SlideShare a Scribd company logo
LATAR BELAKANG
Kekurangan zat besi merupakan masalah gizi yang sering
ditemukan dan persisten di Indonesia. Kekurangan zat besi
selama periode kritis dalam perkembangan otak anak-anak
diperkirakan dapat menyebabkan kerusakan permanen sehingga
menghambat perkembangan bayi.
Dalam kasus defisiensi zat besi, tidak hanya pengiriman oksigen
jaringan terganggu, tetapi proliferasi, pertumbuhan, diferensiasi,
mielinogenesis, fungsi kekebalan tubuh, metabolisme energi,
penyerapan, dan biotransformasi juga terpengaruh, sehingga
menyebabkan pertumbuhan abnormal dan perilaku.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai hubungan
potensial antara status zat besi bayi dan gangguan
perkembangan neurologis.
METODE
Desain Penelitian: Studi cross-sectional
Waktu Penelitian: Maret hingga Mei 2015
Tempat: Klinik Rawat Jalan Tumbuh Kembang, Rumah Sakit Prof. Dr. RD
Kandou, Manado
Populasi: semua bayi sehat berturut-turut berusia 7 - 10 bulan di Klinik
Rawat Jalan Tumbuh Kembang, Rumah Sakit Prof. Dr. RD Kandou,
Manado
Ukuran sampel yang diperlukan yaitu sebanyak 32 subjek diperkirakan
berdasarkan α= 0,05 dan kekuatan = 80%.
Kriteria inklusi: bayi yang terdaftar sebagai pasien di rumah sakit kami
(baik di klinik atau kelahiran), dengan catatan medis persalinan yang
jelas, status gizi baik, lahir cukup bulan dengan berat lahir ≥ 2.500
gram, skor Apgar ≥ 8 pada menit ke-5 , dan dengan persetujuan orang
tua.
Kriteria eksklusi: riwayat komplikasi perinatal, termasuk trauma
kepala, hipoglikemia, sindrom gangguan pernapasan, infeksi, atau
malaria.
HASIL
Prevalensi defisiensi zat besi pada subjek penelitian ini adalah 32%. Subjek ini terdiri dari 8
laki-laki dan 6 perempuan. Prevalensi tertinggi ditemukan pada kelompok usia 10 bulan
(8/14).
Dari 14 bayi dengan defisiensi zat besi, 8 bayi memiliki risiko tinggi dan 2 bayi memiliki risiko
rendah gangguan perkembangan neurologis. Dari 30 bayi yang kekurangan zat besi, 4 bayi
memiliki risiko tinggi dan 16 bayi memiliki risiko rendah. Hubungan antara status zat besi bayi
dan perkembangan neurologis dianalisis oleh Spearman rho, mengungkapkan signifikan
sedang dengan asosiasi terbalik (r = -0,547; P <0,0001).
PEMBAHASAN
• Bayi normal perlu menyerap sekitar 0,8 mg / hari zat besi (0,6
mg untuk pertumbuhan dan 0,2 mg untuk menggantikan
kehilangan yang sedang berlangsung).
• Perkembangan otak yang terganggu, serta gangguan kognitif,
perilaku, dan psikomotorik adalah manifestasi yang paling
mengkhawatirkan dari defisiensi besi.
• Prevalensi defisiensi zat besi pada subjek yaitu sebesar 32%,
mirip dengan studi cross-sectional oleh Apriyanti et al. pada
anak-anak berusia 6-59 bulan.
• Prevalensi tertinggi ditemukan pada kelompok usia 10 bulan
(8/14), mungkin sebagai akibat dari diet zat besi yang tidak
adekuat, diberi makanan melalui susu botol yang tidak
diperkaya zat besi, atau status zat besi ibu.
• Hubungan antara status zat besi bayi dan perkembangan
neurologis dianalisis menggunakan Spearman rho, dengan r =
-0,547 dengan P <0,0001.
• Temuan ini signifikan secara statistik. Semakin rendah kadar
feritin serum (defisiensi besi), semakin tinggi risiko gangguan
perkembangan neurologis.
• Studi lain telah melaporkan hubungan serupa antara
kekurangan zat besi dan perkembangan neurologis pada bayi.
• Keterbatasan penelitian yaitu tidak dinilai faktor-faktor lain
yang mungkin mempengaruhi status zat besi dan
perkembangan neurologis, seperti asuhan, genetika, kualitas
makanan, dan status zat besi ibu.
KESIMPULAN
Kadar feritin serum yang lebih rendah (defisiensi besi) secara
signifikan berkaitan dengan risiko yang lebih tinggi dari
gangguan perkembangan neurologis.
Direkomendasikan suplementasi zat besi dan beberapa stimulasi
otak untuk bayi dengan risiko sedang hingga tinggi dari
gangguan perkembangan neurologis.
Penelitian lebih lanjut harus dilakukan untuk menganalisis
beberapa faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi status zat
