Tumor otak dapat berupa jinak atau ganas yang tumbuh di otak, meningen, dan tengkorak. Gejalanya antara lain nyeri kepala, muntah, kejang, dan gangguan fungsi otak lainnya tergantung lokasi tumor. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti CT scan dan MRI. Pengobatan meliputi bedah, kemoterapi, dan rehabilitasi. Prognosis bergantung pada jenis, ukuran,
1. Stroke atau CVA adalah kehilangan fungsi otak akibat berhentinya suplai darah ke otak yang dapat disebabkan oleh trombosis, embolisme, iskemia, atau hemoragi serebral. Gejalanya meliputi gangguan motorik, komunikasi, persepsi, kognitif, dan kandung kemih.
2. Penanganannya meliputi pemantauan status neurologis dan tanda vital, perawatan mobilitas dan persepsi, serta latihan perawatan diri secara
Dokumen tersebut membahas tentang polineuropati diabetes. Polineuropati diabetes adalah kondisi yang mempengaruhi beberapa saraf perifer akibat degenerasi saraf perifer langsung akibat kadar glukosa darah tinggi pada pasien diabetes. Polineuropati diabetes umumnya bermanifestasi sebagai gangguan sensorik dan motorik simetris yang dimulai dari ekstremitas bawah dan berkembang ke atas. Faktor risikonya antara lain hiperglikemia berkepanjangan
Tumor otak dapat berupa jinak atau ganas yang tumbuh di otak, meningen, dan tengkorak. Gejalanya antara lain nyeri kepala, muntah, kejang, dan gangguan fungsi otak lainnya tergantung lokasi tumor. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti CT scan dan MRI. Pengobatan meliputi bedah, kemoterapi, dan rehabilitasi. Prognosis bergantung pada jenis, ukuran,
1. Stroke atau CVA adalah kehilangan fungsi otak akibat berhentinya suplai darah ke otak yang dapat disebabkan oleh trombosis, embolisme, iskemia, atau hemoragi serebral. Gejalanya meliputi gangguan motorik, komunikasi, persepsi, kognitif, dan kandung kemih.
2. Penanganannya meliputi pemantauan status neurologis dan tanda vital, perawatan mobilitas dan persepsi, serta latihan perawatan diri secara
Dokumen tersebut membahas tentang polineuropati diabetes. Polineuropati diabetes adalah kondisi yang mempengaruhi beberapa saraf perifer akibat degenerasi saraf perifer langsung akibat kadar glukosa darah tinggi pada pasien diabetes. Polineuropati diabetes umumnya bermanifestasi sebagai gangguan sensorik dan motorik simetris yang dimulai dari ekstremitas bawah dan berkembang ke atas. Faktor risikonya antara lain hiperglikemia berkepanjangan
Pemerintah Indonesia berencana memperluas program vaksinasi COVID-19 ke seluruh provinsi. Target vaksinasi akan dicapai dengan melibatkan tenaga kesehatan di puskesmas dan rumah sakit di seluruh Indonesia untuk membantu proses vaksinasi. Program vaksinasi diperluas untuk mencapai herd immunity sehingga dapat memperlambat dan menghentikan pandemi COVID-19 di Indonesia.
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi yang menghubungkan reseptor, otak, dan efektor untuk menangkap rangsangan lingkungan dan memberikan respon. Sistem saraf terdiri atas neuron, reseptor, otak, sumsum tulang belakang, dan saraf tepi yang bekerja bersama untuk menerima, memproses, dan mengirim sinyal ke seluruh tubuh.
Dokumen tersebut membahas pendekatan klinis gangguan neurologis, meliputi:
