SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Satuan terkecil dalam tumbuhan adalah sel, suatu wadah kecil berisi substansi
hidup, yaitu protoplasma, dan di selubungi oleh dinding sel. Dalam setiap sel hidup
berlangsung proses metabolisme. Dinding sel melekat pada yang lain dengan adanya
perekat antar sel. Pengelompokan sel seperti itu, yang berbeda struktur atau fungsinya atau
keduanya dari kelompok sel lain, disebut jaringan. Jaringan yang secara umum terdiri dari
sel-sel yang sama bentuk serta fungsinya disebut jaringan sederhana. Jaringan yang terdiri
atas lebih dari satu macam sel namun asalnya sama disebut jaringan komples atau
majemuk.
Jaringan-jaringan umumnya terdapat pada tumbuhan yang tinggi tingkat
perkembangannya, semakin tinggi tingkat perkembangannya semakin jelas pula adanya
diferensiasi yang membentuk alat-alat tumbuhan yang berlainan. Dengan adanya jaringan-
jaringan dalam tumbuhan, ini berarti bahwa tumbuhan tersebut telah ada pembagian dalam
kegiatan-kegiatan proses hidupnya, dalam hal ini tiap jaringan biasanya hanya melakukan
satu macam proses hidup. Contohnya pada jaringan epidermis yang melindungi jaringan
sel disebalah dalam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan jaringan epidermis?
2. Apasaja karakteristik struktur serta fungsi jaringan epidermis?
3. Bagaimana perkembangan jaringan epidermis?
4. Bagaimana hubungan dalam perspektif islam dengan jaringan pada tumbuhan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian jaringan epidermis.
2. Untuk mengetahui karakteristik struktur serta fungsi jaringan epidermis.
3. Untuk mengetaui perkembangan jaringan epidermis.
4. Untuk mengetahui hubungan dalam perspektif islam dengan jaringan pada tumbuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jaringan Epidermis
Tumbuhan-tumbuhan yang hidup dan berkembang di darat, terutama pada
tumbuhan tingkat tinggi, yang menurut penelitian para ahli organ tumbuhan-tumbuhan
tersebut sangat memerlukan perlindungan dari segala pengaruh luar yang akan merugikan
pertumbuhannya. Pengaruh luar itu diantaranya: kekurangan air, kerusakan mekanis, suhu
udara yang terlalu tinggi atau sebaliknya, kehilangan zat-zat makanan, dan perlindungan
terhadap serangan hama serta penyakit tumbuhan. Oleh karna itu, terdapat satu lapisan sel
atau beberapa lapisan sel guna pelaksanaan perlindungan tersebut yaitu berupa jaringan
epidermis.
Ditinjau dari asal katanya, yaitu dari Bahasa Yunani, epi berarti diatas, derma
berarti kulit, maka epidermis adalah lapisan lapisan sel yang berada paling luar pada alat-
alat tumbuhan primer, seperti: akar, batang, daun bunga, buah dan biji-bijian. Suatu batang
dan akar yang terdapat jaringan epidermis didalamnya yaitu pada keadaan sebelum
tumbuhan mengalami penebalan sekunder. (Sutrian, 2011).
Terlihat dari ontogeny seragam, namun dari segi morfologi maupun fungsi sel
epidermis tidak seragam. Selain sel epidermis biasa, terdapat sel epidermis yang telah
berkembang menjadi sel rambut, sel penutup pada stomata, serta sel lain. Adanya kutin,
bahan lemak di dalam dinding luar, membatasi transpirasi. Karena susunan sel merapat
serta berkutikula yang kaku dan kuat, maka epidermis berperan sebagai penyokong
mekanik. Pada akar , adanya kutikula tipis serta rambut akar menunjukan bahwa epidermis
akar mudah terspesealisasi untuk penyerapan (Hidayat, 1995).
Epidermis biasanya terdiri dari satu lapisan sel. Pada beberapa tumbuhan sel
potoderm pada daun membelah dengan bidang pembelahan sejajar dengan permukaan
(periclinal) dan turunan nya dapat memebelah lagi sehingga terjadi epidermis berlapis
banyak.
B. Karakteristik Struktur Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel epidermis dan alat-alat tambahan lainnya
yang dapat berupa stomata dan rambut atau trikoma. Beriku ini akan dijelaskan terkait
susunan sel epidermis, stomata pada epidermis dan trikomata atau rambut-rambut:
1. Susunan sel epidermis
Sebagian besar epidermis terdiri dari sel yang boleh dikatakan tak
terspesialisasi. Sel yang lebih terspesialisasi tersebar didalamnya. Sel epidermis
memiliki protoplas hidup dan dapat menyimpan berbagai hasil metabolisme.sel
mengandung plastid yang memiliki grana sedikit saja sehingga tidak
membentuk klorofil. Dalam plastid ditemukan pati dan protein sedangkan
dalam vakuola ditemukan antosian. Bagian lain dari sel epidermis meliputi :
a. Dinding sel
Dinding sel epidermis beragam tebalnya pada tumbuhan yang
berbeda dan ditemukan dibagian yang berlainan pada tumbuhan yang sama
seperti pada daun Coniferae. Pada dinding luar, terkadang terlihat daerah
dengan ruang antar fibril lebar yang disebut ektodesmata. Penebalan-
penebalan yang berlangsung pada dinding sel epidermis biasanya
merupakan penebalan-penebalan sekunder, yang terdiri dari selulosa yang
berwujud sebagai garis-garis (lamella).
Kenyataan pada tumbuhan yang hidup diatas tanah, pada tempat-
tempat yang kering seperti halnya dengan xerophyte, dinding selnya telah
mengalami penebalan selulosa dan juga mengadung zat kutin. Kutin
merupakan suatu senyawa bersifat lemak, merembes ke dinding sebelah
