Dokumen ini membahas pengantar perencanaan teknik jembatan, termasuk pembahasan mengenai pengertian jembatan, pedoman umum bentang ekonomis, kondisi batas, umur rencana, pokok-pokok perencanaan, acuan normatif, penyelidikan lapangan, penentuan muatan dan lebar jembatan, pembebanan rencana, tahapan analisis struktur, dan teori dasar perhitungan struktur."
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)Fardi Kalumata
Survey Pendahuluan Untuk Perencanaan Jembatan dan Teknik - teknik Pengumpulan data-data lapangan untuk Persiapan Pembuatan DED ( Detail Engineering Desain )
Drainase - Proses desain drainase perkotaannoussevarenna
Proses desain drainase perkotaan meliputi survei lapangan, analisis hidrologi, desain hidraulik, desain bangunan, penggambaran, dan penyusunan dokumen lelang. Langkah-langkahnya adalah pengumpulan data lapangan, analisis banjir rencana, penentuan dimensi saluran, desain struktur, dan penyusunan gambar serta spesifikasi teknis. Tujuannya adalah mendesain sistem drainase yang mampu mengalirkan air hujan se
Dokumen ini membahas pengantar perencanaan teknik jembatan, termasuk pembahasan mengenai pengertian jembatan, pedoman umum bentang ekonomis, kondisi batas, umur rencana, pokok-pokok perencanaan, acuan normatif, penyelidikan lapangan, penentuan muatan dan lebar jembatan, pembebanan rencana, tahapan analisis struktur, dan teori dasar perhitungan struktur."
Survey pendahuluan dan survey detail (sesi 1)(2 jam)Fardi Kalumata
Survey Pendahuluan Untuk Perencanaan Jembatan dan Teknik - teknik Pengumpulan data-data lapangan untuk Persiapan Pembuatan DED ( Detail Engineering Desain )
Drainase - Proses desain drainase perkotaannoussevarenna
Proses desain drainase perkotaan meliputi survei lapangan, analisis hidrologi, desain hidraulik, desain bangunan, penggambaran, dan penyusunan dokumen lelang. Langkah-langkahnya adalah pengumpulan data lapangan, analisis banjir rencana, penentuan dimensi saluran, desain struktur, dan penyusunan gambar serta spesifikasi teknis. Tujuannya adalah mendesain sistem drainase yang mampu mengalirkan air hujan se
Dokumen ini berisi ringkasan dari presentasi laporan akhir yang mencakup pendahuluan, gambaran umum daerah penyelidikan, metodologi pelaksanaan survey, metode perhitungan dan proses penggambaran, serta kerangka laporan topografi dan penyelidikan tanah."
Presentasi menjelaskan proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pemeliharaan, dan rehabilitasi jembatan. Pada tahap perencanaan, dilakukan survei pendahuluan dan perencanaan bangunan jembatan standar. Pelaksanaan mencakup pekerjaan tanah, beton, baja, dan aspal sesuai spesifikasi. Pengawasan meliputi pemeriksaan kondisi jembatan. Pemeliharaan terencana mencakup pengecatan ulang dan perbaikan
Dokumen ini berisi tentang persiapan pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan, termasuk survei lapangan, mobilisasi, demobilisasi, fasilitas kantor, pengujian, dan logistik. Hal yang dijelaskan secara rinci adalah tentang survei lapangan untuk memeriksa kondisi fisik jalan dan strukturnya, sistem drainase, dan fasilitas pendukungnya. Juga dijelaskan tentang persyaratan tenaga ahli, pengendalian mutu bahan,
Uji Kompetensi Ahli Muda Teknik Jalan Jenjang 7 MOSES HADUN.pptxmoses hadun
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum proyek pengawasan teknis jalan dalam kota Labuan Bajo pada tahun 2022 yang meliputi 9 ruas jalan dengan total panjang 6,066 meter.
2. Dokumen tersebut menjelaskan spesifikasi konstruksi jalan, metode pelaksanaan pengawasan, dan tanggung jawab konsultan pengawasan proyek terkait kuantitas, kualitas, biaya dan waktu.
(1) Presentasi mengenai proyek pembangunan jalan Gumawang – Kurungan Nyawa mencakup overview proyek, survei awal, data primer dan sekunder, RAB, skedul pekerjaan, struktur jalan, dan K3;
(2) Dilakukan survei awal untuk menentukan desain geometrik, kondisi jalan, topografi, bangunan pelengkap, dan geoteknik;
(3) Dibuat RAB, skedul pekerjaan, gambar kerja, dan met
JALAN File_Soal_17_158_29_1676969129 AHMAD FURQON.pptxFitriHariyanti4
(1) Presentasi mengenai proyek pembangunan jalan Gumawang – Kurungan Nyawa mencakup overview proyek, survei awal, data primer dan sekunder, RAB, skedul pekerjaan, struktur jalan, dan K3;
(2) Dilakukan survei awal untuk menentukan desain geometrik, kondisi jalan, topografi, bangunan pelengkap, dan geoteknik;
(3) Dibuat RAB, skedul pekerjaan, gambar kerja, dan met
Dokumen tersebut merupakan kerangka acuan kerja untuk perencanaan teknis jalan yang mencakup pengumpulan data awal, survei lapangan, pengukuran topografi, dan persiapan desain untuk perencanaan jalan di Kabupaten Mukomuko. Dokumen ini menjelaskan tujuan, lingkup pekerjaan, dan persyaratan yang harus dipenuhi untuk masing-masing tahapan perencanaan.
Dokumen ini berisi ringkasan dari presentasi laporan akhir yang mencakup pendahuluan, gambaran umum daerah penyelidikan, metodologi pelaksanaan survey, metode perhitungan dan proses penggambaran, serta kerangka laporan topografi dan penyelidikan tanah."
Presentasi menjelaskan proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pemeliharaan, dan rehabilitasi jembatan. Pada tahap perencanaan, dilakukan survei pendahuluan dan perencanaan bangunan jembatan standar. Pelaksanaan mencakup pekerjaan tanah, beton, baja, dan aspal sesuai spesifikasi. Pengawasan meliputi pemeriksaan kondisi jembatan. Pemeliharaan terencana mencakup pengecatan ulang dan perbaikan
Dokumen ini berisi tentang persiapan pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan, termasuk survei lapangan, mobilisasi, demobilisasi, fasilitas kantor, pengujian, dan logistik. Hal yang dijelaskan secara rinci adalah tentang survei lapangan untuk memeriksa kondisi fisik jalan dan strukturnya, sistem drainase, dan fasilitas pendukungnya. Juga dijelaskan tentang persyaratan tenaga ahli, pengendalian mutu bahan,
Uji Kompetensi Ahli Muda Teknik Jalan Jenjang 7 MOSES HADUN.pptxmoses hadun
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merangkum proyek pengawasan teknis jalan dalam kota Labuan Bajo pada tahun 2022 yang meliputi 9 ruas jalan dengan total panjang 6,066 meter.
2. Dokumen tersebut menjelaskan spesifikasi konstruksi jalan, metode pelaksanaan pengawasan, dan tanggung jawab konsultan pengawasan proyek terkait kuantitas, kualitas, biaya dan waktu.
