SlideShare a Scribd company logo
FROM ZERO
TO DRONE
SEMARANG DRONE COMMUNITY WORKSHOP
AGENDA
ā€¢ Dasar Aerodinamika & Pergerakan PesawatTanpa Awak
ā€¢ Sensor & Sistem Kendali Penerbangan
ā€¢ Sistem Komunikasi
ā€¢ Sistem Autopilot
DASAR AERODINAMIKA &
PERGERAKAN PESAWAT TANPA AWAK
AERODINAMIKA PESAWAT
Thrust
Daya dorong ke depan
yang dihasilkan mesin
pesawat
Drag
Gaya yang dihasilkan oleh
gesekan antara badan
pesawat dengan udara
Lift
Gaya angkat pesawat
yang dihasilkan dari
struktur sayap
Weight
Berat total pesawat
GERAKAN DASAR PADA PESAWAT
Roll
Pergerakan pesawat
miring ke kanan atau kiri
dengan sumbu sejajar
badan pesawat
Pitch
Pergerakan pesawat
menunduk atau menengadah
dengan sumbu horizontal
sejajar dengan bentang sayap
Yaw
Pergerakan pesawat menoleh
Ke kanan atau kiri dengan sumbu
vertikal
GERAKAN DASAR PADA MULTIROTOR
Multirotor Tampak
Samping
T
front
T rear
Gaya angkat motor
sisi depan
Gaya angkat motor sisi
belakang
Pitch Down = Forward
Gaya dorong motor belakang
lebih besar dibanding motor
depan sehingga multirotor
menunduk dan bergerak maju.
Pitch Up = Backward
Gaya dorong motor depan lebih
besar dibanding motor belakang
sehingga multirotor menengadah
dan bergerak mundur.
GERAKAN DASAR PADA MULTIROTOR
Multirotor Tampak
Belakang
T left
T
right
Gaya angkat motor
sisi kiri
Gaya angkat motor sisi
kanan
Roll Left
Gaya dorong motor kanan
lebih besar dibanding motor
kiri sehingga multirotor
miring dan bergerak ke kiri.
Roll Right
Gaya dorong motor kiri lebih
besar dibanding motor kanan
sehingga multirotor miring
dan bergerak ke kanan.
GERAKAN DASAR PADA MULTIROTOR
Multirotor Tampak
Atas
Motor kanan depan dan kiri
belakang berputar melawan
arah jarum jam
Motor kiri depan dan kanan
belakang berputar searah jarum
jam
GERAKAN DASAR PADA MULTIROTOR
Multirotor Tampak
Atas
Yaw Right
Motor yang berputar berlawanan arah jarum
jam berputar lebih cepat menghasilkan gaya
aksi ke kiri sehingga badan multirotor
mengalami gaya reaksi menoleh ke kanan
Yaw Left
Motor yang berputar searah jarum jam
berputar lebih cepat menghasilkan gaya aksi ke
kanan sehingga badan multirotor mengalami
gaya reaksi menoleh ke kiri
SENSOR & SISTEM KENDALI
PENERBANGAN
FLIGHTCONTROLLER
SISTEM KENDALI PENERBANGAN
Struktur Flight Controller
Central Processing Unit (CPU)
Pusat pemrosesan informasi dalam
Flight Controller
I/O Bus (Jalur data keluar & masuk ke CPU)
Input dari
Receiver
Komunikasi
Telemetry dua
arah
Input dari
Sensor
Output ke
Servo &
Motor
Indikator &
Navigasi
Display,
OSD & Log
SISTEM KENDALI PENERBANGAN
Cara Kerja Flight Controller
CPUReceiver Servo & Motor
Sensor
Inti dari proses kerja Flight Controller adalah membandingkan kondisi
pesawat (actual) dengan kondisi yang diinginkan (desired) dan melakukan
pengendalian pada output sehingga posisi pesawat sama atau mendekati posisi
yang diharapkan. Sistem ini sering disebut dengan close loop control system.
3 AXIS GYROSCOPE
Gyroscope
Mendeteksi perubahan posisi
pesawat tanpa awak berdasarkan
3 sumbu putar pitch, roll dan yaw.
