Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. _____+
TAFAKKUR
-------------
SURATAL-BAQARAH
2:216. << Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu
tidak mengetahui.
---------------------------------------
Ya Ikhwan Fillah,,, yang senantiasa dalam ketetapan iman,,,
Sebagai apapun kita, jadi subjek atau objek.. sederhana saja... dan jangan lupa, ke depannya gak
ada yang akan tahu apa yang bakal terjadi, tapi disitu ada [sababa] ikuti sebab akibat itu jangan
lantas pasrah tanpa ada ikhtiar.
Bisa jadi kan, yang kita benci, justru itu yang menjadi teman hidup kita. kata orang itu sudah
banyak kenyataannya.. dan masih selalu diyakini oleh orang.. (katakan saja iyyeezzz...!!).
sebaliknya juga, mungkin saja kita amat menyukai seseorang... tetapi... coz something, akhirnya
jadi orang yang kita benci.. lagi-lagi kata orang sih..... (garuk-garuk kepala sambil mikir...).
:hmmm:
Oleh karena, terlintas dipikiran..
kenapa sih, bukan yang kita sukai saja yang juga suka dengan kita? kan semua akan langsung jadi
indah?. itu sih mau kita... bukan hendak dan kehendaknya Allah sebagai Robbul Alamin bukan
hanya Robbul Ardhi...
andai tak ada yang namanya seperti itu, kita tidak akan memiliki perbendaharaan kata "kecewa,
sakit hati, patah hati, sedih, merana, galau...) whatever dah.........
Nah, itulah uniknya hidup.....
kalau gak ada lika-liku-laki-laki-tak-laku-laku jadi nggak seru..... kalu direnungi.. dipikir.. hidup ini
lucu juga [47:36]... lucu mendapatkan diri kita egois pada apa yang esensinya tidak kita miliki,
tidak kita kuasai.... so,.. coz of it.... nikmati aja hidup ini.. selami maknanya.. dan
sederhanalah..... di balik semuanya, ada Allah yang kan menentukan apa yang terbaik...
Masih buaaaanyak,,, yang belum kita ketahui atas rahasia di dalam petunjuk kita yang belum
pernah terungkap dan terlintas di pikiran kita.
Tunggu aja kejutan dari-NYA bagi siapa saja yang punya [krentek/keinginan] untuk mengetahui
rahasia di balik KETENTUNA HUKUM ALLAH yang dijadikan petunjuk untuk kita sebagai manusia
2. yang menghendaki ketakwaan [2:2] dalam mengaruhi hidup dan kehidupan.
Semoga kita mensegerakan diri untuk menemukan rahasia atas petunjukNYA dengan kesabaran
dan ketetapan hati semua itu membutuhkan proses pemahaman dan kejernihan hati dan pada
akhirnya disanalah kita menemukan kebahagiaan yang haqiqi.