SlideShare a Scribd company logo
www.futurumcorfinan.com
Page 1
Laidler vs Hesco Bastion Environmental, Inc.1 :
Pengadilan di Amerika Serikat Menolak Penggunaan Harga Merger dalam
Valuasi Harga Saham dan Menerima Metode Kapitalisasi Langsung Arus Kas
(Direct Capitalization of Cash Flows – DCCF) dan Penggunaan Model Build-up
guna penentuan Tingkat Biaya Kapital Ekuitas (Cost of Equity)
Pendahuluan
Pada tanggal 12 Mei 2014, Delaware Court of Chancery (the Court) di Amerika Serikat2
menerbitkan opini terkait cara penentuan harga saham perusahaan dalam perkara antara
Patricia Laidler (mantan karyawan Hesco Bastion USA, Inc. (Hesco USA) dan yang
mengajukan perkara ini ke pengadilan, selanjutnya disebut “Laidler”) versus Hesco Bastion
Environmental, Inc. (Hesco Environmental) (perusahaan pemegang saham pengendali
1
Diunduh dari laman http://courts.delaware.gov/opinions/download.aspx?ID=205520.
2
Menurut situs resmi http://courts.delaware.gov/chancery/ (yang diakses pada tanggal 19 Juni 2014),
menyebutkan bahwa:
The Delaware Court of Chancery is widely recognized as the nation's preeminent forum for the
determination of disputes involving the internal affairs of the thousands upon thousands of Delaware
corporations and other business entities through which a vast amount of the world's commercial
affairs is conducted. Its unique competence in and exposure to issues of business law are unmatched.
Sukarnen
DILARANG MENG-COPY, MENYALIN,
ATAU MENDISTRIBUSIKAN
SEBAGIAN ATAU SELURUH TULISAN
INI TANPA PERSETUJUAN TERTULIS
DARI PENULIS
Untuk pertanyaan atau komentar bisa
diposting melalui website
www.futurumcorfinan.com
www.futurumcorfinan.com
Page 2
Hesco USA dan perusahaan yang meneruskan kegiatan usaha (surviving company) dari
penggabungan usaha Hesco USA ke dalam Hesco Environmental. Pihak pengaju perkara,
Laider, sebelum pemutusan hubungan kerja pada tahun 2011, menjabat sebagai sekretaris
perusahaan, pimpinan manajer dan direktur utama Hesco UK. Opini The Court ini menarik,
ditolaknya penggunaan harga merger sebagai harga nilai wajar (fair value)3
.
Sebagai latar belakang, Hesco USA dan Hesco Environmental adalah dalam grup usaha
Hesco Bastion Ltd. (Hesco UK), perusahaan yang didirikan di Inggris. Hesco UK merancang
dan memproduksi concertainer unit di luar wilayah Amerika Utara. Produk Hesco adalah
berupa “concertainer unit”, berupa penghalang yang dapat dibariskan atau disebar, terdiri
dari sistem dinding multi-selular yang dibangun dari jaringan kawat besi dilapisi aluminium
dan digarisi dengan geotekstil polypropylene, yang dirancang untuk diisi dengan pasir dan
batu guna menciptakan penghalang yang bergerak untuk keperluan militer, pelindung aset
dan pelindung dari banjir, erosi atau badai.
Sebagai gambaran produk Hesco adalah sebagai berikut:4
3
Perhatikan bahwa yang digunakan adalah nilai wajar (fair value), dan bukan nilai wajar pasar (fair
market value).
4
Diambil dari laman http://www.hesco.com/products, yang diakses pada tanggal 20 Juni 2014.
www.futurumcorfinan.com
Page 3
www.futurumcorfinan.com
Page 4
Pada tahun 2003, Hesco Bastion USA, LLC5
didirikan untuk memproduksi dan memasarkan
produk-produk concertainer unit Hesco UK (dengan cara lisensi) yang akan dipasarkan ke
klien-klien yang bukan institusi militer di Amerika Utara. Pada tahun 2006, Stephanie Victory
ditunjuk sebagai pimpinan manajemen Hesco Bastion USA, LLC. Pada tanggal 24 Februari
2009, Hesco USA didirikan di negara bagian Delaware, dan bisnis Hesco Bastion USA, LCC
dilebur kedalam Hesco USA, dengan tidak banyak perubahan terjadi pada struktur
manajemen maupun kegiatan usahanya. Sebagai pemegang saham utama Hesco USA
adalah Hesco Environmental, yaitu sebesar 70%. Hesco UK memberikan lisensi kepada
Hesco USA atas hak kekayaan intelektualnya untuk memproduksi dan memasarkan
concertainer unit.
Pada tahun 2011, Hesco UK melakukan pemutusan hubungan kerja dengan Laidler, dan
berdasarkan perjanjian pemegang saham (Laidler adalah pemegang saham 10% pada
5
A limited liability company (LLC) is a flexible form of enterprise that blends elements of
partnership and corporate structures. An LLC is not a corporation; it is a legal form of company that
provides limited liability to its owners in the vast majority of United States jurisdictions. LLCs do not
need to be organized for profit.
Diambil dari laman http://en.wikipedia.org/wiki/Limited_liability_company, pada tanggal 20 Juni 2014.
www.futurumcorfinan.com
Page 5
Hesco USA), Laidler memiliki hak kontraktual untuk memaksa Hesco UK membeli kembali
sahamnya pada Hesco USA). Hesco UK kemudian menggunakan konsultan penilai
Willamette Management Association (Willamette) untuk menilai kepemilikan saham Laidler
di Hesco USA. Konsultan penilai ini pada tanggal 18 November 2011 menerbitkan opini
penilaian saham pertama mereka, berupa opini nilai pasar wajar (fair market value), dimana
kepemilikan saham Laidler menggunakan nilai wajar pasarnya adalah sebesar US$180 per
lembar saham. Laidler pada saat itu memilih untuk tidak menjalankan hak jualnya (put
rights).
Dalam rangka restrukturisasi grup, Hesco UK melalui Hesco Environmental memutuskan
untuk membeli saham-saham para pemegang saham minoritas Hesco USA. Jadi pada awal
Januari 2012 sebelum tanggal merger (yaitu 26 Januari 2012), Hesco UK dan Hesco
Environmental masing-masing dimiliki sepenuhnya oleh pihak yang sama, atau dapat
pengendalian yang sama, yaitu Heselden Estate. Hesco USA sendiri, 70% sahamnya
dimiliki oleh Hesco Environmental, dan sisanya 30%, masing-masing 10% dipegang oleh
Laidler (direktur utama Hesco UK), Leo Clifford (direktur Hesco Military Products,
perusahaan yang terafiliasi dengan Hesco UK), dan Stephanie Victory (pimpinan
manajemen Hesco Bastion USA, LLC). Stephanie Victory dan Leo Clifford setuju untuk
melepas kepemilikan saham mereka atas Hesco USA sebesar US$207,50 per lembar (atau
15% lebih tinggi dibandingkan hasil penilaian Willamette menggunakan nilai pasar wajar
sebesar US$180 per lembar). Namun demikian, Laidler tetap tidak mau menjual kepemilikan
sahamnya kepada Hesco Environmental.
Pada tanggal 26 Januari 2012 (“tanggal merger”), Hesco USA, dilebur kedalam Hesco
Environmental, yang merupakan pemegang saham pengendali. Pada tanggal merger,
Heselden Estate memiliki 100% Hesco Environmental dan dengan demikian memiliki 90%
saham Hesco USA, dimana 10% sisanya dimiliki oleh Laidler.
