SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
EXECUTIVE SUMMARY

Pengelolaan bongkar muat batu bara saat ini dilakukan sendiri oleh unit pembangkit.
Kegiatan bongkar muat pada unit pembangkit memunculkan suatu ide untuk
membentuk/mendirikan anak perusahaan baru dengan core bisnis mengelola proses
bongkar muat batu bara. Diharapkan dengan mendirikan anak perusahaan baru,
kegiatan bongkar muat batu bara dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien.
Rencana pendirian perusahaan bongkar muat juga didasari atas adanya usaha sejenis
seperti PT. Gresik Jasatama di Gresik, dan perusahaan bongkar muat yang lain seperti
di Pelabuhan Semarang, di Cirebon maupun di Jakarta. Selain itu, pembangunan
perusahaan ini didukung oleh rencana penambahan unit pembangkit baru yang akan
beroperasi antara lain Unit Pembangkit Indramayu, Unit Pembangkit Rembang, Unit
Pembangkit Cilacap, dan Unit Pembangkit Pacitan. Pembangunan pembangkit-
pembangkit baru tersebut menyebabkan peningkatan jumlah kebutuhan batu bara
yang diperkirakan sebesar 16,580,416 MTon. Peningkatan jumlah kebutuhan batu
bara secara langsung meningkatkan aktivitas bongkar muat batu bara. Oleh karena itu,
perlu dilakukan studi kelayakan untuk pendirian anak perusahaan bongkar muat batu
bara.

Studi kelayakan ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha pendirian anak
perusahaan baru yang bergerak di bidang jasa bongkar muat batu bara. Analisis
dilakukan berdasarkan pada beberapa alternatif sistem, yaitu : (1) full investment, (2)
semi investment, dan (3) full labor supply. Analisis untuk masing-masing alternatif
dilakukan dengan meninjau kelayakan usaha dilihat dari aspek pasar, aspek sumber
daya manusia, aspek teknik, aspek keuangan dan aspek legal. Penilaian kelayakan
aspek keuangan dilakukan dengan melihat Net Present Value (NPV), Internal Rate of
Return (IRR), dan Payback Period. Untuk menganalisis kemungkinan terjadinya hal-
hal di luar yang diproyeksikan dilakukan analisis sensitivitas setiap alternatif.

ASPEK PASAR
1. Proyeksi Produksi Listrik
    Berdasarkan pada produksi Paiton 1 & 2 yang memiliki kapasitas 800 MW,
    produksi listrik tahun 2005-2009 rata-ratanya sebesar 5.575.418 MWh per tahun
    atau sebesar 79,56% dari kapasitas terpasang, maka diproyeksikan produksi
    listrik dengan pembangkit baru sebagai berikut :
Tabel 1. Kapasitas Produksi Listrik di Beberapa Unit Pembangkit Baru
                                                  Kapasitas (MW)            Kapasitas
     No.          Pembangkit (PLTU)                                       Produksi per
                                                 Unit          Total      tahun (MWh)
      1    Pacitan                              2 x 315         630         5.518.800
      2    Paiton Jatim Baru (Indramayu)        1 x 615         615         5.387.400
      3    Indramayu                            3 x 330         990         8.672.400
      4    Rembang                              1 x 350         350         3.066.000
      5    Paiton 1 & 2                         2 x 400         800         7.008.000
      6    Cilacap                              2 x 300         600         5.256.000
                          Total                                            34.908.600


     Tabel 1 menunjukkan total kapasitas produksi terpasang pada keenam
     pembangkit sebesar 34.908.600 MWh. Unit Pembangkit yang memiliki
     kapasitas paling besar yaitu Unit Pembangkit Indramayu dengan produksi listrik
     maksimal sebesar 8.672.400 MWh per tahun. Sedangkan Unit Pembangkit yang
     kapasitasnya paling kecil yaitu Unit Pembangkit Rembang dengan produksi
     listrik maksimal sebesar 3.066.000 MWh per tahun. Jika rata-rata prosentase
     produksi normal dari kapasitas terpasang sebesar 79,56%, diproyeksikan
     produksi listrik sebagai berikut :

       Tabel 2. Proyeksi Produksi Listrik di Beberapa Unit Pembangkit Baru
                                           Kapasitas
                                                          Rata-rata %    Produksi per
     No.        Pembangkit (PLTU)          Produksi
                                                           produksi      tahun (MWh)
                                            (MWh)
      1    Paiton 1 & 2                     7,008,000       79.56%         5,575,418
      2    Pacitan                          5,518,800       79.56%         4,390,642
      3    Paiton Jatim Baru (Indramayu)    5,387,400       79.56%         4,286,103
      4    Indramayu                        8,672,400       79.56%         6,899,580
      5    Rembang                          3,066,000       79.56%         6,899,580
      6    Cilacap                          5,256,000       79.56%         4,181,564
                        Total              34,908,600                     32,232,886


2. Proyeksi Pemakaian Batu Bara
    Pemakaian batu bara untuk setiap produksi listrik (SFC) selama 5 tahun terakhir
    adalah sebagai berikut :




                     Tabel 3. Perkiraan Pemakaian Batu Bara per MW
Produksi Tenaga        Pemakaian Batu       Pemakaian Batu Bara per
        Tahun
                     Listrik (MWh)           Bara (MTon)             MW (MTon)
         2005          4.918.649             2.506.026                   0,51
         2006          5.323.635             2.752.759                   0,52
         2007          6.095.275             3.040.419                   0,50
         2008          5.736.766             2.986.258                   0,52
         2009          5.802.766             3.052.438                   0,53
                         Rata-rata Aktual                                0,51


     Tabel di atas menunjukkan rata-rata pemakaian batu bara per MW listrik yang
     diproduksi selama 5 tahun terakhir adalah 0,51 MTon per MW. Sedangkan,
     kebutuhan atau pemakaian batu bara untuk Unit Pembangkit baru dengan
     menggunakan standar pemakaian rata-rata batu bara selama 5 tahun (0,51
     MTon) adalah sebagai berikut:

          Tabel 4. Perkiraan Kebutuhan Batu Bara Menggunakan Standar
                   Pemakaian Rata-rata di Unit Pembangkit Baru
                                                                    Kebutuhan Batu
                                                   Produksi per
           No.         Pembangkit (PLTU)                            Bara per tahun
                                                   tahun (MWh)
                                                                        (MTon)
            1     Paiton 1 & 2                      5,575,418           2,867,964
            2     Pacitan                           4,390,642           2,258,522
            3     Paiton Jatim Baru (Indramayu)     4,286,103           2,204,747
            4     Indramayu                         6,899,580           3,549,105
            5     Rembang                           6,899,580           3,549,105
            6     Cilacap                           4,181,564           2,150,973
                  Total                                                16,580,416


     Total kebutuhan batu bara rata-rata per tahun pada keenam unit pembangkit
     sebesar 16,580,416 MTon.

3. Strategi Harga Berdasarkan Harga Pesaing/Jasa Lain
     Perbedaan tarif jasa bongkar muat di berbagai pelabuhan adalahsebagai berikut :
            Tabel 5. Perbedaan Tarif dan Kenaikan Jasa Bongkar Muat
                             Pelabuhan         Pelabuhan       Pelabuhan          Pelabuhan
            Tarif          Tanjung Priok        Cirebon        Ciwandan            Gresik
                           (Rp per MTon)     (Rp per MTon)   (Rp per MTon)      (Rp per MTon)
     Tarif Lama                34.000            25.000          16.962             17.743
     Kenaikan                 24,56%            24,56%          24,56%             24,56%
     Tarif Baru                42.350            31.140          21.128             22.101


     Tarif bongkar muat paling tinggi berlaku di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
     sebesar Rp 34.000,- per MTon. Sedangkan tarif yang paling rendah berlaku di
     Pelabuhan Ciwandan sebesar Rp 16.962,- per MTon. Harga tersebut berlaku
     sampai dengan tahun 2009. Di awal tahun 2010, tarif untuk jasa bongkar muat di
     Pelabuhan Gresik mengalami kenaikan sebesar 24,56%. Kenaikan jasa bongkar
     muat di pelabuhan Gresik sebesar 24,56% dapat digunakan sebagai asumsi
untuk kenaikan di pelabuhan yang lain. Berdasarkan analisis yang dilakukan
     terhadap harga pesaing/jasa lain yang sejenis, maka dapat ditarik kesimpulan
     bahwa harga jasa bongkar muat dapat ditentukan pada kisaran antara Rp 21.000
     – Rp 42.350 per MTon batu bara.




4. Strategi Harga Berdasarkan Biaya Produksi dan Margin Laba
     Harga jasa bongkar muat akan dibedakan menjadi dua, yaitu harga bongkar
     muat batu bara dan harga handling di stock pile. Ada tiga alternatif untuk
     menentukan harga/tarif jasa bongkat muat, antara lain :
     1. Full Investment
        Berdasarkan biaya investasi pada peralatan dan mesin sebesar Rp.
        483.230.287.000,- dan margin laba yang diinginkan, maka harga jasa
        bongkar muat ditentukan sebesar Rp. 21.000,- untuk bongkar muat saja dan
        sebesar Rp. 4000,- untuk handling di stock pile. Rincian lebih lanjut
        mengenai biaya dapat dilihat pada Lampiran.
     2. Semi Investment
        Berdasarkan biaya investasi pada excavator, dozer dan dump truck sebesar
        Rp. 13.300.000.000,- dan margin laba yang diinginkan, maka harga jasa
        bongkar muat ditentukan sebesar Rp. 3.000,- untuk bongkar muat saja dan
        sebesar Rp. 1.000,- untuk handling di stock pile. Rincian lebih lanjut
        mengenai biaya dapat dilihat pada Lampiran.
     3. Labor Supply
        Tanpa memperhitungkan nilai investasi peralatan dan mesin, kemudian
        menentukan margin laba yang diinginkan, maka harga jasa bongkar muat
        ditentukan sebesar Rp. 1.600,- untuk bongkar muat saja dan sebesar Rp.
        500,- untuk handling di stock pile. Rincian lebih lanjut mengenai biaya dapat
        dilihat pada Lampiran.

