SlideShare a Scribd company logo
PENGARUH E-LITERASI MASYARAKAT
INDONESIA TERHADAP MEDIA SOSIAL
“FACEBOOK”
NAMA : ARJUNA DOLITUA 2013170305
CHRISTINA WILLY 2013170085
PINNESIA NURALIFA 2013170050
SANTI TRI NUR SEPTIANTI 2013170867
TOMY 2013170205
MC 17-2B
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karna dengan
pertolongannya kami dapat menyelesaikan karya ilmiah kelompok kami yang berjudul
Pengaruh E-Literasi Masyarakat Indonesia Terhadap Media Sosial “Facebook”dalam mata
kuliah Media Convergence dengan tepat waktu. Kami ucapkan terima kasih kepada dosen
kami bapak Donny Budi Utoyo yang telah membimbing kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas akhir kami dengan baik dan lancar.Serta pengetahuan kami mengenai
media konvergensi bertambah.
Kami juga berterimakasih kepada kelompok kami yang telah menyisihkan waktunya
demi menyelesaikan tugas ini, serta kepada teman-teman dan orangtua kami yang
mendukung kami dalam tiap detik pengerjaan makalah ini.
Kami berharap semoga tugas akhir semester kami ini dapat bermanfaat bagi
pembacanya dan memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca, serta kelompok
kami sendiri.Adapun kekurangan pada tugas akhir ini kami mohon maaf.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada era modernisasi seperti ini, teknologi yang semakin hari semakin berkembang
memunculkan namanya “media social” yang pada zaman ini sangat terkenal di khalayak anak
muda dan orang dewasa.
Media social yang ada digunakan para pemilik akunnya tanpa sengaja sudah menjadi
tempat untuk berkenalan dengan orang asing yang berada diluar sana. Para pemilik akun
secara bebas dapat berteman dan berkenalan dengan siapa saja yang juga memiliki akun di
media social yang sama. Banyak sekali kelebihan yang dihasilkan aplikasi media social ini
seperti memperoleh banyak teman dan dikenal banyak orang. Akun media sosial ini tidak
hanya dapat diakses oleh satu Negara saja melainkan seluruh dunia dapat mengakses media
social ini karna memang dibuat untuk seluruh umat manusia menggunakan teknologi canggih
jaman sekarang yaitu internet.
Untuk mengakses dan membuat akun pada media social ini juga sangat mudah, hanya
dengan memasukkan URL dari media sosial itu sendiri di gadget yang memiliki akses
internet, lalu akan tertera cara pembuatan akun dan sebagainya yang dijelaskan menggunakan
kata-kata yang mudah untuk dimengerti. Bahkan untuk anak yang belum cukup umur pun
dapat mengerti dan mengaksesnya.
Kebanyakan pemilik akunnya sangat terpuaskan dengan memiliki akun miliknya
sendiri hingga menjadikan media sosial sesuatu hal yang penting di kehidupan mereka,
adapun kekurangan-kekurangan yang dimiliki media sosial seperti ini yang juga dapat
membahayakan para pemilik akunnya jika tidak ‘cermat’ dalam menggunakannya.
Salah satu kekurangannya dan yang paling membuat bahaya yang akan makalah ini
bahas adalah penggunaan media sosial (facebook) pada anak yang belum mencukupi
umurnya. Karna para pendiri facebook ini tahu juga bahaya facebook bagi masyarakat maka
dari itu mereka menulis dan membuat agar aplikasi facebook ini hanya dapat dibuat oleh
orang dewasa (17-keatas) namun semakin berkembangnya jaman, kemampuan anak-anak pun
semakin pintar bahkan lebih pintar mengakses sesuatu melalu gadget mereka daripada
orangtua mereka. Hal ini yang membuat penggunaan facebook jadi menyimpang, pertama
karna kebanyakaan orangtua sudah memberikan gadget untuk anaknya dari mulai mereka
masuk SMP bahkan SD, hal ini membuat rasa ingin tahu sang anak makin bertambah akan
gadget tersebut. Lalu masalah kedua adalah ketika mereka sudah berhasil mengakses akunnya
sendiri yaitu facebook dengan memberikan fake birth atau tanggal ulang tahun palsu agar
mereka dapat memiliki akun tersebut dan mulai mencari tahu kegunaan dan fungsi facebook
sendiri tanpa adanya bimbingan orangtua membuat hal ini menjadi serius.
Facebook adalah salah satu media sosial yang sangat terkenal di seluruh dunia, karna
hampir setengah manusia yang hidup di suatu Negara memiliki akun facebook ini. Masalah
muncul ketika facebook adalah akun media sosial yang kalian bebas memasang foto sesuka
kalian dan memasangkan biodata sesuka kalian, hal ini yang membuat munculnya oknum-
oknum tak bertanggung jawab memanfaatkan fungsi dari facebook itu sendiri. Mereka
membuat akun palsu diri mereka dengan memasangkan foto-foto orang lain dan mengaku
kalau itu adalah mereka dan berkenalan kepada anak-anak yang masih terbilang labil pemilik
akun facebook tersebut. Tertipu akan profile seseorang di media sosial mungkin belum
seberapa tetapi ketika sang oknum mulai mengajak berkenalan dan mengusulkan untuk
bertemu, hal ini mulai berbahaya, karna sang oknum memiliki banyak akal agar daoat
bertemu sang anak dengan tujuan tidak baik, mulai dari mencuri barang berharga anak hingga
menculik dan meminta tebusan kepada orangtua anak.
Sehubungan dengan mata kuliah Media Convergence, kami menganggap kasus ini
merupakan salah satu bentuk e-literasi. Karena, berkaitan dengan teknologi informasi yang
digunakan untuk mengakses sebuah situs yang tidak terbatas. Teknologi yang digunakan
Facebook, membuat kami tertarik untuk membahas lebih lanjut unsur e-literasi dalam kasus
ini.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan e-literasi?Apakah ada kaitannya dengan literasi
media, literasi informasi, ataupun TIK/ICT literasi?
2. Bagaimana kondisi e-literasi di Indonesia?
3. Bagaimana strategi meningkatkan e-literasi di Indonesia?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Memenuhi tugas akhir dari mata kuliah Media Convergence
2. Menambah pengetahuan mengenai e literacy yang terjadi di Indonesia
3. Memecahkan masalah yang terjadi di Indonesia
4. Untuk memberikan informasi bagi yang membaca makalah ini
BAB II
ANALISIS LITERATUR
Salah satu teori atau konsep yang digunakan untuk penelitian mengenai e-literasi ini
adalah teori literasi media.Teori literasi media sangat erat kaitannya dengan e-literasi yang
sarat dengan teknologi karena media sendiri adalah suatu bagian dari teknologi. Literasi
media sendiri adalah keterampilan untuk memahami sifat komunikasi, khususnya dalam
hubungannya dengan telekomunikasi dan media massa (Wikipedia). Pada umumnya literasi
media juga disebut sebagai ‘melek media’ yang berarti agar masyarakat Indonesia sudah bisa
memahami akan pentingnya keaktualan sebuah informasi dan agar masyarakat lebih kritis
dan aktif dalam menanggapi setiap informasi. Itu berarti bahwa teori ini sangat cocok dan
berhubungan dengan e-literasi karena e-literasi adalah sebuah bentuk pemahaman masyarakat
akan pentingnya literasi.
Facebook sendiri merupakan sebuah media sosial dunia maya yang berkaitan dengan
e-literasi.Dimana setiap orang yang memiliki akun ini dapat ‘menulis’, membaca, dan
mengolah informasi baik yang umum maupun pribadi. Pemilik akun dapat secara bebas
mengunggah foto dan video pribadi yang dapat secara cepat disebarluaskan oleh pengguna
akun lain yang melihatnya.
E-literasi sendiri membawa pengaruh dalam penggunaan Facebook, karena dalam
jejaring sosial tersebut para pengguna dapat dengan bebas mengekspresikan suasana hatinya.
Hal ini banyak dilakukan oleh pengguna Facebook di Indonesia, dan meningkatkan tingkat e-
literasi di Indonesia karena masyarakat secara tidak sadar telah menuliskan sebuah informasi
baik umum atau pribadi yang dapat diakses dan dibaca oleh pengguna lainnya.
Media sosial Facebook sejak dulu menjadi perhatian pemerintah karena dari media
sosial tersebut lahirlah beberapa kasus seperti penculikkan, pelecehan, dll. Masih ingat dalam
benak kita kasus seorang anak perempuan sekolah dasar yang dilecehkan di media sosial
facebook, atau kisah anak perempuan yang diajak bertemu oleh teman yang ia kenal dari
Facebook yang akhirnya berujung penculikkan dan pemerkosaan. Masih banyak orang yang
tidak memahami dengan baik tentang literasi media. Bahwa apa yang mereka ‘tulis’ di akun
sosial mereka dapat membawa pengaruh yang besar baik yang positif maupun negatif.
James Potter dalam bukunya yang berjudul “Media Literacy” (Potter, dalam Kidia)
mengatakan bahwa media literasi adalah sebuah perspekif yang digunakan secara aktif ketika,
individu mengakses media dengan tujuan untuk memaknai pesan yang disampaikan oleh
media.Jane Tallim menyatakan bahwa media literasi adalah kemampuan untuk menganalisis
pesan media yang menerpanya, baik yang bersifat informatif maupun yang menghibur
(literasimedia.org).Hal ini menggambarkan contoh kehidupan masyarakat dalam
menggunakan akun sosial Facebook.Dimana para pengguna Facebook secara aktif mengakses
media dengan tujuan untuk memaknai pesan yang terdapat didalam jejaring Facebook seperti
memberi komentar pada foto atau video, membalas pesan, ataupun menyebarluaskan pesan
yang didapatnya.Hal ini bersifat menghibur dan informatif bagi para pengguna Facebook.
Mengambil analogi teori peluru atau teori jarum hipodermik (Severin & Tankard,
2005) yang memandang bahwa pesan (isi) media mempunyai peran yang sangat kuat dalam
membentuk perilaku masyarakat (literasimedia.org). Inilah mengapa literasi media sangat
penting untuk diajarkan dan ditanamkan pada masyarakat di era e-literasi ini.Karena riset
membuktikan bahwa dewasa ini kemampuan e-literasi dalam setiap individu memiliki pola
yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan kedewasaan masyarakat.
Dari tingkat terbawah yaitu dimana seseorang sama sekali tidak tahu dan tidak peduli
akan pentingnya informasi dan teknologi untuk kehidupan sehari-hari, sampai tingkat teratas
yaitu dimana seorang individu sudah menganggap bahwa teknologi dan informasi adalah
sebuah bagian yang tak terpisahkan dari aktivitas sehari-hari, dan secara langsung telah
membawa dampak terhadap perilaku hidupnya. Bila masyarakat tidak memahami literasi
media secara tepat, maka bisa jadi konsep e-literasi yang tidak benar membawa dampak
terhadap perilaku hidupnya, yang mana akan menjadi hal yang tidak baik.
Salah satu contoh dari dampak negatif terhadap penggunaan Facebook adalah jika
seorang pengguna Facebook terlalu mengekspos kehidupan pribadinya di akun jejaringnya
sehingga dapat dilihat oleh pengguna lainnya yang ia kenal maupun baru dikenalnya di