Oleh karena Hesco USA, 90% sahamnya dimiliki oleh Hesco Environmental, maka tidak
diperlukan kesepakatan seluruh pemegang saham untuk dilakukan merger. Hal ini dikenal
sebagai merger bentuk pendek (short-form merger) 6
. Laidler sebagai satu-satunya
6
Short-form merger; Also known as parent-subsidiary merger.
A merger between a parent and its substantially (but not necessarily wholly) owned subsidiary, with
the parent company as the surviving corporation, that does not require approval of the stockholders of
the subsidiary. The requirements of a short-form merger are dictated by state statute. In Delaware
and New York, the parent must own at least 90% of the outstanding stock of the subsidiary to avoid
the stockholder vote requirement.
www.futurumcorfinan.com
Page 6
pemegang saham minoritas yang ada pada Hesco USA ditawarkan sahamnya dibeli pada
harga US$207,50 per lembar. Laider menolak harga penawaran dan mengajukan ke
Delaware Court of Chancery pada tanggal 23 Mei 2013 untuk direview kasusnya terkait
harga penawaran pembelian sahamnya di Hesco USA oleh Hesco Environmental.
Terkait berapa nilai harga saham Laidler pada Hesco USA, Laidler kemudian menggunakan
konsultan penilai dari Frazee Valuation & Forensic Consulting LLC (Frazee). Konsultan
penilai ini hanya menggunakan satu metode, yaitu Kapitalisasi Langsung Arus Kas (Direct
Capitalization of Cash Flow – DCCF), dan berpendapat bahwa nilai wajar (fair value) dari
saham Laidler pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar US$515 per lembar.
Jadi di sini kita melihat ada 3 harga wajar saham terkait kepemilikan saham Laidler di Hesco
USA:
 Pertama, penilaian oleh Willamette menggunakan nilai pasar wajar (fair market value)
sebesar US$ 180 per lembar pada tanggal 18 November 2011. Nilai ini sudah
termasuk diskon minoritas dan tidak menggambarkan nilai kelangsungan usaha atau
bisnis keberlanjutan (going concern value)
 Kedua, harga merger yang ditawarkan oleh pihak Hesco Enviromental untuk membeli
saham pemegang saham minoritas dari Stephanie Victory dan Leo Clifford (keduanya
pihak terafiliasi dengan Hesco UK), pada awal Januari 2012 sebesar US$207,50 per
lembar (15% lebih tinggi dari penilaian Willamette).
 Ketiga, penilaian oleh Frazee pada tanggal 31 Desember 2011 (yang diterbitkan
pada tanggal 11 Septembe 2013) menggunakan nilai wajar (fair value) sebesar
US$515 per lembar (186% lebih tinggi dari penilaian Willamette).
Mengetahui bahwa kasus penentuan nilai saham ini telah diajukan oleh Laidler ke Delaware
Court of Chancery, pihak Hesco Environmental kemudian meminta opini konsultan penilai
Willamette kembali, menggunakan nilai wajar (fair value) dengan mempertimbangkan nilai
kelangsungan usaha berkelanjutan (going-concern), dari yang sebelumnya nilai pasar wajar
(fair market value). Willamette memberikan estimasi nilai wajar saham 10% milik Laidler
sebesar US$322 per lembar, dengan menggunakan metode utama berupa analisa DCCF,
dilengkapi dengan analisa transaksi-transaksi pembanding sebagai petunjuk dan
perusahaan-perusahaan lain sebagai pembanding. Ada kenaikan 79% dari perubahan nilai
pasar wajar (fair market value) ke nilai wajar (fair value). Kemudian hari, Willamette
Dibaca pada tanggal 20 Juni 2014 dari laman http://law.academic.ru/8373/short-form_merger.
www.futurumcorfinan.com
Page 7
menerbitkan lagi opini yang direvisi atas nilai wajar saham Laidler pada tanggal 31 Oktober
2013 menjadi sebesar US$250,30 per lembar, turun dari sebelumnya US$ 322 per lembar,
atau turun sekitar 22%. Penurunan nilai wajar saham Laidler sebagai akibat dilakukannya
“normalisasi” atas tingkat pendapatan Hesco USA.
Vice Chancellor Glasscock dari Delaware Court of Chancery kemudian melakukan analisa
dengan berdasarkan terutama pada hasil analisa penilaian yang dilakukan oleh Frazee
(laporan yang diterbitkan pada tanggal 11 September 2013 untuk tanggal 31 Desember
2011 sebesar US$515 per lembar) dan Willamette (laporan dikeluarkan pada tanggal 31
Oktober 2013) sebesar US$250,30 per lembar.
Analisa Vice Chancellor Glasscock dibagi menjadi beberapa bagian:
Pertama, terkait harga merger sebesar US$207,50 per lembar - yang merupakan harga
yang disepakati antara Heselden Estate dan Michael Hughes, direktur independen yang
bertindak untuk Hesco Holdings, Inc., dan harga yang sama yang ditawarkan dan diterima
oleh kedua pemegang saham minoritas sebelumnya di Hesco USA - ini ditolak oleh Vice
Chancellor Glasscok. Penolakan ini terkait bahwa justru karena pihak Laidler tidak memiliki
pilihan kecuali datang kepada Delaware Court of Chancery untuk meminta opini terkait
penetapan harga saham kepemilikannya pada Hesco USA. Pihak Hesco Environmental
sebagai pemilik 90% pengendali atas Hesco USA, telah melakukan merger tanpa harus
meminta persetujuan dari pemegang saham minoritas, dan inilah harga yang telah
ditetapkan dan ditawarkan kepada pihak Laidler untuk diterima.
Analisa Pasar (Market Analyses)
Willamette, konsultan penilai dari pihak Hesco Environmental menggunakan:
 analisa atau metode pembanding perusahaan tercatat di bursa efek (Guideline
Publicly Traded Company Method); dan
 analisa atau metode pembanding perusahaan merger dan akuisisi (Guideline
Merged and Acquired Companies Method).
Analisa perusahaan pembanding mencakup review atau telaah atas perusahaan-
perusahaan publik pesaing, yang bergerak di industri yang sama, dan kalau disimpulkan
dapat dipakai sebagai data pembanding, maka multiple dari data-data penilaian perusahaan
www.futurumcorfinan.com
Page 8
publik tersebut (misalnya angka penjualan, EBITDA, EBIT, Laba per Saham, dan lain-lain)
akan diterapkan (dengan beberapa penyesuaian) atas perusahaan yang sedang dinilai,
akan dapat diperoleh nilainya. Sedangkan analisa transaksi pembanding atau dapat
dibandingkan mencakup mendapatkan transaksi-transaksi yang sama, kemudian melakukan
kuantifikasi atas transaksi-transaksi melalui ukuran-ukuran keuangan, dan menerapkan
ukuran tersebut atas perusahaan yang akan ditransaksikan, guna memperoleh nilainya. Dan
jelas karena ia menggunakan data pembanding, maka ketepatan penggunaan metode atau
analisa ini akan tergantung pada kemiripan (similarity) antara perusahaan yang sedang
disengketakan dengan perusahaan-perusahaan yang digunakan sebagai pembanding, dan
sebagaimana disimpulkan dalam sengketa perkara Merion Capital, L.P. v. 3M Cogent, Inc.,
2013 WL 3793896, at *6 (Del. Ch. July 8, 2013):
When the “comparables” involve companies that offer different products or services, are at a
different stage in their growth cycle, or have vastly different multiples, a comparable
companies or comparable transactions analysis is inappropriate. (Terjemahan bebas: ketika
perusahaan pembanding melibatkan perusahaan-perusahaan yang memasarkan produk
atau jasa yang berbeda, atau sedang berada pada tahapan lingkaran pertumbuhan, atau
memiliki multiple yang sangat berbeda secara signifikan, maka analisa menggunakan data
perusahaan atau analisa transaksi perusahaan menjadi tidak tepat.)