Kesimpulan Aspek Pasar
Berdasarkan proyeksi produksi listrik dan pemakaian batu bara, dapat dihitung total
kebutuhan batu bara rata-rata per tahun pada keenam unit pembangkit baru sebesar
16,580,416 MTon. Berdasarkan analisis strategi penentuan harga berdasarkan harga
pesaing/jasa lain yang sejenis dapat disimpulkan bahwa kisaran harga yang wajar bagi
perusahan bongkar muat batu bara yaitu antara Rp 21.000 – Rp 42.350 per MTon batu
bara. Sedangkan berdasarkan analisis strategi penentuan harga berdasarkan biaya
produksi dan margin laba, harga/tarif bongkar muat dibedakan menjadi dua, yaitu
harga bongkar muat saja dan harga handling batu bara di stock pile. Harga bongkar
muat dengan menggunakan 3 alternatif investasi adalah sebagai berikut :
      1. Full Investment, tarif bongkar muat sebesar Rp 21.000,- per MTon dan tarif
         handling di stock pile sebesar Rp. 4.000,- per MTon.
      2. Semi Investment, tarif bongkar muat sebesar Rp 3.000,- per MTon dan tarif
         handling di stock pile sebesar Rp. 1.000,- per MTon.
3. Labor Supply, tarif bongkar muat sebesar Rp 1.600,- per MTon dan tarif
   handling di stock pile sebesar Rp. 500,- per MTon.
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
1. Struktur Organisasi

                                                                             DEWAN KOMISARIS




                                                                                   DIREKTUR


                                                                                                  Sekretaris



                                          MANAGER TEKNIK DAN                                                                MANAGER KEUANGAN DAN
                                             OPERASIONAL                                                                           UMUM

                            Sekretaris                                                                         Sekretaris



                                                                                                 BAGIAN                                          BAGIAN
   KACAB           KACAB                   KACAB            KACAB         KACAB                PENGADAAN                    BAGIAN SDM         AKUNTANSI
   PAITON         REMBANG                INDRAMAYU         CILACAP       PACITAN              DAN LOGISTIK                   DAN UMUM        DAN KEUANGAN


     SEKSI           SEKSI                    SEKSI            SEKSI          SEKSI              SEKSI                        SEKSI              SEKSI
  PERALATAN       PERALATAN                PERALATAN        PERALATAN      PERALATAN          PENGADAAN                       UMUM             AKUTANSI
      DAN             DAN                      DAN              DAN            DAN                DAN                                             DAN
PEMELIHARAAN    PEMELIHARAAN             PEMELIHARAAN     PEMELIHARAAN   PEMELIHARAAN          LOGISTIK                       SEKSI            KEUANGAN
                                                                                                                               SDM
   SEKSI           SEKSI                    SEKSI            SEKSI           SEKSI
 BONGKAR         BONGKAR                  BONGKAR          BONGKAR         BONGKAR
  MUAT            MUAT                     MUAT             MUAT            MUAT
   SEKSI           SEKSI                   SEKSI            SEKSI            SEKSI
 KEAMANAN        KEAMANAN                KEAMANAN         KEAMANAN        KEAMANAN




Gambar 3 Struktur Organisasi
2. Kebutuhan Tenaga Kerja dan Rincian Gaji Karyawan

                             Tabel 6. Kebutuhan Tenaga Kerja dan Gaji Karyawan
                                             J umlah G aji /bulan   Makan & T rans port J umlah / bulan   G aji /tahun     T HR        T otal
  No                  Item
                                             (orang )   (R p^000)       (R p^000)          (R p^000)       (R p^000) (R p^000)       (R p^000)
  1    K omis aris                              1        10.800           3.000             13.800            165.600  13.800          179.400
  2    D irektur                                1        27.000           3.000             30.000            360.000  30.000          390.000
  3    Manager K euangan dan Umum               1        17.000           3.000             20.000            240.000  20.000          260.000
  4    Manager T eknik dan O peras ional        1        17.000           3.000             20.000            240.000  20.000          260.000
  5    S ekretaris                              3         2.000            600               2.600             93.600    7.800         101.400
  6    K acab P aiton                           1         5.000           1.500              6.500             78.000    6.500           84.500
  7    K acab R embang                          1         5.000           1.500              6.500             78.000    6.500           84.500
  8    K acab Indramayu                         1         5.000           1.500              6.500             78.000    6.500           84.500
  9    K acab C ilacap                          1         5.000           1.500              6.500             78.000    6.500           84.500
  10   K acab P aiton J atim B aru              1         5.000           1.500              6.500             78.000    6.500           84.500
  11   K abag K euangan dan Akuntans i          1         5.000           1.500              6.500             78.000    6.500           84.500
  12   K abag P engadaan dan L ogis tik         1         5.000           1.500              6.500             78.000    6.500           84.500
  13   K abag S D M dan Umum                    1         5.000           1.500              6.500             78.000    6.500           84.500
  14   K as i P eralatan dan P emeliharaan      5         3.000            900               3.900            234.000  19.500          253.500
  15   K as i B ongkar Muat                     5         3.000            900               3.900            234.000  19.500          253.500
  16   K as i K eamanan                         5         3.000            900               3.900            234.000  19.500          253.500
  17   K as i S D M                             1         3.000            900               3.900             46.800    3.900           50.700
  18   K as i Umum                              1         3.000            900               3.900             46.800    3.900           50.700
  19   K as i P engadaan dan L ogis tik         1         3.000            900               3.900             46.800    3.900           50.700
  20   K as i K euangan dan Akuntans i          1         3.000            900               3.900             46.800    3.900           50.700
  21   S taf B ag K euangan                     1         2.000            600               2.600             31.200    2.600           33.800
  22   S taf B ag Akuntans i                    1         2.000            600               2.600             31.200    2.600           33.800
  23   S taf S D M                              1         2.000            600               2.600             31.200    2.600           33.800
  24   S taf Umum                               1         2.000            600               2.600             31.200    2.600           33.800
  25   S taf P engadaan dan L ogis tik          1         2.000            600               2.600             31.200    2.600           33.800
  26   O perator S U                            40        2.000            600               2.600          1.248.000 104.000        1.352.000
  27   O perator D oozer                        40        2.000            600               2.600          1.248.000 104.000        1.352.000
  28   S opir                                   10        1.500            500               2.000            240.000  20.000          260.000
                        T otal                 128                                                          5.338.800 444.900        5.783.700
       P ers onel C abang P ac itan
                                             J umlah G aji /bulan   Makan & T rans port J umlah / bulan   G aji /tahun     T HR        T otal
  No                  Item
                                             (orang )   (R p^000)       (R p^000)          (R p^000)       (R p^000)     (R p^000)   (R p^000)
  1    K acab P acitan                          1        5.000            1.500              6.500            78.000        6.500      84.500
  2    K as i P eralatan dan P emeliharaan      1        3.000             900               3.900            46.800        3.900      50.700
  3    K as i B ongkar Muat                     1        3.000             900               3.900            46.800        3.900      50.700
  4    K as i K eamanan                         1        3.000             900               3.900            46.800        3.900      50.700
  5    O perator S U                            8        2.000             900               2.900           278.400       23.200     301.600
  6    O perator D oozer                        8        2.000             900               2.900           278.400       23.200     301.600
  7    S opir                                   2        1.500             500               2.000            48.000        4.000      52.000
                        T otal                 22                                                            823.200       68.600     891.800



        Berdasarkan tabel diatas total dari seluruh kebutuhan tenaga kerja sebanyak 128
        orang, setelah tahun 2013 dimana UP Pacitan sudah mulai beroperasi maka
        perkiraan jumlah tenaga kerja meningkat menjadi 150 orang, tenaga kerja
        tersebut berkedudukan di kantor pusat dan 6 lokasi unit pembangkit baru.

        Besarnya gaji yang diterima karyawan setiap bulannya terdiri dari gaji pokok,
        uang makan dan transportasi. Dalam 1 (satu) tahun semua karyawan selain
        memperoleh gaji juga akan mendapatkan THR. Dimana besarnya THR adalah
        sama dengan 1 (satu) kali gaji.

3. Perkiraan Biaya Rekrutmen dan Training
    Biaya rekrutmen untuk posisi Direktur, Manajer, Kabag, dan Kacab dianggarkan
    sebesar Rp. 5.000.000,- per orang. Level Kasi dan Staff memerlukan biaya
    rekrutmen sebesar Rp. 3.000.000,-, sedangkan untuk Operator dan Sopir
    memerlukan biaya rekrutmen Rp. 1.000.000,- per orang. Sehingga besar biaya
rekrutmen seluruh karyawan perusahaan bongkar muat adalah Rp. 232.000.000,-
     (belum termasuk biaya rekrutmen cabang Pacitan yang baru akan beroperasi
     tahun 2013).

