1. EXECUTIVE SUMMARY
Pengelolaan bongkar muat batu bara saat ini dilakukan sendiri oleh unit pembangkit.
Kegiatan bongkar muat pada unit pembangkit memunculkan suatu ide untuk
membentuk/mendirikan anak perusahaan baru dengan core bisnis mengelola proses
bongkar muat batu bara. Diharapkan dengan mendirikan anak perusahaan baru,
kegiatan bongkar muat batu bara dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien.
Rencana pendirian perusahaan bongkar muat juga didasari atas adanya usaha sejenis
seperti PT. Gresik Jasatama di Gresik, dan perusahaan bongkar muat yang lain seperti
di Pelabuhan Semarang, di Cirebon maupun di Jakarta. Selain itu, pembangunan
perusahaan ini didukung oleh rencana penambahan unit pembangkit baru yang akan
beroperasi antara lain Unit Pembangkit Indramayu, Unit Pembangkit Rembang, Unit
Pembangkit Cilacap, dan Unit Pembangkit Pacitan. Pembangunan pembangkit-
pembangkit baru tersebut menyebabkan peningkatan jumlah kebutuhan batu bara
yang diperkirakan sebesar 16,580,416 MTon. Peningkatan jumlah kebutuhan batu
bara secara langsung meningkatkan aktivitas bongkar muat batu bara. Oleh karena itu,
perlu dilakukan studi kelayakan untuk pendirian anak perusahaan bongkar muat batu
bara.
Studi kelayakan ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha pendirian anak
perusahaan baru yang bergerak di bidang jasa bongkar muat batu bara. Analisis
dilakukan berdasarkan pada beberapa alternatif sistem, yaitu : (1) full investment, (2)
semi investment, dan (3) full labor supply. Analisis untuk masing-masing alternatif
dilakukan dengan meninjau kelayakan usaha dilihat dari aspek pasar, aspek sumber
daya manusia, aspek teknik, aspek keuangan dan aspek legal. Penilaian kelayakan
aspek keuangan dilakukan dengan melihat Net Present Value (NPV), Internal Rate of
Return (IRR), dan Payback Period. Untuk menganalisis kemungkinan terjadinya hal-
hal di luar yang diproyeksikan dilakukan analisis sensitivitas setiap alternatif.
ASPEK PASAR
1. Proyeksi Produksi Listrik
Berdasarkan pada produksi Paiton 1 & 2 yang memiliki kapasitas 800 MW,
produksi listrik tahun 2005-2009 rata-ratanya sebesar 5.575.418 MWh per tahun
atau sebesar 79,56% dari kapasitas terpasang, maka diproyeksikan produksi
listrik dengan pembangkit baru sebagai berikut :
2. Tabel 1. Kapasitas Produksi Listrik di Beberapa Unit Pembangkit Baru
Kapasitas (MW) Kapasitas
No. Pembangkit (PLTU) Produksi per
Unit Total tahun (MWh)
1 Pacitan 2 x 315 630 5.518.800
2 Paiton Jatim Baru (Indramayu) 1 x 615 615 5.387.400
3 Indramayu 3 x 330 990 8.672.400
4 Rembang 1 x 350 350 3.066.000
5 Paiton 1 & 2 2 x 400 800 7.008.000
6 Cilacap 2 x 300 600 5.256.000
Total 34.908.600
Tabel 1 menunjukkan total kapasitas produksi terpasang pada keenam
pembangkit sebesar 34.908.600 MWh. Unit Pembangkit yang memiliki
kapasitas paling besar yaitu Unit Pembangkit Indramayu dengan produksi listrik
maksimal sebesar 8.672.400 MWh per tahun. Sedangkan Unit Pembangkit yang
kapasitasnya paling kecil yaitu Unit Pembangkit Rembang dengan produksi
listrik maksimal sebesar 3.066.000 MWh per tahun. Jika rata-rata prosentase
produksi normal dari kapasitas terpasang sebesar 79,56%, diproyeksikan
produksi listrik sebagai berikut :
Tabel 2. Proyeksi Produksi Listrik di Beberapa Unit Pembangkit Baru
