P R O D I T E K N I K I N D U S T R I
U N I V E R S I T A S M U H A M M A D I Y A H K U D U S
MATERIAL TEKNIK
Imperfections
H A N I N F I T R I A , M . T .
TUJUAN
 Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan
konsep material teknik
 Ketepatan menjelaskan dan mengidentifikasi
keadaan imperfections
STRUKTUR KRISTAL LOGAM
 Struktur atom
 Struktur kristal
 Ketidaksempurnaan kristal
 Mekanisme deformasi
STRUKTUR ATOM
Konsep dasar :
 Atom terdiri atas inti yang dikelilingi
oleh elektron
 Inti tersusun atas proton dan netron
 Proton bermuatan positif, netron
bermuatan netral, dan elektron
bermuatan negatif
Perbandingan antara Model Atom Bohr vs
Model Atom Mekanika Gelombang
(a) Model Atom Bohr
(b) Model Atom Mekanika
Gelombang
Bagi 2 Kelompok dan
jelaskan model atom
di atas!
Model Atom Bohr
 Atom tersusun atas inti yang
dikelilingi oleh elektron dengan
tingkat energi tertentu
 Elektron bergerak pada lintasan/
posisi yang dinamakan orbital
 Elektron dapat berpindah orbital
dengan menyerap atau
melepaskan energi
Model Atom Mekanika Gelombang
 Elektron memiliki karakteristik sebagai
gelombang dan partikel
 Posisi elektron dideskripsikan dengan “distribusi
kemungkinan” atau awan elektron
 Elektron (posisi & energi) dikarakterisasikan
oleh bilangan kuantum
Bilangan Kuantum
Dinyatakan dalam 4 parameter :
 Bilangan kuantum utama yang menunjukkan
nomor kulit (n=1, 2, 3, 4 .. atau K, L, M, N…)
 Bilangan kuantum kedua menunjukkan sub-kulit
yang ditempati elektron (s, p, d, atau f)
 Bilangan kuantum ketiga menunjukkan banyaknya
tingkat energi (s=1, p=3, d=5, & f=7)
 Bilangan kuantum ke-empat menunjukkan arah
putaran elektron (searah atau berlawanan dengan
arah jarum jam)
Energi relatif elektron pada kulit dan sub-kulit
Banyaknya elektron pada kulit dan sub-
kulit
Ikatan Atom
 Ikatan atom dapat diilustrasikan dengan
menganalisis interaksi 2 atom yang didekatkan dari
jarak pisah yang jauh
 Jika atom terpisah pada jarak yang jauh maka
interaksi 2 atom tersebut diabaikan, sedangkan jika
jarak atom semakin dekat maka terjadi gaya (gaya
tarik & tolak) antara 2 atom tersebut.
Skema pengaruh jarak atom terhadap
gaya & energi antara 2 atom
Tipe ikatan atom
Terdapat 3 tipe ikatan primer pada bahan padat :
 Ikatan ion
- paduan antara unsur logam dgn non-
logam
- elektron valensi atom unsur logam
diberikan ke atom unsur
Skema yang menggambarkan ikatan
ion
 Ikatan kovalen :
- 2 atom atau lebih melakukan sharing
elektron
- ikatan kovalen dapat mempunyai
ikatan yang sangat kuat seperti pada
intan & juga dapat lemah seperti
bismuth
Skema yang menggambarkan ikatan
kovalen
 Ikatan logam
- elektron valensi tidak terikat kuat ke
atom sehingga dapat bergerak bebas
di seluruh logam
- Ditemukan pada logam & paduannya
Skema yang menggambarkan ikatan logam
STRUKTUR KRISTAL
 Di dalam logam padat, atom-atom tersusun
secara teratur dan berulang dalam pola tiga
dimensi. Struktur seperti itu disebut dengan
kristal
 Struktur kristal berpengaruh terhadap sifat
bahan
 Untuk mendeskripsikan struktur kristal,
atom dianggap sebagai bulatan (bola) padat
yang memiliki diameter tertentu
Contoh struktur kristal
Sel satuan
Pengertian :
Pola geometri terkecil dan berulang
Jenis-jenis sel satuan
1. FCC (Face Centered Cubic)
2. BCC (Body Centered Cubic)
3. Hexagonal Close Packed
Struktur kristal dari beberapa logam
Bidang kristalografi
Dinyatakan dalam indeks Miller (h k l)
cara menentukan indeks Miller :
- cari panjang potong pada sumbu x, y
dan z
- Lakukan pembalikan dari angka yang
diperoleh
- Kalikan (dengan faktor pengali) hasil
pembalikan sehingga diperoleh
bilangan bulat yang terkecil
Contoh bidang kristalografi
Arah kristalografi
Dinyatakan dalam [u v w] yang merupakan
vektor.
