BAB 3 BANGUNAN DAN FASILITAS INDUSTRI FARMASI (CPOB).pdfSinta Lestari
Bab 3 Bangunan-Fasilitas di Industri Farmasi dalam Proses CPOB penting diperhatikan peraturannya. Berdasarkan peraturan BPOM No 34 Tahun 2018, pada lampiran Bab 3 bangunan fasilitas untuk menunjang sistem mutu CPOB di industri farmasi terciptanya produk obat yang bermutu dan selalu terjaga kualitasnya.
BAB 3 BANGUNAN DAN FASILITAS INDUSTRI FARMASI (CPOB).pdfSinta Lestari
Bab 3 Bangunan-Fasilitas di Industri Farmasi dalam Proses CPOB penting diperhatikan peraturannya. Berdasarkan peraturan BPOM No 34 Tahun 2018, pada lampiran Bab 3 bangunan fasilitas untuk menunjang sistem mutu CPOB di industri farmasi terciptanya produk obat yang bermutu dan selalu terjaga kualitasnya.
5 hal Mendasar Dalam Penyusunan Desain Laboratorium Mikrobiologi.
Materi ini diberikan dalam seminar " Preview and Latest Technology On Microbiology Laboratory " 31 Januari 2013 di International Convention Centre Bogor.
Info lebih lengkap silahkan kunjungi website kami di www.TrainingLaboratorium.com
Pass box, air shower, hepa filter dan pintu kamar bedah rumah sakitElfian Effendi
a. PASS BOX
b. HEPA FILTER
c. AIR SHOWER
d. SCRUB STATION
Pesan dan Informasi ini disampaikan oleh :
PT. DUMEDPOWER INDONESIA 2020 sebagai perusahaan pioneer mesin SCRUB STATION/SCRUB UP SINK 1 PERSON, 2 PERSON, 3 PERSON, 4 PERSON STANDARD PERMENKES RI DAN LOLOS TES UJI LABKESLING SUCOFINDO.
Info : 081315904286 / 082125526000
Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018Juknis Dak Bkkbn
Info terkini :
Berdasarkan hasil uji laboratorium kesehatan lingkungan untuk pengadaan mesin Scrub Station atau Scrub Up kamar operasi atau instalasi bedah sudah tidak disarankan menggunakan mesin pengering tangan dikarenakan dapat menimbulkan adanya jamur dan bakteri pathogen, syarat ketentuan Permenkes RI hanya diperbolehkan menggunakan tissue hypo-allergenic atau di kibas-kibaskan sebelum memakai sarung tangan operasi bagi petugas pelaksana operasi.
Pesan dan Informasi ini disampaikan oleh :
PT. DUMEDPOWER INDONESIA sebagai perusahaan pioneer mesin SCRUB STATION/SCRUB UP SINK 1 PERSON, 2 PERSON, 3 PERSON, 4 PERSON STANDARD PERMENKES RI DAN LOLOS TES UJI LABKESLING.
Info : 081315904286 / 082125526000
SCRUB STATION / SCRUP UP
2 PERSON AUTOMATIC MANUAL
Spesifikasi :
1. Dimensi : (P)1600 x (L)650 x (T)1850mm
2. Konstruksi Bodi : Plat stainless steel dengan tebal 1,2mm
3. Autoclavable
4. Food Grade Material
5. Automatic Switch Cut-off
6. Automatic Liquid Dispenser (1 Liter)
7. U.V. Sterilizer
8. Pre Filter Threatment
9. Micro Controller
10. Round Curved Bowl Sink
11. Drain : Trap System
12. Power Supply : 220 Volt / 50 Watt
13. Opsional :
- Pedal Operated
- Digital Timer Adjuster
- Thermostatic Mixing Valve
PERSYARATAN RUANG KAMAR OPERASI
(SESUAI PERMENKES RI NO. 1204/MENKES/SK/X/2004)
PT. DUMEDPOWER INDONESIA adalah perusahaan pioneer pertama Scrub Station 1-2-3-4 Person/ Orang Full-Automatic, Manual dan Atomatic Manual Function buatan Indonesia dengan teknologi yang compact dan user-friendly dengan kandungan komponen Stainless Steel High Grade standard Food Grade yang lebih sederhana namun memiliki teknologi tinggi yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan preparasi operasi di Rumah Sakit dengan tingkat Higienis yang tinggi demi untuk menjamin tingkat sterilitas yang optimal sesuai Standar PERMENKES RI dan Uji Kesehatan Lingkungan (KESLING).