jejaring tersebut. Bila seseorang terlalu mengekspos kehidupan pribadinya dan menerima
siapapun yang baru ia kenal dengan sangat ramah, maka tak menutup kemungkinan kasus-
kasus seperti pelecehan, penculikkan, dll. dapat terjadi lagi seperti yang lalu.
BAB III
PEMBAHASAN PERMASALAHAN
3.1 PENGERTIAN DAN KAITAN E-LITERASI
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat
keputusan.Informasi berguna untuk pembuat keputusan karena informasi menurunkan
ketidakpastian atau meningkatkan pengetahuan.Informasi menjadi penting, karena
berdasarkan informasi itu para penguna dapat mengetahui kondisi obyektif disekitarnya.
Informasi tersebut merupakan hasil pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan dengan
metode ataupun cara – cara tertentu.
“Pengertian Informasi Menurut Gordon B. Davis (1991: 28), “Informasi adalah data
yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat
bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”
Istilah “e-literacy” diartikan sebagai kemampuan membaca, menulis, memahami dan
mendapatkan informasi dengan menggunakan perangkat teknologi informasi. Tetapi ada juga
yang mendefinisikan “e-literacy” sebagai literasi komputer yang diintegrasikan dengan
literasi informasi, literasi moral, literasi media, dan ketrampilan belajar mengajar, menurut
Alan Martin (seperti yang dikutip oleh Secker, 2004 : 78). Istilah ini digambarkan sebagai
suatu kemampuan individu agar berhasil atau dapat menggunakan dalam mengikuti suatu era
yang telah memakai alat-alat dan fasilitas elektronik.
Defenisi tersebut menggambarkan bahwa istilah “e-literacy” ini sangat berkaitan erat
dengan “literacy” yang di artikan sebagai kemampuan seseorang dapat memahami seseuatu
karena membaca dan melakukan seseuatu berdasarkan pemahaman membacanya, atau dapat
disebut melek media. Jika seseorang sudah mampu menggunakannya dapat dikatakan
sebagai literat. Oleh karena itu, tentu saja e-literasi sangat berkaitan dengan literasi media,
literasi informasi ataupun TIK/ICT literasi, karena e-literasi tersebut adalah gabungan dari
media, informasi dan TIK/ICT literasi.
Literasi juga merupakan kemampuan untuk menganalisis pesan media yang
bersifat informatif maupun menghibur. Proses pengidentifikasian informasi dimana proses ini
mencari informasi yang dapat memberi definisi topik atau subjek, menentukan dan
memahami sasaran penyajian, menetapkan format yang sesuai dengan rencana yang
dipikirkan.
Berbagai jenis sumber informasi perlu dipahami untuk mencari suatau informasi agar
mengetahui dimana informasi tersebut dapat ditemukan kembali. Untuk
menginformasikannya menggunakan teknologi, diperuntukkan untuk menggambarkan
pengetahuan umum seseorang akan fungsi dan kegunaan dari teknologi . Sehingga orang
tersebut akan dapat merasakan kehadiran teknologi, bukan sesuatu yg menakutkan atau justru
sesuatu yg sangat menyenangkan bila digunakan. Dengan kata lain orang tersebut mengenal
akan dunia teknologi meski tidak ahli secara mendalam di dalam bidang teknologi. Serta
dapat memanfaatkan dan dapat mengetahui fungsi serta kegunaannya.
Teknologi yang digunakan mempunyai berbagai macam teknologi. Dengan
perkembangannya zaman dan juga kecanggihan teknologi, saat ini teknologi sudah di
lengkapi juga dengan berbagai macam media sosial. Saat teknologi internet dan mobile phone
makin maju, maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Media-media sosial kini yang
lejit di Indonesia seperti Facebook, Twitter, Instagram, Path, dll, yang bisa dilakukan dimana
saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Karena kecepatannya
media sosial, mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam
menyebarkan berita-berita.
Media-media sosial tersebut memiliki fungsi dan manfaat yang beragam, sebagai situs
pertemanan. Salah satunya adalah sebagai sarana untuk mencari atau mendapat dukungan
sosial. Tidak hanya fungsi atau pun manfaat pada media sosial, ada pula berbagai dampak
yang di timbulkan pada media sosial. Namun, banyak pula pengguna media sosial tersebut
adalah anak-anak yang masih dibawah umur yang seharusnya masih dalam pengawasan
orangtua dalam mengoperasikan media sosial tersebut. Salah satu contohnya adalah pada
media sosial Facebook yang dioperasikan oleh anak sekolah dasar yang tanpa pengawasan
orangtua. Oleh karena itu, lebih banyak berdampak negatif pada pengguananya tersebut.
3.2 KONDISI E-LITERASI PADA FACEBOOK
Kondisi e-literacy di Indonesia memiliki tingkat yang cukup tinggi, karena semakin
banyaknya jumah penduduk maka akan semakin kompetitif nilai keunggulan masyarakat.
Dengan munculnya digital gap (kesenjangan digital) antar generasi di masyarakat itu menjadi
salah satu masalah yang muncul dalam masyarakat. Generasi muda adalah kelompok
masyarakat yang akan memiliki e-literacy yang tinggi, namun generasi ini baru akan
memberikan kontribusinya langsung pada masyarakat dikemudian hari. Makan terdapat dua
generasi yang akan berpengaruh langsung terhadap masyarakat, yaitu generasi sekarang dan
generasi dulu. Generasi dulu akan secara bertahap memberikan efek e-literacy kepada
generasi sekarang. Yang menjadi masalah di Indonesia adalah tingkat e-literacy pada generasi
sekarang yang masih terbilang cukup rendah. Hal ini tentunya akan berdampak pada
terbentuknya generasi baru. Untuk itulah perlu usaha keras agar terjadi akselarasi pengusaan
e-literacy pada generasi sekarang.
Sesuai dengan zamannya, maka peningkatan kondisi e-literacy pada setiap generasi
akan berbeda. Pada generasi dulu, kondisi mereka untuk mengenal atau pun menggunakan e-
literacy akan tumbuh sejalan dengan berkembangnya teknologi. Namun, untuk generasi
sekarang dan generasi yang baru, peningkatan kondisi e-literacy akan lebih cepat meningkat
dan efektif karena tidak berjalan secara sekuensial tetapi simultan.
Dari hasil penelitian yang kami dapatkan, bahwa pengguna media social beberapa
tahun terakhir, mengalami pertumbuhan yang pesat, angka pengguna sosial media seperti
facebook meningkat dengan sangat pesat seperti jamur yang tumbuh di musim hujan.
Pengguna aktif sosial media tersebut berasal bukan hanya dari kalangan orang dewasa saja,
anak-anak usia sekolah dasar dan remaja. Yang masih di bawah umur yang belum menginjak
17 tahun pun ikut menggunakan sosial media tanpa adanya pengawasan dari orangtua
mereka.
Hasil dari survey dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)
Menyebutkan bahwa penggunaan internet di Indonesia anak anak di umur 8-11 sekitar 2,9%
serta di umur 12-15 pengguna internet sekitar 11,4%.
Hasil dari lembaga survey lain juga menyebutkan bahwa pengguna facebook di
Indonesia di usia 13-15 tahun penggunanya sekitar 10% dari total jumlah sekitar 44.234.540
juta dari pengguna facebook yang ada di Indonesia.
Dari data diatas, jelas tertera bahwa pengguna Facebook di Indonesia cukup tinggi
yang berada di peringkat kedua. Dengan berkembangnya teknologi limu pengetahuan
teknologi yang sangat pesat dan kian maju perkembangan teknologi semakin cepat
berkembang, dan masuknya internet di dalam masyarakat luas.Situs-situs sosial media sudah
menjamur disemua masyarakat. Hampir dari semua anak-anak hingga orang dewasa sudah
menggunakan fasilitas internet. Contohnya Facebook.
Facebook bukanlah hal baru di dalam dunia internet saat ini. Hal ini karena facebook
merupakan suatu jejaring sosial yang sangat di minati banyak orang, baik dari anak anak
sampai orang dewasa pun menyukainya dan banyak orang menggunakan jejaring sosial ini
sehingga mempermudah untuk berinteraksi satu dengan yang lain dari belahan dunia, juga
dapat menemukan teman lama yang sudah lama tidak di jumpai.
Seharusnya penggunan sosial media facebook di kalangan anak anak yang berada di
bawah umur 17tahun seharusnya ada di dalam pengawasaan dari orangtua agar tidak di salah
gunakan.oleh sang anak di sinilah peran orang tua memiliki peranan yang sangat penting
dalam pengedalian penggunaan sosial media.Orang tua janganlah pernah meninggalkan
ataumengurangi pengawasannya terhadap apa yang dilakukan oleh sang anak.
Ini adalah salah satu foto dari kasus anak di bawah umur yang mengunakan dan
mengoperasikan media sosial Facebook tanpa pengawasan orangtua.
3.3 STRATEGI E-LITERASI PADA FACEBOOK
Teknologi informasi yang ada di dunia ini tidak memiliki batas akhirnya, dimana
setiap tahunnya teknologi yang ada selalu terus menerus berkembang menjadi lebih canggih
dan mudah untuk digunakan. Adapun fungsi teknologi itu sendiri adalah untuk membantu
khalayak dalam memperoleh informasi ataupun dalam beraktivitas.
Berikut adalah tiga strategi memajukan e-literasi masyarakat Indonesia :
1. Menciptakan Konteks
Keseharian kegiatan manusia diisi dengan suasana atau atmosfer yang bernuansa
positif ataupun negatif. Yang dimaksud dengan atmosfer positif adalah ketika yang
bersangkutan memiliki suatu keinginan,atau cita-cita, atau harapan terhadap sesuatu yang
ingin diraih; sementara sebuah atmosfer negatif terjadi jika yang bersangkutan mengalami
permasalahan, atau kelelahan, atau beban hidup (stres) yang ingin dihilangkan. Ketika suatu
keinginan positif datang kepada seseorang, seperti contohnya ia ingin mendapatkan
universitas unggulan, beasiswa ataupun barang-barang yang memang ingin sekali ia miliki,
maka ia akan memberikan sebuah effort agar keinginannya tersebut terwujud. sama dengan
atmosfer negative, dimana seseorang mengalami hal yang tidak diinginkannya, seperti
kehilangan dompet, atau ketinggalan pesawat dan sebaginya yang membuat ia secara sadar
ataupun tidak, ingin keluar dari permasalahannya tersebut.
Pada saat individu mengalami hal-hal tersebut, salah satu atmosfer ataupun ke dua-
duanya sekaligus, maka secara alamiah kerja otak, ia akan segera mencari solusi ataupun cara
agar rasa atmosfer tersebut dapat ia selesaikan. Informasi akan menjadi salah-satu jalan untuk
pemecahan masalah yang ia hadapi, dengan mencari informasi dan dapat menyelesaikan rasa
dari atmosfer positif ataupun negatif tersebut, maka individu terebut akan merasa terpuaskan
hingga akhirnya tiap kali ia merasakan atmosfer-atmosfer seperti itu, ia akan balik lagi
kepada teknologi untuk mencaritahu jawabannya.
2. Strategi Teknologi
Ketika individu tersebut ‘sadar’ bahwa informasi merupakan jawaban atas keinginan