luar dan membentuk lapisan terpisah yakni kutikula dipermukaan luar
dermis. Tebal kutikula beragam dan perkembangannya dipengaruhi oleh
keadaan lingkungan (Sutrian, 2011).
b. Protoplas
Protoplas pada epidermis kebanyakan tumbuhan mengandung
leukoplas dan tidak memiliki kloroplas pada beberapa pteridophyta,
tumbuhan air, serta tumbuhan yang hidup ditempat teduh bisa ditemukan
kloroplas.
Antosianin terdapat di vakuola sel epidermis sejumlah besar tumbuhan
seperti Zebrina pendula dan dibawah dan tangkai Ricinus comunis. Selain
itu, tannin, lender dan kristal dapat pula ditemukan dalam sel epidermis
(Hidayat,1995).
2. Stomata
Stomata berasal dari kata Yunani : stoma yang mempunyai arti lubang atau
porus. ESAU mengartikannya sebagai sel-sel penutup dan porus yang ada
diantarannya. Jadi stomata adalah porus atau lubang-lubang yang terdapat pada
epidermis yang masing-masing dibatasi oleh dua buah “guard cell” atau sel-sel
penutup. Guard cells adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami perubahan
bentuk dan fungsi. Guard cells berfungsi untuk mengantur besarnya lubang-
lubang yang ada diantaranya (Sutrian, 2011).
Stomata umumnya terdapat pada bagian-bagian tumbuhan yang berwarna
hijau, terutama pada daun. Pada tumbuhan yang hidup dibawah permukaan air
terdapat pula alat-alat yang strukturnya mirip dengan stomata, padahal alat-alat
yang tersebut bukanlah stomata. Pada akar-akar dan bagian tumbuhan yang
kenyataannya tidak berwarna hijau, stomata itu biasanya tidak terdapat atau
tidak milikinya. Demikian pula pada macam-macam alat-alat bunga yang
berwarna memang terdapat stomata, akan tetapi kadang-kadang stomata itu
tidak berfungs. Selanjutnya pada stamina dan gynaecium bunga akan terdapat
pula stomat tersebu. Pada daun-daun yang berwarna hijau stomata akan terdapat
pada kedua permukaannya, atau kemungkinan pula hanya terdapat pada satu
permukannya saja yaitu pada permukaan bagian bawah (“Abaxial surface”).
Stomata terdiri dari beberapa bagian meliputi : sel penutup, bagian celah,
bagian yang merupakan sel tetangga dan ruang udara dalam (Hidayat, 1995).
3. Trichomata
Trichomata yang arti sebenarnya adalah rambut-rambut yang tumbuh
(berasal dari bahasa Yunani), asalnya adalah dari sel-sel epidermis yang
bentuk, susunan serta fungsinya memang bervariasi.
Trichoma dapat memeperbesar fungsi epidermis sebagai jaringan
pelindung, terutama mencegah penguapan yang berlebihan dan sebagai alat
sekresi (Sutrian, 2011).
Trichoma dapat terbagi menjadi beberapa jenis:
a. Trichoma yang tidak menghasilkan secret, diantaranya yaitu rambut
bersel satu/ bersel banyak dan tidak pipih, rambut bersel banyak dan
pipih, rambut bercabang dan bersel banyak serta rambut akar.
b. Trichoma sekresi (penghasil secret/ kelenjar), diantaranya dapat bersel
satu atau berupa sisik. Trichoma bersel banyak yang sederhana dari
tangkai dengan kepala sel satu atau bersel banyak. Trichoma kelenjar
dapat menghasilkan secret yang lengket dan kental biasanya terdapat
pada tunas muda. Jenis trichoma lain adalah kelenjar cerna yang
terdapat pada tanaman pemakan serangga (Hidayat, 1995).
c. Trichoma gatal (urtica), memiliki kandungan histamin dan asetilkolin
yang dapat menimbulkan rasa gatal ketika masuk kedalam kulit
(Sutrian, 2011).
Sel-sel epidermis mempunyai protoplas hidup dan dapat menyimpan
berbagai hasil metabolisme. Sel-sel inisial epidermis sebagian dengan
dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan lain yang sering disebut
derivate epidermis, seperti stroma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel silika,
dan sel gabus. (Nugroho,Hartanto,dkk.2010.Struktur dan
Perkembangan Tumbuhan.Jakarta:Penebar Swadaya)
C. Perkembangan Jaringan Epidermis
Jaringan dewasa yang tidak dapat melakukan pembelahan lagi adalah
jaringan epidermis karena pada jaringan epidermis tidak terdapat ruang antar sel
sehingga tidak memungkinkan melakukan pembelahan karena untuk dapat
melakukan pembelahan sel juga diperlukan ruang yang mencukupi bagi individu
baru untuk berkembang dan tumbuh.
Jaringan epidermis tetap ada sepanjang hidup (jaringa permanen) organ
tumbuhan yang mengalami penebalan sekunder.pada beberapa tumbuhan yang
berumur panjang. Pada perkembangan lanjut jaringan epidermis di gantikan oleh
jaringan gabus, bila batangnya menua. Secara singkat jaringan gabus tersebut akan
tetap (permanen) yang menjadi jaringan gabus, jaringan gabus terluar akan
mengeras dan menjadi lapisan paling luar dari epidermis dan menjadi keras
(menua). Jaringa epidermis ini sudah tidah bersifat meristematik lagi (karena sel
penyusunnya sudah tidak membelah lagi).
Untuk jaringan yang terdiri atau tersusun dari sel -- sel mati dan sel -- sel
hidup yaitu jaringan penyokong yang terdiri dari kolenkim dan sklerenkim pada
sklerenkim tersusun dari sel-sel mati sehingga tidak memungkinkan untuk
melakukan pembelahan seperti jaringan xylem yang juga tersusun dari sel-sel mati,
sedangkan pada jaringan kolenkim terdiri dari sel-sel hidup namun tidak melakukan
pembelahan karena berdasarkan fungsi nya yaitu sebagai penguat atau penegak
pada tumbuhan dan untuk melakukan tugas nya jaringan ini tidak memerlukan