3 AXIS ACCELEROMETER
š‘„
š‘¦
Horison
Gravitasi
āŗ
āŗ
Accelerometer
Mendeteksi percepatan yang
dialami oleh pesawat, dari 3 arah
axis (X,Y, Z)
Contoh kalkulasi roll dengan
deteksi percepatan pada sumbu
x & y
tan āŗ =
#
$
3 AXIS ACCELEROMETER
š‘§
š‘¦
Horison
Gravitasi
š›½
š›½
Contoh kalkulasi pitch dengan
deteksi percepatan pada sumbu
z & y
tan š›½ =
'
$
3 AXIS MAGNETOMETER
š‘„
š‘¦
šœƒ Magnetometer
Mendeteksi medan magnet di
sekitar pesawat, dari 3 arah axis
(X,Y, Z)
Contoh kalkulasi direction dengan
deteksi medan magnet pada
sumbu x & y
tan šœƒ =
#
$
BAROMETER
Barometer
Mendeteksi tekanan udara di sekitar
armada dengan membandingkan antara
tekanan di luar sensor dengan tekanan
referensi
GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS)
GPS
Pesawat tanpa awak dapat berkomunikasi dengan
satelit dan memperkirakan jarak antara satelit dengan
armada. Dengan memperhitungkan jarak armada ke
beberapa satelit, dapat dikalkulasi estimasi posisi
armada
PROXIMITY SENSOR
Proximity Sensor
Mendeteksi jarak antara sensor dengan obyek di
depannya. Deteksi dilakukan dengan mengukur
durasi dari ketika sinyal dikirimkan hingga sinyal
pantulan diterima sensor.
Proximity sensor dapat dipasang di sisi bawah
armada untuk mendeteksi tanah, sehingga dapat
difungsikan untuk membantu menjaga ketinggian
armada.
Proximity sensor dapat juga dipasang di sisi depan
atau samping armada untuk mendeteksi obyek
lain, sehingga dapat difungsikan untuk membantu
mencegah tabrakan.
OPTIC FLOW SENSOR
Optic Flow Sensor
Membaca pergerakan obyek statis di depan
sensor sehingga dapat memperkirakan ke
arah mana pergeseran sensor terhadap
obyek tersebut.
STEREOVISION
StereoVision
Membandingkan deteksi dari 2 kamera untuk
memperkirakan posisi dan jarak obyek di depan
armada. Dapat dimanfaatkan untuk menghindari
tabrakan atau tracking dan mengikuti suatu obyek.
SISTEM KOMUNIKASI
SISTEM KOMUNIKASI
PROTOKOL
ā€¢ Modulasi kontrol
ā€¢ I2C
ā€¢ Serial
NIRKABEL
ā€¢ Gelombang Elektromagnetik
ā€¢ Sifat alami gelombang
ā€¢ Frekuensi yang umum digunakan
PROTOKOL TELEKOMUNIKASI
Control / Kendali
PWM (Pulse Width Modulation). Informasi ditransmisikan dalam bentuk lebar gelombang. Semakin tinggi nilai
yang ditransmisikan, semakin lebar gelombangnya. Biasa digunakan antara Receiver ke Flight Controller, Flight
Controller ke ESC maupun ke Servo.
PPM (Pulse Position Modulation). Mirip dengan PWM, hanya saja dalam satu siklus PPM dikirimkan beberapa
gelombang PWM secara berurutan. Satu jalur PPM bisa mengirimkan beberapa kanal PWM sekaligus sehingga
mengurangi penggunaan kanal. Biasa digunakan untuk komunikasi antara receiver ke Flight Controller sehingga
dengan satu jalur komunikasi bisa membawa beberapa kanal sekaligus.
PWM PPM
PROTOKOL TELEKOMUNIKASI
I2C (Inter ā€“ Integrated Circuit)
Protokol komunikasi dimana dua atau lebih IC
(Integrated Circuit) dapat berkomunikasi langsung
dengan satu IC berfungsi sebagai master dan IC yang
lain sebagai slave. IC master dapat mengakses memori
di dalam IC slave sehingga dapat mengirim informasi
dengan mengubah isi dari memori slave pada alamat
tertentu. Sementara IC slave dapat memberi informasi
pada master dengan mengubah isi memorinya untuk
dibaca master.
Protokol ini sering digunakan Flight Controller untuk
mengakses memory pada sensor seperti
accelerometer, gyro, compass maupun barometer.
Dengan protokol ini satu Flight Controller dapat
berkomunikasi dengan beberapa sensor sekaligus.
IC 1
Master
IC 2
Slave
IC 3
Slave
I2C
Mem IC 2
17FAA9
919FBD
310AA7
Mem IC 3
21BC33
DD7476
EEC889
PROTOKOL TELEKOMUNIKASI
PPM
IC 1
Master
Serial
Protokol komunikasi dua arah dengan menggunakan
dua jalur terpisah untuk masing-masing arah
komunikasi.