Kapasitas
Rata-rata % Produksi per
No. Pembangkit (PLTU) Produksi
produksi tahun (MWh)
(MWh)
1 Paiton 1 & 2 7,008,000 79.56% 5,575,418
2 Pacitan 5,518,800 79.56% 4,390,642
3 Paiton Jatim Baru (Indramayu) 5,387,400 79.56% 4,286,103
4 Indramayu 8,672,400 79.56% 6,899,580
5 Rembang 3,066,000 79.56% 6,899,580
6 Cilacap 5,256,000 79.56% 4,181,564
Total 34,908,600 32,232,886
2. Proyeksi Pemakaian Batu Bara
Pemakaian batu bara untuk setiap produksi listrik (SFC) selama 5 tahun terakhir
adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Perkiraan Pemakaian Batu Bara per MW
3. Produksi Tenaga Pemakaian Batu Pemakaian Batu Bara per
Tahun
Listrik (MWh) Bara (MTon) MW (MTon)
2005 4.918.649 2.506.026 0,51
2006 5.323.635 2.752.759 0,52
2007 6.095.275 3.040.419 0,50
2008 5.736.766 2.986.258 0,52
2009 5.802.766 3.052.438 0,53
Rata-rata Aktual 0,51
Tabel di atas menunjukkan rata-rata pemakaian batu bara per MW listrik yang
diproduksi selama 5 tahun terakhir adalah 0,51 MTon per MW. Sedangkan,
kebutuhan atau pemakaian batu bara untuk Unit Pembangkit baru dengan
menggunakan standar pemakaian rata-rata batu bara selama 5 tahun (0,51
MTon) adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Perkiraan Kebutuhan Batu Bara Menggunakan Standar
Pemakaian Rata-rata di Unit Pembangkit Baru
Kebutuhan Batu
Produksi per
No. Pembangkit (PLTU) Bara per tahun
tahun (MWh)
(MTon)
1 Paiton 1 & 2 5,575,418 2,867,964
2 Pacitan 4,390,642 2,258,522
3 Paiton Jatim Baru (Indramayu) 4,286,103 2,204,747
4 Indramayu 6,899,580 3,549,105
5 Rembang 6,899,580 3,549,105
6 Cilacap 4,181,564 2,150,973
Total 16,580,416
Total kebutuhan batu bara rata-rata per tahun pada keenam unit pembangkit
sebesar 16,580,416 MTon.
3. Strategi Harga Berdasarkan Harga Pesaing/Jasa Lain
Perbedaan tarif jasa bongkar muat di berbagai pelabuhan adalahsebagai berikut :
Tabel 5. Perbedaan Tarif dan Kenaikan Jasa Bongkar Muat
Pelabuhan Pelabuhan Pelabuhan Pelabuhan
Tarif Tanjung Priok Cirebon Ciwandan Gresik
(Rp per MTon) (Rp per MTon) (Rp per MTon) (Rp per MTon)
Tarif Lama 34.000 25.000 16.962 17.743
Kenaikan 24,56% 24,56% 24,56% 24,56%
Tarif Baru 42.350 31.140 21.128 22.101
Tarif bongkar muat paling tinggi berlaku di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
sebesar Rp 34.000,- per MTon. Sedangkan tarif yang paling rendah berlaku di
Pelabuhan Ciwandan sebesar Rp 16.962,- per MTon. Harga tersebut berlaku
sampai dengan tahun 2009. Di awal tahun 2010, tarif untuk jasa bongkar muat di
Pelabuhan Gresik mengalami kenaikan sebesar 24,56%. Kenaikan jasa bongkar
muat di pelabuhan Gresik sebesar 24,56% dapat digunakan sebagai asumsi
4. untuk kenaikan di pelabuhan yang lain. Berdasarkan analisis yang dilakukan
terhadap harga pesaing/jasa lain yang sejenis, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa harga jasa bongkar muat dapat ditentukan pada kisaran antara Rp 21.000
– Rp 42.350 per MTon batu bara.
4. Strategi Harga Berdasarkan Biaya Produksi dan Margin Laba
Harga jasa bongkar muat akan dibedakan menjadi dua, yaitu harga bongkar
muat batu bara dan harga handling di stock pile. Ada tiga alternatif untuk
menentukan harga/tarif jasa bongkat muat, antara lain :
1. Full Investment
Berdasarkan biaya investasi pada peralatan dan mesin sebesar Rp.
