Dokumen tersebut membahas konsep hubungan antar variabel dan pengaruh variabel. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa hubungan antar variabel dapat berupa hubungan simetris, asimetris, atau timbal balik, dan pengaruh terjadi ketika perubahan pada satu variabel menyebabkan perubahan pada variabel lain. Dokumen juga menyoroti beberapa kriteria untuk menilai hubungan antar variabel.
The top five causes of under-five deaths in Sega, Kenya are pneumonia, diarrheal disease, malaria, malnutrition, and delivery complications within the first two weeks of life. Preventing these deaths requires building a community that can prevent, diagnose, and treat each cause through vaccination, nutrition, sanitation, medical equipment and supplies, and skilled birth attendants. Malnutrition is associated with half of all under-five deaths.
This short document contains a link and encourages the reader to click on it to access or obtain something. No other context is provided about what would be received by clicking the link or any other details.
The top five causes of under-five deaths in Sega, Kenya are pneumonia, diarrheal disease, malaria, malnutrition, and delivery complications within the first two weeks of life. Preventing these deaths requires building a community that can prevent, diagnose, and treat each cause through vaccination, nutrition, sanitation, medical equipment and supplies, and skilled birth attendants. Malnutrition is associated with half of all under-five deaths.
This short document contains a link and encourages the reader to click on it to access or obtain something. No other context is provided about what would be received by clicking the link or any other details.
This lesson plan outlines instruction on the causes of World War II. The objectives are for students to identify the causes of WWII and recognize definitions related to political ideologies like communism and fascism. Students will learn about the events leading to WWII, including how the economic depression led countries to pursue imperialism and nationalism. Various activities are outlined, including a lecture, discussion, and graphic organizer assignment. Formative assessments during the lesson include questions, hand signals, and reflections.
Bullying is defined as repeated harmful behavior that involves a power imbalance. It can take verbal, physical, social, or psychological forms. Bullying affects about 1 in 10 Australian school children and has negative impacts on both victims and bystanders. Boys report being bullied more often than girls. With age, reported bullying declines slightly but attitudes toward victims become less supportive. Research highlights the importance of schools providing safe, caring environments and resilience-building opportunities to help prevent bullying.
Physician Licensure Exam 2014 Results
Roll of Successful Examinees in the
PHYSICIAN LICENSURE EXAMINATION
Held on AUGUST 23, 2014 & FF. DAYS
Released on SEPTEMBER 4, 2014
The magazine "Pop-It" aims to attract teenage girls aged 15-19 with a fun and youthful style focused on pop music. It will feature interviews and advice from popular artists, as well as sections on fashion, gossip and quizzes. Published monthly for £1.50, the magazine seeks to inspire readers and keep them informed on their favorite artists through an entertaining mix of content.
Banyak orang menganggap mempelajari kitab Wahyu adalah sulit. Selain karena membicarakan simbol-simbol yang tidak biasa, kitab Wahyu juga memiliki tema-tema yang kompleks. Nah, bagaimana cara terbaik membedah kitab Wahyu?
Mari kita pelajari bersama lebih dahulu 3 pasal pertama dari kitab ini dalam kelas diskusi "Bedah Kitab Wahyu" (BKW) pada 19—26 Juni 2024 melalui grup WA.
Sebelum kelas dimulai, ikuti lebih dahulu pemaparan materinya via Zoom pada:
Rabu, 19 Juni 2024.
- Pagi: pkl. 10.30—12.00 WIB
- Malam: pkl. 19.00—20.30 WIB
Daftarkan diri Anda segera di https://bit.ly/form-mlc.
Kontak:
WA: 0821-3313-3315 (MLC)
E-Mail: kusuma@in-christ.net
This lesson plan outlines instruction on the causes of World War II. The objectives are for students to identify the causes of WWII and recognize definitions related to political ideologies like communism and fascism. Students will learn about the events leading to WWII, including how the economic depression led countries to pursue imperialism and nationalism. Various activities are outlined, including a lecture, discussion, and graphic organizer assignment. Formative assessments during the lesson include questions, hand signals, and reflections.
Bullying is defined as repeated harmful behavior that involves a power imbalance. It can take verbal, physical, social, or psychological forms. Bullying affects about 1 in 10 Australian school children and has negative impacts on both victims and bystanders. Boys report being bullied more often than girls. With age, reported bullying declines slightly but attitudes toward victims become less supportive. Research highlights the importance of schools providing safe, caring environments and resilience-building opportunities to help prevent bullying.