dan permaslaahan yang ada maka mereka akan terus menggali informasi tersebut. Pada saat
inilah dimana the value of technology dapat ditawarkan kepada mereka karna hal-hal
semacam pencarian informasi dapat dilakukan secara lebih cepat dan dan akurat,menembus
lintas batas georgafis negara, tersedia ragam fitur atau fasilitas untuk berinteraksi dan
bertransaksi secara mudah dan murah, melakukan akses terhadap informasi berkualitas yang
tak terhingga jumlahnya, dan lain-lain.
Tantangan pada saat ini adalah dimana individu-individu tidak memiliki kemauan
untuk berubah dari yang tidak menyukai teknologi, menjadi technology literature. Oleh
karena itu harus memiliki strategi jitu untuk membawa individu-individu ini ke kesadaran
penuh untuk menggunakan teknologi informasi sebagai sarana efektif dan efisien.
Yang paling berpegang penuh akan strategi ini adalah para pembuat teknologi itu
sendiri. Semakin susah teknologi tersebut digunakan maka semakin sulit juga memaksa
khalayak untuk menggunakan teknologi itu sendiri. Solusi dari permasalahan tersebut adalah
pada pembinaan penggunaan teknologi itu sendiri. Adanya sarana pengajaran menggunakan
teknologi informasi adalah salah satu strategi agar para khalayak mau mencoba dan
menggunakan teknologi.
Tujuan Strategi E-literasi Tersebut?
Tahap pertama dan tahap kedua strategi tersebut sangat mempengaruhi perubahan
perilaku dari pada individu tersebut. Jika mereka pada akhirnya memperoleh bukti bahwa
teknologi informasi telah berhasil memberikan kontribusi untuk masalah mereka, maka
pembelajaran ini akan menjadi sesuatu yang tidak ternilai bagi mereka. Dalam arti kata,
untuk seterusnya mereka akan lebih sering dan lebih pintar dalam menggunakan teknologi
informasi untuk menemukan jawaban dari segala masalah yang ia terima dari kedua atmosfer
tersebut. Dan dengan sendirinya mereka akan merasa bahwa teknologi adalah sebuah
kebutuhan hidup bagi mereka yang pada akhirnya secara perlahan namun pasti, kualitas
kehidupan mereka akan meningkat secara signifikan.
E-literasi pada facebook
Ketiga strategi tersebut sangat berperan penting dalam pemajuan tingkat pengetahuan
masyarakat Indonesia akan adanya teknologi. Masyarakat Indonesia kebanyakan memiliki
pengetahuan yang minim mengenai teknologi hingga akhirnya banyak oknum yang merasa
pintar dalam bidang ini memanfaatkan situasi tersebut. Hal-hal kejadian seperti anak SD yang
diculik melalui perkenalannya pada akun facebook menandakan kelalaiannya orangtua dalam
mengawasi anaknya, mereka para orangtua berfikir bahwa seorang anak SD takkan sanggup
mengakses media sosial semacam itu, melainkan itu pernyataan salah. Pada orangtua yang
sudah memberikan barang elektronik kepada anaknya yang belum cukup umur tidak berfikir
bahwa anaknya akan dapat mengakses media sosial begitu dalam karna mereka mengangap
bahwa dia hanyalah anak SD, sedangkan anak-anak di usia SD adalah masa-masa rasa ingin
tahunya sangat besar. Rasa ingin memiliki apa yang temannya juga miliki besar hingga
akhirnya menular ke anak-anak lainnya dimana jika satu anak sudah memiliki akun facebook
dan bercerita pada temannya, hal seperti ini akan sangat mudah menyebar luas hingga tak
lama satu kelas anak SD sudah dapat memiliki akun facebook. Hal-hal seperti itulah yang
disepelekan para orangtua KARNA mereka sendiri memiliki pengetahuan yang minim
mengenai situs-situs jejaring sosial seperti facebook.
Para oknum yang ingin berbuat jahat inilah yang sangat menyukai hal-hal seperti ini
karna orangtuanya lengah dalam menjaga anaknya sampai-sampai seorang anak SD memiliki
teman yang lebih dewasa dengan dia melewati akun facebook dan dengan senang hati mau
diajak berkenalan dan bertemu begitu saja. Strategi-strategi yang tertulis diatas ditujukan
kepada mereka-mereka orang dewasa agar mengerti fungsi dan apa yang sebenarnya ada di
dalam teknologi informasi seperti internet tersebut, agar mereka sendiri dapat menjadi pintar
dalam memproteksi anak-anak mereka dan mengajarkan kepada anaknya apa itu sebenarnya
media sosial, apa fungsinya dan apakah mereka sudah membutuhkan media sosial itu sendiri.
BAB IV
KESIMPULAN
E-literasi dapat diartikan sebagai kemampuan membaca, menulis, memahami dan
mendapatkan informasi dengan menggunakan perangkat teknologi informasi. E-literasi
sangat berkaitan erat dengan literasi media, literasi informasi ataupun TIK/ICT literasi.
Karena, pada dasarnya semua itu mempunyai kesamaan dalam tujuan penggunaaan teknologi
informasi sebagai alat untuk mengkomunikasikan kepada khalayak.
Kemudian berkembangnya seiring waktu dan sering dipadankan dengan teknologi
sehingga dikenal dengan istilah teknologi literasi yang diartikan sebagai kemampuan untuk
menggunakan teknologi sebagai alat untuk memahami dan menggunakan teknologi sebagai
alay untuk memepermudah mencapai tujuan. Selanjutnya dengan perkembangan teknologi
komputer berkembang, dikenal pula istilah komputer literasi yang diartikan sebagai
kemampuan menggunakan komputer untuk memenuh kepuasan kebutuhan penggunanya.
Lalu karena munculnya teknologi dan komputer, berkembang pesat juga istilah internet
literasi yang lahir dengan sendirinya, yang dapat diartikan sebagai kemampuan untuk
menggunakan pengetahuan internet sebagai media komunikasi dan temu kembali informasi
secara teori dan praktis.
Dengan munculnya internet, satu persatu website atau pun situs bermunculan dengan
sendirinya. Lalu, di lengkapinya juga dengan bermacam media sosial yang membuat internet
menjadi lengkap dan pengguna dapat menjadi lebih luas untuk mengetahui ataupun encari
informasi-informasi pada internet. Tidak hanya itu, media sosial pun bahkan dijadikan
sebagai tempat untuk berbagi pengalaman, infomasi, berkomunikasi bahkan untuk
menambahkan teman. Karena manfaat dan fungsi teknologi, internet maupun media sosial
sangatlah banyak, sehingga penggunanya pun juga sangatlah beragam. Dimulai dari generasi
tua, muda bahkan generasi sekarang sudah mampu menggunakannya.
Namun tak disangka, pengguna teknologi, internet ataupun media sosial yang banyak
dan beragam, ternyata banyak pula anak-anak yang seharusnya tidak menggunakan maupun
mengoperasikan media-media sosial yang ada tanpa sepengetahuan ataupun pengawasan dari
orangtuanya. Dan semua itu berdampak kepada psikologi anak yang tidak dapat
terkontrolkan. Tak sedikit anak-anak yang dibawah umur menjadi korban kejahatan pada
media sosial. Salah satu contohnya yang sudah terkuak adalah seorang siswi murid sekolah
dasar menjadi salah satu korban kejahatan oleh pria yang tidak bertanggung jawab. Tidak
hanya satu korban yang dijadikan bahan kejahatannya, tetapi masih banyak pula anak-anak
dibawah umur yang masih duduk dibangku sekolah dasar yang menjadi korban media sosial.
Tanpa pengawasan, sepengetahuan orangtua dan kebebasan anak, anak lah yang
menjadi korban. Karena, tidak memilikinya pengetahuan yang luas tentang media sosial, anak
dapat mengoperasikan media sosial tersebut dengan bebas dan berdampak negatif.
Pemahaman masyarakat Indonesia dalam menggunakan teknologi, internet maupun
media sosial masih hanya sebatas mencari ataupun berbagi informasi. Pemahaman ini
tentunya harus diperluas kearah pemanfaatan teknologi, internet maupun media sosial secara
baik dan produktif. Baik dalam tujuan penggunanya yang tidak hanya sebagai media
komunikasi dan sosialisasi, tetapi lebih jauh lagi menjadikannya sebagai sumber informasi
yang membangun pengetahuan, agar tiak terjadi hal-hal yang dapat merugikan para
penggunanya.
Penggunaan situs jejaring sosial yaitu seharusnya masyarakat remaja maupun orang
tua lebih memperhatikan perkembangan anak-anak mereka setiap harinya. Bagi remaja pun
seharusnya lebih mawas diri dan lebih bisa memilih dan menyeleksi budaya mana yang baik
dan buruk agar tidak terjadi suatu kesalahan akibat pemakaian situs jejaring sosial yang
terlalu berlebihan.
Karena semakin canggihnya sistem yang ada di dunia maya maka semakin besar pula
resiko yang akan ditimbulkan. Untuk itu para remaja harus tahu bagaimana cara
memanfaatkan facebook dengan baik dan benar agar tidak terjerumus dengan hal-hal yang
tidak diinginkan. Gunakan facebook seperlunya saja. Menggunakan facebook adalah hal
yang diperbolehkan selama itu tidak merusak diri sendiri. Sudah saatnya para pelajar
menyadari bahwa kewajiban utamanya adalah belajar dan sebaiknya kegiatan tersebut tidak
terganggu oleh kegiatan lainnya. Peran orang tua juga sangat penting bagi proses kedewasaan
remaja dalam pemilihan teknologi yang sangat mempengaruhi segala aspek
kehidupan.Sekitar 86,7% orangtua dari para remaja tahu bahwasanya putra dan putrinya
mempunyai facebook.
Pada hakikatnya, kemajuan teknologi dan pengaruhnya dalam kehidupan adalah hal
yang tak dapat kita hindari. Akan tetapi, kita dapat melakukan tindakan yang bijaksana
terhadap diri kita sendiri, keluarga dan juga masyarakat luas agar kemajuan teknologi yang
semakin dahsyat ini tidak sampai menggeser jati diri kita sebagai manusia yang memiliki
norma dan juga nilai-nilai budi pekerti.
Bagaimanapun, sebagai anggota masyarakat, dan terutama sebagai orang tua, kita
harus melakukan suatu tindakan representative dan preventif, agar semaksimal mungkin
dapat mencegah pengaruh negatif teknologi terhadap anak-anak kita khususnya kaum remaja
yang merupakan generasi emas yang akan menjadi penerus perjuangan kita membentuk
bangsa yang berakhlak dan berbudaya di masa yang akan datang.
Olehkarena itu untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif kemajuan teknologi,
pemerintah di suatu negara harus membuat peraturan-peraturan atau melalui suatu konvensi
internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna teknologi.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
http://iproudbemuslim.blogspot.com/2011/08/definisi-atau-pengertian-literasi.html?m=1
http://ahmadmang.blogspot.com/2010/01/pengertian-e-literacy.html
perpustakaanwinnie.weebly.com
msyafudin.wordpress.com/2013/05/08/286/sadidadalila.wordpress.com/medialiterasi
http://www.publikasi.kominfo.go.id/bitstream/handle/54323613/837/Jurnal%20PPI-
Volume1-2011.pdf?sequence=1#page=74
http://nanisuryani-nanisuryani51.blogspot.com/2010/01/e-literacy-dan-peran-pustakawan-
di.html