untuk melakukan pembelahan.
Jenis jaringan dari jaringan dewasa masih dapat melakukan pembelahan
seperti jaringan meristem. Hal ini dapat terjadi karena ada jaringan dewasa yang
memiliki sel-sel hidup yang memiliki energi untuk melakukan pembelahan
sedangkan pada jaringan dewasa yang tidak memiliki sel hidup atau tersusun dari
sel - sel mati tidak mempunyai energi untuk dapat melakukan aktivitas pembelahan
seperti sel hidup pada umumnya.
Terdapat beberapa jaringan pada jaringan dewasa yang tidak memiliki
kemampuan atau sifat yang dapat kembali ke meristematik hal ini dapat disebabkan
karena beberapa faktor yaitu jaringan terdiri dari sel-sel mati saja, tidak mempunyai
energi untuk melakukan proses pembelahan, dan bisa saja tidak terdapat ruang yang
cukup bagi individu baru untuk berkembang dan tumbuh. Sedangkan pada jaringan
dewasa yang lain beberapa memiliki sifat dapat kembali menjadi meristematik.
Karena pada jaringan tersebut ada beberapa syarat yang sudah terpenuhi untuk
melakukan proses pembelahan sel yaitu memiliki energi yang cukup dan terdapat
ruang dan ukuran sel yang memadai.
Dan faktor lain yang juga sangat memengaruhi adalah sel tersebut hidup
sehingga saat tumbuhan memerlukan sel tersebut menerima rangsangan untuk
melakukan proses pembelahan entah karena tumbuhan mengalami kerusakan
karena faktor luar ataupun karena dampak dari proses pertumbuhan tumbuhan
sehingga, memicu jaringan tertentu untuk melakukan proses pembelahan untuk
memenuhi kebutuhan. (Winoto,2017)
D. Hubungan dalam Perspektif Islam dengan Jaringan pada Tumbuhan
ُ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ٌ‫ة‬َ‫ي‬‫آ‬َ‫و‬
ُ‫ة‬َ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ض‬ْ‫األر‬
َ‫ون‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫ف‬ ‫ا‬ًّ‫ب‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ي‬ْ‫ح‬َ‫أ‬
(
٣٣
)
Artinya:“Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka
adalah bumi yang mati(tandus). Kami hidupkan bumi itu dan kami keluarkan dari
padanya biji-bijian , maka daripadanya mereka makan” (QS. Yasin: 33)
Ayat diatas menjelaskan bahwa, Allah telah menghidupkan bumi yang mati
dengan berbagai kehidupan sebagai rahmat dan anugerah bagi manusia untuk
memenuhi kebutuhannya. Namun, ada yang unik ketika memelajari lebih
mendalam mengenai dunia tumbuhan. Tumbuhan yang terlihat biasa-biasa saja,
ternyata memiliki tingkat kerumitan dalam penciptaannya. Meskipun rumit ketika
dipelajari, tumbuhan banyak memberi manfaat untuk makhluk hidup lain.
(Khoiruddin,2018)
Maka dari itu kita sebagai generasi milineal harus menjaga lingkungan
dengan cara melestarikan dan memanfaatkan tanaman-tanaman yang tumbuh di
muka bumi ini dengan sebaik-baiknya. Memanfaatkan secukupnya dan
menghindari eksploitasi secara besar-besaran serta senantiasa menumbuhkan sifat
kepekaan terhadap lingkungan sekitar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ditinjau dari asal katanya, yaitu dari Bahasa Yunani, epi berarti diatas, derma
berarti kulit, maka epidermis adalah lapisan lapisan sel yang berada paling luar pada alat-
alat tumbuhan primer, seperti: akar, batang, daun bunga, buah dan biji-bijian. Suatu batang
dan akar yang terdapat jaringan epidermis didalamnya yaitu pada keadaan sebelum
tumbuhan mengalami penebalan sekunder.
Karakteristik struktur Jaringan Epidermis meliputi susunan sel epidermis, stomata,
dan trichomata.
Jaringan epidermis tetap ada sepanjang hidup (jaringan permanen) organ tumbuhan
yang mengalami penebalan tumbuhan sekunder. Jaringan epidermis tidak dapat melakukan
pe,mbelahan karena tidak terdapat ruang antar sel sehingga yang memungkinkan
melakukan pembelahan. Perkembangan lanjut jaringan epidermis digantikan oleh jaringan
gabus.
Dalam firmannya, Qs.Yasiin:33 dijelaskan bahwa Allah telah menghidupkan bumi
yang mati dengan berbagai kehidupan sebagai rahmat dan anugerah bagi manusia untuk
memenuhi kebutuhannya. Namun, ada yang unik ketika memelajari lebih mendalam
mengenai dunia tumbuhan. Tumbuhan yang terlihat biasa-biasa saja, ternyata memiliki
tingkat kerumitan dalam penciptaannya. Meskipun rumit ketika dipelajari, tumbuhan
banyak memberi manfaat untuk makhluk hidup lain.
B. Kritik dan Saran
Demikianlah makalah ini kami buat . Apabila terdapat kesalahan dalam
penyusunan makalah ini kami mohon maaf yang sebesar besarnya kami mengharap kritik
dan saran dari pembaca supaya dapat memberikan perbaikan untuk makalah kami
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca dan
menambah wawasan serta pengetahuan kita.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemahnnya. 1989. Departemen Agama . Semarang: Toha
Putera
Hidayat,Estiti.B.1995.Anatomi Tumbuhan Berbiji.Bandung:ITB
Khoirudin, M. .2018. Biologi Kehidupan. Kebumen:CV. Intishar Publishing
Nugroho,Hartanto,dkk.2010.Struktur dan Perkembangan
Tumbuhan.Jakarta:Penebar Swadaya
Sutrian,Yayan.2011.Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan tentang Sel dan
Jaringan. Jakarta:Rineka Cipta
Winoto,Stainley.2017.https://www.kompasiana.com. Membelahnya Jaringan
Dewasa Tumbuhan. Diakses pada tanggal 8 November 2018 pukul 20.11
WIB.
JARINGAN_EPIDERMIS_TUMBUHAN.docx

