1. ISU-ISU KRITIS
PEMBELAJARAN
MATEMATIKA

3.  Makalah ini membahas bagaimana mengkonstruksi
bakat matematis siswa kelas lima dan enam
menggunakan teorema Euler polyhedron
dibandingkan dengan mereka yang mahir matematika
seperti yang dibahas oleh Lakatos (1976). Sebelas
siswa sekolah dasar berbakat matematis diminta
untuk membenarkan teorema, menemukan
perbandingan, dan menyelesaikan masalah antara
teorema dan pembandingannya.

4. Padatan yang disarankan sebagai perbandingan
dikategorikan sebagai berikut.
 Padatan dengan permukaan melengkung,
 Padatan yang terbuat dari beberapa polyhedra titik,
garis, atau wajah,
 Polyhedra dengan lubang, dan
 Polyhedra yang mengandung polyhedra.

6. Studi ini berfokus pada
 (1) konstruksi pengetahuan siswa SD yang berbakat
matematis dibandingkan dengan mereka yang hebat
matematika seperti yang dibahas oleh Lakatos (1976),
 (2) bagaimana siswa berbakat matematis kelas lima
dan enam membenarkan teorema Euler polyhedron,
 (3) menyarankan sebagai tandingan ke teorema Euler
polyhedron, dan
 (4) bagaimana mereka bereaksi ketika disajikan
dengan tandingan.

7. Kesimpulan
 Kemampuan untuk meninjau dan mengubah posisi
yang ditunjukkan oleh para peserta menunjukkan
bahwa fleksibilitas berpikir ini adalah ciri berbakat
matematis.
 Penelitian ini juga menunjukkan kesejajaran dalam
konstruksi siswa berbakat matematis kelas lima dan
enam dan matematikawan yang dibahas oleh Lakatos