483.230.287.000,- dan margin laba yang diinginkan, maka harga jasa
bongkar muat ditentukan sebesar Rp. 21.000,- untuk bongkar muat saja dan
sebesar Rp. 4000,- untuk handling di stock pile. Rincian lebih lanjut
mengenai biaya dapat dilihat pada Lampiran.
2. Semi Investment
Berdasarkan biaya investasi pada excavator, dozer dan dump truck sebesar
Rp. 13.300.000.000,- dan margin laba yang diinginkan, maka harga jasa
bongkar muat ditentukan sebesar Rp. 3.000,- untuk bongkar muat saja dan
sebesar Rp. 1.000,- untuk handling di stock pile. Rincian lebih lanjut
mengenai biaya dapat dilihat pada Lampiran.
3. Labor Supply
Tanpa memperhitungkan nilai investasi peralatan dan mesin, kemudian
menentukan margin laba yang diinginkan, maka harga jasa bongkar muat
ditentukan sebesar Rp. 1.600,- untuk bongkar muat saja dan sebesar Rp.
500,- untuk handling di stock pile. Rincian lebih lanjut mengenai biaya dapat
dilihat pada Lampiran.
Kesimpulan Aspek Pasar
Berdasarkan proyeksi produksi listrik dan pemakaian batu bara, dapat dihitung total
kebutuhan batu bara rata-rata per tahun pada keenam unit pembangkit baru sebesar
16,580,416 MTon. Berdasarkan analisis strategi penentuan harga berdasarkan harga
pesaing/jasa lain yang sejenis dapat disimpulkan bahwa kisaran harga yang wajar bagi
perusahan bongkar muat batu bara yaitu antara Rp 21.000 – Rp 42.350 per MTon batu
bara. Sedangkan berdasarkan analisis strategi penentuan harga berdasarkan biaya
produksi dan margin laba, harga/tarif bongkar muat dibedakan menjadi dua, yaitu
harga bongkar muat saja dan harga handling batu bara di stock pile. Harga bongkar
muat dengan menggunakan 3 alternatif investasi adalah sebagai berikut :
1. Full Investment, tarif bongkar muat sebesar Rp 21.000,- per MTon dan tarif
handling di stock pile sebesar Rp. 4.000,- per MTon.
2. Semi Investment, tarif bongkar muat sebesar Rp 3.000,- per MTon dan tarif
handling di stock pile sebesar Rp. 1.000,- per MTon.
5. 3. Labor Supply, tarif bongkar muat sebesar Rp 1.600,- per MTon dan tarif
handling di stock pile sebesar Rp. 500,- per MTon.
6. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
1. Struktur Organisasi
DEWAN KOMISARIS
DIREKTUR
Sekretaris
MANAGER TEKNIK DAN MANAGER KEUANGAN DAN
OPERASIONAL UMUM
Sekretaris Sekretaris
BAGIAN BAGIAN
KACAB KACAB KACAB KACAB KACAB PENGADAAN BAGIAN SDM AKUNTANSI
PAITON REMBANG INDRAMAYU CILACAP PACITAN DAN LOGISTIK DAN UMUM DAN KEUANGAN
SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI
PERALATAN PERALATAN PERALATAN PERALATAN PERALATAN PENGADAAN UMUM AKUTANSI
DAN DAN DAN DAN DAN DAN DAN
PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN LOGISTIK SEKSI KEUANGAN
SDM
SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI
BONGKAR BONGKAR BONGKAR BONGKAR BONGKAR
MUAT MUAT MUAT MUAT MUAT
SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI
KEAMANAN KEAMANAN KEAMANAN KEAMANAN KEAMANAN
Gambar 3 Struktur Organisasi
7. 2. Kebutuhan Tenaga Kerja dan Rincian Gaji Karyawan
Tabel 6. Kebutuhan Tenaga Kerja dan Gaji Karyawan
J umlah G aji /bulan Makan & T rans port J umlah / bulan G aji /tahun T HR T otal