Biasa digunakan untuk komunikasi antara Flight
Controller dengan GPS, maupun antara Flight
Controller dengan Ground Station baik itu PC,
Notebook maupun perangkat bergerak.
Flight Controller
Tx1 Rx1 Tx2 Rx2
Tx Rx
GPS
Tx Rx
PC
KOMUNIKASI NIRKABEL
Amplitudo
Besarnya gelombang elektromagnetik.
Semakin besar amplitudo gelombang,
semakin besar pula daya yang
dipancarkan oleh sinyal.
KOMUNIKASI NIRKABEL
Periode
Lamanya durasi satu gelombang penuh
dengan satuan detik.
Frekuensi
Kebalikan dari periode, banyaknya
gelombang yang dipancarkan dalam satu
detik.
KOMUNIKASI NIRKABEL
Lambda (Panjang Gelombang)
Gelombang Elektromagnet merambat
dengan kecepatan Cahaya (3x108 m/s),
bila dikalikan dengan periodenya (durasi
satu gelombang) akan didapati panjangnya
gelombang tersebut.
KOMUNIKASI NIRKABEL
01010011010100101010110
Bandwidth
Merupakan besaran banyaknya data yang
dapat dikirimkan melalui transmisi
gelombang elektromagnetik.
KOMUNIKASI NIRKABEL
Sifat alami Gelombang :
ā€¢ SemakinTinggi Frekuensi, bandwidth semakin tinggi, namun lambda semakin kecil. Sehingga informasi
yang dikirimkan semakin besar namun jangkauan sinyal semakin dekat.
ā€¢ Sebaliknya semakin tinggi frekuensi, informasi yang dapat dikirimkan semakin sedikit namun
jangkauan semakin jauh.
ā€¢ Semakin tinggi daya pancar, akan semakin besar penetrasi gelombang sehingga jangkauan sinyal
semakin jauh.
0 1 0 1 1 0 0 1 1
1 1 1 0 1 0 1
0 1 1 0 1
KOMUNIKASI NIRKABEL
Frekuensi yang umum digunakan pada sistem pesawat nirawak :
1. 433 Mhz. Jangkauan paling Jauh namun bandwidth paling kecil. Biasa digunakan untuk transmisi
kontrol atau telemetri jarak jauh.
2. 868 & 915 Mhz. Jangkauan jauh dengan bandwidth yang lebih besar. Biasa digunakan untuk
transmisi kontrol dan telemetri.
3. 1.2 Ghz. Jangkauan masih cukup jauh dan bandwidth besar. Biasa digunakan untuk transmisi video
jarak jauh.
4. 2.4 Ghz. Frekuensi yang paling popular digunakan karena bandwidth yang besar serta bebas
lisensi. Sering digunakan untuk transmisi kontrol yang butuh presisi tinggi, dan telemetri baik data
maupun video.
5. 5.8 Ghz. Frekuensi sangat tinggi dengan bandwidth sangat besar, sehingga sering kali digunakan
untuk mentransmisikan data video maupun memuat transmisi informasi dalam jumlah besar
sekaligus.
SISTEM AUTOPILOT
FLIGHT MODE : ACRO
Angin
Koreksi
Mode Acro hanya melakukan koreksi bila ada
perubahan posisi (attitude) armada akibat faktor
luar sehingga armada dapat mempertahankan
posisinya. Input dari stick bersifat menambahkan dan
mengurangi kemiringan armada.
Mode terbang ini hanya memerlukan sensor
gyroscope.
FLIGHT MODE : AUTOLEVEL
Mode Autolevel mempertahankan armada pada
posisi mendatar. Setiap kali menerima input dari
stick, pesawat akan miring ke arah stick, dan ketika
stick kembali ke posisi netral, pesawat akan kembali
datar.
Mode ini memerlukan sensor gyroscope &
accelerometer.
FLIGHT MODE : FLY BY WIRE
Mode Fly by Wire mengkombinasikan
berbagai instrumen penerbangan seperti
barometer dan kompas untuk
mempertahankan ketinggian (altitude)
dan arah penerbangan (course).
Sudut pitch dan besarnya thrust diatur
bersamaan untuk mempertahankan
ketinggian, sementara sudut roll dan yaw
diatur bersamaan untuk
mempertahankan arah penerbangan.