besi dan perkembangan neurologis, seperti asuhan, genetika,
kualitas makanan, dan status zat besi ibu.
PICO
POPULATION
Patient, population problem: semua bayi sehat usia 7 - 10 bulan di
Klinik Rawat Jalan Tumbuh Kembang, Rumah Sakit Prof. Dr. RD Kandou,
ManadO
INTERVENTION
Intervention, prognostic factor, exposure: pemeriksaan dengan BINS
dan pengambilan darah vena
COMPARISON
Comparison, control: status zat besi pada bayi dan perkembangan
neurologis pada bayi.
OUTCOME
Outcome: terdapat penemuan signifikan secara statistik, semakin
rendah kadar feritin serum (defisiensi besi), semakin tinggi risiko
gangguan perkembangan neurologis.
VIA
(VALIDITY,IMPORTANCY,APPLICABILITY)
VALIDITAS INTERNAL NON-KAUSAL
Validitas seleksi, validitas informasi, validitas
pengontrolan perancu, validitas analisis
VALIDITAS INTERNAL KAUSAL
Temporality, degree of association, dose response,
consistency, coherency, spesificity, biological plausibility
VALIDITAS EKSTERNAL
Validitas eksternal 1, validitas eksternal 2
Validitas Internal
Validitas Seleksi:
• Populasi : semua bayi
sehat berturut-turut
berusia 7 - 10 bulan di
Klinik Rawat Jalan
Tumbuh Kembang,
Rumah Sakit Prof. Dr. RD
Kandou, Manado.
• Ukuran sampel yang
diperlukan yaitu
sebanyak 32 subjek
diperkirakan
berdasarkan α= 0,05 dan
kekuatan = 80%.
• Kriteria inklusi adalah bayi yang terdaftar sebagai pasien di
rumah sakit kami (baik di klinik atau kelahiran), dengan
catatan medis persalinan yang jelas, status gizi baik, lahir
cukup bulan dengan berat lahir ≥ 2.500 gram, skor Apgar ≥ 8
pada menit ke-5 , dan dengan persetujuan orang tua.
• Kriteria eksklusi adalah riwayat komplikasi perinatal, termasuk
trauma kepala, hipoglikemia, sindrom gangguan pernapasan,
infeksi, atau malaria.
Kesimpulan: penelitian ini memiliki validitas seleksi yang baik.
Pada penelitian dieksklusikan variabel-variabel yang bias
menjadi bias penelitian.
Validitas Informasi
• Kekurangan zat besi
didefinisikan sebagai serum
feritin <12 μg / mL, dengan
atau tanpa anemia. Anemia
didefinisikan sebagai tingkat
hemoglobin <11 g / dL.
• Status perkembangan
neurologis bayi dinilai oleh
Bayley Infant
Neurodevelopmental Screener
(BINS). Hasil pemeriksaan
BINS dikategorikan sebagai
risiko tinggi, sedang, atau
rendah. Pencatatan riwayat
dan pemeriksaan fisik
dilakukan untuk menilai
infeksi dan peradangan, berat
(kg), dan panjang (cm).
Berdasarkan Z-score, status gizi diklasifikasikan sebagai gizi baik
(indeks berat-untuk-panjang badan -2SD hingga 2SD). Spesimen
darah vena (5 mL) diambil oleh staf laboratorium dan diuji kadar
hemoglobin (Hb) serum dan feritin.
Kesimpulan: penelitian ini ini memiliki validitas informasi yang
baik. Kriteria klinis yang digunakan untuk diagnosis sesuai
dengan kriteria yang digunakan.
Validitas Pengontrolan
Perancu
• Metode pengambilan
sampel tidak dicantumkan
sehingga tidak diketahui
apakah sampel diambil
secara randomisasi atau
tidak.
• Kriteria eksklusi adalah
riwayat komplikasi
perinatal, termasuk trauma
kepala, hipoglikemia,
sindrom gangguan
pernapasan, infeksi, atau
malaria.
• Hal-hal tersebut juga dapat menyebabkan gangguan
perkembangan neurologi sehingga pada penelitian ini
terdapat pengontrolan variabel perancu, akan tetapi variable
perancu yang lainnya masuk kedalam keterbatasan penelitian.
Kesimpulan: penelitian ini memiliki validitas pengontrolan
perancu yang cukup baik karena dieksklusikan faktor-faktor lain
yang dapat menyebabkan penelitian menjadi bias, akan tetapi
terdapat beberapa variabel perancu yang tidak diteliti sehingga
meningkatan potensi terjadinya bias.
Validitas Analisis
• Penelitian ini menggunakan
desain penelitian cross-sectional.
Ukuran sampel yang diperlukan
yaitu sebanyak 32 subjek
diperkirakan berdasarkan α= 0,05
dan kekuatan = 80%.
• Analisis data deskriptif digunakan
untuk karakteristik subjek dan
analisis data korelatif dengan
Spearman rho digunakan untuk
menilai kemungkinan hubungan
antara status zat besi bayi dan
perkembangan neurologis.
Kesimpulan: penelitian ini memiliki