No Item
(orang ) (R p^000) (R p^000) (R p^000) (R p^000) (R p^000) (R p^000)
1 K omis aris 1 10.800 3.000 13.800 165.600 13.800 179.400
2 D irektur 1 27.000 3.000 30.000 360.000 30.000 390.000
3 Manager K euangan dan Umum 1 17.000 3.000 20.000 240.000 20.000 260.000
4 Manager T eknik dan O peras ional 1 17.000 3.000 20.000 240.000 20.000 260.000
5 S ekretaris 3 2.000 600 2.600 93.600 7.800 101.400
6 K acab P aiton 1 5.000 1.500 6.500 78.000 6.500 84.500
7 K acab R embang 1 5.000 1.500 6.500 78.000 6.500 84.500
8 K acab Indramayu 1 5.000 1.500 6.500 78.000 6.500 84.500
9 K acab C ilacap 1 5.000 1.500 6.500 78.000 6.500 84.500
10 K acab P aiton J atim B aru 1 5.000 1.500 6.500 78.000 6.500 84.500
11 K abag K euangan dan Akuntans i 1 5.000 1.500 6.500 78.000 6.500 84.500
12 K abag P engadaan dan L ogis tik 1 5.000 1.500 6.500 78.000 6.500 84.500
13 K abag S D M dan Umum 1 5.000 1.500 6.500 78.000 6.500 84.500
14 K as i P eralatan dan P emeliharaan 5 3.000 900 3.900 234.000 19.500 253.500
15 K as i B ongkar Muat 5 3.000 900 3.900 234.000 19.500 253.500
16 K as i K eamanan 5 3.000 900 3.900 234.000 19.500 253.500
17 K as i S D M 1 3.000 900 3.900 46.800 3.900 50.700
18 K as i Umum 1 3.000 900 3.900 46.800 3.900 50.700
19 K as i P engadaan dan L ogis tik 1 3.000 900 3.900 46.800 3.900 50.700
20 K as i K euangan dan Akuntans i 1 3.000 900 3.900 46.800 3.900 50.700
21 S taf B ag K euangan 1 2.000 600 2.600 31.200 2.600 33.800
22 S taf B ag Akuntans i 1 2.000 600 2.600 31.200 2.600 33.800
23 S taf S D M 1 2.000 600 2.600 31.200 2.600 33.800
24 S taf Umum 1 2.000 600 2.600 31.200 2.600 33.800
25 S taf P engadaan dan L ogis tik 1 2.000 600 2.600 31.200 2.600 33.800
26 O perator S U 40 2.000 600 2.600 1.248.000 104.000 1.352.000
27 O perator D oozer 40 2.000 600 2.600 1.248.000 104.000 1.352.000
28 S opir 10 1.500 500 2.000 240.000 20.000 260.000
T otal 128 5.338.800 444.900 5.783.700
P ers onel C abang P ac itan
J umlah G aji /bulan Makan & T rans port J umlah / bulan G aji /tahun T HR T otal
No Item
(orang ) (R p^000) (R p^000) (R p^000) (R p^000) (R p^000) (R p^000)
1 K acab P acitan 1 5.000 1.500 6.500 78.000 6.500 84.500
2 K as i P eralatan dan P emeliharaan 1 3.000 900 3.900 46.800 3.900 50.700
3 K as i B ongkar Muat 1 3.000 900 3.900 46.800 3.900 50.700
4 K as i K eamanan 1 3.000 900 3.900 46.800 3.900 50.700
5 O perator S U 8 2.000 900 2.900 278.400 23.200 301.600
6 O perator D oozer 8 2.000 900 2.900 278.400 23.200 301.600
7 S opir 2 1.500 500 2.000 48.000 4.000 52.000
T otal 22 823.200 68.600 891.800
Berdasarkan tabel diatas total dari seluruh kebutuhan tenaga kerja sebanyak 128
orang, setelah tahun 2013 dimana UP Pacitan sudah mulai beroperasi maka
perkiraan jumlah tenaga kerja meningkat menjadi 150 orang, tenaga kerja
tersebut berkedudukan di kantor pusat dan 6 lokasi unit pembangkit baru.
Besarnya gaji yang diterima karyawan setiap bulannya terdiri dari gaji pokok,
uang makan dan transportasi. Dalam 1 (satu) tahun semua karyawan selain
memperoleh gaji juga akan mendapatkan THR. Dimana besarnya THR adalah
sama dengan 1 (satu) kali gaji.
