Karangan ini membahas lima jenis karangan yaitu deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Jenis-jenis karangan ini masing-masing memiliki ciri khas berupa deskripsi yang menggambarkan suatu objek, narasi yang berisi urutan peristiwa, eksposisi yang menjelaskan suatu topik, argumentasi yang membahas suatu pandangan, dan persuasi yang bertujuan mempengaruhi pembaca.
Karangan menjelaskan 5 jenis karangan bahasa Indonesia yaitu deskripsi, eksposisi, persuasi, argumentasi, dan narasi. Setiap jenis karangan memiliki ciri khas penyusunan dan contoh topik yang sesuai.
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)armita widyasuri
Dokumen tersebut membahas lima jenis karangan dalam bahasa Indonesia yaitu karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Setiap jenis karangan dijelaskan ciri-cirinya dan diberikan contoh ringkas.
Karangan ini membahas lima jenis karangan yaitu deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Jenis-jenis karangan ini masing-masing memiliki ciri khas berupa deskripsi yang menggambarkan suatu objek, narasi yang berisi urutan peristiwa, eksposisi yang menjelaskan suatu topik, argumentasi yang membahas suatu pandangan, dan persuasi yang bertujuan mempengaruhi pembaca.
Karangan menjelaskan 5 jenis karangan bahasa Indonesia yaitu deskripsi, eksposisi, persuasi, argumentasi, dan narasi. Setiap jenis karangan memiliki ciri khas penyusunan dan contoh topik yang sesuai.
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)armita widyasuri
Dokumen tersebut membahas lima jenis karangan dalam bahasa Indonesia yaitu karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Setiap jenis karangan dijelaskan ciri-cirinya dan diberikan contoh ringkas.
Dokumen tersebut membahas tentang 5 jenis karangan beserta contoh dan langkah-langkah pembuatannya, yaitu deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
A.Pengertian Paragraf
Paragraf atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Dalam 1 paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak ide pokok paragraf yang dapat diungkapkan. terdapat paragraf induktif dan deduktif.
Karangan tersebut merangkum 5 jenis karangan yaitu deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Setiap jenis karangan dijelaskan ciri-cirinya dan diberikan contoh. Jenis karangan tersebut digunakan untuk menyampaikan informasi, cerita, pendapat, dan ajakan kepada pembaca.
Paragraf tersebut membahas berbagai jenis dan struktur paragraf serta pengembangannya, termasuk paragraf deduktif, induktif, campuran, deskriptif, dan naratif. Jenis-jenis paragraf ini memiliki ciri khas masing-masing dalam penyusunan awal, tengah, dan akhir kalimat utamanya.
Paragraf adalah rangkaian kalimat yang membahas suatu gagasan utama. Paragraf dibedakan berdasarkan bentuknya menjadi deduktif, induktif, dan campuran, serta berdasarkan tujuannya menjadi narasi, argumentasi, eksposisi, deskripsi, dan persuasi.
Paragraf merupakan bagian tulisan yang memiliki satu ide pokok yang didukung oleh beberapa kalimat. Paragraf harus memiliki kesatuan, kepaduan, dan isi yang memadai. Terdapat beberapa jenis paragraf berdasarkan pola pengembangannya, seperti narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
1. Dodi pergi sarapan bersama sepupunya Allan. Ketika lampu lalu lintas merah, Allan tetap melaju mobilnya.
2. Dodi bertanya kenapa Allan melaju meskipun lampu merah, lalu Allan menjawab bahwa di negara ini dia bisa membuat undang-undang sendiri.
3. Pertengkaran pun terjadi hingga akhirnya Allan mengeluarkan dompetnya dan memberikan uang kepada Dodi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang karangan narasi, meliputi pengertian, prinsip, karakteristik, jenis, struktur, unsur, dan langkah pembuatan karangan narasi.
Dokumen tersebut berisi daftar nama siswa kelompok II beserta penjelasan singkat tentang karangan dan jenis-jenis karangan seperti deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Diberikan pula contoh-contoh untuk masing-masing jenis karangan.
