SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
OLEH : HANA FAUZIYAH
       RIA SURYANTI S
       SYA’BAN P.P
       EDISON NST.
       DHIAN DHIKA
Kelainan pada system kekebalan bervariasi
 dari yang ringan seperti alergi sampai yang
 serius seperti penolakan pencangkokan
 organ, defisiensi kekebalan, serta penyakit
 autoimun. Kelainan pada system kekebalan
 bervariasi dari yang ringan seperti alergi
 sampai yang serius seperti penolakan
 pencangkokan organ, defisiensi kekebalan,
 serta penyakit autoimun.
PENYEBAB

 ketika reaksi kekebalan normal terhadap antigen
  benda asing merusak jaringan-jaringan normal
  (reaksi alergi).
 ketika tubuh tidak dapat menghasilkan reaksi
  kekebalan yang tepat melawan serangan
  mikroorganisme (gangguan imunodefisiensi).
 ketika tubuh menghasilkan reaksi kekebalan
  melawan dirinya sendiri (gangguan autoimun).
1. Alergi
Alergi (hipersensitif) disebabkan oleh respons kebal
  terhadap beberapa antigen. Antigen-antigen yang
  dapat menimbulkan suatu tanggapan alergi dikenal
  sebagai allergen (penyebab alergi).

   reaksi alergi cepat  reaksi alergi cepat, seperti
    alergi akibat tersengat lebah, Kekebalan tersebut
    diperantarai oleh sekresi antibody ke cairan tubuh
    untuk melawan antigen penyerbu. Reaksi hipersensitif
    cepat ini diakibatkan oleh produksi zat antibody IgE.
    Ketika seseorang terkena zat penyebab alergi,
    antibody IgE akan terikat pada sel-sel darah putih
    yang berisi histamine, yaitu bahan kimia yang
    menyebabkan gejala alergi
   reaksi alergi lambat  reaksi alergi
    lambat dikenal sebagai delayed-type
    hypersensivitas atau DTH, contohnya
    kasus orang yang keracunan tumbuhan
    menjalar ‘ivy’ atau pohon ek beracun.
    Contoh DTH ekstrim terjadi ketika
    makrofag tidak dapat dengan mudah
    menghancurkan unsur penyerbu.
    Akibatnya, sel T diaktifkan sehingga
    menyebabkan peradangan pada jaringan
    tubuh. Radang ini terus berlanjut
    sepanjang sel T diaktifkan.
2. DEFISIENSI IMUN (IMUNODEFISIENSI)
Defisiensi imun muncul ketika satu atau lebih komponen
 sistem imun tidak aktif. Kemampuan sistem imun untuk
 merespon patogen berkurang pada baik golongan muda
 dan golongan tua karena immunosenescence. Di negara-
 negara berkembang, obesitas, penggunaan alkohol dan
 narkoba adalah akibat paling umum dari fungsi imun
 yang buruk. Namun, kekurangan nutrisi adalah akibat
 paling umum yang menyebabkan defisiensi imun di
 negara berkembang salah satunya diet. Namun,
 sebagian besar penderita adalah laki-laki.
 Immunodefisiensi bisa timbul sejak seseorang
  dilahirkan (immunodefisiensi kongenital) atau bisa
  muncul di kemudian hari atau diturunkan.
 Orang yang memiliki kelainan limpa seringkali
  mengalami immunodefisiensi.
 Pada beberapa penyakit, jumlah sel darah
  putihnya menurun; pada penyakit lainnya, jumlah
  sel darah putih adalah normal tetapi fungsinya
  mengalami gangguan. Pada sebagian penyakit
  lainnya, tidak terjadi kelainan pada sel darah putih,
  tetapi komponen sistem kekebalan lainnya
  mengalami kelainan atau hilang.
MACAM-MACAM PENYAKIT DEFISIENSI IMUN
AGAMMAGLOBULINEMIA X-LINKED
Penyakit ini hanya menyerang anak laki-laki dan
 akibat dari penurunan jumlah atau tidak adanya
 limfosit B serta sangat rendahnya kadar antibodi
 karena terdapat kelainan pada kromosom X.
 Mereka penderita agammaglobulinemia X-linked
 banyak yang menderita infeksi sinus dan paru-paru
 menahun dan cenderung menderita kanker.
 SINDROMA WISKOTT-ALDRICH
Sindroma Wiskott-Aldrich hanya menyerang anak
  laki-laki dan menyebabkan eksim, penurunan
  jumlah trombosit serta kekurangan limfosit T dan
  limfosit B yang menyebabkan terjadinya infeksi
  berulang. gejala pertamanya bisa berupa
  kelainan perdarahan (misalnya diare berdarah),
  rentan terhadap infeksi bakteri, virus dan jamur.
  Sering terjadi infeksi saluran pernafasan.
  Antibiotik dan infus immunoglobulin bisa
  membantu penderita, tetapi pengobatan terbaik
  adalah dengan pencangkokan sumsum tulang.
 SINDROMA HIPER-IgE
Sindroma hiper-IgE (sindroma Job-Buckley) adalah
  suatu penyakit immunodefisiensi yang ditandai
  dengan sangat tingginya kadar antibodi IgE dan
  infeksi bakteri stafilokokus berulang. Banyak
  penderita yang memiliki tulang yang lemah sehingga
  sering mengalami patah tulang. Beberapa penderita
  menunjukkan gejala-gejala alergi, seperti eksim,
  hidung tersumbat dan asma. Antibiotik diberikan
  secara terus menerus atau ketika terjadi infeksi
  stafilokokus. Sebagai tindakan pencegahan diberikan
  antibiotik trimetoprim-sulfametoksazol.
Penyakit AIDS