3. Perkiraan Biaya Rekrutmen dan Training
Biaya rekrutmen untuk posisi Direktur, Manajer, Kabag, dan Kacab dianggarkan
sebesar Rp. 5.000.000,- per orang. Level Kasi dan Staff memerlukan biaya
rekrutmen sebesar Rp. 3.000.000,-, sedangkan untuk Operator dan Sopir
memerlukan biaya rekrutmen Rp. 1.000.000,- per orang. Sehingga besar biaya
8. rekrutmen seluruh karyawan perusahaan bongkar muat adalah Rp. 232.000.000,-
(belum termasuk biaya rekrutmen cabang Pacitan yang baru akan beroperasi
tahun 2013).
Besarnya biaya training tergantung dari posisi jabatan. Level Direktur, Manajer,
Kacab dan Kabag biaya untuk training sebesar Rp.7.000.000,- per orang, untuk
level Kasi dan Staff biayanya Rp. 5.000.000,- per orang. Besarnya biaya
training seorang operator adalah Rp. 3.000.000,-. Begitu pula besarnya biaya
training untuk Sopir besarnya sama Rp. 3.000.000,-. Jadi total seluruh biaya
training untuk 128 karyawannya adalah Rp. 488.000.000,- (belum termasuk
biaya untuk cabang Pacitan yang akan beroperasi tahun 2013).
ASPEK TEKNIS
1. Lokasi Bongkar Muat
Lokasi bongkar muat berada pada masing-masing unit pembangkit baru, antara
lain PLTU Paiton 1 & 2, PLTU Paiton Jatim Baru, PLTU Rembang, PLTU
Indramayu, PLTU Cilacap dan PLTU Pacitan.
2. Alternatif Lokasi Kantor Pusat Perusahaan
Aspek-aspek yang dipertimbangkan untuk menentukan lokasi kantor pusat
perusahaan bongkar muat adalah sebagai berikut :
a. Jarak Antara Masing-masing Alternatif Lokasi
b. Biaya Koordinasi
c. Ketersediaan Infrastruktur Transportasi
d. Biaya-biaya Pembangunan Kantor Pusat
Penentuan lokasi kantor pusat dilakukan dengan menggunakan metode
Analytical Hierarchy Process (AHP). Selain empat faktor yang dijelaskan
sebelumnya, juga digunakan pertimbangan terhadap kemudahan koordinasi baik
dengan induk perusahaan maupun berbagai instansi terkait, serta kemudahan
memperoleh sarana penunjang bisnis. Berdasarkan hasil AHP
direkomendasikan untuk memilih Surabaya sebagai lokasi kantor pusat.
3. Proses Produksi Bongkar Muat
Di bawah ini adalah alur proses bisnis bongkar muat batu bara :
9. Gambar 4. Gambar Alur Proses Bongkar Muat Batu Bara
4. Kebutuhan Investasi Peralatan dan Mesin
Kebutuhan mesin dan peralatan tersebut antara lain sebagai berikut :
Tabel 7. Nilai Investasi Mesin dan Peralatan
Peralatan Capital Cost
Radio Komunikasi Pelabuhan Tranciver 7.053.000
Sistem Telekomunikasi radio antar paiton 29.847.000
Ship unloader 90.560.893.000
lift ship unloader unit I 483.880.000
Magnetic separartor & accessories (set) 12.162.449.000
Pulleys with bearing & acc (set) 43.728.083.000
Rollers and accessories (set) 17.456.076.000
Conveyor MV motors (set) E 5.532.313.000
landasan stock batu bara B 3.140.000.000
grating reclaim hopper I RHI 281.995.000
Conveyor structures/chutes (MT) 14.283.181.000
Diverter gate (set) 7.456.677.000
TH 1.2.3.4 & ERR structures (MT) B 9.061.580.000
electrical belt scale &acc (set) 8.979.969.000
10. Peralatan Capital Cost
support structures pyrates tank (pcs) 6.100.443.000
Hood with accessories (LOT) 16.280.467.000
conveyor belting (meters) 19.975.642.000
vacuum cleaning accsoris (LOT) 32.488.464.000
dust collector with fittings (SET) 23.867.507.000
TH & ERR structures (MT) 12.814.142.000
field devices&local control (LOT) 4.103.497.000