     Besarnya biaya training tergantung dari posisi jabatan. Level Direktur, Manajer,
     Kacab dan Kabag biaya untuk training sebesar Rp.7.000.000,- per orang, untuk
     level Kasi dan Staff biayanya Rp. 5.000.000,- per orang. Besarnya biaya
     training seorang operator adalah Rp. 3.000.000,-. Begitu pula besarnya biaya
     training untuk Sopir besarnya sama Rp. 3.000.000,-. Jadi total seluruh biaya
     training untuk 128 karyawannya adalah Rp. 488.000.000,- (belum termasuk
     biaya untuk cabang Pacitan yang akan beroperasi tahun 2013).


ASPEK TEKNIS
1. Lokasi Bongkar Muat
    Lokasi bongkar muat berada pada masing-masing unit pembangkit baru, antara
    lain PLTU Paiton 1 & 2, PLTU Paiton Jatim Baru, PLTU Rembang, PLTU
    Indramayu, PLTU Cilacap dan PLTU Pacitan.

2. Alternatif Lokasi Kantor Pusat Perusahaan
    Aspek-aspek yang dipertimbangkan untuk menentukan lokasi kantor pusat
    perusahaan bongkar muat adalah sebagai berikut :
    a.      Jarak Antara Masing-masing Alternatif Lokasi
    b.      Biaya Koordinasi
    c.      Ketersediaan Infrastruktur Transportasi
    d.      Biaya-biaya Pembangunan Kantor Pusat
     Penentuan lokasi kantor pusat dilakukan dengan menggunakan metode
     Analytical Hierarchy Process (AHP). Selain empat faktor yang dijelaskan
     sebelumnya, juga digunakan pertimbangan terhadap kemudahan koordinasi baik
     dengan induk perusahaan maupun berbagai instansi terkait, serta kemudahan
     memperoleh     sarana     penunjang     bisnis. Berdasarkan    hasil AHP
     direkomendasikan untuk memilih Surabaya sebagai lokasi kantor pusat.

3. Proses Produksi Bongkar Muat
    Di bawah ini adalah alur proses bisnis bongkar muat batu bara :
Gambar 4. Gambar Alur Proses Bongkar Muat Batu Bara


4. Kebutuhan Investasi Peralatan dan Mesin
    Kebutuhan mesin dan peralatan tersebut antara lain sebagai berikut :
                  Tabel 7. Nilai Investasi Mesin dan Peralatan
                            Peralatan                       Capital Cost
         Radio Komunikasi Pelabuhan Tranciver                    7.053.000
         Sistem Telekomunikasi radio antar paiton               29.847.000
         Ship unloader                                      90.560.893.000
         lift ship unloader unit I                             483.880.000
         Magnetic separartor & accessories (set)            12.162.449.000
         Pulleys with bearing & acc (set)                   43.728.083.000
         Rollers and accessories (set)                      17.456.076.000
         Conveyor MV motors (set) E                          5.532.313.000
         landasan stock batu bara B                          3.140.000.000
         grating reclaim hopper I RHI                          281.995.000
         Conveyor structures/chutes (MT)                    14.283.181.000
         Diverter gate (set)                                 7.456.677.000
         TH 1.2.3.4 & ERR structures (MT) B                  9.061.580.000
         electrical belt scale &acc (set)                    8.979.969.000
Peralatan                      Capital Cost
         support structures pyrates tank (pcs)            6.100.443.000
         Hood with accessories (LOT)                     16.280.467.000
         conveyor belting (meters)                       19.975.642.000
         vacuum cleaning accsoris (LOT)                  32.488.464.000
         dust collector with fittings (SET)              23.867.507.000
         TH & ERR structures (MT)                        12.814.142.000
         field devices&local control (LOT)                4.103.497.000
         system pencegah water hammer (SET)               1.026.626.000
         pekerjaan listrik (unit)                           435.117.000
         instalasi listrik (unit)                         9.008.234.000
         instrument (lot)                                 1.454.218.000
         conveyor structures (MT)                        47.700.341.000
         coal handling foundation (M3)                   20.568.735.000
         jetty & loading dock dan perlngkapan               691.139.000
         eath & rock (CU.M)                                 318.204.000
         drainage ditches                                 2.322.025.000
         caol un loading jetty (unit)                    59.518.550.000
         roof including plates and shaper (T)             2.706.871.000
         crawler tracked buldozer/coal handling             733.022.000
         crawler tracked buldozer/coal handling B           399.830.000
         triming dozer komatsu D41A-3 8058/9 B              666.648.000
         two way dozers / triming dozers B                  208.840.000
         excavator merk daewo model DH320 engine            314.224.000
         wheel loader komatsu WA 320-1M-21045 32          1.139.208.000
         wheel loader merk/type Volvo BM L 70 C           3.033.681.000
         wheeled tractor scrappers/coal scrapers          1.149.512.000
         backhoe loader M.F Type 750                      1.041.104.000
         Total Investasi Mesin dan Peralatan            483.230.287.000

5. Investasi Bangunan dan Perlengkapan Perusahaan
     Investasi untuk bangunan terdiri dari investasi pembangunan kantor pusat dan
     pembangunan kantor cabang. Luasnya lahan sudah termasuk besarnya tanah
     yang dibutuhkan untuk pendirian bangunan tersebut. Biaya investasi untuk lahan
     adalah sebagai berikut :
                   Tabel 8. Investasi Lahan (Tanah dan Bangunan)
                          Kebutuhan Harga Tanah/m2
           Kota                                             Total Nilai Tanah (000)
                              Lahan            (000)
    Surabaya                   433             3000                 1.300.000
    Paiton 1 & 2,
                               257              600                  154.000
    Paiton Jatim Baru
    Rembang                    257              500                  128.333
    Indramayu                  257              400                  102.667
    Cilacap                    257              500                  128.333
    Pacitan                    257              250                   64.167
        Total Investasi lahan (Tanah dan Bangunan)                  1.877.500
     Sedangkan investasi untuk pengadaan perlengkapan kantor, baik kantor pusat
     maupun kantor cabang dianggarkan sebesar Rp. 391.750.000.000,-.
ASPEK KEUANGAN
1. Alternatif 1 (Full Investment)
    • Kebutuhan Investasi
         Total kebutuhan investasi untuk alternatif 1 adalah sebesar Rp.
         2.428.598.445.000,-. Sedangkan tambahan investasi untuk cabang Pacitan
         di tahun kedua adalah sebesar Rp. 484.606.515.000,-.
    • Proyeksi Laba/Rugi
                                    Tabel 9.
          Proyeksi Pendapatan, Laba setelah Pajak dan Profit Margin
                      Alternatif 1 (Dalam ribuan rupiah)
                  Tahun      Laba Stl Pjk      Sales      Profit Margin
                    1        161,829,346    360,825,700     44.85%
                    2        188,784,645    397,810,334     47.46%
                    3        251,976,077    511,507,907     49.26%
                    4        280,389,098    550,726,316     50.91%
                    5        303,751,411    583,259,024     52.08%
                    6        327,886,536    615,176,415     53.30%
                    7        350,519,156    646,877,952     54.19%
                    8        374,475,879    680,261,195     55.05%
                    9        399,584,337    715,420,132     55.85%
                   10        426,036,308    752,454,469     56.62%


     •   Net Present Value
          Proyeksi angka Net Present Value, dengan menggunakan discount factor
          sebesar 15% menghasilkan angka positif yaitu sebesar Rp
          186.043.664.000,-. Angka ini menunjukkan bahwa nilai sekarang aliran kas
          masuk bersih bagi proyek pembangunan perusahaan bongkar muat nantinya
          akan lebih besar dibanding dengan nilai sekarang dari investasi yang akan
          dilakukan.
     •   Internal Rate of Return / IRR
          Proyeksi angka Internal Rate of Return (IRR) proyek pendirian usaha
          bongkar muat PT PJB ini adalah sebesar 15,98%. Angka ini menunjukkan
          bahwa proyek pendirian usaha bongkar muat PT PJB ini secara bisnis
          cukup menguntungkan, karena mempunyai IRR di atas 15%, yaitu tingkat
          bunga yang dianggap sebagai biaya modal dari proyek.
     •   Payback Period
          Periode pengembalian investasi, tanpa memperhitungkan nilai waktu uang
          diperkirakan selama 7 tahun, 1 bulan. Angka payback period ini cukup
          optimis, mengingat jumlah besaran nilai proyek yang mencapai 2,43 trilliun
          rupiah.



     •   Analisis Sensitivitas

                                       Tabel 10.
                                  Analisis Sensitivitas
(Alternatif 1)
                            EXPECTED               OPTIMIS                    PESIMIS
                                            NAIK %      NILAI          TURUN %       NILAI
TARIF BONGKAR MUAT
                              25,000         10%           27,500            -10%      24,750
(Rp/ton)
TARIF HANDLING (Rp/ton)        5,000         10%           5,500             -10%      4,950
NILAI INVESTASI (Rp^000)   2,428,598,445     -10%   2,185,738,600            +10%   2,671,458,289
IRR                           15.98%                       19.00%                      14.56%
NPV DF 15%                 186,043,664                  714,115,661                 (89,600,496)
PROFIT RATA/TAHUN
                           459,050,086                  518,574,709                 453,097,623
(Rp^000)
PENDAPATAN/TAHUN
                           793,661,647                  873,027,811                 785,725,030
(Rp^000)



2. Alternatif 2 (Semi Investment)
    • Kebutuhan Investasi
         Total kebutuhan investasi untuk alternatif 2 adalah sebesar Rp.
         77.304.701.000,-. Sedangkan tambahan investasi untuk cabang Pacitan di
         tahun kedua adalah sebesar Rp. 14.676.228.000,-.