Tersedia juga peralatan kebutuhan ruang operasi atau kamar bedah seperti : Mesin Anestesi + Ventilator, Pasien Monitor, Vital Sign Monitor, Meja Operasi, Instrument Bedah, Baju Operasi, Trolley Instrument Bedah, DC-Shock, Hepa Filter, USG, Stetoscope, Tensimeter, Pulse Oxymeter dll.
Untuk pemesanan, brosur dan harga jual berikut katalog produk silahkan menghubungi :
Marketing : Tn. Elfian Effendi
HP (WhatsApp) :
081315904286 / 082125526000
Email :
dumedpower@gmail.com
Website :
http://penyaluralatkesehatan.co.id/
http://dupo-healthcare.com/
http://alkesexpo.com/
5 hal Mendasar Dalam Penyusunan Desain Laboratorium Mikrobiologi.
Materi ini diberikan dalam seminar " Preview and Latest Technology On Microbiology Laboratory " 31 Januari 2013 di International Convention Centre Bogor.
Info lebih lengkap silahkan kunjungi website kami di www.TrainingLaboratorium.com
Pass box, air shower, hepa filter dan pintu kamar bedah rumah sakitElfian Effendi
a. PASS BOX
b. HEPA FILTER
c. AIR SHOWER
d. SCRUB STATION
Pesan dan Informasi ini disampaikan oleh :
PT. DUMEDPOWER INDONESIA 2020 sebagai perusahaan pioneer mesin SCRUB STATION/SCRUB UP SINK 1 PERSON, 2 PERSON, 3 PERSON, 4 PERSON STANDARD PERMENKES RI DAN LOLOS TES UJI LABKESLING SUCOFINDO.
Info : 081315904286 / 082125526000
Scrub station ruang kamar operasi rumah sakit 2018Juknis Dak Bkkbn
Info terkini :
Berdasarkan hasil uji laboratorium kesehatan lingkungan untuk pengadaan mesin Scrub Station atau Scrub Up kamar operasi atau instalasi bedah sudah tidak disarankan menggunakan mesin pengering tangan dikarenakan dapat menimbulkan adanya jamur dan bakteri pathogen, syarat ketentuan Permenkes RI hanya diperbolehkan menggunakan tissue hypo-allergenic atau di kibas-kibaskan sebelum memakai sarung tangan operasi bagi petugas pelaksana operasi.
Pesan dan Informasi ini disampaikan oleh :
PT. DUMEDPOWER INDONESIA sebagai perusahaan pioneer mesin SCRUB STATION/SCRUB UP SINK 1 PERSON, 2 PERSON, 3 PERSON, 4 PERSON STANDARD PERMENKES RI DAN LOLOS TES UJI LABKESLING.