More Related Content

Similar to JARINGAN_EPIDERMIS_TUMBUHAN.docx

Struktur dan fungsi jaringan tumbuha1
Struktur dan fungsi jaringan tumbuha1Struktur dan fungsi jaringan tumbuha1
Struktur dan fungsi jaringan tumbuha1
Uji Wardoyo
 
Struktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Letak Jaringan TumbuhanStruktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Letak Jaringan TumbuhanDwinita Murbarani
 
Biologi ppt JARINGAN TUMBUHAN
Biologi ppt JARINGAN TUMBUHANBiologi ppt JARINGAN TUMBUHAN
Biologi ppt JARINGAN TUMBUHANNita Sulistyawati
 
Fungsi Tumbuhan
Fungsi TumbuhanFungsi Tumbuhan
Fungsi Tumbuhan
boim007
 
JARINGAN_TUMBUHAN_pptx.pptx
JARINGAN_TUMBUHAN_pptx.pptxJARINGAN_TUMBUHAN_pptx.pptx
JARINGAN_TUMBUHAN_pptx.pptx
azizainul
 
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
Sofyan Dwi Nugroho
 
makalah biologi (jaringa tumbuhan)
makalah biologi (jaringa tumbuhan)makalah biologi (jaringa tumbuhan)
makalah biologi (jaringa tumbuhan)Putriany Cg Presiden
 
JARINGAN_TUMBUHAN_pptx.pptx
JARINGAN_TUMBUHAN_pptx.pptxJARINGAN_TUMBUHAN_pptx.pptx
JARINGAN_TUMBUHAN_pptx.pptx
siskawatihermin
 
Penjelasan tentang Definisi Jaringan, macam, bentuk dan fungsi jaringan pada ...
Penjelasan tentang Definisi Jaringan, macam, bentuk dan fungsi jaringan pada ...Penjelasan tentang Definisi Jaringan, macam, bentuk dan fungsi jaringan pada ...
Penjelasan tentang Definisi Jaringan, macam, bentuk dan fungsi jaringan pada ...
TristiIndah1
 
Bab 2 jaringan tumbuhan dan hewan
Bab 2 jaringan tumbuhan dan hewanBab 2 jaringan tumbuhan dan hewan
Bab 2 jaringan tumbuhan dan hewanAnisah Riza Safana
 
Pertumbuhan tanaman
Pertumbuhan tanamanPertumbuhan tanaman
Pertumbuhan tanaman
Arifah Trijayanti
 
Ppt kel 1 Antum.pptx
Ppt kel 1 Antum.pptxPpt kel 1 Antum.pptx
Ppt kel 1 Antum.pptx
eriqKece
 
fungsi jaringan ada tumbuhan.pptx
fungsi jaringan  ada tumbuhan.pptxfungsi jaringan  ada tumbuhan.pptx
fungsi jaringan ada tumbuhan.pptx
xixixixi9
 
Jaringan epidermis
Jaringan epidermisJaringan epidermis
Jaringan epidermis
Wijining Putri
 
TP 3 Fase F ORGANISASI TUMBUHAN_ SEL, JARINGAN DAN ORGAN.ppt
TP 3 Fase F ORGANISASI TUMBUHAN_ SEL, JARINGAN DAN ORGAN.pptTP 3 Fase F ORGANISASI TUMBUHAN_ SEL, JARINGAN DAN ORGAN.ppt
TP 3 Fase F ORGANISASI TUMBUHAN_ SEL, JARINGAN DAN ORGAN.ppt
FlorentinaRasonimPas
 