validitas analisis yang baik karena
uji statistik yang digunakan sesuai
untuk menganalisis data.
Validitas Internal Kausal
Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yaitu penelitian ini
menjelaskan hubungan sebab akibat. Pada penelitian ini yang diteliti
adalah hubungan antara status zat besi pada bayi dengan
perkembangan neurologis dimana jika kadar zat besi rendah akan
meningkatkan resiko gangguan perkembangan neurologis pada bayi.
Ukuran sampel yang diperlukan yaitu sebanyak 32 subjek diperkirakan
berdasarkan α= 0,05 dan kekuatan = 80% yang berarti signifikansinya
cukup kuat pada penelitian ini.
Desain penelitian ini memenuhi asas temporalitas, degree of
association, dose response, koherensi dan biological plausibility. Akan
tetapi desain penelitian ini belum memenuhi asas konsistensi dan
spesifisitas karena masih terdapat faktor-faktor lain yang
menyebabkan gangguan perkembangan neurologis yang tidak
dimasukkan kedalam penelitian ini.
Kesimpulan: penelitian ini memiliki validitas internal kausal yang
cukup baik karena memenuhi asas temporalitas, degree of association,
dose response, koherensi dan biological plausibility yang menjelaskan
hubungan sebab-akibat yang kuat.
Validitas Eksternal
• Validitas eksternal berhubungan dengan kemampuan
generalisasi hasil penelitian terhadap suatu populasi yang
serupa. Dalam penelitian ini, penetapan usia subjek (7-11
bulan) didasarkan pada kelompok usia untuk pemeriksaan
BINS, dimana pemeriksaan tersebut bertujuan untuk menilai
gangguan neurologis, hal ini meningkatkan generalitas.
• Kesimpulan: validitas eksternal pada penelitian ini baik karena
sudah memperhatikan aspek generalitas.
IMPORTANCE
(KEPENTINGAN)
• Prevalensi tertinggi defisiensi zat besi ditemukan pada kelompok
usia 10 bulan.
• Dari 14 bayi dengan defisiensi zat besi, 8 bayi memiliki risiko tinggi
dan 2 bayi memiliki risiko rendah gangguan perkembangan
neurologis.
• Dari 30 bayi yang kekurangan zat besi, 4 bayi memiliki risiko tinggi
dan 16 bayi memiliki risiko rendah.
• Hubungan antara status zat besi bayi dan perkembangan neurologis
dianalisis menggunakan Spearman rho, dengan r = -0,547 dengan P
<0,0001. Temuan ini signifikan secara statistik. Semakin rendah
kadar feritin serum (defisiensi besi), semakin tinggi risiko gangguan
perkembangan neurologis. Studi lain telah melaporkan hubungan
serupa antara kekurangan zat besi dan perkembangan neurologis
pada bayi.
Kesimpulan: penelitian ini memiliki aspek importance yang dapat
menjelaskan bahwa kadar zat besi yang rendah dapat meningkatkan
resiko gangguan perkembangan neurologis.
APPLICABILITY
(PENERAPAN)
• Kekurangan zat besi merupakan masalah gizi yang sering
ditemukan dan persisten di Indonesia. Kekurangan zat besi
selama periode kritis dalam perkembangan otak anak-anak
diperkirakan dapat menyebabkan kerusakan permanen
sehingga menghambat perkembangan bayi.
• Dalam penelitian ini disimpulkan Semakin rendah kadar feritin
serum (defisiensi besi), semakin tinggi risiko gangguan
perkembangan neurologis.
Kesimpulan: penelitian ini dapat diterapkan dalam setting klinis
di Indonesia dimana masalah kekurangan nutrisi terutama
defisiensi zat besi pada bayi masih merupakan masalah
persisten dan sering ditemukan di Indonesia.
KESIMPULAN
• Di Indonesia, kekurangan nutrisi yaitu salah satunya zat besi
masih sering ditemukan, padahal zat besi merupakan
komponen penting untuk perkembangan otak pada anak-
anak. Penelitian ini memiliki nilai kepentingan yaitu
pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak penting untuk masa
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
• Saran untuk penelitian ini yaitu sebaiknya dicantumkan
dengan mendetail bagaimana metode pengambilan sampel
pada penelitian ini, selain itu diperlukan pemeriksaan-
pemeriksaan lain untuk mengontrol variabel-variabel perancu
lainnya, mungkin bisa dengan kuesioner untuk mengetahui
kualitas makanan bayi ataupun status zat besi maternal
sehingga bisa mengurangi bias penelitian.