 AIDS merupakan penyakit sebagai dampak dari melemahnya
 sistem kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh dapat melemah
 karena mendapat serangan dari HIV (Human
 Immunodeviciency Virus). Orang yang terinfeksi virus HIV tidak
 selalu dikatakan positif mengidap penyakit AIDS tetapi bisa saja
 hanya sebagai pembawa (karier). HIV dapat ditularkan oleh
 hubungan seksual, melalui plasenta (keturunan), Jarum suntik
 yang dipergunakan secara sembarangan. Sebenarnya pada awal-
 awal terjadi infeksi, sistem imun masih bekerja dengan baik
 sampai delapan tahun maka penderita HIV dapat menderita
 AIDS, dan mudah terserang penyakit jenis lainnya, seperti
 tuberculosis, kanker, melemahnya ingatan, dan kehilangan
 sistem koordinasi tubuh.
Mengapa orang yang terinfeksi virus HIV baru
 dapat mengetahuinya setelah beberapa tahun?
 Hal ini karena selama kurang lebih 8 tahun
 penderita tidak merasakan gejala sakit. Virus HIV
 akan cepat mati apabila berada di luar tubuh
 manusia. Harus diperhatikan juga bahwa HIV
 tidak ditularkan melalui kontak fisik.
 Penanggulangan terhadap penyakit AIDS sudah
 banyak dilakukan. Pengobatan yang dilakukan
 pada dasarnya bertujuan untuk mengurangi
 penyakitnya dan sulit untuk menghilangkan
 penyakit AIDS. Oleh karena itu kita sebaiknya
 selalu berhati-hati agar tidak tertular virus HIV.
 Penyakit immunodefisiensi gabungan yang berat
 merupakan penyakit immunodefisiensi yang paling
 serius. Terjadi kekurangan limfosit B dan antibodi,
 disertai kekurangan atau tidak berfungsinya limfosit T,
 sehingga penderita tidak mampu melawan infeksi secara
 adekuat.Sebagian besar bayi akan mengalami
 pneumonia dan thrush (infeksi jamur di mulut); diare
 biasanya baru muncul pada usia 3 bulan. Bisa juga
 terjadi infeksi yang lebih serius, seperti pneumonia
 pneumokistik.Jika tidak diobati, biasanya anak akan
 meninggal pada usia 2 tahun. Antibiotik dan
 immunoglobulin bisa membantu, tetapi tidak
 menyembuhkan. Pengobatan terbaik adalah
 pencangkokan sumsum tulang atau darah dari tali pusar.
Gangguan autoimun adalah kegagalan fungsi sistem
  kekebalan tubuh yang membuat badan menyerang
  jaringannya sendiri. Sistem imunitas menjaga tubuh
  melawan pada apa yang terlihatnya sebagai bahan
  asing atau berbahaya. orang dengan gangguan ini
  memiliki jumlah getah bening T yang rendah,
  membatasi kemampuan mereka untuk melawan
  berbagai infeksi. Belum pernah dibuktikan bahwa
  penyakit autoimmune ini bersifat menular. Penyakit
  autoimmune tidak menyebar kepada individu
  lainnya sebagaimana penyakit infeksi. Penyakit ini
  tidak sebagaimana AIDS demikian pula tidak
  sebagaimana kanker. Gen individu penderita
  penyakit autoimmune memiliki konstribusi terhadap
  penularan penyakit autoimmune.
 Senyawa normal di tubuh berubah, misalnya, oleh
  virus, obat, sinar matahari, atau radiasi.
 Senyawa asing yang menyerupai senyawa badan
  alami mungkin memasuki badan. Sistem kekebalan
  tubuh dengan kurang hati-hati dapat menjadikan
  senyawa badan mirip seperti bahan asing sebagai
  sasaran. Misalnya, bakteri penyebab sakit
  kerongkongan mempunyai beberapa antigen yang
  mirip dengan sel jantung manusia.
 Sel yang mengontrol produksi antibodi misalnya,
  limfosit B (salah satu sel darah putih) rusak dan
  menghasilkan antibodi abnormal yang menyerang
  beberapa sel badan
MACAM-MACAM PENYAKIT AUTOIMUNITAS