Similar to JARINGAN_EPIDERMIS_TUMBUHAN.docx (20)

Struktur dan fungsi jaringan tumbuha1
Struktur dan fungsi jaringan tumbuha1Struktur dan fungsi jaringan tumbuha1
Struktur dan fungsi jaringan tumbuha1
 
Struktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Letak Jaringan TumbuhanStruktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
Struktur dan Letak Jaringan Tumbuhan
 
Biologi ppt JARINGAN TUMBUHAN
Biologi ppt JARINGAN TUMBUHANBiologi ppt JARINGAN TUMBUHAN
Biologi ppt JARINGAN TUMBUHAN
 
Fungsi Tumbuhan
Fungsi TumbuhanFungsi Tumbuhan
Fungsi Tumbuhan
 
JARINGAN_TUMBUHAN_pptx.pptx
JARINGAN_TUMBUHAN_pptx.pptxJARINGAN_TUMBUHAN_pptx.pptx
JARINGAN_TUMBUHAN_pptx.pptx
 
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
 
Laporan peng. labor
Laporan peng. laborLaporan peng. labor
Laporan peng. labor
 
makalah biologi (jaringa tumbuhan)
makalah biologi (jaringa tumbuhan)makalah biologi (jaringa tumbuhan)
makalah biologi (jaringa tumbuhan)
 
JARINGAN_TUMBUHAN_pptx.pptx
JARINGAN_TUMBUHAN_pptx.pptxJARINGAN_TUMBUHAN_pptx.pptx
JARINGAN_TUMBUHAN_pptx.pptx
 
Penjelasan tentang Definisi Jaringan, macam, bentuk dan fungsi jaringan pada ...
Penjelasan tentang Definisi Jaringan, macam, bentuk dan fungsi jaringan pada ...Penjelasan tentang Definisi Jaringan, macam, bentuk dan fungsi jaringan pada ...
Penjelasan tentang Definisi Jaringan, macam, bentuk dan fungsi jaringan pada ...
 
Kingdom plantae
Kingdom plantae Kingdom plantae
Kingdom plantae
 
Riset kir tumbuhan
Riset kir tumbuhanRiset kir tumbuhan
Riset kir tumbuhan
 
Bab 2 jaringan tumbuhan dan hewan
Bab 2 jaringan tumbuhan dan hewanBab 2 jaringan tumbuhan dan hewan
Bab 2 jaringan tumbuhan dan hewan
 
Pertumbuhan tanaman
Pertumbuhan tanamanPertumbuhan tanaman
Pertumbuhan tanaman
 
Ppt kel 1 Antum.pptx
Ppt kel 1 Antum.pptxPpt kel 1 Antum.pptx
Ppt kel 1 Antum.pptx
 
fungsi jaringan ada tumbuhan.pptx
fungsi jaringan  ada tumbuhan.pptxfungsi jaringan  ada tumbuhan.pptx
fungsi jaringan ada tumbuhan.pptx
 
Jaringan epidermis
Jaringan epidermisJaringan epidermis
Jaringan epidermis
 
TP 3 Fase F ORGANISASI TUMBUHAN_ SEL, JARINGAN DAN ORGAN.ppt
TP 3 Fase F ORGANISASI TUMBUHAN_ SEL, JARINGAN DAN ORGAN.pptTP 3 Fase F ORGANISASI TUMBUHAN_ SEL, JARINGAN DAN ORGAN.ppt
TP 3 Fase F ORGANISASI TUMBUHAN_ SEL, JARINGAN DAN ORGAN.ppt
 
Makalah morfologi daun
Makalah morfologi daunMakalah morfologi daun
Makalah morfologi daun
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 

Recently uploaded

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptxRESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
ABDULRASIDSANGADJI1
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
andikuswandi67
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
rusinaharva1
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
kusnen59
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 

Recently uploaded (20)

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptxRESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 