More Related Content

Similar to Jurding.pptx

Hubungan kadarhemoglobinsebelumtransfusidanzatpengikatbesidengankecepatanpert...
Hubungan kadarhemoglobinsebelumtransfusidanzatpengikatbesidengankecepatanpert...Hubungan kadarhemoglobinsebelumtransfusidanzatpengikatbesidengankecepatanpert...
Hubungan kadarhemoglobinsebelumtransfusidanzatpengikatbesidengankecepatanpert...
Marsya AdeLia Tawil
 
PPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptx
PPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptxPPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptx
PPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptx
RubyTampubolon
 
Behavioral problems in children with epilepsy
Behavioral problems in children with epilepsyBehavioral problems in children with epilepsy
Behavioral problems in children with epilepsy
Retno Sf
 
Recana penelitian 3
Recana penelitian 3Recana penelitian 3
Recana penelitian 3
yetiyuwansyah1
 
Journal reading Neonatal Hypoglicemia
Journal reading Neonatal HypoglicemiaJournal reading Neonatal Hypoglicemia
Journal reading Neonatal Hypoglicemia
Kharima SD
 
Remaja Sehat Tanpa Anemia_Dr Elvina Karyadi.pdf
Remaja Sehat Tanpa Anemia_Dr Elvina Karyadi.pdfRemaja Sehat Tanpa Anemia_Dr Elvina Karyadi.pdf
Remaja Sehat Tanpa Anemia_Dr Elvina Karyadi.pdf
RamashintaSinaga1
 
Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...
Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...
Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...
Sii AQyuu
 
ppt malnutrisi fix.pptx
ppt malnutrisi  fix.pptxppt malnutrisi  fix.pptx
ppt malnutrisi fix.pptx
RafiAdriansyah2
 
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Sii AQyuu
 
16-Article Text-19-1-10-20181015.pdf
16-Article Text-19-1-10-20181015.pdf16-Article Text-19-1-10-20181015.pdf
16-Article Text-19-1-10-20181015.pdf
MetaDwiCahyani
 
PPT_Kurang_Energi_dan_Protein.ppt
PPT_Kurang_Energi_dan_Protein.pptPPT_Kurang_Energi_dan_Protein.ppt
PPT_Kurang_Energi_dan_Protein.ppt
MudrikahWicaksono
 
variabel dependen dan independen
variabel dependen dan independenvariabel dependen dan independen
variabel dependen dan independen
yunike ashadi
 
Malnutrition as an independent predictor of clinical outcome
Malnutrition as an independent predictor of clinical outcomeMalnutrition as an independent predictor of clinical outcome
Malnutrition as an independent predictor of clinical outcomerichardserong
 
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...Operator Warnet Vast Raha
 