system pencegah water hammer (SET) 1.026.626.000
pekerjaan listrik (unit) 435.117.000
instalasi listrik (unit) 9.008.234.000
instrument (lot) 1.454.218.000
conveyor structures (MT) 47.700.341.000
coal handling foundation (M3) 20.568.735.000
jetty & loading dock dan perlngkapan 691.139.000
eath & rock (CU.M) 318.204.000
drainage ditches 2.322.025.000
caol un loading jetty (unit) 59.518.550.000
roof including plates and shaper (T) 2.706.871.000
crawler tracked buldozer/coal handling 733.022.000
crawler tracked buldozer/coal handling B 399.830.000
triming dozer komatsu D41A-3 8058/9 B 666.648.000
two way dozers / triming dozers B 208.840.000
excavator merk daewo model DH320 engine 314.224.000
wheel loader komatsu WA 320-1M-21045 32 1.139.208.000
wheel loader merk/type Volvo BM L 70 C 3.033.681.000
wheeled tractor scrappers/coal scrapers 1.149.512.000
backhoe loader M.F Type 750 1.041.104.000
Total Investasi Mesin dan Peralatan 483.230.287.000
5. Investasi Bangunan dan Perlengkapan Perusahaan
Investasi untuk bangunan terdiri dari investasi pembangunan kantor pusat dan
pembangunan kantor cabang. Luasnya lahan sudah termasuk besarnya tanah
yang dibutuhkan untuk pendirian bangunan tersebut. Biaya investasi untuk lahan
adalah sebagai berikut :
Tabel 8. Investasi Lahan (Tanah dan Bangunan)
Kebutuhan Harga Tanah/m2
Kota Total Nilai Tanah (000)
Lahan (000)
Surabaya 433 3000 1.300.000
Paiton 1 & 2,
257 600 154.000
Paiton Jatim Baru
Rembang 257 500 128.333
Indramayu 257 400 102.667
Cilacap 257 500 128.333
Pacitan 257 250 64.167
Total Investasi lahan (Tanah dan Bangunan) 1.877.500
Sedangkan investasi untuk pengadaan perlengkapan kantor, baik kantor pusat
maupun kantor cabang dianggarkan sebesar Rp. 391.750.000.000,-.
11. ASPEK KEUANGAN
1. Alternatif 1 (Full Investment)
• Kebutuhan Investasi
Total kebutuhan investasi untuk alternatif 1 adalah sebesar Rp.
2.428.598.445.000,-. Sedangkan tambahan investasi untuk cabang Pacitan
di tahun kedua adalah sebesar Rp. 484.606.515.000,-.
• Proyeksi Laba/Rugi
Tabel 9.
Proyeksi Pendapatan, Laba setelah Pajak dan Profit Margin
Alternatif 1 (Dalam ribuan rupiah)
Tahun Laba Stl Pjk Sales Profit Margin
1 161,829,346 360,825,700 44.85%
2 188,784,645 397,810,334 47.46%
3 251,976,077 511,507,907 49.26%
4 280,389,098 550,726,316 50.91%
5 303,751,411 583,259,024 52.08%
6 327,886,536 615,176,415 53.30%
7 350,519,156 646,877,952 54.19%
8 374,475,879 680,261,195 55.05%
9 399,584,337 715,420,132 55.85%
10 426,036,308 752,454,469 56.62%
• Net Present Value
Proyeksi angka Net Present Value, dengan menggunakan discount factor
sebesar 15% menghasilkan angka positif yaitu sebesar Rp
186.043.664.000,-. Angka ini menunjukkan bahwa nilai sekarang aliran kas
masuk bersih bagi proyek pembangunan perusahaan bongkar muat nantinya
akan lebih besar dibanding dengan nilai sekarang dari investasi yang akan
dilakukan.
• Internal Rate of Return / IRR
Proyeksi angka Internal Rate of Return (IRR) proyek pendirian usaha
bongkar muat PT PJB ini adalah sebesar 15,98%. Angka ini menunjukkan
bahwa proyek pendirian usaha bongkar muat PT PJB ini secara bisnis
cukup menguntungkan, karena mempunyai IRR di atas 15%, yaitu tingkat
bunga yang dianggap sebagai biaya modal dari proyek.
