Panduan ini menjelaskan rencana pelaksanaan bimbingan teknik pembelajaran tematik terpadu di SDN Situgede 4 Kota Bogor untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan pembelajaran tematik terpadu. Bimbingan ini akan dilaksanakan dalam dua siklus pelatihan dan pendampingan untuk membantu guru mendesain pembelajaran yang menarik, aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan bagi siswa.
Program Pendidikan Guru Penggerak bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan dan pedagogi guru agar mampu menggerakkan komunitas belajar dan menjadi teladan transformasi pendidikan guna mewujudkan profil pelajar Pancasila. Program ini dirancang untuk 9 bulan dengan pelatihan daring, lokakarya, dan pendampingan untuk menghasilkan guru penggerak yang mampu mengembangkan diri dan guru lain, berperilaku sesuai
Panduan ini memberikan pedoman pelaksanaan pendampingan kurikulum 2013 di SMP dengan tujuan meningkatkan pemahaman para pemangku kepentingan di sekolah tentang konsep, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum. Pendampingan dilakukan secara terpadu dengan melibatkan seluruh unsur sekolah melalui metode whole school training. Panduan ini mengatur tahapan persiapan, pelaksanaan pendampingan di sekolah induk cluster dan sekolah im
Surat ini memberitahukan proses rekrutmen calon pengajar praktik Pendidikan Guru Penggerak Reguler angkatan 9 dan 10 secara serentak untuk 481 kabupaten/kota. Rekrutmen akan dilakukan melalui beberapa tahap seleksi yaitu registrasi, penilaian portofolio dan esai, simulasi mengajar serta wawancara. Calon pengajar praktik diharapkan berasal dari guru penggerak, guru, kepala sekolah atau pra
Pedoman ini memberikan panduan bagi pelaksanaan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 di sekolah oleh guru inti, kepala sekolah, dan pengawas sekolah untuk membantu guru dalam memahami dan menerapkan Kurikulum 2013 secara efektif dan berkelanjutan.
Panduan ini menjelaskan rencana pelaksanaan bimbingan teknik pembelajaran tematik terpadu di SDN Situgede 4 Kota Bogor untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan pembelajaran tematik terpadu. Bimbingan ini akan dilaksanakan dalam dua siklus pelatihan dan pendampingan untuk membantu guru mendesain pembelajaran yang menarik, aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan bagi siswa.
Program Pendidikan Guru Penggerak bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan dan pedagogi guru agar mampu menggerakkan komunitas belajar dan menjadi teladan transformasi pendidikan guna mewujudkan profil pelajar Pancasila. Program ini dirancang untuk 9 bulan dengan pelatihan daring, lokakarya, dan pendampingan untuk menghasilkan guru penggerak yang mampu mengembangkan diri dan guru lain, berperilaku sesuai
Panduan ini memberikan pedoman pelaksanaan pendampingan kurikulum 2013 di SMP dengan tujuan meningkatkan pemahaman para pemangku kepentingan di sekolah tentang konsep, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum. Pendampingan dilakukan secara terpadu dengan melibatkan seluruh unsur sekolah melalui metode whole school training. Panduan ini mengatur tahapan persiapan, pelaksanaan pendampingan di sekolah induk cluster dan sekolah im
Surat ini memberitahukan proses rekrutmen calon pengajar praktik Pendidikan Guru Penggerak Reguler angkatan 9 dan 10 secara serentak untuk 481 kabupaten/kota. Rekrutmen akan dilakukan melalui beberapa tahap seleksi yaitu registrasi, penilaian portofolio dan esai, simulasi mengajar serta wawancara. Calon pengajar praktik diharapkan berasal dari guru penggerak, guru, kepala sekolah atau pra
Pedoman ini memberikan panduan bagi pelaksanaan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 di sekolah oleh guru inti, kepala sekolah, dan pengawas sekolah untuk membantu guru dalam memahami dan menerapkan Kurikulum 2013 secara efektif dan berkelanjutan.
In House Training (IHT) ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru SDN Panaragan 1 dalam menerapkan model-model pembelajaran, meliputi model pembelajaran kooperatif, langsung, dan berbasis masalah. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama dua siklus dan melibatkan 25 guru sebagai peserta.
Optimalisasi LPTKNI dalam penyiapan guru masa depan
Tiga kalimat:
Dokumen ini membahas strategi optimalisasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Non-Akademik (LPTKNI) dalam penyiapan guru masa depan Indonesia melalui peningkatan kompetensi guru, penguatan ekosistem pendidikan, dan pembentukan sekolah penggerak sebagai katalis perubahan.