      •   Proyeksi Laba/Rugi
                                     Tabel 11.
           Proyeksi Pendapatan, Laba setelah Pajak dan Profit Margin
                       Alternatif 2 (Dalam ribuan rupiah)
                   Tahun     Laba Stl Pjk       Sales        Profit Margin
                     1         4,753,673      24,055,047       19.76%
                     2         6,189,247      26,520,689       23.34%
                     3         8,946,518      34,100,527       26.24%
                     4        10,400,956      36,728,966       28.32%
                     5        11,518,374      38,924,359       29.59%
                     6        13,867,713      41,082,709       33.76%
                     7        14,895,655      43,231,116       34.46%
                     8        16,102,242      45,496,606       35.39%
                     9        17,251,148      47,886,024       36.03%
                    10        18,466,308      50,406,659       36.63%


      •   Net Present Value
           Proyeksi angka Net Present Value, dengan menggunakan discount factor
           sebesar 15% menghasilkan angka positif yaitu sebesar Rp 41.592.437.000,-.
           Angka ini menunjukkan bahwa nilai sekarang aliran kas masuk bersih bagi
           proyek pembangunan perusahaan bongkar muat nantinya akan lebih besar
           dibanding dengan nilai sekarang dari investasi yang akan dilakukan.
      •   Internal Rate of Return / IRR
Proyeksi angka Internal Rate of Return / IRR proyek pendirian usaha
           bongkar muat PT PJB ini adalah sebesar 21,55%. Angka ini menunjukkan
           bahwa proyek pendirian usaha bongkar muat PT PJB ini secara bisnis
           cukup menguntungkan, karena mempunyai IRR di atas 15%, yaitu tingkat
           bunga yang dianggap sebagai biaya modal dari proyek.
     •    Payback Period
           Periode pengembalian investasi, tanpa memperhitungkan nilai waktu uang
           diperkirakan selama 5 tahun, 5 bulan. Angka payback period ini cukup
           cepat, karena beban investasi peralatan berat hanya sebagian.
     •    Analisis Sensitivitas
                                            Tabel 12.
                                      Analisis Sensitivitas
                                          (Alternatif 2)
                               EXPECTED            OPTIMIS                PESIMIS
                                             NAIK %     NILAI        TURUN %    NILAI
    TARIF BONGKAR MUAT
                                 1,500       +10%         1,650       -10%      1,485
    (Rp/ton)
    TARIF HANDLING
                                  500        +10%          550        -10%       495
    (Rp/ton)
    NILAI INVESTASI (Rp^000)   77,304,701     -10%      69,574,231    + 10%   85,035,171
    IRR                         21.55%                   24.36%                 21.27%
    NPV DF 15%                 41,592,437               60,940,885            39,657,592
    PROFIT RATA/TAHUN
                               21,784,583               25,783,146            21,384,726
    (Rp^000)
    PENDAPATAN/TAHUN
                               53,314,173               58,645,590            52,781,031
    (Rp^000)

3. Alternatif 3 (Full Labor Supply)
    • Kebutuhan Investasi
         Total kebutuhan investasi untuk alternatif 3 adalah sebesar Rp.
         10.758.221.000,-. Sedangkan tambahan investasi untuk cabang Pacitan di
         tahun kedua adalah sebesar Rp. 1.376.228.000,-.




     •    Proyeksi Laba/Rugi
                                            Tabel 13.
Proyeksi Pendapatan, Laba setelah Pajak dan Profit Margin
                        Alternatif 3 (Dalam ribuan rupiah)
                  Tahun     Laba Stl Pjk     Sales      Profit Margin
                    1         2,020,290    13,831,652     14.61%
                    2         2,680,399    15,249,396     17.58%
                    3         4,020,880    19,607,803     20.51%
                    4         4,642,612    21,107,706     21.99%
                    5         5,058,202    22,348,157     22.63%
                    6         6,115,779    23,564,026     25.95%
                    7         6,453,132    24,770,508     26.05%
                    8         6,809,527    26,040,214     26.15%
                    9         7,186,139    27,376,601     26.25%
                   10         7,584,224    28,783,331     26.35%


•   Net Present Value
     Proyeksi angka Net Present Value, dengan menggunakan discount factor
     sebesar 15% menghasilkan angka positif yaitu sebesar Rp 27.964.837.000,-.
     Angka ini menunjukkan bahwa nilai sekarang aliran kas masuk bersih bagi
     proyek pembangunan perusahaan bongkar muat nantinya akan lebih besar
     dibanding dengan nilai sekarang dari investasi yang akan dilakukan.
•   Internal Rate of Return / IRR
     Proyeksi angka Internal Rate of Return / IRR proyek pendirian usaha
     bongkar muat PT PJB ini adalah sebesar 41,80%. Angka ini menunjukkan
     bahwa proyek pendirian usaha bongkar muat PT PJB ini secara bisnis
     cukup menguntungkan, karena mempunyai IRR di atas 15%, yaitu tingkat
     bunga yang dianggap sebagai biaya modal dari proyek.
•   Payback Period
     Periode pengembalian investasi, tanpa memperhitungkan nilai waktu uang
     diperkirakan selama 3 tahun, 0,2 bulan. Angka payback period ini cukup
     cepat, karena beban investasi peralatan berat tidak ada.




•   Analisis Sensitivitas
                                      Tabel 14
Analisis Sensitivitas
                                       (Alternatif 3)
                                 NORMAL           OPTIMIS               PESIMIS
                                             NAIK %    NILAI       TURUN %    NILAI
    TARIF BONGKAR MUAT (Rp/
                                  1,000      + 10%       1,100      -10%        990
    ton)
    TARIF HANDLING (Rp/ton)         500      + 10%        550       -10%         495
    NILAI INVESTASI (Rp^000)    10,758,221   -10%      9,682,398    + 10%    11,834,043
    IRR                           41.80%                84.09%                70.29%
    NPV DF 15%                  27,964,837            77,588,878             61,563,762
    PROFIT RATA/TAHUN
                                 7,929,057            18,424,668             15,100,894
    (Rp^000)
    PENDAPATAN/TAHUN
                                30,322,847            44,316,995             39,885,296
    (Rp^000)



ASPEK HUKUM
Sesuai dengan ketentuan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 14 Tahun
2002, tentang penyelenggaraan dan pengusahaan bongkar muat barang dari dan ke
kapal, dalam mendirikan jasa bongkar muat wajib memiliki izin usaha dan memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a. memiliki akte pendirian perusahaan;
b. Surat Keterangan Domisili Perusahaan
c. SK Pengesahan dari Menkumham
d. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
e. TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
f. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perusahaan;
g. memiliki Modal Usaha;
h. memiliki Peralatan Bongkar Muat;
i. memiliki Tenaga Ahli Di Bidang Bongkar Muat.

Berdasarkan harga pasar yang berlaku, biaya untuk pendirian PT diestimasikan
sebesar Rp. 12.500.000,-, yang mencakup biaya untuk biaya persiapan dan pengajuan
permohonan, biaya retribusi/administrasi perizinan/pendaftaran, biaya transportasi
selama proses pengerjaan dan biaya jasa perizinan dan jasa notaris.

More Related Content

Similar to Bongkar Muat Batu Bara

PIT39 HATHI persentasi teknologi pembangkit tenaga listrik
PIT39 HATHI persentasi  teknologi pembangkit tenaga listrikPIT39 HATHI persentasi  teknologi pembangkit tenaga listrik
PIT39 HATHI persentasi teknologi pembangkit tenaga listrikspoytv23
 
Pengembangan Panas Bumi Indonesia
Pengembangan Panas Bumi IndonesiaPengembangan Panas Bumi Indonesia
Pengembangan Panas Bumi IndonesiaMuhammadThasril
 
Rancangan Batas Emisi GRK
Rancangan Batas Emisi GRKRancangan Batas Emisi GRK
Rancangan Batas Emisi GRKYossiApriani
 
content-capaian-kinerja-sektor-esdm-2023-dan-target-2024-.pdf
content-capaian-kinerja-sektor-esdm-2023-dan-target-2024-.pdfcontent-capaian-kinerja-sektor-esdm-2023-dan-target-2024-.pdf
content-capaian-kinerja-sektor-esdm-2023-dan-target-2024-.pdfssuser8462a9
 
Incentivising participation in voluntary phase of ETS scheme and impact of ca...
Incentivising participation in voluntary phase of ETS scheme and impact of ca...Incentivising participation in voluntary phase of ETS scheme and impact of ca...
Incentivising participation in voluntary phase of ETS scheme and impact of ca...OECD Environment
 
Potensi energi jabar
Potensi energi jabarPotensi energi jabar
Potensi energi jabarAndri Perdana
 
Laporan pkh direktur jamkesos-15.11.10
Laporan pkh direktur jamkesos-15.11.10Laporan pkh direktur jamkesos-15.11.10
Laporan pkh direktur jamkesos-15.11.10khoiril anwar
 