Contoh :
Indeks arah di atas = [120]
Struktur Kristal susunan rapat
 Sel satuan FCC dan HCP merupakan kristal susunan
rapat. Dapat dideskripsikan di dalam bidang
susunan rapat. Jika pusat atom pada bidang susunan
rapat diberi label, maka susunan kedua kristal (FCC
& HCP) dapat digambarkan sebagai berikut :
Susunan rapat FCC dan HCP
(a) FCC dengan susunan :
ABCABC….
(a) HCP dengan susunan :
ABAB…..
Susunan rapat FCC
Susunan rapat HCP
Butir
Kumpulan sel satuan yang mempunyai orientasi
sama
Kebanyakan kristal logam padat tersusun atas
sejumlah banyak butir, dimana bahan seperti ini
disebut dengan polikristal
Tahapan proses pembekuan yang
menggambarkan terbentuknya butir
KETIDAKSEMPURNAAN KRISTAL
Di dalam kristal logam nyata terdapat cacat atau
ketidaksempurnaan
 Keberadaan dari ketidaksempurnaan ini
berpengaruh terhadap karakteristik bahan
 Beberapa jenis ketidaksempurnaan kristal
: kekosongan, self instertistitials,
ketidakmurnian, dislokasi, cacat
interfasial
Masing-masing
Mahasiswa membuat
resume Cacat Kristal
Cacat kekosongan & self insterstitial
Cacat ketidakmurnian
a.Instertisi
b. Substitusi
Cacat dislokasi
a. Dislokasi sisi
Cacat dislokasi
b. Dislokasi ulir
Cacat interfasial
a. Kembaran
Cacat interfasial
b. Batas butir
Pemeriksaan mikroskopi
Pengamatan butir :
a.Permukaan yang sudah dipolish
& dietsa terbentuk lekukan di
batas butir sehingga memberikan
karekteristik pemantulan yang
berbeda
b. Hasil foto spesimen paduan besi-
kromium
MEKANISME DEFORMASI
 Suatu logam jika diberi gaya maka akan mengalami
deformasi atau perubahan bentuk
 Terdapat 2 jenis deformasi yaitu :
- deformasi elastis :
terdeformasi pada saat pembebanan &
akan kembali ke bentuk semula pada saat
beban dilepaskan
- deformasi plastis :
deformasi yang bersifat permanen
 Kekuatan bahan terkait dengan seberapa mudah atau sulit
suatu logam mengalami deformasi plastis pada saat
pembebanan
Makanisme deformasi pada skala
mikroskopis
a. Deformasi elastis :
b. Deformasi plastis
- Terjadi slip atau pergeseran atom-atom
- Pada saat bergeser, terjadi pemutusan ikatan
atom
Kekuatan material teoritis
th = G/2
Deformasi plastis melalui pergerakan
dislokasi
 Kekuatan logam nyata jauh lebih rendah
dibandingkan dengan kekuatan teoritisnya
Contoh :
baja : G = 83000 Kgf/mm2
th = 13200 Kgf/mm2
Sedangkan  luluh baja : 20 Kgf/mm2
 Perbedaan tersebut disebabkan karena pada
logam nyata mempunyai cacat dislokasi yang
menyebabkan atom-atom logam mudah
mengalami slip pada saat pembebanan
(lanjutan)
 Mekanisme pergerakan dislokasi
(a) Pergerakan dislokasi sisi
(b) Pergerakan dislokasi ulir
Sistem slip
 Pergerakan dislokasi lebih mudah terjadi pada
bidang dan arah tertentu dalam kristal logam.
