Isolasi adalah sifat bahan yang dapat memisahkan penghantar listrik agar tidak terjadi kebocoran arus. Isolator digunakan untuk menjalankan fungsi isolasi dan memegang peralatan listrik. Isolasi harus memiliki resistensi tinggi dan kekuatan dielektrik yang baik agar sifat penghantarannya dapat dihilangkan. Struktur pita energi elektron dalam konduktor, isolator, dan semikonduktor bergantung pada jumlah ele
Partial discharge (PD) atau biasa juga disebut dengan peluahan merupakan fenomena peluahan muatan elektrik yang bisa menjembatani system isolasi baik secara sebagian maupun menyeluruh di dalam suatu bahan dielektrik. Fenomena tersebut timbul diakibatkan oleh banyak factor diantaranya adalah kualitas bahan dielektrik, celah/rongga dalam bahan dielektrik, maupun adanya kerusakan ataupun ketidak sempurnaan dalam proses pengerjaan. Apabila fenomena partial discharge terjadi secara terus menerus maka akan menimbulkan panas berlebih pada daerah tertentu yang nantinya akan merusak bahan isolasi dan mengarah kepada terjadinya kegagalan system.
Pengertian korona berdasarkan American Standards Association adalah peluahan sebagian (partial discharge) ditandai dengan timbulnya cahaya violet karena terjadi ionisasi udara disekitar permukaan konduktor ketika gradien tegangan permukaan konduktor melebihi nilai kuat medan kritis disruptifnya. Terjadinya korona juga ditandai dengan suara mendesis (hissing) dan bau ozone (O3). Korona makin nyata kelihatan pada bagian yang kasar, runcing dan kotor. Peristiwa korona semakin sering terjadi jika pada saluran transmisi diterapkan tegangan yang lebih tinggi daripada tegangan kritis dan ketika udara yang lembab serta cuaca buruk. Peristiwa korona menimbulkan rugi-rugi penyaluran, merusak bahan isolasiserta gejala tegangan tinggi berupa Audible Noise (AN) dan Radio Interference (RI).
Mekanisme breakdown adalah sebuah fenomena yang komplek di dalam bentuk padat dan tergantung pada variasi tegangan dan waktu penerapannya.
Pada prinsipnya mekanisme kegagalan (breakdown) dalam zat padat sama dengan proses yang terjadi di gas dan udara. Suatu zat padat tergantung dari cara dan kondisi pengukuran.
Istilah tegangan tembus atau kegagalan listrik (electrical breakdown), atau dadalan elektrik, memiliki sejumlah arti. Istilah ini bisa berarti gangguan pada sebuah sirkuit listrik. Tegangan tembus bisa pula berarti berkurangnya hambatan dengan amat pesat pada sebuah isolator elektrik yang menyebabkan lompatan bunga api listrik di sekeliling atau di sepanjang isolator. Peristiwa ini bisa hanya bersifat sementara (seperti dalam sebuah pengosongan elektrostatik), atau bisa pula menyebabkan pengosongan busur elektrik yang berlangsung terus-menerus jika piranti pelindung gagal merintangi arus dalam sebuah sirkuit daya tinggi.
Partial discharge (PD) atau biasa juga disebut dengan peluahan merupakan fenomena peluahan muatan elektrik yang bisa menjembatani system isolasi baik secara sebagian maupun menyeluruh di dalam suatu bahan dielektrik. Fenomena tersebut timbul diakibatkan oleh banyak factor diantaranya adalah kualitas bahan dielektrik, celah/rongga dalam bahan dielektrik, maupun adanya kerusakan ataupun ketidak sempurnaan dalam proses pengerjaan. Apabila fenomena partial discharge terjadi secara terus menerus maka akan menimbulkan panas berlebih pada daerah tertentu yang nantinya akan merusak bahan isolasi dan mengarah kepada terjadinya kegagalan system.