Dalam laporan penilaian sahamnya, pihak Willamette, walaupun menerapkan analisa
perusahaan pembanding dan analisa transaksi pembanding, mengakui bahwa perusahaan-
perusahaan publik pembanding tidak ada yang sama persis dengan Hesco USA, namun
demikian, konsultan penilai Willamette, tetap menggunakan metode dan analisa perusahaan
dan transaksi pembanding guna memperoleh basis relatif sebagai perbandingan cross-
check sesudah melakukan beberapa penyesuaian berdasarkan perbedaan-perbedaan
dalam pertumbuhan yang diharapkan di masa depan dan juga mempertimbangkan
variabilitas yang disebabkan oleh ketergantungan [pendapatan dan arus kas] Hesco USA
dari terjadinya bencana banjir (catatan: produk-produk Hesco USA digunakan antara lain
sebagai pelindung dari banjir. Terjadinya banjir atau antisipasi atas akan terjadinya banjir
akan mendatangkan permintaan atas produk Hesco USA). Pihak Willamette juga mengakui
bahwa produk dan bisnis Hesco USA tidak sama dengan data-data perusahaan
pembanding, dan dengan demikian metode ini hanya diberikan bobot yang relatif rendah
dalam analisa akhir. Jadi memang di sini, masalahnya, tidak dapat diperoleh perusahaan-
perusahaan maupun transaksi yang “truly comparable” dengan Hesco USA. Di samping itu,
ketidakkonsistenan perusahaan-perusahaan yang dipakai sebelumnya maupun transaksi-
www.futurumcorfinan.com
Page 9
transaksi dianalisa pada saat penilaian saham Laidler menggunakan dasar nilai pasar wajar
dengan pada saat menggunakan dasar nilai wajar juga memberikan dasar untuk tidak
diterimanya pendekatan pasar oleh Vice Chancellor Glasscock. Terutama karena analisa
tersebut tidak memberikan indikator atas nilai wajar yang dapat diandalkan.
Analisa Kapitalisasi Langsung atas Arus Kas (Direct Capitalization of Cash Flow –
DCCF)
DCCF dipertimbangkan dipakai oleh Vice Chancellor Glasscock, mengingat baik konsultan
penilai yang dimintakan pendapat baik oleh Laidler maupun Hesco Environmental,
keduanya menggunakan DCCF dan berpendapat bahwa Metode Arus Kas yang Didiskonto
(Discounted Cash Flow – DCF) tidak mungkin dipergunakan. Manajemen Hesco USA tidak
pernah membuat proyeksi arus kas dalam kegiatan usaha normalnya, terutama karena
kesulitan melakukan proyeksi arus kas mengingat bisnis Hesco USA sangat tergantung
pada kondisi cuaca dan bencana, yang jelas tidak ada seorangpun yang dapat
memprediksinya secara handal.
Metode DCCF diterapkan dalam 2 langkah:
(1) Ditentukan terlebih dahulu, angka untuk arus kas tahunan yang telah dinormalisasi,
yang akan diasumsikan akan dihasilkan sampai selamanya (perpetuity); dan
(2) Dihitung tingkat kapitalisasi (capitalization rate) yang akan digunakan sebagai faktor
pembagi atas arus kas tahunan yang telah dinormalisasi.
Rumus untuk DCCF dengan tingkat pertumbuhan arus kas tahunan yang perpetuity dan
konstan, stabil dan berkelanjutan terus7
.
7
Pratt, Shannon P.; dan Roger J. Grabowski. Cost of Capital: Applications and Examples. Edisi
ketiga. New Jersey (USA): John Wiley & Sons, Inc. 2008. Bab 4: Discounting versus Capitalizing.
Halaman 26.
www.futurumcorfinan.com
Page 10
Untuk menentukan arus kas tahunan tahun pertama, dapat digunakan arus kas yang
dihasilkan pada tahun atau periode sebelum tanggal valuasi atau penilaian, sehingga tidak
perlu langsung ke estimasi arus kas tahun pertama dari tanggal valuasi. Atau rumus di atas
akan berubah menjadi:
NCF(0) di atas wajib merupakan jumlah arus kas yang dinormalisasi, yaitu arus kas yang
dihasilkan oleh suatu bisnis untuk tahun sebelum tanggal valuasi. Arus kas ini kemudian
diasumsikan akan bertumbuh ke tahun berikutnya pada tingkat pertumbuhan yang stabil,
hingga perpetuity. NCF(0) tidak harus merupakan arus kas aktual untuk tahun sebelum
tanggal valuasi, karena mesti dilakukan dulu penyesuaian “normalisasi” dengan
mengeluarkan dampak arus kas yang berasal dari transaksi-transaksi yang diharapkan tidak
akan berulang di masa depan, atau yang perlu disesuaikan ke angka-angka menurut pasar
secara umum.
Untuk memulai menghitung arus kas untuk tahun sebelum tanggal valuasi, perlu ditentukan
terlebih dahulu Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (EBITDA –
Laba sebelum Beban Bunga, Pajak, Penyusutan dan Amortization).
EBITDA Hesco USA untuk 3 (tiga) tahun terakhir, yaitu tahun 2009, 2010 dan 2011,
ditentukan sebagai berikut:
www.futurumcorfinan.com
Page 11
EBITDA rata-rata untuk 3 tahun terakhir dihitung sebagai berikut, dimana masing-masing
tahun diberi bobot yang sama.
Tingkat Kapitalisasi
Kedua konsultan penilai Willamette dan Frazee menggunakan perhitungan tingkat
kapitalisasi yang dihitung sebagai berikut:
Tingkat kapitalisasi = WACC (Weighted Average Cost of Capital – Tingkat Biaya Kapital
Rata-Rata Tertimbang) – Tingkat Pertumbuhan Jangka Panjang (yang konstan dan
berkelanjutan)
Pertama, WACC (Weighted Average Cost of Capital – Tingkat Biaya Kapital Rata-Rata
Tertimbang). Yang menarik dari kasus ini adalah bahwa baik Willamette dan Frazee
menggunakan Metode Build-up dalam menentukan biaya kapital ekuitas (cost of equity)
Hesco USA.
Perhitungan biaya kapital ekuitas menggunakan Metode Build-up adalah sebagai berikut:
www.futurumcorfinan.com
Page 12
Biaya Kapital Hutang (Cost of Debt)
Penentuan biaya kapital hutang juga menarik, karena pada tanggal merger, Hesco USA
tidak memiliki hutang (berbunga – interest bearing debt) sama sekali, namun kedua pihak
konsultan penilai, Willamette dan Frazee setuju bahwa sebagai suatu usaha yang
berkelanjutan (going concern), Hesco USA diharapkan akan bagaimanapun suatu hari
memperoleh pinjaman guna membiayai usahanya.
Dr. Rappaport menyebutkan bahwa target struktur kapital di masa depanlah yang relevan
untuk digunakan dalam perhitungan WACC8
:
The appropriate rate for discounting the company’s cash flow stream is the weighted
average of the costs of debt and equity capital….It is important to emphasize that the
relative weights attached to debt and equity, respectively, are NEITHER predicated on
dollars the firms has raised in the past, nor do they constitute the relative proportions of
dollars the firm plans to raise in the current year. Instead, the relevant weights should be
based on the proportions of debt and equity that the firm targets for its capital structure
over the long-term planning period.
Pratt dan Grabowski menyebutkan bahwa penggunaan target dalam komposisi struktur
kapital-lah yang banyak digunakan dalam praktik penentuan biaya kapital WACC9
.