Kombinasi bidang dan arah slip ini diistilahkan
sistem slip
 Bidang slip merupakan bidang yang mempunyai
kerapatan atomnya paling tinggi
 Arah slip mengarah ke arah yang kerapatan
atomnya paling tinggi
Contoh sistem slip pada FCC
Sistem slip pada FCC, BCC, HCP
Mekanisme penguatan logam
 Kekuatan logam dipengaruhi oleh mudah
tidaknya dislokasi bergerak pada saat
pembebanan
 Semakin dislokasi sulit bergerak maka
kekuatan logam akan semakin tinggi
 Penguatan logam dilakukan dengan cara
menghambat pergerakan dislokasi
Contoh metoda penguatan logam
a. Penghalusan ukuran butir
Batas butir merupakan penghambat
pergerakan dislokasi, karena :
- antar butir satu dengan yang lainnya
mempunyai arah kristalografi yang
tidak sama
- di batas butir, terdapat ketidakteraturan
susunan atom sehingga terbentuk
diskoniuitas sistem slip antar butir
Pergerakan dislokasi antar butir
Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan
bahwa penguatan dapat dilakukan dengan cara
menghaluskan butir karena semakin halus
ukuran butir menyebabkan semakin banyaknya
keberadaan batas butir di suatu logam
b. Penguatan/pengerasan regangan
- Logam meningkat kekerasannya jika
mengalami pengerjaan dingin (deformasi
plastis yang dilakukan di bawah
temperatur rekristalisasi)
- Peningkatan kekerasan tersebut
disebabkan karena pada saat pengerjaan
dingin terjadi peningkatan jumlah dislokasi
- Tingginya peningkatan kekuatannya
dipengaruhi oleh besarnya deformasi
plastis
Pengaruh besarnya deformasi plastis terhadap
kekuatan dan keuletan logam
Model pertambahan jumlah dislokasi setelah
dilakukan deformasi plastis
Titik D dan D’
merupakan
pengahambat
gerakan dislokasi
Deformasi plastis melalui terbentuknya
kembaran
Perubahan bentuk yang terjadi relatif lebih kecil
dibandingkan dengan deformasi plastis melalui
slip
PENUTUP
Kesimpulanya apa?
 Bagaimana pengalaman mempelajari material
teknik?
 Apa kendala yang dialami selama pembelajaran?

Imperfection pada material teknik untuk teknik industri

  • 1.
    P R OD I T E K N I K I N D U S T R I U N I V E R S I T A S M U H A M M A D I Y A H K U D U S MATERIAL TEKNIK Imperfections H A N I N F I T R I A , M . T .
  • 2.
    TUJUAN  Mahasiswa mampumemahami dan menjelaskan konsep material teknik  Ketepatan menjelaskan dan mengidentifikasi keadaan imperfections
  • 3.
    STRUKTUR KRISTAL LOGAM Struktur atom  Struktur kristal  Ketidaksempurnaan kristal  Mekanisme deformasi
  • 4.
    STRUKTUR ATOM Konsep dasar:  Atom terdiri atas inti yang dikelilingi oleh elektron  Inti tersusun atas proton dan netron  Proton bermuatan positif, netron bermuatan netral, dan elektron bermuatan negatif
  • 5.
    Perbandingan antara ModelAtom Bohr vs Model Atom Mekanika Gelombang (a) Model Atom Bohr (b) Model Atom Mekanika Gelombang Bagi 2 Kelompok dan jelaskan model atom di atas!
  • 6.
    Model Atom Bohr Atom tersusun atas inti yang dikelilingi oleh elektron dengan tingkat energi tertentu  Elektron bergerak pada lintasan/ posisi yang dinamakan orbital  Elektron dapat berpindah orbital dengan menyerap atau melepaskan energi
  • 7.
    Model Atom MekanikaGelombang  Elektron memiliki karakteristik sebagai gelombang dan partikel  Posisi elektron dideskripsikan dengan “distribusi kemungkinan” atau awan elektron  Elektron (posisi & energi) dikarakterisasikan oleh bilangan kuantum
  • 8.