(1) Presentasi mengenai proyek pembangunan jalan Gumawang – Kurungan Nyawa mencakup overview proyek, survei awal, data primer dan sekunder, RAB, skedul pekerjaan, struktur jalan, dan K3;
(2) Dilakukan survei awal untuk menentukan desain geometrik, kondisi jalan, topografi, bangunan pelengkap, dan geoteknik;
(3) Dibuat RAB, skedul pekerjaan, gambar kerja, dan met
JALAN File_Soal_17_158_29_1676969129 AHMAD FURQON.pptxFitriHariyanti4
(1) Presentasi mengenai proyek pembangunan jalan Gumawang – Kurungan Nyawa mencakup overview proyek, survei awal, data primer dan sekunder, RAB, skedul pekerjaan, struktur jalan, dan K3;
(2) Dilakukan survei awal untuk menentukan desain geometrik, kondisi jalan, topografi, bangunan pelengkap, dan geoteknik;
(3) Dibuat RAB, skedul pekerjaan, gambar kerja, dan met
Dokumen tersebut merupakan kerangka acuan kerja untuk perencanaan teknis jalan yang mencakup pengumpulan data awal, survei lapangan, pengukuran topografi, dan persiapan desain untuk perencanaan jalan di Kabupaten Mukomuko. Dokumen ini menjelaskan tujuan, lingkup pekerjaan, dan persyaratan yang harus dipenuhi untuk masing-masing tahapan perencanaan.
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
1. 1
SUKABUMI , 23 SEPTEMBER 2022
DINAS PEKERJAAN UMUM
KABUPATEN SUKABUMI
(DETAIL ENGINEERING DESIGN)
DED
JEMBATAN LIMPAS CILEBAKSIUH
RUAS JALAN KADUDAMPIT - SUKALARANG
KAB. SUKABUMI
LAPORAN PENDAHULUAN
2. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
OUTLINE
A. Pendahuluan
B. Lingkup Kegiatan
C. Program Kerja
D. Gambaran Umum Daerah Perencanaan
E. Survey Pendahuluan
2
3. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
A. PENDAHULUAN
A1 LATAR BELAKANG
• Realisasi Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan (Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 83, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3186) dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan
• Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dengan mengusahakan agar biaya operasi kendaraan menjadi serendah-
rendahnya
• Terwujudnya keseimbangan antar daerah dalam tingkat pertumbuhannya dengan mempertimbangkan satuan wilayah
pengembangan dan orientasi geografis pemasaran sesuai dengan struktur pengembangan wilayah tingkat nasional yang
dituju.
• Investasi jembatan secara umum mengarah kepada pengurangan sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksi dan
mendistribusikan sejumlah volume dan pola keluaran ekonomi, untuk menstimulasi ekonomi regional lebih lanjut
• Mengubah struktur perekonomian daerah atau mengubah struktur antar wilayah
3
4. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
A2 MAKSUD DAN TUJUAN
• MAKSUD
Mendukung program pembangunan infrastruktur prasarana transportasi darat khususnya pembangunan jembatan yang
memadai sebagai penghubung antar daerah dengan tersedianya perencanaan jembatan yang sesuai dengan kriteria
perencanaan teknis (DED).
• TUJUAN
tujuan dari pekerjaan ini antara lain yaitu untuk mendapat masukan kelayakan rencana pembangunan jembatan dilihat dari
berbagai upaya untuk mempercepat pertumbuhan Kabupaten Sukabumi. Mendapatkan dokumen perencanaan teknis (DED)
dan dokumen lelang sesuai dengan kondisi daerah.
4
5. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
A3 KRITERIA DASAR PERENCANAAN TEKNIS
a. Kekuatan Unsur Struktural dan Stabilitas Keseluruhan
Setiap unsur harus mempunyai kekuatan memadai untuk menahan beban batas ultimate dan struktur
sebagai kesatuan dari setiap unsur harus stabil pada pembebanan tersebut.
b. Kelayanan Struktur
Struktur harus berada dalam layanan pada beban batasan kelayanan. Hal ini berarti bahwa struktur tidak
boleh mengalami retakan, lendutan atau getaran sedemikian rupa sehingga masyarakat menjadi
khawatir atau jembatan menjadi tidak layak digunakan.
c. Kesesuaian
Tipe struktur yang dipilih harus sesuai dengan lingkungan, kondisi alam dan lokasi jembatan terutama
untuk duplikasi jembatan harus diperhatikan bangunan atas dan bawah dari jembatan eksisting.
d. Kemudahan Pelaksanaan
Konstruksi harus mudah dilaksanakan sesuai dengan metode konstruksi yang tersedia, sehingga metode
yang sulit dilaksanakan dapat menyebabkan keterlambatan waktu dan peningkatan biaya.
5
6. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
d. Kemudahan Pelaksanaan
Konstruksi harus mudah dilaksanakan sesuai dengan metode konstruksi yang tersedia, sehingga metode
yang sulit dilaksanakan dapat menyebabkan keterlambatan waktu dan peningkatan biaya.
e. Ekonomis
Rencana termurah yang sesuai dengan pendanaan dan faktor-faktor utama lainnya adalah yang
umumnya terpilih. Penekanan harus diberikan pada biaya umur total struktur yang mencakup biaya
pemeliharaan dan pembangunan.
f. Bentuk Estetika
Struktur jembatan harus menyatu dengan alam sekitarnya dan menyenangkan untuk dilihat. Biasanya
semakin tinggi nilai estetika struktur jembatan semakin tinggi biaya yang akan dipergunakan.
6
7. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
A4 SASARAN YANG HENDAK DICAPAI
a. Teridentifikasi permasalahan tata ruang di wilayah.
b. Teridentifikasi gambaran kinerja dan permasalahan akan kebutuhan jembatan
c. Biaya dan tahapan pembangunan
d. Kelayakan teknis, ekonomi & lingkungan
e. Tumbuhnya pandangan baru dalam perencanaan jembatan di mana jembatan khusus mampu meningkatkan fungsi
jembatan, dan metode pembangunan yang efektif dan efisien.
f. Meningkatkan kemampuan teknis perencanaan dan penguasaan teknologi dalam pelaksanaan konstruksi jembatan.
g. Menjadikan kegiatan ini sebagai ground training bagi praktisi jembatan kita dalam mengahadapi pembangunan tipe
dan bentuk jembatan besar/bentang panjang dimasa mendatang.
.
7
8. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
B. LINGKUP KEGIATAN
B1 TAHAPAN LINGKUP KEGIATAN JASA KONSTRUKSI
• Pemahaman mengenai maksud dan tujuan dari Perencanaan Jembatan.
