Upaya meningkatkan prestasi belajar siswaMar Tunis
Dokumen tersebut membahas upaya meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih melalui metode cooperative make a match. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran fiqih dengan membentuk kelompok-kelompok kecil siswa yang saling membantu satu sama lain dalam mempelajari materi.
Bab pendahuluan mendiskusikan latar belakang pentingnya kejujuran bagi pendidikan dan karakter siswa serta perlunya meningkatkan kejujuran melalui metode kultum di SDN Genengan II."
Upaya meningkatkan prestasi belajar siswaMar Tunis
Dokumen tersebut membahas upaya meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih melalui metode cooperative make a match. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran fiqih dengan membentuk kelompok-kelompok kecil siswa yang saling membantu satu sama lain dalam mempelajari materi.
Bab pendahuluan mendiskusikan latar belakang pentingnya kejujuran bagi pendidikan dan karakter siswa serta perlunya meningkatkan kejujuran melalui metode kultum di SDN Genengan II."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang peningkatan minat dan prestasi belajar siswa tunagrahita materi mengenal fungsi anggota tubuh melalui model pembelajaran picture and picture.
2. Tujuan penggunaan model ini adalah meningkatkan kemampuan afektif dan kognitif siswa.
3. Diharapkan model ini dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.
Teks tersebut membahas penelitian tentang penerapan metode pembelajaran discovery untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA siswa kelas V di sebuah SD. Metode ini diharapkan dapat membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dan menemukan konsep-konsep IPA secara mandiri."
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika khususnya penjumlahan bilangan bulat pada siswa kelas IV SDN Sumberbendo 01 melalui permainan tradisional dakon. Permasalahan yang dihadapi adalah rendahnya kemampuan siswa dalam mengerjakan soal penjumlahan bilangan bulat. Dengan menggunakan media permainan diharapkan dapat membantu siswa memahami konsep penjumlahan secara lebi
Penelitian ini mengkaji penggunaan media audio visual interaktif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran Studi Keislaman di MTs. Penelitian dilakukan dalam dua siklus dengan subjek siswa kelas VII dan menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
Langkah-langkah siklus PTK terdiri dari identifikasi masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Guru mulai dengan mengidentifikasi masalah pembelajaran melalui observasi dan refleksi diri, lalu merencanakan tindakan perbaikan berupa hipotesis, dan mempersiapkan pelaksanaannya sebelum mengamati hasil dan merefleksikannya.
Makalah ini membahas pentingnya pendidikan karakter untuk membangun keberadaban bangsa Indonesia. Pendidikan karakter bertujuan membentuk siswa menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan bertanggung jawab. Upaya meningkatkan mutu pendidikan karakter meliputi pengembangan grand design, optimalisasi peran pendidikan informal, dan pengembangan program pendidikan karakter di SMP.
Dokumen ini merupakan sukatan pelajaran mata pelajaran Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan untuk peringkat sekolah menengah di Malaysia. Ia menjelaskan latar belakang, matlamat, objektif dan kandungan mata pelajaran ini yang bertujuan membentuk warganegara Malaysia yang patriotik, bertanggungjawab dan dapat menyumbang kepada pembangunan negara. Mata pelajaran ini menekankan penguasaan pengetahuan, kema
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang kurikulum Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan di sekolah menengah di Malaysia. Ia menjelaskan enam tema utama kandungan pelajaran, strategi pengajaran, dan penilaian untuk mencapai matlamat membentuk warganegara yang bertanggungjawab. Dokumen ini juga menekankan pentingnya aktiviti Khidmat Masyarakat bagi memupuk nilai kewarganegaraan dalam kalangan pelajar.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang peningkatan minat dan prestasi belajar siswa tunagrahita materi mengenal fungsi anggota tubuh melalui model pembelajaran picture and picture.
2. Tujuan penggunaan model ini adalah meningkatkan kemampuan afektif dan kognitif siswa.
3. Diharapkan model ini dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.
Teks tersebut membahas penelitian tentang penerapan metode pembelajaran discovery untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA siswa kelas V di sebuah SD. Metode ini diharapkan dapat membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dan menemukan konsep-konsep IPA secara mandiri."
