Structure Evaluation of Multi-Story Building With Pushover Analysis due to Fu...RizqullahRafi1
Pushover analysis at some highrise building located in Yogyakarta Indonesia. This evaluation was carried out because Jogja is an earthquake-prone area, and the function of the building has been changed
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...ikhsan setiawan
Pembangunan jembatan yang berlokasi di desa Gunungsari, Kecamatan
Arjosari Kabupaten Pacitan dengan ukuran panjang 110 meter dan lebar 8
meter yang terbagi dalam 4 segmen yaitu bentang utama 40 meter dan bentang
tambahan 20+25+25 meter. Konstruksi bangunan atas dipakai balok pratekan
dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh produsen. Dalam skripsi ini akan
dibahas perencanan pondasi jembatan dengan tiang pancang atau dengan
sumuran mana yang lebih efektif. Dan efisien dari segi biaya pembangunan
jembatan tersebut lebih murah jika menggunakan pondasi pancang
dibandingkan dengan pondasi sumuran.
Kata kunci : Pondasi sumuran, pondasi pancang, evaluasi
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)Fardi Kalumata
Survey Pendahuluan Untuk Perencanaan Jembatan dan Teknik - teknik Pengumpulan data-data lapangan untuk Persiapan Pembuatan DED ( Detail Engineering Desain )
PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...ayu bekti
PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TEKNIK EVALUASI TANPA RUSAK PERKERASAN LENTUR DAN KAKU DI INDONESIA.
For report file, contact me directly.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
More Related Content
Similar to Kawidjaja et al - Seismic Design of Underground Station.pdf
Structure Evaluation of Multi-Story Building With Pushover Analysis due to Fu...RizqullahRafi1
Pushover analysis at some highrise building located in Yogyakarta Indonesia. This evaluation was carried out because Jogja is an earthquake-prone area, and the function of the building has been changed
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...ikhsan setiawan
Pembangunan jembatan yang berlokasi di desa Gunungsari, Kecamatan
Arjosari Kabupaten Pacitan dengan ukuran panjang 110 meter dan lebar 8
meter yang terbagi dalam 4 segmen yaitu bentang utama 40 meter dan bentang
tambahan 20+25+25 meter. Konstruksi bangunan atas dipakai balok pratekan
dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh produsen. Dalam skripsi ini akan
dibahas perencanan pondasi jembatan dengan tiang pancang atau dengan
sumuran mana yang lebih efektif. Dan efisien dari segi biaya pembangunan
jembatan tersebut lebih murah jika menggunakan pondasi pancang
dibandingkan dengan pondasi sumuran.
Kata kunci : Pondasi sumuran, pondasi pancang, evaluasi
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)Fardi Kalumata
Survey Pendahuluan Untuk Perencanaan Jembatan dan Teknik - teknik Pengumpulan data-data lapangan untuk Persiapan Pembuatan DED ( Detail Engineering Desain )
PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TE...ayu bekti
PENGGUNAAN METODE ANALISIS GELOMBANG SEISMIK PERMUKAAN UNTUK PENGEMBANGAN TEKNIK EVALUASI TANPA RUSAK PERKERASAN LENTUR DAN KAKU DI INDONESIA.
For report file, contact me directly.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
Kawidjaja et al - Seismic Design of Underground Station.pdf
1. Metode Analisa Pengaruh Gempa pada
Struktur Stasiun Bawah Tanah di Indonesia
Seminar & Pameran HAKI
Kawidjaja, L., Setiadi, R.R., Yomantara, J., Noviarti, R.D.
23 August 2022
2. Contact
Direktur, PT Rekacipta Kinematika & Associate Principal, Arup
Leonardi Kawidjaja
Leonardi Kawidjaja is a structural engineer with interests in high-rise buildings, elevated and underground
structures, deep basements and structural dynamics. He has special interests in design automation, non-linear
dynamic time history analysis and performance-based seismic design.
He is a Licenced Building Structure Engineer in Indonesia, and leading Arup Property and Science, Industry &
Technology portfolio in Indonesia. Recent project works include structure design of underground and elevated
MRT stations, tall buildings > 200 m, and deep basements up to 7 levels in Jakarta. He is currently involved as
Technical Expert in seismic engineering design of three underground stations in Jakarta.