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docxmetodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
Sissi Syifa Meidia
 
stunting.pptx
stunting.pptxstunting.pptx
stunting.pptx
YenzaFahera1
 

Similar to Jurding.pptx (20)

Hubungan kadarhemoglobinsebelumtransfusidanzatpengikatbesidengankecepatanpert...
Hubungan kadarhemoglobinsebelumtransfusidanzatpengikatbesidengankecepatanpert...Hubungan kadarhemoglobinsebelumtransfusidanzatpengikatbesidengankecepatanpert...
Hubungan kadarhemoglobinsebelumtransfusidanzatpengikatbesidengankecepatanpert...
 
PPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptx
PPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptxPPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptx
PPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptx
 
Behavioral problems in children with epilepsy
Behavioral problems in children with epilepsyBehavioral problems in children with epilepsy
Behavioral problems in children with epilepsy
 
Recana penelitian 3
Recana penelitian 3Recana penelitian 3
Recana penelitian 3
 
Journal reading Neonatal Hypoglicemia
Journal reading Neonatal HypoglicemiaJournal reading Neonatal Hypoglicemia
Journal reading Neonatal Hypoglicemia
 
Remaja Sehat Tanpa Anemia_Dr Elvina Karyadi.pdf
Remaja Sehat Tanpa Anemia_Dr Elvina Karyadi.pdfRemaja Sehat Tanpa Anemia_Dr Elvina Karyadi.pdf
Remaja Sehat Tanpa Anemia_Dr Elvina Karyadi.pdf
 
Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...
Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...
Analisis Pengaruh Perilaku Keluarga Sadar Gizi Terhadap Stunting Di Propinsi ...
 
ppt malnutrisi fix.pptx
ppt malnutrisi  fix.pptxppt malnutrisi  fix.pptx
ppt malnutrisi fix.pptx
 
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
 
16-Article Text-19-1-10-20181015.pdf
16-Article Text-19-1-10-20181015.pdf16-Article Text-19-1-10-20181015.pdf
16-Article Text-19-1-10-20181015.pdf
 
hardy
hardyhardy
hardy
 
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr 2
 
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr159866011 proposal-bblr-dengan-bblr
159866011 proposal-bblr-dengan-bblr
 
PPT_Kurang_Energi_dan_Protein.ppt
PPT_Kurang_Energi_dan_Protein.pptPPT_Kurang_Energi_dan_Protein.ppt
PPT_Kurang_Energi_dan_Protein.ppt
 
variabel dependen dan independen
variabel dependen dan independenvariabel dependen dan independen
variabel dependen dan independen
 
Malnutrition as an independent predictor of clinical outcome
Malnutrition as an independent predictor of clinical outcomeMalnutrition as an independent predictor of clinical outcome
Malnutrition as an independent predictor of clinical outcome
 
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
Analisis faktor faktor yang berhubungan dengan imtu pada balita vegetarian la...
 
Paper pak patra
Paper pak patraPaper pak patra
Paper pak patra
 
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docxmetodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
 
stunting.pptx
stunting.pptxstunting.pptx
stunting.pptx
 

Recently uploaded

Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
jualobat34
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 

Recently uploaded (20)

Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 

Jurding.pptx

  • 1.
  • 2. LATAR BELAKANG Kekurangan zat besi merupakan masalah gizi yang sering ditemukan dan persisten di Indonesia. Kekurangan zat besi selama periode kritis dalam perkembangan otak anak-anak diperkirakan dapat menyebabkan kerusakan permanen sehingga menghambat perkembangan bayi. Dalam kasus defisiensi zat besi, tidak hanya pengiriman oksigen jaringan terganggu, tetapi proliferasi, pertumbuhan, diferensiasi, mielinogenesis, fungsi kekebalan tubuh, metabolisme energi, penyerapan, dan biotransformasi juga terpengaruh, sehingga menyebabkan pertumbuhan abnormal dan perilaku. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai hubungan potensial antara status zat besi bayi dan gangguan perkembangan neurologis.
  • 3. METODE Desain Penelitian: Studi cross-sectional Waktu Penelitian: Maret hingga Mei 2015 Tempat: Klinik Rawat Jalan Tumbuh Kembang, Rumah Sakit Prof. Dr. RD Kandou, Manado Populasi: semua bayi sehat berturut-turut berusia 7 - 10 bulan di Klinik Rawat Jalan Tumbuh Kembang, Rumah Sakit Prof. Dr. RD Kandou, Manado Ukuran sampel yang diperlukan yaitu sebanyak 32 subjek diperkirakan berdasarkan α= 0,05 dan kekuatan = 80%. Kriteria inklusi: bayi yang terdaftar sebagai pasien di rumah sakit kami (baik di klinik atau kelahiran), dengan catatan medis persalinan yang jelas, status gizi baik, lahir cukup bulan dengan berat lahir ≥ 2.500 gram, skor Apgar ≥ 8 pada menit ke-5 , dan dengan persetujuan orang tua. Kriteria eksklusi: riwayat komplikasi perinatal, termasuk trauma kepala, hipoglikemia, sindrom gangguan pernapasan, infeksi, atau malaria.
  • 4. HASIL Prevalensi defisiensi zat besi pada subjek penelitian ini adalah 32%. Subjek ini terdiri dari 8 laki-laki dan 6 perempuan. Prevalensi tertinggi ditemukan pada kelompok usia 10 bulan (8/14).
  • 5. Dari 14 bayi dengan defisiensi zat besi, 8 bayi memiliki risiko tinggi dan 2 bayi memiliki risiko rendah gangguan perkembangan neurologis. Dari 30 bayi yang kekurangan zat besi, 4 bayi memiliki risiko tinggi dan 16 bayi memiliki risiko rendah. Hubungan antara status zat besi bayi dan perkembangan neurologis dianalisis oleh Spearman rho, mengungkapkan signifikan sedang dengan asosiasi terbalik (r = -0,547; P <0,0001).
  • 6. PEMBAHASAN • Bayi normal perlu menyerap sekitar 0,8 mg / hari zat besi (0,6 mg untuk pertumbuhan dan 0,2 mg untuk menggantikan kehilangan yang sedang berlangsung). • Perkembangan otak yang terganggu, serta gangguan kognitif, perilaku, dan psikomotorik adalah manifestasi yang paling mengkhawatirkan dari defisiensi besi. • Prevalensi defisiensi zat besi pada subjek yaitu sebesar 32%, mirip dengan studi cross-sectional oleh Apriyanti et al. pada anak-anak berusia 6-59 bulan. • Prevalensi tertinggi ditemukan pada kelompok usia 10 bulan (8/14), mungkin sebagai akibat dari diet zat besi yang tidak adekuat, diberi makanan melalui susu botol yang tidak diperkaya zat besi, atau status zat besi ibu.
  • 7. • Hubungan antara status zat besi bayi dan perkembangan neurologis dianalisis menggunakan Spearman rho, dengan r = -0,547 dengan P <0,0001. • Temuan ini signifikan secara statistik. Semakin rendah kadar feritin serum (defisiensi besi), semakin tinggi risiko gangguan perkembangan neurologis. • Studi lain telah melaporkan hubungan serupa antara kekurangan zat besi dan perkembangan neurologis pada bayi. • Keterbatasan penelitian yaitu tidak dinilai faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi status zat besi dan perkembangan neurologis, seperti asuhan, genetika, kualitas makanan, dan status zat besi ibu.
  • 8. KESIMPULAN Kadar feritin serum yang lebih rendah (defisiensi besi) secara signifikan berkaitan dengan risiko yang lebih tinggi dari gangguan perkembangan neurologis. Direkomendasikan suplementasi zat besi dan beberapa stimulasi otak untuk bayi dengan risiko sedang hingga tinggi dari gangguan perkembangan neurologis. Penelitian lebih lanjut harus dilakukan untuk menganalisis beberapa faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi status zat besi dan perkembangan neurologis, seperti asuhan, genetika, kualitas makanan, dan status zat besi ibu.