LK 3.1 Menyusun Best Practices 2' dengan Anda (1).pdfputriyanentha
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan Pendidikan memiliki empat tahapan, yaitu tahap awal, berkembang, siap, dan mahir. Tahapan tersebut mencakup aspek perencanaan kurikulum, pelaksanaan pembelajaran, kolaborasi antar guru, dan kolaborasi dengan orang tua/keluarga dalam pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kurikulum dan pembelajaran secara berkelanjutan gun
Program Guru Pembelajar merupakan upaya untuk meningkatkan kompetensi guru secara berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Namun program ini masih menghadapi tantangan pelaksanaan seperti motivasi dan ketersediaan infrastruktur teknologi yang belum merata. Perlu adanya payung hukum dan kerja sama antar kementerian untuk mendukung program ini.
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
In House Training (IHT) ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru SDN Panaragan 1 dalam menerapkan model-model pembelajaran, meliputi model pembelajaran kooperatif, langsung, dan berbasis masalah. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama dua siklus dan melibatkan 25 guru sebagai peserta.
Optimalisasi LPTKNI dalam penyiapan guru masa depan
Tiga kalimat:
Dokumen ini membahas strategi optimalisasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Non-Akademik (LPTKNI) dalam penyiapan guru masa depan Indonesia melalui peningkatan kompetensi guru, penguatan ekosistem pendidikan, dan pembentukan sekolah penggerak sebagai katalis perubahan.
LK 3.1 Menyusun Best Practices 2' dengan Anda (1).pdfputriyanentha
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan Pendidikan memiliki empat tahapan, yaitu tahap awal, berkembang, siap, dan mahir. Tahapan tersebut mencakup aspek perencanaan kurikulum, pelaksanaan pembelajaran, kolaborasi antar guru, dan kolaborasi dengan orang tua/keluarga dalam pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kurikulum dan pembelajaran secara berkelanjutan gun
Program Guru Pembelajar merupakan upaya untuk meningkatkan kompetensi guru secara berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Namun program ini masih menghadapi tantangan pelaksanaan seperti motivasi dan ketersediaan infrastruktur teknologi yang belum merata. Perlu adanya payung hukum dan kerja sama antar kementerian untuk mendukung program ini.
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
Kebijakan Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.pptx
1. Kebijakan
Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan
Teknologi
*Sumber disarikan dari sambutan Prof. Dr. Nunuk Suryani, M. Pd.
(Dirjen GTK Kemendikbudristek)
Template ini dapat di kembangkan oleh masing-masing Kepala BBGP/BGP sesuai dengan
kontekstual wilayah kewenangannya masing-masing
Dalam Kegiatan
Pelatihan Peran Pengawas Sekolah dalam
Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar
pada Satuan Pendidikan di BBGP/BGP
Seluruh Indonesia
Template
2. Latar Belakang
● Kebijakan Merdeka Belajar perlu penyelarasan berbagai peran
pemangku kepentingan dalam pengelolaan sekolah
● Perubahan peran Pengawas Sekolah sebagai pendamping yang
aktif dan memberdayakan bagi kepala sekolah.
● Perdirjen GTK Nomor 4831 Tahun 2023 sebagai landasan
hukum.
● Tujuan peningkatan kualitas pembelajaran bagi peserta didik.
3. Pelatihan Peran Baru Pengawas Sekolah
● Ditjen GTK meng-inisiasi pelatihan peran pengawas sekolah dalam
implementasi kebijakan Merdeka Belajar.
● Mempersiapkan Pengawas Sekolah menguasai peran baru
dengan efektif, memahami, dan menerapkan prinsip-prinsip
kebijakan Merdeka Belajar secara kontekstual.
● Kolaborasi dengan kepala sekolah untuk mencapai tujuan
pendidikan.
4. Peran Pengawas Sekolah
● Pendamping yang aktif dan memberdayakan.
● Mitra strategis bagi kepala sekolah dalam menerapkan kebijakan
Merdeka Belajar.
● Dukungan pelatihan terkait metode pendampingan seperti
coaching, mentoring, facilitating, training, dan strategi
pendampingan, mutlak dikuasai
● Luaran pendampingan: peningkatan kemampuan literasi,
numerasi, karakter dan kualitas pembelajaran
5. Keterlibatan BBGP/BGP
● Pengembangan kontens yang lebih mendalam dan
kontekstual dalam implementasi perubahan peran
pengawas sekolah.
● Mengembangkan materi untuk peningkatan kualitas
pembelajaran peserta didik.
● Fokus pada peningkatan kompetensi literasi, numerasi, dan
karakter peserta didik.