Vice Chancellor Glasscock, dengan berdasarkan rasio komposisi ekuitas dan hutang yang
dipakai oleh kedua konsultan penilai Willamette dan Frazee, memutuskan komposisi struktur
kapital adalah 90% untuk ekuitas dan 10% untuk hutang, dengan pertimbangan bahwa ini
lebih konservatif. Sedangkan untuk tingkat biaya hutangnya sendiri diambil dari tingkat
bunga untuk perusahaan yang memiliki peringkat Baa (oleh Moody) pada tanggal merger,
yaitu sebesar 5,24%.
8
Rappaport, Alfred. Creating Shareholder Value: A Guide for Managers and Investors (Revised and
Updated). New York: The Free Press. 1998. Halaman 37.
9
Pratt, Shannon P.; dan Roger J. Grabowski. Cost of Capital: Applications and Examples. Edisi
ketiga. New Jersey (USA): John Wiley & Sons, Inc. 2008. Bab 2: Introduction to Cost of Capital
Applications: Valuation and Project Selection. Halaman 10.
www.futurumcorfinan.com
Page 13
WACC Hesco USA ditentukan sebagai berikut:
Untuk menghitung tingkat kapitalisasi, dimana WACC dikurangi tingkat pertumbuhan jangka
panjang (dalam hal ini digunakan 4%) adalah sebagai berikut:
www.futurumcorfinan.com
Page 14
Perhitungan Nilai Saham per lembar Hesco USA menjadi sebagai berikut:
www.futurumcorfinan.com
Page 15
Rekap atas nilai wajar saham Hesco USA adalah sebagai berikut:
Jadi dapat dilihat dari analisa di atas, bahwa harga wajar yang diputuskan The Delaware
Court of Chancery adalah sekitar 76% lebih tinggi daripada harga merger, yang ditawarkan
oleh Hesco Environmental kepada Patricia Laidler.
Ada beberapa hal yang menarik yang bisa kita lihat dari kasus di atas:
Point pertama, dikatakan bahwa ini merupakan satu-satunya kasus dimana pihak The
Delaware Court of Chancery hanya menggunakan satu metode valuasi tunggal, yaitu
analisa DCCF. Diterimanya dan digunakannya analisa DCCF oleh pihak The Court bisa
memiliki implikasi yang signifikan. Ini menandakan bahwa analisa DCCF memungkinkan
pihak the Court dengan suatu metodologi untuk menilai suatu perusahaan dimana tidak
terdapat proyeksi manajemen yang dapat diandalkan, yang mana angka-angka proyeksi
tersebut sangat diperlukan dalam menjalankan analisa DCF, dan dalam hal, bisnis
perusahaan tidak dapat secara memadai dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan
lainnya guna memungkinkan pihak The Court melakukan analisa transaksi sebelumnya atau
menggunakan data-data perusahaan-perusahaan pembanding. Dalam kasus ini, pihak The
Court mengesampingkan penggunaan harga merger sebagai bukti dari nilai bisnis
berkelanjutan (going concern value), dan lebih memilih untuk analisa mengkapitalisasi arus
www.futurumcorfinan.com
Page 16
kas tahunan historis yang dinormalisasi yang diasumsikan akan dihasilkan selamanya, guna
secara independen menilai perusahaan sebagai bisnis yang berkelanjutan.
Point kedua, pihak The Court menerima penggunaan Metode Build-up untuk menghitung
biaya kapital ekuitas yang akan digunakan dalam penentuan WACC. Apa itu Metode Build-
up? Metode Build-up adalah identik (similar) dengan Capital Asset Pricing Model (CAPM).
Perbedaannya adalah bahwa model ini melakukan penyesuaian juga untuk:
 resiko industri, dengan cara menambahkan premi resiko ekuitas khusus untuk
industri, dan bukannya melalui penggunaan beta (sebagaimana digunakan oleh
CAPM);
 resiko perusahaan, dengan menambahkan premi resiko ekuitas khusus perusahaan.
Secara umum rumus untuk Metode Build-up adalah sebagai berikut10
:
Ia dikenal sebagai Metode Build-up (terjemahan bebas: Metode Penjumlahan), karena
memang teknik Metode Build-up bersifat penjumlahan dari beberapa premi resiko,
sebagaimana diilustrasikan di bawah ini.
10
Pratt, Shannon P.; dan Roger J. Grabowski. Cost of Capital: Applications and Examples. Edisi
ketiga. New Jersey (USA): John Wiley & Sons, Inc. 2008. Bab 7: Build-up Method. Halaman 70.
www.futurumcorfinan.com
Page 17
Dalam perkara In re: Appraisal of the Orchard Enterprises, Inc., (Del. Ch. 18 Juli 2012)11
,
Chancellor Strine sangat mengkritisi penggunaan Metode Build-up, dengan menyatakan
bahwa Model Build-up tidak diterima secara baik oleh teori corporate finance aliran utama
disebabkan bahwa komponen-komponen dari Metode Build-up melibatkan banyak subjektif,
dengan mengatakan bahwa:
Two of these methods are versions of the so-called “build-up” model. The build-up model is
a method larded with subjectivitiy, and it incorporates elements that are not accepted by the
mainstream of corporate finance scholars.
Sekalipun demikian, kedua konsultan penilai, yaitu Willamette dan Frazee dari kedua belah
pihak yang berperkara tetap masih mempertahankan penggunaan Metode Build-up.
Menurut penulis, bagaimanapun ini tidak berarti bahwa pengadilan Delaware Court of
11
Diunduh pada tanggal 20 Juni 2014 dari laman
http://courts.state.de.us/opinions/download.aspx?ID=175740.
www.futurumcorfinan.com
Page 18
Chancery telah meninggalkan Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan lebih mendukung
penggunaan Metode Build-up dalam menentukan tingkat biaya kapital ekuitas.
~~~~~~ ####### ~~~~~~
www.futurumcorfinan.com
Page 19
Disclaimer
This material was produced by and the opinions expressed are those of FUTURUM as of the date of
writing and are subject to change. The information and analysis contained in this publication have
been compiled or arrived at from sources believed to be reliable but FUTURUM does not make any
representation as to their accuracy or completeness and does not accept liability for any loss arising
from the use hereof. This material has been prepared for general informational purposes only and is
not intended to be relied upon as accounting, tax, or other professional advice. Please refer to your
advisors for specific advice.