  • 9. PICO POPULATION Patient, population problem: semua bayi sehat usia 7 - 10 bulan di Klinik Rawat Jalan Tumbuh Kembang, Rumah Sakit Prof. Dr. RD Kandou, ManadO INTERVENTION Intervention, prognostic factor, exposure: pemeriksaan dengan BINS dan pengambilan darah vena COMPARISON Comparison, control: status zat besi pada bayi dan perkembangan neurologis pada bayi. OUTCOME Outcome: terdapat penemuan signifikan secara statistik, semakin rendah kadar feritin serum (defisiensi besi), semakin tinggi risiko gangguan perkembangan neurologis.
  • 10. VIA (VALIDITY,IMPORTANCY,APPLICABILITY) VALIDITAS INTERNAL NON-KAUSAL Validitas seleksi, validitas informasi, validitas pengontrolan perancu, validitas analisis VALIDITAS INTERNAL KAUSAL Temporality, degree of association, dose response, consistency, coherency, spesificity, biological plausibility VALIDITAS EKSTERNAL Validitas eksternal 1, validitas eksternal 2
  • 11. Validitas Internal Validitas Seleksi: • Populasi : semua bayi sehat berturut-turut berusia 7 - 10 bulan di Klinik Rawat Jalan Tumbuh Kembang, Rumah Sakit Prof. Dr. RD Kandou, Manado. • Ukuran sampel yang diperlukan yaitu sebanyak 32 subjek diperkirakan berdasarkan α= 0,05 dan kekuatan = 80%.
  • 12. • Kriteria inklusi adalah bayi yang terdaftar sebagai pasien di rumah sakit kami (baik di klinik atau kelahiran), dengan catatan medis persalinan yang jelas, status gizi baik, lahir cukup bulan dengan berat lahir ≥ 2.500 gram, skor Apgar ≥ 8 pada menit ke-5 , dan dengan persetujuan orang tua. • Kriteria eksklusi adalah riwayat komplikasi perinatal, termasuk trauma kepala, hipoglikemia, sindrom gangguan pernapasan, infeksi, atau malaria. Kesimpulan: penelitian ini memiliki validitas seleksi yang baik. Pada penelitian dieksklusikan variabel-variabel yang bias menjadi bias penelitian.
  • 13. Validitas Informasi • Kekurangan zat besi didefinisikan sebagai serum feritin <12 μg / mL, dengan atau tanpa anemia. Anemia didefinisikan sebagai tingkat hemoglobin <11 g / dL. • Status perkembangan neurologis bayi dinilai oleh Bayley Infant Neurodevelopmental Screener (BINS). Hasil pemeriksaan BINS dikategorikan sebagai risiko tinggi, sedang, atau rendah. Pencatatan riwayat dan pemeriksaan fisik dilakukan untuk menilai infeksi dan peradangan, berat (kg), dan panjang (cm).
  • 14. Berdasarkan Z-score, status gizi diklasifikasikan sebagai gizi baik (indeks berat-untuk-panjang badan -2SD hingga 2SD). Spesimen darah vena (5 mL) diambil oleh staf laboratorium dan diuji kadar hemoglobin (Hb) serum dan feritin. Kesimpulan: penelitian ini ini memiliki validitas informasi yang baik. Kriteria klinis yang digunakan untuk diagnosis sesuai dengan kriteria yang digunakan.
  • 15. Validitas Pengontrolan Perancu • Metode pengambilan sampel tidak dicantumkan sehingga tidak diketahui apakah sampel diambil secara randomisasi atau tidak. • Kriteria eksklusi adalah riwayat komplikasi perinatal, termasuk trauma kepala, hipoglikemia, sindrom gangguan pernapasan, infeksi, atau malaria.
  • 16. • Hal-hal tersebut juga dapat menyebabkan gangguan perkembangan neurologi sehingga pada penelitian ini terdapat pengontrolan variabel perancu, akan tetapi variable perancu yang lainnya masuk kedalam keterbatasan penelitian. Kesimpulan: penelitian ini memiliki validitas pengontrolan perancu yang cukup baik karena dieksklusikan faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan penelitian menjadi bias, akan tetapi terdapat beberapa variabel perancu yang tidak diteliti sehingga meningkatan potensi terjadinya bias.
  • 17. Validitas Analisis • Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional. Ukuran sampel yang diperlukan yaitu sebanyak 32 subjek diperkirakan berdasarkan α= 0,05 dan kekuatan = 80%. • Analisis data deskriptif digunakan untuk karakteristik subjek dan analisis data korelatif dengan Spearman rho digunakan untuk menilai kemungkinan hubungan antara status zat besi bayi dan perkembangan neurologis. Kesimpulan: penelitian ini memiliki validitas analisis yang baik karena uji statistik yang digunakan sesuai untuk menganalisis data.
