Dokumen tersebut membahas tentang jaringan epidermis pada tumbuhan. Secara singkat, jaringan epidermis adalah lapisan luar sel pada organ tumbuhan yang berfungsi sebagai pelindung. Jaringan ini terdiri atas sel-sel yang dapat berkembang menjadi alat tambahan seperti stomata dan trikoma. Jaringan epidermis tidak dapat melakukan pembelahan karena tidak memiliki ruang antar sel.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
JARINGAN_EPIDERMIS_TUMBUHAN.docx
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Satuan terkecil dalam tumbuhan adalah sel, suatu wadah kecil berisi substansi
hidup, yaitu protoplasma, dan di selubungi oleh dinding sel. Dalam setiap sel hidup
berlangsung proses metabolisme. Dinding sel melekat pada yang lain dengan adanya
perekat antar sel. Pengelompokan sel seperti itu, yang berbeda struktur atau fungsinya atau
keduanya dari kelompok sel lain, disebut jaringan. Jaringan yang secara umum terdiri dari
sel-sel yang sama bentuk serta fungsinya disebut jaringan sederhana. Jaringan yang terdiri
atas lebih dari satu macam sel namun asalnya sama disebut jaringan komples atau
majemuk.
Jaringan-jaringan umumnya terdapat pada tumbuhan yang tinggi tingkat
perkembangannya, semakin tinggi tingkat perkembangannya semakin jelas pula adanya
diferensiasi yang membentuk alat-alat tumbuhan yang berlainan. Dengan adanya jaringan-
jaringan dalam tumbuhan, ini berarti bahwa tumbuhan tersebut telah ada pembagian dalam
kegiatan-kegiatan proses hidupnya, dalam hal ini tiap jaringan biasanya hanya melakukan
satu macam proses hidup. Contohnya pada jaringan epidermis yang melindungi jaringan
sel disebalah dalam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan jaringan epidermis?
2. Apasaja karakteristik struktur serta fungsi jaringan epidermis?
3. Bagaimana perkembangan jaringan epidermis?
4. Bagaimana hubungan dalam perspektif islam dengan jaringan pada tumbuhan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian jaringan epidermis.
2. Untuk mengetahui karakteristik struktur serta fungsi jaringan epidermis.
3. Untuk mengetaui perkembangan jaringan epidermis.
4. Untuk mengetahui hubungan dalam perspektif islam dengan jaringan pada tumbuhan.
BAB II
2. PEMBAHASAN
A. Pengertian Jaringan Epidermis
Tumbuhan-tumbuhan yang hidup dan berkembang di darat, terutama pada
tumbuhan tingkat tinggi, yang menurut penelitian para ahli organ tumbuhan-tumbuhan
tersebut sangat memerlukan perlindungan dari segala pengaruh luar yang akan merugikan
pertumbuhannya. Pengaruh luar itu diantaranya: kekurangan air, kerusakan mekanis, suhu
udara yang terlalu tinggi atau sebaliknya, kehilangan zat-zat makanan, dan perlindungan
terhadap serangan hama serta penyakit tumbuhan. Oleh karna itu, terdapat satu lapisan sel
atau beberapa lapisan sel guna pelaksanaan perlindungan tersebut yaitu berupa jaringan
epidermis.
Ditinjau dari asal katanya, yaitu dari Bahasa Yunani, epi berarti diatas, derma
berarti kulit, maka epidermis adalah lapisan lapisan sel yang berada paling luar pada alat-
alat tumbuhan primer, seperti: akar, batang, daun bunga, buah dan biji-bijian. Suatu batang
dan akar yang terdapat jaringan epidermis didalamnya yaitu pada keadaan sebelum
tumbuhan mengalami penebalan sekunder. (Sutrian, 2011).
Terlihat dari ontogeny seragam, namun dari segi morfologi maupun fungsi sel
epidermis tidak seragam. Selain sel epidermis biasa, terdapat sel epidermis yang telah
berkembang menjadi sel rambut, sel penutup pada stomata, serta sel lain. Adanya kutin,
bahan lemak di dalam dinding luar, membatasi transpirasi. Karena susunan sel merapat
serta berkutikula yang kaku dan kuat, maka epidermis berperan sebagai penyokong
mekanik. Pada akar , adanya kutikula tipis serta rambut akar menunjukan bahwa epidermis
akar mudah terspesealisasi untuk penyerapan (Hidayat, 1995).
Epidermis biasanya terdiri dari satu lapisan sel. Pada beberapa tumbuhan sel
potoderm pada daun membelah dengan bidang pembelahan sejajar dengan permukaan
(periclinal) dan turunan nya dapat memebelah lagi sehingga terjadi epidermis berlapis
banyak.