• Payback Period
Periode pengembalian investasi, tanpa memperhitungkan nilai waktu uang
diperkirakan selama 7 tahun, 1 bulan. Angka payback period ini cukup
optimis, mengingat jumlah besaran nilai proyek yang mencapai 2,43 trilliun
rupiah.
• Analisis Sensitivitas
Tabel 10.
Analisis Sensitivitas
12. (Alternatif 1)
EXPECTED OPTIMIS PESIMIS
NAIK % NILAI TURUN % NILAI
TARIF BONGKAR MUAT
25,000 10% 27,500 -10% 24,750
(Rp/ton)
TARIF HANDLING (Rp/ton) 5,000 10% 5,500 -10% 4,950
NILAI INVESTASI (Rp^000) 2,428,598,445 -10% 2,185,738,600 +10% 2,671,458,289
IRR 15.98% 19.00% 14.56%
NPV DF 15% 186,043,664 714,115,661 (89,600,496)
PROFIT RATA/TAHUN
459,050,086 518,574,709 453,097,623
(Rp^000)
PENDAPATAN/TAHUN
793,661,647 873,027,811 785,725,030
(Rp^000)
2. Alternatif 2 (Semi Investment)
• Kebutuhan Investasi
Total kebutuhan investasi untuk alternatif 2 adalah sebesar Rp.
77.304.701.000,-. Sedangkan tambahan investasi untuk cabang Pacitan di
tahun kedua adalah sebesar Rp. 14.676.228.000,-.
• Proyeksi Laba/Rugi
Tabel 11.
Proyeksi Pendapatan, Laba setelah Pajak dan Profit Margin
Alternatif 2 (Dalam ribuan rupiah)
Tahun Laba Stl Pjk Sales Profit Margin
1 4,753,673 24,055,047 19.76%
2 6,189,247 26,520,689 23.34%
3 8,946,518 34,100,527 26.24%
4 10,400,956 36,728,966 28.32%
5 11,518,374 38,924,359 29.59%
6 13,867,713 41,082,709 33.76%
7 14,895,655 43,231,116 34.46%
8 16,102,242 45,496,606 35.39%
9 17,251,148 47,886,024 36.03%
10 18,466,308 50,406,659 36.63%
• Net Present Value
Proyeksi angka Net Present Value, dengan menggunakan discount factor
sebesar 15% menghasilkan angka positif yaitu sebesar Rp 41.592.437.000,-.
Angka ini menunjukkan bahwa nilai sekarang aliran kas masuk bersih bagi
proyek pembangunan perusahaan bongkar muat nantinya akan lebih besar
dibanding dengan nilai sekarang dari investasi yang akan dilakukan.
• Internal Rate of Return / IRR
13. Proyeksi angka Internal Rate of Return / IRR proyek pendirian usaha
bongkar muat PT PJB ini adalah sebesar 21,55%. Angka ini menunjukkan
bahwa proyek pendirian usaha bongkar muat PT PJB ini secara bisnis
cukup menguntungkan, karena mempunyai IRR di atas 15%, yaitu tingkat
bunga yang dianggap sebagai biaya modal dari proyek.
• Payback Period
Periode pengembalian investasi, tanpa memperhitungkan nilai waktu uang
diperkirakan selama 5 tahun, 5 bulan. Angka payback period ini cukup
cepat, karena beban investasi peralatan berat hanya sebagian.
• Analisis Sensitivitas
Tabel 12.
Analisis Sensitivitas
(Alternatif 2)
EXPECTED OPTIMIS PESIMIS
NAIK % NILAI TURUN % NILAI
TARIF BONGKAR MUAT
1,500 +10% 1,650 -10% 1,485
(Rp/ton)
TARIF HANDLING
500 +10% 550 -10% 495
(Rp/ton)
NILAI INVESTASI (Rp^000) 77,304,701 -10% 69,574,231 + 10% 85,035,171
IRR 21.55% 24.36% 21.27%
NPV DF 15% 41,592,437 60,940,885 39,657,592
PROFIT RATA/TAHUN
21,784,583 25,783,146 21,384,726
(Rp^000)
PENDAPATAN/TAHUN
53,314,173 58,645,590 52,781,031
(Rp^000)
3. Alternatif 3 (Full Labor Supply)
• Kebutuhan Investasi
Total kebutuhan investasi untuk alternatif 3 adalah sebesar Rp.