• Persiapan
• Inventarisasi data
• Pembuatan Peta Rencana Kerja
• Persiapan Personil dan Peralatan
• Pembuatan Rencana Kerja
• Pengumpulan Data Primer dan Sekunder
• Koordinasi dengan Instansi Terkait
B2 TAHAPAN LINGKUP UMUM DED JEMBATAN DALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN
• Mengamati kondisi lapangan dan permasalahan desain yang mungkin timbul
• Mengumpulkan semua data yang berhubungan dengan lokasi rencana jembatan seperti peta situasi, peta tata guna lahan
dan dokumen-dokumen pendukung lainnya
• Studi pendahuluan harus dilakukan pada area di dalam radius 500 m dari lokasi rencana jembatan
8
9. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
B3 TUJUAN STUDI PENDAHULUAN
• Pengenalan kondisi lingkungan
• Pengenalan kondisi planimetri dan tata guna lahan
• Pengenalan kondisi jaringan jalan yang ada di sekitar
lokasi jembatan
• Mengumpulkan, memeriksa dan mengkonfirmasi
data sekunder yang ada
• dikonfirmasikan sewaktu mengambil keputusan dalam
pemilihan lokasi jembatan dengan anggota team yang
saling terkait dalam pekerjaan ini
• dibuat tanda-tanda berupa patok dan diberi tanda
bendera sepanjang daerah rencana dengan interval 50
m untuk memudahkan tim pengukuran
• hasil survey recon ini secara kasar harus sudah bisa
dihitung perkiraan volume pekerjaan
B4 KEGIATAN STUDI PENDAHULUAN
A. STUDI GEOMETRIK
• Mengidentifikasi / memperkirakan secara tepat
penerapan desain geometrik (alinyemen horisontal dan
vertikal)
• diperhitungkan dengan cermat sesuai dengan kebutuhan
perencanaan untuk lokasi-lokasi : galian dan timbunan
9
10. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
B. STUDI TOPOGRAFI
• Menentukan awal dan akhir pengukuran serta
pemasangan patok beton
• Mengamati kondisi topografi
• Mencatat daerah-daerah yang akan dilakukan pengukuran
khusus serta morpologi dan lokasi yang diperlukan
perpanjangan koridor
• Membuat rencana kerja untuk survei detail pengukuran
• Menyarankan posisi patok Bench Mark pada
lokasi/titik yang akan dijadikan referensi
• Menentukan dan memperkirakan ukuran dan bahan tipe
abutmen, pilar, fondasi, bangunan pengaman (bila
diperlukan) dengan mempertimbangkan lebar dan
kedalaman sungai, sifat tebing, sifat aliran,
endapan/sedimentasi material, benda hanutan, scouring
yang pernah terjadi.
• Memperkirakan elevasi muka jembatan dengan
mempertimbangkan MAB (banjir), MAN (normal), MAR
(rendah) dan banjir terbesar yang pernah terjadi.
• Menyarankan posisi patok Bench Mark pada lokasi/titik
yang akan dijadikan referensi
• Menentukan dan memperkirakan lokasi jembatan dengan
mempertimbangkan situasi dan kondisi sekitar lokasi, profil
sungai, arah arus/aliran sungai, scouring, segi ekonomi,
sosial, estetika yang terkait dengan alinyemen jalan,
kecepatan lalu lintas rencana, jembatan darurat,
pembebanan tanah timbunan dan quarry.
C. STUDI RENCANA JEMBATAN
• Menentukan dan memperkirakan total panjang, lebar, kelas
pembebanan jembatan, tipe konstruksi, dengan
pertimbangan terkait denagn LHR, estetika, lebar sungai,
kedalaman dasar sungai, profil sungai/ada tidaknya
palung, kondisi arus dan arah aliran, sifat-sifat sungai,
scouring.
• vertikal / horizontal, jenis material bangunan atas yang
tersedia dan paling efisien.
10
11. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
• Dari hasil survey recon ini secara kasar harus
sudah bisa dihitung perkiraan volume pekerjaan yang
akan timbul serta bisa dibuatkan perkiraan rencana
biaya secara sederhana dan diharapkan
dapatmendekati final desain.
D. STUDI GEOTEKNIK
• Mengamati secara visual kondisi lapangan yang
berkaitan dengan karakteristik tanah dan batuan.
• Mengamati perkiraan lokasi sumber material (quarry)
sepanjang lokasi pekerjaan.
• Memberikan rekomendasi pada Highway Engineer dan
Bridge Engineer berkaitan dengan rencana trace jalan
dan rencana jembatan yang akan dipilih
• Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi khusus
(rawan longsor, dll).
• Mencatat lokasi yang akan dilakukan pengeboran
maupun lokasi untuk test pit
• Membuat rencana kerja untuk tim survey detail.
E. STUDI HIDROLOGI
• Mengamati kondisi terrain pada daerah tangkapan
sehubunan dengan bentuk dan kemiringan yang akan
mempengaruhi pola aliran
• Mengamati tata guna lahan
• Menginventarisasi bangunan drainase existing
• Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi penting
• Membuat rencana kerja untuk survey detail
• Mengamati karakteristik aliran sungai / morfologi
yang mungkin berpengaruh terhadap konstruksi dan
saran-saran yang diperlukan untuk menjadi
pertimbangan dalam perencanaa
11
12. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
Hasil studi detail pengumpulan data tersebut akan menjadi dasar bagian perencana jembatan untuk melakukan
detailed engineering design. Studi detail yang diperlukan adalah :
1 Studi Topografi Daratan
a. Lingkup kegiatan pengukuran
b. Pengukuran Titik Kontrol Horizontal
c. Pengukuran Titik Vertikal
d. Pengukuran Situasi
e. Pengukuran Penampang Memanjang
f. Pengukuran Penampang Melintang
g. Pengukuran Khusus Jembatan
h. Pemasangan Patok-patok
i. Perhitungan dan Penggambaran Peta
2. Studi Topografi Bawah Air / Batchimetry
3. Studi Gelombang, Pasang, Arus dan Sedimentasi
4. Studi Geologi dan Geoteknik
5. Studi Hidrologi
12
13. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini konsultan harus menyediakan Tenaga Ahli yang kompeten agar pelaksanaan
pekerjaan ini dapat berjalan dengan lancar dengan kualifikasi antara lain yaitu:
B5. PERSONIL TENAGA AHLI
13
Posisi
Kualifikasi
Jumlah
Orang
Pendididkan Keahlian Pengalaman
Tenaga Profesional
Team Leader S1 Teknik Sipil
Ahli Teknik Jalan -
Madya Min. 5 Tahun 1 x 3,0 (OB)
Ahli Struktur Jembatan S1 Teknik Sipil
Ahli Teknik Jalan -
Muda 3 Tahun 1 x 1,0 (OB)
Ahli Geoteknik S1 Teknik Sipil
Ahli Teknik Jalan -
Muda 3 Tahun 1 x 1,0 (OB)
Ahli Hidrologi S1 Teknik Sipil
Ahli Teknik Jalan -
Muda 3 Tahun 1 x 1,0 (OB)
Tenaga Sub Profesional
Assisten Tenaga Ahli
S1 > 3 tahun 1 x 3,0 (OB)
Surveyor D3 > 3 tahun / S1 2 x 2,0 (OB)
Cad Operator D3 > 3 tahun / S1 2 x 2,0 (OB)
14. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
B6. METODELOGI PEKERJAAN
Secara garis besar tahapan pekerjaan DED (Detail Engineering Design) Jembatan Cimaja Ruas Jalan Pelabuhan
Ratu – Cisolok meliputi:
1. Persiapan dan Orientasi Lapangan Awal
2. Survei Lapangan (Survei Topografi dan Mekanika Tanah)
3. Perencanaan Detail
4. Pelaporan
14
15. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
A. Tujuan
• Pekerjaan persiapan desain ini bertujuan :
• Mempersiapkan dan mengumpulkan data-data awal.
