dalam hal ini adalah, sumber daya fisik seperti, perlengkapan mengajar, perlengkapan IT, lingkungan fisik yang mendukung, dan lain- lain. Serta sumber daya manusia seperti guru khusus, terapis, kepala sekolah, orangtua, dan lain-lain. Selain faktor yang disebutkan oleh Avramidis dan Norwich, terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi sikap guru terhadap inklusi. Jobe Rust dan Bussie (1996) melihat sikap guru terhadap inklusi melalui faktor jenis guru dan latar belakang pendidikan guru. Jenis guru yang dimaksud adalah guru khusus atau guru reguler, sedangkan latar belakang pendidikan guru terkait dengan pendidikan terakhir yang dimiliki guru.
  • 7. Tenaga kependidikan merupakan salah satu unsur penting dalam pendidikan inklusif. Tenaga kependidikan dalam pendidikan inklusif mendapat porsi tanggung jawab yang jelas berbeda dengan tenaga kependidikan pada pendidikan noninklusif. Perbedaan yang terdapat pada individu meniscayakan adanya kompetensi yang berbeda dari tenaga kependidikan lainnya. Tenaga kependidikan secara umum memiliki tugas seperti menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola, dan/atau memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan.
  • 8. Membicarakan siapa yang diperlukan dalam sebuah penyelenggaraan pendidikan pastinya adalah membicarakan sumber daya manusia. Hal ini sangat memegang peranan penting sekali atas berjalannya suatu sistem atau organisasi, tanpa sumber daya manusia yang memiliki kapabilitas baik tentunya segala suatu tidak berjalan dengan baik pula. Yang dimaksud dengan sumber daya manusia (SDM) dalam penyelenggraan pendidikan inklusi adalah seluruh pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam pengelolaan dan pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan dalam sebuah satuan pendidikan (sekolah). Dalam hal ini tenaga pendidik (guru) adalah salah satu komponen yang utama bersama kepala sekolah dan pihak-pihak pengambil keputusan (stakeholder). Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah
  • 9.  Seorang guru senantiasa dituntut untuk selalu mengembangkan pribadi dan profesinya secara terus menerus, serta dituntut untuk mampu dan siap berperan secara profesional dalam lingkungan sekolah dan masyarakat. Hal ini sudah jelas disebutkan di dalam empat kompetensi guru yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitukompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi social dan kompetensi professional.
  • 10.  Pelayanan bagi anak berkebutuhan khusus, sekarang tidak lagi hanya dapat dilakukan di Sekolah Luar Biasa (SLB) tetapi terbuka di setiap satuan dan jenjang pendidikan baik sekolah luar biasa maupun sekolah regular atau umum setelah dibukannya program sekolah inklusi. Dengan adanya kecenderungan kebijakan ini, para calon guru perlu dibekali materi mengenai betapa pentingnya pendidikan inklusi ketika mengajar nanti. Hal ini untuk mengantisipasi, jika pada suatu saat nanti, anak-anak yang dihadapi nantinya kemungkinan tidak semuanya anak normal artinya ada anak yang memerlukan pelayanan dan bimbingan khusus yang diakibatkan karena disabilitas-nya.
  • 11. Pelayanan bagi anak berkebutuhan khusus, sekarang tidak lagi hanya dapat dilakukan di Sekolah Luar Biasa (SLB) tetapi terbuka di setiap satuan dan jenjang pendidikan baik sekolah luar biasa maupun sekolah regular atau umum setelah dibukannya program sekolah inklusi. Dengan adanya kecenderungan kebijakan ini, para calon guru perlu dibekali materi mengenai betapa pentingnya pendidikan inklusi ketika mengajar nanti. Hal ini untuk mengantisipasi, jika pada suatu saat nanti, anak-anak yang dihadapi nantinya kemungkinan tidak semuanya anak normal artinya ada anak yang memerlukan pelayanan dan bimbingan khusus yang diakibatkan karena disabilitas- nya. Sebelumnya, sebagai calon guru perlu menyadari adanya hal-hal sebagai berikut yaitu : 1. Semua anak mempunyai hak yang sama untuk tidak di-diskriminasi-kan dan memperoleh pendidikan yang bermutu. 2. Semua anak mempunyai kemampuan untuk mengikuti pelajaran tanpa melihat kelainan dan kecacatannya. 3. Perbedaan merupakan penguat dalam meningkatkan mutu pembelajaran bagi semua anak. 4. Sekolah dan guru mempunyai kemampuan untuk belajar merespon dari kebutuhan pembelajaran yang berbeda.