Info : 081315904286 / 082125526000
SCRUB STATION / SCRUP UP
2 PERSON AUTOMATIC MANUAL
Spesifikasi :
1. Dimensi : (P)1600 x (L)650 x (T)1850mm
2. Konstruksi Bodi : Plat stainless steel dengan tebal 1,2mm
3. Autoclavable
4. Food Grade Material
5. Automatic Switch Cut-off
6. Automatic Liquid Dispenser (1 Liter)
7. U.V. Sterilizer
8. Pre Filter Threatment
9. Micro Controller
10. Round Curved Bowl Sink
11. Drain : Trap System
12. Power Supply : 220 Volt / 50 Watt
13. Opsional :
- Pedal Operated
- Digital Timer Adjuster
- Thermostatic Mixing Valve
PERSYARATAN RUANG KAMAR OPERASI
(SESUAI PERMENKES RI NO. 1204/MENKES/SK/X/2004)
PT. DUMEDPOWER INDONESIA adalah perusahaan pioneer pertama Scrub Station 1-2-3-4 Person/ Orang Full-Automatic, Manual dan Atomatic Manual Function buatan Indonesia dengan teknologi yang compact dan user-friendly dengan kandungan komponen Stainless Steel High Grade standard Food Grade yang lebih sederhana namun memiliki teknologi tinggi yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan preparasi operasi di Rumah Sakit dengan tingkat Higienis yang tinggi demi untuk menjamin tingkat sterilitas yang optimal sesuai Standar PERMENKES RI dan Uji Kesehatan Lingkungan (KESLING).
Tersedia juga peralatan kebutuhan ruang operasi atau kamar bedah seperti : Mesin Anestesi + Ventilator, Pasien Monitor, Vital Sign Monitor, Meja Operasi, Instrument Bedah, Baju Operasi, Trolley Instrument Bedah, DC-Shock, Hepa Filter, USG, Stetoscope, Tensimeter, Pulse Oxymeter dll.
Untuk pemesanan, brosur dan harga jual berikut katalog produk silahkan menghubungi :
Marketing : Tn. Elfian Effendi
HP (WhatsApp) :
081315904286 / 082125526000
Email :
dumedpower@gmail.com
Website :
http://penyaluralatkesehatan.co.id/
http://dupo-healthcare.com/
http://alkesexpo.com/
1. Romadona ST, MARS
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 25 Agustus 1977
Institusi : Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Jabatan : Administrator Pelayanan (Fungsional)
Pendidikan :
- S1 Arsitektur FTUI
- S2 Kajian Administrasi RS
2. ENVIRONMENT ENGINEERING TO SUPPORT
INFECTION CONTROL
Romadona ST, MARS
Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan
2019
3. ENVIRONMENT DESIGN CRITERIA
Rencana Blok
a. peruntukan lokasi bangunan;
b. kepadatan bangunan;
c. ketinggian bangunan; dan
d. jarak bebas bangunan.
Desain Tata Ruang &
Komponen Bangunan
a. Desain harus meminimalisir resiko
penyebaran infeksi, harus
memperhatikan alur kegiatan
petugas, pasien dan pengunjung
RS.
b. Meminimalkan desain komponen
bangunan dengan profil.
c. Material komponen bangunan harus
non porosif.
Site Plan
harus memenuhi syarat zonasi
berdasarkan tingkat risiko
penularan penyakit,
zonasi berdasarkan privasi,
dan
zonasi berdasarkan pelayanan
atau kedekatan hubungan fungsi
antar ruang pelayanan.
Massa Bangunan
harus memenuhi syarat sirkulasi
udara dan pencahayaan,
kenyamanan, keselarasan, dan
keseimbangan dengan lingkungan.
Pemanfaatan Ruang
Bangunan Rumah Sakit harus
efektif sesuai fungsi pelayanan.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NO. 24 TAHUN 2016
TENTANG
PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN & PRASARANA RS
4. • Jarak antara bangunan untuk
pasien infeksius dengan non
infeksius direkomendasikan + 8
m. (;WHO)
• Lubang pemasukan udara luar,
letaknya harus sejauh mungkin,
tidak kurang dari 7.6 m dari
keluaran exhaust dari
RS/gedung sebelahnya,
cerobong pembuangan asap
berbahaya, dll. (Ped. Sist. Tata
Udara Pada Bangunan RS)
JARAK ANTAR BANGUNAN
5. DESIGN CRITERIA FOR OUTPATIENT UNIT
(ACCORDANCE TO INFECTION CONTROL)
1. Tata ruang disarankan model Klaster, dibedakan
berdasarkan spesialisasi jenis penyakit, infeksius
dan non infeksius.