JARINGAN_EPIDERMIS_TUMBUHAN.docx

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Satuan terkecil dalam tumbuhan adalah sel, suatu wadah kecil berisi substansi hidup, yaitu protoplasma, dan di selubungi oleh dinding sel. Dalam setiap sel hidup berlangsung proses metabolisme. Dinding sel melekat pada yang lain dengan adanya perekat antar sel. Pengelompokan sel seperti itu, yang berbeda struktur atau fungsinya atau keduanya dari kelompok sel lain, disebut jaringan. Jaringan yang secara umum terdiri dari sel-sel yang sama bentuk serta fungsinya disebut jaringan sederhana. Jaringan yang terdiri atas lebih dari satu macam sel namun asalnya sama disebut jaringan komples atau majemuk. Jaringan-jaringan umumnya terdapat pada tumbuhan yang tinggi tingkat perkembangannya, semakin tinggi tingkat perkembangannya semakin jelas pula adanya diferensiasi yang membentuk alat-alat tumbuhan yang berlainan. Dengan adanya jaringan- jaringan dalam tumbuhan, ini berarti bahwa tumbuhan tersebut telah ada pembagian dalam kegiatan-kegiatan proses hidupnya, dalam hal ini tiap jaringan biasanya hanya melakukan satu macam proses hidup. Contohnya pada jaringan epidermis yang melindungi jaringan sel disebalah dalam. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan jaringan epidermis? 2. Apasaja karakteristik struktur serta fungsi jaringan epidermis? 3. Bagaimana perkembangan jaringan epidermis? 4. Bagaimana hubungan dalam perspektif islam dengan jaringan pada tumbuhan? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian jaringan epidermis. 2. Untuk mengetahui karakteristik struktur serta fungsi jaringan epidermis. 3. Untuk mengetaui perkembangan jaringan epidermis. 4. Untuk mengetahui hubungan dalam perspektif islam dengan jaringan pada tumbuhan. BAB II
  • 2. PEMBAHASAN A. Pengertian Jaringan Epidermis Tumbuhan-tumbuhan yang hidup dan berkembang di darat, terutama pada tumbuhan tingkat tinggi, yang menurut penelitian para ahli organ tumbuhan-tumbuhan tersebut sangat memerlukan perlindungan dari segala pengaruh luar yang akan merugikan pertumbuhannya. Pengaruh luar itu diantaranya: kekurangan air, kerusakan mekanis, suhu udara yang terlalu tinggi atau sebaliknya, kehilangan zat-zat makanan, dan perlindungan terhadap serangan hama serta penyakit tumbuhan. Oleh karna itu, terdapat satu lapisan sel atau beberapa lapisan sel guna pelaksanaan perlindungan tersebut yaitu berupa jaringan epidermis. Ditinjau dari asal katanya, yaitu dari Bahasa Yunani, epi berarti diatas, derma berarti kulit, maka epidermis adalah lapisan lapisan sel yang berada paling luar pada alat- alat tumbuhan primer, seperti: akar, batang, daun bunga, buah dan biji-bijian. Suatu batang dan akar yang terdapat jaringan epidermis didalamnya yaitu pada keadaan sebelum tumbuhan mengalami penebalan sekunder. (Sutrian, 2011). Terlihat dari ontogeny seragam, namun dari segi morfologi maupun fungsi sel epidermis tidak seragam. Selain sel epidermis biasa, terdapat sel epidermis yang telah berkembang menjadi sel rambut, sel penutup pada stomata, serta sel lain. Adanya kutin, bahan lemak di dalam dinding luar, membatasi transpirasi. Karena susunan sel merapat serta berkutikula yang kaku dan kuat, maka epidermis berperan sebagai penyokong mekanik. Pada akar , adanya kutikula tipis serta rambut akar menunjukan bahwa epidermis akar mudah terspesealisasi untuk penyerapan (Hidayat, 1995). Epidermis biasanya terdiri dari satu lapisan sel. Pada beberapa tumbuhan sel potoderm pada daun membelah dengan bidang pembelahan sejajar dengan permukaan (periclinal) dan turunan nya dapat memebelah lagi sehingga terjadi epidermis berlapis banyak. B. Karakteristik Struktur Jaringan Epidermis
  • 3. Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel epidermis dan alat-alat tambahan lainnya yang dapat berupa stomata dan rambut atau trikoma. Beriku ini akan dijelaskan terkait susunan sel epidermis, stomata pada epidermis dan trikomata atau rambut-rambut: 1. Susunan sel epidermis Sebagian besar epidermis terdiri dari sel yang boleh dikatakan tak terspesialisasi. Sel yang lebih terspesialisasi tersebar didalamnya. Sel epidermis memiliki protoplas hidup dan dapat menyimpan berbagai hasil metabolisme.sel mengandung plastid yang memiliki grana sedikit saja sehingga tidak membentuk klorofil. Dalam plastid ditemukan pati dan protein sedangkan dalam vakuola ditemukan antosian. Bagian lain dari sel epidermis meliputi : a. Dinding sel Dinding sel epidermis beragam tebalnya pada tumbuhan yang berbeda dan ditemukan dibagian yang berlainan pada tumbuhan yang sama seperti pada daun Coniferae. Pada dinding luar, terkadang terlihat daerah dengan ruang antar fibril lebar yang disebut ektodesmata. Penebalan- penebalan yang berlangsung pada dinding sel epidermis biasanya merupakan penebalan-penebalan sekunder, yang terdiri dari selulosa yang berwujud sebagai garis-garis (lamella). Kenyataan pada tumbuhan yang hidup diatas tanah, pada tempat- tempat yang kering seperti halnya dengan xerophyte, dinding selnya telah mengalami penebalan selulosa dan juga mengadung zat kutin. Kutin merupakan suatu senyawa bersifat lemak, merembes ke dinding sebelah luar dan membentuk lapisan terpisah yakni kutikula dipermukaan luar dermis. Tebal kutikula beragam dan perkembangannya dipengaruhi oleh keadaan lingkungan (Sutrian, 2011). b. Protoplas Protoplas pada epidermis kebanyakan tumbuhan mengandung leukoplas dan tidak memiliki kloroplas pada beberapa pteridophyta, tumbuhan air, serta tumbuhan yang hidup ditempat teduh bisa ditemukan kloroplas.