10.758.221.000,-. Sedangkan tambahan investasi untuk cabang Pacitan di
tahun kedua adalah sebesar Rp. 1.376.228.000,-.
• Proyeksi Laba/Rugi
Tabel 13.
14. Proyeksi Pendapatan, Laba setelah Pajak dan Profit Margin
Alternatif 3 (Dalam ribuan rupiah)
Tahun Laba Stl Pjk Sales Profit Margin
1 2,020,290 13,831,652 14.61%
2 2,680,399 15,249,396 17.58%
3 4,020,880 19,607,803 20.51%
4 4,642,612 21,107,706 21.99%
5 5,058,202 22,348,157 22.63%
6 6,115,779 23,564,026 25.95%
7 6,453,132 24,770,508 26.05%
8 6,809,527 26,040,214 26.15%
9 7,186,139 27,376,601 26.25%
10 7,584,224 28,783,331 26.35%
• Net Present Value
Proyeksi angka Net Present Value, dengan menggunakan discount factor
sebesar 15% menghasilkan angka positif yaitu sebesar Rp 27.964.837.000,-.
Angka ini menunjukkan bahwa nilai sekarang aliran kas masuk bersih bagi
proyek pembangunan perusahaan bongkar muat nantinya akan lebih besar
dibanding dengan nilai sekarang dari investasi yang akan dilakukan.
• Internal Rate of Return / IRR
Proyeksi angka Internal Rate of Return / IRR proyek pendirian usaha
bongkar muat PT PJB ini adalah sebesar 41,80%. Angka ini menunjukkan
bahwa proyek pendirian usaha bongkar muat PT PJB ini secara bisnis
cukup menguntungkan, karena mempunyai IRR di atas 15%, yaitu tingkat
bunga yang dianggap sebagai biaya modal dari proyek.
• Payback Period
Periode pengembalian investasi, tanpa memperhitungkan nilai waktu uang
diperkirakan selama 3 tahun, 0,2 bulan. Angka payback period ini cukup
cepat, karena beban investasi peralatan berat tidak ada.
• Analisis Sensitivitas
Tabel 14
15. Analisis Sensitivitas
(Alternatif 3)
NORMAL OPTIMIS PESIMIS
NAIK % NILAI TURUN % NILAI
TARIF BONGKAR MUAT (Rp/
1,000 + 10% 1,100 -10% 990
ton)
TARIF HANDLING (Rp/ton) 500 + 10% 550 -10% 495
NILAI INVESTASI (Rp^000) 10,758,221 -10% 9,682,398 + 10% 11,834,043
IRR 41.80% 84.09% 70.29%
NPV DF 15% 27,964,837 77,588,878 61,563,762
PROFIT RATA/TAHUN
7,929,057 18,424,668 15,100,894
(Rp^000)
PENDAPATAN/TAHUN
30,322,847 44,316,995 39,885,296
(Rp^000)
ASPEK HUKUM
Sesuai dengan ketentuan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 14 Tahun
2002, tentang penyelenggaraan dan pengusahaan bongkar muat barang dari dan ke
kapal, dalam mendirikan jasa bongkar muat wajib memiliki izin usaha dan memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a. memiliki akte pendirian perusahaan;
b. Surat Keterangan Domisili Perusahaan
c. SK Pengesahan dari Menkumham
d. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
e. TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
f. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perusahaan;
g. memiliki Modal Usaha;
h. memiliki Peralatan Bongkar Muat;
i. memiliki Tenaga Ahli Di Bidang Bongkar Muat.
Berdasarkan harga pasar yang berlaku, biaya untuk pendirian PT diestimasikan
sebesar Rp. 12.500.000,-, yang mencakup biaya untuk biaya persiapan dan pengajuan
permohonan, biaya retribusi/administrasi perizinan/pendaftaran, biaya transportasi
selama proses pengerjaan dan biaya jasa perizinan dan jasa notaris.