Dalam penjelasan-Nya tentang perumpamaan Lalang dan Gandum itu, Yesus mengartikan ladang itu dunia. Gandum itu simbol kebaikan, sedangkan lalang melambangkan kejahatan. Sementara pemilik kebun gandum adalah Tuhan. Musuh yang menaburkan benih ilalang/kejahatan adalah iblis.
3. Definisi Perumpamaan
Lebih dari 30 Perumpamaan dalam Injil.
Perumpamaan berasal dari kata dasar umpama.
Perumpamaan adalah cerita biasa yang mengandung
kebenaran-kebenaran yang tidak biasa dan
bermakna. Jika perumpamaan dimengerti secara
harfiah, maknanya akan hilang.
Perumpamaan adalah cerita duniawi dengan makna
sorgawi. Sesuatu yang ada di dunia diperbandingkan
dengan sesuatu yang ada di sorga supaya kebenaran
sorgawi bisa dipahami dengan lebih baik dalam
terang ilustrasi dari bahan yang diambil dari dunia.
4. Fungsi Perumpamaan
Memperlihatkan sesuatu yang biasa menjadi luar
biasa
Mudah mengerti dan memahami sesuatu yang
disampaikan.
Secara teologi berfungsi sebagai sarana dalam
membukakan kebenaran yang tersembunyi.
Alat yang efektif bagi proses
pencerahan/penerangan kebenaran. Dari tidak
tahu menjadi tahu.
5. Perumpamaan tentang lalang di
antara gandum (Matius 13:24-30)
13:24 Yesus membentangkan suatu
perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-
Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama
orang yang menaburkan benih yang baik di
ladangnya.
13:25 Tetapi pada waktu semua orang tidur,
datanglah musuhnya menaburkan benih
lalang di antara gandum itu, lalu pergi.
6. 13:26 Ketika gandum itu tumbuh dan mulai
berbulir, nampak jugalah lalang itu.
13:27 Maka datanglah hamba-hamba tuan
ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan,
bukankah benih baik, yang tuan taburkan di
ladang tuan? Dari manakah lalang itu?
13:28 Jawab tuan itu: Seorang musuh yang
melakukannya. Lalu berkatalah hamba-
hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan
supaya kami pergi mencabut lalang itu?
7. 13:29 Tetapi ia berkata: Jangan, sebab
mungkin gandum itu ikut tercabut pada
waktu kamu mencabut lalang itu.
13:30 Biarkanlah keduanya tumbuh
bersama sampai waktu menuai. Pada waktu
itu aku akan berkata kepada para penuai:
Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah
berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian
kumpulkanlah gandum itu ke dalam
lumbungku.
8.
9. (Matius 13:36-43)
13:36 Maka Yesuspun meninggalkan orang banyak itu,
lalu pulang. Murid-murid-Nya datang dan berkata
kepada-Nya: "Jelaskanlah kepada kami
perumpamaan tentang lalang di ladang itu."
13:37 Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang
menaburkan benih baik ialah Anak Manusia;
13:38 ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-
anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat.
13:39 Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis.
Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai
itu malaikat.
10. (Matius 13:36-43)
13:40 Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar
dalam api, demikian juga pada akhir zaman.
13:41 Anak Manusia akan menyuruh malaikat-
malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan
segala sesuatu yang menyesatkan dan semua
orang yang melakukan kejahatan dari dalam
Kerajaan-Nya.
13:42 Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur
api ; di sanalah akan terdapat ratapan dan
kertakan gigi.
13:43 Pada waktu itulah orang-orang benar akan
bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa
mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia
mendengar!"
11. Perumpamaan Lalang dan Gandum
PENJELASAN PERUMPAMAAN
• Orang yang menaburkan benih baik = Anak Manusia
• Ladang = Dunia
• Benih yang baik (gandum) = Anak-anak Kerajaan
• Lalang = Anak-anak si jahat
• Musuh yang menaburkan benih lalang = Iblis
• Waktu menuai = Akhir zaman
• Para penuai = Malaikat
12. Lalang dan Gandum
Lalang(lolium temulentum)
merupakan tanaman sejenis
rumput yang terdapat di
Palestina dan Siria di tengah-
tengah tuaian jelai dan gandum.
Lalang merupakan “hama”
pengganggu tanaman gandum.
Bentuknya sangat mirip dengan
gandum. Sehingga sangat sulit
dibedakan.
13. Lalang dan Gandum
Gandum (Triticum)
Sekelompok tanaman serealia
dari suku padi-padian yang
kaya akan karbohidrat.
Gandum biasanya digunakan
untuk memproduksi tepung
terigu (mi instan, roti dll),
pakan ternak, ataupun
difermentasi untuk
menghasilkan alkohol.
14. “Menyesatkan”
• Bentuknya yang sangat mirip dengan
Gandum membuat orang terkecoh.
• Di tahap awal pertumbuhannya (0-
30) hari sangat sulit menentukan
mana yang gandum dan mana lalang.
• Bahkan ada yang menyebut lalang
sebagai Gandum yang berjalan
sesat.
• Pembedanya adalah Kematangan
dari buah.
Ciri khas “Lalang”
15. Orang yang suka berkebun tentu
tahu bagaimana gemasnya melihat
tanaman liar lain seperti lalang yang
tiba-tiba tumbuh di antara tanaman
yang disukai.