  • 4. Antosianin terdapat di vakuola sel epidermis sejumlah besar tumbuhan seperti Zebrina pendula dan dibawah dan tangkai Ricinus comunis. Selain itu, tannin, lender dan kristal dapat pula ditemukan dalam sel epidermis (Hidayat,1995). 2. Stomata Stomata berasal dari kata Yunani : stoma yang mempunyai arti lubang atau porus. ESAU mengartikannya sebagai sel-sel penutup dan porus yang ada diantarannya. Jadi stomata adalah porus atau lubang-lubang yang terdapat pada epidermis yang masing-masing dibatasi oleh dua buah “guard cell” atau sel-sel penutup. Guard cells adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Guard cells berfungsi untuk mengantur besarnya lubang- lubang yang ada diantaranya (Sutrian, 2011). Stomata umumnya terdapat pada bagian-bagian tumbuhan yang berwarna hijau, terutama pada daun. Pada tumbuhan yang hidup dibawah permukaan air terdapat pula alat-alat yang strukturnya mirip dengan stomata, padahal alat-alat yang tersebut bukanlah stomata. Pada akar-akar dan bagian tumbuhan yang kenyataannya tidak berwarna hijau, stomata itu biasanya tidak terdapat atau tidak milikinya. Demikian pula pada macam-macam alat-alat bunga yang berwarna memang terdapat stomata, akan tetapi kadang-kadang stomata itu tidak berfungs. Selanjutnya pada stamina dan gynaecium bunga akan terdapat pula stomat tersebu. Pada daun-daun yang berwarna hijau stomata akan terdapat pada kedua permukaannya, atau kemungkinan pula hanya terdapat pada satu permukannya saja yaitu pada permukaan bagian bawah (“Abaxial surface”). Stomata terdiri dari beberapa bagian meliputi : sel penutup, bagian celah, bagian yang merupakan sel tetangga dan ruang udara dalam (Hidayat, 1995). 3. Trichomata Trichomata yang arti sebenarnya adalah rambut-rambut yang tumbuh (berasal dari bahasa Yunani), asalnya adalah dari sel-sel epidermis yang bentuk, susunan serta fungsinya memang bervariasi.
  • 5. Trichoma dapat memeperbesar fungsi epidermis sebagai jaringan pelindung, terutama mencegah penguapan yang berlebihan dan sebagai alat sekresi (Sutrian, 2011). Trichoma dapat terbagi menjadi beberapa jenis: a. Trichoma yang tidak menghasilkan secret, diantaranya yaitu rambut bersel satu/ bersel banyak dan tidak pipih, rambut bersel banyak dan pipih, rambut bercabang dan bersel banyak serta rambut akar. b. Trichoma sekresi (penghasil secret/ kelenjar), diantaranya dapat bersel satu atau berupa sisik. Trichoma bersel banyak yang sederhana dari tangkai dengan kepala sel satu atau bersel banyak. Trichoma kelenjar dapat menghasilkan secret yang lengket dan kental biasanya terdapat pada tunas muda. Jenis trichoma lain adalah kelenjar cerna yang terdapat pada tanaman pemakan serangga (Hidayat, 1995). c. Trichoma gatal (urtica), memiliki kandungan histamin dan asetilkolin yang dapat menimbulkan rasa gatal ketika masuk kedalam kulit (Sutrian, 2011). Sel-sel epidermis mempunyai protoplas hidup dan dapat menyimpan berbagai hasil metabolisme. Sel-sel inisial epidermis sebagian dengan dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan lain yang sering disebut derivate epidermis, seperti stroma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel silika, dan sel gabus. (Nugroho,Hartanto,dkk.2010.Struktur dan Perkembangan Tumbuhan.Jakarta:Penebar Swadaya) C. Perkembangan Jaringan Epidermis Jaringan dewasa yang tidak dapat melakukan pembelahan lagi adalah jaringan epidermis karena pada jaringan epidermis tidak terdapat ruang antar sel sehingga tidak memungkinkan melakukan pembelahan karena untuk dapat melakukan pembelahan sel juga diperlukan ruang yang mencukupi bagi individu baru untuk berkembang dan tumbuh. Jaringan epidermis tetap ada sepanjang hidup (jaringa permanen) organ tumbuhan yang mengalami penebalan sekunder.pada beberapa tumbuhan yang
  • 6. berumur panjang. Pada perkembangan lanjut jaringan epidermis di gantikan oleh jaringan gabus, bila batangnya menua. Secara singkat jaringan gabus tersebut akan tetap (permanen) yang menjadi jaringan gabus, jaringan gabus terluar akan mengeras dan menjadi lapisan paling luar dari epidermis dan menjadi keras (menua). Jaringa epidermis ini sudah tidah bersifat meristematik lagi (karena sel penyusunnya sudah tidak membelah lagi). Untuk jaringan yang terdiri atau tersusun dari sel -- sel mati dan sel -- sel hidup yaitu jaringan penyokong yang terdiri dari kolenkim dan sklerenkim pada sklerenkim tersusun dari sel-sel mati sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan pembelahan seperti jaringan xylem yang juga tersusun dari sel-sel mati, sedangkan pada jaringan kolenkim terdiri dari sel-sel hidup namun tidak melakukan pembelahan karena berdasarkan fungsi nya yaitu sebagai penguat atau penegak pada tumbuhan dan untuk melakukan tugas nya jaringan ini tidak memerlukan untuk melakukan pembelahan. Jenis jaringan