Prosedur standar sistem operasi dan pembiayaan op iplt
Prosedur standar sistem operasi dan pembiayaan op ipltProsedur standar sistem operasi dan pembiayaan op iplt
Prosedur standar sistem operasi dan pembiayaan op ipltinfosanitasi
 
10 prosedur standar_sistem_operasi_dan_pembiayaan_op_iplt
10 prosedur standar_sistem_operasi_dan_pembiayaan_op_iplt10 prosedur standar_sistem_operasi_dan_pembiayaan_op_iplt
10 prosedur standar_sistem_operasi_dan_pembiayaan_op_ipltminatinjunju
 
Bunaken Island | Nov-15 | Various new and renewable energies, (Kebijakan dan ...
Bunaken Island | Nov-15 | Various new and renewable energies, (Kebijakan dan ...Bunaken Island | Nov-15 | Various new and renewable energies, (Kebijakan dan ...
Bunaken Island | Nov-15 | Various new and renewable energies, (Kebijakan dan ...Smart Villages
 
Optimalisasi pltd dengan metode lamda
Optimalisasi pltd dengan metode lamdaOptimalisasi pltd dengan metode lamda
Optimalisasi pltd dengan metode lamdaEliask
 
Kak plts pangea konstruksi
Kak plts pangea  konstruksiKak plts pangea  konstruksi
Kak plts pangea konstruksiruddin ab
 

Similar to Bongkar Muat Batu Bara (17)

PIT39 HATHI persentasi teknologi pembangkit tenaga listrik
PIT39 HATHI persentasi  teknologi pembangkit tenaga listrikPIT39 HATHI persentasi  teknologi pembangkit tenaga listrik
PIT39 HATHI persentasi teknologi pembangkit tenaga listrik
 
Pengembangan Panas Bumi Indonesia
Pengembangan Panas Bumi IndonesiaPengembangan Panas Bumi Indonesia
Pengembangan Panas Bumi Indonesia
 
Rancangan Batas Emisi GRK
Rancangan Batas Emisi GRKRancangan Batas Emisi GRK
Rancangan Batas Emisi GRK
 
PRESENTASI KP
PRESENTASI KPPRESENTASI KP
PRESENTASI KP
 
content-capaian-kinerja-sektor-esdm-2023-dan-target-2024-.pdf
content-capaian-kinerja-sektor-esdm-2023-dan-target-2024-.pdfcontent-capaian-kinerja-sektor-esdm-2023-dan-target-2024-.pdf
content-capaian-kinerja-sektor-esdm-2023-dan-target-2024-.pdf
 
Incentivising participation in voluntary phase of ETS scheme and impact of ca...
Incentivising participation in voluntary phase of ETS scheme and impact of ca...Incentivising participation in voluntary phase of ETS scheme and impact of ca...
Incentivising participation in voluntary phase of ETS scheme and impact of ca...
 
Ken 02052015 surabaya-its
Ken  02052015 surabaya-itsKen  02052015 surabaya-its
Ken 02052015 surabaya-its
 
Potensi energi jabar
Potensi energi jabarPotensi energi jabar
Potensi energi jabar
 
Laporan pkh direktur jamkesos-15.11.10
Laporan pkh direktur jamkesos-15.11.10Laporan pkh direktur jamkesos-15.11.10
Laporan pkh direktur jamkesos-15.11.10
 
Sesi iv
Sesi ivSesi iv
Sesi iv
 
Prosedur standar sistem operasi dan pembiayaan op iplt
Prosedur standar sistem operasi dan pembiayaan op ipltProsedur standar sistem operasi dan pembiayaan op iplt
Prosedur standar sistem operasi dan pembiayaan op iplt
 
10 prosedur standar_sistem_operasi_dan_pembiayaan_op_iplt
10 prosedur standar_sistem_operasi_dan_pembiayaan_op_iplt10 prosedur standar_sistem_operasi_dan_pembiayaan_op_iplt
10 prosedur standar_sistem_operasi_dan_pembiayaan_op_iplt
 
Contoh tulisan listrik
Contoh tulisan listrikContoh tulisan listrik
Contoh tulisan listrik
 
Bunaken Island | Nov-15 | Various new and renewable energies, (Kebijakan dan ...
Bunaken Island | Nov-15 | Various new and renewable energies, (Kebijakan dan ...Bunaken Island | Nov-15 | Various new and renewable energies, (Kebijakan dan ...
Bunaken Island | Nov-15 | Various new and renewable energies, (Kebijakan dan ...
 
Materi Seminar Hasil.pptx
Materi Seminar Hasil.pptxMateri Seminar Hasil.pptx
Materi Seminar Hasil.pptx
 
Optimalisasi pltd dengan metode lamda
Optimalisasi pltd dengan metode lamdaOptimalisasi pltd dengan metode lamda
Optimalisasi pltd dengan metode lamda
 
Kak plts pangea konstruksi
Kak plts pangea  konstruksiKak plts pangea  konstruksi
Kak plts pangea konstruksi
 