B. Karakteristik Struktur Jaringan Epidermis
3. Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel epidermis dan alat-alat tambahan lainnya
yang dapat berupa stomata dan rambut atau trikoma. Beriku ini akan dijelaskan terkait
susunan sel epidermis, stomata pada epidermis dan trikomata atau rambut-rambut:
1. Susunan sel epidermis
Sebagian besar epidermis terdiri dari sel yang boleh dikatakan tak
terspesialisasi. Sel yang lebih terspesialisasi tersebar didalamnya. Sel epidermis
memiliki protoplas hidup dan dapat menyimpan berbagai hasil metabolisme.sel
mengandung plastid yang memiliki grana sedikit saja sehingga tidak
membentuk klorofil. Dalam plastid ditemukan pati dan protein sedangkan
dalam vakuola ditemukan antosian. Bagian lain dari sel epidermis meliputi :
a. Dinding sel
Dinding sel epidermis beragam tebalnya pada tumbuhan yang
berbeda dan ditemukan dibagian yang berlainan pada tumbuhan yang sama
seperti pada daun Coniferae. Pada dinding luar, terkadang terlihat daerah
dengan ruang antar fibril lebar yang disebut ektodesmata. Penebalan-
penebalan yang berlangsung pada dinding sel epidermis biasanya
merupakan penebalan-penebalan sekunder, yang terdiri dari selulosa yang
berwujud sebagai garis-garis (lamella).
Kenyataan pada tumbuhan yang hidup diatas tanah, pada tempat-
tempat yang kering seperti halnya dengan xerophyte, dinding selnya telah
mengalami penebalan selulosa dan juga mengadung zat kutin. Kutin
merupakan suatu senyawa bersifat lemak, merembes ke dinding sebelah
luar dan membentuk lapisan terpisah yakni kutikula dipermukaan luar
dermis. Tebal kutikula beragam dan perkembangannya dipengaruhi oleh
keadaan lingkungan (Sutrian, 2011).
b. Protoplas
Protoplas pada epidermis kebanyakan tumbuhan mengandung
leukoplas dan tidak memiliki kloroplas pada beberapa pteridophyta,
tumbuhan air, serta tumbuhan yang hidup ditempat teduh bisa ditemukan
kloroplas.
4. Antosianin terdapat di vakuola sel epidermis sejumlah besar tumbuhan
seperti Zebrina pendula dan dibawah dan tangkai Ricinus comunis. Selain
itu, tannin, lender dan kristal dapat pula ditemukan dalam sel epidermis
(Hidayat,1995).
2. Stomata
Stomata berasal dari kata Yunani : stoma yang mempunyai arti lubang atau
porus. ESAU mengartikannya sebagai sel-sel penutup dan porus yang ada
diantarannya. Jadi stomata adalah porus atau lubang-lubang yang terdapat pada
epidermis yang masing-masing dibatasi oleh dua buah “guard cell” atau sel-sel
penutup. Guard cells adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami perubahan
bentuk dan fungsi. Guard cells berfungsi untuk mengantur besarnya lubang-
lubang yang ada diantaranya (Sutrian, 2011).
Stomata umumnya terdapat pada bagian-bagian tumbuhan yang berwarna
hijau, terutama pada daun. Pada tumbuhan yang hidup dibawah permukaan air
terdapat pula alat-alat yang strukturnya mirip dengan stomata, padahal alat-alat
yang tersebut bukanlah stomata. Pada akar-akar dan bagian tumbuhan yang
kenyataannya tidak berwarna hijau, stomata itu biasanya tidak terdapat atau
tidak milikinya. Demikian pula pada macam-macam alat-alat bunga yang
berwarna memang terdapat stomata, akan tetapi kadang-kadang stomata itu
tidak berfungs. Selanjutnya pada stamina dan gynaecium bunga akan terdapat
pula stomat tersebu. Pada daun-daun yang berwarna hijau stomata akan terdapat
pada kedua permukaannya, atau kemungkinan pula hanya terdapat pada satu
permukannya saja yaitu pada permukaan bagian bawah (“Abaxial surface”).
Stomata terdiri dari beberapa bagian meliputi : sel penutup, bagian celah,
bagian yang merupakan sel tetangga dan ruang udara dalam (Hidayat, 1995).
3. Trichomata
Trichomata yang arti sebenarnya adalah rambut-rambut yang tumbuh
(berasal dari bahasa Yunani), asalnya adalah dari sel-sel epidermis yang
bentuk, susunan serta fungsinya memang bervariasi.
5. Trichoma dapat memeperbesar fungsi epidermis sebagai jaringan
pelindung, terutama mencegah penguapan yang berlebihan dan sebagai alat
sekresi (Sutrian, 2011).