• Menetapkan desain sementara pada kegiatan pengumpulan data
• Menetapkan ruas yang akan disurvei
B. Lingkup Kegiatan
• Mengumpulkan data kleas jalan dan jembatan, fungsi dan status jalan dan jembatan yang akan didesain.
• Mempersiapkan peta dasar sesuai dengan persyaratan pekerjaan
• Menetapkan titik awal dan titik akhir pekerjaan.
• Membuat estimasi panjang, lebar dan jumlah jembatan dan bangunan pelengkap lainnya.
• Melakukan konfirmasi dan koordinasi dengan instansi terkait.
• Mengumpulkan dan mempelajari data-data sekunder baik dari literatur maupun laporan-laporan studi terdahulu
terutama yang berkaitan dengan wilayah yang dipengaruhi jalan / jembatan yang akan direncanakan.
15
16. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
2. PEKERJAAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN
Kegiatan Pengumpulan data Lapangan diarahkan untuk mendapatkan data-data primer yang dibutuhkan
dalam proses desain jalan dan jembatan. Data-data lapangan sebagaimana tersebut diatas didapatkan
dengan berbagai jenis survey. Untuk kegiatan Pengumpulan data Lapangan dibagi dalam beberapa sub
kegiatan diantaranya :
• Survey Pendahuluan
• Survey Detail yang meliputi :
- Inventarisasi jalan dan jembatan
- Pengukuran Topografi
- Survey Geoteknik / Geologi
- Survey Hidrologi
- Survey Penyelidikan Tanah dan Material
16
17. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
A. SURVEY PENDAHULUAN
1) Tujuan
Survey pendahuluan atau Reconnaissance Survey adalah
survey yang dilakukan pada awal pelaksanaan pekerjaan
pada lokasi pekerjaan, yang bertujuan untuk memperoleh
data awal sebagai bagian yang penting dalam rangka kajian
kelayakan teknis bagi pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
Diharapkan pada survey pendahuluan atau Reconnaissance
Survey akan didapatkan gambaran eksisting yang jelas dari
jalan maupun jembatan yang akan direcanakan.
17
18. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
2) Lingkup Kegiatan
Adapun lingkup kegiatan dari pealksanaan Survey Pendahuluan
(Recconaissance Survey) ini adalah sebagai berikut :
2.1. Studi Literatur
Pada tahapan ini, tim akan melakukan pengumpulan data pendukung perencanaan melalui kajian literatur baik
berupa laporan hasil studi terdahulu maupun buku-buku lainya yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut
diatas.
2.2. Koordinasi dengan Instansi Terkait
Tim konsultan akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait di daerah dimana lokasi pekerjaan
tersebut berada untuk mendapatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut diatas
misalnya Tata Ruang Wilayah, Status Kepemilikan Lahan, Data Curah Hujan, Data Banjir dan lain sebaginya.
Data-data tersebut diatas sangat dibutuhkan dalam proses desain selanjutnya.
2.3. Diskusi Perencanaan di Lapangan
Tim Konsultan secara bersama-sama melakukan survey pendahuluan dan melakukan sketsa sesuai kebutuhan
dan dilakukan diskusi lapangan dengan melibatkan seluruh anggota tim yang memiliki keahlian masing-masing
untuk merumuskan langkah-langkah pelaksanaan survey detail selanjutnya.
18
19. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
2.4. Survey Pendahuluan GEOMETRIK JALAN/JEMBATAN
Survey pendahuluan terhadap pekerjaan Geometrik Jalan maupun jembatan dilakukan dengan tujuan sebagai
berikut:
Menentukan titik awal dan akhir proyek dan untuk pengambilan data akan diambil 200 m sebelum awal dan
200 mter sesudeah akhir proyek dan bila menemukan simpang akan diambil 200 m kearah kaki-kaki simpang.
Mengidentifikasi medan secara stationing / urutan jarak dengan mewngelompokkan kondisi : medan datar,
rolling, perbukitan, pegunungan, tebing dan lain sebagainya.
Memperkiraka / merumuskan secara tepat penerapan desain geometric.
Dalam penarikan alinyemen sementara juga akan memperkirakan kebutuhan gorong-gorong dan saluran samping
serta jembatan bila perlu.
Dari hasil recon akan dibuat perkiraan biaya sementara.
2.5. Survey Pendahuluan TOPOGRAFI
Pelaksanaan survey pendahuluan Topografi dimaksudkan untuk :
Menentukan titik awal dan akhir pengukuran serta pemasangan patok BM pada awal dan akhir proyek serta BM
yang dapat dijadikan titik referensi setempat.
Mengamati secara fisual kondisi topografi
Mencatat daerah-daerah yang memerlukan pengukuran khusus.
Membuat rencana kerja untuk pengukuran detail Topografi.
19
20. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
2.6. Survey Pendahuluan GEOLOGI dan GEOTEKNIK
Mengamati secara fisual kondisi lapangan yang berkaitan dengan karakteristik dan sifat tanah / batuan di
lokasi pekerjaan.
Mengamati potensi sumber material di sepanjang daerah lokasi pekerjaan
Memberikan rekomendasi kepada Highway Engineer maupun kepada Bridge Engineer berkaitan dengan rencana
trase jalan dan rencana jembatan yang akan dipilih.
Melakukan pencatatan seperlunya dan pengambilan foto pada lokasi yang dianggap rawan longsor.
Melakukan pencatatan lokasi-lokasi yang akan dilakukan test pit dan pengeboran.
Membuat rencana kerja untuk Survey Detail Geologi dan Geoteknik selanjutnya.
2.7. Survey pendahuluan UPAH, BAHAN dan PERALATAN
Tim Konsultan akan melakukan pengumpulan data harga satuan material di pasaran setempat dan daerah
sekitarnya serta harga sewa peralatan yang akan dipergunakan dalam pekerjaan konstruksi fisik dikemudian hari.
20
21. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
2.8. Survey pendahuluan BANGUNAN PELENGKAP JEMBATAN
Untuk perencanaan jembatan baru, akan dicatat data lokasi / Sta. Perkirakan lokasinya apakah sudah sesuai dengan
geometric dengan rencana jenis konstruksi serta dimensi yang diperlukan.
Untuk perencanaan yang sudah ada jalannya, akan melakukan inventarisasi bangunan pelengkap, jenis konstruksi,
dimensi, kondisi serta mengusulkan jenis penanganan yang diperlukan. Form survey harus sesuai dengan format yang
telah dibakukan di lingkungan Bina Marga.
Untuk lokasi yang ada aliran airnya, akan dicatat ketinggian muka air maksimal yang pernah terjadi, ketinggian exsisting
saat itu, muka air banjir dan banjir tertinggi, serta tanda/gejala erosi yang dilengkapi dengan sketsa lokasi dan
foto serta karakter aliran sungai.
Mendiskusikan dengan para engineer lainnya apakah lokasi yang diamati sudah sesuai serta mengestimasi /
memperkirakan jenis kendala yang akan mungkin timbul pada saat pelaksanan konstruksi fisik dan konsep
pemecahannya.
21
22. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
2.9. Survey Pendahuluan HIDROLOGI.
Mengumpulkan data curah hujan
mengamati luas daerah tangkapan (catchment area)
mengamati kondisi train pada daerah tangkapan sehubungan dengan
bentuk dan kemiringan topografi yang dipengaruhi oleh pola aliran.