Bongkar Muat Batu Bara

  • 1. EXECUTIVE SUMMARY Pengelolaan bongkar muat batu bara saat ini dilakukan sendiri oleh unit pembangkit. Kegiatan bongkar muat pada unit pembangkit memunculkan suatu ide untuk membentuk/mendirikan anak perusahaan baru dengan core bisnis mengelola proses bongkar muat batu bara. Diharapkan dengan mendirikan anak perusahaan baru, kegiatan bongkar muat batu bara dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien. Rencana pendirian perusahaan bongkar muat juga didasari atas adanya usaha sejenis seperti PT. Gresik Jasatama di Gresik, dan perusahaan bongkar muat yang lain seperti di Pelabuhan Semarang, di Cirebon maupun di Jakarta. Selain itu, pembangunan perusahaan ini didukung oleh rencana penambahan unit pembangkit baru yang akan beroperasi antara lain Unit Pembangkit Indramayu, Unit Pembangkit Rembang, Unit Pembangkit Cilacap, dan Unit Pembangkit Pacitan. Pembangunan pembangkit- pembangkit baru tersebut menyebabkan peningkatan jumlah kebutuhan batu bara yang diperkirakan sebesar 16,580,416 MTon. Peningkatan jumlah kebutuhan batu bara secara langsung meningkatkan aktivitas bongkar muat batu bara. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi kelayakan untuk pendirian anak perusahaan bongkar muat batu bara. Studi kelayakan ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha pendirian anak perusahaan baru yang bergerak di bidang jasa bongkar muat batu bara. Analisis dilakukan berdasarkan pada beberapa alternatif sistem, yaitu : (1) full investment, (2) semi investment, dan (3) full labor supply. Analisis untuk masing-masing alternatif dilakukan dengan meninjau kelayakan usaha dilihat dari aspek pasar, aspek sumber daya manusia, aspek teknik, aspek keuangan dan aspek legal. Penilaian kelayakan aspek keuangan dilakukan dengan melihat Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period. Untuk menganalisis kemungkinan terjadinya hal- hal di luar yang diproyeksikan dilakukan analisis sensitivitas setiap alternatif. ASPEK PASAR 1. Proyeksi Produksi Listrik Berdasarkan pada produksi Paiton 1 & 2 yang memiliki kapasitas 800 MW, produksi listrik tahun 2005-2009 rata-ratanya sebesar 5.575.418 MWh per tahun atau sebesar 79,56% dari kapasitas terpasang, maka diproyeksikan produksi listrik dengan pembangkit baru sebagai berikut :
  • 2. Tabel 1. Kapasitas Produksi Listrik di Beberapa Unit Pembangkit Baru Kapasitas (MW) Kapasitas No. Pembangkit (PLTU) Produksi per Unit Total tahun (MWh) 1 Pacitan 2 x 315 630 5.518.800 2 Paiton Jatim Baru (Indramayu) 1 x 615 615 5.387.400 3 Indramayu 3 x 330 990 8.672.400 4 Rembang 1 x 350 350 3.066.000 5 Paiton 1 & 2 2 x 400 800 7.008.000 6 Cilacap 2 x 300 600 5.256.000 Total 34.908.600 Tabel 1 menunjukkan total kapasitas produksi terpasang pada keenam pembangkit sebesar 34.908.600 MWh. Unit Pembangkit yang memiliki kapasitas paling besar yaitu Unit Pembangkit Indramayu dengan produksi listrik maksimal sebesar 8.672.400 MWh per tahun. Sedangkan Unit Pembangkit yang kapasitasnya paling kecil yaitu Unit Pembangkit Rembang dengan produksi listrik maksimal sebesar 3.066.000 MWh per tahun. Jika rata-rata prosentase produksi normal dari kapasitas terpasang sebesar 79,56%, diproyeksikan produksi listrik sebagai berikut : Tabel 2. Proyeksi Produksi Listrik di Beberapa Unit Pembangkit Baru Kapasitas Rata-rata % Produksi per No. Pembangkit (PLTU) Produksi produksi tahun (MWh) (MWh) 1 Paiton 1 & 2 7,008,000 79.56% 5,575,418 2 Pacitan 5,518,800 79.56% 4,390,642 3 Paiton Jatim Baru (Indramayu) 5,387,400 79.56% 4,286,103 4 Indramayu 8,672,400 79.56% 6,899,580 5 Rembang 3,066,000 79.56% 6,899,580 6 Cilacap 5,256,000 79.56% 4,181,564 Total 34,908,600 32,232,886 2. Proyeksi Pemakaian Batu Bara Pemakaian batu bara untuk setiap produksi listrik (SFC) selama 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut : Tabel 3. Perkiraan Pemakaian Batu Bara per MW
  • 3. Produksi Tenaga Pemakaian Batu Pemakaian Batu Bara per Tahun Listrik (MWh) Bara (MTon) MW (MTon) 2005 4.918.649 2.506.026 0,51 2006 5.323.635 2.752.759 0,52 2007 6.095.275 3.040.419 0,50 2008 5.736.766 2.986.258 0,52 2009 5.802.766 3.052.438 0,53 Rata-rata Aktual 0,51 Tabel di atas menunjukkan rata-rata pemakaian batu bara per MW listrik yang diproduksi selama 5 tahun terakhir adalah 0,51 MTon per MW. Sedangkan, kebutuhan atau pemakaian batu bara untuk Unit Pembangkit baru dengan menggunakan standar pemakaian rata-rata batu bara selama 5 tahun (0,51 MTon) adalah sebagai berikut: Tabel 4. Perkiraan Kebutuhan Batu Bara Menggunakan Standar Pemakaian Rata-rata di Unit Pembangkit Baru Kebutuhan Batu Produksi per No. Pembangkit (PLTU) Bara per tahun tahun (MWh) (MTon) 1 Paiton 1 & 2 5,575,418 2,867,964 2 Pacitan 4,390,642 2,258,522 3 Paiton Jatim Baru (Indramayu) 4,286,103 2,204,747 4 Indramayu 6,899,580 3,549,105 5 Rembang 6,899,580 3,549,105 6 Cilacap 4,181,564 2,150,973 Total 16,580,416 Total kebutuhan batu bara rata-rata per tahun pada keenam unit pembangkit sebesar 16,580,416 MTon. 3. Strategi Harga Berdasarkan Harga Pesaing/Jasa Lain Perbedaan tarif jasa bongkar muat di berbagai pelabuhan adalahsebagai berikut : Tabel 5. Perbedaan Tarif dan Kenaikan Jasa Bongkar Muat Pelabuhan Pelabuhan Pelabuhan Pelabuhan Tarif Tanjung Priok Cirebon Ciwandan Gresik (Rp per MTon) (Rp per MTon) (Rp per MTon) (Rp per MTon) Tarif Lama 34.000 25.000 16.962 17.743 Kenaikan 24,56% 24,56% 24,56% 24,56% Tarif Baru 42.350 31.140 21.128 22.101 Tarif bongkar muat paling tinggi berlaku di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta sebesar Rp 34.000,- per MTon. Sedangkan tarif yang paling rendah berlaku di Pelabuhan Ciwandan sebesar Rp 16.962,- per MTon. Harga tersebut berlaku sampai dengan tahun 2009. Di awal tahun 2010, tarif untuk jasa bongkar muat di Pelabuhan Gresik mengalami kenaikan sebesar 24,56%. Kenaikan jasa bongkar muat di pelabuhan Gresik sebesar 24,56% dapat digunakan sebagai asumsi
  • 4. untuk kenaikan di pelabuhan yang lain. Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap harga pesaing/jasa lain yang sejenis, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa harga jasa bongkar muat dapat ditentukan pada kisaran antara Rp 21.000 – Rp 42.350 per MTon batu bara. 4. Strategi Harga Berdasarkan Biaya Produksi dan Margin Laba Harga jasa bongkar muat akan dibedakan menjadi dua, yaitu harga bongkar muat batu bara dan harga handling di stock pile. Ada tiga alternatif untuk menentukan harga/tarif jasa bongkat muat, antara lain : 1. Full Investment Berdasarkan biaya investasi pada peralatan dan mesin sebesar Rp. 483.230.287.000,- dan margin laba yang diinginkan, maka harga jasa bongkar muat ditentukan sebesar Rp. 21.000,- untuk bongkar muat saja dan sebesar Rp. 4000,- untuk handling di stock pile. Rincian lebih lanjut mengenai biaya dapat dilihat pada Lampiran. 2. Semi Investment Berdasarkan biaya investasi pada excavator, dozer dan dump truck sebesar Rp. 13.300.000.000,- dan margin laba yang diinginkan, maka harga jasa bongkar muat ditentukan sebesar Rp. 3.000,- untuk bongkar muat saja dan sebesar Rp. 1.000,- untuk handling di stock pile. Rincian lebih lanjut mengenai biaya dapat dilihat pada Lampiran. 3. Labor Supply Tanpa memperhitungkan nilai investasi peralatan dan mesin, kemudian menentukan margin laba yang diinginkan, maka harga jasa bongkar muat ditentukan sebesar Rp. 1.600,- untuk bongkar muat saja dan sebesar Rp. 500,- untuk handling di stock pile. Rincian lebih lanjut mengenai biaya dapat dilihat pada Lampiran. Kesimpulan Aspek Pasar Berdasarkan proyeksi produksi listrik dan pemakaian batu bara, dapat dihitung total kebutuhan batu bara rata-rata per tahun pada keenam unit pembangkit baru sebesar 16,580,416 MTon. Berdasarkan analisis strategi penentuan harga berdasarkan harga pesaing/jasa lain yang sejenis dapat disimpulkan bahwa kisaran harga yang wajar bagi perusahan bongkar muat batu bara yaitu antara Rp 21.000 – Rp 42.350 per MTon batu bara. Sedangkan berdasarkan analisis strategi penentuan harga berdasarkan biaya produksi dan margin laba, harga/tarif bongkar muat dibedakan menjadi dua, yaitu harga bongkar muat saja dan harga handling batu bara di stock pile. Harga bongkar muat dengan menggunakan 3 alternatif investasi adalah sebagai berikut : 1. Full Investment, tarif bongkar muat sebesar Rp 21.000,- per MTon dan tarif handling di stock pile sebesar Rp. 4.000,- per MTon. 2. Semi Investment, tarif bongkar muat sebesar Rp 3.000,- per MTon dan tarif handling di stock pile sebesar Rp. 1.000,- per MTon.