Physician Licensure Exam 2014 Results
Roll of Successful Examinees in the
PHYSICIAN LICENSURE EXAMINATION
Held on AUGUST 23, 2014 & FF. DAYS
Released on SEPTEMBER 4, 2014
The magazine "Pop-It" aims to attract teenage girls aged 15-19 with a fun and youthful style focused on pop music. It will feature interviews and advice from popular artists, as well as sections on fashion, gossip and quizzes. Published monthly for £1.50, the magazine seeks to inspire readers and keep them informed on their favorite artists through an entertaining mix of content.
Banyak orang menganggap mempelajari kitab Wahyu adalah sulit. Selain karena membicarakan simbol-simbol yang tidak biasa, kitab Wahyu juga memiliki tema-tema yang kompleks. Nah, bagaimana cara terbaik membedah kitab Wahyu?
Mari kita pelajari bersama lebih dahulu 3 pasal pertama dari kitab ini dalam kelas diskusi "Bedah Kitab Wahyu" (BKW) pada 19—26 Juni 2024 melalui grup WA.
Sebelum kelas dimulai, ikuti lebih dahulu pemaparan materinya via Zoom pada:
Rabu, 19 Juni 2024.
- Pagi: pkl. 10.30—12.00 WIB
- Malam: pkl. 19.00—20.30 WIB
Daftarkan diri Anda segera di https://bit.ly/form-mlc.
Kontak:
WA: 0821-3313-3315 (MLC)
E-Mail: kusuma@in-christ.net
2. KONSEP HUBUNGAN
PENGERTIAN
Ialah apabila dalam suatu set
peristiwa terjadi perubahan
pada salah satu variabel yang
memungkinkan terjadinya
perubahan pada variabel lain
nya dengan arah / sifat tidak
diketahui.
3. KONSEP HUBUNGAN
ILLUSTRASI
Apabila variabel ( X ) mengalami perubahan maka
kemungkinan yang akan terjadi pada Variabel ( Y )
adalah :
o Variabel Y tidak mengalami oleh variabel variabel X
o Varibal Y diharapkan selalu mengikuti variabel X
o Variabel X satu-satunya penyebab dari variabel Y
o Variabel X adalah salah satu penyebab dari beberapa var.
lainnya.
o Var. Y sangat mungkin untuk muncul sesudah var X
walaupun tidak selalu.
4. SYARAT HUBUNGAN
1. Variabel yang terlibat dalam peristiwa hubungan harus memiliki
“ CIRI YANG SESUAI “.
ILLUSTRASI
BERHUBUNGAN,
(Bentuk sama dan
ciri sesuai)
BERSINGGUNGAN
, (Bentuk sama
tetapi ciri tidak
sesuai)
BERHUBUNGAN,
(Bentuk sama dan
ciri sesuai)
5. SYARAT HUBUNGAN
Y
2. Arah hubungan Variabel yang terlibat dalam peristiwa hubungan
“ TIDAK DIKETAHUI “.
1) HUBUNGAN SEARAH
PERUBAHAN nilai variabel kearah sumbuh (X) menyebabkan perubahan
yang sesuai kearah sumbu ( Y )
y
bx
+
a
=
Y
X
6. SYARAT HUBUNGAN
Y
2. Arah hubungan Variabel yang terlibat dalam peristiwa hubungan
“ TIDAK DIKETAHUI “.
2) HUBUNGAN TIDAK SEARAH
PERUBAHAN nilai variabel kearah sumbuh (X) menyebabkan perubahan
yang tidak sesuai kearah sumbu ( Y )
y
Y
=
a+
bx
X
7. BENTUK HUBUNGAN
1. LINEAR FORM ( Garis Lurus )
2. CURVA LINEAR (Garis lengkung
positif)
Y
Y2
Y1 Y = a + bx + cx2
x
x1 x2
8. BENTUK HUBUNGAN
1. LINEAR FORM ( Garis Lurus ) 2.
2. CURVA LINEAR (Garis lengkung negatif)
- Y = a + bx + cx2
Y
Y3
Y2
Y1
x
x1 x2 x3
9. BENTUK HUBUNGAN
3. POWER FUNCTION ( Fungksi kekuatan )
Ialah apabila variabel ( x ) berubah menghasilkan perubahan pada
variabel ( Y ) pada suatu kecepatan yang dipercepat
Y
KEKUATAN POSITIF
Y3
Y2
Y1
X1 X2 X3 X
10. BENTUK HUBUNGAN
3. POWER FUNCTION ( Fungksi kekuatan )
Ialah apabila variabel ( x ) berubah menghasilkan perubahan pada
variabel ( Y ) pada suatu kecepatan yang dipercepat
Y
KEKUATAN NEGATIF
Y3
Y2
Y1
X1 X2 X3 X
13. HUBUNGAN SIMETRIS
Apabila dua buah variabel yang diamati hubungannya keduanya bersifat
“Independen “.