2. Ruang tunggu sedapat mungkin didesain dapat
mengoptimalkan ventilasi alami.
3. Rungan periksa/konsultasi/tindakan, apabila
ventilasi mekanik minimal total pertukaran udara
6 kali per jam. Untuk yang menangani pasien
airborne, pertukaran udara minimal 12 kali per
jam.
4. Desain tata letak meja konsultasi tidak boleh
memungkinkan terjadinya aliran udara dari
pasien ke petugas.
5. Bahan bangunan yang digunakan tidak boleh
memiliki tingkat porositas yang tinggi.
6. Model jendela dapat mengoptimalkan ventilasi
alami.
7. KM/Toilet harus mempunyai ventilasi yang baik
Natural ventilation
Natural
ventilation
7. Ruang Gawat Darurat
1. Desain tata ruang gawat darurat harus dapat mendukung kecepatan pemberian pelayanan
(response time) dan tidak terjadi infeksi silang dengan pengaturan zoning.
2. Pasien menular, untuk menuju ke ruangan isolasi disarankan melalui akses luar unit.
3. Ruangan dekontaminasi harus memiliki ventilasi yang baik, disarankan model pass trough.
4. Secara umum ruangan-ruangan tindakan, observasi, total pertukaran udara per jam min. 6 kali
& Pertukaran udara dari luar per jam min. 2 kali.
5. Dst..
8. Ruang Rawat Inap
1. Ruang rawat inap dibagi menjadi beberapa klaster berdasarkan
jenis penyakit, spesialis/subspesialis dan usia.
2. Untuk ruang perawatan pasien yang terdiri dari 2 TT atau lebih,
maka jarak antar TT min. 2,4 m atau antar tepi TT 1,5 m.
3. Bahan bangunan yang digunakan tidak boleh memiliki tingkat
porositas yang tinggi.
4. Semua ruang perawatan harus mendapatkan jendela untuk
pencahayaan dan ventilasi alami, dengan jarak bukaan tidak
lebih dari 20 cm
5. Pertukaran udara/ventilasi harus baik, total pertukaran udara per
jam min. 6 kali & Pertukaran udara dari luar per jam min. 2 kali.
6. Pertukaran udara di ruangan isolasi dengan ventilasi mekanik
adalah sbb :
Perawatan intensif P(min 5 Pa) 2 6 Pilihan Tidak
Isolasi protektifg P(min 5 Pa) 2 15 Ya Pilihanh
Isolasi Infeksiusg ± 2 6 Ya Tidak
Isolasi ruang antara ± 2 10 Ya Tidak
Fungsi Ruang
Hubungan
tekanan thd
area
bersebelahan
Pertukaran
udara dari
luar per jam
minimum
Total
pertukaran
udara per
jam
minimum
Seluruh
udara di
buang
langsung
ke luar
bangunan
Resirkulasi
udara di
dalam unit
ruangan
Natural ventilation
9. Antar tempat tidur yang dibatasi oleh tirai maka rel harus dibenamkan/ menempel di plafon dan
sebaiknya bahan tirai non porosif.
Di setiap ruangan perawatan harus disediakan kamar mandi. Kamar mandi ini mengikuti
persyaratan kamar mandi aksesibilitas.
Lantai harus kuat dan rata, tidak berongga. Bahan penutup lantai dari bahan tidak berpori,
seperti vinyl yang rata atau keramik dengan nat yang rapat sehingga debu dari kotoran-kotoran
tidak mengumpul, mudah dibersihkan. Pertemuan dinding dengan lantai disarankan
melengkung (hospital plint).
Langit-langit harus rapat dan kuat, tidak rontok dan tidak menghasilkan debu/kotoran.