Pitch
Angle
Thrust
FLIGHT MODE :AUTO
Mode Auto membandingkan posisi
armada saat ini dengan posisi yang dituju
baik secara koordinat maupun
ketinggian, kemudian membelokkan
armada ke arah yang dituju.
Proses pengendalian mirip dengan mode
Fly by Wire, hanya saja arah tujuan
berubah setelah memasukin satu
waypoint ke waypoint berikutnya.
TERIMAKASIH
WISNU@INTITEKNOLOGI.CO.ID

More Related Content

Similar to From Zero to Drone

Bab 10 Air Traffic Controler untuk trafik.pptx
Bab 10 Air Traffic Controler untuk trafik.pptxBab 10 Air Traffic Controler untuk trafik.pptx
Bab 10 Air Traffic Controler untuk trafik.pptx
baronascarhafid
Ā 
5 peralatan otomasi industri
5 peralatan otomasi industri5 peralatan otomasi industri
5 peralatan otomasi industri
Rohmat Rohmatullah
Ā 
Manual-Imax-Juken-Remap Cdi rextor buat balap
Manual-Imax-Juken-Remap Cdi rextor buat balapManual-Imax-Juken-Remap Cdi rextor buat balap
Manual-Imax-Juken-Remap Cdi rextor buat balap
DavidYanuarAdeSaputr
Ā 
Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.
Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.
Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.Benny Yusuf
Ā 
automotive sensor
automotive sensorautomotive sensor
automotive sensor
Mohamad Haniff
Ā 
AIRFIELD LIGHTING SYSTEM (ALS) I - Final.pptx
AIRFIELD LIGHTING SYSTEM (ALS) I - Final.pptxAIRFIELD LIGHTING SYSTEM (ALS) I - Final.pptx
AIRFIELD LIGHTING SYSTEM (ALS) I - Final.pptx
Taufiq937935
Ā 
DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR ANALISIS PERFORMANSI ANTENA SEASPACE AXY...
DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR ANALISIS PERFORMANSI ANTENA SEASPACE AXY...DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR ANALISIS PERFORMANSI ANTENA SEASPACE AXY...
DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR ANALISIS PERFORMANSI ANTENA SEASPACE AXY...
Arif Hidayat
Ā 
DESIGN AND IMPLEMENTATION WEB BASED EXPERT SYSTEM FOR ANALIZING PERFORMANCE ...
DESIGN AND IMPLEMENTATION WEB BASED  EXPERT SYSTEM FOR ANALIZING PERFORMANCE ...DESIGN AND IMPLEMENTATION WEB BASED  EXPERT SYSTEM FOR ANALIZING PERFORMANCE ...
DESIGN AND IMPLEMENTATION WEB BASED EXPERT SYSTEM FOR ANALIZING PERFORMANCE ...
Arif Hidayat
Ā 
Teori dasar enveloping
Teori dasar envelopingTeori dasar enveloping
Teori dasar enveloping
Achmad Rifai
Ā 
pdf-ems-engine-management-system-pptx-repaired_compress.pptx
pdf-ems-engine-management-system-pptx-repaired_compress.pptxpdf-ems-engine-management-system-pptx-repaired_compress.pptx
pdf-ems-engine-management-system-pptx-repaired_compress.pptx
eginugraha01
Ā 
Its paper-19392-paperpdf
Its paper-19392-paperpdfIts paper-19392-paperpdf
Its paper-19392-paperpdfno_id002
Ā 
NAVIGASI AVIONIK
NAVIGASI AVIONIKNAVIGASI AVIONIK
NAVIGASI AVIONIK
GaluhIndah2
Ā 
TS (1).pdf
TS (1).pdfTS (1).pdf
TS (1).pdf
riyandi10
Ā 
pengukuran dg total station.pdf
pengukuran dg total station.pdfpengukuran dg total station.pdf
pengukuran dg total station.pdf
yudi05
Ā 
11927012.ppt
11927012.ppt11927012.ppt
11927012.ppt
MochamadIqbalFaiz
Ā 
Bab 10 motor servo
Bab 10 motor servoBab 10 motor servo
Bab 10 motor servokirnogadog
Ā 
Dcms solution for BTS monitoring
Dcms solution for BTS monitoringDcms solution for BTS monitoring
Dcms solution for BTS monitoring
Fanky Christian
Ā 
Integrasi Sensor - Rapid Mapping Using UAV (Unmanned Aerial Vehicle)
Integrasi Sensor - Rapid Mapping Using UAV (Unmanned Aerial Vehicle)Integrasi Sensor - Rapid Mapping Using UAV (Unmanned Aerial Vehicle)
Integrasi Sensor - Rapid Mapping Using UAV (Unmanned Aerial Vehicle)
Luhur Moekti Prayogo
Ā 
RADAR ARPA.ppt
RADAR ARPA.pptRADAR ARPA.ppt
RADAR ARPA.ppt
JwsAlamanda
Ā 
Peripheral jaringan pada komputer terapan
Peripheral jaringan pada komputer terapanPeripheral jaringan pada komputer terapan
Peripheral jaringan pada komputer terapan
Ali Must Can
Ā 

Similar to From Zero to Drone (20)

Bab 10 Air Traffic Controler untuk trafik.pptx
Bab 10 Air Traffic Controler untuk trafik.pptxBab 10 Air Traffic Controler untuk trafik.pptx
Bab 10 Air Traffic Controler untuk trafik.pptx
Ā 
5 peralatan otomasi industri
5 peralatan otomasi industri5 peralatan otomasi industri
5 peralatan otomasi industri
Ā 
Manual-Imax-Juken-Remap Cdi rextor buat balap
Manual-Imax-Juken-Remap Cdi rextor buat balapManual-Imax-Juken-Remap Cdi rextor buat balap
Manual-Imax-Juken-Remap Cdi rextor buat balap
Ā 
Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.
Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.
Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.
Ā 
automotive sensor
automotive sensorautomotive sensor
automotive sensor
Ā 
AIRFIELD LIGHTING SYSTEM (ALS) I - Final.pptx
AIRFIELD LIGHTING SYSTEM (ALS) I - Final.pptxAIRFIELD LIGHTING SYSTEM (ALS) I - Final.pptx
AIRFIELD LIGHTING SYSTEM (ALS) I - Final.pptx
Ā 
DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR ANALISIS PERFORMANSI ANTENA SEASPACE AXY...
DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR ANALISIS PERFORMANSI ANTENA SEASPACE AXY...DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR ANALISIS PERFORMANSI ANTENA SEASPACE AXY...
DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR ANALISIS PERFORMANSI ANTENA SEASPACE AXY...
Ā 
DESIGN AND IMPLEMENTATION WEB BASED EXPERT SYSTEM FOR ANALIZING PERFORMANCE ...
DESIGN AND IMPLEMENTATION WEB BASED  EXPERT SYSTEM FOR ANALIZING PERFORMANCE ...DESIGN AND IMPLEMENTATION WEB BASED  EXPERT SYSTEM FOR ANALIZING PERFORMANCE ...
DESIGN AND IMPLEMENTATION WEB BASED EXPERT SYSTEM FOR ANALIZING PERFORMANCE ...
Ā 
Teori dasar enveloping
Teori dasar envelopingTeori dasar enveloping
Teori dasar enveloping
Ā 
pdf-ems-engine-management-system-pptx-repaired_compress.pptx
pdf-ems-engine-management-system-pptx-repaired_compress.pptxpdf-ems-engine-management-system-pptx-repaired_compress.pptx
pdf-ems-engine-management-system-pptx-repaired_compress.pptx
Ā 
Its paper-19392-paperpdf
Its paper-19392-paperpdfIts paper-19392-paperpdf
Its paper-19392-paperpdf
Ā 
NAVIGASI AVIONIK
NAVIGASI AVIONIKNAVIGASI AVIONIK
NAVIGASI AVIONIK
Ā 
TS (1).pdf
TS (1).pdfTS (1).pdf
TS (1).pdf
Ā 
pengukuran dg total station.pdf
pengukuran dg total station.pdfpengukuran dg total station.pdf
pengukuran dg total station.pdf
Ā 
11927012.ppt
11927012.ppt11927012.ppt
11927012.ppt
Ā 
Bab 10 motor servo
Bab 10 motor servoBab 10 motor servo
Bab 10 motor servo
Ā 
Dcms solution for BTS monitoring
Dcms solution for BTS monitoringDcms solution for BTS monitoring
Dcms solution for BTS monitoring
Ā 
Integrasi Sensor - Rapid Mapping Using UAV (Unmanned Aerial Vehicle)
Integrasi Sensor - Rapid Mapping Using UAV (Unmanned Aerial Vehicle)Integrasi Sensor - Rapid Mapping Using UAV (Unmanned Aerial Vehicle)
Integrasi Sensor - Rapid Mapping Using UAV (Unmanned Aerial Vehicle)
Ā 
RADAR ARPA.ppt
RADAR ARPA.pptRADAR ARPA.ppt
RADAR ARPA.ppt
Ā 
Peripheral jaringan pada komputer terapan
Peripheral jaringan pada komputer terapanPeripheral jaringan pada komputer terapan
Peripheral jaringan pada komputer terapan
Ā 

From Zero to Drone

  • 1. FROM ZERO TO DRONE SEMARANG DRONE COMMUNITY WORKSHOP
  • 2. AGENDA ā€¢ Dasar Aerodinamika & Pergerakan PesawatTanpa Awak ā€¢ Sensor & Sistem Kendali Penerbangan ā€¢ Sistem Komunikasi ā€¢ Sistem Autopilot