He was with Arup seismic design group in Jakarta, London and San Francisco in 1996-2003. He then co-founded
PT Rekacipta Kinematika in Indonesia, which has been reintegrated with Arup since 2018. He was also former
lecturer in Earthquake Engineering and Building Construction Design at Tarumanagara University, Jakarta.
Qualifications
B.Eng, Civil Engineering, Tarumanagara
University, Jakarta, 1996
Certified Building Structure Engineer (ATBG
Utama), HAKI
Professional Associations
Indonesian Society of Structure Engineers
(HAKI)
Indonesian Society of Geotechnical Engineers
(HATTI)
Indonesian Society of Earthquake Engineers
(AARGI)
American Concrete Institute (ACI)
5. Introduction
Underground Stations in Jakarta
• East West Line: 10
underground stations
• Interchange with
North-South Line at
Sarinah station
Ref: PT MRTJ
6. Design Codes & Standards
Japan Standard & US Guidelines
• DSRSC-SD - Japan • NCHRP 611 - US
7. Seismic Deformation of Tunnel
Pola Deformasi Terowongan Akibat Pengaruh Gempa (Owen dan Scholl, 1981)
8. Seismic Racking Deformation
Racking Pada Terowongan Akibat Deformasi Tanah (Owen dan Scholl, 1981 and Wang, 1993)
Racking Deformation
of a Circular Tunnel
11. Simplified Frame Method
Prosedur Analisa Rangka Sederhana (Wang, 1993 & NCHRP 611)
Step 1 – Find the Flexibility ratio Step 2 – Plot F value to get deformation ratio (R)
Final Step – Get equivalent P or q force
Prosedur analisa rangka sederhana ini diadopsi oleh NCHRP
Report 611 Seismic Analysis and Design of Retaining Walls,
Buried Structures, Slopes and Embankments.
12. Pseudostatic Analysis Method
Analisa Pseudostatik MEH: Free, et al (2001), Hashash, et al (2010), Pappin & Kho (2010)
Model analisa Pseudostatik dua tahap
(modifikasi dari Pappin and Kho, 2010)
24. Kesimpulan
Perencanaan atas pengaruh gempa pada struktur bawah
tanah dalam arah transversal didominasi oleh deformasi
racking.
Analisa interaksi tanah-struktur dinamik dapat dilakukan
untuk memperoleh deformasi racking, yang mana analisa ini
dapat dilakukan dalam kondisi plane strain secara dua
dimensi.
Analisa pengaruh gempa pada struktur bawah tanah
berdasarkan deformasi racking ini belum diatur secara
konkrit dalam SNI 1726:2019.
Pada saat ini, analisa pengaruh gempa pada struktur stasiun
bawah tanah lintas MRT Jakarta mengacu pada standar dan
peraturan dari luar Indonesia, misalnya DSRSC-SD dari
RTRI-J.
Prosedur analisa deformasi racking yang diberikan RTRI-J
cukup sederhana untuk dipahami, namun kurang praktis
diaplikasikan pada geometri kompleks dengan stratigrafi
tanah kompleks.
Prosedur analisa deformasi racking yang diusulkan Wang
(1993) dan diadopsi oleh NCHRP Report 611 (2008) sesuai
digunakan pada struktur bawah tanah dengan geometri
sederhana dengan stratigrafi tanah seragam.
Prosedur analisa Pseudostatik yang diusulkan Free, et al
(2001), Hashash, et al (2010), dan Pappin, et al (2010)
sesuai digunakan pada struktur bawah tanah dengan
geometri sederhana atau kompleks, dengan stratigrafi tanah
sederhana atau kompleks. Prosedur ini dapat
dipertimbangkan sebagai alternatif dari prosedur deformasi
seismic RTRI-J.
Mengingat perkembangan pembangunan lintas Moda Raya
Terpadu (MRT) di Jakarta yang semakin pesat, diperlukan
standar dan peraturan Indonesia yang mengatur prosedur
perencanaan ketahanan gempa struktur bawah tanah,
terutama terowongan sirkular dan gali-tutup, yang konsisten
dengan standar dan peraturan yang sudah berlaku di
Indonesia, seperti SNI 1726:2019, SNI 2847:2019 dan SNI
8460:2017 atau penggantinya.