1. Defisit neurologis fokal dan global, dengan gejala seperti hemiparesis, gangguan sensorik, dan koordinasi.
2. Pentingnya anamnesa untuk mengetahui durasi, lokasi, dan luasnya lesi.
3. Pemeriksaan fisik neurologis untuk menilai kesadaran, motorik, sensorik, dan fungsi otak.
Sistem saraf manusia adalah jaringan saraf yang kompleks dan saling berhubungan, mengkoordinasikan tubuh dengan lingkungan sekitar serta mengatur aktivitas organ tubuh. Sistem ini terdiri atas otak, sumsum tulang belakang, saraf kranial dan saraf spinal yang bekerja bersama untuk mengontrol berbagai fungsi tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem regulasi manusia yang terdiri dari sistem saraf, sistem endokrin, dan sistem indera. Sistem saraf terdiri dari saraf pusat dan saraf tepi yang bekerja sama untuk mengkoordinasikan aktivitas tubuh. Sistem endokrin mengatur berbagai fungsi tubuh melalui pelepasan hormon. Sistem indera merupakan reseptor yang menerima rangsang dari lingkungan seperti penglihatan, pendengaran, pemb
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (Sistem elimasi saraf)tita_chubie
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf, lingkungan internal dan stimulus eksternal dipantau dan diatur. Kemampuan khusus seperti iritabilitas,atau sensitivitas terhadap stimulus, dan konduktivitas, atau kemampuan untuk mentransmisi suatu respons terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf.
Sistem saraf manusia terdiri dari sistem saraf pusat dan perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang yang berfungsi mengatur organ tubuh dan memberikan tanggapan terhadap rangsangan lingkungan. Sedangkan sistem saraf perifer terdiri atas saraf somatik dan otonom. Sel saraf atau neuron merupakan unit terkecil sistem saraf yang berperan dalam menerima, mengolah, dan memberikan respon terhadap rangsangan.
Dokumen tersebut membahas sistem saraf pada manusia, yang terdiri atas sistem saraf pusat, sistem saraf tepi, dan sistem saraf tak sadar. Sistem saraf pusat meliputi otak besar, otak kecil, sumsum lanjutan, dan sumsum tulang belakang, yang berperan dalam mengontrol dan mengatur kerja seluruh jaringan saraf. Sistem saraf tepi menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ tubuh, sedangkan sistem saraf
Ilmu Pengeahuan Alam Bab Sistem Koordinasi salsazull
Dokumen tersebut membahas sistem saraf pada manusia, yang terdiri atas sel saraf, sistem saraf pusat (otak besar, otak kecil, sumsum lanjutan, sumsum tulang belakang), sistem saraf tepi, dan sistem saraf tak sadar (simpatetik dan parasimpatetik). Sistem saraf pusat berperan mengontrol dan mengatur kerja jaringan saraf hingga sel saraf.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem saraf dan indera manusia.
2. Sistem saraf terdiri atas sistem saraf pusat dan tepi, sedangkan indera meliputi penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, dan pengecapan.
3. Otak dan sumsum tulang belakang adalah bagian sistem saraf pusat yang mengatur dan mengkoordinasikan fungsi tubuh.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Pemerintah Indonesia berencana memperluas program vaksinasi COVID-19 ke seluruh provinsi. Target vaksinasi akan dicapai dengan melibatkan tenaga kesehatan di puskesmas dan rumah sakit di seluruh Indonesia untuk membantu proses vaksinasi. Program vaksinasi diperluas untuk mencapai herd immunity sehingga dapat memperlambat dan menghentikan pandemi COVID-19 di Indonesia.
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi yang menghubungkan reseptor, otak, dan efektor untuk menangkap rangsangan lingkungan dan memberikan respon. Sistem saraf terdiri atas neuron, reseptor, otak, sumsum tulang belakang, dan saraf tepi yang bekerja bersama untuk menerima, memproses, dan mengirim sinyal ke seluruh tubuh.
Dokumen tersebut membahas pendekatan klinis gangguan neurologis, meliputi:
