Kantor cabang Balai Karantina Pertanian dibuka di Kabupaten Muna karena letaknya yang strategis sebagai penghubung masuk dan keluarnya barang dagangan antara Kota Baubau dan daratan Konawe. Hal ini bertujuan untuk mengawasi dan mencegah penyebaran penyakit hewan dan tumbuhan berbahaya yang dapat menyebar ke manusia melalui komoditas pertanian dan peternakan yang masuk dan keluar di Muna. Kantor karantina akan meng

1. KENDARINEWS.COM - Raha, Balai karantina pertanian membuka kantor
cabang di Kabupaten Muna. Letak Kabupaten Muna yang strategis, menjadi
penghubung masuk dan keluarnya barang dagangan antara Kota Baubau dan
daratan Konawe (Kendari, red), menjadi pertimbangan dari Kementerian
Pertanian untuk membuka kantor cabangnya di Raha. Artinya, hasil produksi
pertanian dan peternakan yang mengandung bibit penyakit yang berbahaya, tidak
akan lagi bebas keluar masuk melintas atau diperjualbelikan di Kabupaten Muna.
"Muna sesungguhnya sejak tahun 2008, melalui SK Menteri Pertanian sudah
ditetapkan sebagai pintu keluar masuknya komoditas pertanian dan peternakan di
Sultra, sehingga perlu dibangun kantor karantina untuk melakukan pengawasan,"
kata Drh, LM Mastari, Kepala kantor balai karantina pertanian kelas II Kendari.
Hanya karena sarana dan prasarana dan SDM yang belum mendukung. Sehingga
nanti bulan ini, secara resmi kantor karantina pertanian dibuka di Muna.
"Kantornya sudah siap, dan tiga personil akan ditempatkan di Muna," sebutnya.
Tugas dari karantina pertanian, terang LM Mastari, menjaga masuk dan
tersebarnya penyaki hewan dan tumbuhan yang berbahaya dan dapat menyebar
kemanusia. "Kami akan menjaga semua komoditas pertanian baik yang masuk
maupun keluar dalam rangka pengendalian, mulai pelabuhan laut nusantara,
pelabuhan fery Tampo dan pelabuhan Tondasi. Karena tiga pelabuhan itu, menjadi
pintu gerbang utama masuknya barang di Muna,"jelasnya.
Ia menyebutkan ada beberapa penyakit yang dibawah oleh tumbuhan dan
berbahaya bagi Manusia. Contohnya, di Kolaka ada tanaman Nilam yang dilarang
keluar karena mengandung penyakit. Untuk mengetahui apakah hewan atau hasil
pertanian mengandung penyakit, saat ini tersedia alat deteksi yang disiapkan.
Dimana dalam lima menit, hasilnya sudah diketahui.
Kehadiran karantina pertanian di Muna, kata dia, bukan menyulitkan masyarakat.
Namun menjaga masyarakat tidak mengkonsumsi hasil pertanian atau hewan yang
mengandung penyakit dan berbahaya bagi manusia. Biaya administrasi untuk
pemeriksaanya murah yakni Rp 5000 untuk satu dokumen. "Satu dokumen dengan
1 ekor sapi dan satu dokumen dengan 1000 ekor sapi, sama biayanya Rp
5000,"tukasnya. (awn/KP)