IILUSTRASI
Hubungan komitmen kerja dan kepuasan kerja dengan Kepuasan pasien pada RS (x)
KOMITMENT
KERJA
Kepercayaan,
keterlibatan,
dan Loyalitas
KUALITAS
VARIABEL PELAYANAN VARIABEL
INDEPENDEN DEPENDEN
KEPUASAN
KERJA
Keadaan
psikologis yg
dialami dlm
yan
14. HUBUNGAN SIMETRIS
Apabila dua buah variabel yang diamati hubungannya keduanya bersifat
“Independen “.
IILUSTRASI
Hubungan komitmen kerja dan kepuasan kerja dengan Kepuasan pasien pada RS (x)
KOMITMENT
KERJA
Kepercayaan,
keterlibatan,
dan Loyalitas
KUALITAS
VARIABEL PELAYANAN VARIABEL
INDEPENDEN DEPENDEN
KEPUASAN
KERJA
Keadaan
psikologis yg
dialami dlm yan
15. HUBUNGAN TIMBAL BALIK
Apabila dua buah variabel yang diamati hubungannya dimana kedudukan variabel
“ Independen “ dapat menjadi “ Dependen dan sebaliknya.
ILLUSTRASI
Hubungan penggunaan pelayanan antenatal dengan komplikasi
kehamilan
DEPENDEN
INDEPENDEN
PEMANFAATAN
KOMPLIKASI
YAN ANC
KEHAMILAN
INDEPENDEN
DEPENDEN
16. TIPE HUBUNGAN
HUBUNGAN BIVARIAT
Apabila hanya dua buah variabel yang diamati hubungannya, baik
berupa hubungan simetris, asimetris, atau timbal balik.
ILLUSTRASI
KUALITAS KEPUASAN
PELAYANAN PASIEN
VARIABEL, VARIABEL
INDEPENDEN. DEPENDEN
17. TIPE HUBUNGAN
HUBUNGAN MULTIVARIAT
Apabila beberapa variabel
independen berhubungan, satu
ATRIBUT/ variabel Dependen atau
SIMBOL sebaliknya.
1. TANGIBLES
SUB DIMENSI
TANGIBLES
2. RELIABILITY
KUALITAS JASA SUB DIMENSI
PELAYANAN RELIABILITY
3. RESPONSIVENESS KEPUASAN
SUB DIMENSI
PASIEN
RESPONSIVENESS
4. EMPHATY
SUB DIMENSI EMPHATY
VARIABEL.
INDEPENDEN 5. ASSURANCE VARIABEL.
SUB DIMENSI DEPENDEN
ASAURANCE
18. KRITERIA HUBUNGAN
VARIABEL
(1) KEKUATAN ASSOSIASI
(2) KONSISTENSI
(3) SPESIFISITAS
(4) KRONOLOGIS WAKTU
(5) EFEK DOSIS RESPONS
(6) HIPOTESIS LOGIS SEC.BIOLOGIS
(7) KOHERENSI BUKTI-BUKTI
(8) BUKTI-BUKTI EXPERIMENTAL
(9) ANALOGI
19. KRITERIA HUBUNGAN
VARIABEL
ASSOSIASI
Hubungan antara paparan dan akibat
kuat hubungan kausal kuat.
Berarti pengaruh kesalahan
RANDOM dan SISTEMATIK yang
tidak terduga dan tdk terkontrol
makin kecil.
20. KRITERIA HUBUNGAN
VARIABEL
ASSOSIASI
Hubungan yang lemah tidak berarti
tidak ada hubungan tetapi sifatnya
lemah yang dimungkinkan oleh
Peran PELUANG, BIAS,dan
KERANCUAN cukup besar untuk
MENDISTORSI hasil.
21. KRITERIA HUBUNGAN
VARIABEL
KONSISTENSI
Semakin konsisten hasil penelitian dengan hasil
riset lainnya pada populasi dan lingkungan yang
berbeda makin kuat keyakinan tentang Hubungan
kausal.
Inkonsistensi tidak berarti non kausal, agen
baru dapat mewujudkan pengaruhnya jika
terdapat aksi penyebab komplementer yang
menciptakan kondisi yang mencukupi untuk
terjadinya penyakit tersebut.
22. KRITERIA HUBUNGAN
VARIABEL
SPESIFISITAS
Semakin spesifik efek paparan
makin kuat keyakinan tentang
Hubungan kausal.