1. Defisit neurologis fokal dan global, dengan gejala seperti hemiparesis, gangguan sensorik, dan koordinasi.
2. Pentingnya anamnesa untuk mengetahui durasi, lokasi, dan luasnya lesi.
3. Pemeriksaan fisik neurologis untuk menilai kesadaran, motorik, sensorik, dan fungsi otak.
Sistem saraf manusia adalah jaringan saraf yang kompleks dan saling berhubungan, mengkoordinasikan tubuh dengan lingkungan sekitar serta mengatur aktivitas organ tubuh. Sistem ini terdiri atas otak, sumsum tulang belakang, saraf kranial dan saraf spinal yang bekerja bersama untuk mengontrol berbagai fungsi tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem regulasi manusia yang terdiri dari sistem saraf, sistem endokrin, dan sistem indera. Sistem saraf terdiri dari saraf pusat dan saraf tepi yang bekerja sama untuk mengkoordinasikan aktivitas tubuh. Sistem endokrin mengatur berbagai fungsi tubuh melalui pelepasan hormon. Sistem indera merupakan reseptor yang menerima rangsang dari lingkungan seperti penglihatan, pendengaran, pemb
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (Sistem elimasi saraf)tita_chubie
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf, lingkungan internal dan stimulus eksternal dipantau dan diatur. Kemampuan khusus seperti iritabilitas,atau sensitivitas terhadap stimulus, dan konduktivitas, atau kemampuan untuk mentransmisi suatu respons terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf.
Sistem saraf manusia terdiri dari sistem saraf pusat dan perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang yang berfungsi mengatur organ tubuh dan memberikan tanggapan terhadap rangsangan lingkungan. Sedangkan sistem saraf perifer terdiri atas saraf somatik dan otonom. Sel saraf atau neuron merupakan unit terkecil sistem saraf yang berperan dalam menerima, mengolah, dan memberikan respon terhadap rangsangan.
Dokumen tersebut membahas sistem saraf pada manusia, yang terdiri atas sistem saraf pusat, sistem saraf tepi, dan sistem saraf tak sadar. Sistem saraf pusat meliputi otak besar, otak kecil, sumsum lanjutan, dan sumsum tulang belakang, yang berperan dalam mengontrol dan mengatur kerja seluruh jaringan saraf. Sistem saraf tepi menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ tubuh, sedangkan sistem saraf
Ilmu Pengeahuan Alam Bab Sistem Koordinasi salsazull
Dokumen tersebut membahas sistem saraf pada manusia, yang terdiri atas sel saraf, sistem saraf pusat (otak besar, otak kecil, sumsum lanjutan, sumsum tulang belakang), sistem saraf tepi, dan sistem saraf tak sadar (simpatetik dan parasimpatetik). Sistem saraf pusat berperan mengontrol dan mengatur kerja jaringan saraf hingga sel saraf.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem saraf dan indera manusia.
2. Sistem saraf terdiri atas sistem saraf pusat dan tepi, sedangkan indera meliputi penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, dan pengecapan.
3. Otak dan sumsum tulang belakang adalah bagian sistem saraf pusat yang mengatur dan mengkoordinasikan fungsi tubuh.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
2. Gangguan saraf
• Sakit saraf adalah kondisi di mana
terjadi gangguan pada sistem saraf.
Ketika sistem saraf terganggu, maka
penderitanya bisa kesulitan bergerak,
berbicara, menelan, bernapas, atau
berpikir. Penderita juga bisa mengalami
gangguan pada ingatan, panca indera,
atau suasana hati.
3. Pertumbuhan dan
perkembangan otak
Sensasi dan persepsi
Pikiran dan emosi
Proses belajar dan ingatan
Pergerakan, keseimbangan
dan koordinasi
Tidur dan Suhu tubuh
Beberapa fungsi tubuh yang dikontrol oleh sistem saraf
4. • umumnya berupa berkeringat terlalu banyak,
mata dan mulut kering , sulit buang air besar,
disfungsi kandung kemih, dan disfungsi seksual.
Sakit saraf otonom
• umumnya berupa kelemahan otot, atrofi
otot (ukuran otot mengecil), otot berkedut,
dan kelumpuhan.
Sakit saraf motorik
• umumnya berupa nyeri, sensitif, kebas
atau mati rasa, kesemutan, perih, dan
gangguan kesadaran posisi.