More Related Content

What's hot

Pengaruh media sosial terhadap perkembangan pola fikir remaja
Pengaruh  media sosial terhadap perkembangan pola fikir remajaPengaruh  media sosial terhadap perkembangan pola fikir remaja
Pengaruh media sosial terhadap perkembangan pola fikir remajaAndi Undu
 
Pengaruh sosial media dalam kehidupan bersosialisasi
Pengaruh sosial media dalam kehidupan bersosialisasiPengaruh sosial media dalam kehidupan bersosialisasi
Pengaruh sosial media dalam kehidupan bersosialisasi
ramdani77
 
Dampak Sosial Informatika (Media Sosial).pdf
Dampak Sosial Informatika (Media Sosial).pdfDampak Sosial Informatika (Media Sosial).pdf
Dampak Sosial Informatika (Media Sosial).pdf
ssuser476881
 
Media Sosial
Media SosialMedia Sosial
Media Sosial
Kuzi Ana
 
PENGARUH JEJARING SOSIAL FACEBOOK TERHADAP SEMANGAT PEMUDA
PENGARUH JEJARING SOSIAL FACEBOOK TERHADAP SEMANGAT PEMUDAPENGARUH JEJARING SOSIAL FACEBOOK TERHADAP SEMANGAT PEMUDA
PENGARUH JEJARING SOSIAL FACEBOOK TERHADAP SEMANGAT PEMUDA
ERik Parker
 
Mini skripsi
Mini skripsiMini skripsi
Mini skripsi
Bella Verhorst
 
Dampak negatif situs jejaring sosial dan ayat tentang teknologi
Dampak negatif situs jejaring sosial dan ayat tentang teknologiDampak negatif situs jejaring sosial dan ayat tentang teknologi
Dampak negatif situs jejaring sosial dan ayat tentang teknologi
Yukma Widjaya
 
Pemanfaatan sosial media untuk pembelajaran
Pemanfaatan sosial media untuk pembelajaranPemanfaatan sosial media untuk pembelajaran
Pemanfaatan sosial media untuk pembelajaran
Pebrian Setiarto
 
Metode penelitiantahap1
Metode penelitiantahap1Metode penelitiantahap1
Metode penelitiantahap1corenida
 
Media Sosial
Media SosialMedia Sosial
Media Sosial
See Iena
 
Pemanfaatan media sosial sebagai sarana pembelajaran
Pemanfaatan media sosial sebagai sarana pembelajaranPemanfaatan media sosial sebagai sarana pembelajaran
Pemanfaatan media sosial sebagai sarana pembelajaran
sri wahyuni wahyuni
 
Pengaruh Penggunaan Situs Jejaring Sosial Facebook Terhadap Perilaku Sosial M...
Pengaruh Penggunaan Situs Jejaring Sosial Facebook Terhadap Perilaku Sosial M...Pengaruh Penggunaan Situs Jejaring Sosial Facebook Terhadap Perilaku Sosial M...
Pengaruh Penggunaan Situs Jejaring Sosial Facebook Terhadap Perilaku Sosial M...
Anisa Nurbatini Haryono
 
Manfaat media sosial dalam dunia pendidikan
Manfaat media sosial dalam dunia pendidikanManfaat media sosial dalam dunia pendidikan
Manfaat media sosial dalam dunia pendidikan
Raju Ardiansyah
 
Bius jejaring sosial facebook
Bius jejaring sosial facebookBius jejaring sosial facebook
Bius jejaring sosial facebookDevandy Enda
 
SOCIAL MEDIA
SOCIAL MEDIASOCIAL MEDIA
SOCIAL MEDIA
Ayu_lestari
 
Penggunaan media sosial bagi pelajar
Penggunaan media sosial bagi pelajarPenggunaan media sosial bagi pelajar
Penggunaan media sosial bagi pelajar
Risna Bian
 
Media Convergence
Media ConvergenceMedia Convergence
Media Convergence
tik_antik
 
Etika menggunakan jejaring sosial (Paper )
Etika menggunakan jejaring sosial (Paper )Etika menggunakan jejaring sosial (Paper )
Etika menggunakan jejaring sosial (Paper )
Esy Ginting
 
Pemanfaatan media sosial facebook sebagai media pembelajaran
Pemanfaatan media sosial facebook sebagai media pembelajaranPemanfaatan media sosial facebook sebagai media pembelajaran
Pemanfaatan media sosial facebook sebagai media pembelajaran
Novi Emita Pakpahan
 

What's hot (20)

Pengaruh media sosial terhadap perkembangan pola fikir remaja
Pengaruh  media sosial terhadap perkembangan pola fikir remajaPengaruh  media sosial terhadap perkembangan pola fikir remaja
Pengaruh media sosial terhadap perkembangan pola fikir remaja
 
Pengaruh sosial media dalam kehidupan bersosialisasi
Pengaruh sosial media dalam kehidupan bersosialisasiPengaruh sosial media dalam kehidupan bersosialisasi
Pengaruh sosial media dalam kehidupan bersosialisasi
 
Dampak Sosial Informatika (Media Sosial).pdf
Dampak Sosial Informatika (Media Sosial).pdfDampak Sosial Informatika (Media Sosial).pdf
Dampak Sosial Informatika (Media Sosial).pdf
 
Media Sosial
Media SosialMedia Sosial
Media Sosial
 
PENGARUH JEJARING SOSIAL FACEBOOK TERHADAP SEMANGAT PEMUDA
PENGARUH JEJARING SOSIAL FACEBOOK TERHADAP SEMANGAT PEMUDAPENGARUH JEJARING SOSIAL FACEBOOK TERHADAP SEMANGAT PEMUDA
PENGARUH JEJARING SOSIAL FACEBOOK TERHADAP SEMANGAT PEMUDA
 
Mini skripsi
Mini skripsiMini skripsi
Mini skripsi
 
Makalah kti 7
Makalah kti 7Makalah kti 7
Makalah kti 7
 
Dampak negatif situs jejaring sosial dan ayat tentang teknologi
Dampak negatif situs jejaring sosial dan ayat tentang teknologiDampak negatif situs jejaring sosial dan ayat tentang teknologi
Dampak negatif situs jejaring sosial dan ayat tentang teknologi
 
Pemanfaatan sosial media untuk pembelajaran
Pemanfaatan sosial media untuk pembelajaranPemanfaatan sosial media untuk pembelajaran
Pemanfaatan sosial media untuk pembelajaran
 
Metode penelitiantahap1
Metode penelitiantahap1Metode penelitiantahap1
Metode penelitiantahap1
 
Media Sosial
Media SosialMedia Sosial
Media Sosial
 
Pemanfaatan media sosial sebagai sarana pembelajaran
Pemanfaatan media sosial sebagai sarana pembelajaranPemanfaatan media sosial sebagai sarana pembelajaran
Pemanfaatan media sosial sebagai sarana pembelajaran
 
Pengaruh Penggunaan Situs Jejaring Sosial Facebook Terhadap Perilaku Sosial M...
Pengaruh Penggunaan Situs Jejaring Sosial Facebook Terhadap Perilaku Sosial M...Pengaruh Penggunaan Situs Jejaring Sosial Facebook Terhadap Perilaku Sosial M...
Pengaruh Penggunaan Situs Jejaring Sosial Facebook Terhadap Perilaku Sosial M...
 