  • 5. 3. Labor Supply, tarif bongkar muat sebesar Rp 1.600,- per MTon dan tarif handling di stock pile sebesar Rp. 500,- per MTon.
  • 6. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA 1. Struktur Organisasi DEWAN KOMISARIS DIREKTUR Sekretaris MANAGER TEKNIK DAN MANAGER KEUANGAN DAN OPERASIONAL UMUM Sekretaris Sekretaris BAGIAN BAGIAN KACAB KACAB KACAB KACAB KACAB PENGADAAN BAGIAN SDM AKUNTANSI PAITON REMBANG INDRAMAYU CILACAP PACITAN DAN LOGISTIK DAN UMUM DAN KEUANGAN SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI PERALATAN PERALATAN PERALATAN PERALATAN PERALATAN PENGADAAN UMUM AKUTANSI DAN DAN DAN DAN DAN DAN DAN PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN LOGISTIK SEKSI KEUANGAN SDM SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI BONGKAR BONGKAR BONGKAR BONGKAR BONGKAR MUAT MUAT MUAT MUAT MUAT SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI KEAMANAN KEAMANAN KEAMANAN KEAMANAN KEAMANAN Gambar 3 Struktur Organisasi
  • 7. 2. Kebutuhan Tenaga Kerja dan Rincian Gaji Karyawan Tabel 6. Kebutuhan Tenaga Kerja dan Gaji Karyawan J umlah G aji /bulan Makan & T rans port J umlah / bulan G aji /tahun T HR T otal No Item (orang ) (R p^000) (R p^000) (R p^000) (R p^000) (R p^000) (R p^000) 1 K omis aris 1 10.800 3.000 13.800 165.600 13.800 179.400 2 D irektur 1 27.000 3.000 30.000 360.000 30.000 390.000 3 Manager K euangan dan Umum 1 17.000 3.000 20.000 240.000 20.000 260.000 4 Manager T eknik dan O peras ional 1 17.000 3.000 20.000 240.000 20.000 260.000 5 S ekretaris 3 2.000 600 2.600 93.600 7.800 101.400 6 K acab P aiton 1 5.000 1.500 6.500 78.000 6.500 84.500 7 K acab R embang 1 5.000 1.500 6.500 78.000 6.500 84.500 8 K acab Indramayu 1 5.000 1.500 6.500 78.000 6.500 84.500 9 K acab C ilacap 1 5.000 1.500 6.500 78.000 6.500 84.500 10 K acab P aiton J atim B aru 1 5.000 1.500 6.500 78.000 6.500 84.500 11 K abag K euangan dan Akuntans i 1 5.000 1.500 6.500 78.000 6.500 84.500 12 K abag P engadaan dan L ogis tik 1 5.000 1.500 6.500 78.000 6.500 84.500 13 K abag S D M dan Umum 1 5.000 1.500 6.500 78.000 6.500 84.500 14 K as i P eralatan dan P emeliharaan 5 3.000 900 3.900 234.000 19.500 253.500 15 K as i B ongkar Muat 5 3.000 900 3.900 234.000 19.500 253.500 16 K as i K eamanan 5 3.000 900 3.900 234.000 19.500 253.500 17 K as i S D M 1 3.000 900 3.900 46.800 3.900 50.700 18 K as i Umum 1 3.000 900 3.900 46.800 3.900 50.700 19 K as i P engadaan dan L ogis tik 1 3.000 900 3.900 46.800 3.900 50.700 20 K as i K euangan dan Akuntans i 1 3.000 900 3.900 46.800 3.900 50.700 21 S taf B ag K euangan 1 2.000 600 2.600 31.200 2.600 33.800 22 S taf B ag Akuntans i 1 2.000 600 2.600 31.200 2.600 33.800 23 S taf S D M 1 2.000 600 2.600 31.200 2.600 33.800 24 S taf Umum 1 2.000 600 2.600 31.200 2.600 33.800 25 S taf P engadaan dan L ogis tik 1 2.000 600 2.600 31.200 2.600 33.800 26 O perator S U 40 2.000 600 2.600 1.248.000 104.000 1.352.000 27 O perator D oozer 40 2.000 600 2.600 1.248.000 104.000 1.352.000 28 S opir 10 1.500 500 2.000 240.000 20.000 260.000 T otal 128 5.338.800 444.900 5.783.700 P ers onel C abang P ac itan J umlah G aji /bulan Makan & T rans port J umlah / bulan G aji /tahun T HR T otal No Item (orang ) (R p^000) (R p^000) (R p^000) (R p^000) (R p^000) (R p^000) 1 K acab P acitan 1 5.000 1.500 6.500 78.000 6.500 84.500 2 K as i P eralatan dan P emeliharaan 1 3.000 900 3.900 46.800 3.900 50.700 3 K as i B ongkar Muat 1 3.000 900 3.900 46.800 3.900 50.700 4 K as i K eamanan 1 3.000 900 3.900 46.800 3.900 50.700 5 O perator S U 8 2.000 900 2.900 278.400 23.200 301.600 6 O perator D oozer 8 2.000 900 2.900 278.400 23.200 301.600 7 S opir 2 1.500 500 2.000 48.000 4.000 52.000 T otal 22 823.200 68.600 891.800 Berdasarkan tabel diatas total dari seluruh kebutuhan tenaga kerja sebanyak 128 orang, setelah tahun 2013 dimana UP Pacitan sudah mulai beroperasi maka perkiraan jumlah tenaga kerja meningkat menjadi 150 orang, tenaga kerja tersebut berkedudukan di kantor pusat dan 6 lokasi unit pembangkit baru. Besarnya gaji yang diterima karyawan setiap bulannya terdiri dari gaji pokok, uang makan dan transportasi. Dalam 1 (satu) tahun semua karyawan selain memperoleh gaji juga akan mendapatkan THR. Dimana besarnya THR adalah sama dengan 1 (satu) kali gaji. 3. Perkiraan Biaya Rekrutmen dan Training Biaya rekrutmen untuk posisi Direktur, Manajer, Kabag, dan Kacab dianggarkan sebesar Rp. 5.000.000,- per orang. Level Kasi dan Staff memerlukan biaya rekrutmen sebesar Rp. 3.000.000,-, sedangkan untuk Operator dan Sopir memerlukan biaya rekrutmen Rp. 1.000.000,- per orang. Sehingga besar biaya
  • 8. rekrutmen seluruh karyawan perusahaan bongkar muat adalah Rp. 232.000.000,- (belum termasuk biaya rekrutmen cabang Pacitan yang baru akan beroperasi tahun 2013). Besarnya biaya training tergantung dari posisi jabatan. Level Direktur, Manajer, Kacab dan Kabag biaya untuk training sebesar Rp.7.000.000,- per orang, untuk level Kasi dan Staff biayanya Rp. 5.000.000,- per orang. Besarnya biaya training seorang operator adalah Rp. 3.000.000,-. Begitu pula besarnya biaya training untuk Sopir besarnya sama Rp. 3.000.000,-. Jadi total seluruh biaya training untuk 128 karyawannya adalah Rp. 488.000.000,- (belum termasuk biaya untuk cabang Pacitan yang akan beroperasi tahun 2013). ASPEK TEKNIS 1. Lokasi Bongkar Muat Lokasi bongkar muat berada pada masing-masing unit pembangkit baru, antara lain PLTU Paiton 1 & 2, PLTU Paiton Jatim Baru, PLTU Rembang, PLTU Indramayu, PLTU Cilacap dan PLTU Pacitan. 2. Alternatif Lokasi Kantor Pusat Perusahaan Aspek-aspek yang dipertimbangkan untuk menentukan lokasi kantor pusat perusahaan bongkar muat adalah sebagai berikut : a. Jarak Antara Masing-masing Alternatif Lokasi b. Biaya Koordinasi c. Ketersediaan Infrastruktur Transportasi d. Biaya-biaya Pembangunan Kantor Pusat Penentuan lokasi kantor pusat dilakukan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Selain empat faktor yang dijelaskan sebelumnya, juga digunakan pertimbangan terhadap kemudahan koordinasi baik dengan induk perusahaan maupun berbagai instansi terkait, serta kemudahan memperoleh sarana penunjang bisnis. Berdasarkan hasil AHP direkomendasikan untuk memilih Surabaya sebagai lokasi kantor pusat. 3. Proses Produksi Bongkar Muat Di bawah ini adalah alur proses bisnis bongkar muat batu bara :
  • 9. Gambar 4. Gambar Alur Proses Bongkar Muat Batu Bara 4. Kebutuhan Investasi Peralatan dan Mesin Kebutuhan mesin dan peralatan tersebut antara lain sebagai berikut : Tabel 7. Nilai Investasi Mesin dan Peralatan Peralatan Capital Cost Radio Komunikasi Pelabuhan Tranciver 7.053.000 Sistem Telekomunikasi radio antar paiton 29.847.000 Ship unloader 90.560.893.000 lift ship unloader unit I 483.880.000 Magnetic separartor & accessories (set) 12.162.449.000 Pulleys with bearing & acc (set) 43.728.083.000 Rollers and accessories (set) 17.456.076.000 Conveyor MV motors (set) E 5.532.313.000 landasan stock batu bara B 3.140.000.000 grating reclaim hopper I RHI 281.995.000 Conveyor structures/chutes (MT) 14.283.181.000 Diverter gate (set) 7.456.677.000 TH 1.2.3.4 & ERR structures (MT) B 9.061.580.000 electrical belt scale &acc (set) 8.979.969.000
  • 10. Peralatan Capital Cost support structures pyrates tank (pcs) 6.100.443.000 Hood with accessories (LOT) 16.280.467.000 conveyor belting (meters) 19.975.642.000 vacuum cleaning accsoris (LOT) 32.488.464.000 dust collector with fittings (SET) 23.867.507.000 TH & ERR structures (MT) 12.814.142.000 field devices&local control (LOT) 4.103.497.000 system pencegah water hammer (SET) 1.026.626.000 pekerjaan listrik (unit) 435.117.000 instalasi listrik (unit) 9.008.234.000 instrument (lot) 1.454.218.000 conveyor structures (MT) 47.700.341.000 coal handling foundation (M3) 20.568.735.000 jetty & loading dock dan perlngkapan 691.139.000 eath & rock (CU.M) 318.204.000 drainage ditches 2.322.025.000 caol un loading jetty (unit) 59.518.550.000 roof including plates and shaper (T) 2.706.871.000 crawler tracked buldozer/coal handling 733.022.000 crawler tracked buldozer/coal handling B 399.830.000 triming dozer komatsu D41A-3 8058/9 B 666.648.000 two way dozers / triming dozers B 208.840.000 excavator merk daewo model DH320 engine 314.224.000 wheel loader komatsu WA 320-1M-21045 32 1.139.208.000 wheel loader merk/type Volvo BM L 70 C 3.033.681.000 wheeled tractor scrappers/coal scrapers 1.149.512.000 backhoe loader M.F Type 750 1.041.104.000 Total Investasi Mesin dan Peralatan 483.230.287.000 5. Investasi Bangunan dan Perlengkapan Perusahaan Investasi untuk bangunan terdiri dari investasi pembangunan kantor pusat dan pembangunan kantor cabang. Luasnya lahan sudah termasuk besarnya tanah yang dibutuhkan untuk pendirian bangunan tersebut. Biaya investasi untuk lahan adalah sebagai berikut : Tabel 8. Investasi Lahan (Tanah dan Bangunan) Kebutuhan Harga Tanah/m2 Kota Total Nilai Tanah (000) Lahan (000) Surabaya 433 3000 1.300.000 Paiton 1 & 2, 257 600 154.000 Paiton Jatim Baru Rembang 257 500 128.333 Indramayu 257 400 102.667 Cilacap 257 500 128.333 Pacitan 257 250 64.167 Total Investasi lahan (Tanah dan Bangunan) 1.877.500 Sedangkan investasi untuk pengadaan perlengkapan kantor, baik kantor pusat maupun kantor cabang dianggarkan sebesar Rp. 391.750.000.000,-.