10. Ruang Perawatan Intensif
1. Desain tata ruang harus dapat mendukung tidak terjadi infeksi silang dengan pengaturan zoning.
2. Komponen arsitektur (lantai, dinding, plafon) tidak memiliki porositas yang tinggi, sambungan lantai
dg dinding, dinding dg dinding, dinding dg plafon konus.
3. Modular ruang perawatan pasien + 3 x 4 m2, untuk ruang perawatan pasien tertutup/isolasi + 4 x 4 m2
(belum termasuk ruangan antara). Dilengkapi wastafel pada ruangan antara.
4. Sistem tata udara tersaring dan terkontrol dengan parameter tekanan udara positif, total pertukaran
udara 6 ACH, kelembaban 55% + 5%, temperatur 21-240C.
12. Ruang Operasi
1. Desain tata ruang operasi harus memenuhi
ketentuan zona berdasarkan tingkat sterilitas
ruangan yang terdiri dari:
1) zona steril rendah (tekanan udara normal,
dengan prefilter);
2) zona steril sedang (Semi Steril dengan
medium filter)
3) zona steril tinggi (tekanan udara positif,
dengan prefilter, medium filter dan hepa filter)
4) zona steril sangat tinggi (dibawah aliran udara
laminair/meja operasi)
2. Persyaratan Komponen arsitektur (lantai, dinding, plafon) tidak memiliki porositas yang tinggi,
sambungan lantai dengan dinding, dinding dengan dinding, dinding dengan plafon konus.
3. Bahan penutup lantai harus dari bahan anti gesek, anti statik dan anti bakteri.
13. 4. Sistem ventilasi di ruang operasi harus tersaring dan terkontrol
serta terpisah dari sistem ventilasi lain di rumah sakit untuk
kepentingan pengendalian dan pencegahan infeksi.
5. Selain memenuhi ketentuan, sistem ventilasi harus terpisah
antara satu ruangan operasi dengan ruangan operasi lainnya.
6. Berikut dibawah ini parameter sistem tata udara di R. Operasi :
15. Subjek PERMASALAHAN DESAIN
Persyaratan Teknis Ruang Operasi 1) Diatas ruang operasi tidak boleh terdapat area basah
2) Diatas ruang operasi tidak disediakan space untuk peralatan AHU sistem
tata udara, atau ketinggian floor to floor tidak mencukupi untuk
meletakan peralatan AHU tersebut.
3) Tata letak ruang tidak sesuai dengan zonasi berdasarkan tingkat
sterilitas ruangan.
4) Alur kegiatan pelayanan tidak tepat. Masih bercampurnya akses barang
bersih denga barang kotor.
5) Jenis pintu yang digunakan bukan jenis air tight door.
6) Jarak modul kolom gedung RS kurang tepat sehingga mengakibatkan di
ruangan operasi tidak bisa dihindari tonjolan-tonjolan kolom
membentuk profil
7) Bahan lantai, dinding, plafon, pintu non porosif
8) dll
KAJIAN DESAIN RS
16. SUBJEK PERMASALAHAN DESAIN
Sistem Tata Udara 1) Sistem VAC di RS (5 parameter) belum terpenuhi sesuai kebutuhan
ruangan.
2) Sistem ventilasi dan AC di ruang operasi tidak individual dalam hal
ini antara satu ruangan operasi dengan ruangan operasi lainnya
masih bergabung, bahkan masih bergabung dengan sistem ventilasi
unit lain di rumah sakit.
3) Aliran udara dalam ruang operasi tidak laminair, kapasitas beban
peralatan AHU dikaitkan dengan luasan ruangan tidak mencukupi,
sistem ducting tidak ring, menggunakan ducting jenis fleksibel, dll,
sehingga sterilitas ruangan tidak tercapai.
KAJIAN DESAIN RS
17. Laboratorium
1. Desain tata ruang dan alur petugas dan pasien pada ruang laboratorium harus
terpisah dan dapat meminimalkan risiko penyebaran infeksi.