Manfaat media sosial dalam dunia pendidikan
Manfaat media sosial dalam dunia pendidikanManfaat media sosial dalam dunia pendidikan
Manfaat media sosial dalam dunia pendidikan
 
Bius jejaring sosial facebook
Bius jejaring sosial facebookBius jejaring sosial facebook
Bius jejaring sosial facebook
 
SOCIAL MEDIA
SOCIAL MEDIASOCIAL MEDIA
SOCIAL MEDIA
 
Penggunaan media sosial bagi pelajar
Penggunaan media sosial bagi pelajarPenggunaan media sosial bagi pelajar
Penggunaan media sosial bagi pelajar
 
Media Convergence
Media ConvergenceMedia Convergence
Media Convergence
 
Etika menggunakan jejaring sosial (Paper )
Etika menggunakan jejaring sosial (Paper )Etika menggunakan jejaring sosial (Paper )
Etika menggunakan jejaring sosial (Paper )
 
Pemanfaatan media sosial facebook sebagai media pembelajaran
Pemanfaatan media sosial facebook sebagai media pembelajaranPemanfaatan media sosial facebook sebagai media pembelajaran
Pemanfaatan media sosial facebook sebagai media pembelajaran
 

Similar to Media Literacy Di Indonesia

Makalah Dasar TIK
Makalah Dasar TIKMakalah Dasar TIK
Makalah Dasar TIK
Azwin Hafizh
 
Bius jejaring sosial facebook document transcript
Bius jejaring sosial facebook document transcriptBius jejaring sosial facebook document transcript
Bius jejaring sosial facebook document transcript
gunnes sipahutar
 
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)
Siti Farida
 
HUBUNGAN POLA PENGGUNAAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK DENGAN KERENTANAN VIK...
HUBUNGAN POLA PENGGUNAAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK DENGAN KERENTANAN VIK...HUBUNGAN POLA PENGGUNAAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK DENGAN KERENTANAN VIK...
HUBUNGAN POLA PENGGUNAAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK DENGAN KERENTANAN VIK...
Evry Purrba
 
Konselor digital dalam perspektif sosial
Konselor digital dalam perspektif sosialKonselor digital dalam perspektif sosial
Konselor digital dalam perspektif sosial
Suhadi Rembang
 
'MAKALAH KLP 6' _231219_12550811111.docx
'MAKALAH KLP 6' _231219_12550811111.docx'MAKALAH KLP 6' _231219_12550811111.docx
'MAKALAH KLP 6' _231219_12550811111.docx
hasrinafebriani06
 
PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI DIGITAL SISWA DAN PENGENALAN SMART.pptx
PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI DIGITAL SISWA DAN PENGENALAN SMART.pptxPENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI DIGITAL SISWA DAN PENGENALAN SMART.pptx
PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI DIGITAL SISWA DAN PENGENALAN SMART.pptx
ElandFreedom
 
Karya ilmiah topik jejaring sosial (social network)
Karya ilmiah topik jejaring sosial (social network)Karya ilmiah topik jejaring sosial (social network)
Karya ilmiah topik jejaring sosial (social network)
Irwansyah Hazniel
 
Ch4_Jejaring Sosial dan Media Sosial.pptx
Ch4_Jejaring Sosial dan Media Sosial.pptxCh4_Jejaring Sosial dan Media Sosial.pptx
Ch4_Jejaring Sosial dan Media Sosial.pptx
MilaAnjani2
 
TRANSFORMASIKOMUNIKASIINTERPERSONALDIERADIGITAL11Autosaved.docx
TRANSFORMASIKOMUNIKASIINTERPERSONALDIERADIGITAL11Autosaved.docxTRANSFORMASIKOMUNIKASIINTERPERSONALDIERADIGITAL11Autosaved.docx
TRANSFORMASIKOMUNIKASIINTERPERSONALDIERADIGITAL11Autosaved.docx
LouiseAliva
 
Mengekspresikan Pendapat dalam jejaring media sosial
Mengekspresikan Pendapat dalam jejaring media sosialMengekspresikan Pendapat dalam jejaring media sosial
Mengekspresikan Pendapat dalam jejaring media sosial
NidyaMilano2
 
'MAKALAH KLP 9' _231219_125508222222.pdf
'MAKALAH KLP 9' _231219_125508222222.pdf'MAKALAH KLP 9' _231219_125508222222.pdf
'MAKALAH KLP 9' _231219_125508222222.pdf
hasrinafebriani06
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Warnet Raha
 
pengaruh media sosial terhadap komunikasi interpersonal
pengaruh media sosial terhadap komunikasi interpersonalpengaruh media sosial terhadap komunikasi interpersonal
pengaruh media sosial terhadap komunikasi interpersonal
Iqbal Bal
 
Pengaruh Media Sosial Terhadap.docx
Pengaruh Media Sosial Terhadap.docxPengaruh Media Sosial Terhadap.docx
Pengaruh Media Sosial Terhadap.docx
josen sembiring
 
Pengaruh medsos 17.18
Pengaruh medsos 17.18Pengaruh medsos 17.18
Pengaruh medsos 17.18
Nurhinggil Fitri
 
Bijak memanfaatkan media sosial
Bijak memanfaatkan media sosialBijak memanfaatkan media sosial
Bijak memanfaatkan media sosial
rosid tamami tamami
 
Makalah media sosial
Makalah media sosialMakalah media sosial
Makalah media sosial
arnoldjansen10
 
Literasi Media Digital dalam Menangkal Hoaks
Literasi Media Digital dalam Menangkal HoaksLiterasi Media Digital dalam Menangkal Hoaks
Literasi Media Digital dalam Menangkal Hoaks
Munawwarah Nasir
 

Similar to Media Literacy Di Indonesia (20)

Makalah Dasar TIK
Makalah Dasar TIKMakalah Dasar TIK
Makalah Dasar TIK
 
Bius jejaring sosial facebook document transcript
Bius jejaring sosial facebook document transcriptBius jejaring sosial facebook document transcript
Bius jejaring sosial facebook document transcript
 
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)
 
HUBUNGAN POLA PENGGUNAAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK DENGAN KERENTANAN VIK...
HUBUNGAN POLA PENGGUNAAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK DENGAN KERENTANAN VIK...HUBUNGAN POLA PENGGUNAAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK DENGAN KERENTANAN VIK...
HUBUNGAN POLA PENGGUNAAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK DENGAN KERENTANAN VIK...
 
Konselor digital dalam perspektif sosial
Konselor digital dalam perspektif sosialKonselor digital dalam perspektif sosial
Konselor digital dalam perspektif sosial
 
'MAKALAH KLP 6' _231219_12550811111.docx
'MAKALAH KLP 6' _231219_12550811111.docx'MAKALAH KLP 6' _231219_12550811111.docx
'MAKALAH KLP 6' _231219_12550811111.docx
 
PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI DIGITAL SISWA DAN PENGENALAN SMART.pptx
PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI DIGITAL SISWA DAN PENGENALAN SMART.pptxPENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI DIGITAL SISWA DAN PENGENALAN SMART.pptx
PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI DIGITAL SISWA DAN PENGENALAN SMART.pptx
 
Karya ilmiah topik jejaring sosial (social network)
Karya ilmiah topik jejaring sosial (social network)Karya ilmiah topik jejaring sosial (social network)
Karya ilmiah topik jejaring sosial (social network)
 
Ch4_Jejaring Sosial dan Media Sosial.pptx
Ch4_Jejaring Sosial dan Media Sosial.pptxCh4_Jejaring Sosial dan Media Sosial.pptx
Ch4_Jejaring Sosial dan Media Sosial.pptx
 
TRANSFORMASIKOMUNIKASIINTERPERSONALDIERADIGITAL11Autosaved.docx
TRANSFORMASIKOMUNIKASIINTERPERSONALDIERADIGITAL11Autosaved.docxTRANSFORMASIKOMUNIKASIINTERPERSONALDIERADIGITAL11Autosaved.docx
TRANSFORMASIKOMUNIKASIINTERPERSONALDIERADIGITAL11Autosaved.docx
 
Mengekspresikan Pendapat dalam jejaring media sosial
Mengekspresikan Pendapat dalam jejaring media sosialMengekspresikan Pendapat dalam jejaring media sosial
Mengekspresikan Pendapat dalam jejaring media sosial
 
'MAKALAH KLP 9' _231219_125508222222.pdf
'MAKALAH KLP 9' _231219_125508222222.pdf'MAKALAH KLP 9' _231219_125508222222.pdf
'MAKALAH KLP 9' _231219_125508222222.pdf
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
 
pengaruh media sosial terhadap komunikasi interpersonal
pengaruh media sosial terhadap komunikasi interpersonalpengaruh media sosial terhadap komunikasi interpersonal
pengaruh media sosial terhadap komunikasi interpersonal
 
Pengaruh Media Sosial Terhadap.docx
Pengaruh Media Sosial Terhadap.docxPengaruh Media Sosial Terhadap.docx
Pengaruh Media Sosial Terhadap.docx
 
Pengaruh medsos 17.18
Pengaruh medsos 17.18Pengaruh medsos 17.18
Pengaruh medsos 17.18
 
Bijak memanfaatkan media sosial
Bijak memanfaatkan media sosialBijak memanfaatkan media sosial
Bijak memanfaatkan media sosial
 
Social media
Social mediaSocial media
Social media
 
Makalah media sosial
Makalah media sosialMakalah media sosial
Makalah media sosial
 
Literasi Media Digital dalam Menangkal Hoaks
Literasi Media Digital dalam Menangkal HoaksLiterasi Media Digital dalam Menangkal Hoaks
Literasi Media Digital dalam Menangkal Hoaks
 

Recently uploaded

Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
BanjarMasin4
 
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera PendidikanTransformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
deamardiana1
 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
MhdFadliansyah1
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
AjrunAzhiima
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
mtsarridho
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
AssyifaFarahDiba1
 
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasiAnalisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
afaturooo
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
MiliaSumendap
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 

Recently uploaded (14)

Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
 
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera PendidikanTransformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
 
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasiAnalisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 