 Anemia hemolitik autoimun  Anemia (berkurangnya
  jumlah sel darah merah) terjadi, menyebabkan
  kepenatan, kelemahan, dan sakit kepala ringan. Limpa
  mungkin membesar. Anemia bisa hebat dan bahkan
  fatal.
 Multiple sclerosis  Seluruh sel syaraf yang terkena
  rusak. Akibatnya, sel tidak bisa meneruskan sinyal syaraf
  seperti biasanya. Gejala mungkin termasuk kelemahan,
  sensasi abnormal, kegamangan, masalah dengan
  pandangan, kekejangan otot, dan sukar menahan hajat.
  Gejala berubah-ubah tentang waktu dan mungkin datang
  dan pergi. Prognosis berubah-ubah.
 Diabetes mellitus  Gejala mungkin termasuk
 kehausan berlebihan, buang air kecil, dan selera
 makan, seperti komplikasi bervariasi dengan jangka
 panjang. Pengobatan seumur hidup dengan insulin
 diperlukan, sekalipun perusakan sel pankreas
 berhenti, karena tidak cukup sel pankreas yang ada
 untuk memproduks iinsulin yang cukup.
 Systemic lupus erythematosus (lupus)  penyakit
 dengan kekebalan tubuh berlebihan (autoimmune
 disease), dalam ilmu immunologi tentang kekebalan
 tubuh, penyakit ini merupakan kebalikan dari penyakit
 kanker dan AIDS yang disebabkan olh HIV karena pada
 penderita penyakit lupus ini jaringan dalam tubuh
 dianggap benda asing. Tubuh tidak dapat membedakan
 antara zat asing yang harus dihancurkan dengan jaringan
 tubuh sendiri yang berguna untuk kelangsungan hidup.
 beberapa faktor yang dapat memicu penyakit lupus:
 Lingkungan, Infeksi, Paparan, sinar matahari, Stres,
 Obat-obatan tertentu
Jenis Lupus
 Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
   menyerang organ-organ vital di dalam
  tubuh.
 Dicoid Lupus  menyerang kulit
 Drug Induced Lupus  dipicu oleh
  konsumsi obat-obatan tertentu

More Related Content

Similar to Imun biologi

Similar to Imun biologi (20)

PJBL SLE
PJBL SLEPJBL SLE
PJBL SLE
 
Penyakit
PenyakitPenyakit
Penyakit
 
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdf
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdfSlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdf
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdf
 
Makalah imunologi autoimun
Makalah imunologi autoimun Makalah imunologi autoimun
Makalah imunologi autoimun
 
BAB 2 SISTEM IMUN.pptx
BAB 2 SISTEM IMUN.pptxBAB 2 SISTEM IMUN.pptx
BAB 2 SISTEM IMUN.pptx
 
ASKEP PENYAKIT HIV
ASKEP PENYAKIT HIVASKEP PENYAKIT HIV
ASKEP PENYAKIT HIV
 
Lupus mat
Lupus matLupus mat
Lupus mat
 
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.docASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
 
ppt IO.pptx
ppt IO.pptxppt IO.pptx
ppt IO.pptx
 
Infeksi opertunistik
Infeksi opertunistikInfeksi opertunistik
Infeksi opertunistik
 