This document may not be reproduced either in whole, or in part, without the written permission of the
authors and FUTURUM. For any questions or comments, please post it at www.futurumcorfinan.com
© FUTURUM. All Rights Reserved

More Related Content

Viewers also liked

Fisiologia de la diabetes
Fisiologia de la diabetesFisiologia de la diabetes
Fisiologia de la diabetes
Saray Montero Hurtado
 
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTAKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
Miftah Iqtishoduna
 
Administracion de medicamentos
Administracion de medicamentosAdministracion de medicamentos
Administracion de medicamentos
jimena senzano
 
ΑΝΤΩΝΥΜΙΕΣ
ΑΝΤΩΝΥΜΙΕΣΑΝΤΩΝΥΜΙΕΣ
The five competitive forces that shape strategy
The five competitive forces that shape strategyThe five competitive forces that shape strategy
The five competitive forces that shape strategy
Tahia
 
Recibidos faag2040@gmail
Recibidos   faag2040@gmailRecibidos   faag2040@gmail
Recibidos faag2040@gmail
Fidel Angulo
 
Prezentarea companiei
Prezentarea companieiPrezentarea companiei
Prezentarea companiei
Razvan CALOTA
 

Viewers also liked (7)

Fisiologia de la diabetes
Fisiologia de la diabetesFisiologia de la diabetes
Fisiologia de la diabetes
 
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTAKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
 
Administracion de medicamentos
Administracion de medicamentosAdministracion de medicamentos
Administracion de medicamentos
 
ΑΝΤΩΝΥΜΙΕΣ
ΑΝΤΩΝΥΜΙΕΣΑΝΤΩΝΥΜΙΕΣ
ΑΝΤΩΝΥΜΙΕΣ
 
The five competitive forces that shape strategy
The five competitive forces that shape strategyThe five competitive forces that shape strategy
The five competitive forces that shape strategy
 
Recibidos faag2040@gmail
Recibidos   faag2040@gmailRecibidos   faag2040@gmail
Recibidos faag2040@gmail
 
Prezentarea companiei
Prezentarea companieiPrezentarea companiei
Prezentarea companiei
 

More from Futurum2

Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Futurum2
 
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn DiscussionAre P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Futurum2
 
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn DiscussionNPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
Futurum2
 
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Futurum2
 
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Futurum2
 
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draftA quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
Futurum2
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Futurum2
 
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Futurum2
 
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black BerryIgnacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Futurum2
 
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estatREIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
Futurum2
 
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Futurum2
 
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetapSurplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Futurum2
 
Perpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivationPerpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivation
Futurum2
 
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Futurum2
 
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
Futurum2
 
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
Futurum2
 
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Futurum2
 
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Futurum2
 
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutangHutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Futurum2
 
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Futurum2
 

More from Futurum2 (20)

Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
 
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn DiscussionAre P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
 
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn DiscussionNPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
 
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
 
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
 
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draftA quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
 
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
 
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black BerryIgnacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
 
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estatREIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
 
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
 
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetapSurplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
 
Perpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivationPerpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivation
 
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
 
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
 
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
 
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
 
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
 
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutangHutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
 
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
 

Pengadilan pajak di amerika serikat menolak penggunaan harga merger( laider vs hesco)

  • 1. www.futurumcorfinan.com Page 1 Laidler vs Hesco Bastion Environmental, Inc.1 : Pengadilan di Amerika Serikat Menolak Penggunaan Harga Merger dalam Valuasi Harga Saham dan Menerima Metode Kapitalisasi Langsung Arus Kas (Direct Capitalization of Cash Flows – DCCF) dan Penggunaan Model Build-up guna penentuan Tingkat Biaya Kapital Ekuitas (Cost of Equity) Pendahuluan Pada tanggal 12 Mei 2014, Delaware Court of Chancery (the Court) di Amerika Serikat2 menerbitkan opini terkait cara penentuan harga saham perusahaan dalam perkara antara Patricia Laidler (mantan karyawan Hesco Bastion USA, Inc. (Hesco USA) dan yang mengajukan perkara ini ke pengadilan, selanjutnya disebut “Laidler”) versus Hesco Bastion Environmental, Inc. (Hesco Environmental) (perusahaan pemegang saham pengendali 1 Diunduh dari laman http://courts.delaware.gov/opinions/download.aspx?ID=205520. 2 Menurut situs resmi http://courts.delaware.gov/chancery/ (yang diakses pada tanggal 19 Juni 2014), menyebutkan bahwa: The Delaware Court of Chancery is widely recognized as the nation's preeminent forum for the determination of disputes involving the internal affairs of the thousands upon thousands of Delaware corporations and other business entities through which a vast amount of the world's commercial affairs is conducted. Its unique competence in and exposure to issues of business law are unmatched. Sukarnen DILARANG MENG-COPY, MENYALIN, ATAU MENDISTRIBUSIKAN SEBAGIAN ATAU SELURUH TULISAN INI TANPA PERSETUJUAN TERTULIS DARI PENULIS Untuk pertanyaan atau komentar bisa diposting melalui website www.futurumcorfinan.com
  • 2. www.futurumcorfinan.com Page 2 Hesco USA dan perusahaan yang meneruskan kegiatan usaha (surviving company) dari penggabungan usaha Hesco USA ke dalam Hesco Environmental. Pihak pengaju perkara, Laider, sebelum pemutusan hubungan kerja pada tahun 2011, menjabat sebagai sekretaris perusahaan, pimpinan manajer dan direktur utama Hesco UK. Opini The Court ini menarik, ditolaknya penggunaan harga merger sebagai harga nilai wajar (fair value)3 . Sebagai latar belakang, Hesco USA dan Hesco Environmental adalah dalam grup usaha Hesco Bastion Ltd. (Hesco UK), perusahaan yang didirikan di Inggris. Hesco UK merancang dan memproduksi concertainer unit di luar wilayah Amerika Utara. Produk Hesco adalah berupa “concertainer unit”, berupa penghalang yang dapat dibariskan atau disebar, terdiri dari sistem dinding multi-selular yang dibangun dari jaringan kawat besi dilapisi aluminium dan digarisi dengan geotekstil polypropylene, yang dirancang untuk diisi dengan pasir dan batu guna menciptakan penghalang yang bergerak untuk keperluan militer, pelindung aset dan pelindung dari banjir, erosi atau badai. Sebagai gambaran produk Hesco adalah sebagai berikut:4 3 Perhatikan bahwa yang digunakan adalah nilai wajar (fair value), dan bukan nilai wajar pasar (fair market value). 4 Diambil dari laman http://www.hesco.com/products, yang diakses pada tanggal 20 Juni 2014.
  • 4. www.futurumcorfinan.com Page 4 Pada tahun 2003, Hesco Bastion USA, LLC5 didirikan untuk memproduksi dan memasarkan produk-produk concertainer unit Hesco UK (dengan cara lisensi) yang akan dipasarkan ke klien-klien yang bukan institusi militer di Amerika Utara. Pada tahun 2006, Stephanie Victory ditunjuk sebagai pimpinan manajemen Hesco Bastion USA, LLC. Pada tanggal 24 Februari 2009, Hesco USA didirikan di negara bagian Delaware, dan bisnis Hesco Bastion USA, LCC dilebur kedalam Hesco USA, dengan tidak banyak perubahan terjadi pada struktur manajemen maupun kegiatan usahanya. Sebagai pemegang saham utama Hesco USA adalah Hesco Environmental, yaitu sebesar 70%. Hesco UK memberikan lisensi kepada Hesco USA atas hak kekayaan intelektualnya untuk memproduksi dan memasarkan concertainer unit. Pada tahun 2011, Hesco UK melakukan pemutusan hubungan kerja dengan Laidler, dan berdasarkan perjanjian pemegang saham (Laidler adalah pemegang saham 10% pada 5 A limited liability company (LLC) is a flexible form of enterprise that blends elements of partnership and corporate structures. An LLC is not a corporation; it is a legal form of company that provides limited liability to its owners in the vast majority of United States jurisdictions. LLCs do not need to be organized for profit. Diambil dari laman http://en.wikipedia.org/wiki/Limited_liability_company, pada tanggal 20 Juni 2014.