Paragraf di atas menjelaskan beberapa jenis paragraf yang umum digunakan dalam penulisan, yaitu: paragraf deduksi, induksi, narasi, eksposisi, deskripsi, dan argumentasi. Setiap jenis paragraf memiliki ciri khas pengembangan ide dan contoh penerapannya.
Dokumen tersebut membahas tentang karangan narasi dan deskripsi. Ia menjelaskan pengertian, macam-macam, contoh, dan fungsi dari karangan narasi dan deskripsi. Karangan narasi adalah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa secara kronologis sedangkan deskripsi mendeskripsikan suatu objek secara jelas, terperinci, dan hidup. Fungsi keduanya adalah memberikan informasi, pengalaman, dan penghayatan kep
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis tulisan ilmiah seperti karya tulis ilmiah, artikel, opini, esai, feature, catatan hati, dan resensi. Dokumen tersebut menjelaskan format penulisan dan unsur-unsur yang harus ada dalam setiap jenis tulisan ilmiah tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang 5 jenis karangan beserta contoh dan langkah-langkah pembuatannya, yaitu deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
A.Pengertian Paragraf
Paragraf atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Dalam 1 paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak ide pokok paragraf yang dapat diungkapkan. terdapat paragraf induktif dan deduktif.
Karangan tersebut merangkum 5 jenis karangan yaitu deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Setiap jenis karangan dijelaskan ciri-cirinya dan diberikan contoh. Jenis karangan tersebut digunakan untuk menyampaikan informasi, cerita, pendapat, dan ajakan kepada pembaca.
Paragraf tersebut membahas berbagai jenis dan struktur paragraf serta pengembangannya, termasuk paragraf deduktif, induktif, campuran, deskriptif, dan naratif. Jenis-jenis paragraf ini memiliki ciri khas masing-masing dalam penyusunan awal, tengah, dan akhir kalimat utamanya.
Paragraf adalah rangkaian kalimat yang membahas suatu gagasan utama. Paragraf dibedakan berdasarkan bentuknya menjadi deduktif, induktif, dan campuran, serta berdasarkan tujuannya menjadi narasi, argumentasi, eksposisi, deskripsi, dan persuasi.
Paragraf merupakan bagian tulisan yang memiliki satu ide pokok yang didukung oleh beberapa kalimat. Paragraf harus memiliki kesatuan, kepaduan, dan isi yang memadai. Terdapat beberapa jenis paragraf berdasarkan pola pengembangannya, seperti narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
1. Dodi pergi sarapan bersama sepupunya Allan. Ketika lampu lalu lintas merah, Allan tetap melaju mobilnya.
2. Dodi bertanya kenapa Allan melaju meskipun lampu merah, lalu Allan menjawab bahwa di negara ini dia bisa membuat undang-undang sendiri.
3. Pertengkaran pun terjadi hingga akhirnya Allan mengeluarkan dompetnya dan memberikan uang kepada Dodi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang karangan narasi, meliputi pengertian, prinsip, karakteristik, jenis, struktur, unsur, dan langkah pembuatan karangan narasi.
Dokumen tersebut berisi daftar nama siswa kelompok II beserta penjelasan singkat tentang karangan dan jenis-jenis karangan seperti deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Diberikan pula contoh-contoh untuk masing-masing jenis karangan.
Paragraf di atas menjelaskan beberapa jenis paragraf yang umum digunakan dalam penulisan, yaitu: paragraf deduksi, induksi, narasi, eksposisi, deskripsi, dan argumentasi. Setiap jenis paragraf memiliki ciri khas pengembangan ide dan contoh penerapannya.