Sgd hiv aids
Sgd hiv aidsSgd hiv aids
Sgd hiv aids
 
dokumen.tips_ppt-autoimun.pptx
dokumen.tips_ppt-autoimun.pptxdokumen.tips_ppt-autoimun.pptx
dokumen.tips_ppt-autoimun.pptx
 
kekurangan imun.pptx
kekurangan imun.pptxkekurangan imun.pptx
kekurangan imun.pptx
 
Makalah tekayasa genetika dan sistem imun
Makalah tekayasa genetika dan sistem imunMakalah tekayasa genetika dan sistem imun
Makalah tekayasa genetika dan sistem imun
 
Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas. Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas.
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologi
 
Interaksi infeksi dan penyakit autoimun
Interaksi infeksi dan penyakit autoimunInteraksi infeksi dan penyakit autoimun
Interaksi infeksi dan penyakit autoimun
 
Biology Unit : Virus [Biologi Tingkatan 5 KSSM:Bab 8]
Biology Unit : Virus [Biologi Tingkatan 5 KSSM:Bab 8]Biology Unit : Virus [Biologi Tingkatan 5 KSSM:Bab 8]
Biology Unit : Virus [Biologi Tingkatan 5 KSSM:Bab 8]
 
Penyakit lupus
Penyakit lupusPenyakit lupus
Penyakit lupus
 
Sistem imun 1
Sistem imun 1Sistem imun 1
Sistem imun 1
 

Imun biologi

  • 1. OLEH : HANA FAUZIYAH RIA SURYANTI S SYA’BAN P.P EDISON NST. DHIAN DHIKA
  • 2. Kelainan pada system kekebalan bervariasi dari yang ringan seperti alergi sampai yang serius seperti penolakan pencangkokan organ, defisiensi kekebalan, serta penyakit autoimun. Kelainan pada system kekebalan bervariasi dari yang ringan seperti alergi sampai yang serius seperti penolakan pencangkokan organ, defisiensi kekebalan, serta penyakit autoimun.
  • 3. PENYEBAB  ketika reaksi kekebalan normal terhadap antigen benda asing merusak jaringan-jaringan normal (reaksi alergi).  ketika tubuh tidak dapat menghasilkan reaksi kekebalan yang tepat melawan serangan mikroorganisme (gangguan imunodefisiensi).  ketika tubuh menghasilkan reaksi kekebalan melawan dirinya sendiri (gangguan autoimun).
  • 4. 1. Alergi Alergi (hipersensitif) disebabkan oleh respons kebal terhadap beberapa antigen. Antigen-antigen yang dapat menimbulkan suatu tanggapan alergi dikenal sebagai allergen (penyebab alergi).  reaksi alergi cepat  reaksi alergi cepat, seperti alergi akibat tersengat lebah, Kekebalan tersebut diperantarai oleh sekresi antibody ke cairan tubuh untuk melawan antigen penyerbu. Reaksi hipersensitif cepat ini diakibatkan oleh produksi zat antibody IgE. Ketika seseorang terkena zat penyebab alergi, antibody IgE akan terikat pada sel-sel darah putih yang berisi histamine, yaitu bahan kimia yang menyebabkan gejala alergi
  • 5. reaksi alergi lambat  reaksi alergi lambat dikenal sebagai delayed-type hypersensivitas atau DTH, contohnya kasus orang yang keracunan tumbuhan menjalar ‘ivy’ atau pohon ek beracun. Contoh DTH ekstrim terjadi ketika makrofag tidak dapat dengan mudah menghancurkan unsur penyerbu. Akibatnya, sel T diaktifkan sehingga menyebabkan peradangan pada jaringan tubuh. Radang ini terus berlanjut sepanjang sel T diaktifkan.
  • 6. 2. DEFISIENSI IMUN (IMUNODEFISIENSI) Defisiensi imun muncul ketika satu atau lebih komponen sistem imun tidak aktif. Kemampuan sistem imun untuk merespon patogen berkurang pada baik golongan muda dan golongan tua karena immunosenescence. Di negara- negara berkembang, obesitas, penggunaan alkohol dan narkoba adalah akibat paling umum dari fungsi imun yang buruk. Namun, kekurangan nutrisi adalah akibat paling umum yang menyebabkan defisiensi imun di negara berkembang salah satunya diet. Namun, sebagian besar penderita adalah laki-laki.