Mengamati pola tata guna lahan
Menginventarisasi bangunan drainase yang ada /existing.
Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi yang dianggap penting.
membuat rencana kerja untuk Survey Detail.
22
23. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
B. SURVEY DETAIL (DETAILED SURVEY)
TUJUAN : Survey Detail bertujuan untuk mendapatkan
data-data yang akan diperlukan dan dipergunakan
dalam perhitungan perencanaan secara detail. Data-
data yang didapatkan haruslah falide, akurat dan benar-
benar menggambarkan kondisi real pada lokasi yang
disurvey. Jenis Survey Detail yang akan dilakukan,
sebagaimana diuraikan dibawah ini.
Berdasarkan Standar Pembebanan Untuk Jembatan,
RSNI 2004, Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum
tersebut di atas, berbagai macam pembebanan dan
aksi-aksi lainnya dapat disusun dalam ringkasan pada
Tabel
No.
Kelompok Aksi
– Aksi
Beban, Gaya, Tekanan dan
Tegangan
Jangka
Waktu
Aksi-aksi
1. Aksi dan Beban
Tetap
1. Berat Sendiri
2. Beban Mati Tambahan
3. Pengaruh Penyusutan
dan rangkak
4. Pengaruh Prategang
5. Tekanan tanah
6. Beban Pelaksanaan Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
2. Beban Lalu
Lintas
1. Beban Lajur “D”
2. Pembebanan Truk “T”
3. Gaya Rem
4. Gaya Sentrifugal
5. Beban Trotoar
6. Beban Tumbukan
Transien
Transien
Transien
Transien
Transien
Transien
3. Aksi
Lingkungan
1. Penurunan
2. Pengaruh Temperatur
3. Aliran Air dan Benda
Hanyutan
4. Hidro/Daya Apung
5. Beban Angin
6. Pengaruh Gempa
Transien
Transien
Transien
Transien
Transien
Transien
4. Aksi-Aksi
Lainnya
1. Gesekan pada Perletakan
2. Getaran
3. Beban Pelaksanaan
Transien
Transien
Transien
23
24. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
C. KELUARAN (OUTPUT)
1. LAPORAN PENDAHULUAN
• Metodologi dan Rencana Kerja
• Organisasi Pekerjaan
• Pemahaman KAK yang dituangkan dalam konsep awal, kerangka pemikiran
penyelesaian pekerjaan ini termasuk aplikasi dan saran
• Hasil pengumpulan data survey pendahuluan
2. LAPORAN ANTARA
• Hasil pengumpulan data
• Progress kegiatan dan rencana kegiatan selanjutnya
3. LAPORAN AKHIR
• Penyempurnaan Laporan Antara dan progres perencanaan
• Hasil review studi kelayakan terdahulu
• Detailed Engineering Design (DED) lengkap dengan metode pelaksanaannya
24
25. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
D. ACUAN NORMATIF
REFERENSI, STANDAR DAN CODE
• Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No. 038/T/BM/1997 dan Standard Perencanaan Geometrik untuk Jalan
Perkotaan, Direktorat Jenderal Bina Marga, Direktorat Pembinaan Jalan Kota, Maret 1992.
• A Policy on Geometric Design of Highway and Streets, AASHTO, Tahun 1994.
• Standar Bina Marga Bridge Management System ’92 (BMAS-92), Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan
Umum,.
• Spesifikasi Jembatan Jalan Raya AASHTO.
• Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan Jalan Raya, Standar Nasional Indonesia SNI 03-2833 – Tahun
1992.
• Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 NI – 2.
• Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SK. SNI T-15-1991 – 03.
• Tata cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan (SNI 03-3414-1994).
25
26. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
• Petunjuk Desain Drainase Permukaan Jalan No. 008/T/BWKT/1990.
• “A guide to the structural design of bitumen-surfaced roads in tropical and sub tropical countries”, Overseas Road
Note 31, Overseas Centre, TRL,1993
• Guide for Design of Pavement Structure, AASHTO Tahun 1993.
• Ausroads Pavement Design 2000
• Roads Design System (RDS)
• Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen, SNI No. 1732 – 1989 –
F”, SKBI 23.26 Tahun 1987.
• Keputusan Menteri Perhubungan No. Km 60 Tahun 1993, tentang Marka Jalan.
• Keputusan Menteri Perhubungan No. Km. 61 Tahun 1993 tentang Rambu-Rambu Lalu Lintas di Jalan.
• Standar Box Culvert (Bipran 1992)
• Gambar Standar Pekerjaan Jalan dan Jembatan (Subdit PSP 2002)
26
27. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
E.DEFINISI DAN JENIS JEMBATAN
E1 DEFINISI JEMBATAN
Didalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang
Jalan, yang dimaksud dengan “jembatan” adalah jalan yang terletak di atas permukaan
air dan/atau di atas permukaan tanah
JENIS JEMBATAN
1. Jembatan gelondongan
Jembatan kayu gelondongan adalah jembatan yang terjadi karena ada pohon yang
tumbang dan secara kebetulan memotong suatu sungai sehingga dapat digunakan
sebagai jembatan
2. Jembatan busur
Merupakan jembatan yang sudah dikenal zaman romawi yang dibangun dengan
susunan batu yang diatur sedemikian sehinga beban lalu lintas maupun jembatan itu
sendiri yang dipikul pada jembatan didistribusikan dengan baik pada kedua sisi
abatemen jembatan, untuk jembatan yang panjang digunakan lebih dari dua busur
27
28. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
3. Jembatan balok
jembatan yang paling sederhana kalau ditinjau dari bentuk struktural
karena didukung oleh penyangga/ubutment awal dan akhir dari dek
jembatan, disebut juga sebagai beam.
Balok yang digunakan untuk pembangunan jembatan seperti ini dapat
berupa:
- Baja profil I, L atau H
- Baja Box Girder
- Pipa baja
- Beton pratekan
- Beton box girder
4. Jembatan kerangka
Merupakan jembatan yang konsepnya hampir sama dengan jembatan
lengkung disebut juga sebagai truss bridge. Pembuatan jembatan
kerangka yaitu dengan menyusun tiang-tiang jembatan membentuk
kisi-kisi agar setiap tiang hanya menampung sebagian berat struktur
jembatan tersebut. Membutuhkan biaya yang lebih murah untuk
membangun jembatan jenis ini karena penggunaan bahan yang lebih
efisien.
28
29. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
5. Jembatan gantung
Jembatan gantung atau dikenal
sebagai Suspension Bridge
merupakan digantungkan dengan
menggunakan tali untuk jembatan
gantung yang sangat sederhana dan
kabel baja pada jembatan gantung
besar.
29
30. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
Komponen penyusun jembatan dibedakan atas komponen struktural dan non- struktural. Komponen struktural meliputi semua
elemen yang berfungsi untuk menahan beban-beban yang terjadi akibat beratnya sendiri maupun akibat pengaruh luar. Contoh
dari komponen struktural pada jembatan meliputi: sandaran/railing, pelat trotoar, sayap (wing wall), balok dan abutment.
Komponen non-struktural meliputi elemen-elemen tambahan yang memiliki fungsi khusus tetapi tidak menahan gaya sama sekali,
termasuk akibat beratnya sendiri. Contoh dari komponen non-struktural pada jembatan meliputi: perninggian pada trotoar, lapisan
aus (AC), rip-rap dan pelat injak (approach slab).