  • 18. Validitas Internal Kausal Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yaitu penelitian ini menjelaskan hubungan sebab akibat. Pada penelitian ini yang diteliti adalah hubungan antara status zat besi pada bayi dengan perkembangan neurologis dimana jika kadar zat besi rendah akan meningkatkan resiko gangguan perkembangan neurologis pada bayi. Ukuran sampel yang diperlukan yaitu sebanyak 32 subjek diperkirakan berdasarkan α= 0,05 dan kekuatan = 80% yang berarti signifikansinya cukup kuat pada penelitian ini. Desain penelitian ini memenuhi asas temporalitas, degree of association, dose response, koherensi dan biological plausibility. Akan tetapi desain penelitian ini belum memenuhi asas konsistensi dan spesifisitas karena masih terdapat faktor-faktor lain yang menyebabkan gangguan perkembangan neurologis yang tidak dimasukkan kedalam penelitian ini. Kesimpulan: penelitian ini memiliki validitas internal kausal yang cukup baik karena memenuhi asas temporalitas, degree of association, dose response, koherensi dan biological plausibility yang menjelaskan hubungan sebab-akibat yang kuat.
  • 19. Validitas Eksternal • Validitas eksternal berhubungan dengan kemampuan generalisasi hasil penelitian terhadap suatu populasi yang serupa. Dalam penelitian ini, penetapan usia subjek (7-11 bulan) didasarkan pada kelompok usia untuk pemeriksaan BINS, dimana pemeriksaan tersebut bertujuan untuk menilai gangguan neurologis, hal ini meningkatkan generalitas. • Kesimpulan: validitas eksternal pada penelitian ini baik karena sudah memperhatikan aspek generalitas.
  • 20. IMPORTANCE (KEPENTINGAN) • Prevalensi tertinggi defisiensi zat besi ditemukan pada kelompok usia 10 bulan. • Dari 14 bayi dengan defisiensi zat besi, 8 bayi memiliki risiko tinggi dan 2 bayi memiliki risiko rendah gangguan perkembangan neurologis. • Dari 30 bayi yang kekurangan zat besi, 4 bayi memiliki risiko tinggi dan 16 bayi memiliki risiko rendah. • Hubungan antara status zat besi bayi dan perkembangan neurologis dianalisis menggunakan Spearman rho, dengan r = -0,547 dengan P <0,0001. Temuan ini signifikan secara statistik. Semakin rendah kadar feritin serum (defisiensi besi), semakin tinggi risiko gangguan perkembangan neurologis. Studi lain telah melaporkan hubungan serupa antara kekurangan zat besi dan perkembangan neurologis pada bayi. Kesimpulan: penelitian ini memiliki aspek importance yang dapat menjelaskan bahwa kadar zat besi yang rendah dapat meningkatkan resiko gangguan perkembangan neurologis.
  • 21. APPLICABILITY (PENERAPAN) • Kekurangan zat besi merupakan masalah gizi yang sering ditemukan dan persisten di Indonesia. Kekurangan zat besi selama periode kritis dalam perkembangan otak anak-anak diperkirakan dapat menyebabkan kerusakan permanen sehingga menghambat perkembangan bayi. • Dalam penelitian ini disimpulkan Semakin rendah kadar feritin serum (defisiensi besi), semakin tinggi risiko gangguan perkembangan neurologis. Kesimpulan: penelitian ini dapat diterapkan dalam setting klinis di Indonesia dimana masalah kekurangan nutrisi terutama defisiensi zat besi pada bayi masih merupakan masalah persisten dan sering ditemukan di Indonesia.
  • 22. KESIMPULAN • Di Indonesia, kekurangan nutrisi yaitu salah satunya zat besi masih sering ditemukan, padahal zat besi merupakan komponen penting untuk perkembangan otak pada anak- anak. Penelitian ini memiliki nilai kepentingan yaitu pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak penting untuk masa pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. • Saran untuk penelitian ini yaitu sebaiknya dicantumkan dengan mendetail bagaimana metode pengambilan sampel pada penelitian ini, selain itu diperlukan pemeriksaan- pemeriksaan lain untuk mengontrol variabel-variabel perancu lainnya, mungkin bisa dengan kuesioner untuk mengetahui kualitas makanan bayi ataupun status zat besi maternal sehingga bisa mengurangi bias penelitian.