  • 11. ASPEK KEUANGAN 1. Alternatif 1 (Full Investment) • Kebutuhan Investasi Total kebutuhan investasi untuk alternatif 1 adalah sebesar Rp. 2.428.598.445.000,-. Sedangkan tambahan investasi untuk cabang Pacitan di tahun kedua adalah sebesar Rp. 484.606.515.000,-. • Proyeksi Laba/Rugi Tabel 9. Proyeksi Pendapatan, Laba setelah Pajak dan Profit Margin Alternatif 1 (Dalam ribuan rupiah) Tahun Laba Stl Pjk Sales Profit Margin 1 161,829,346 360,825,700 44.85% 2 188,784,645 397,810,334 47.46% 3 251,976,077 511,507,907 49.26% 4 280,389,098 550,726,316 50.91% 5 303,751,411 583,259,024 52.08% 6 327,886,536 615,176,415 53.30% 7 350,519,156 646,877,952 54.19% 8 374,475,879 680,261,195 55.05% 9 399,584,337 715,420,132 55.85% 10 426,036,308 752,454,469 56.62% • Net Present Value Proyeksi angka Net Present Value, dengan menggunakan discount factor sebesar 15% menghasilkan angka positif yaitu sebesar Rp 186.043.664.000,-. Angka ini menunjukkan bahwa nilai sekarang aliran kas masuk bersih bagi proyek pembangunan perusahaan bongkar muat nantinya akan lebih besar dibanding dengan nilai sekarang dari investasi yang akan dilakukan. • Internal Rate of Return / IRR Proyeksi angka Internal Rate of Return (IRR) proyek pendirian usaha bongkar muat PT PJB ini adalah sebesar 15,98%. Angka ini menunjukkan bahwa proyek pendirian usaha bongkar muat PT PJB ini secara bisnis cukup menguntungkan, karena mempunyai IRR di atas 15%, yaitu tingkat bunga yang dianggap sebagai biaya modal dari proyek. • Payback Period Periode pengembalian investasi, tanpa memperhitungkan nilai waktu uang diperkirakan selama 7 tahun, 1 bulan. Angka payback period ini cukup optimis, mengingat jumlah besaran nilai proyek yang mencapai 2,43 trilliun rupiah. • Analisis Sensitivitas Tabel 10. Analisis Sensitivitas
  • 12. (Alternatif 1) EXPECTED OPTIMIS PESIMIS NAIK % NILAI TURUN % NILAI TARIF BONGKAR MUAT 25,000 10% 27,500 -10% 24,750 (Rp/ton) TARIF HANDLING (Rp/ton) 5,000 10% 5,500 -10% 4,950 NILAI INVESTASI (Rp^000) 2,428,598,445 -10% 2,185,738,600 +10% 2,671,458,289 IRR 15.98% 19.00% 14.56% NPV DF 15% 186,043,664 714,115,661 (89,600,496) PROFIT RATA/TAHUN 459,050,086 518,574,709 453,097,623 (Rp^000) PENDAPATAN/TAHUN 793,661,647 873,027,811 785,725,030 (Rp^000) 2. Alternatif 2 (Semi Investment) • Kebutuhan Investasi Total kebutuhan investasi untuk alternatif 2 adalah sebesar Rp. 77.304.701.000,-. Sedangkan tambahan investasi untuk cabang Pacitan di tahun kedua adalah sebesar Rp. 14.676.228.000,-. • Proyeksi Laba/Rugi Tabel 11. Proyeksi Pendapatan, Laba setelah Pajak dan Profit Margin Alternatif 2 (Dalam ribuan rupiah) Tahun Laba Stl Pjk Sales Profit Margin 1 4,753,673 24,055,047 19.76% 2 6,189,247 26,520,689 23.34% 3 8,946,518 34,100,527 26.24% 4 10,400,956 36,728,966 28.32% 5 11,518,374 38,924,359 29.59% 6 13,867,713 41,082,709 33.76% 7 14,895,655 43,231,116 34.46% 8 16,102,242 45,496,606 35.39% 9 17,251,148 47,886,024 36.03% 10 18,466,308 50,406,659 36.63% • Net Present Value Proyeksi angka Net Present Value, dengan menggunakan discount factor sebesar 15% menghasilkan angka positif yaitu sebesar Rp 41.592.437.000,-. Angka ini menunjukkan bahwa nilai sekarang aliran kas masuk bersih bagi proyek pembangunan perusahaan bongkar muat nantinya akan lebih besar dibanding dengan nilai sekarang dari investasi yang akan dilakukan. • Internal Rate of Return / IRR
  • 13. Proyeksi angka Internal Rate of Return / IRR proyek pendirian usaha bongkar muat PT PJB ini adalah sebesar 21,55%. Angka ini menunjukkan bahwa proyek pendirian usaha bongkar muat PT PJB ini secara bisnis cukup menguntungkan, karena mempunyai IRR di atas 15%, yaitu tingkat bunga yang dianggap sebagai biaya modal dari proyek. • Payback Period Periode pengembalian investasi, tanpa memperhitungkan nilai waktu uang diperkirakan selama 5 tahun, 5 bulan. Angka payback period ini cukup cepat, karena beban investasi peralatan berat hanya sebagian. • Analisis Sensitivitas Tabel 12. Analisis Sensitivitas (Alternatif 2) EXPECTED OPTIMIS PESIMIS NAIK % NILAI TURUN % NILAI TARIF BONGKAR MUAT 1,500 +10% 1,650 -10% 1,485 (Rp/ton) TARIF HANDLING 500 +10% 550 -10% 495 (Rp/ton) NILAI INVESTASI (Rp^000) 77,304,701 -10% 69,574,231 + 10% 85,035,171 IRR 21.55% 24.36% 21.27% NPV DF 15% 41,592,437 60,940,885 39,657,592 PROFIT RATA/TAHUN 21,784,583 25,783,146 21,384,726 (Rp^000) PENDAPATAN/TAHUN 53,314,173 58,645,590 52,781,031 (Rp^000) 3. Alternatif 3 (Full Labor Supply) • Kebutuhan Investasi Total kebutuhan investasi untuk alternatif 3 adalah sebesar Rp. 10.758.221.000,-. Sedangkan tambahan investasi untuk cabang Pacitan di tahun kedua adalah sebesar Rp. 1.376.228.000,-. • Proyeksi Laba/Rugi Tabel 13.
  • 14. Proyeksi Pendapatan, Laba setelah Pajak dan Profit Margin Alternatif 3 (Dalam ribuan rupiah) Tahun Laba Stl Pjk Sales Profit Margin 1 2,020,290 13,831,652 14.61% 2 2,680,399 15,249,396 17.58% 3 4,020,880 19,607,803 20.51% 4 4,642,612 21,107,706 21.99% 5 5,058,202 22,348,157 22.63% 6 6,115,779 23,564,026 25.95% 7 6,453,132 24,770,508 26.05% 8 6,809,527 26,040,214 26.15% 9 7,186,139 27,376,601 26.25% 10 7,584,224 28,783,331 26.35% • Net Present Value Proyeksi angka Net Present Value, dengan menggunakan discount factor sebesar 15% menghasilkan angka positif yaitu sebesar Rp 27.964.837.000,-. Angka ini menunjukkan bahwa nilai sekarang aliran kas masuk bersih bagi proyek pembangunan perusahaan bongkar muat nantinya akan lebih besar dibanding dengan nilai sekarang dari investasi yang akan dilakukan. • Internal Rate of Return / IRR Proyeksi angka Internal Rate of Return / IRR proyek pendirian usaha bongkar muat PT PJB ini adalah sebesar 41,80%. Angka ini menunjukkan bahwa proyek pendirian usaha bongkar muat PT PJB ini secara bisnis cukup menguntungkan, karena mempunyai IRR di atas 15%, yaitu tingkat bunga yang dianggap sebagai biaya modal dari proyek. • Payback Period Periode pengembalian investasi, tanpa memperhitungkan nilai waktu uang diperkirakan selama 3 tahun, 0,2 bulan. Angka payback period ini cukup cepat, karena beban investasi peralatan berat tidak ada. • Analisis Sensitivitas Tabel 14
  • 15. Analisis Sensitivitas (Alternatif 3) NORMAL OPTIMIS PESIMIS NAIK % NILAI TURUN % NILAI TARIF BONGKAR MUAT (Rp/ 1,000 + 10% 1,100 -10% 990 ton) TARIF HANDLING (Rp/ton) 500 + 10% 550 -10% 495 NILAI INVESTASI (Rp^000) 10,758,221 -10% 9,682,398 + 10% 11,834,043 IRR 41.80% 84.09% 70.29% NPV DF 15% 27,964,837 77,588,878 61,563,762 PROFIT RATA/TAHUN 7,929,057 18,424,668 15,100,894 (Rp^000) PENDAPATAN/TAHUN 30,322,847 44,316,995 39,885,296 (Rp^000) ASPEK HUKUM Sesuai dengan ketentuan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 14 Tahun 2002, tentang penyelenggaraan dan pengusahaan bongkar muat barang dari dan ke kapal, dalam mendirikan jasa bongkar muat wajib memiliki izin usaha dan memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. memiliki akte pendirian perusahaan; b. Surat Keterangan Domisili Perusahaan c. SK Pengesahan dari Menkumham d. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) e. TDP (Tanda Daftar Perusahaan) f. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perusahaan; g. memiliki Modal Usaha; h. memiliki Peralatan Bongkar Muat; i. memiliki Tenaga Ahli Di Bidang Bongkar Muat. Berdasarkan harga pasar yang berlaku, biaya untuk pendirian PT diestimasikan sebesar Rp. 12.500.000,-, yang mencakup biaya untuk biaya persiapan dan pengajuan permohonan, biaya retribusi/administrasi perizinan/pendaftaran, biaya transportasi selama proses pengerjaan dan biaya jasa perizinan dan jasa notaris.