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika khususnya penjumlahan bilangan bulat pada siswa kelas IV SDN Sumberbendo 01 melalui permainan tradisional dakon. Permasalahan yang dihadapi adalah rendahnya kemampuan siswa dalam mengerjakan soal penjumlahan bilangan bulat. Dengan menggunakan media permainan diharapkan dapat membantu siswa memahami konsep penjumlahan secara lebi
Penelitian ini mengkaji penggunaan media audio visual interaktif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran Studi Keislaman di MTs. Penelitian dilakukan dalam dua siklus dengan subjek siswa kelas VII dan menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
Langkah-langkah siklus PTK terdiri dari identifikasi masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Guru mulai dengan mengidentifikasi masalah pembelajaran melalui observasi dan refleksi diri, lalu merencanakan tindakan perbaikan berupa hipotesis, dan mempersiapkan pelaksanaannya sebelum mengamati hasil dan merefleksikannya.
Makalah ini membahas pentingnya pendidikan karakter untuk membangun keberadaban bangsa Indonesia. Pendidikan karakter bertujuan membentuk siswa menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan bertanggung jawab. Upaya meningkatkan mutu pendidikan karakter meliputi pengembangan grand design, optimalisasi peran pendidikan informal, dan pengembangan program pendidikan karakter di SMP.
Dokumen ini merupakan sukatan pelajaran mata pelajaran Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan untuk peringkat sekolah menengah di Malaysia. Ia menjelaskan latar belakang, matlamat, objektif dan kandungan mata pelajaran ini yang bertujuan membentuk warganegara Malaysia yang patriotik, bertanggungjawab dan dapat menyumbang kepada pembangunan negara. Mata pelajaran ini menekankan penguasaan pengetahuan, kema
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang kurikulum Pendidikan Sivik dan Kewarganegaraan di sekolah menengah di Malaysia. Ia menjelaskan enam tema utama kandungan pelajaran, strategi pengajaran, dan penilaian untuk mencapai matlamat membentuk warganegara yang bertanggungjawab. Dokumen ini juga menekankan pentingnya aktiviti Khidmat Masyarakat bagi memupuk nilai kewarganegaraan dalam kalangan pelajar.
Makalah KapitaSelektaPenmas Kelompok 8 (B).pdfaldisyahputr501
*Pengembangan Media Sosial YouTube dalam Pendidikan Masyarakat: Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan*
*Pendahuluan*
Media sosial telah mengubah lanskap pendidikan dengan memberikan akses ke konten pendidikan yang kaya dan beragam kepada masyarakat secara global. Di antara platform media sosial yang ada, YouTube telah menjadi salah satu yang paling populer dan bermanfaat dalam konteks pendidikan masyarakat. Makalah ini akan mengeksplorasi secara komprehensif pengembangan media sosial YouTube dalam pendidikan masyarakat, serta dampaknya terhadap aksesibilitas dan kualitas pendidikan.
*Peran YouTube dalam Pendidikan Masyarakat*
1. *Aksesibilitas Global*: YouTube menyediakan akses ke ribuan video pendidikan yang mencakup berbagai topik, mulai dari matematika dan sains hingga seni dan musik. Video-video ini dapat diakses oleh siapa saja dengan koneksi internet, memungkinkan masyarakat dari berbagai belahan dunia untuk mengakses sumber daya pendidikan secara gratis.
2. *Pembelajaran Fleksibel*: YouTube memungkinkan pembelajaran yang fleksibel, di mana pengguna dapat mengakses video pendidikan kapan saja dan di mana saja sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini sangat berguna bagi individu yang memiliki jadwal yang sibuk atau tidak memiliki akses ke pendidikan formal.
3. *Diversitas Konten*: Platform ini menawarkan berbagai jenis konten pendidikan, termasuk tutorial, kuliah, presentasi, dan demonstrasi praktis. Dengan demikian, siswa memiliki kesempatan untuk belajar dengan cara yang paling sesuai dengan gaya belajar mereka.
*Manfaat Penggunaan YouTube dalam Pendidikan Masyarakat*
1. *Keterlibatan dan Motivasi*: Video-video pendidikan yang interaktif dan menarik dapat meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa dalam pembelajaran. Fitur seperti animasi, visualisasi, dan cerita menarik dapat membantu siswa untuk memahami konsep yang sulit dengan lebih baik.
2. *Kolaborasi dan Koneksi*: YouTube memfasilitasi kolaborasi dan koneksi antara siswa, instruktur, dan pengajar di seluruh dunia melalui komentar, diskusi, dan kolaborasi proyek. Hal ini memungkinkan pertukaran ide dan pengalaman yang berharga, serta pembelajaran yang lebih berorientasi pada komunitas.