Pengertian korona berdasarkan American Standards Association adalah peluahan sebagian (partial discharge) ditandai dengan timbulnya cahaya violet karena terjadi ionisasi udara disekitar permukaan konduktor ketika gradien tegangan permukaan konduktor melebihi nilai kuat medan kritis disruptifnya. Terjadinya korona juga ditandai dengan suara mendesis (hissing) dan bau ozone (O3). Korona makin nyata kelihatan pada bagian yang kasar, runcing dan kotor. Peristiwa korona semakin sering terjadi jika pada saluran transmisi diterapkan tegangan yang lebih tinggi daripada tegangan kritis dan ketika udara yang lembab serta cuaca buruk. Peristiwa korona menimbulkan rugi-rugi penyaluran, merusak bahan isolasiserta gejala tegangan tinggi berupa Audible Noise (AN) dan Radio Interference (RI).
Mekanisme breakdown adalah sebuah fenomena yang komplek di dalam bentuk padat dan tergantung pada variasi tegangan dan waktu penerapannya.
Pada prinsipnya mekanisme kegagalan (breakdown) dalam zat padat sama dengan proses yang terjadi di gas dan udara. Suatu zat padat tergantung dari cara dan kondisi pengukuran.
Istilah tegangan tembus atau kegagalan listrik (electrical breakdown), atau dadalan elektrik, memiliki sejumlah arti. Istilah ini bisa berarti gangguan pada sebuah sirkuit listrik. Tegangan tembus bisa pula berarti berkurangnya hambatan dengan amat pesat pada sebuah isolator elektrik yang menyebabkan lompatan bunga api listrik di sekeliling atau di sepanjang isolator. Peristiwa ini bisa hanya bersifat sementara (seperti dalam sebuah pengosongan elektrostatik), atau bisa pula menyebabkan pengosongan busur elektrik yang berlangsung terus-menerus jika piranti pelindung gagal merintangi arus dalam sebuah sirkuit daya tinggi.
Persoalan isolasi adalah salah satu dari beberapa persoalan yang terpenting dalam teknik tenaga listrik pada umumnya, dan teknik tegangan tinggi pada khususnya, oleh karena ia menyangkut persoalan pokok bidan teknik, yaitu ekonomi. Isolasi yang dipakai dalam setiap perlatan tenaga listrik, teurtama peralatan tegangan tinggi, merupakan bagian terbesar daripada biaya yang diperlukan untuk mmebuat peralatan tersebut. Oleh sebab itu pemakaian isolasi haruslah rasional, artinya tingkat isolasi yang ada (yang dipakai dalam sistem tenaga listrik atau masyarakat) harus didasarkan atas norma norma tertentu dan dengan jumlah tingkat yang tertentu pula.
Koordinasi isolasi dinyatakan dalam bentuk langkah-langkah yang diambil untuk menghindarkan kerusakan terhadap alat-alat listrik karena tegangan lebih dan membatasi lompatan (yang tak dapat dihindarkan karena alasan-alasan ekonomis)sehingga tak menimbulkan kerusakan.
Koordinasi isolasi mempunyai dua tujuan :
Perlindungan terhadap peralatan dan
Penghematan (ekonomi)
Prinsip dan Pengertian Dasar
Rasionalisasi dari pada daya isolasi suatu sistim dan implementasi dari pada koordinasi isolasi menyangkut prinsip-prinsip tertentu yang didalam praktek berupa aturan-aturan sebagai berikut :
Arester petir (lightning arrester) dipakai sebagai alat pelindung pokok
Tegangan sistim mempunyai tiga harga :
Tegangan nominal,
Tegangan dasar (rated)
Tegangan maksimum
Ada dua macam sistim : yang netralnya diisolasikan (isolated neutral system) dan yang dibumikan secara efektif
Tegangan dasar (rating) yang dipakai pada arrester adalah tegangan maksimum frekuensi rendah (50 c/s) dimana arrester tersebut bekerja dengan baik.