Sakit saraf sensorik
Gejala Sakit Saraf
6. Gejala Sakit Saraf
Gejala sakit saraf dapat dibedakan dari jenis saraf yang mengalami gangguan
atau kerusakan, yaitu:
• berkeringat terlalu
banyak
• mata dan mulut
kering
• sulit buang air
besar
• disfungsi kandung
kemih
• disfungsi seksual
Sakit saraf
otonom
• kelemahan otot
• atrofi otot
(ukuran otot
mengecil)
• otot berkedut,
dan kelumpuha
n
Sakit saraf
motorik
• nyeri, sensitif,
kebas atau mati
rasa
• Kesemutan
• Perih
• gangguan
kesadaran posisi
Sakit saraf
sensorik
7. Faktor keturunan
Rusak atau matinya sel
saraf
Penyakit pada pembuluh
darah otak
Infeksi bakteri, virus
Cedera
Kanker, seperti kanker
otak
Epilepsi
Infeksi jamur, atau parasit
Penyebab sakit saraf
8. Diagnosis Sakit Saraf
Pemeriksaan
neurologis
• Pemeriksaan neurologis
dilakukan untuk
memeriksa fungsi dan
kondisi sistem saraf,
termasuk kemampuan
sensorik dan motorik
pasien, fungsi saraf
kranial, kesehatan
mental, dan perubahan
perilaku.
Uji laboratorium
• seperti tes darah dan tes
urine, untuk membantu
diagnosis penyakit dan
memahami lebih jauh
tentang penyakit yang
diderita penderita. Uji
laboratorium termasuk
pemeriksaan awal sakit
saraf, dan dapat
menggambarkan kondisi
sistem saraf pasien
secara umum.
Pemindaian
• Metode pemindaian
dapat memberikan
gambaran organ dalam
tubuh, termasuk organ
sistem saraf yang
mengalami kerusakan.
Contoh metode
pemindaian yang dapat
dilakukan untuk
mendiagnosis sakit saraf
adalah foto Rontgen, CT
scan, MRI,
dan fluoroskopi
9. Uji genetik
• melalui sampel air
ketuban
(amniosentesis) atau
ari-ari (CVS),
dan USG kehamilan
untuk mengetahui
apakah anak
mengalami sakit saraf
bawaan.
Biopsi
• Biopsi merupakan
prosedur
pengambilan sampel
jaringan yang akan
diperiksa di
laboratorium guna
mendeteksi kelainan
saraf.
Angiografi
• merupakan tes untuk
mendeteksi apakah
ada pembuluh darah
yang tersumbat. Tes
ini dapat membantu
diagnosis stroke,
pembengkakan
pembuluh darah otak
dan untuk
menentukan tempat
dan ukuran tumor
otak.
10. Analisis cairan
serebrospinal
• Tes ini dilakukan
dengan mengambil
dan memeriksa
cairan yang
melindungi otak dan
saraf tulang belakang.
Cairan yang diperiksa
bisa memberikan
informasi ada
tidaknya perdarahan,
infeksi, dan gangguan
saraf lain..
Elektroensefalografi
(EEG)
• Tes ini dilakukan untuk
memonitor aktivitas otak
dengan menempelkan
sensor di kepala. EEG
dapat mendeteksi
penyakit saraf yang
disebabkan kelainan
kejang, kerusakan otak
akibat cedera, inflamasi
pada otak atau saraf
tulang belakang,
kelainan psikiatrik, dan
kelainan metabolik atau
degeneratif pada otak..
Elektromiografi
(EMG)
• Tes ini dilakukan
untuk mendiagnosis
kelainan saraf dan
otot, serta penyakit
saraf tulang belakang.
Pemeriksaan
dilakukan dengan
menempelkan sensor
di sekitar otot, dan
dilaksanakan di
rumah sakit atau
laboratorium khusus
11. Pada banyak kasus,
kerusakan saraf tidak bisa
disembuhkan secara total.
Tapi ada beberapa
penanganan untuk
mengurangi gejalanya.
Tujuan pertama
pengobatan sakit saraf
adalah untuk menangani
kondisi medis yang
menjadi penyebabnya
serta mencegah
kerusakan saraf lebih
lanjut. Beberapa di
antaranya adalah:
Pengobatan Sakit Saraf Pengobatan untuk mengatasi kondisi
autoimun
Membatasi kadar gula darah pada penderita
diabetes.
Memperbaiki gizi.
Mengganti obat, jika obat menyebabkan
kerusakan saraf.
Pembedahan untuk mengatasi tekanan atau
trauma pada saraf
Fisioterapi
Transplantasi saraf