Trichoma dapat terbagi menjadi beberapa jenis:
a. Trichoma yang tidak menghasilkan secret, diantaranya yaitu rambut
bersel satu/ bersel banyak dan tidak pipih, rambut bersel banyak dan
pipih, rambut bercabang dan bersel banyak serta rambut akar.
b. Trichoma sekresi (penghasil secret/ kelenjar), diantaranya dapat bersel
satu atau berupa sisik. Trichoma bersel banyak yang sederhana dari
tangkai dengan kepala sel satu atau bersel banyak. Trichoma kelenjar
dapat menghasilkan secret yang lengket dan kental biasanya terdapat
pada tunas muda. Jenis trichoma lain adalah kelenjar cerna yang
terdapat pada tanaman pemakan serangga (Hidayat, 1995).
c. Trichoma gatal (urtica), memiliki kandungan histamin dan asetilkolin
yang dapat menimbulkan rasa gatal ketika masuk kedalam kulit
(Sutrian, 2011).
Sel-sel epidermis mempunyai protoplas hidup dan dapat menyimpan
berbagai hasil metabolisme. Sel-sel inisial epidermis sebagian dengan
dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan lain yang sering disebut
derivate epidermis, seperti stroma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel silika,
dan sel gabus. (Nugroho,Hartanto,dkk.2010.Struktur dan
Perkembangan Tumbuhan.Jakarta:Penebar Swadaya)
C. Perkembangan Jaringan Epidermis
Jaringan dewasa yang tidak dapat melakukan pembelahan lagi adalah
jaringan epidermis karena pada jaringan epidermis tidak terdapat ruang antar sel
sehingga tidak memungkinkan melakukan pembelahan karena untuk dapat
melakukan pembelahan sel juga diperlukan ruang yang mencukupi bagi individu
baru untuk berkembang dan tumbuh.
Jaringan epidermis tetap ada sepanjang hidup (jaringa permanen) organ
tumbuhan yang mengalami penebalan sekunder.pada beberapa tumbuhan yang
6. berumur panjang. Pada perkembangan lanjut jaringan epidermis di gantikan oleh
jaringan gabus, bila batangnya menua. Secara singkat jaringan gabus tersebut akan
tetap (permanen) yang menjadi jaringan gabus, jaringan gabus terluar akan
mengeras dan menjadi lapisan paling luar dari epidermis dan menjadi keras
(menua). Jaringa epidermis ini sudah tidah bersifat meristematik lagi (karena sel
penyusunnya sudah tidak membelah lagi).
Untuk jaringan yang terdiri atau tersusun dari sel -- sel mati dan sel -- sel
hidup yaitu jaringan penyokong yang terdiri dari kolenkim dan sklerenkim pada
sklerenkim tersusun dari sel-sel mati sehingga tidak memungkinkan untuk
melakukan pembelahan seperti jaringan xylem yang juga tersusun dari sel-sel mati,
sedangkan pada jaringan kolenkim terdiri dari sel-sel hidup namun tidak melakukan
pembelahan karena berdasarkan fungsi nya yaitu sebagai penguat atau penegak
pada tumbuhan dan untuk melakukan tugas nya jaringan ini tidak memerlukan
untuk melakukan pembelahan.
Jenis jaringan dari jaringan dewasa masih dapat melakukan pembelahan
seperti jaringan meristem. Hal ini dapat terjadi karena ada jaringan dewasa yang
memiliki sel-sel hidup yang memiliki energi untuk melakukan pembelahan
sedangkan pada jaringan dewasa yang tidak memiliki sel hidup atau tersusun dari
sel - sel mati tidak mempunyai energi untuk dapat melakukan aktivitas pembelahan
seperti sel hidup pada umumnya.
Terdapat beberapa jaringan pada jaringan dewasa yang tidak memiliki
kemampuan atau sifat yang dapat kembali ke meristematik hal ini dapat disebabkan
karena beberapa faktor yaitu jaringan terdiri dari sel-sel mati saja, tidak mempunyai
energi untuk melakukan proses pembelahan, dan bisa saja tidak terdapat ruang yang
cukup bagi individu baru untuk berkembang dan tumbuh. Sedangkan pada jaringan
dewasa yang lain beberapa memiliki sifat dapat kembali menjadi meristematik.
Karena pada jaringan tersebut ada beberapa syarat yang sudah terpenuhi untuk
melakukan proses pembelahan sel yaitu memiliki energi yang cukup dan terdapat
ruang dan ukuran sel yang memadai.