Dalam penentuan isolasi trafo, dipakai isolasi yang dikurangi (reduced insulation), yaitu tingkat isolasi yang lebih rendah dari apa yang telah ditetapkan dalam standar
Dua unsur utama koordinasi isolasi yang penting ialah karakteristik volt-waktu dari isolasi yang harus dilindungi dan karakteristik pelindung dari arester
Karakteristik Alat Pelindung
Alat pelindung berfungsi melindungi peralatan tenaga listrik dengan cara membatasi surja (surge) tegangan lebih yang datang dan mengalirkannya ke tanah.
7.4.2 Karakteristik Alat Pelindung Sederhana
Sela batang adalah alat pelindung yang paling sederhana. Sela ini diadakan oleh dua buah batang logam yang mempunyai penampang tertentu (biasanya persegi), yang satu dihubungkan dengan kawat transmisi, satunya dihubungkan dengan tanah. Oleh karena jarak suatu sela berkorespondensi dengan suatu tegangan percikan untuk suatu bentuk gelombang tegangan tertentu, maka untuk beberapa macam karakteristik isolasi alat ini dapat dipakai sebagai pelindung. Keuntungan dari sela batang ialah bentuknya yang sederhana, mudah dibuat dan kuat (rugged). Kekurangannya ialah bahwa sekali tejadi percikan karena tegangan lebih, api (arc) timbul terus meskipun tegangan lebihnya sudah tidak ada.
Prinsip Kerja Arester
Alat pelindung yang paling sempurna adalah arester (lightning arrester, kadang-kadang juga disebut surge diverter). Pada pokoknya arester ini terdiri dari dua unsur sela api (spark gap) dan tahanan tak linear atau tahanan kran (valve resistor). Sebenarnya srester terdiri dari tiga unsur sela api, tahanan kran atau tahanan katup, dan sistim pengaturan atau pembagian tegangan (grading system).
Teori kegagalan zat isolasi cair dapat
dibagi menjadi empat jenis sebagai berikut :
1. Teori kegagalan zat murni atau elektronik
2. Teori kegagalan gelembung udara atau kavitasi
3. Teori kegagalan bola cair
4. Teori kegagalan tak murnian padat
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Anggita Mentari
Tugas Pertemuan 1 Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Anggita Mentari Putri 062.13.004
Vera Irene M. S. 062.13.007
Dandy Nurwidi N. 062.13.011
TEKNIK TEGANGAN TINGGI
TRISAKTI 2018
oleh : KELOMPOK 4
Faridah Nabilah Uthami (062001700536)
Putri Sandra (062001700522)
Tommy Andrianto (062001700534)
Andre Wirma (062001700504)
Pengertiaan Dielektrik dan Bahan yang digunakan atau dipakai untuk mengisolasi suatu benda tertentu dari suatu nilai besaran listrik.
Bahan Insulasi atau sering disebut dielektrik berfungsi sebagai pelindung konduktor, yang mempunyai beberapa fungsi seperti: menghalau sinyal radio frekuensi, mengurangi problem skin efek, isolasi tegangan.
Dieletrik adalah bahan non-konduktor, seperti : karet, gelas, waxed paper. Dielektrik yang sempurna adalah dielektik hampa udara, kemudian adalah dielektrik udara dan kemudian bahan dielekrik lain seperti: PVC, Plastic, FPE, PP, Teflon. Konstruksi dielektrik juga beragam – ragam mulai dari kabel memakai kombinasi teflon dan gelembung udara, tiap lembar konduktor yang diisolasikan kemudian di pelintir baru kemudian di beri jaket dielektrik dan masih banyak lagi.
Persoalan isolasi adalah salah satu dari beberapa persoalan yang terpenting dalam teknik tenaga listrik pada umumnya, dan teknik tegangan tinggi pada khususnya, oleh karena ia menyangkut persoalan pokok bidan teknik, yaitu ekonomi. Isolasi yang dipakai dalam setiap perlatan tenaga listrik, teurtama peralatan tegangan tinggi, merupakan bagian terbesar daripada biaya yang diperlukan untuk mmebuat peralatan tersebut. Oleh sebab itu pemakaian isolasi haruslah rasional, artinya tingkat isolasi yang ada (yang dipakai dalam sistem tenaga listrik atau masyarakat) harus didasarkan atas norma norma tertentu dan dengan jumlah tingkat yang tertentu pula.