Komponen struktural atau struktur jembatan dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. STRUKTUR ATAS
• Pengaman samping
Merupakan pembatas antara kendaraan dengan pinggiran jembatan yang berfungsi sebagai pengaman bagi pemakai lalu lintas yang
melewati jembatan tersebut. Karena pengaman samping, harus mampu menahan gaya benturan kendaraan, maka diguanakan
material beton bertulang sebagai pengaman samping (konstruksi parapet), dengan spesifikasi yang telah ditentukan dalam SNI
mengenai struktur pengaman samping (Petunjuk Lokasi dan Standar Spesifikasi Bangunan Pengaman tepi jalan No: 013 / S / BNKT
/ 1990).
E2. FUNGSI DAN KOMPONEN JEMBATAN
30
31. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
• Trotoar
Trotoar berfungsi untuk memberikan pelayanan yang
optimal kepada pejalan kaki baik dari segi keamanan
maupun kenyamanan. Konstruksi trotoar direncanakan
sebagai pelat beton yang diletakkan pada lantai jembatan
bagian samping yang diasumsikan sebagai pelat yang
tertumpu sederhana pada pelat jalan.
• Pelat lantai kendaraan
Berfungsi sebagai penahan lapisan perkerasan yang
langsung menerima beban lalu lintas yang harus dipikul
jembatan. Pelat lantai kendaraan diasumsikan tertumpu
pada dua sisi. Pembebanan pada pelat lantai meliputi:
1. Beban tetap berupa berat sendiri pelat dan berat
pavement.
2. Beban tidak tetap
Pengaman Samping
Lantai kerndaraan
Trotoar
31
32. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
• Gelagar
Gelagar jembatan berfungsi untuk menyalurkan beban-
beban yang bekerja di atasnya dan menyalurkannya ke
bangunan di bawahnya. Gelagar pada jembatan dapat
terdiri dari dua bagian, yaitu:
• Gelagar memanjang yang berfungsi sebagai pemikul
lantai jembatan.
• Gelagar melintang yang berfungsi sebagai pemikul
gelagar memanjang dan beban-beban diatasnya untuk
diteruskan ke bawah.
Gelagar memanjang
Gelagar melintang
32
33. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
• ANDAS/PERLETAKAN/TUMPUAN
Merupakan perletakan dari jembatan yang berfungsi untuk
menerima gaya-gaya dari konstruksi bangunan atas baik
yang vertikal, horisontal, maupun lateral dan menyalurkan
ke bangunan bawah. Disamping itu juga untuk meredam
getaran sehingga abutment tidak mengalami kerusakan.
Gaya-gaya diakibatkan oleh:
1. Beban vertical dan horizontal
2. Geser vertical dan horizontal
3. Putaran sudut
Perletakan direncanakan menggunakan elastomer
dengan dimensi yang dapat dipesan sesuai permintaan.
Perletakan
Elastomer
33
34. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
2. STRUKTUR BAWAH
• ABUMENT
Abutment merupakan bangunan yang berfungsi untuk meneruskan beban-beban struktur atas ke pondasi pada kedua ujung
jembatan dan juga sebagai dinding penahan tanah dengan bahan pasangan batu kali ataupun beton bertulang. Bentuk abutment
dapat berupa abutment tipe T terbalik yang dibuat dari beton bertulang. Abutment dilengkapi dengan konstruksi sayap atau
wing wall yang berfungsi untuk menahan tanah dalam arah tegak lurus as jembatan (penahan tanah ke samping).
• PILAR (PIER)
Pilar jembatan merupakan bangunan bawah yang terletak diantara abutment. Karena tidak menahan tanah maka bentuknya tidak
seperti DPT melainkan berupa kolom (persegi, bulat maupun pipih) terbuat dari beton bertulang yang berfungsi untuk
meneruskan beban-beban struktur atas ke pondasi pada bagian tengah jembatan (antara abutment).
• PONDASI
pondasi berfungsi untuk memikul beban-beban dan gaya-gaya yang bekerja pada jembatan yang kemudian disalurkan ke lapisan
tanah pendukung. Biasanya pondasi jembatan terbuat dari beton bertulang atau kombinasi antara pasangan batu dan
beton bertulang.
34
35. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
ambument
pilar
pondasi
• Secara umum bangunan bawah jembatan terdiri atas
bangunan pangkal jembatan (abutmen) ,pier dan pilon
(tower). Berdasarkan berbagai alas an bahwa bangunan
bawah secara umum dibedakan atas tipe menyatu
(integral ) dan tipe terpisah (non-integral)
1. Kepala /pangkal jembatan (abutmen)
Secara garis besar konstruksi abutmen dibagi atas
beberapa bagian yaitu mahkota (crown) atau cap abutmen,
tangkai (stem), dinding samping (wing wall) , plat dasar
(base slab) atau cap pondasi. Dalam proyek ini direncanakan
menggunakan abutmen tipe dinding (wall) dan tipe balok
(cap).
2
1
6
4
3
7
1
2
3
4
5
6
7
Keterangan
(1) : Dinding samping (wing wall)
(2) : Plat injak/plat pendekat (approach plat)
(3) : Dinding belakang (back wall)
(4) : Braket/corbel
(5) : Dinding tangkai (stem)
(6) : Plat dasar (base plat)
(7) : Landasan (bearing)
35
36. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
2. Dinding belakang (back wall)
Dinding belakang merupakan struktur transisi antara konstruksi jalan pendekat (Approach/oprite / in-bound/ out-bound)
dan konstruksi jembatan, dalam hal ini lantai kendaraan.Fungsi daripada dinding belakang adalah sebagai dinding
penahan konstruksi jalan dan beban-beban yang timbul akibat lalu-lintas, tekanan lateral tanah, tekanan air bila ada, dan
lain sebagainya, sebelum konstruksi jembatan. Beban-beban lain yang diakibatkan oleh jembatan, khususnya beban-
beban longitudinal yang disalurkan lewat tumpuan-tumpua lateral memanjang juga ditahan oleh dinding belakang yang
kemudian diteruskan ke bangunan bawah.
36
37. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
3. Mahkota (Crown) atau cap abutmen
Mahkota abutmen merupakan konstruksi-konstruksi tersusun dari braket dan landasan (bearing).
Braket (corbel) merupakan konstruksi yang direncanakan sebagai pendukung beban yang diakibatkan oleh pelaksanaan
pemasangan bangunan atas. Yaitu untuk menempatkan peralatan jack saat pemasangan landasan (bearing) bangunan atas.
Landasan (bearing) direncankan sebagai tumpuan bangunan atas guna meneruskan aksi-aksi beban ke bangunan bawah. Secara
garis besar landasan direncanakan dalam tiga tipe yaitu landasan untuk beban-beban transvesal, longitudinal dan ortogonal.
Konstruksi landasan direncanakan hingga mampu menyerap/ meredam sebagian beban-beban yang bekerja menjadi energi
dari sifat elstisitasnya dan sifat duktilitasnya.
37
38. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
4. Batang (steam )
Merupakan bagian yang berfungsi sebagai penopang bagian beban-beban mahkota (cap abutment) dan dinding belakang,
dalam praktek sering difungsikan sekaligus sebagai dinding penahan (retaining wall) tanah pada jalan pendekat.