2. Desain laboratorium harus mudah dibersihkan dan didekontaminasikan.
Penggunaan material bangunan yang non porosif. Permukaan lantai, dinding,
plafon dan sambungan-sambungan harus tertutup rapat. Celah-celah sekitar
pintu, bukaan ventilasi harus dapat ditutup rapat untuk mencegah kontaminasi.
3. Tiap ruangan pemeriksaan dan pengambilan sampel disediakan wastafel.
4. Lantai harus tidak licin, tahan terhadap cairan, dan tahan bahan kimia. Lantai
non porosif
5. Untuk setiap 1 area besar laboratorium disediakan instalasi eye washer,
disarankan juga disediakan safety shower.
6. Ruang laboratorium harus memiliki:
• saluran pembuangan limbah cair yang dilengkapi dengan pengolahan awal
(pre-treatment) khusus sebelum dialirkan ke instalasi pengolahan air limbah
rumah sakit; dan
• fasilitas penampungan limbah padat medis yang kemudian dikirim ke tempat
penampungan sementara limbah bahan berbahaya dan beracun.
19. Ruang Sterilisasi Terpusat/CSSD
1. Akses masuk CSSD terdiri dari 3 dan tidak boleh bersilangan : akses barang kotor, barang
bersih dan barang steril.
2. Desain tata ruang CSSD harus memenuhi ketentuan zona kotor, bersih dan steril
3. Ruang pengemasan, ruang sterilisasi, ruang penyimpanan barang bersih, ruang penyimpanan
barang bersih harus non porosif baik lantai, dinding dan plafonnya. Lantai menggunakan
pelapis anti bakteri, pertemuan lantai dg dinding, pertemuan dinding dg dinding konus.
4. Di ruang dekontaminasi disediakan sloop sink, service sink dan deep wide basin dengan
disediakan instalasi pipa air panas.
5. Khusus di ruang penyimpanan/gudang steril filtrasi udara minimal dengan medium filter.
6. Persyaratan VAC di ruang Sterilisasi adalah sbb:
Fungsi Ruang
Hubungan
tekanan thd area
bersebelahan
Pertukaran
udara dari luar
per jam
minimum
Total
pertukaran
udara per jam
minimum
Seluruh udara
di buang
langsung ke
luar bangunan
Resirkulasi
udara di dalam
unit ruangan
Ruang kotor dan dekontaminasi. N 2 6 Ya Tidak
Ruang Pengemasan P 2 6 Pilihan Pilihan
Gudang steril P (min. 2.5 Pa) 2 6 Pilihan Pilihan
Gudang peralatan ± 2 (Pilihan) 2 Pilihan Pilihan
21. Laundry
1. Letak ruang laundry di area service rumah sakit dengan memperhatikan area basah dan
kering, alur kegiatannya dan pengelompokan area bersih dan kotor .
2. Ruang Laundry sebaiknya tidak berdekatan dengan Instalasi Gizi/Dapur dan Kamar
Jenazah.
3. Laundry harus memiliki akses yang terpisah untuk linen kotor dan linen bersih.
4. Tata ruang harus meminimalkan terjadinya infeksi silang.
5. Persyaratan teknis sistem tata udara di laundry adalah sbb:
Laundri, umum N 2 10 Ya Tidak
Sortir linen kotor dan gudang N Pilihan 10 Ya Tidak
Gudang linen bersih P 2 (Pilihan) 2 Pilihan Pilihan
Linen dan N Pilihan 10 Ya Tidak
Ruang bedpan N Pilihan 10 Ya Tidak
Fungsi Ruang
Hubungan
tekanan thd area
bersebelahan
Pertukaran
udara dari luar
per jam
minimum
Total
pertukaran
udara per jam
minimum
Seluruh udara
di buang
langsung ke
luar bangunan
Resirkulasi
udara di dalam
unit ruangan