Alvin Cita-cita dan matan muhammadiyah.pdffanimh25
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin)[1] yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes). Ikan dalam berbagai bahasa daerah disebut iwak (jv, bjn), jukut (vkt).[2][butuh sumber yang lebih baik]
Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari hiu paus yang berukuran 14 meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4 inch). Ada beberapa hewan air yang sering dianggap sebagai "ikan", seperti paus, ikan cumi dan ikan duyung, yang sebenarnya tidak tergolong sebagai ikan.
Alvin Cita-cita dan matan muhammadiyah.pdffanimh25
ugas pengolahan tembakau : Produk hilir tembakau dan diversifikasi nya
Kel 1 : obat terapi kanker dan biofuel
Kel 2 : Produk hilir minyak Atsiri
Diverifikasi biochar
Seng tenang maseh
Masih banyak wanita diluaran sana yang lebih baik dari itu
Maka Untuk itu kita dapat belajar
Bahwa mengharapkan, memperjuangkan segala sesuatu kepada manusia tidaklah selamanya sesuai dengan ekspektasi kita.
Alvin Cita-cita dan matan muhammadiyah.pdffanimh25
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin)[1] yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes). Ikan dalam berbagai bahasa daerah disebut iwak (jv, bjn), jukut (vkt).[2][butuh sumber yang lebih baik]
Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari hiu paus yang berukuran 14 meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4 inch). Ada beberapa hewan air yang sering dianggap sebagai "ikan", seperti paus, ikan cumi dan ikan duyung, yang sebenarnya tidak tergolong sebagai ikan.
Alvin Cita-cita dan matan muhammadiyah.pdffanimh25
ugas pengolahan tembakau : Produk hilir tembakau dan diversifikasi nya
Kel 1 : obat terapi kanker dan biofuel
Kel 2 : Produk hilir minyak Atsiri
Diverifikasi biochar
Seng tenang maseh
Masih banyak wanita diluaran sana yang lebih baik dari itu
Maka Untuk itu kita dapat belajar
Bahwa mengharapkan, memperjuangkan segala sesuatu kepada manusia tidaklah selamanya sesuai dengan ekspektasi kita.
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
2. “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang berperang di jalan-Nya dalam barisan
yang teratur seakan-akan mereka seperti
suatu bangunan yang tersusun kokoh”
(Al-Quran, surat Ash-Shaff/61: 4)
3. PEMAHAMAN
IDEOLOGI (idea + logos)
Sistem paham yang mengandung konsep, cara berpikir,
cita-cita, dan strategi perjuangan mengenai kehidupan.
GERAKAN
Aksi terorganisasi yang mengandung aspek-aspek
keyakinan, pengetahuan, kelembagaan, dan pelaku untuk
mencapai tujuan tertentu (menolak atau melakukan
perubahan).
MUHAMMADIYAH
Gerakan Islam, Dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan
tajdid, yang bersumber pada Al-Quran dan As-Sunnah,
berasas Islam, dan bertujuan mewujudkan masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya.
4. IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
“Sistem keyakinan, cita-cita, dan perjuangan
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dalam
mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya”
Ideologi ini diambil dari sumbernya al-Qur’an dan al-
Sunnah.
5. FUNGSI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
Ruh organisasi, menjamin dasar teologis, dan
memberi arah gerakan;
Menegaskan visi dan misi kehidupan, baik
individual maupun institusional
Panduan strategi dan langkah-langkah
perjuangan organisasi;
Menggerakkan orang dalam menjalankan paham
dan mencapai cita-cita
Mengubah keadaan dengan strategi perjuangan
sesuai paham yang dianut
Mengikat solidaritas kolektif dalam melakukan
perjuangan mewujudkan cita-cita
6. KANDUNGAN/SKOP IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
1. Paham agama Islam dalam Muhammadiyah (doktrin-teologis);
2. Hakikat Muhammadiyah sebagai gerakan Islam (substansi);
3. Misi, fungsi, dan strategi perjuangan Muhammadiyah (strategi).
7. PERINCIAN ISI/PEMIKIRAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
BERADA DALAM:
1. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (1946);
2. Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
(1969);
3. Tafsir Duabelas Langkah Muhammadiyah (1938);
4. Al-Masa’il al-Khamsah (1954/1955);
5. Kepribadian Muhammadiyah (1962);
6. Khittah Perjuangan Muhammadiyah (1971);
7. Khittah Berbangsa dan Bernegara (2002);
8. Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (2000);
9. Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Jelang Satu Abad
(2005):
10. Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Abad Kedua (2010).
8. POKOK POKOK IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
1.Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan
taat kepada Allah.
2.Hidup manusia bermasyarakat.
3.Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan
keyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-satunya
landasan kepribadian dan ketertiban bersama
untuk kebahagiaan dunia akhirat.
4.Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam
dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai
ibadah kepada Allah dan ihsan kpd kemanusiaan.
5.‘Ittiba kepada langkah perjuangan Nabi
Muhammad s.a.w.
6.Melancarkan amal-usaha dan perjuangan dengan
ketertiban organisasi.