Pangkal jembatan tipe dinding
Pangkal jembatan tipe balok
38
39. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
Pangkal jembatan tipe kolom
5. Pier
Secara garis besar bangunan bawah pier tipe dinding
terdiri atas balok kap (cap beam), dinding (wall) dan
balok pondasi (footing).
(a) Tampak sisi arah memanjang jembatan
(b) Penampang lintang dinding
39
40. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
a. Plan atau situasi digambar di atas peta situasi dengan letak jembatan lama dan baru pada
daerah cukup lebar sehingga jelas kedudukan jembatan tersebut. Digambar pada skala 1 :
500, yang berisi antara lain :
- Lokasi dan nomor titik kontrol horizontal dan vertikal
- Lokasi dan nomor potongan melintang
- Elemen-elemen lengkung horizontal
- Batas daerah penguasaan (ROW) dan penggunaannya
- Semua data-data topografi yang penting (rumah, jalan lama, jenis-jenis tanaman utama
dan lain-lain).
- Patok-patok pengukuran.
F. PENGGAMBARAN DETAIL DESAIN
Team akan membuat rancangan (draft) perencanaan teknis dari setiap detail perencanaan dan
mengajukannya kepada proyek untuk diperiksa dan disetujui. Detail perencanaan teknis yang
perlu dibuatkan konsep perencanaannnya yaitu
40
41. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
b. Potongan memanjang
Digambar dibawah plan tersebut di atas, dengan skala horizontal 1:500 dan vertikal 1:100 yang
berisi hal=hal sebagai berikut
- Tinggi muka tanah asli, muka air normal, muka air banjir serta elevasi jembatan.
- Nomor potongan melintang
- Jarak partial progressive.
- Elemen-elemen/data-data lengkung vertikal dan horizontal.
- Elemen-elemen data jalan pendekat.
c. Potongan melintang (Cross Section)
Gambar potongan melintang dibuat menurut letak topogafis sesuai dengan keadaan lokasi yang
ditentukan di atas kertas dengan skala horizontal 1:200 dan vertikal 1:20, stationing dilakukan pada
jarak 0, 10, 25, 50, 100, 150, 200 meter dan seterusnya dari kepala jembatan.
41
42. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
d. Bangunan Jembatan
Untuk tiap jembatan dibuat gambar-gambar :
- Plan dan potongan seperti pada butir a) s/d c) diatas,
- Denah, potongan memanjang dan melintang jembatan (pada potongan memanjang harus digambarkan grafik
SPT, grafik sondir, bor log untuk pondasi yang diselidiki struktur tanahnya).
- Detail-detail bangunan bawah dan bangunan atas.
- Keterangan-keterangan mengenai kelas pembebanan, mutu bahan harus dicantumkan pada tiap gambar
jembatan.
e. Kelengkapan-kelengkapan lainnya berupa :
- Title sheet, lengkap dengan lokasi proyek
- Gambar lokasi jembatan, lengkap dengan nama jembatan dan lokasinya.
- Simbol dan singkatan.
- Jadwal pelaksanaan dan jadwal & perkiraan kuantitas
- Tipikal potongan melintang.
42
43. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
I. PROGRAM KERJA
Uraian kegiatan yang akan dilakukan dalam Pekerjaan DED (Detail Engineering Design) Jembatan Limpas
Cilebaksiuh Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang meliputi beberapa tahapan. Masing-masing tahapan kegiatan
tersebut memiliki peranan yang besar dalam kaitannya dengan kelancaran penyusunan pekerjaan. Tahapan
kegiatan tersebut dapat dilhat pada tabel berikut tentang rencana kerja dibawah ini
43
44. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
Jadwal Rencana Kerja Penyusunan Pekerjaan DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
44
Deskripsi
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 PROJECT MANAGEMENT
1.1 Persiapan Mobilisasi Tim
1.2 Kick-off Meeting
1.3 Pengumpulan data dan review data yang ada
1.4 Rapat dan koordinasi dengan pemberi tugas dan pihak-pihak lain yang terkait
1.5 Koordinasi desain, pelaporan dan bantuan teknis terkait engineering
2 PENGUMPULAN DATA DAN SURVEY LAPANGAN
2.1 Survey Pendahuluan
2.2 Survey Topografi
2.3 Survey Penyelidikan Tanah
2.4 Survey & Analisa Hidrologi
3 ANALISA DATA DAN PROSES ENGINEERING
3.1 Kriteria Desain
3.2 Penyusunan layout struktur pondasi dan jenis struktur
3.3 Analisa daya dukung pondasi
3.4 Analisa struktur atas
3.5 Analisa struktur bawah
3.6 Gambar DED pondasi dan struktru atas jembatan
3.7 Spesifikasi Teknis
3.8 Perhitungan volume (BoQ)
3.9 Estimasi biaya (RAB)
4 DELIVERABLES
4.1 Laporan hasil penyelidikan tanah, topografi dan hidrologi
4.2 Laporan Analisa dan Perhitungan
4.3 Gambar DED pondasi dan struktru atas jembatan
4.4 Spesifikasi Teknis
4.5 Perhitungan volume (BoQ)
4.6 Estimasi biaya (RAB)
4.7 Elektronik file
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3
JEMBATAN LIMPAS CILEBAKSIUH RUAS JALAN KADUDAMPIT - SUKALARANG KAB. SUKABUMI
JADWAL PEKERJAAN
PENYUSUNAN PEKERJAAN DED (DETAIL ENGINEERING DESIGN)
45. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
Jadwal Penugasan Tenaga Ahli Dalam Penyusunan Pekerjaan DED (Detail Engineering
Design) Jembatan Cimaja Ruas Jalan Pelabuhan Ratu – Cisolok
45
Posisi
Kualifikasi
Jumlah Orang
Pendididkan Keahlian Pengalaman
Tenaga Profesional
Team Leader S1 Teknik Sipil
Ahli Teknik Jalan -
Madya Min. 5 Tahun 1 x 3,0 (OB)
Ahli Struktur Jembatan S1 Teknik Sipil
Ahli Teknik Jalan -
Muda 3 Tahun 1 x 1,0 (OB)
Ahli Geoteknik S1 Teknik Sipil
Ahli Teknik Jalan -
Muda 3 Tahun 1 x 1,0 (OB)
Ahli Hidrologi S1 Teknik Sipil
Ahli Teknik Jalan -
Muda 3 Tahun 1 x 1,0 (OB)
Tenaga Sub Profesional
Assisten Tenaga Ahli S1 > 3 tahun 1 x 3,0 (OB)
Surveyor D3 > 3 tahun / S1 2 x 2,0 (OB)
Cad Operator D3 > 3 tahun / S1 2 x 2,0 (OB)
46. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
46
J. GAMBARAN UMUM DAERAH PERENCANAAN
CISOLOK
Wilayah perencanaan berada di
Kecamatan Sukalarang, Kabupaten
Sukabumi. Untuk lokasi perencanaan
jembatan sendiri berada di Desa
Pasirtugu Cilebaksiuh
J1. PETA ADMINISTRASI
47. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
47
J2. KEMIRINGAN WILAYAH KAB. SUKABUMI
Kecamatan Kadudampit
berada pada kemiringan
berwarna hijau (0-3%),
berwarna kuning (3-8%),
dan berwarna cokelat
(>40%). Pada lokasi
perencanaan jembatan
yaitu di Desa Pasirtugu,
kemiringan berada pada
warna kuning (3-8%).
48. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
48
Lokasi perencanaan, yaitu ;
1. Perencanaan Jembatan Limpas Cilebaksiuh
secara geografis, letak jembatan ini berada pada
koordinat Lat. 6°50'41.78"S, Long. 106°55'55.79"E
K1. TITIK LOKASI PERENCANAAN
Lokasi perencanaan Jembatan
K. PELAKSANAAN SURVEY PENDAHULUAN
Jembatan Limpas
Cilebaksiuh
Lat. 6°50'41.78"S
Long. 106°55'55.79"E
Trase Rencana
Sukaraja - Sukalarang
49. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
49
Gambaran indikasi profile sungai berdasarkan google earth
50. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
50
Berdasarkan pengamatan yang
telah dilakukan, lokasi jembatan
memiliki area tebing yang
cukup tinggi berkisar sekitar 20
meteran. Jika akan
menggunakan pilar ditengah ini
harus dihindari karena pilarnya
akan sangat tinggi sekali. Untuk
Sub-struktur juga perlu dipilih
dengan tepat karena kondisi
tanah yang yang secara
pengamatan tanahnya sangat
rentan jika terkena oleh air.
1. KONDISI EKSISTING DAN DOKUMENTASI
Kondisi Eksisting Sungai Jalan eksisting yang sedang tahap kontruksi
51. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
51
K4. ASPEK PERMASALAHAN
Struktur jembatan harus menyatu dengan
alam sekitarnya dan menyenangkan untuk
dilihat, karena selain sebagai fungsi
infrastruktur jembatan dapat juga menjadi
sebuah penujuk identitas dan ikonik
wilayah tersebut sehingga sebuah
jembatan dapat juga sebagai penggerak
industri pariwisata.
Bentuk dari jembatan ditentukan juga
oleh jenis konstruksinya
1. ASPEK ARSITEKTURAL
Setelah melakukan survey pendahuluan,
disimpulkan terdapat beberapa aspek
permasalahan, yaitu aspek arsitektural,
aspek lingkungan, dan aspek struktural
a. Beam Bridge
Dikenal juga sebagai jembatan grider, desain kontruksi ini merupakan
yang paling sederhana dalam membuat sebuah jembatan. Umumnya,
jembatan ini berbentuk horizontal lurus, dengan tiang vertikal sebagai
tiang pancang untuk memperkokohnya.
Biasanya, tiang pancang terbuat dari baja atau beton yang ditancapkan ke
dalam tanah. Konstruksi beam bridge umum digunakan untuk
menghubungkan dua dataran yang tergolong dekat. Misalnya wilayah
yang dipisahkan oleh sungai.
52. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
52
b. Truss Bridge
Mengadopsi ide dasar beam bridge, dari segi konstruksi,
truss bridge agak lebih kokoh karena menggunakan
kerangka truss yang berbentuk triangular. Meski tidak
menancap ke tanah, namun tiang jembatan menjadi lebih
kaku karena bentuk segitiga yang menghubungkan tiang
yang satu dengan tiang lainnya.
Selain itu, garis–garis diagonal pada tiang jembatan juga
berfungsi untuk mentransfer beban ke area yang lebih luas,
sehingga beban tak berkumpul di satu titik.
c. Arch Bridge
Arch atau yang dalam bahasa Inggris berarti lengkungan
merupakan jembatan yang dibuat secara melengkung
layaknya busur panah. Meski secara konstruksi lebih
menghemat material (tidak membutuhkan banyak material),
namun secara ketahanan, desain ini lebih kuat dibandingkan
dengan beam maupun truss.
53. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
53
d. Suspension Bridge
Di Indonesia, suspension bridge dikenal juga dengan
sebutan jembatan gantung. Sesuai dengan namanya,
jembatan ini kemudian disambungkan dengan beberapa tali
sehingga nampak menggantung. Agar lebih kokoh, jembatan
ini juga menggunakan tiang/menara sekitar 2 buah.
Karena bentuk jembatan ini cukup rumit, maka
membutuhkan budget relatif besar untuk membangunnya.
Namun, harga itu akan terbayarkan dengan bentuknya yang
cenderung ikonik.
e. Cantilever Bridge
Merupakan jembatan yang paling rumit, cantilever bridge
juga termasuk jembatan yang paling kokoh jika
dibandingkan dengan keempat saingan lainnya. Jika dilihat
pada gambar, jembatan ini dibagi atas beberapa ruas
(tergantung panjang jalannya) yang masing – masing
memiliki fungsi untuk menahan tegangan dan kompresi
yang diterima oleh jembatan.
54. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
54
2. ASPEK LINGKUNGAN
o Kondisi lahan yang berkontur menjadikan pertimbangan
dalam pemilihan struktur dan konstruksi jembatan
o Jenis tanah mudah atau tidaknya terhadap erosi dan
kemudahannya menyerap air
o Kondisi vegetasi yang masih sangat rimbun
o Kondisi drainase yang masih lancer
o Kondisi eksisting bawah jembatan masih terlihat natural
menjadi pertimbangan pada pemilihan sub-struktur jembatan
atau pemilihan struktur yang memenuhi standar green
construction.
3. ASPEK STRUKTURAL
Struktur harus berada dalam layanan pada beban batasan
kelayanan. Hal ini berarti bahwa struktur tidak boleh
mengalami retakan, lendutan atau getaran sedemikian rupa
sehingga masyarakat menjadi khawatir atau jembatan
menjadi tidak layak digunakan.
o Melihat kondisi tanah yang berkontur, maka akan
dilakukan dua sondir pada setiap ujung jembatan
o Melakukan tes boring sampai kedalaman 60 m
o Panjang dari ujung ke ujung jembatan menjadi
pertimbangan dalam pemilihan jenis dan konstruksi
jembatan
55. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
55
PENENTUAN JUMLAH TITIK DAN KEDALAMAN PENYELIDIKAN TANAH BERDASARKAN
SNI 8460-2017 "PERSYARATAN PERANCANGAN GEOTEKNIK"
DED JEMBATAN LIMPAS CILEBAKSIUH RUAS JALAN KADUDAMPIT - SUKALARANG
56. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
56
1 KRITERIA PENENTUAN JUMLAH TITIK PENYELIDIKAN TANAH
57. Laporan Pendahuluan “DED (Detail Engineering Design)
Jembatan Limpas Ruas Jalan Kadudampit - Sukalarang
Kecamatan Sukalarang, Kab. Sukabumi”
57
Kondisi lapangan:
1. Dari data studi trase FS Ruas Jalan
Kadudampit – Sukalarang untuk Posisi
jembatan yang telah disurvey, setelah
diplotkan keluar dari trase yang
direncanakan.
2. Untuk posisi jembatan yang siruvey tegak
lurus terhadap sungai
3. Untuk posisi abutmen jembatan, disebelah
kiri dan kanan jembatan berada diarea
daratan dengan tebing yang cukup curam
4. Aliran dasar sungai yang mengalir cukup
deras, jika saat musim hujan
PEMILIHAN KONFIGURASI JEMBATAN