Dan faktor lain yang juga sangat memengaruhi adalah sel tersebut hidup
sehingga saat tumbuhan memerlukan sel tersebut menerima rangsangan untuk
7. melakukan proses pembelahan entah karena tumbuhan mengalami kerusakan
karena faktor luar ataupun karena dampak dari proses pertumbuhan tumbuhan
sehingga, memicu jaringan tertentu untuk melakukan proses pembelahan untuk
memenuhi kebutuhan. (Winoto,2017)
D. Hubungan dalam Perspektif Islam dengan Jaringan pada Tumbuhan
ُمُهَل ٌةَيآَو
ُةَتْيَمْلا ُضْاألر
َونُلُكْأَي ُهْنِمَف اًّبَح اَهْنِم اَنْجَرْخَأَو اَهاَنْيَيْحَأ
(
٣٣
)
Artinya:“Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka
adalah bumi yang mati(tandus). Kami hidupkan bumi itu dan kami keluarkan dari
padanya biji-bijian , maka daripadanya mereka makan” (QS. Yasin: 33)
Ayat diatas menjelaskan bahwa, Allah telah menghidupkan bumi yang mati
dengan berbagai kehidupan sebagai rahmat dan anugerah bagi manusia untuk
memenuhi kebutuhannya. Namun, ada yang unik ketika memelajari lebih
mendalam mengenai dunia tumbuhan. Tumbuhan yang terlihat biasa-biasa saja,
ternyata memiliki tingkat kerumitan dalam penciptaannya. Meskipun rumit ketika
dipelajari, tumbuhan banyak memberi manfaat untuk makhluk hidup lain.
(Khoiruddin,2018)
Maka dari itu kita sebagai generasi milineal harus menjaga lingkungan
dengan cara melestarikan dan memanfaatkan tanaman-tanaman yang tumbuh di
muka bumi ini dengan sebaik-baiknya. Memanfaatkan secukupnya dan
menghindari eksploitasi secara besar-besaran serta senantiasa menumbuhkan sifat
kepekaan terhadap lingkungan sekitar.
8. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ditinjau dari asal katanya, yaitu dari Bahasa Yunani, epi berarti diatas, derma
berarti kulit, maka epidermis adalah lapisan lapisan sel yang berada paling luar pada alat-
alat tumbuhan primer, seperti: akar, batang, daun bunga, buah dan biji-bijian. Suatu batang
dan akar yang terdapat jaringan epidermis didalamnya yaitu pada keadaan sebelum
tumbuhan mengalami penebalan sekunder.
Karakteristik struktur Jaringan Epidermis meliputi susunan sel epidermis, stomata,
dan trichomata.
Jaringan epidermis tetap ada sepanjang hidup (jaringan permanen) organ tumbuhan
yang mengalami penebalan tumbuhan sekunder. Jaringan epidermis tidak dapat melakukan
pe,mbelahan karena tidak terdapat ruang antar sel sehingga yang memungkinkan
melakukan pembelahan. Perkembangan lanjut jaringan epidermis digantikan oleh jaringan
gabus.
Dalam firmannya, Qs.Yasiin:33 dijelaskan bahwa Allah telah menghidupkan bumi
yang mati dengan berbagai kehidupan sebagai rahmat dan anugerah bagi manusia untuk
memenuhi kebutuhannya. Namun, ada yang unik ketika memelajari lebih mendalam
mengenai dunia tumbuhan. Tumbuhan yang terlihat biasa-biasa saja, ternyata memiliki
tingkat kerumitan dalam penciptaannya. Meskipun rumit ketika dipelajari, tumbuhan
banyak memberi manfaat untuk makhluk hidup lain.
B. Kritik dan Saran
Demikianlah makalah ini kami buat . Apabila terdapat kesalahan dalam
penyusunan makalah ini kami mohon maaf yang sebesar besarnya kami mengharap kritik
9. dan saran dari pembaca supaya dapat memberikan perbaikan untuk makalah kami
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca dan
menambah wawasan serta pengetahuan kita.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemahnnya. 1989. Departemen Agama . Semarang: Toha
Putera
Hidayat,Estiti.B.1995.Anatomi Tumbuhan Berbiji.Bandung:ITB
Khoirudin, M. .2018. Biologi Kehidupan. Kebumen:CV. Intishar Publishing
Nugroho,Hartanto,dkk.2010.Struktur dan Perkembangan
Tumbuhan.Jakarta:Penebar Swadaya
Sutrian,Yayan.2011.Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan tentang Sel dan
Jaringan. Jakarta:Rineka Cipta
Winoto,Stainley.2017.https://www.kompasiana.com. Membelahnya Jaringan
Dewasa Tumbuhan. Diakses pada tanggal 8 November 2018 pukul 20.11
WIB.