3. *Kemajuan Pembelajaran Personal*: YouTube dapat digunakan sebagai alat untuk pembelajaran mandiri dan personalisasi, di mana siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan dan minat mereka sendiri. Ini memungkinkan pembelajaran yang lebih efektif dan adaptif sesuai dengan kebutuhan individu.
**Tantangan dan Implikasi**
1. *Validitas Konten*: Salah satu tantangan utama adalah keberadaan konten yang tidak terverifikasi dan tidak akurat di YouTube. Penting bagi pengguna untuk melakukan filterisasi dan evaluasi terhadap konten yang mereka konsumsi, serta untuk memastikan bahwa sumber daya yang mereka gunakan memiliki validitas dan keandalan.
2. *Kesenjangan Akses*: Meskipun YouTube secara teoritis dapat diakses oleh siapa saja dengan koneksi internet, masih ada kesenjangan akses yang perlu d
Teks tersebut membahas tentang penerapan pendidikan karakter melalui emotional quotient (EQ) dengan menjelaskan pengertian pendidikan karakter, EQ, indikator keberhasilan program pendidikan karakter, dan tujuan pendidikan budaya dan karakter."
Makalah ini membahas tentang tantangan pendidikan dalam menghadapi abad ke-21, visi pendidikan abad ke-21 baik secara global maupun di Indonesia, serta prinsip-prinsip pembelajaran yang sesuai untuk abad ke-21.
Projek "Cegah Cyber Bullying" bertujuan untuk melatih kesehatan fisik dan mental siswa secara berkelanjutan melalui metode pembelajaran aktif dan berpusat pada siswa. Projek ini diharapkan dapat menjadi sarana kolaborasi untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah cyber bullying di sekitar siswa. Melalui proyek ini, siswa diharapkan dapat mengembangkan dimensi profil pelajar Pancasila yait
Panduan ini membahas konsep dan strategi pendidikan berwawasan kebangsaan di SMP. Konsepnya mencakup paham, rasa, dan semangat kebangsaan yang berorientasi pada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Strateginya meliputi pendekatan kurikuler, pengorganisasian, dan sasaran berbagai tingkatan wilayah.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan karakter di sekolah menengah pertama di Indonesia. Tujuannya adalah meningkatkan mutu pendidikan melalui pembentukan karakter peserta didik secara menyeluruh sesuai standar kompetensi lulusan. Pendidikan karakter dilaksanakan melalui pembelajaran kurikuler dan ekstrakurikuler untuk membentuk nilai-nilai moral siswa terhadap Tuhan, diri sendiri, sesama, lingkungan dan bang
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan karakter di sekolah menengah pertama di Indonesia. Tujuannya adalah meningkatkan mutu pendidikan melalui pembentukan karakter peserta didik sesuai standar kompetensi lulusan. Pendidikan karakter dilaksanakan melalui pembelajaran kurikuler dan ekstrakurikuler untuk membentuk nilai-nilai moral, pengetahuan, dan tindakan peserta didik terhadap Tuhan, diri sendiri, sesama, ling
Dokumen tersebut membahas tentang integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran. Tujuannya adalah membentuk karakter peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan bertanggung jawab. Pendidikan karakter perlu diintegrasikan dalam semua mata pelajaran dan melibatkan seluruh unsur sekolah. Tujuan akhirnya adalah membentuk budaya sekolah yang mencerminkan
Makalah ini membahas tentang fungsi dan peran lembaga pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Lembaga pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama dan dasar pendidikan moral bagi anak. Sekolah melanjutkan pendidikan keluarga secara teratur dan memberikan pengetahuan serta keterampilan. Masyarakat memberikan pendidikan non-formal yang meluas. Ketiga lembaga tersebut saling berhubungan untuk mencapai tujuan pendidikan membent
2. PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah di setujui Pembimbing untuk di ajukan ke sidang penitia ujian
skripsi pada :
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Surati Drs.Ngabiyanto, M.Si.
NIP. NIP.
Mengetahui :
Ketua Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan
Drs.Eko Handoyo, M.Si.
NIP.
ii
3. SARI
Agung Kurniawan. 2005.Korelasi Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan
Terhadap Keterampilan Sosial Siswa Kelas 3a Smp Negeri 11 Semarang Tahu
Ajar 2005/2006.Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Semarang.68 Halaman
Kata kunci : Korelasi, Prestasi, Belajar, Keterampilan Sosial, Pendidikan
Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk warganegara
yang baik( Good citizenship), yang ditandai dengan adanya keterampilan sosial
pada diri individu untuk dapat berinteraksi dalam masyarkat.Dengan demikian
prestasi belajar yang diraih oleh seorang siswa dalam Pendidikan
Kewarganegaraan akan mempunyai hubungan terhadap keterampilan sosial siswa
tersebut. Namun, kebenaran argumen ini perlu dibuktikan melalui kegiatan
penelitian agar di peroleh jawaban yang akurat.
Permasalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana
prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa kelas 3A ?, (2) Bagaimana
tingkat keterampilan sosial siswa kelas 3A ?, (3) Adakah hubungan yang
signifikan antara prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa kelas 3A
terhadap keterampilan sosial siswa di SMP negeri 11 Semarang tahun Ajaran
2005/2006 ? penelitian ini bertujuan : (1) ingin mengetahui prestasi belajar
Pendidikan Kewarganegaraan siswa kelas 3 A, (2) Ingin mengetahui keterampilan
sosial siswa kelas 3A, dan (3) Ingin mengetahui ada tidaknya hubungan yang
signifikan antara prestasi belajar pendidikan Kewarganegaaraan terhadap
keterampilan sosial siswa kelas 3A SMP Negeri 11 semarang tahun ajaran
2005/2006.
iii
4. MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Kebahagiaan adalah bagai mana diri kita berarti untuk orang lain.
Untuk Ibuku,
Pembimbingku,
Dan orang- orang yang sayang padaku.
iv
5. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. ( UU
SPN Nomor 20 / 2003 ).
Berkenaan dangan paragraf diatas, sekolah memiliki peranan dan
tangung jawab yang sangat penting dalam mempersiapkan warga negara yang
memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Upaya yang dilakukan adalah
menyelenggarakan program pendidikan yang memberikan berbagai
kemampuan dan keterampilan sebagai warga negara melalui mata pelajaran
Kewarganegaraan ( Citizenship ).
Pendidikan Kewarganegaraan berfungsi sebagai wahana atau alat
tempat untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil, rasional, dan
berkarakter, yang setia pada bangsa dan negara Indonesia dengan
merefleksikan dirinya dalam berfikir dan bertindak di lingkungannya sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila sehingga tercipta sosok warga negara yang baik
(Good Citizenship).
1
6. 2
Indikator dari sosok warga negara yang baik adalah dimilikinya
keterampilan sosial yakni kemampuan seseorang warga negara untuk menjalin
hubungan sosial dilingkungannya. Keteramipilan sosial tersebut dapat berupa
keterampilan berkomunikasi, menjalin kerja sama, tanggung jawab,
pengendalian diri, partisipasi, dan lain-lain. Berbagai keterampilan sosial
tersebut selayaknya diberikan pada tiap-tiap warga negara melalui pendidikan
di sekolah agar siswa kelak menjadi warga negara yang bisa bermafaat dalam
masyarakat ( Sociatable ).
Upaya yang ditempuh dunia pendidikan khususnya Pendidikan
Kewarganegaraan dalam rangka meningkatkan keterampilan sosial menuju
terciptanya warga negara yang baik adalah dengan memberikan kompetensi-
kompetensi kepada peserta didik. Menurut Pusat Kurikulum Depdiknas
Pendidikan Kewarganegaraan tingkat sekolah menengah pertama (SMP) akan
memberikan seperangkat kompetensi sebagai berikut :
1. Berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan.
2. Berpartisipasi secara bertanggung jawab, bermutu, dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan masyarakat, bangsa dan negara.
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan pada karakter –karakter masyarakat Indonesia.
4. Berinteraksi dengan bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung
atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi dan informasi.
7. 3
Berikut skema tentang alur proses Pendidikan Kewarganegaraan dalam
upaya menanamkan keterampilan sosial pada siswa sebagai calon
warganegara
Tabel 1
Alur Keterampilan Sosial Dalam Pendidikan Kewarganegaraan
UU SPN No. 20/2003 Keterampilan Sosial
Idaman masyarakat
warga negara berciri :
a. Komunikatif
PPKn Good b. Kerjasama baik
Citizen Ship c. Partisipasi
d. Kritis
e. Kreatif
f. Patuh, dll
Kompetensi
Siswa BPM Evaluasi Prestasi Belajar
Masyarakat dalam kehidupannya menghendaki sosok warga negara
yang komunikatif, bisa berkerja sama dengan baik, partisipatif, demokratis
dan lain-lain yang merupakan keterampilan sosial untuk bisa dimiliki tiap
individu. Harapan masyarakat kemudian direspon oleh pemerintah dengan
mengeluarkan Undang-undang. Khusus Pendidikan Kewaganegaraan yang
mengemban misi membentuk warga negara yang baik (Good Citizenship)
maka keterampilan sosial menjadi indikatornya. Agar terencana dengan baik
8. 4
dan terarah Pendidikan Kewargangaraan menetapkan kompetensi-kompetensi
yang harus di kuasai siswa .