    Bilangan Kuantum Dinyatakan dalam4 parameter :  Bilangan kuantum utama yang menunjukkan nomor kulit (n=1, 2, 3, 4 .. atau K, L, M, N…)  Bilangan kuantum kedua menunjukkan sub-kulit yang ditempati elektron (s, p, d, atau f)  Bilangan kuantum ketiga menunjukkan banyaknya tingkat energi (s=1, p=3, d=5, & f=7)  Bilangan kuantum ke-empat menunjukkan arah putaran elektron (searah atau berlawanan dengan arah jarum jam)
  • 9.
    Energi relatif elektronpada kulit dan sub-kulit
  • 10.
    Banyaknya elektron padakulit dan sub- kulit
  • 12.
    Ikatan Atom  Ikatanatom dapat diilustrasikan dengan menganalisis interaksi 2 atom yang didekatkan dari jarak pisah yang jauh  Jika atom terpisah pada jarak yang jauh maka interaksi 2 atom tersebut diabaikan, sedangkan jika jarak atom semakin dekat maka terjadi gaya (gaya tarik & tolak) antara 2 atom tersebut.
  • 13.
    Skema pengaruh jarakatom terhadap gaya & energi antara 2 atom
  • 14.
    Tipe ikatan atom Terdapat3 tipe ikatan primer pada bahan padat :  Ikatan ion - paduan antara unsur logam dgn non- logam - elektron valensi atom unsur logam diberikan ke atom unsur
  • 15.
  • 16.
     Ikatan kovalen: - 2 atom atau lebih melakukan sharing elektron - ikatan kovalen dapat mempunyai ikatan yang sangat kuat seperti pada intan & juga dapat lemah seperti bismuth
  • 17.
  • 18.
     Ikatan logam -elektron valensi tidak terikat kuat ke atom sehingga dapat bergerak bebas di seluruh logam - Ditemukan pada logam & paduannya
  • 19.
  • 20.
    STRUKTUR KRISTAL  Didalam logam padat, atom-atom tersusun secara teratur dan berulang dalam pola tiga dimensi. Struktur seperti itu disebut dengan kristal  Struktur kristal berpengaruh terhadap sifat bahan  Untuk mendeskripsikan struktur kristal, atom dianggap sebagai bulatan (bola) padat yang memiliki diameter tertentu
  • 21.
  • 22.
    Sel satuan Pengertian : Polageometri terkecil dan berulang
  • 23.
    Jenis-jenis sel satuan 1.FCC (Face Centered Cubic)
  • 24.
    2. BCC (BodyCentered Cubic)
  • 25.
  • 26.
    Struktur kristal daribeberapa logam
  • 27.
  • 28.
    cara menentukan indeksMiller : - cari panjang potong pada sumbu x, y dan z - Lakukan pembalikan dari angka yang diperoleh - Kalikan (dengan faktor pengali) hasil pembalikan sehingga diperoleh bilangan bulat yang terkecil
  • 29.
  • 30.
    Arah kristalografi Dinyatakan dalam[u v w] yang merupakan vektor. Contoh : Indeks arah di atas = [120]
  • 31.
    Struktur Kristal susunanrapat  Sel satuan FCC dan HCP merupakan kristal susunan rapat. Dapat dideskripsikan di dalam bidang susunan rapat. Jika pusat atom pada bidang susunan rapat diberi label, maka susunan kedua kristal (FCC & HCP) dapat digambarkan sebagai berikut :
  • 32.
    Susunan rapat FCCdan HCP (a) FCC dengan susunan : ABCABC…. (a) HCP dengan susunan : ABAB…..
  • 33.
  • 34.
  • 35.
    Butir Kumpulan sel satuanyang mempunyai orientasi sama Kebanyakan kristal logam padat tersusun atas sejumlah banyak butir, dimana bahan seperti ini disebut dengan polikristal
  • 36.
    Tahapan proses pembekuanyang menggambarkan terbentuknya butir
  • 37.
    KETIDAKSEMPURNAAN KRISTAL Di dalamkristal logam nyata terdapat cacat atau ketidaksempurnaan  Keberadaan dari ketidaksempurnaan ini berpengaruh terhadap karakteristik bahan  Beberapa jenis ketidaksempurnaan kristal : kekosongan, self instertistitials, ketidakmurnian, dislokasi, cacat interfasial Masing-masing Mahasiswa membuat resume Cacat Kristal
  • 38.