  • 5. www.futurumcorfinan.com Page 5 Hesco USA), Laidler memiliki hak kontraktual untuk memaksa Hesco UK membeli kembali sahamnya pada Hesco USA). Hesco UK kemudian menggunakan konsultan penilai Willamette Management Association (Willamette) untuk menilai kepemilikan saham Laidler di Hesco USA. Konsultan penilai ini pada tanggal 18 November 2011 menerbitkan opini penilaian saham pertama mereka, berupa opini nilai pasar wajar (fair market value), dimana kepemilikan saham Laidler menggunakan nilai wajar pasarnya adalah sebesar US$180 per lembar saham. Laidler pada saat itu memilih untuk tidak menjalankan hak jualnya (put rights). Dalam rangka restrukturisasi grup, Hesco UK melalui Hesco Environmental memutuskan untuk membeli saham-saham para pemegang saham minoritas Hesco USA. Jadi pada awal Januari 2012 sebelum tanggal merger (yaitu 26 Januari 2012), Hesco UK dan Hesco Environmental masing-masing dimiliki sepenuhnya oleh pihak yang sama, atau dapat pengendalian yang sama, yaitu Heselden Estate. Hesco USA sendiri, 70% sahamnya dimiliki oleh Hesco Environmental, dan sisanya 30%, masing-masing 10% dipegang oleh Laidler (direktur utama Hesco UK), Leo Clifford (direktur Hesco Military Products, perusahaan yang terafiliasi dengan Hesco UK), dan Stephanie Victory (pimpinan manajemen Hesco Bastion USA, LLC). Stephanie Victory dan Leo Clifford setuju untuk melepas kepemilikan saham mereka atas Hesco USA sebesar US$207,50 per lembar (atau 15% lebih tinggi dibandingkan hasil penilaian Willamette menggunakan nilai pasar wajar sebesar US$180 per lembar). Namun demikian, Laidler tetap tidak mau menjual kepemilikan sahamnya kepada Hesco Environmental. Pada tanggal 26 Januari 2012 (“tanggal merger”), Hesco USA, dilebur kedalam Hesco Environmental, yang merupakan pemegang saham pengendali. Pada tanggal merger, Heselden Estate memiliki 100% Hesco Environmental dan dengan demikian memiliki 90% saham Hesco USA, dimana 10% sisanya dimiliki oleh Laidler. Oleh karena Hesco USA, 90% sahamnya dimiliki oleh Hesco Environmental, maka tidak diperlukan kesepakatan seluruh pemegang saham untuk dilakukan merger. Hal ini dikenal sebagai merger bentuk pendek (short-form merger) 6 . Laidler sebagai satu-satunya 6 Short-form merger; Also known as parent-subsidiary merger. A merger between a parent and its substantially (but not necessarily wholly) owned subsidiary, with the parent company as the surviving corporation, that does not require approval of the stockholders of the subsidiary. The requirements of a short-form merger are dictated by state statute. In Delaware and New York, the parent must own at least 90% of the outstanding stock of the subsidiary to avoid the stockholder vote requirement.
  • 6. www.futurumcorfinan.com Page 6 pemegang saham minoritas yang ada pada Hesco USA ditawarkan sahamnya dibeli pada harga US$207,50 per lembar. Laider menolak harga penawaran dan mengajukan ke Delaware Court of Chancery pada tanggal 23 Mei 2013 untuk direview kasusnya terkait harga penawaran pembelian sahamnya di Hesco USA oleh Hesco Environmental. Terkait berapa nilai harga saham Laidler pada Hesco USA, Laidler kemudian menggunakan konsultan penilai dari Frazee Valuation & Forensic Consulting LLC (Frazee). Konsultan penilai ini hanya menggunakan satu metode, yaitu Kapitalisasi Langsung Arus Kas (Direct Capitalization of Cash Flow – DCCF), dan berpendapat bahwa nilai wajar (fair value) dari saham Laidler pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar US$515 per lembar. Jadi di sini kita melihat ada 3 harga wajar saham terkait kepemilikan saham Laidler di Hesco USA:  Pertama, penilaian oleh Willamette menggunakan nilai pasar wajar (fair market value) sebesar US$ 180 per lembar pada tanggal 18 November 2011. Nilai ini sudah termasuk diskon minoritas dan tidak menggambarkan nilai kelangsungan usaha atau bisnis keberlanjutan (going concern value)  Kedua, harga merger yang ditawarkan oleh pihak Hesco Enviromental untuk membeli saham pemegang saham minoritas dari Stephanie Victory dan Leo Clifford (keduanya pihak terafiliasi dengan Hesco UK), pada awal Januari 2012 sebesar US$207,50 per lembar (15% lebih tinggi dari penilaian Willamette).  Ketiga, penilaian oleh Frazee pada tanggal 31 Desember 2011 (yang diterbitkan pada tanggal 11 Septembe 2013) menggunakan nilai wajar (fair value) sebesar US$515 per lembar (186% lebih tinggi dari penilaian Willamette). Mengetahui bahwa kasus penentuan nilai saham ini telah diajukan oleh Laidler ke Delaware Court of Chancery, pihak Hesco Environmental kemudian meminta opini konsultan penilai Willamette kembali, menggunakan nilai wajar (fair value) dengan mempertimbangkan nilai kelangsungan usaha berkelanjutan (going-concern), dari yang sebelumnya nilai pasar wajar (fair market value). Willamette memberikan estimasi nilai wajar saham 10% milik Laidler sebesar US$322 per lembar, dengan menggunakan metode utama berupa analisa DCCF, dilengkapi dengan analisa transaksi-transaksi pembanding sebagai petunjuk dan perusahaan-perusahaan lain sebagai pembanding. Ada kenaikan 79% dari perubahan nilai pasar wajar (fair market value) ke nilai wajar (fair value). Kemudian hari, Willamette Dibaca pada tanggal 20 Juni 2014 dari laman http://law.academic.ru/8373/short-form_merger.
  • 7. www.futurumcorfinan.com Page 7 menerbitkan lagi opini yang direvisi atas nilai wajar saham Laidler pada tanggal 31 Oktober 2013 menjadi sebesar US$250,30 per lembar, turun dari sebelumnya US$ 322 per lembar, atau turun sekitar 22%. Penurunan nilai wajar saham Laidler sebagai akibat dilakukannya “normalisasi” atas tingkat pendapatan Hesco USA. Vice Chancellor Glasscock dari Delaware Court of Chancery kemudian melakukan analisa dengan berdasarkan terutama pada hasil analisa penilaian yang dilakukan oleh Frazee (laporan yang diterbitkan pada tanggal 11 September 2013 untuk tanggal 31 Desember 2011 sebesar US$515 per lembar) dan Willamette (laporan dikeluarkan pada tanggal 31 Oktober 2013) sebesar US$250,30 per lembar. Analisa Vice Chancellor Glasscock dibagi menjadi beberapa bagian: Pertama, terkait harga merger sebesar US$207,50 per lembar - yang merupakan harga yang disepakati antara Heselden Estate dan Michael Hughes, direktur independen yang bertindak untuk Hesco Holdings, Inc., dan harga yang sama yang ditawarkan dan diterima oleh kedua pemegang saham minoritas sebelumnya di Hesco USA - ini ditolak oleh Vice Chancellor Glasscok. Penolakan ini terkait bahwa justru karena pihak Laidler tidak memiliki pilihan kecuali datang kepada Delaware Court of Chancery untuk meminta opini terkait penetapan harga saham kepemilikannya pada Hesco USA. Pihak Hesco Environmental sebagai pemilik 90% pengendali atas Hesco USA, telah melakukan merger tanpa harus meminta persetujuan dari pemegang saham minoritas, dan inilah harga yang telah ditetapkan dan ditawarkan kepada pihak Laidler untuk diterima. Analisa Pasar (Market Analyses) Willamette, konsultan penilai dari pihak Hesco Environmental menggunakan:  analisa atau metode pembanding perusahaan tercatat di bursa efek (Guideline Publicly Traded Company Method); dan  analisa atau metode pembanding perusahaan merger dan akuisisi (Guideline Merged and Acquired Companies Method). Analisa perusahaan pembanding mencakup review atau telaah atas perusahaan- perusahaan publik pesaing, yang bergerak di industri yang sama, dan kalau disimpulkan dapat dipakai sebagai data pembanding, maka multiple dari data-data penilaian perusahaan