  • 7.  Immunodefisiensi bisa timbul sejak seseorang dilahirkan (immunodefisiensi kongenital) atau bisa muncul di kemudian hari atau diturunkan.  Orang yang memiliki kelainan limpa seringkali mengalami immunodefisiensi.  Pada beberapa penyakit, jumlah sel darah putihnya menurun; pada penyakit lainnya, jumlah sel darah putih adalah normal tetapi fungsinya mengalami gangguan. Pada sebagian penyakit lainnya, tidak terjadi kelainan pada sel darah putih, tetapi komponen sistem kekebalan lainnya mengalami kelainan atau hilang.
  • 8. MACAM-MACAM PENYAKIT DEFISIENSI IMUN AGAMMAGLOBULINEMIA X-LINKED Penyakit ini hanya menyerang anak laki-laki dan akibat dari penurunan jumlah atau tidak adanya limfosit B serta sangat rendahnya kadar antibodi karena terdapat kelainan pada kromosom X. Mereka penderita agammaglobulinemia X-linked banyak yang menderita infeksi sinus dan paru-paru menahun dan cenderung menderita kanker.
  • 9.  SINDROMA WISKOTT-ALDRICH Sindroma Wiskott-Aldrich hanya menyerang anak laki-laki dan menyebabkan eksim, penurunan jumlah trombosit serta kekurangan limfosit T dan limfosit B yang menyebabkan terjadinya infeksi berulang. gejala pertamanya bisa berupa kelainan perdarahan (misalnya diare berdarah), rentan terhadap infeksi bakteri, virus dan jamur. Sering terjadi infeksi saluran pernafasan. Antibiotik dan infus immunoglobulin bisa membantu penderita, tetapi pengobatan terbaik adalah dengan pencangkokan sumsum tulang.
  • 10.  SINDROMA HIPER-IgE Sindroma hiper-IgE (sindroma Job-Buckley) adalah suatu penyakit immunodefisiensi yang ditandai dengan sangat tingginya kadar antibodi IgE dan infeksi bakteri stafilokokus berulang. Banyak penderita yang memiliki tulang yang lemah sehingga sering mengalami patah tulang. Beberapa penderita menunjukkan gejala-gejala alergi, seperti eksim, hidung tersumbat dan asma. Antibiotik diberikan secara terus menerus atau ketika terjadi infeksi stafilokokus. Sebagai tindakan pencegahan diberikan antibiotik trimetoprim-sulfametoksazol.
  • 11. Penyakit AIDS  AIDS merupakan penyakit sebagai dampak dari melemahnya sistem kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh dapat melemah karena mendapat serangan dari HIV (Human Immunodeviciency Virus). Orang yang terinfeksi virus HIV tidak selalu dikatakan positif mengidap penyakit AIDS tetapi bisa saja hanya sebagai pembawa (karier). HIV dapat ditularkan oleh hubungan seksual, melalui plasenta (keturunan), Jarum suntik yang dipergunakan secara sembarangan. Sebenarnya pada awal- awal terjadi infeksi, sistem imun masih bekerja dengan baik sampai delapan tahun maka penderita HIV dapat menderita AIDS, dan mudah terserang penyakit jenis lainnya, seperti tuberculosis, kanker, melemahnya ingatan, dan kehilangan sistem koordinasi tubuh.
  • 12. Mengapa orang yang terinfeksi virus HIV baru dapat mengetahuinya setelah beberapa tahun? Hal ini karena selama kurang lebih 8 tahun penderita tidak merasakan gejala sakit. Virus HIV akan cepat mati apabila berada di luar tubuh manusia. Harus diperhatikan juga bahwa HIV tidak ditularkan melalui kontak fisik. Penanggulangan terhadap penyakit AIDS sudah banyak dilakukan. Pengobatan yang dilakukan pada dasarnya bertujuan untuk mengurangi penyakitnya dan sulit untuk menghilangkan penyakit AIDS. Oleh karena itu kita sebaiknya selalu berhati-hati agar tidak tertular virus HIV.