Kompetensi yang berisi keterampilan sosial tersebut diberikan dalam
proses pembelajaran. Untuk mengukur penguasaan kompetensi maka
diadakan evaluasi. Evaluasi akan menggambarkan prestasi belajar siswa.
Semakin tinggi prestasi belajar siswa semakin besar pula pencapaian target
kompetensi yang telah ditetapkan, sebaliknya semakin rendah prestasi belajar
siswa rendah pula penguasaan kompetensinya.
Dampak selanjutnya bila prestasi belajar siswa tinggi maka ia akan
dapat menjadi warganegara yang memiliki keterampilan sosial (Sociatable)
dalam masyarakat karena penguasan kompetensi tersebut. Lain bila prestasi
belajar rendah ada kemungkinan menjadi potensi negatif untuk ia kurang bisa
diterima masyarakat mengingat kompetensi yang di kuasai rendah, akibatnya
Pendidikan Kewarganegaraan dianggap kurang bisa menjalankan misinya
mencetak warga negara yang baik ( good citezenship ).
Hal inilah yang menjadi dasar penulis mengangkat masalah korelasi
prestasi belajar khususnya Pendidikan Kewarganegaraan untuk menjadi
penelitian dengan judul: KORELASI PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL SISWA
KELAS 3 A DI SMP NEGERI 1 ATAP TAHUN AJARAN 2010 / 2011.
9. 5
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, permasalahan yang muncul dalam penelitian
ini dapat di rumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana tingkat prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa
kelas 3A di SMP Negeri 1 Atap Tahun Ajaran 2010 / 2011.
2. Bagaimana tingkat keterampilam sosial siswa kelas 3 A di SMP Negeri 1
Atap Tahun Ajaran 2010 / 2011.
3. Adakah korelasi prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan terhadap
keterampilan sosial siswa kelas 3 A di SMP Negeri 1 Atap Tahun Ajaran
2010 / 2011.
C. Batasan Operasional
Sesuai dengan judul dari permasalahan yang akan diteliti ada istilah
yang perlu di tegaskan agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penafsiran
dan memberi batasan terhadap permasalahan supaya tidak meluas, maka
penulis memberikan pengertian istilah-istilah sebagai berikut :
1. Korelasi
Dalam kamus besar bahasa Indonesia mengartikan korelasi sebagai keadaan
berhubungan atau dihubungkan (Purwadarminta,1996:362). Sutrisno
(1987:271) mengemukakan bahasa korelasi bararti hubungan timbal balik.
Sedangkan pendapat lain mengemukakan bahwa penelitian korelasi bertujuan
untuk menemukan ada tidaknya dan apa bila ada seberapa eratnya serta
berarti tidaknya hubungan itu (Arikunto,1996:215 ). Yang dimaksud korelasi
dalam penelitian ini adalah korelasi prestasi
10. 6
belajar Pendidikan Kewarganegaraan terhadap keterampilan sosial siswa
kelas 3A di SMP Negeri 1 Atap Tahun Ajaran 2010 / 2011.
2. Prestasi Belajar
Belajar adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan dan dikerjakan dan
sebagainya (Purwadarminta,1993:787). Belajar menurut pendapat
tradisoinal adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan.
Sedangkan pendapat moderen belajar dianggap sebagia perubahan
kelakuan ( Nasution, 1982 : 67 ).
3. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang di
berikan di SMP kepada seluruh siswa kelas 1 sampai dengan kelas 3
dengan alokasi waktu 1 Pertemuan ( 2 X 45 menit ).
4. Keterampilan Sosial
Menurut kamus besar bahasa Indonesia keterampilan berarti
Kesanggupan, Kecakapan, Keuletan, Kepiawaian. Sementara itu kata
Sosial diartikan sebagai sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat, suka
memperhatikan kepentingan umum. Dengan demikian keterampilan sosial
adalah kecakapan seseorang dalam memperhatikan kepentingan umum
(Sosial). Menurut Newman dalam bukunya Max Helly Wanay diperlukan
keterampilam sosial untuk mewujudkan sosok warga negara yang baik
berupa kemampuan menanggapi dan berinteraksi dengan lingkungannya
(Enviornmental Computence) . Dalam penelitian ini keterampilan sosial