Selain mengganggu mata, tanaman
liar juga menghisap sari makanan
yang seharusnya hanya untuk
konsumsi tanaman yang sedang
dipelihara. Itulah jahatnya gulma
LALANG & GANDUM
16. • Yesus memberikan penjelasan kepada
para murid-Nya arti perumpamaan
tentang lalang di antara gandum.
Tampaknya sekalipun sudah terbiasa
mendengarkan berbagai cerita dan
perumpamaan, bukan berarti bahwa
para murid itu sudah terampil dalam
memahami berbagai ajaran Tuhan
Yesus.
• Para murid itu kadang masih lamban
dalam mengerti ajaran Gurunya.
LALANG & GANDUM
17. • Apa yang ditabur? Benih gandum
yang baik, Itu yang berasal dari
Kerajaan Surga.
• Berbicara tentang benih, siapa pun
orangnya, pasti akan menaburkan
benih-benih yang kualitasnya baik di
ladangnya.
• Benih ditabur dengan satu tujuan
yaitu tumbuh dan menghasilkan
buah, tuaian, panenan, atau
pelipatgandaan.
Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada
mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang
yang menaburkan benih yang baik di ladangnya."
(Matius 13:24).
18. • Jika diantara gandum itu kemudian
terdapat lalang, siapa yang
menabur?Alkitab mengatakan musuh,
dan itu bukan berbicara mengenai
orang, melainkan iblis.
• Iblis akan terus berusaha menabur
lalang ditengah-tengah gandum.
1 Ptr. 5:8
• Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis,
berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-
aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.(TB)
"Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah
musuhnya menaburkan benih lalang di antara
gandum itu, lalu pergi." (ay 25).
19. • Selama Gereja Kristus ada di
muka bumi, akan selalu ada
orang-orang Kristen yang sejati
seperti gandum, dan ada
orang-orang kristen yang palsu
seperti lalang.
"Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah
musuhnya menaburkan benih lalang di antara
gandum itu, lalu pergi." (ay 25).
20. • Mereka terkejut ketika mereka
menemukan lalang/gulma. lalang telah
menghancurkan ilusi mereka, dan
mereka berpikir hal ini tidak seharusnya
terjadi.
• Pertanyaan mereka adalah mereka ingin
tahu apa yang terjadi dan siapa yang
bertanggung jawab, serta mencari
penjelasan dan seseorang yang bisa kita
salahkan, dan menghukumnya.
Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu
kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik,
yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah
lalang itu? (ay 27).
21. Manusia cenderung terburu-buru dalam hal
menghakimi
Tidak ada ruang untuk saling menghakimi.
Tapi terbuka lebar ruang untuk berlomba agar tidak
menjadi lalang dengan segala karakteristiknya, tetapi
menjadi gandum dengan segala kemanfaatan dan
buahnya yang maksimal.
Jawab tuan itu: Seorang musuh yang
melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu
kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi
mencabut lalang itu? (ay 28).
22. Yesus lebih tertarik kepada gandum
Yesus memberikan waktu sampai waktu menuai
Menghakimi bukan tugas kita, tapi
domain/wilayah/tupoksi Allah sendiri
Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut
tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu.
Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu
menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para
penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah
berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah
gandum itu ke dalam lumbungku.
(ay 29-30).
23. Salah satu sifat dari lalang adalah ‘mengecoh dan
menyesatkan’ lantaran bentuknya yang identik.
Tidak sedikit orang terkecoh dengan ‘lalang/gandum’
karena memandang sesuatu hanya dari tampak secara fisik.
Mereka kemudian kaget dengan efek yang dihasilkan.
mereka yang terlihat rohani ternyata memfitnah, punya
maksud jahat, menikam dari belakang, dan lain sebagainya.
Ternyata etika; Kecantikan/atau ketampanan bisa
dimanipulasi.
Ciri khas “Lalang”
24. LALANG DAN GANDUM
SERUPA/MIRIP
SERUPA TAPI TAK SAMA
YUDAS ISKARIOT
Serupa dengan murid yang lain
Tetapi jelas ia adalah lalang
diantara gandum
Ciri khas “Lalang”
25. Gandum dan lalang, yakni orang benar dan orang
jahat, yang berada bersama sampai hari
penghakiman.
Realita
Orang baik (‘gandum”) dan jahat (“lalang”) adalah
realitas yang tidak terbantahkan. Keduanya selalu
ada, dan akan selalu ada, baik di dalam maupun di
luar gereja.
Persoalannya adalah, bagaimana kita menyikapinya?
“Gandum & Lalang”
26. SIKAP KITA
Mengampuni orang yang
mendatangkan kesusahan bagi
kita. Bukan menghakimi (yang
menurut kita) LALANG.
Fokus pada pertumbuhan iman
percaya kita sesuai jati diri kita
sebagai GANDUM, anak-anak
Allah yang berbobot dan terus
menghasilkan buah yang berlimpah.
27. • Lalang (orang-orang jahat/
tidak percaya) berujung
kematian kekal, dibuang ke
dapur api, tempat dimana
ada ratapan dan kertakan
gigi (13:42).
• Gandum (Orang-orang
benar) akan semakin
bercahaya seperti
matahari dalam Kerajaan
Bapa mereka (13:43).