dari jaringan dewasa masih dapat melakukan pembelahan seperti jaringan meristem. Hal ini dapat terjadi karena ada jaringan dewasa yang memiliki sel-sel hidup yang memiliki energi untuk melakukan pembelahan sedangkan pada jaringan dewasa yang tidak memiliki sel hidup atau tersusun dari sel - sel mati tidak mempunyai energi untuk dapat melakukan aktivitas pembelahan seperti sel hidup pada umumnya. Terdapat beberapa jaringan pada jaringan dewasa yang tidak memiliki kemampuan atau sifat yang dapat kembali ke meristematik hal ini dapat disebabkan karena beberapa faktor yaitu jaringan terdiri dari sel-sel mati saja, tidak mempunyai energi untuk melakukan proses pembelahan, dan bisa saja tidak terdapat ruang yang cukup bagi individu baru untuk berkembang dan tumbuh. Sedangkan pada jaringan dewasa yang lain beberapa memiliki sifat dapat kembali menjadi meristematik. Karena pada jaringan tersebut ada beberapa syarat yang sudah terpenuhi untuk melakukan proses pembelahan sel yaitu memiliki energi yang cukup dan terdapat ruang dan ukuran sel yang memadai. Dan faktor lain yang juga sangat memengaruhi adalah sel tersebut hidup sehingga saat tumbuhan memerlukan sel tersebut menerima rangsangan untuk
  • 7. melakukan proses pembelahan entah karena tumbuhan mengalami kerusakan karena faktor luar ataupun karena dampak dari proses pertumbuhan tumbuhan sehingga, memicu jaringan tertentu untuk melakukan proses pembelahan untuk memenuhi kebutuhan. (Winoto,2017) D. Hubungan dalam Perspektif Islam dengan Jaringan pada Tumbuhan ُ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ٌ‫ة‬َ‫ي‬‫آ‬َ‫و‬ ُ‫ة‬َ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ض‬ْ‫األر‬ َ‫ون‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫ف‬ ‫ا‬ًّ‫ب‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫أ‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ي‬ْ‫ح‬َ‫أ‬ ( ٣٣ ) Artinya:“Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati(tandus). Kami hidupkan bumi itu dan kami keluarkan dari padanya biji-bijian , maka daripadanya mereka makan” (QS. Yasin: 33) Ayat diatas menjelaskan bahwa, Allah telah menghidupkan bumi yang mati dengan berbagai kehidupan sebagai rahmat dan anugerah bagi manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Namun, ada yang unik ketika memelajari lebih mendalam mengenai dunia tumbuhan. Tumbuhan yang terlihat biasa-biasa saja, ternyata memiliki tingkat kerumitan dalam penciptaannya. Meskipun rumit ketika dipelajari, tumbuhan banyak memberi manfaat untuk makhluk hidup lain. (Khoiruddin,2018) Maka dari itu kita sebagai generasi milineal harus menjaga lingkungan dengan cara melestarikan dan memanfaatkan tanaman-tanaman yang tumbuh di muka bumi ini dengan sebaik-baiknya. Memanfaatkan secukupnya dan menghindari eksploitasi secara besar-besaran serta senantiasa menumbuhkan sifat kepekaan terhadap lingkungan sekitar.
  • 8. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Ditinjau dari asal katanya, yaitu dari Bahasa Yunani, epi berarti diatas, derma berarti kulit, maka epidermis adalah lapisan lapisan sel yang berada paling luar pada alat- alat tumbuhan primer, seperti: akar, batang, daun bunga, buah dan biji-bijian. Suatu batang dan akar yang terdapat jaringan epidermis didalamnya yaitu pada keadaan sebelum tumbuhan mengalami penebalan sekunder. Karakteristik struktur Jaringan Epidermis meliputi susunan sel epidermis, stomata, dan trichomata. Jaringan epidermis tetap ada sepanjang hidup (jaringan permanen) organ tumbuhan yang mengalami penebalan tumbuhan sekunder. Jaringan epidermis tidak dapat melakukan pe,mbelahan karena tidak terdapat ruang antar sel sehingga yang memungkinkan melakukan pembelahan. Perkembangan lanjut jaringan epidermis digantikan oleh jaringan gabus. Dalam firmannya, Qs.Yasiin:33 dijelaskan bahwa Allah telah menghidupkan bumi yang mati dengan berbagai kehidupan sebagai rahmat dan anugerah bagi manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Namun, ada yang unik ketika memelajari lebih mendalam mengenai dunia tumbuhan. Tumbuhan yang terlihat biasa-biasa saja, ternyata memiliki tingkat kerumitan dalam penciptaannya. Meskipun rumit ketika dipelajari, tumbuhan banyak memberi manfaat untuk makhluk hidup lain. B. Kritik dan Saran Demikianlah makalah ini kami buat . Apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini kami mohon maaf yang sebesar besarnya kami mengharap kritik
  • 9. dan saran dari pembaca supaya dapat memberikan perbaikan untuk makalah kami selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca dan menambah wawasan serta pengetahuan kita. DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’an dan Terjemahnnya. 1989. Departemen Agama . Semarang: Toha Putera Hidayat,Estiti.B.1995.Anatomi Tumbuhan Berbiji.Bandung:ITB Khoirudin, M. .2018. Biologi Kehidupan. Kebumen:CV. Intishar Publishing Nugroho,Hartanto,dkk.2010.Struktur dan Perkembangan Tumbuhan.Jakarta:Penebar Swadaya Sutrian,Yayan.2011.Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan tentang Sel dan Jaringan. Jakarta:Rineka Cipta Winoto,Stainley.2017.https://www.kompasiana.com. Membelahnya Jaringan Dewasa Tumbuhan. Diakses pada tanggal 8 November 2018 pukul 20.11 WIB.