Media Literacy Di Indonesia

  • 1. PENGARUH E-LITERASI MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP MEDIA SOSIAL “FACEBOOK” NAMA : ARJUNA DOLITUA 2013170305 CHRISTINA WILLY 2013170085 PINNESIA NURALIFA 2013170050 SANTI TRI NUR SEPTIANTI 2013170867 TOMY 2013170205 MC 17-2B
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karna dengan pertolongannya kami dapat menyelesaikan karya ilmiah kelompok kami yang berjudul Pengaruh E-Literasi Masyarakat Indonesia Terhadap Media Sosial “Facebook”dalam mata kuliah Media Convergence dengan tepat waktu. Kami ucapkan terima kasih kepada dosen kami bapak Donny Budi Utoyo yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas akhir kami dengan baik dan lancar.Serta pengetahuan kami mengenai media konvergensi bertambah. Kami juga berterimakasih kepada kelompok kami yang telah menyisihkan waktunya demi menyelesaikan tugas ini, serta kepada teman-teman dan orangtua kami yang mendukung kami dalam tiap detik pengerjaan makalah ini. Kami berharap semoga tugas akhir semester kami ini dapat bermanfaat bagi pembacanya dan memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca, serta kelompok kami sendiri.Adapun kekurangan pada tugas akhir ini kami mohon maaf. Penulis
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada era modernisasi seperti ini, teknologi yang semakin hari semakin berkembang memunculkan namanya “media social” yang pada zaman ini sangat terkenal di khalayak anak muda dan orang dewasa. Media social yang ada digunakan para pemilik akunnya tanpa sengaja sudah menjadi tempat untuk berkenalan dengan orang asing yang berada diluar sana. Para pemilik akun secara bebas dapat berteman dan berkenalan dengan siapa saja yang juga memiliki akun di media social yang sama. Banyak sekali kelebihan yang dihasilkan aplikasi media social ini seperti memperoleh banyak teman dan dikenal banyak orang. Akun media sosial ini tidak hanya dapat diakses oleh satu Negara saja melainkan seluruh dunia dapat mengakses media social ini karna memang dibuat untuk seluruh umat manusia menggunakan teknologi canggih jaman sekarang yaitu internet. Untuk mengakses dan membuat akun pada media social ini juga sangat mudah, hanya dengan memasukkan URL dari media sosial itu sendiri di gadget yang memiliki akses internet, lalu akan tertera cara pembuatan akun dan sebagainya yang dijelaskan menggunakan kata-kata yang mudah untuk dimengerti. Bahkan untuk anak yang belum cukup umur pun dapat mengerti dan mengaksesnya. Kebanyakan pemilik akunnya sangat terpuaskan dengan memiliki akun miliknya sendiri hingga menjadikan media sosial sesuatu hal yang penting di kehidupan mereka, adapun kekurangan-kekurangan yang dimiliki media sosial seperti ini yang juga dapat membahayakan para pemilik akunnya jika tidak ‘cermat’ dalam menggunakannya. Salah satu kekurangannya dan yang paling membuat bahaya yang akan makalah ini bahas adalah penggunaan media sosial (facebook) pada anak yang belum mencukupi umurnya. Karna para pendiri facebook ini tahu juga bahaya facebook bagi masyarakat maka dari itu mereka menulis dan membuat agar aplikasi facebook ini hanya dapat dibuat oleh orang dewasa (17-keatas) namun semakin berkembangnya jaman, kemampuan anak-anak pun semakin pintar bahkan lebih pintar mengakses sesuatu melalu gadget mereka daripada orangtua mereka. Hal ini yang membuat penggunaan facebook jadi menyimpang, pertama karna kebanyakaan orangtua sudah memberikan gadget untuk anaknya dari mulai mereka masuk SMP bahkan SD, hal ini membuat rasa ingin tahu sang anak makin bertambah akan gadget tersebut. Lalu masalah kedua adalah ketika mereka sudah berhasil mengakses akunnya sendiri yaitu facebook dengan memberikan fake birth atau tanggal ulang tahun palsu agar
  • 4. mereka dapat memiliki akun tersebut dan mulai mencari tahu kegunaan dan fungsi facebook sendiri tanpa adanya bimbingan orangtua membuat hal ini menjadi serius. Facebook adalah salah satu media sosial yang sangat terkenal di seluruh dunia, karna hampir setengah manusia yang hidup di suatu Negara memiliki akun facebook ini. Masalah muncul ketika facebook adalah akun media sosial yang kalian bebas memasang foto sesuka kalian dan memasangkan biodata sesuka kalian, hal ini yang membuat munculnya oknum- oknum tak bertanggung jawab memanfaatkan fungsi dari facebook itu sendiri. Mereka membuat akun palsu diri mereka dengan memasangkan foto-foto orang lain dan mengaku kalau itu adalah mereka dan berkenalan kepada anak-anak yang masih terbilang labil pemilik akun facebook tersebut. Tertipu akan profile seseorang di media sosial mungkin belum seberapa tetapi ketika sang oknum mulai mengajak berkenalan dan mengusulkan untuk bertemu, hal ini mulai berbahaya, karna sang oknum memiliki banyak akal agar daoat bertemu sang anak dengan tujuan tidak baik, mulai dari mencuri barang berharga anak hingga menculik dan meminta tebusan kepada orangtua anak. Sehubungan dengan mata kuliah Media Convergence, kami menganggap kasus ini merupakan salah satu bentuk e-literasi. Karena, berkaitan dengan teknologi informasi yang digunakan untuk mengakses sebuah situs yang tidak terbatas. Teknologi yang digunakan Facebook, membuat kami tertarik untuk membahas lebih lanjut unsur e-literasi dalam kasus ini. 1.2 PERUMUSAN MASALAH 1. Apakah yang dimaksud dengan e-literasi?Apakah ada kaitannya dengan literasi media, literasi informasi, ataupun TIK/ICT literasi? 2. Bagaimana kondisi e-literasi di Indonesia? 3. Bagaimana strategi meningkatkan e-literasi di Indonesia? 1.3 TUJUAN PENULISAN 1. Memenuhi tugas akhir dari mata kuliah Media Convergence 2. Menambah pengetahuan mengenai e literacy yang terjadi di Indonesia 3. Memecahkan masalah yang terjadi di Indonesia 4. Untuk memberikan informasi bagi yang membaca makalah ini
  • 5. BAB II ANALISIS LITERATUR Salah satu teori atau konsep yang digunakan untuk penelitian mengenai e-literasi ini adalah teori literasi media.Teori literasi media sangat erat kaitannya dengan e-literasi yang sarat dengan teknologi karena media sendiri adalah suatu bagian dari teknologi. Literasi media sendiri adalah keterampilan untuk memahami sifat komunikasi, khususnya dalam hubungannya dengan telekomunikasi dan media massa (Wikipedia). Pada umumnya literasi media juga disebut sebagai ‘melek media’ yang berarti agar masyarakat Indonesia sudah bisa memahami akan pentingnya keaktualan sebuah informasi dan agar masyarakat lebih kritis dan aktif dalam menanggapi setiap informasi. Itu berarti bahwa teori ini sangat cocok dan berhubungan dengan e-literasi karena e-literasi adalah sebuah bentuk pemahaman masyarakat akan pentingnya literasi. Facebook sendiri merupakan sebuah media sosial dunia maya yang berkaitan dengan e-literasi.Dimana setiap orang yang memiliki akun ini dapat ‘menulis’, membaca, dan mengolah informasi baik yang umum maupun pribadi. Pemilik akun dapat secara bebas mengunggah foto dan video pribadi yang dapat secara cepat disebarluaskan oleh pengguna akun lain yang melihatnya. E-literasi sendiri membawa pengaruh dalam penggunaan Facebook, karena dalam jejaring sosial tersebut para pengguna dapat dengan bebas mengekspresikan suasana hatinya. Hal ini banyak dilakukan oleh pengguna Facebook di Indonesia, dan meningkatkan tingkat e- literasi di Indonesia karena masyarakat secara tidak sadar telah menuliskan sebuah informasi baik umum atau pribadi yang dapat diakses dan dibaca oleh pengguna lainnya. Media sosial Facebook sejak dulu menjadi perhatian pemerintah karena dari media sosial tersebut lahirlah beberapa kasus seperti penculikkan, pelecehan, dll. Masih ingat dalam benak kita kasus seorang anak perempuan sekolah dasar yang dilecehkan di media sosial facebook, atau kisah anak perempuan yang diajak bertemu oleh teman yang ia kenal dari Facebook yang akhirnya berujung penculikkan dan pemerkosaan. Masih banyak orang yang tidak memahami dengan baik tentang literasi media. Bahwa apa yang mereka ‘tulis’ di akun sosial mereka dapat membawa pengaruh yang besar baik yang positif maupun negatif. James Potter dalam bukunya yang berjudul “Media Literacy” (Potter, dalam Kidia) mengatakan bahwa media literasi adalah sebuah perspekif yang digunakan secara aktif ketika, individu mengakses media dengan tujuan untuk memaknai pesan yang disampaikan oleh media.Jane Tallim menyatakan bahwa media literasi adalah kemampuan untuk menganalisis pesan media yang menerpanya, baik yang bersifat informatif maupun yang menghibur (literasimedia.org).Hal ini menggambarkan contoh kehidupan masyarakat dalam
  • 6. menggunakan akun sosial Facebook.Dimana para pengguna Facebook secara aktif mengakses media dengan tujuan untuk memaknai pesan yang terdapat didalam jejaring Facebook seperti memberi komentar pada foto atau video, membalas pesan, ataupun menyebarluaskan pesan yang didapatnya.Hal ini bersifat menghibur dan informatif bagi para pengguna Facebook. Mengambil analogi teori peluru atau teori jarum hipodermik (Severin & Tankard, 2005) yang memandang bahwa pesan (isi) media mempunyai peran yang sangat kuat dalam membentuk perilaku masyarakat (literasimedia.org). Inilah mengapa literasi media sangat penting untuk diajarkan dan ditanamkan pada masyarakat di era e-literasi ini.Karena riset membuktikan bahwa dewasa ini kemampuan e-literasi dalam setiap individu memiliki pola yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan kedewasaan masyarakat. Dari tingkat terbawah yaitu dimana seseorang sama sekali tidak tahu dan tidak peduli akan pentingnya informasi dan teknologi untuk kehidupan sehari-hari, sampai tingkat teratas yaitu dimana seorang individu sudah menganggap bahwa teknologi dan informasi adalah sebuah bagian yang tak terpisahkan dari aktivitas sehari-hari, dan secara langsung telah membawa dampak terhadap perilaku hidupnya. Bila masyarakat tidak memahami literasi media secara tepat, maka bisa jadi konsep e-literasi yang tidak benar membawa dampak terhadap perilaku hidupnya, yang mana akan menjadi hal yang tidak baik. Salah satu contoh dari dampak negatif terhadap penggunaan Facebook adalah jika seorang pengguna Facebook terlalu mengekspos kehidupan pribadinya di akun jejaringnya sehingga dapat dilihat oleh pengguna lainnya yang ia kenal maupun baru dikenalnya di jejaring tersebut. Bila seseorang terlalu mengekspos kehidupan pribadinya dan menerima siapapun yang baru ia kenal dengan sangat ramah, maka tak menutup kemungkinan kasus- kasus seperti pelecehan, penculikkan, dll. dapat terjadi lagi seperti yang lalu.