Koordinasi isolasi dinyatakan dalam bentuk langkah-langkah yang diambil untuk menghindarkan kerusakan terhadap alat-alat listrik karena tegangan lebih dan membatasi lompatan (yang tak dapat dihindarkan karena alasan-alasan ekonomis)sehingga tak menimbulkan kerusakan.
Koordinasi isolasi mempunyai dua tujuan :
Perlindungan terhadap peralatan dan
Penghematan (ekonomi)
Prinsip dan Pengertian Dasar
Rasionalisasi dari pada daya isolasi suatu sistim dan implementasi dari pada koordinasi isolasi menyangkut prinsip-prinsip tertentu yang didalam praktek berupa aturan-aturan sebagai berikut :
Arester petir (lightning arrester) dipakai sebagai alat pelindung pokok
Tegangan sistim mempunyai tiga harga :
Tegangan nominal,
Tegangan dasar (rated)
Tegangan maksimum
Ada dua macam sistim : yang netralnya diisolasikan (isolated neutral system) dan yang dibumikan secara efektif
Tegangan dasar (rating) yang dipakai pada arrester adalah tegangan maksimum frekuensi rendah (50 c/s) dimana arrester tersebut bekerja dengan baik.
Dalam penentuan isolasi trafo, dipakai isolasi yang dikurangi (reduced insulation), yaitu tingkat isolasi yang lebih rendah dari apa yang telah ditetapkan dalam standar
Dua unsur utama koordinasi isolasi yang penting ialah karakteristik volt-waktu dari isolasi yang harus dilindungi dan karakteristik pelindung dari arester
Karakteristik Alat Pelindung
Alat pelindung berfungsi melindungi peralatan tenaga listrik dengan cara membatasi surja (surge) tegangan lebih yang datang dan mengalirkannya ke tanah.
7.4.2 Karakteristik Alat Pelindung Sederhana
Sela batang adalah alat pelindung yang paling sederhana. Sela ini diadakan oleh dua buah batang logam yang mempunyai penampang tertentu (biasanya persegi), yang satu dihubungkan dengan kawat transmisi, satunya dihubungkan dengan tanah. Oleh karena jarak suatu sela berkorespondensi dengan suatu tegangan percikan untuk suatu bentuk gelombang tegangan tertentu, maka untuk beberapa macam karakteristik isolasi alat ini dapat dipakai sebagai pelindung. Keuntungan dari sela batang ialah bentuknya yang sederhana, mudah dibuat dan kuat (rugged). Kekurangannya ialah bahwa sekali tejadi percikan karena tegangan lebih, api (arc) timbul terus meskipun tegangan lebihnya sudah tidak ada.
Prinsip Kerja Arester
Alat pelindung yang paling sempurna adalah arester (lightning arrester, kadang-kadang juga disebut surge diverter). Pada pokoknya arester ini terdiri dari dua unsur sela api (spark gap) dan tahanan tak linear atau tahanan kran (valve resistor). Sebenarnya srester terdiri dari tiga unsur sela api, tahanan kran atau tahanan katup, dan sistim pengaturan atau pembagian tegangan (grading system).
Teori kegagalan zat isolasi cair dapat
dibagi menjadi empat jenis sebagai berikut :
1. Teori kegagalan zat murni atau elektronik
2. Teori kegagalan gelembung udara atau kavitasi
3. Teori kegagalan bola cair
4. Teori kegagalan tak murnian padat
Tugas Kelompok 2 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Anggita Mentari
Tugas Pertemuan 1 Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Anggita Mentari Putri 062.13.004
Vera Irene M. S. 062.13.007
Dandy Nurwidi N. 062.13.011
Similar to Isolasi adalah sifat bahan yang dapat memisahkan secara elektris dua buah penghantar atau lebih yang bertegangan sehingga tidak terjadi kebocoran arus
TEKNIK TEGANGAN TINGGI
TRISAKTI 2018
oleh : KELOMPOK 4
Faridah Nabilah Uthami (062001700536)
Putri Sandra (062001700522)
Tommy Andrianto (062001700534)
Andre Wirma (062001700504)
Pengertiaan Dielektrik dan Bahan yang digunakan atau dipakai untuk mengisolasi suatu benda tertentu dari suatu nilai besaran listrik.