Dokumen tersebut membahas tentang karangan narasi dan deskripsi. Ia menjelaskan pengertian, macam-macam, contoh, dan fungsi dari karangan narasi dan deskripsi. Karangan narasi adalah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa secara kronologis sedangkan deskripsi mendeskripsikan suatu objek secara jelas, terperinci, dan hidup. Fungsi keduanya adalah memberikan informasi, pengalaman, dan penghayatan kep
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis tulisan ilmiah seperti karya tulis ilmiah, artikel, opini, esai, feature, catatan hati, dan resensi. Dokumen tersebut menjelaskan format penulisan dan unsur-unsur yang harus ada dalam setiap jenis tulisan ilmiah tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang penulisan opini, mulai dari tujuan, prinsip-prinsip, jenis, dan proses penulisan opini. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain bahwa opini bertujuan untuk menyalurkan gagasan masyarakat dan memberikan sudut pandang alternatif, penulis opini bebas menyampaikan pendapat dengan jujur, serta proses penulisan opini meliputi perencanaan, penulisan draf, revisi, hing
Paragraf di atas termasuk jenis karangan deskripsi karena menjelaskan secara terperinci langkah-langkah melakukan service dalam bermain tenis lapangan.
Bahan ajar ini membahas tentang penentuan unsur-unsur intrinsik dalam berbagai jenis teks, seperti dongeng, puisi, drama, cerita, dan laporan. Termasuk di dalamnya adalah menentukan tokoh, latar, tema, amanat, makna kata, dan isi dari masing-masing teks.
Bahan ajar ini membahas tentang unsur-unsur intrinsik dalam berbagai jenis teks, seperti dongeng, puisi, drama, dan cerita anak. Termasuk di dalamnya adalah tokoh, latar, tema, amanat, dan alur. Bahan ini juga menjelaskan cara menentukan isi, makna, dan pesan yang tersirat maupun tersurat dari teks tersebut.
3. 1. DESKRIPSI Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/ keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.
4. Contoh deskripsi berisi fakta: Hampir semua pelosok Mentawai indah. Di empat kecamatan masih terdapat hutan yang masih perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenis flora dan fauna. Hutan Mentawai juga menyimpan anggrek aneka jenis dan fauna yang hanya terdapat di Mentawai. Siamang kerdil, lutung Mentawai dan beruk Simakobu adalah contoh primata yang menarik untuk bahan penelitian dan objek wisata.
5. Contoh deskripsi berupa fiksi: Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga; bayang matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.
6.
7.
8. 2. NARASI Secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik.
9. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
10. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Contoh narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Contoh narasi yang berupa fiksi: novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
11. Pola narasi secara sederhana: awal – tengah – akhir Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
12.
13. Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
14. Contoh narasi berisi fakta: Ir. Soekarno Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah.
15. Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945.
16.
17. Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-negara nonblok pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang
18. Contoh narasi fiksi: Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa.
19.
20. Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya.
21. Langkah menyusun narasi (fiksi): Langkah menyusun narasi (fiksi) melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Cerita dirangkai dengan menggunakan “rumus” 5 W + 1 H. Di mana seting/ lokasi ceritanya, siapa pelaku ceritanya, apa yang akan diceritakan, kapan peristiwa-peristiwa berlangsung, mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan bagaimana cerita itu dipaparkan.
22. 3. EKSPOSISI Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.
23. Contoh: Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
24.
25.
26. Tidak jarang eksposisi berisi uraian tentang langkah/ cara/ proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses .
27.
28.
29. 4. ARGUMENTASI Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.
30. Contoh: Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.
31.
32.
33. 5. PERSUASI Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
34. Contoh persuasi: Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim hujan ini adalah infeksi saluran pernapasan akut ( ISPA ). Untuk mencegah ISPA, kita perlu mengonsumsi makanan yang bergizi, minum vitamin dan antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak merokok, dan rutin berolah raga.
35.
36.
37. SOAL-SOAL DAN PEMBAHASANNYA 1. Ternyata badai ekonomi membuat beberapa wilayah negeri ini bergolak. Efek domino lepasnya Timor Timur tampak semakin menggejala. Di sana-sini muncul wacana tentang kemerdekaan wilayah. Dengan demikian, negeri ini menghadapi bahaya mahahebat, yakni disintegrasi.