7.Mengikuti peredaran zaman berdasarkan syura
yang dipimpin oleh hikmah dan kebijaksanaan
atau muktamar
9. POKOK-POKOK PIKIRAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
(RINGKASAN HAEDAR NASHIR)
1. Islam dijadikan sebagai asas, pandangan dunia (world view),
pedoman hidup (way of life), dan/atau sistem kehidupan (manhaj al-
hayat) bagi Muhammadiyah yang membentuk keyakinan, alam
pikiran, kepribadian, dan pola tindakan semua warga
Muhammadiyah;
2. Islam sebagai wahyu Allah sebagaimana dalam al-Qur’an dan al-
Sunnah al-Shahihah/al-Maqbulah dengan mengembangkan ijtihad,
mencakup seluruh bidang kehidupan (akidah, ibadah, akhlak, dan
mu’amalah dunyawiyah), yang harus diwujudkan dalam
kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat luas untuk
kebahagiaan hidup umat manusia di dunia dan akhirat;
10. 3. Islam yang menjadi basis dan orientasi ideologi Muhammadiyah ialah Islam
yang berkarakter dakwah dan tajdid, Islam yang berkemajuan, dan
memiliki sifat “wasithiyyah” (moderat, tengahan), yang harus ditegakkan
dan dijunjung tinggi untuk terwujudnya “masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya”;
4. Muhammadiyah sesuai Kepribadian dan Watak “wasithiyyah” yang
dimilikinya berbeda dari gerakan-gerakan Islam yang cenderung
ekstrim; baik ekstrim yang bersifat “radikal-fundamentalis” (“radikal-
konservatif”) maupun “radikal-liberal” (“radikal sekuler”), dengan menampilkan
yang lebih kaya, unggul, dan alternatif.
4. Dalam referensi/rujukan kontemporer ideologi keagamaan Muhammadiyah
adalah ideologi reformis-modernis (pembaharuan) yang menampilkan
corak Islam yang berkemajuan, yang memadukan antara pemurnian
(purifikasi) dan pengembangan (dinamisasi) dan bersifat tengahan
(wasithiyyah) dalam meyakini, memahami, dan melaksanakan ajaran Islam,
sehingga Islam senantiasa aktual dan menjadi agama untuk peradaban (din al-
hadharah) sepanjang zaman.
11. Ideologi muhammadiyah bersifat
reformis-modernis (pembaharuan)
yang menampilkan corak Islam
yang berkemajuan, yang
memadukan antara pemurnian
(purifikasi) dan pengembangan
(dinamisasi) dan bersifat tengahan
(wasithiyyah)
12. Ideologi Muhammadiyah
Bukan sekadar Faham
Agama, tetapi juga
menyangkut format
Identitas dan Strategi
Gerakan dalam menghadapi
Kehidupan
13. BAGAIMANA DAKWAH KITA SEJALAN DENGAN
IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
1. Penanaman ideologi Muhammadiyah secara istiqamah dan
terencana kepada pimpinan dan warga Muahammadiyah;
2. Mengkontekstualkan ideologi Muhammadiyah dengan perubahan
lapangan dakwah dari waktu ke waktu;
3. Konsisten mengimplementasikan ideologi ke dalam seluruh
struktur, ortom, dan amal usaha Muhammadiyah secara sistemik
dan komprehensif;
4. Merevitalisasi dan mengevaluasi implementasi ideologi
Muhammadiyah berdasarkan dinamika zaman dan
pelaksanaannya di lapangan
5. Mari kita teruskan apa yang selama ini telah kita lakukan, kita
kembangkan, dan “pasti kita bisa”.
14. FAKTOR PELEMAH IDEOLOGI
Egoisme dan mobilitas perjuangan diri yang
berlebihan
Konflik internal
Menguatnya budaya yang berorientasi pada
materi/uang, kesenangan duniawi,
pragmatisme/oportunisme
Melemahnya ruh keikhlasan, penghidmatan, dan
jihad fisabilillah
Faktor-faktor eksternal: infiltrasi pihak luar,
kebijakan politik negara, pengaruh global, dll.
15. REVITALISASI IDEOLOGI
DALAM MUHAMMADIYAH
Sosialisasi paham agama dan nilai-nilai ideal
(MKCH dll.) secara intensif dan tersistem ke
seluruh tingkatan dan lini persyarikatan
Mengintensifkan perkaderan dan transformasi
kader
Mengintensifkan pengajian anggota/pimpinan
Meningkatkan disiplin/ketaatanberorganisasi
Mengefektifkan fungsi-fungsi kepemimpinan
kolektif-kolegial secara efektif dan regulatif
Menghidupkan kembali dan mendinamisasi
basis anggota dan organisasi di akar-rumput
16. RUJUKAN:
Suara Muhammadiyah dan Majlis Kader PP Muhammadiyah, Manhaj Gerakan Muhammadiyah Ideologi,
Khittah, dan Langkah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2010.
Haedar Nashir, Meneguhkan Ideologi Gerakan Muhammadiyah. Malang: UMM Pres, 2007.
Haedar Nashir, Implementasi Ideologi Muhammadiyah dalam Gerakan Dakwah Berkemajuan. Makalah Tot
Muballighat ‘Aisyiyah Tingkat Nasional, Majlis Tabligh PP ‘Aisyiyah, 2012.
SYUKRAN, WAL-HAMDULILLAH
TSUMMAS-SALAAM