Bahan Insulasi atau sering disebut dielektrik berfungsi sebagai pelindung konduktor, yang mempunyai beberapa fungsi seperti: menghalau sinyal radio frekuensi, mengurangi problem skin efek, isolasi tegangan.
Dieletrik adalah bahan non-konduktor, seperti : karet, gelas, waxed paper. Dielektrik yang sempurna adalah dielektik hampa udara, kemudian adalah dielektrik udara dan kemudian bahan dielekrik lain seperti: PVC, Plastic, FPE, PP, Teflon. Konstruksi dielektrik juga beragam – ragam mulai dari kabel memakai kombinasi teflon dan gelembung udara, tiap lembar konduktor yang diisolasikan kemudian di pelintir baru kemudian di beri jaket dielektrik dan masih banyak lagi.
PRESENTASI - TEKNIK TEGANGAN TINGGI - KABEL TENAGA LISTRIK - RAFI REZA & GAL...RafiReza4
Presentasi Kabel Tenaga Listrik. Matakuliah Teknik Tegangan Tinggi
Dosen Prof. Syamsir Abduh
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti
Transmisi (penyaluran) adalah Penyaluran energi listrik sehingga mempunyai listrik, maksud proses dan cara menyalurkan energi listrik dari satu tempat ke tempat lainnya, misalnya :
Dari pembangkit listrik ke gardu induk.
Dari satu gardu induk ke gardu induk lainnya.
Dari gardu induk ke jaring tegangan menengah dan gardu distribusi.
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
Tugas Kelompok Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Addo Suryo 062.13.027
Andrew Jussac 062.13.029
Rio Afdhala 062.13.019
Thesar Pramanda 062.13.033
Dalam transmisi dan distribusi tenaga listrik banyak dilakukan berbagai cara diantaranya melalui saluran udara (Over Head Line) dan saluran kabel bawah tanah (Underground Transmission). Akan tetapi transmisi dan distribusi saluran udara menjadi sangat sulit untuk dilaksanakan khususnya pada daerah yang jumlah penduduknya banyak seperti di kota-kota, dengan alas an beresiko tinggi dan mengurangi keindahan lingkungan. Untuk menghindari hal tersebut maka digunakan kabel transmisi yang di pasang di bawah permukaan tanah yang disebut kabel kabel bawah tanah (Underground Cable).
Similar to Isolasi adalah sifat bahan yang dapat memisahkan secara elektris dua buah penghantar atau lebih yang bertegangan sehingga tidak terjadi kebocoran arus (20)
Isolasi adalah sifat bahan yang dapat memisahkan secara elektris dua buah penghantar atau lebih yang bertegangan sehingga tidak terjadi kebocoran arus
1. Isolasi adalah sifat bahan yang dapat memisahkan secara elektris dua buah penghantar
atau lebih yang bertegangan sehingga tidak terjadi kebocoran arus, atau dalam gradien yang
lebih tinggi terjadi lompatan bunga api lewat denyar (flash over). Isolator adalah alat yang
dipasang untuk menjalankan fungsi isolasi dan pemegang mekanis perlengkapan atau
penghantar dalam jaringan listrik.
Menurut macam bahan yang dipakai isolasi dapat dibagi tiga golongan yaitu padat, cair
dan gas, hampa (vaccum) dan composite.
Sedangkan berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi :
1. Penyangga / penggantung (solid support);berbentuk benda padat antara lain: porselen,
keramik, polimer, kayu, dan kertas pernis,
2. Bahan pengisi (filling media);berupa bahan cair, serat atau gas misalnya minyak, silika, fiber
glass,bitumen, aneka gas, dan udara
3. Bahan penutup (covering material);bahan yang biasanya terdapat pada bagian paling luar,
berupa bahan padat atau cair misalnya mika, silikon, pernis atau enamel.