38. Apakah melepaskan diri merupakan solusi terbaik? Untuk menjawab, kiranya merupakan langkah arif jika rakyat negeri ini kembali melihat sejarah. Kerajaan-kerajaan kecil terbukti lemah menghadapi tangan-tangan raksasa orang manca.
39.
40. Jawaban: d Pembahasan: Karena kutipan karangan tersebut termasuk jenis karangan argumentasi karena mengandung unsur opini dan disertai dengan alasan yang berupa fakta.
41. 2. Ketombe memang amat menjengkelkan, tidak hanya bagi wanita, tetapi juga bagi pria. Bila Anda terkena penyakit ini dan belum menemukan obat mujarab, di sinilah Anda dapat menemukan beberapa cara yang mudah untuk mengatasinya. Cobalah salah satu cara berikut yang menurut Anda paling sesuai dan paling mudah untuk Anda lakukan.
42. Paragraf di atas termasuk jenis karangan…. a. narasi b. deskripsi c. eksposisi d. argumentasi e. persuasi
43.
44.
45. Paragraf di atas termasuk jenis karangan… a. persuasi b. deskripsi c. argumentasi d. eksposisi e. narasi
46. Jawaban: b Pembahasan: Paragraf di atas menggambarkan suasana kampus.
47. “ Kita akan tetap saling memiliki, walau jarak telah memisahkan kita. Persahabatan yang kita lalui rasanya terlalu berarti kalau harus diakhiri begitu saja. Kecuali …….,” kata-kataku menggantung di udara, tiba-tiba saja pikiran itu melintas, seandainya seseorang datang dalam kehidupan Rina! Tidak, aku menggeleng kuat-kuat. Rasa marah menyedak dadaku. Cemburu? Aku tak tahu. Namun rasanya sulit untuk menerima bila hal itu menjadi kenyataan. 4.
48. Selamat tinggal Amerika, Universitas Oklahoma, dan semua kenangan pahit dan manis. Selamat tinggal. Kabut memenuhi mataku dan rongga hatiku ketika pesawat lepas landas.
49. Kutipan di atas termasuk jenis karangan…. a. deskripsi b. eksposisi c. narasi d. argumentasi e. persuasi
50. Jawaban: c Pembahasan: Kutipan di atas merupakan cerita fiksi karena terdapat peristiwa, tokoh, dan seting.
51. 5. Service dalam bermain tenis lapangan dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut. Pertama, ambillah posisi di luar garis belakang dan agak ke tengah. Kedua, lakukan konsentrasi untuk beberapa detik dan aturlah posisi kaki. Ketiga, bungkukkan badan ke depan sedikit sambil melempar bola ke atas, raket diayunkan ke belakang dan dengan cepat pukullah bola dengan kekuatan maksimal. Bola akan melayang dengan cepat.
52. Paragraf di atas termasuk jenis karangan…. a. eksposisi b. argumentasi c. deskripsi d. narasi e. persuasi
53. Jawaban: a Pembahasan: Paragraf di atas termasuk jenis eksposisi (paparan proses).
54. 6. (1) Mengumpulkan informasi (2) Mengembangkan kerangka menjadi karangan (3) Menetapkan tema (4) Menyusun kerangka karangan (5) Menentukan tujuan penulisan
55. Langkah-langkah yang benar adalah dengan urutan sebagai berikut…. a. (1), (2), (3), (4), (5) b. (3), (5), (1), (4), (2) c. (4), (1), (5), (3), (2) d. (5), (2), (3), (1), (4) e. (3), (4), (1), (5), (2)
56. Jawaban: b Pembahasan: Karena urutan langkah yang logis untuk mengarang terdapat pada opsi b .
57.