  • 3. DASAR AERODINAMIKA & PERGERAKAN PESAWAT TANPA AWAK
  • 4. AERODINAMIKA PESAWAT Thrust Daya dorong ke depan yang dihasilkan mesin pesawat Drag Gaya yang dihasilkan oleh gesekan antara badan pesawat dengan udara Lift Gaya angkat pesawat yang dihasilkan dari struktur sayap Weight Berat total pesawat
  • 5. GERAKAN DASAR PADA PESAWAT Roll Pergerakan pesawat miring ke kanan atau kiri dengan sumbu sejajar badan pesawat Pitch Pergerakan pesawat menunduk atau menengadah dengan sumbu horizontal sejajar dengan bentang sayap Yaw Pergerakan pesawat menoleh Ke kanan atau kiri dengan sumbu vertikal
  • 6. GERAKAN DASAR PADA MULTIROTOR Multirotor Tampak Samping T front T rear Gaya angkat motor sisi depan Gaya angkat motor sisi belakang Pitch Down = Forward Gaya dorong motor belakang lebih besar dibanding motor depan sehingga multirotor menunduk dan bergerak maju. Pitch Up = Backward Gaya dorong motor depan lebih besar dibanding motor belakang sehingga multirotor menengadah dan bergerak mundur.
  • 7. GERAKAN DASAR PADA MULTIROTOR Multirotor Tampak Belakang T left T right Gaya angkat motor sisi kiri Gaya angkat motor sisi kanan Roll Left Gaya dorong motor kanan lebih besar dibanding motor kiri sehingga multirotor miring dan bergerak ke kiri. Roll Right Gaya dorong motor kiri lebih besar dibanding motor kanan sehingga multirotor miring dan bergerak ke kanan.
  • 8. GERAKAN DASAR PADA MULTIROTOR Multirotor Tampak Atas Motor kanan depan dan kiri belakang berputar melawan arah jarum jam Motor kiri depan dan kanan belakang berputar searah jarum jam
  • 9. GERAKAN DASAR PADA MULTIROTOR Multirotor Tampak Atas Yaw Right Motor yang berputar berlawanan arah jarum jam berputar lebih cepat menghasilkan gaya aksi ke kiri sehingga badan multirotor mengalami gaya reaksi menoleh ke kanan Yaw Left Motor yang berputar searah jarum jam berputar lebih cepat menghasilkan gaya aksi ke kanan sehingga badan multirotor mengalami gaya reaksi menoleh ke kiri
  • 10. SENSOR & SISTEM KENDALI PENERBANGAN
  • 12. SISTEM KENDALI PENERBANGAN Struktur Flight Controller Central Processing Unit (CPU) Pusat pemrosesan informasi dalam Flight Controller I/O Bus (Jalur data keluar & masuk ke CPU) Input dari Receiver Komunikasi Telemetry dua arah Input dari Sensor Output ke Servo & Motor Indikator & Navigasi Display, OSD & Log
  • 13. SISTEM KENDALI PENERBANGAN Cara Kerja Flight Controller CPUReceiver Servo & Motor Sensor Inti dari proses kerja Flight Controller adalah membandingkan kondisi pesawat (actual) dengan kondisi yang diinginkan (desired) dan melakukan pengendalian pada output sehingga posisi pesawat sama atau mendekati posisi yang diharapkan. Sistem ini sering disebut dengan close loop control system.
  • 14. 3 AXIS GYROSCOPE Gyroscope Mendeteksi perubahan posisi pesawat tanpa awak berdasarkan 3 sumbu putar pitch, roll dan yaw.