  • 8. www.futurumcorfinan.com Page 8 publik tersebut (misalnya angka penjualan, EBITDA, EBIT, Laba per Saham, dan lain-lain) akan diterapkan (dengan beberapa penyesuaian) atas perusahaan yang sedang dinilai, akan dapat diperoleh nilainya. Sedangkan analisa transaksi pembanding atau dapat dibandingkan mencakup mendapatkan transaksi-transaksi yang sama, kemudian melakukan kuantifikasi atas transaksi-transaksi melalui ukuran-ukuran keuangan, dan menerapkan ukuran tersebut atas perusahaan yang akan ditransaksikan, guna memperoleh nilainya. Dan jelas karena ia menggunakan data pembanding, maka ketepatan penggunaan metode atau analisa ini akan tergantung pada kemiripan (similarity) antara perusahaan yang sedang disengketakan dengan perusahaan-perusahaan yang digunakan sebagai pembanding, dan sebagaimana disimpulkan dalam sengketa perkara Merion Capital, L.P. v. 3M Cogent, Inc., 2013 WL 3793896, at *6 (Del. Ch. July 8, 2013): When the “comparables” involve companies that offer different products or services, are at a different stage in their growth cycle, or have vastly different multiples, a comparable companies or comparable transactions analysis is inappropriate. (Terjemahan bebas: ketika perusahaan pembanding melibatkan perusahaan-perusahaan yang memasarkan produk atau jasa yang berbeda, atau sedang berada pada tahapan lingkaran pertumbuhan, atau memiliki multiple yang sangat berbeda secara signifikan, maka analisa menggunakan data perusahaan atau analisa transaksi perusahaan menjadi tidak tepat.) Dalam laporan penilaian sahamnya, pihak Willamette, walaupun menerapkan analisa perusahaan pembanding dan analisa transaksi pembanding, mengakui bahwa perusahaan- perusahaan publik pembanding tidak ada yang sama persis dengan Hesco USA, namun demikian, konsultan penilai Willamette, tetap menggunakan metode dan analisa perusahaan dan transaksi pembanding guna memperoleh basis relatif sebagai perbandingan cross- check sesudah melakukan beberapa penyesuaian berdasarkan perbedaan-perbedaan dalam pertumbuhan yang diharapkan di masa depan dan juga mempertimbangkan variabilitas yang disebabkan oleh ketergantungan [pendapatan dan arus kas] Hesco USA dari terjadinya bencana banjir (catatan: produk-produk Hesco USA digunakan antara lain sebagai pelindung dari banjir. Terjadinya banjir atau antisipasi atas akan terjadinya banjir akan mendatangkan permintaan atas produk Hesco USA). Pihak Willamette juga mengakui bahwa produk dan bisnis Hesco USA tidak sama dengan data-data perusahaan pembanding, dan dengan demikian metode ini hanya diberikan bobot yang relatif rendah dalam analisa akhir. Jadi memang di sini, masalahnya, tidak dapat diperoleh perusahaan- perusahaan maupun transaksi yang “truly comparable” dengan Hesco USA. Di samping itu, ketidakkonsistenan perusahaan-perusahaan yang dipakai sebelumnya maupun transaksi-
  • 9. www.futurumcorfinan.com Page 9 transaksi dianalisa pada saat penilaian saham Laidler menggunakan dasar nilai pasar wajar dengan pada saat menggunakan dasar nilai wajar juga memberikan dasar untuk tidak diterimanya pendekatan pasar oleh Vice Chancellor Glasscock. Terutama karena analisa tersebut tidak memberikan indikator atas nilai wajar yang dapat diandalkan. Analisa Kapitalisasi Langsung atas Arus Kas (Direct Capitalization of Cash Flow – DCCF) DCCF dipertimbangkan dipakai oleh Vice Chancellor Glasscock, mengingat baik konsultan penilai yang dimintakan pendapat baik oleh Laidler maupun Hesco Environmental, keduanya menggunakan DCCF dan berpendapat bahwa Metode Arus Kas yang Didiskonto (Discounted Cash Flow – DCF) tidak mungkin dipergunakan. Manajemen Hesco USA tidak pernah membuat proyeksi arus kas dalam kegiatan usaha normalnya, terutama karena kesulitan melakukan proyeksi arus kas mengingat bisnis Hesco USA sangat tergantung pada kondisi cuaca dan bencana, yang jelas tidak ada seorangpun yang dapat memprediksinya secara handal. Metode DCCF diterapkan dalam 2 langkah: (1) Ditentukan terlebih dahulu, angka untuk arus kas tahunan yang telah dinormalisasi, yang akan diasumsikan akan dihasilkan sampai selamanya (perpetuity); dan (2) Dihitung tingkat kapitalisasi (capitalization rate) yang akan digunakan sebagai faktor pembagi atas arus kas tahunan yang telah dinormalisasi. Rumus untuk DCCF dengan tingkat pertumbuhan arus kas tahunan yang perpetuity dan konstan, stabil dan berkelanjutan terus7 . 7 Pratt, Shannon P.; dan Roger J. Grabowski. Cost of Capital: Applications and Examples. Edisi ketiga. New Jersey (USA): John Wiley & Sons, Inc. 2008. Bab 4: Discounting versus Capitalizing. Halaman 26.
  • 10. www.futurumcorfinan.com Page 10 Untuk menentukan arus kas tahunan tahun pertama, dapat digunakan arus kas yang dihasilkan pada tahun atau periode sebelum tanggal valuasi atau penilaian, sehingga tidak perlu langsung ke estimasi arus kas tahun pertama dari tanggal valuasi. Atau rumus di atas akan berubah menjadi: NCF(0) di atas wajib merupakan jumlah arus kas yang dinormalisasi, yaitu arus kas yang dihasilkan oleh suatu bisnis untuk tahun sebelum tanggal valuasi. Arus kas ini kemudian diasumsikan akan bertumbuh ke tahun berikutnya pada tingkat pertumbuhan yang stabil, hingga perpetuity. NCF(0) tidak harus merupakan arus kas aktual untuk tahun sebelum tanggal valuasi, karena mesti dilakukan dulu penyesuaian “normalisasi” dengan mengeluarkan dampak arus kas yang berasal dari transaksi-transaksi yang diharapkan tidak akan berulang di masa depan, atau yang perlu disesuaikan ke angka-angka menurut pasar secara umum. Untuk memulai menghitung arus kas untuk tahun sebelum tanggal valuasi, perlu ditentukan terlebih dahulu Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (EBITDA – Laba sebelum Beban Bunga, Pajak, Penyusutan dan Amortization). EBITDA Hesco USA untuk 3 (tiga) tahun terakhir, yaitu tahun 2009, 2010 dan 2011, ditentukan sebagai berikut:
  • 11. www.futurumcorfinan.com Page 11 EBITDA rata-rata untuk 3 tahun terakhir dihitung sebagai berikut, dimana masing-masing tahun diberi bobot yang sama. Tingkat Kapitalisasi Kedua konsultan penilai Willamette dan Frazee menggunakan perhitungan tingkat kapitalisasi yang dihitung sebagai berikut: Tingkat kapitalisasi = WACC (Weighted Average Cost of Capital – Tingkat Biaya Kapital Rata-Rata Tertimbang) – Tingkat Pertumbuhan Jangka Panjang (yang konstan dan berkelanjutan) Pertama, WACC (Weighted Average Cost of Capital – Tingkat Biaya Kapital Rata-Rata Tertimbang). Yang menarik dari kasus ini adalah bahwa baik Willamette dan Frazee menggunakan Metode Build-up dalam menentukan biaya kapital ekuitas (cost of equity) Hesco USA. Perhitungan biaya kapital ekuitas menggunakan Metode Build-up adalah sebagai berikut:
  • 12. www.futurumcorfinan.com Page 12 Biaya Kapital Hutang (Cost of Debt) Penentuan biaya kapital hutang juga menarik, karena pada tanggal merger, Hesco USA tidak memiliki hutang (berbunga – interest bearing debt) sama sekali, namun kedua pihak konsultan penilai, Willamette dan Frazee setuju bahwa sebagai suatu usaha yang berkelanjutan (going concern), Hesco USA diharapkan akan bagaimanapun suatu hari memperoleh pinjaman guna membiayai usahanya. Dr. Rappaport menyebutkan bahwa target struktur kapital di masa depanlah yang relevan untuk digunakan dalam perhitungan WACC8 : The appropriate rate for discounting the company’s cash flow stream is the weighted average of the costs of debt and equity capital….It is important to emphasize that the relative weights attached to debt and equity, respectively, are NEITHER predicated on dollars the firms has raised in the past, nor do they constitute the relative proportions of dollars the firm plans to raise in the current year. Instead, the relevant weights should be based on the proportions of debt and equity that the firm targets for its capital structure over the long-term planning period. Pratt dan Grabowski menyebutkan bahwa penggunaan target dalam komposisi struktur kapital-lah yang banyak digunakan dalam praktik penentuan biaya kapital WACC9 . Vice Chancellor Glasscock, dengan berdasarkan rasio komposisi ekuitas dan hutang yang dipakai oleh kedua konsultan penilai Willamette dan Frazee, memutuskan komposisi struktur kapital adalah 90% untuk ekuitas dan 10% untuk hutang, dengan pertimbangan bahwa ini lebih konservatif. Sedangkan untuk tingkat biaya hutangnya sendiri diambil dari tingkat bunga untuk perusahaan yang memiliki peringkat Baa (oleh Moody) pada tanggal merger, yaitu sebesar 5,24%. 8 Rappaport, Alfred. Creating Shareholder Value: A Guide for Managers and Investors (Revised and Updated). New York: The Free Press. 1998. Halaman 37. 9 Pratt, Shannon P.; dan Roger J. Grabowski. Cost of Capital: Applications and Examples. Edisi ketiga. New Jersey (USA): John Wiley & Sons, Inc. 2008. Bab 2: Introduction to Cost of Capital Applications: Valuation and Project Selection. Halaman 10.