    Cacat kekosongan &self insterstitial
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43.
  • 44.
    Pemeriksaan mikroskopi Pengamatan butir: a.Permukaan yang sudah dipolish & dietsa terbentuk lekukan di batas butir sehingga memberikan karekteristik pemantulan yang berbeda b. Hasil foto spesimen paduan besi- kromium
  • 45.
    MEKANISME DEFORMASI  Suatulogam jika diberi gaya maka akan mengalami deformasi atau perubahan bentuk  Terdapat 2 jenis deformasi yaitu : - deformasi elastis : terdeformasi pada saat pembebanan & akan kembali ke bentuk semula pada saat beban dilepaskan - deformasi plastis : deformasi yang bersifat permanen  Kekuatan bahan terkait dengan seberapa mudah atau sulit suatu logam mengalami deformasi plastis pada saat pembebanan
  • 46.
    Makanisme deformasi padaskala mikroskopis a. Deformasi elastis :
  • 47.
    b. Deformasi plastis -Terjadi slip atau pergeseran atom-atom - Pada saat bergeser, terjadi pemutusan ikatan atom
  • 48.
  • 49.
    Deformasi plastis melaluipergerakan dislokasi  Kekuatan logam nyata jauh lebih rendah dibandingkan dengan kekuatan teoritisnya Contoh : baja : G = 83000 Kgf/mm2 th = 13200 Kgf/mm2 Sedangkan  luluh baja : 20 Kgf/mm2  Perbedaan tersebut disebabkan karena pada logam nyata mempunyai cacat dislokasi yang menyebabkan atom-atom logam mudah mengalami slip pada saat pembebanan
  • 50.
  • 51.
    (a) Pergerakan dislokasisisi (b) Pergerakan dislokasi ulir
  • 52.
    Sistem slip  Pergerakandislokasi lebih mudah terjadi pada bidang dan arah tertentu dalam kristal logam. Kombinasi bidang dan arah slip ini diistilahkan sistem slip  Bidang slip merupakan bidang yang mempunyai kerapatan atomnya paling tinggi  Arah slip mengarah ke arah yang kerapatan atomnya paling tinggi
  • 53.
  • 54.
    Sistem slip padaFCC, BCC, HCP
  • 55.
    Mekanisme penguatan logam Kekuatan logam dipengaruhi oleh mudah tidaknya dislokasi bergerak pada saat pembebanan  Semakin dislokasi sulit bergerak maka kekuatan logam akan semakin tinggi  Penguatan logam dilakukan dengan cara menghambat pergerakan dislokasi
  • 56.
    Contoh metoda penguatanlogam a. Penghalusan ukuran butir Batas butir merupakan penghambat pergerakan dislokasi, karena : - antar butir satu dengan yang lainnya mempunyai arah kristalografi yang tidak sama - di batas butir, terdapat ketidakteraturan susunan atom sehingga terbentuk diskoniuitas sistem slip antar butir
  • 57.
    Pergerakan dislokasi antarbutir Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa penguatan dapat dilakukan dengan cara menghaluskan butir karena semakin halus ukuran butir menyebabkan semakin banyaknya keberadaan batas butir di suatu logam
  • 58.
    b. Penguatan/pengerasan regangan -Logam meningkat kekerasannya jika mengalami pengerjaan dingin (deformasi plastis yang dilakukan di bawah temperatur rekristalisasi) - Peningkatan kekerasan tersebut disebabkan karena pada saat pengerjaan dingin terjadi peningkatan jumlah dislokasi - Tingginya peningkatan kekuatannya dipengaruhi oleh besarnya deformasi plastis
  • 59.
    Pengaruh besarnya deformasiplastis terhadap kekuatan dan keuletan logam
  • 60.
    Model pertambahan jumlahdislokasi setelah dilakukan deformasi plastis Titik D dan D’ merupakan pengahambat gerakan dislokasi
  • 62.
    Deformasi plastis melaluiterbentuknya kembaran Perubahan bentuk yang terjadi relatif lebih kecil dibandingkan dengan deformasi plastis melalui slip
  • 63.
    PENUTUP Kesimpulanya apa?  Bagaimanapengalaman mempelajari material teknik?  Apa kendala yang dialami selama pembelajaran?