  • 15. 3 AXIS ACCELEROMETER š‘„ š‘¦ Horison Gravitasi āŗ āŗ Accelerometer Mendeteksi percepatan yang dialami oleh pesawat, dari 3 arah axis (X,Y, Z) Contoh kalkulasi roll dengan deteksi percepatan pada sumbu x & y tan āŗ = # $
  • 16. 3 AXIS ACCELEROMETER š‘§ š‘¦ Horison Gravitasi š›½ š›½ Contoh kalkulasi pitch dengan deteksi percepatan pada sumbu z & y tan š›½ = ' $
  • 17. 3 AXIS MAGNETOMETER š‘„ š‘¦ šœƒ Magnetometer Mendeteksi medan magnet di sekitar pesawat, dari 3 arah axis (X,Y, Z) Contoh kalkulasi direction dengan deteksi medan magnet pada sumbu x & y tan šœƒ = # $
  • 18. BAROMETER Barometer Mendeteksi tekanan udara di sekitar armada dengan membandingkan antara tekanan di luar sensor dengan tekanan referensi
  • 19. GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS) GPS Pesawat tanpa awak dapat berkomunikasi dengan satelit dan memperkirakan jarak antara satelit dengan armada. Dengan memperhitungkan jarak armada ke beberapa satelit, dapat dikalkulasi estimasi posisi armada
  • 20. PROXIMITY SENSOR Proximity Sensor Mendeteksi jarak antara sensor dengan obyek di depannya. Deteksi dilakukan dengan mengukur durasi dari ketika sinyal dikirimkan hingga sinyal pantulan diterima sensor. Proximity sensor dapat dipasang di sisi bawah armada untuk mendeteksi tanah, sehingga dapat difungsikan untuk membantu menjaga ketinggian armada. Proximity sensor dapat juga dipasang di sisi depan atau samping armada untuk mendeteksi obyek lain, sehingga dapat difungsikan untuk membantu mencegah tabrakan.
  • 21. OPTIC FLOW SENSOR Optic Flow Sensor Membaca pergerakan obyek statis di depan sensor sehingga dapat memperkirakan ke arah mana pergeseran sensor terhadap obyek tersebut.
  • 22. STEREOVISION StereoVision Membandingkan deteksi dari 2 kamera untuk memperkirakan posisi dan jarak obyek di depan armada. Dapat dimanfaatkan untuk menghindari tabrakan atau tracking dan mengikuti suatu obyek.
  • 24. SISTEM KOMUNIKASI PROTOKOL ā€¢ Modulasi kontrol ā€¢ I2C ā€¢ Serial NIRKABEL ā€¢ Gelombang Elektromagnetik ā€¢ Sifat alami gelombang ā€¢ Frekuensi yang umum digunakan
  • 25. PROTOKOL TELEKOMUNIKASI Control / Kendali PWM (Pulse Width Modulation). Informasi ditransmisikan dalam bentuk lebar gelombang. Semakin tinggi nilai yang ditransmisikan, semakin lebar gelombangnya. Biasa digunakan antara Receiver ke Flight Controller, Flight Controller ke ESC maupun ke Servo. PPM (Pulse Position Modulation). Mirip dengan PWM, hanya saja dalam satu siklus PPM dikirimkan beberapa gelombang PWM secara berurutan. Satu jalur PPM bisa mengirimkan beberapa kanal PWM sekaligus sehingga mengurangi penggunaan kanal. Biasa digunakan untuk komunikasi antara receiver ke Flight Controller sehingga dengan satu jalur komunikasi bisa membawa beberapa kanal sekaligus. PWM PPM
  • 26. PROTOKOL TELEKOMUNIKASI I2C (Inter ā€“ Integrated Circuit) Protokol komunikasi dimana dua atau lebih IC (Integrated Circuit) dapat berkomunikasi langsung dengan satu IC berfungsi sebagai master dan IC yang lain sebagai slave. IC master dapat mengakses memori di dalam IC slave sehingga dapat mengirim informasi dengan mengubah isi dari memori slave pada alamat tertentu. Sementara IC slave dapat memberi informasi pada master dengan mengubah isi memorinya untuk dibaca master. Protokol ini sering digunakan Flight Controller untuk mengakses memory pada sensor seperti accelerometer, gyro, compass maupun barometer. Dengan protokol ini satu Flight Controller dapat berkomunikasi dengan beberapa sensor sekaligus. IC 1 Master IC 2 Slave IC 3 Slave I2C Mem IC 2 17FAA9 919FBD 310AA7 Mem IC 3 21BC33 DD7476 EEC889
  • 27. PROTOKOL TELEKOMUNIKASI PPM IC 1 Master Serial Protokol komunikasi dua arah dengan menggunakan dua jalur terpisah untuk masing-masing arah komunikasi. Biasa digunakan untuk komunikasi antara Flight Controller dengan GPS, maupun antara Flight Controller dengan Ground Station baik itu PC, Notebook maupun perangkat bergerak. Flight Controller Tx1 Rx1 Tx2 Rx2 Tx Rx GPS Tx Rx PC
  • 28. KOMUNIKASI NIRKABEL Amplitudo Besarnya gelombang elektromagnetik. Semakin besar amplitudo gelombang, semakin besar pula daya yang dipancarkan oleh sinyal.