  • 13. www.futurumcorfinan.com Page 13 WACC Hesco USA ditentukan sebagai berikut: Untuk menghitung tingkat kapitalisasi, dimana WACC dikurangi tingkat pertumbuhan jangka panjang (dalam hal ini digunakan 4%) adalah sebagai berikut:
  • 14. www.futurumcorfinan.com Page 14 Perhitungan Nilai Saham per lembar Hesco USA menjadi sebagai berikut:
  • 15. www.futurumcorfinan.com Page 15 Rekap atas nilai wajar saham Hesco USA adalah sebagai berikut: Jadi dapat dilihat dari analisa di atas, bahwa harga wajar yang diputuskan The Delaware Court of Chancery adalah sekitar 76% lebih tinggi daripada harga merger, yang ditawarkan oleh Hesco Environmental kepada Patricia Laidler. Ada beberapa hal yang menarik yang bisa kita lihat dari kasus di atas: Point pertama, dikatakan bahwa ini merupakan satu-satunya kasus dimana pihak The Delaware Court of Chancery hanya menggunakan satu metode valuasi tunggal, yaitu analisa DCCF. Diterimanya dan digunakannya analisa DCCF oleh pihak The Court bisa memiliki implikasi yang signifikan. Ini menandakan bahwa analisa DCCF memungkinkan pihak the Court dengan suatu metodologi untuk menilai suatu perusahaan dimana tidak terdapat proyeksi manajemen yang dapat diandalkan, yang mana angka-angka proyeksi tersebut sangat diperlukan dalam menjalankan analisa DCF, dan dalam hal, bisnis perusahaan tidak dapat secara memadai dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lainnya guna memungkinkan pihak The Court melakukan analisa transaksi sebelumnya atau menggunakan data-data perusahaan-perusahaan pembanding. Dalam kasus ini, pihak The Court mengesampingkan penggunaan harga merger sebagai bukti dari nilai bisnis berkelanjutan (going concern value), dan lebih memilih untuk analisa mengkapitalisasi arus
  • 16. www.futurumcorfinan.com Page 16 kas tahunan historis yang dinormalisasi yang diasumsikan akan dihasilkan selamanya, guna secara independen menilai perusahaan sebagai bisnis yang berkelanjutan. Point kedua, pihak The Court menerima penggunaan Metode Build-up untuk menghitung biaya kapital ekuitas yang akan digunakan dalam penentuan WACC. Apa itu Metode Build- up? Metode Build-up adalah identik (similar) dengan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Perbedaannya adalah bahwa model ini melakukan penyesuaian juga untuk:  resiko industri, dengan cara menambahkan premi resiko ekuitas khusus untuk industri, dan bukannya melalui penggunaan beta (sebagaimana digunakan oleh CAPM);  resiko perusahaan, dengan menambahkan premi resiko ekuitas khusus perusahaan. Secara umum rumus untuk Metode Build-up adalah sebagai berikut10 : Ia dikenal sebagai Metode Build-up (terjemahan bebas: Metode Penjumlahan), karena memang teknik Metode Build-up bersifat penjumlahan dari beberapa premi resiko, sebagaimana diilustrasikan di bawah ini. 10 Pratt, Shannon P.; dan Roger J. Grabowski. Cost of Capital: Applications and Examples. Edisi ketiga. New Jersey (USA): John Wiley & Sons, Inc. 2008. Bab 7: Build-up Method. Halaman 70.
  • 17. www.futurumcorfinan.com Page 17 Dalam perkara In re: Appraisal of the Orchard Enterprises, Inc., (Del. Ch. 18 Juli 2012)11 , Chancellor Strine sangat mengkritisi penggunaan Metode Build-up, dengan menyatakan bahwa Model Build-up tidak diterima secara baik oleh teori corporate finance aliran utama disebabkan bahwa komponen-komponen dari Metode Build-up melibatkan banyak subjektif, dengan mengatakan bahwa: Two of these methods are versions of the so-called “build-up” model. The build-up model is a method larded with subjectivitiy, and it incorporates elements that are not accepted by the mainstream of corporate finance scholars. Sekalipun demikian, kedua konsultan penilai, yaitu Willamette dan Frazee dari kedua belah pihak yang berperkara tetap masih mempertahankan penggunaan Metode Build-up. Menurut penulis, bagaimanapun ini tidak berarti bahwa pengadilan Delaware Court of 11 Diunduh pada tanggal 20 Juni 2014 dari laman http://courts.state.de.us/opinions/download.aspx?ID=175740.
  • 18. www.futurumcorfinan.com Page 18 Chancery telah meninggalkan Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan lebih mendukung penggunaan Metode Build-up dalam menentukan tingkat biaya kapital ekuitas. ~~~~~~ ####### ~~~~~~
  • 19. www.futurumcorfinan.com Page 19 Disclaimer This material was produced by and the opinions expressed are those of FUTURUM as of the date of writing and are subject to change. The information and analysis contained in this publication have been compiled or arrived at from sources believed to be reliable but FUTURUM does not make any representation as to their accuracy or completeness and does not accept liability for any loss arising from the use hereof. This material has been prepared for general informational purposes only and is not intended to be relied upon as accounting, tax, or other professional advice. Please refer to your advisors for specific advice. This document may not be reproduced either in whole, or in part, without the written permission of the authors and FUTURUM. For any questions or comments, please post it at www.futurumcorfinan.com © FUTURUM. All Rights Reserved