Suatu bahan isolasi yang baik harus mempunyai faktor disipasi rendah, resistansi isolasi
tinggi, dan kekuatan dielektrik yang baik sehingga sifat hantarannya dapat ditiadakan.
Umumnya kegagalan alat-alat listrik pada waktu sedang dipakai disebabkan oleh
kegagalan fungsi isolasi, waktu pemakaian yang lama, kerusakan mekanis, dan kekuatan
dielektrik karena mengalami tegangan lebih.
Tegangan yang diterapkan pada bahan isolasi merupakan suatu tarikan atau tekanan
(stress), dimana tarikan/tekanan (stress) ini yang harus dilawan oleh suatu gaya di dalam
isolasi itu sendiri agar isolasinya tidak gagal. Arus yang dapat mengalir melalui isolasi padat
tergantung pada struktur fisik dan kimiawi isolasi itu.
Suatu isolator dalam kaitannya dengan penelitian ini, yang lazim dipakai pada jaringan
transmisi dan distribusi saluran udara. Dengan demikian harus mampu berfungsi secara
mekanis maupun elektris. Secara mekanis mampu menahan berat beban penghantar yang
terpasang pada isolator tersebut, dan secara elektris mampu menjalankan fungsi isolasi yaitu
memisahkan bagian yang bertegangan dari bagian yang tak bertegangan.
Dalam semua material penghantar, semi penghantar dan banyak material isolasi,
struktur pita energi elektron, tergantung pada banyaknya susunan elektron. Material yang
orbital atom penyusunnya besar dan tersebar maka dua orbital atom bersatu menjadi satu
awan yang lebih besar, disebut “orbital molekul” OM, sedangkan kelompok OM yang
keadaan energinya berdekatan disebut pita energi, yang terendah disebut “pita valensi”
(valence band) yang penuh elektron, sedangkan pita yang atas disebut “pita konduksi”
2. (conduction band) yang benar- benar kosong tidak ada elektron. Pemisah kedua pita tersebut
adalah zone terlarang yang disebut “pita celah” (band gap) dengan energi sebesar Eg. Pita
energi untuk konduktor, isolator dan semi konduktor diperlihatkan pada gambar berikut.
Gambar 1 Representasi yang ideal dari pita energi
a) Konduktor; b) isolator; c) semikonduktor
Segi tiga hitam menandai tingkat energi Fermi.
Gambar 1 (a) menyatakan struktur pita energi pada sebuah konduktor, sifatnya yang
pokok adalah bahwa pita valensi yang paling energetik yang mengandung sembarang
banyaknya elektron hanyalah terisi sebagian. Ada keadaan kosong di atas tingkat energi
Fermi, bila diterapkan medan listrik sebesar E, maka tiap elektron di dalam pita ini akan
mampu memperbesar momentumnya di dalam arah – E sehingga akan mengalir arus.
Gambar 1 (b) menyatakan struktur pita energi pada sebuah isolator. Sifatnya yang
pokok adalah pita valensi yang paling energetik yang mengandung sembarang banyaknya
elektron akan sepenuhnya terisi dan pita celah yang terlarang yang persis terletak di atasnya
cukup lebar yang ditandai dengan Eg, sehingga kemungkinan terangkatnya sebuah elektron
karena eksitasi termal ke dalam pita konduksi yang kosong yang terletak di atas pita celah
dapat diabaikan dan arus tidak mengalir, kecuali bila diterapkan medan listrik yang
menyebabkan lewat denyar (flash over).
Gambar 1 (c) menyatakan struktur pita energi pada sebuah semikonduktor, berbeda
dengan isolator dalam hal pita celah yang energinya cukup kecil sehingga eksitasi termal dari
elektron melalui pita celah ini dapat terjadi, beberapa elektron dapat pindah ke pita konduksi
dari pita valensi dan meninggalkan keadaan kosong, atau lubang (holes).