58. Urutan proses bila kita akan membuat pakaian jadi yang benar adalah…. a. (3), (1), (2), (4), (5) b. (2), (4), (3), (1), (5) c. (4), (2), (1), (3), (5) d. (1), (4), (3), (2), (5) e. (4), (1), (2), (3), (5)
59. Jawaban : C Pembahasan: Karena urutan proses yang logis untuk soal di atas adalah opsi C
60. 8. (1) Pemberian hadiah bagi siswa yang kreatif (2) Majalah dinding merupakan sarana komunikasi intern (3) Majalah dinding merupakan wadah kreativitas siswa (4) Adanya majalah dinding, minat baca dan minat tulis siswa meningkat. (5) Peran serta guru dalam pengelolaan majalah dinding sangat diharapkan.
61. Di antara kalimat-kalimat utama di atas yang tidak tepat untuk digunakan dalam kerangka karangan yang bertema Majalah Dinding di sekolah adalah kalimat nomor…. a. (1) b. (2) c. (3) d. (4) e. (5)
62. Jawaban: a Pembahasan: Kalimat nomor (1) tidak tepat untuk digunakan dalam kerangka karangan yang bertema Majalah Dinding di sekolah .
63. 9. Perhatikan butir-butir kerangka berikut! (1) Padahal pemanfaatan dunia kelautan Indonesia sangat menguntungkan. (2) Yang penting, perlu menyediakan sumber daya manusia bidang kelautan. (3) Geografis perairan Indonesia sangat strategis.
64. 4) Tetapi, kebijakan pembangunan belum memanfaatkan potensi geografis tersebut. (5) Juga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pendidikan ilmu kelautan di Indonesia.
65. Butir-butir kerangka yang bertema kelautan tersebut akan menjadi kerangka yang baik jika menggunakan urutan…. a. (5), (4), (1), (3), (2) b. (4), (3), (5), (2), (1) c. (2), (3), (1), (4), (5) d. (3), (4), (1), (5), (2) e. (1), (2), (3), (5), (4)
66. Jawaban : d Pembahasan: Karena urutan yang logis untuk tema tersebut adalah opsi d .
67. 10. (1) Musim kemarau panjang tahun ini merupakan bencana bagi daerah kami. (2) Sungai yang mengalir di tengah-tengah desa kering kerontang. (3) Bahkan sumur pun banyak yang tak berair lagi. (4) Sawah dan ladang seperti hangus dan dimakan oleh terik matahari. (5) Tanah pecah berbongkah-bongkah, tanaman pun hampir tak ada yang berwarna hijau lagi.
68. Yang tidak termasuk kalimat deskripsi dalam paragraf di atas, yaitu kalimat nomor…. a. (1) b. (2) c. (3) d. (4) e. (5)
69. Jawaban: a Pembahasan: Karena kalimat nomor (1) bukan merupakan gambaran melainkan pendapat.
70.
71. c. Merangsang indra pembaca pada suatu objek yang digambarkan oleh penulis. d. Menceritakan urutan peristiwa secara kronologis. e. Mengajak pembaca mengikuti anjuran penulis.
72. Jawaban: a Pembahasan: Karena opsi a merupakan ciri pengembangan karangan eksposisi yaitu untuk memperjelas informasi bagi pembaca.
73. 12. Jika akan menjelaskan pengertian dan fungsi pasar, kita dapat menggunakan karangan…. a. argumentasi b. eksposisi c. deskripsi d. narasi e. persuasi
74. Jawaban: b Pembahasan: Karena karangan eksposisi adalah menjelaskan informasi untuk memberi pengetahuan bagi pembaca.
75. 13. Topik yang dapat dikembangkan menjadi karangan argumentasi adalah…. a. Alasan pemerintah DKI membangun sistem transportasi Jakarta seperti busway . b. Bentuk fisik bus angkutan trans-Jakarta. c. Kisah perjalanan Sutiyoso, dari Pangdam Jaya sampai menjadi Gubernur DKI.
76. d. Proses pembuatan dan perakitan bus transJakarta. e. Himbauan pemerintah DKI kepada masyarakat pengguna transJakarta.
77. Jawaban : a Pembahasan: Opsi a merupakan topik argumentasi.