  • 29. KOMUNIKASI NIRKABEL Periode Lamanya durasi satu gelombang penuh dengan satuan detik. Frekuensi Kebalikan dari periode, banyaknya gelombang yang dipancarkan dalam satu detik.
  • 30. KOMUNIKASI NIRKABEL Lambda (Panjang Gelombang) Gelombang Elektromagnet merambat dengan kecepatan Cahaya (3x108 m/s), bila dikalikan dengan periodenya (durasi satu gelombang) akan didapati panjangnya gelombang tersebut.
  • 31. KOMUNIKASI NIRKABEL 01010011010100101010110 Bandwidth Merupakan besaran banyaknya data yang dapat dikirimkan melalui transmisi gelombang elektromagnetik.
  • 32. KOMUNIKASI NIRKABEL Sifat alami Gelombang : ā€¢ SemakinTinggi Frekuensi, bandwidth semakin tinggi, namun lambda semakin kecil. Sehingga informasi yang dikirimkan semakin besar namun jangkauan sinyal semakin dekat. ā€¢ Sebaliknya semakin tinggi frekuensi, informasi yang dapat dikirimkan semakin sedikit namun jangkauan semakin jauh. ā€¢ Semakin tinggi daya pancar, akan semakin besar penetrasi gelombang sehingga jangkauan sinyal semakin jauh. 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1
  • 33. KOMUNIKASI NIRKABEL Frekuensi yang umum digunakan pada sistem pesawat nirawak : 1. 433 Mhz. Jangkauan paling Jauh namun bandwidth paling kecil. Biasa digunakan untuk transmisi kontrol atau telemetri jarak jauh. 2. 868 & 915 Mhz. Jangkauan jauh dengan bandwidth yang lebih besar. Biasa digunakan untuk transmisi kontrol dan telemetri. 3. 1.2 Ghz. Jangkauan masih cukup jauh dan bandwidth besar. Biasa digunakan untuk transmisi video jarak jauh. 4. 2.4 Ghz. Frekuensi yang paling popular digunakan karena bandwidth yang besar serta bebas lisensi. Sering digunakan untuk transmisi kontrol yang butuh presisi tinggi, dan telemetri baik data maupun video. 5. 5.8 Ghz. Frekuensi sangat tinggi dengan bandwidth sangat besar, sehingga sering kali digunakan untuk mentransmisikan data video maupun memuat transmisi informasi dalam jumlah besar sekaligus.
  • 35. FLIGHT MODE : ACRO Angin Koreksi Mode Acro hanya melakukan koreksi bila ada perubahan posisi (attitude) armada akibat faktor luar sehingga armada dapat mempertahankan posisinya. Input dari stick bersifat menambahkan dan mengurangi kemiringan armada. Mode terbang ini hanya memerlukan sensor gyroscope.
  • 36. FLIGHT MODE : AUTOLEVEL Mode Autolevel mempertahankan armada pada posisi mendatar. Setiap kali menerima input dari stick, pesawat akan miring ke arah stick, dan ketika stick kembali ke posisi netral, pesawat akan kembali datar. Mode ini memerlukan sensor gyroscope & accelerometer.
  • 37. FLIGHT MODE : FLY BY WIRE Mode Fly by Wire mengkombinasikan berbagai instrumen penerbangan seperti barometer dan kompas untuk mempertahankan ketinggian (altitude) dan arah penerbangan (course). Sudut pitch dan besarnya thrust diatur bersamaan untuk mempertahankan ketinggian, sementara sudut roll dan yaw diatur bersamaan untuk mempertahankan arah penerbangan. Pitch Angle Thrust
  • 38. FLIGHT MODE :AUTO Mode Auto membandingkan posisi armada saat ini dengan posisi yang dituju baik secara koordinat maupun ketinggian, kemudian membelokkan armada ke arah yang dituju. Proses pengendalian mirip dengan mode Fly by Wire, hanya saja arah tujuan berubah setelah memasukin satu waypoint ke waypoint berikutnya.