Semakin spesifik penyebab makin
kuat kesimpulan hubungan kausal
23. KRITERIA HUBUNGAN
VARIABEL
KRONOLOGIS WAKTU
Hubungan kausal harus menunjukkan
sekuen waktu yang jelas, yakni
paparan faktor penelitian (antesedent)
mendahului kejadian penyakit
( konsokuent ).
24. KRITERIA HUBUNGAN
VARIABEL
EFEK DOSIS RESPON
Perubahan intensitas paparan yang
selalu diikuti oleh perubahan frekuensi
penyakit menguatkan kesimpulan
hubungan kausal.
Tidak terpenuhinya dosis respon tidak
menyingkirkan kemungkinan hubungan
kausal.
25. KRITERIA HUBUNGAN
VARIABEL
KREDIBILITAS HIPOTESIS BIOLOGIS
Keyakinan hubungan kausal antara
paparan dan penyakit makin kuat jika
ada dukungan pengetahuan biologik.
26. KRITERIA HUBUNGAN
VARIABEL
KOHERENSI
Makin koheren dengan pengetahuan
tentang riwayat alamiah penyakit,
makin kuat Keyakinan hubungan
kausal antara paparan dan penyakit
27. KRITERIA HUBUNGAN
VARIABEL
BUKTI EKSPERIMEN
Dukungan temuan riset experimen
memperkuat kesimpulan tentang
Keyakinan hubungan kausal antara
paparan dan penyakit
28. KRITERIA HUBUNGAN
VARIABEL
ANALOGI
Kriteria analogi kurang kuat untuk
mendukung hubungan kausal. Sebab
imajinasi para ilmuan banyak
menciptakan gagasan dengan akibat
analogi menjadi tidak spesifik untuk
mendukung hubungan kausal.
29. PENGARUH VARIABEL
PENGERTIAN
Ialah apabila dalam suatu set peristiwa
terjadinya perubahan pada satu variabel
(independen) menyebabkan perubahan
pada variabel lain (dependen) , dengan
arah yang diketahui.
30. PENGARUH VARIABEL
SYARAT PENGARUH
Variabel Independen selalu mendahului
variabel Dependen dalam suatu set peristiwa.
Variabel independen dan Dependennya
diukur pada titik waktu yang berbeda
Arah hubungan sebab akibat dari variabel
diketahui dan dapat diukur.
31. TIPE HUBUNGAN: Hubungan Bivariat
Apabila hanya dua buah variabel yang diamati
hubungannya, baik berupa hubungan simetris,
asimetris, atau timbal balik.
Illustrasi
Pemberian
Anemia
tablet Fe
Indep. Dependen
32. TIPE HUBUNGAN: Hubungan
Multivariat
Apabila beberapa variabel independen
berhubungan, satu variabel Dependen atau
sebaliknya.
Illustrasi Indep.
Obesity
Pola Makan
Hipertensi
Rokok
Dependen
Alkohol
33. PARADIGMA HUBUNGAN
VARIABEL
Adalah hubungan antar beberapa
variabel baik simetris , asimetris maupun
timbal balik, yang disusun dalam suatu
model untuk mengetahui kedudukan
hubungan, besarnya hubungan, atau
pengaruh masing-masing variabel yang
terlibat.
34. PARADIGMA Ganda dengan dua variabel
independen dan satu Dependen
r1
Tata ruang
Kantor
R
Kelancaran
r
Kerja
Kepemim
pinan
r2
35. PARADIGMA Ganda dengan tiga variabel
independen dan satu Dependen
X1
r1
Pemahaman
pada tugas
X2 r4
R
Produktivitas
r6 Kepemimpinan
kerja
Y
r2
X3 r5
Keputusan r3
kerja
36. PARADIGMA Ganda dengan satu variabel
independen dan dua Dependen
Y1
r1 Keputusan
kerja
Tkt.
Pendidikan r3
pegawai
Kematangan
X kerja
r2
Y2
37. PARADIGMA Ganda dengan dua variabel
independen dan dua Dependen
X1 Y1
r1 Kepemimpin
Pendidikan
an
r2
r5 r6
r3
Kualitas
Pengalaman kerja
r4
X2 Y2
38. PARADIGMA Jalur dengan teknik analisis
menggunakan PATH ANALYSIS
Status Sosial 0,33
Ekon.
0,41
0,50
0,30 Status Prestasi
gizi belajar
0,16
IQ
0,57
39. PARADIGMA antar Ubahan Model
Recursive
Motivasi
Sosek berprestasi
IQ
Prestasi
belajar
Kualitas
guru
Fasilitas Aspirasi
Sekolah pendidikan
& jabatan