  • 7. BAB III PEMBAHASAN PERMASALAHAN 3.1 PENGERTIAN DAN KAITAN E-LITERASI Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan.Informasi berguna untuk pembuat keputusan karena informasi menurunkan ketidakpastian atau meningkatkan pengetahuan.Informasi menjadi penting, karena berdasarkan informasi itu para penguna dapat mengetahui kondisi obyektif disekitarnya. Informasi tersebut merupakan hasil pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan dengan metode ataupun cara – cara tertentu. “Pengertian Informasi Menurut Gordon B. Davis (1991: 28), “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang” Istilah “e-literacy” diartikan sebagai kemampuan membaca, menulis, memahami dan mendapatkan informasi dengan menggunakan perangkat teknologi informasi. Tetapi ada juga yang mendefinisikan “e-literacy” sebagai literasi komputer yang diintegrasikan dengan literasi informasi, literasi moral, literasi media, dan ketrampilan belajar mengajar, menurut Alan Martin (seperti yang dikutip oleh Secker, 2004 : 78). Istilah ini digambarkan sebagai suatu kemampuan individu agar berhasil atau dapat menggunakan dalam mengikuti suatu era yang telah memakai alat-alat dan fasilitas elektronik. Defenisi tersebut menggambarkan bahwa istilah “e-literacy” ini sangat berkaitan erat dengan “literacy” yang di artikan sebagai kemampuan seseorang dapat memahami seseuatu karena membaca dan melakukan seseuatu berdasarkan pemahaman membacanya, atau dapat disebut melek media. Jika seseorang sudah mampu menggunakannya dapat dikatakan sebagai literat. Oleh karena itu, tentu saja e-literasi sangat berkaitan dengan literasi media, literasi informasi ataupun TIK/ICT literasi, karena e-literasi tersebut adalah gabungan dari media, informasi dan TIK/ICT literasi. Literasi juga merupakan kemampuan untuk menganalisis pesan media yang bersifat informatif maupun menghibur. Proses pengidentifikasian informasi dimana proses ini mencari informasi yang dapat memberi definisi topik atau subjek, menentukan dan memahami sasaran penyajian, menetapkan format yang sesuai dengan rencana yang dipikirkan. Berbagai jenis sumber informasi perlu dipahami untuk mencari suatau informasi agar mengetahui dimana informasi tersebut dapat ditemukan kembali. Untuk menginformasikannya menggunakan teknologi, diperuntukkan untuk menggambarkan
  • 8. pengetahuan umum seseorang akan fungsi dan kegunaan dari teknologi . Sehingga orang tersebut akan dapat merasakan kehadiran teknologi, bukan sesuatu yg menakutkan atau justru sesuatu yg sangat menyenangkan bila digunakan. Dengan kata lain orang tersebut mengenal akan dunia teknologi meski tidak ahli secara mendalam di dalam bidang teknologi. Serta dapat memanfaatkan dan dapat mengetahui fungsi serta kegunaannya. Teknologi yang digunakan mempunyai berbagai macam teknologi. Dengan perkembangannya zaman dan juga kecanggihan teknologi, saat ini teknologi sudah di lengkapi juga dengan berbagai macam media sosial. Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju, maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Media-media sosial kini yang lejit di Indonesia seperti Facebook, Twitter, Instagram, Path, dll, yang bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Karena kecepatannya media sosial, mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita. Media-media sosial tersebut memiliki fungsi dan manfaat yang beragam, sebagai situs pertemanan. Salah satunya adalah sebagai sarana untuk mencari atau mendapat dukungan sosial. Tidak hanya fungsi atau pun manfaat pada media sosial, ada pula berbagai dampak yang di timbulkan pada media sosial. Namun, banyak pula pengguna media sosial tersebut adalah anak-anak yang masih dibawah umur yang seharusnya masih dalam pengawasan orangtua dalam mengoperasikan media sosial tersebut. Salah satu contohnya adalah pada media sosial Facebook yang dioperasikan oleh anak sekolah dasar yang tanpa pengawasan orangtua. Oleh karena itu, lebih banyak berdampak negatif pada pengguananya tersebut. 3.2 KONDISI E-LITERASI PADA FACEBOOK Kondisi e-literacy di Indonesia memiliki tingkat yang cukup tinggi, karena semakin banyaknya jumah penduduk maka akan semakin kompetitif nilai keunggulan masyarakat. Dengan munculnya digital gap (kesenjangan digital) antar generasi di masyarakat itu menjadi salah satu masalah yang muncul dalam masyarakat. Generasi muda adalah kelompok masyarakat yang akan memiliki e-literacy yang tinggi, namun generasi ini baru akan memberikan kontribusinya langsung pada masyarakat dikemudian hari. Makan terdapat dua generasi yang akan berpengaruh langsung terhadap masyarakat, yaitu generasi sekarang dan generasi dulu. Generasi dulu akan secara bertahap memberikan efek e-literacy kepada generasi sekarang. Yang menjadi masalah di Indonesia adalah tingkat e-literacy pada generasi sekarang yang masih terbilang cukup rendah. Hal ini tentunya akan berdampak pada terbentuknya generasi baru. Untuk itulah perlu usaha keras agar terjadi akselarasi pengusaan e-literacy pada generasi sekarang.
  • 9. Sesuai dengan zamannya, maka peningkatan kondisi e-literacy pada setiap generasi akan berbeda. Pada generasi dulu, kondisi mereka untuk mengenal atau pun menggunakan e- literacy akan tumbuh sejalan dengan berkembangnya teknologi. Namun, untuk generasi sekarang dan generasi yang baru, peningkatan kondisi e-literacy akan lebih cepat meningkat dan efektif karena tidak berjalan secara sekuensial tetapi simultan.
  • 10. Dari hasil penelitian yang kami dapatkan, bahwa pengguna media social beberapa tahun terakhir, mengalami pertumbuhan yang pesat, angka pengguna sosial media seperti facebook meningkat dengan sangat pesat seperti jamur yang tumbuh di musim hujan. Pengguna aktif sosial media tersebut berasal bukan hanya dari kalangan orang dewasa saja, anak-anak usia sekolah dasar dan remaja. Yang masih di bawah umur yang belum menginjak 17 tahun pun ikut menggunakan sosial media tanpa adanya pengawasan dari orangtua mereka. Hasil dari survey dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Menyebutkan bahwa penggunaan internet di Indonesia anak anak di umur 8-11 sekitar 2,9% serta di umur 12-15 pengguna internet sekitar 11,4%. Hasil dari lembaga survey lain juga menyebutkan bahwa pengguna facebook di Indonesia di usia 13-15 tahun penggunanya sekitar 10% dari total jumlah sekitar 44.234.540 juta dari pengguna facebook yang ada di Indonesia. Dari data diatas, jelas tertera bahwa pengguna Facebook di Indonesia cukup tinggi yang berada di peringkat kedua. Dengan berkembangnya teknologi limu pengetahuan teknologi yang sangat pesat dan kian maju perkembangan teknologi semakin cepat berkembang, dan masuknya internet di dalam masyarakat luas.Situs-situs sosial media sudah menjamur disemua masyarakat. Hampir dari semua anak-anak hingga orang dewasa sudah menggunakan fasilitas internet. Contohnya Facebook.
  • 11. Facebook bukanlah hal baru di dalam dunia internet saat ini. Hal ini karena facebook merupakan suatu jejaring sosial yang sangat di minati banyak orang, baik dari anak anak sampai orang dewasa pun menyukainya dan banyak orang menggunakan jejaring sosial ini sehingga mempermudah untuk berinteraksi satu dengan yang lain dari belahan dunia, juga dapat menemukan teman lama yang sudah lama tidak di jumpai. Seharusnya penggunan sosial media facebook di kalangan anak anak yang berada di bawah umur 17tahun seharusnya ada di dalam pengawasaan dari orangtua agar tidak di salah gunakan.oleh sang anak di sinilah peran orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam pengedalian penggunaan sosial media.Orang tua janganlah pernah meninggalkan ataumengurangi pengawasannya terhadap apa yang dilakukan oleh sang anak. Ini adalah salah satu foto dari kasus anak di bawah umur yang mengunakan dan mengoperasikan media sosial Facebook tanpa pengawasan orangtua.
  • 12. 3.3 STRATEGI E-LITERASI PADA FACEBOOK Teknologi informasi yang ada di dunia ini tidak memiliki batas akhirnya, dimana setiap tahunnya teknologi yang ada selalu terus menerus berkembang menjadi lebih canggih dan mudah untuk digunakan. Adapun fungsi teknologi itu sendiri adalah untuk membantu khalayak dalam memperoleh informasi ataupun dalam beraktivitas. Berikut adalah tiga strategi memajukan e-literasi masyarakat Indonesia : 1. Menciptakan Konteks Keseharian kegiatan manusia diisi dengan suasana atau atmosfer yang bernuansa positif ataupun negatif. Yang dimaksud dengan atmosfer positif adalah ketika yang bersangkutan memiliki suatu keinginan,atau cita-cita, atau harapan terhadap sesuatu yang ingin diraih; sementara sebuah atmosfer negatif terjadi jika yang bersangkutan mengalami permasalahan, atau kelelahan, atau beban hidup (stres) yang ingin dihilangkan. Ketika suatu keinginan positif datang kepada seseorang, seperti contohnya ia ingin mendapatkan universitas unggulan, beasiswa ataupun barang-barang yang memang ingin sekali ia miliki, maka ia akan memberikan sebuah effort agar keinginannya tersebut terwujud. sama dengan atmosfer negative, dimana seseorang mengalami hal yang tidak diinginkannya, seperti kehilangan dompet, atau ketinggalan pesawat dan sebaginya yang membuat ia secara sadar ataupun tidak, ingin keluar dari permasalahannya tersebut. Pada saat individu mengalami hal-hal tersebut, salah satu atmosfer ataupun ke dua- duanya sekaligus, maka secara alamiah kerja otak, ia akan segera mencari solusi ataupun cara agar rasa atmosfer tersebut dapat ia selesaikan. Informasi akan menjadi salah-satu jalan untuk pemecahan masalah yang ia hadapi, dengan mencari informasi dan dapat menyelesaikan rasa dari atmosfer positif ataupun negatif tersebut, maka individu terebut akan merasa terpuaskan hingga akhirnya tiap kali ia merasakan atmosfer-atmosfer seperti itu, ia akan balik lagi kepada teknologi untuk mencaritahu jawabannya. 2. Strategi Teknologi Ketika individu tersebut ‘sadar’ bahwa informasi merupakan jawaban atas keinginan dan permaslaahan yang ada maka mereka akan terus menggali informasi tersebut. Pada saat inilah dimana the value of technology dapat ditawarkan kepada mereka karna hal-hal semacam pencarian informasi dapat dilakukan secara lebih cepat dan dan akurat,menembus