  • 13.  Penyakit immunodefisiensi gabungan yang berat merupakan penyakit immunodefisiensi yang paling serius. Terjadi kekurangan limfosit B dan antibodi, disertai kekurangan atau tidak berfungsinya limfosit T, sehingga penderita tidak mampu melawan infeksi secara adekuat.Sebagian besar bayi akan mengalami pneumonia dan thrush (infeksi jamur di mulut); diare biasanya baru muncul pada usia 3 bulan. Bisa juga terjadi infeksi yang lebih serius, seperti pneumonia pneumokistik.Jika tidak diobati, biasanya anak akan meninggal pada usia 2 tahun. Antibiotik dan immunoglobulin bisa membantu, tetapi tidak menyembuhkan. Pengobatan terbaik adalah pencangkokan sumsum tulang atau darah dari tali pusar.
  • 14. Gangguan autoimun adalah kegagalan fungsi sistem kekebalan tubuh yang membuat badan menyerang jaringannya sendiri. Sistem imunitas menjaga tubuh melawan pada apa yang terlihatnya sebagai bahan asing atau berbahaya. orang dengan gangguan ini memiliki jumlah getah bening T yang rendah, membatasi kemampuan mereka untuk melawan berbagai infeksi. Belum pernah dibuktikan bahwa penyakit autoimmune ini bersifat menular. Penyakit autoimmune tidak menyebar kepada individu lainnya sebagaimana penyakit infeksi. Penyakit ini tidak sebagaimana AIDS demikian pula tidak sebagaimana kanker. Gen individu penderita penyakit autoimmune memiliki konstribusi terhadap penularan penyakit autoimmune.
  • 15.  Senyawa normal di tubuh berubah, misalnya, oleh virus, obat, sinar matahari, atau radiasi.  Senyawa asing yang menyerupai senyawa badan alami mungkin memasuki badan. Sistem kekebalan tubuh dengan kurang hati-hati dapat menjadikan senyawa badan mirip seperti bahan asing sebagai sasaran. Misalnya, bakteri penyebab sakit kerongkongan mempunyai beberapa antigen yang mirip dengan sel jantung manusia.  Sel yang mengontrol produksi antibodi misalnya, limfosit B (salah satu sel darah putih) rusak dan menghasilkan antibodi abnormal yang menyerang beberapa sel badan
  • 16. MACAM-MACAM PENYAKIT AUTOIMUNITAS  Anemia hemolitik autoimun  Anemia (berkurangnya jumlah sel darah merah) terjadi, menyebabkan kepenatan, kelemahan, dan sakit kepala ringan. Limpa mungkin membesar. Anemia bisa hebat dan bahkan fatal.  Multiple sclerosis  Seluruh sel syaraf yang terkena rusak. Akibatnya, sel tidak bisa meneruskan sinyal syaraf seperti biasanya. Gejala mungkin termasuk kelemahan, sensasi abnormal, kegamangan, masalah dengan pandangan, kekejangan otot, dan sukar menahan hajat. Gejala berubah-ubah tentang waktu dan mungkin datang dan pergi. Prognosis berubah-ubah.
  • 17.  Diabetes mellitus  Gejala mungkin termasuk kehausan berlebihan, buang air kecil, dan selera makan, seperti komplikasi bervariasi dengan jangka panjang. Pengobatan seumur hidup dengan insulin diperlukan, sekalipun perusakan sel pankreas berhenti, karena tidak cukup sel pankreas yang ada untuk memproduks iinsulin yang cukup.
  • 18.  Systemic lupus erythematosus (lupus)  penyakit dengan kekebalan tubuh berlebihan (autoimmune disease), dalam ilmu immunologi tentang kekebalan tubuh, penyakit ini merupakan kebalikan dari penyakit kanker dan AIDS yang disebabkan olh HIV karena pada penderita penyakit lupus ini jaringan dalam tubuh dianggap benda asing. Tubuh tidak dapat membedakan antara zat asing yang harus dihancurkan dengan jaringan tubuh sendiri yang berguna untuk kelangsungan hidup. beberapa faktor yang dapat memicu penyakit lupus: Lingkungan, Infeksi, Paparan, sinar matahari, Stres, Obat-obatan tertentu
  • 19. Jenis Lupus  Systemic Lupus Erythematosus (SLE)  menyerang organ-organ vital di dalam tubuh.  Dicoid Lupus  menyerang kulit  Drug Induced Lupus  dipicu oleh konsumsi obat-obatan tertentu