  • 13. lintas batas georgafis negara, tersedia ragam fitur atau fasilitas untuk berinteraksi dan bertransaksi secara mudah dan murah, melakukan akses terhadap informasi berkualitas yang tak terhingga jumlahnya, dan lain-lain. Tantangan pada saat ini adalah dimana individu-individu tidak memiliki kemauan untuk berubah dari yang tidak menyukai teknologi, menjadi technology literature. Oleh karena itu harus memiliki strategi jitu untuk membawa individu-individu ini ke kesadaran penuh untuk menggunakan teknologi informasi sebagai sarana efektif dan efisien. Yang paling berpegang penuh akan strategi ini adalah para pembuat teknologi itu sendiri. Semakin susah teknologi tersebut digunakan maka semakin sulit juga memaksa khalayak untuk menggunakan teknologi itu sendiri. Solusi dari permasalahan tersebut adalah pada pembinaan penggunaan teknologi itu sendiri. Adanya sarana pengajaran menggunakan teknologi informasi adalah salah satu strategi agar para khalayak mau mencoba dan menggunakan teknologi. Tujuan Strategi E-literasi Tersebut? Tahap pertama dan tahap kedua strategi tersebut sangat mempengaruhi perubahan perilaku dari pada individu tersebut. Jika mereka pada akhirnya memperoleh bukti bahwa teknologi informasi telah berhasil memberikan kontribusi untuk masalah mereka, maka pembelajaran ini akan menjadi sesuatu yang tidak ternilai bagi mereka. Dalam arti kata, untuk seterusnya mereka akan lebih sering dan lebih pintar dalam menggunakan teknologi informasi untuk menemukan jawaban dari segala masalah yang ia terima dari kedua atmosfer tersebut. Dan dengan sendirinya mereka akan merasa bahwa teknologi adalah sebuah kebutuhan hidup bagi mereka yang pada akhirnya secara perlahan namun pasti, kualitas kehidupan mereka akan meningkat secara signifikan. E-literasi pada facebook Ketiga strategi tersebut sangat berperan penting dalam pemajuan tingkat pengetahuan masyarakat Indonesia akan adanya teknologi. Masyarakat Indonesia kebanyakan memiliki pengetahuan yang minim mengenai teknologi hingga akhirnya banyak oknum yang merasa pintar dalam bidang ini memanfaatkan situasi tersebut. Hal-hal kejadian seperti anak SD yang diculik melalui perkenalannya pada akun facebook menandakan kelalaiannya orangtua dalam
  • 14. mengawasi anaknya, mereka para orangtua berfikir bahwa seorang anak SD takkan sanggup mengakses media sosial semacam itu, melainkan itu pernyataan salah. Pada orangtua yang sudah memberikan barang elektronik kepada anaknya yang belum cukup umur tidak berfikir bahwa anaknya akan dapat mengakses media sosial begitu dalam karna mereka mengangap bahwa dia hanyalah anak SD, sedangkan anak-anak di usia SD adalah masa-masa rasa ingin tahunya sangat besar. Rasa ingin memiliki apa yang temannya juga miliki besar hingga akhirnya menular ke anak-anak lainnya dimana jika satu anak sudah memiliki akun facebook dan bercerita pada temannya, hal seperti ini akan sangat mudah menyebar luas hingga tak lama satu kelas anak SD sudah dapat memiliki akun facebook. Hal-hal seperti itulah yang disepelekan para orangtua KARNA mereka sendiri memiliki pengetahuan yang minim mengenai situs-situs jejaring sosial seperti facebook. Para oknum yang ingin berbuat jahat inilah yang sangat menyukai hal-hal seperti ini karna orangtuanya lengah dalam menjaga anaknya sampai-sampai seorang anak SD memiliki teman yang lebih dewasa dengan dia melewati akun facebook dan dengan senang hati mau diajak berkenalan dan bertemu begitu saja. Strategi-strategi yang tertulis diatas ditujukan kepada mereka-mereka orang dewasa agar mengerti fungsi dan apa yang sebenarnya ada di dalam teknologi informasi seperti internet tersebut, agar mereka sendiri dapat menjadi pintar dalam memproteksi anak-anak mereka dan mengajarkan kepada anaknya apa itu sebenarnya media sosial, apa fungsinya dan apakah mereka sudah membutuhkan media sosial itu sendiri.
  • 15. BAB IV KESIMPULAN E-literasi dapat diartikan sebagai kemampuan membaca, menulis, memahami dan mendapatkan informasi dengan menggunakan perangkat teknologi informasi. E-literasi sangat berkaitan erat dengan literasi media, literasi informasi ataupun TIK/ICT literasi. Karena, pada dasarnya semua itu mempunyai kesamaan dalam tujuan penggunaaan teknologi informasi sebagai alat untuk mengkomunikasikan kepada khalayak. Kemudian berkembangnya seiring waktu dan sering dipadankan dengan teknologi sehingga dikenal dengan istilah teknologi literasi yang diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan teknologi sebagai alat untuk memahami dan menggunakan teknologi sebagai alay untuk memepermudah mencapai tujuan. Selanjutnya dengan perkembangan teknologi komputer berkembang, dikenal pula istilah komputer literasi yang diartikan sebagai kemampuan menggunakan komputer untuk memenuh kepuasan kebutuhan penggunanya. Lalu karena munculnya teknologi dan komputer, berkembang pesat juga istilah internet literasi yang lahir dengan sendirinya, yang dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan pengetahuan internet sebagai media komunikasi dan temu kembali informasi secara teori dan praktis. Dengan munculnya internet, satu persatu website atau pun situs bermunculan dengan sendirinya. Lalu, di lengkapinya juga dengan bermacam media sosial yang membuat internet menjadi lengkap dan pengguna dapat menjadi lebih luas untuk mengetahui ataupun encari informasi-informasi pada internet. Tidak hanya itu, media sosial pun bahkan dijadikan sebagai tempat untuk berbagi pengalaman, infomasi, berkomunikasi bahkan untuk menambahkan teman. Karena manfaat dan fungsi teknologi, internet maupun media sosial sangatlah banyak, sehingga penggunanya pun juga sangatlah beragam. Dimulai dari generasi tua, muda bahkan generasi sekarang sudah mampu menggunakannya. Namun tak disangka, pengguna teknologi, internet ataupun media sosial yang banyak dan beragam, ternyata banyak pula anak-anak yang seharusnya tidak menggunakan maupun mengoperasikan media-media sosial yang ada tanpa sepengetahuan ataupun pengawasan dari orangtuanya. Dan semua itu berdampak kepada psikologi anak yang tidak dapat terkontrolkan. Tak sedikit anak-anak yang dibawah umur menjadi korban kejahatan pada media sosial. Salah satu contohnya yang sudah terkuak adalah seorang siswi murid sekolah dasar menjadi salah satu korban kejahatan oleh pria yang tidak bertanggung jawab. Tidak hanya satu korban yang dijadikan bahan kejahatannya, tetapi masih banyak pula anak-anak dibawah umur yang masih duduk dibangku sekolah dasar yang menjadi korban media sosial. Tanpa pengawasan, sepengetahuan orangtua dan kebebasan anak, anak lah yang menjadi korban. Karena, tidak memilikinya pengetahuan yang luas tentang media sosial, anak dapat mengoperasikan media sosial tersebut dengan bebas dan berdampak negatif.
  • 16. Pemahaman masyarakat Indonesia dalam menggunakan teknologi, internet maupun media sosial masih hanya sebatas mencari ataupun berbagi informasi. Pemahaman ini tentunya harus diperluas kearah pemanfaatan teknologi, internet maupun media sosial secara baik dan produktif. Baik dalam tujuan penggunanya yang tidak hanya sebagai media komunikasi dan sosialisasi, tetapi lebih jauh lagi menjadikannya sebagai sumber informasi yang membangun pengetahuan, agar tiak terjadi hal-hal yang dapat merugikan para penggunanya. Penggunaan situs jejaring sosial yaitu seharusnya masyarakat remaja maupun orang tua lebih memperhatikan perkembangan anak-anak mereka setiap harinya. Bagi remaja pun seharusnya lebih mawas diri dan lebih bisa memilih dan menyeleksi budaya mana yang baik dan buruk agar tidak terjadi suatu kesalahan akibat pemakaian situs jejaring sosial yang terlalu berlebihan. Karena semakin canggihnya sistem yang ada di dunia maya maka semakin besar pula resiko yang akan ditimbulkan. Untuk itu para remaja harus tahu bagaimana cara memanfaatkan facebook dengan baik dan benar agar tidak terjerumus dengan hal-hal yang tidak diinginkan. Gunakan facebook seperlunya saja. Menggunakan facebook adalah hal yang diperbolehkan selama itu tidak merusak diri sendiri. Sudah saatnya para pelajar menyadari bahwa kewajiban utamanya adalah belajar dan sebaiknya kegiatan tersebut tidak terganggu oleh kegiatan lainnya. Peran orang tua juga sangat penting bagi proses kedewasaan remaja dalam pemilihan teknologi yang sangat mempengaruhi segala aspek kehidupan.Sekitar 86,7% orangtua dari para remaja tahu bahwasanya putra dan putrinya mempunyai facebook. Pada hakikatnya, kemajuan teknologi dan pengaruhnya dalam kehidupan adalah hal yang tak dapat kita hindari. Akan tetapi, kita dapat melakukan tindakan yang bijaksana terhadap diri kita sendiri, keluarga dan juga masyarakat luas agar kemajuan teknologi yang semakin dahsyat ini tidak sampai menggeser jati diri kita sebagai manusia yang memiliki norma dan juga nilai-nilai budi pekerti. Bagaimanapun, sebagai anggota masyarakat, dan terutama sebagai orang tua, kita harus melakukan suatu tindakan representative dan preventif, agar semaksimal mungkin dapat mencegah pengaruh negatif teknologi terhadap anak-anak kita khususnya kaum remaja yang merupakan generasi emas yang akan menjadi penerus perjuangan kita membentuk bangsa yang berakhlak dan berbudaya di masa yang akan datang. Olehkarena itu untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif kemajuan teknologi, pemerintah di suatu negara harus membuat peraturan-peraturan atau melalui suatu konvensi internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna teknologi.